Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sugito
"ABSTRAK
AIDS merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sering menimbulkan kematian dan akibat sosial lainya. Bergesernya norma sosial masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya perilaku sexual berisiko (sex pranikah, sex ganda), akan menjadi ancaman dalam kesehatan keluarga. ibu dalam hal ini mempunyai peran panting dalam penularan maupun upaya penanggulangan AIDS melalui keluarga. Kualitas peran ibu dalam upaya penanggulangan, dipengaruhi oleh kedalaman tingkat pengetahuan maupun persepsi ibu terhadap AIDS.
Untuk mengetahui kedalaman maupun hubungan pengetahuan dan karakteristik sosial ibu dengan persepsi terhadap risiko tertular AIDS digunakan rancangan penelitian potong lintang sesuai penelitian induk SDKI-94. Sampel penelitian adalah semua ibu usia 15-49 tahun yang telah menikah dan pernah memperoleh informasi AIDS. Sedangkan Analisa multivariat dilakukan untuk mencari Fit model melalui pendekatan best subset dengan bantuan program SUDAAN.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan maupun persepsi ibu terhadap risiko tertular AIDS masih rendah ( 26,3dan 16,6 ) dan secara statistik pengetahuan mempunyai hubungan dengan persepsi ibu. Karakteristik sosial ibu yang meliputi tempat tinggal, pekerjaan ibu, pekerjaan suami, keterpaparan dengan media secara statistik mempunyai hubungan bemakna terhadap pengetahuan dan persepsi dengan nilai p0,0001 0,00001 Sedangkan umur ibu dan pendidikan ibu, secara statistic mempunyai hubungan bermakna terhadap pengetahuan dengan nilai p0,0010,02, namun pada analisa multivariat, variabel umur ibu memberikan efek interaksi terhadap hubungan antara pengetahuan dan persepsi ibu terhadap risiko tertular AIDS.
Model persamaan yang tepat dalam memprediksi tingkat persepsi ibu terhadap risiko tertular AIDS adalah yang melibatkan variabel pengetahuan, umur, pendidikan, keterpaparan ibu terhadap informasi, pekerjaan suami dan variabel interaksi pengetahuan dengan umur ibu.Upaya untuk meningkatkan persepsi yang benar dan pengetahuan ibu yang baik tentang AIDS hendaknya disesuaikan dengan kondisi sosial ibu dengan berbagai media yang ada.
Daftar kepustakaan : 41 ( 1974 - 1995 )

ABSTRACT
AIDS is made up of social health matters which is frequently arising a mortal and other social impact as well. The change of social norm marked by increasing of sexual behaviour (sex prior to marriage, double sexual relationship), shall be a threat in family's health. Mother, in this case has important role in contamination and its AIDS prevention effort through family. Quality of mother's role in this prevention is much influenced by her knowledge level or her perception on AIDS.
To find out the mothers deepness understanding and correlation of knowledge and social characteristic and perception on contaminated AIDS risk, cross-cutting research design is used in line with main research of SDKI-94. Research samples is all manage women between 15-19 years old and those who ever had information on AIDS. While multivariat analysis is conducted to find out Fit model through best subset approach by supporting SUDAAN program.
The results of research indicated that mother's knowledge level and perception on AIDS infected risk is still low (26,3% and 16,6%) and statistically these knowledge has closely correlation with mother perception. Mother social characteristic covering the residence, occupation, husband's occupation, backwardness of media statistically has significant correlation toward knowledge and perception under the value of p= 0,0001-0,00001. Meanhile, age and education have significant correlation statistically on knowledge under the value of p= 0,001 - 0,02, however, by means of multivariat analysis, mother's age variable provides inter-action effect on correlation between knowledge and perception of the mother against AIDS infected risk.
The proper equation model in predicting mother's perception level on AIDS infected risk is involving knowledge, mother's age, education, backwardness variables on information, husband's occupation and knowledge interaction variable with the mother's age. Effort to improve right perception and mother's knowledge on AIDS shall be adjusted with her social condition to various existing media.
Bibliography: 41 (1974 - 1995)
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahan Uji Astuti
"Aids merupakan penyakit inveksi yang disebabkan oleh virus HIV dimana proses penularan dan penyebarannya dewasa ini semakin meluas. Penanganan HIV/AIDS membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak mengingat fénomena gunung es yang ada pada penderila HIV/AIDS saal ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anrara tingkat pengetahuan dan persepsi lerhadap HIV/AIDS Desain penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan sampel sebanyak 97 orang pengunjung di rumah sakit Internasional Bintaro, Tangerang pada bulan Mei 2008. Dari hasil analisa P value sebesar 0, 018. Nilai ini Iebih kecil dari alfa yang ditetapkan sebesar 0, 05. Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan persepsi terhadap HIV/AIDS Harapan dari penelitian ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan pengunjung rentang HIV/AIDS dan peningkatan persepsi pengunjung menjadi persepsi yang positif terhadap HIV/AIDS
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5701
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Luthfiana
"Skripsi ini membahas tentang perilaku berisiko HIV/AIDS pada pekerja bangunan di Proyek World Class University. Salah satu kontributor utama penyebaran global HIV adalah migrant workers Tujuannya untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku berisiko HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan dengan desain Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja yang ada berjumlah 316 orang, dan sampel yang diambil berjumlah 100 orang. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2012. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik individu, pengetahuan dan sikap tidak ada hubungan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS. Pengetahuan dengan p=0,865 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS.

This thesis discusses the risk behaviors of HIV / AIDS on the construction workers at the World Class University Project. One of the main contributors to the global spread of HIV are migrant workers. Aim to find out if there is relationship of knowledge, attitudes and risk behaviors of HIV / AIDS. The research was conducted by Cross Sectional design with quantitative approach. The study population was all workers who have totaled 316 people, and samples taken of 100 people. Retrieval of data held in March-April 2012. Data analysis included univariate and bivariate analysis. These results indicate that individual characteristics, knowledge and attitudes no association with risk behaviors for HIV / AIDS. Knowledge with p = 0.865 showing no significant relationship between knowledge of risk behavior for HIV / AIDS.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyatmi
"AIDS merupakan bentuk paling berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan injeksi HIV stima dari masyarakat dan petugas kesehatan masih trerjadi, salah satu kelompok petugas kesehatan tersebut adalah perawat.
Perawat adalah anggota multidisiplin yang memberikan perawatan kepada pasien HIV/AIDS Pemberian perawatan yang optimal kepada pasien HIV/AIDS hanya dapat diberikan apabila perawat mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang baik pula diharapkan perawat mempunyai Persepsi positif dalam merawat pasien HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Persepsi perawat dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini diadakan di Rumah Sakit Internasional Bintaro pad a bulan mei 2008.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif koreIasi dengan jumlah responden 118. Dari analisa data didapatkan p sebesar 0, 02. Nilai ini lebih kecil dari a yang sudah ditetapkan sebesar 0, 05.
Hasil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan persepsi perawat dalam merawat pasien HIV /AIDS. Dari penelitian ini diharapkan perawat dapat menyadari bahwa dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan pada pasien HIV/AIDS."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5676
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rina Febriyanti
"The knowledge about HIV/AIDS disease is not the important thing to make an ODHA to increase pursuance antiretroviral therapy. This research was a correlative researched and used 21 cross sectional design which has a purpose to know relation between the levels of knowledge with pursuance. The sample in this research was 42 ODHA. Sampling technique which is used in this research was purposive sampling. Thirteen (591%) of ODHA had the high level in knowledge and had high level in pursuance.
The result of statistic test (p=1.000) >α, so HO fail no receivable. The conclusion from this research, there was not relation between the levels of knowledge about HIV/AIDS disease with pursuance of ODHA to Antiretroviral therapy. The result from this research can be used for give input to ODHA be more pursuance. Recommend for next research to add respondent and area wider.

Pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS tidak dapat menjadi satu-satunya acuan ODHA dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 42 ODHA. Sebanyak 13 responden (59,1%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=1.000. sehingga Ho gagal ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan tingkat kepatuhan menjalani terapi ARV di POKDlSUS RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada ODHA untuk Iebih patuh dalam pengobatan. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah responden dan memperluas area penelitian.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5828
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Daini Zardi
"Lelaki Beresiko Tinggi membeli seks nomor dua setelah waria. Mereka merupakan jembatan penular infeksi HIV dari kelompok resiko tinggi kepada wanita resiko rendah. Penggunaan kondom yang tidak konsisten mempunyai peranan menjadi faktor resiko transmisi penularan infeksi HIV. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan konsistensi penggunaan kondom pada Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) di Indonesia yang merupakan analisis lanjut dari data STBP tahun 2015. Disain studi adalah cross-sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 1867 Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) yang pernah menggunakan kondom. Hasil penelitian didapatkan proporsi konsistensi penggunaan kondom sebesar 27% dan proporsi pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS sebesar 57,3%. Analisis multivariat menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan HIV dengan konsistensi penggunaan kondom dengan PR adjusted 1,190 [95% CI: (1.027-1,864)]. Kesimpulan studi ini adalah pengetahuan yang baik berpeluang 1,194 kali lebih konsisten menggunakan kondom dibandingkan yang pengetahuan kurang setelah dikontrol oleh kofounding persepsi resiko tertular HIV, pekerjaan, lama meninggalkan keluarga dan variabel interaksi pengetahuan dengan keterpaparan media informasi HIV.

Men are at high risk of buying number two sex after transvestites. They are bridges that transmit HIV infection from high risk groups to low risk women. The use of inconsistent condoms is one of the factors of transmission. The thesis is a crosssectional study as part of National IBBS 2015 which discuss associated HIV/AIDS knowledge with the consistency of condom use in High Risk Men (LBT) in Indonesia. The subjects in this study were 1867 High Risk Men who had used condoms. The results showed that the proportion of condom use was 27% and the proportion of good knowledge about HIV/AIDS was 57,3%. Multivariate analysis states an association between knowledge of HIV and the consistency of condom use with adjusted Ratio Prevalent 1,190 [95% CI: (1,027-1864)]. The conclusions of this study are that knowledge has a good chance of 1,190 times more using condoms compared to poor knowledge controlled by confounding perception of HIV infection risk, job, duration of leaving family and interaction variables like HIV konowledge with exposure to HIV information media."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Anjar Nur Zhamaroh
"Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi HIV/AIDS adalah dengan dilaksanakannya program screening HIV pada kelompok risiko tinggi. Pekerja Seks Komersial (PSK) sebagai salah satu kelompok risiko tinggi merupakan salah satu target untuk melakukan screening HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan motivasi eks PSK untuk meiakukan screening HIV yang nantinya akan dapat membantu menerapkan metode pendekatan terhadap kelompok risiko tinggi dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan HIV melalui screening HIV ini.
Penelitian ini menggunakan desain konelasi dengan jumlah sampel 39 orang eks PSI( yang berada di Panti Sosial Karya Wanita, Pasar Rebo Jakarta Timur yang dipemleh dengan metode quota sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan motivasi eks PSK untuk melakukan screening HIV (p=0,006). Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi awal bagi pentingnya pelaksanaan program screening HW untuk kelompok risiko tinggi khususnya PSK dengan dasar pemberian motivasi melalui penyuluhan- penyuluhan kesehatan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5594
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anggraito Amirullah
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor sosio-demografi dan pengetahuan dengan sikap mahasiswa FKM UI terhadap penderita HIV-AIDS tahun 2013. Penelitian dengan desain cross sectional pada 147 mahasiswa program sarjana FKM UI angkatan 2010 dan 2011 sebagai sumber data yang dikumpulkan dengan cara angket menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 61,2% mahasiswa memiliki sikap yang negatif terhadap penderita HIV-AIDS, 54,6% mahasiswa mempunyai tingkat pengetahuan yang buruk tentang HIV-AIDS. Sebagian besar responden (70,7%) berusia < 20 tahun, berjenis kelamin perempuan (77,6%) dan umumnya berpendidikan SMA (96,6%), beragama Islam (47,5%) dan berasal dari luar Jakarta (62,6%) serta tinggal di rumah kost/asrama (58,5%). Hasil analisis mendapatkan tidak ada variabel yang berhubungan dengan sikap responden terhadap penderita HIV-AIDS.

The purpose of this study is to determine the relationship of sociodemographic factors and knowledge associated with the attitudes of 'Faculty of Public Health', University of Indonesia student towards people who live with HIV-AIDS in 2013. This study used cross-sectional design with a total sample of 147 students of FKM class 2010 and 2011 which taken as the total sample and also using questionnaire as a measure of this research. The results of this study showed that 61.2% of students still have a negative attitude towards people with HIV-AIDS and 54.6% of students have a poor level of knowledge about HIVAIDS. A total of 70.7% of respondents aged less than 20 years, by sex is dominated 77.6% of women with a recent educational background equivalent of high school graduates (96.6%), Moslem (87.1%) came from outside Jakarta (62 , 6%), and lived in a boarding house/dormitory (58.5%). Based on chi square test age is no one variable that had a significant relationship with attitudes toward people living with HIV-AIDS in the FKM student class of 2010 and 2011."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar W. Roestam
"ABSTRAK
Petugas pemberi pelayanan kesehatan adalah suatu kelompok yang seharusnya menyadari bahwa dirinya termasuk kelompok risiko tinggi tertular AIDS/HIV. Untuk itu petugas kesehatan harus tahu cara pencegahannya. Mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pemberi pelayanan kesehatan adalah penting untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan oleh pihak managemen dalam melindungi tenaga kerjanya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku petugas kesehatan mengenai penyakit AIDS, baik etiologi, cara penularan dan usaha/tindakan pencegahannya.
Dilakukan survei tentang hal tersebut terhadap pemberi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pads bulan November 1993 sampai bulan Januari 1994. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan mengisi kuesiner yang telah dikembangkan secara khusus untuk itu, dan juga dilakukan pengamatan terhadap dokter, dokter gigi, perawat, petugas laboratorium, pekarya dan petugas di kamar jenazah.
Responden terdiri dari 40 (14%) dokter, 156 (51%) perawat/bidan, 16 (5.5%) petugas laboratorium dan 30.5% pekarya dan petugas kamar jenazah.
Unit pelayanan yang diamati adalah OK Bedah, Unit Rawat Jalan, Instalasi Gawat darurat, Bagian Bedah Mulut, Unit Rawat Inap, Unit Kamar Jenazah dan Patologi Klinik.
Pengetahuan responden terhadap etiologi (host, agent dan environment) HIV, cara deteksi, cara penularan, pencegahan dan akibat AIDS menunjukkan tingkat baik pada 65.1% responden. Kelompok pekarya yang sebagian besar menjadi tenaga kebersihan dan petugas kamar jenazah dan mempunyai risiko tinggi terpapar HIV karena pekerjaannya, merupakan kelompok yang paling rendah tingkat pengetahuannya.
Namun, meskipun hampir seluruh responden mengetahui bahwa AIDS/HIV adalah penyakit menular dan dapat mengakibatan kematian, sikap setuju dan bersedia melakukan tindakan perawatan pada penderita dengan HIV positip dan kesediaan melakukan tindakan pencegahan ditemukan baik pada 72.4% responden.
Perilaku yang sudah pernah dilakukan oleh responden menunjukkan tingkat baik pada 46.38% saja. Pernah tertusuk jarum dialami oleh 1 dari 4 responden, demikian juga pernah tidaknya tersobek sarung tangan sewaktu melakukan tindakan pada penderita. Pemakaian alat pelindung seperti sarung tangan, apron dan masker juga hanya ditemukan pada sekitar 1 diantara 3 petugas kesehatan.
Hubungan antara pengetahuan tentang AIDS dan perilaku terhadap tindakan pencegahan tertular AIDS terbukti ada hubungan yang bermakna. Demikian juga terdapat hubungan bermakna antara sikap dan perilaku yang baik.
Faktor pemungkin (enabling factors) yaitu ketersedian sarana kerja dinyatakan kurang memadai menurut responden dan hasil pengamatan, demikian juga faktor penguat (reinforcing factors) antara lain anjuran/petunjuk atasan tentang cara pencegahan HIV masih kurang.
Meskipun menurut responden sumber informasi tentang AIDS sudah banyak sumber dan sangat beragam, namun disarankan masih perlu disebarkan informasi terutama untuk cara/tindakan praktis pencegahan agar tidak tertular HIV khususnya bagi petugas kesehatan terutama kelompok pekarya dan perawat.

ABSTRACT
Knowledge, Attitude and Practice of AIDS Among Health Provider On Cipto Mangunkusumo HospitalThe health provider is any one who should concern that they have high risk on expose and transmitted of AIDS/HIV. They should know how to prevent it. To be able to know the level of knowledge, attitude and practice of AIDS/HIV among them is very important to management.
This survey is undertaken to know the level of knowledge, attitude and practice among health provider of AIDS especially on etiology, transmission of infection and prevention infection against AIDS/HIV and also to know the relation between those factors and other factors.
This survey were done among health provider in Cipto Mangunkusumo Hospital on November 1993 until January 1994. Data gathering done by interview and self-administered questionnaire and also by observation using observation checklist. The respondents are doctor,. dentist, nurse/midwives, laboratory personnel and janitor including cadaver unit personnel.
The total number of respondents is 304 covering 40 (14%) doctors and dentists, 156 (51%) nurses and midwives, 16 {5.5%) laboratory personnel and 92 (30.5%) janitor from many departments namely Surgery Operation Room Department, Accident/Emergency Department, Mouth dan Teeth Department, Out-patients Department, In-patients Department ( Unit IRNA A ) and cadaver Unit.
Sixty five percents of respondents have a good degree of knowledge about etiology, detection, transmission of infection, prevention and prognosis of AIDS. The janitor group who are those work as cleaning service and cadaver personnel which have high risk on expose to HIV, is the lowest degree of knowledge about AIDS/HIV. Although, almost all respondents know that AIDS/HIV is communicable disease with has death pronosis, they have a good degree of attitude and 72.4% of them agree to curing and caring HIV positive patients and have a good willing to do the infection prevention activities.
The past behavior about the prevention infection activities done by the respondents pointed that only 46.38% of all respondents have a good degree of behaviour. One person out of 4 respondent have experience of noccuring the needle stick injury and also damaging gloves during service.
Using of personnel protective equipment such as gloves, masker and special cloth wear only one person out of 3 respondents.
The relation between the degree of knowledge and behaviour to prevention infection activities against HIV and the relation between, between attitude and behaviour , proven that there is a significant relationship.
Regarding the enabling factors such as adequate supplies of work facilities (gloves, disposible spuit, masker etc) still not enough, based on observation results and respondents opinion. The same results concerning the reinforcing factors such as guidance from management about how to prevent HIV is still neglected.
However, although there are a lot of sources of information about AIDS, we recommend that information especially practice activities to prevent HIV needed to disseminate. This information concern especially for nurses and janitor or all of health provider."
Lengkap +
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Merry Antarina
"Salah satu penyakit/infeksi yang harus dideteksi selama kehamilan adalah infeksi HIV pada ibu karena berpotensi tertular pada bayi yang akan dilahirkannya yaitu sekitar 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai tes HIV di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Tahun 2012.
Jenis penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan potong lintang dengan populasi 16.428 ibu hamil. Dalam penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah metode accidental sampling sehingga didapat sampel sebanyak 100 ibu hamil. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa perilaku ibu hamil yang melakukan tes HIV sebanyak 15 orang (15%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari seluruh variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, sikap, pengetahuan, ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan), tampaknya yang ada hubungan atau bermakna secara statistik adalah dukungan petugas kesehatan dengan nilai p = 0,038.

One of the diseases or infections that must be detected during pregnancy is HIV infection in Pregnant Mother, since it potentially infected at birth to the baby to be around 30%. This study aimed to investigate the characteristic, knowledge, attitude and behavior of pregnant mothers regarding HIV Test at East Jakarta District Health Department in 2012.
This research is quantitative cross-sectional research among population of 16.428 pregnant mothers. In this study, the sampling technique used is accidental sampling method in order to get a sample of 100 pregnant mothers. This study found that the behavior of pregnant mother conducting test for HIV as many as 15 people (15%).
The results of this study showed that of all the independent variables (age, education, occupation, attitudes, knowledge, availability of facilities and infrastructure, families support and health workers support), seem likely that health workers support variable, with p value = 0.038 is the only variable that proved statistically significant with the dependent variable.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>