Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Srijaya
"ABSTRAK
Kegiatan inventarisasi peninggalan purbakala yang ditemukan di pulau Bali telah dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Kegiatan inventarisasi itu masih terbatas pada situs-situs yang terdapat di sekitar Pejeng dan Bedulu, sehingga tidak mengherankan apabila jumlah situs dan artefak yang terdaftar waktu itu berbeda jauh dengan apa yang didaftarkan kemudian. Di samping itu dilakukan pula kegiatan penelitian terhadap kepurbakalaan di Bali akan tetapi frekuensinya masih sangat terbatas dan baru beberapa dekade terakhir ini jumlahnya meningkat. Meskipun kegiatan penelitian itu intensitasnya meningkat, namun apa yang dilakukan masa itu belum mencakup seluruh aspek. misalnya aspek lingkungan fisik. Hal ini perlu mendapat perhatian, oleh karena lingkungan fisik khususnya, merupakan salah satu unsur yang membentuk budaya masyarakat (Fagan 1991: 417---21). Oleh karena itu untuk memperoleh gambaran mengenai lingkungan kuno, maka diperlukan pengintegrasian tinggalan arkeologi di satu pihak dan lingkungan fisik di pihak lain.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candrian Attahiyyat
"ABSTRAK
Desa Banten terletak kurang lebih 10 kilometer di sebelah utara kota 5erang, termasuk dalam wilayah Kecama_tan Kesemen, Kabupaten 5erang, Provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan bekas kota kerajaan Islam abad 16-19. Oleh karena itu Para peneliti arkeologi menyebut desa ini sebagai Banten Lama.
Di Banten Lama hingga kini masih banyak terdapat pe_ninggalan arkeologi yang cukup potensial untuk diteliti. Penelitian arkeologi, yang pernah dilakukan meliputi pa_nelitian Nisan Kubur (Hambali 1976), Keramik Asing dan Lokal (Djuwita 1978; Ongkodharma 1978; Harkantiningsih, 1980; Pojoh 1981), Wallah Pelebur (Nundardjito 1980), Perkotaan (Ambary 19'80a), Pertukangan Logam (Siswandi 1980), Disain Benteng (Nurhadi 1982), Nata Wang Logam (Widiyono 190) dan Sistem Pengairan (Prachmatika 1984).
Sebagai salah satu upaya untuk melengkapi peneli_tian arkeologi di Banten Lama, skripsi ini akan menya_jikan hasil penelitian tentang percobaan metode penentuan umur bangunan bata berdasarkan 3 ciri teknologi, _

"
1985
S11550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarida Diami
"Menunjkan bahwa ada 6 kelompok tanda, 2 teknik pembuatan tanda, 2 letak tanda. Tanda-tanda tersebut berupa bentuk geometris, tanaman, hewan, manusia, bangunan dan peralatan. bentuk tanda yang paling banyak digambarkan adalah bentuk geometris. Teknik yang digunakn untuk membuat tanda pada bata adalah teknik gore sdan teknik tekan. Teknik yang paling banyak adalah teknik gores. Ada tanda yang terletak di bagian permukaan bata dan ada pula tanda yang terletak di bagian samping. bagian yang paling banyak diberi tanda adalah bagian permukaan tanda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Herwandi
"Situs Mejan Tinggi terletak di desa Talago Gunung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Situs Mejan Tinggi mempunyai keanehan jika dibandingkan dengan situs makam kuno Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Nisan-nisan di situs ini didirikan satu buah saja setiap kubur, berbeda dengan situs-situs lain di Kabupaten Tanah Datar yang mempunyai dua nisan dibagian kepala dan kaki pada setiap kubur.
Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa nisan-nisan di situs Mejan Tinggi jauh Iebih sederhana dari nisan-nisan di situs-situs makam kuiro Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini jnga mengungkapkan bahwa telah terjadinya proses kelanjutan budaya tradisi megalitik ke Islam yang ditandai dengan adanya kelanjutan fungsi dan bentuk-bentuk menhir ke nisan di situs-titus makam kuno Islam dan situs Mejan Tinggi di Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya penelitian ini juga mengiidentifikasi bahwa sesungguhnya telah terjadi proses a less extreme a culturation di Pedalaman Sumatera Barat ketika Islam memasuki daerah ini dengan damai.
Situs ini diperkirakan telah muncul pada kitaran masa kitaran akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pada masa-masa transisi, ketika budaya tradisi megalitik masih berpengaruh kuat di daerah setempat dan Islam telah memasyarakat di dalam kalangan pehduduk desa Talago Gunung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Berbeda dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jawa Barat `miskin` akan peninggalan masa lalu berupa candi. Namur, citra itu mulai berubah selelah ditemukannya sejumlah bukit kecil (unur) oleh Tim Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1984 di daerah Batujaya, Karawang. Mulai saat itu, penelitian percandian di situs Batujaya ini dilakukan secara bertahap. Saat ini baru diteliti 12 situs dari 24 situs yang telah di survei.Namun demikian, belum diperoleh kejelasan tentang gaya arsitektur, kronologi dan sistem pcrcandiannya. Hal lain yang memaksa untuk melakukan penelitian di percandian di daerah Batujaya ini adalah pertimbangan lokasi berupa sawah sehingga mengancam keleslarian bangunan candi akibal genangan dan resapan air. Di samping itu, aktivitas sehari-hari penduduk dalam mengerjakan sawah dengan cara mencangkul dan memperluas petak sawah dapat merusak dan menghabisi unur yang di dalamnya terpendam candi.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan dan lemuan baru tenlang kebudayaan dan masyarakat masa lalu, khususnya percandian di Jawa Barat Secara khusus yang ingin dicapai dalam kajian ini adalah (I) rekonstruksi bentuk bangunan candi, arsitektur, ornamental dan latar keagamaan, (2) Kronologi bangunan candi, dan (3) sistem percandian di sites Batujaya.
Penelitian ini mcrupakan kegiatan arkeologi lapangan (field archaeology) yang penekanannya pada kegiatan penggalian (excavation). Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan metode survei dan ekskavasi, dengan fokus untuk mengetahui data fisik bangunan dan lingkungannya. Pengolahan data dilakukan dengan metode analisis bahan, bangunan dan kontekstual untuk mengetahui teknik dan fungal bangunan candi. Sedangkan pada pengolahan data dilakukan analogi sejarah (historical analogy) dan data lapangan (site comparative) dalam rangka penyusunan scjarah kebudayaan.
Hasil penelitian yang telah dicapai pada tahun kedua ini sasungguhnya masih perlu diteliti lagi secara intensif. Bangunan candi yang ditemukan semuanya terbuat dari bata. Umumnya bangunan candi yang ditemukan hanya tinggal bagian kaki atau bagian dasar bangunan Struktur bata bagian atas umumnya sudah rusak dan tidak beraturan lagi. Situs-situs yang diteliti intensif dalam penelitian ini adalah SEG I, SEG II-A, SEG H -B, SEG III-A, SEG IV, SEG V, SEG IX, TLJ I-A, TLJ I-B, TLJ I-C, TIJ V, DAN TLJ VIII
Adapun kesimpulan sementara yang dapat diberikan adalah:
a. Masing-masing bangunan candi.memiliki gaya arsitektur yang beraneka ragam
b. Bangunan candi tersebut memiliki latar agama Buddha
c. Kronologi absolut pereandian Batujaya belum diketahui karena sampel untuk uji laboratorium masih kurang dari memadai. Namun demikian, secara relatif diduga berasal dari dua tahap yaitu tahap pertama abad V--VII M (Tarumanagara), dan tahap kedua abad V11-X M (pengaruh Kerajaarl Sriwijay-a)
d. Sistem pencandian, dalam hal ini sistem peribadatan agama Buddha, baru terbatas pada 11 situs yang diteliti."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Sujud Purnawan Jati
"Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, penelitian arkeologi di Jawa Timur, khususnya untuk situs prasejarah telah dimulai sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian pada saat itu. Pada tahap awal tampaknya perhatian penelitian lebih banyak dicurahkan pada tujuan untuk menemukan benda-benda arkeologi berupa artefak. Sementara itu kegiatan yang banyak dilakukan berupa pendokumentasian, kegiatan inventarisasi, pembahasan yang berorientasi pada artefak (artifact-oriented), dan beberapa upaya untuk merekonstruksi kehidupan manusia di masa lampau.
Kegiatan penelitian di wilayah ini pada dua dasawarsa terakhir telah meningkat jumlahnya, dan telah terjadi pergeseran perhatian dari pengkajian atas artefak kepada pengkajian atas situs dan bahkan kawasan. Namun demikian penelitian tersebut belum mencakup seluruh aspek yang terkait, misalnya aspek lingkungan. Hal ini perlu mendapat perhatian, karena berbicara perkara kehidupan manusia dan budayanya, tentu tidak akan terlepas dari perkara yang lain seperti lingkungan alam. Ketiga hal tersebut merupakan faktor yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi baik dalam dimensi ruang maupun waktu (Soejano 1987:37).
Sejak masa lalu manusia telah memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tercermin dari bukti-bukti arkeologi yang diperoleh, baik yang berbentuk artefak (artefact), ekofak (ecafact), fitur (feature), dan situs (site). Namun disadari bahwa bukti-bukti arkeologi yang sampai kepada kita memiliki keterbatasan baik kuantitas maupun kualitas (Mundardjito 1986:42). Oleh karena itu untuk dapat menjelaskan kehidupan manusia masa lalu tidak hanya dibutuhkan pengkajian atas artefak semata-mata, tetapi pengkajian yang luas atas tinggalan arkeologi, tidak saja pada hanya satu situs, namun tinggalan arkeologi dalam Skala ruang yang lebih luas, yaitu benda-benda arkeologi dan situs-situs yang tersebar dalam wilayah atau kawasan. Untuk itu diperlukan pendekatan yang makro, yaitu pendekatan kawasan disertai dengan kesadaran yang tinggi akan keterkaitan antar situs, baik secara ekologis, geografis maupun fungsional."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Terrylia Feisrami
"Prasasti Rongkab merupakan sebuah prasasti berangka tahun 823 Śaka dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Rakai Watukura Dyah Balitung yang berkuasa pada tahun 820 hingga 832 Śaka. Prasasti Rongkab berisi mengenai peringatan akan diberikannya anugerah berupa pembebasan pajak akan kepemilikan kaṭik kepada para tetua Desa Rongkab oleh Sang Pamegat Umanggit yang bernama Pu Parwata. Kaṭik merupakan kasus yang unik di dalam Prasasti Rongkab karena biasanya hanya disebut dalam hal yang menyangkut pertanian, maka kajian ini akan membahas kaṭik dari sudut pandang berbeda. Selain itu, Prasasti Rongkab sendiri akan dikupas secara lebih mendalam, baik dari segi epigrafis maupun segi arkeologis.

Rongkab inscription dated back to 823 Śaka and it was written under the rule of Rakai Watukura Dyah Balitung who reigned from 820 until 832 Śaka. The Rongkab inscription commemorated the gift given by the Sang Pamegat Umanggit named Pu Parwata to the elders of Rongkab village so they could have one kaṭik free of tax. Kaṭik was a unique case in Rongkab inscription since it was only mentioned in farm-related things in other inscriptions, thus this study would talk about kaṭik using different point of view. In addition, the Rongkab inscription itself would be studied more deeply, both epigraphically and archaeologically."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
"Percandian di situs Batujaya relatif baru ditemukan, yaitu pada tahun 1985. Karena temuan yang relatif baru, maka kajian tentang percandian di situs Batujaya inipun belum banyak dilakukan, apalagi yang berkaitan dengan lingkungan fisik dikaitkan dengan peninggalan berupa bangunan candinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa situs Batujaya berada pada dataran aluvial yang subur dan banyak mengandung air tawar. Walaupun demikian, situs ini sering pula terjadi banjir. Untuk mengatasi ini dilakukan upaya untuk meninggikan dasar bangunan, mengurung sekitar bangunan dan melapisi bangunan dengan lepa. Mengingat masih sangat sedikitnya data yang terungkap, maka dalam panelitian ini masih dirasakan kekurangan dan kelemahan. Mudah-mudahan di masa mendatang penelitian di sini akan lebih intensif lagi, sehingga akan menjadi lebih jelas lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>