Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purwaningsih Santosa
"ABSTRACT
The development and extension of large cities creates a need of multiple shallow tunnels in the soft ground of built areas. Excavating a tunnel generates ground displacements and deformations which can affect existing buildings and services in urban sites and can lead to unacceptable damages. Prediction of the ground settlement caused by the tunnel excavation has been a major engineering challenge.
A numerical simulation using finite element method was implemented in the aim of developing a procedure for forecasting the movement induced by tunneling. This study describes the modelling procedure, comparing one procedure in a complete stages of modelling (called phases modelling) taking into account different phases simulating the different kinds of interaction between the tunnel and the soil (deconfinement, lining installation, pore pressure applied on the lining, and weight of the lining) and one in a simple way called `deconfinement modeling', simulating the excavation using a stress decrease vector exerted on the excavation boundary in the opposite to the initial ground stress described by a scalar parameter A. (the deconfinement rate).
A shallow lined tunnel is analyzed in a two dimensional analyses, and observations are made for the settlement at the surface and at the tunnel crown, the deformations of the tunnel opening, and the stress path around the tunnel. Comparison is conducted using two soil models : the Mohr-Coulomb model and the CJS model.
Observations of the results and comparison with the experimental data demonstrate that the deconfinement modeling is adequate for the analyses of settlement induced by tunneling only if a good modeling of the soil behavior is considered.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathurrizal Muhammad
"Salah satu solusi kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah dengan membangun sistem transportasi massal berupa Mass Rapid Transit (MRT), khususnya penerapan struktur terowongan bawah tanah. Penelitian ini mengkaji tentang pemodelan perilaku terowongan terhadap pengaruh beban gempa dan menghitung perilaku terowongan melingkar dalam kondisi statis dan dinamis akibat efek gempa. Analisis kondisi statis menggunakan teori Muir Wood dalam LTA (2002) dan kondisi dinamis menggunakan teori Wang (1993) dan Panzien (2000) dalam FHWA (2009) serta didukung dengan metode numerik PLAXIS v.8.6. Kedalaman terowongan MRT di area Fase 1 berada pada kedalaman 11 meter dan di modelkan di fase 2 dengan kedalaman yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan perilaku sirkular terowongan pada kedua jalur MRT Jakarta dimana menunjukkan fase-1 Dukuh Atas memiliki deformasi terowongan dalam kategori aman sedangkan untuk fase-2 menunjukkan kondisi deformasi terowongan yang melewati batas aman persyaratan terowongan yaitu lebih dari 20 mm.

One solution to traffic congestion in Jakarta is to build a mass transportation system in the form of Mass Rapid Transit (MRT), especially the application of underground structures. This study examines the behavioral modeling of earthquake effects and interaction behavior in static and dynamic conditions due to earthquake effects. Analysis of static conditions using the theory of Muir Wood in LTA (2002) and dynamic conditions using the theory of Wang (1993) and Panzien (2000) in FHWA (2009) and supported by the numerical method of PLAXIS v.8.6. The depth of the MRT in the Phase 1 area is at a depth of 11 meters and is modeled in Phase 2 with the same depth. The results show that the difference in circular behavior shows that on both Jakarta MRT lines where phase-1 Dukuh Above has deformation in the safe category for phase-2, it shows deformation conditions that exceed the safe limit requirement, which is more than 20 mm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maifi Januar
"ABSTRAK
Kemacetan lalu lintas yang terjadi di hampir semua ruas jalan di pusat kota Jakarta bahkan di jalan akses ke pemukiman peduduk adalah hal yang di jumpai setiap hari pada jam-jam tertentu. Angkutan massal yang ada seperti KRL (Kereta listrik) disesaki oleh penumpang bahkan terkadang sebagian badan dari penumpang yang memaksa naik berada diluar kereta.
Dalam menunjang sistem transportasi modem, subway (kereta bawah tanah) menjadi solusi yang dapat diandalakan, terlebih lagi dengan ketersedian ruang kota (permukaan tanah) yang sangat terbatas. Sistem tranportasi yang sudah banyak dikembangkan diberbagai negara ini terbukti efektif untuk mengatasi masalah tranportasi perkotaan.
Dalam penentuan rute-rute yang harus dilewati oleh subway (MRT, Mass Rapid Transit) terkadang harus melewati bangunan yang ada di permukaan tanah. Pelaksanaan kontruksi terowongan harus sangat perhatikan masalah yang akan timbul pada permukaan tanah yang dilalui terowongan, termasuk bangunan dan sarana penunjang lainya. Untuk itu, perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin dan pemilihan sitem penerowongan dan konstruksi harus mempertimbangan kondisi yang ada.
Metode penerowongan yang dianalisa adalah metode shield tunneling, yaitu metode yang menggunakan alat pemotong dan pendorong tanah berupa silinder yang terbuat dari baja dan dengan segera dilakukan Linning pada terowongan sehingga dapat mengantisipasi stabilitas tanah.
Simulasi dilakukan dengan satu program yang Metode Elemen Hingga yaitu Sage Crisp dengan 2 model analisa yaitu : Elasto-plastis dan Konsep Kondisi Kritis Cam Clay (Critical State Soil Mechanic). Analisa dilakukan dengan 2-D (dua dimensi) dengan model regangan bidang (plane strain).
Penurunan atau pergerakan tanah secara lateral akibat konstruksi terowongan bawah kota untuk subway merupakan suatu pertimbangan penting dalam merencanakan suatu terowongan. Dengan metode elemen hingga, penurunan tanah tersebut dapat diprediksi dengan model analisa mengacu pada kondisi yang ada. Tulisan akan menampilkan hasil-hasil simulasi yang dilakukan.
Analisa ditekankan pada penurunan permukaan tanah, penurunan pondasi bangunan.

"
2000
S34876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meizar Melkianus Marambak
"Pelaksanaan konstruksi terowongan di Indonesia sangat dibutuhkan, khususnya di Daerah Ibukota Jakarta yang memiliki permasalahan lahan untuk transportasi di permukaan tanah. Karakteristik tanah yang lunak, beban bangunan kota Jakarta, serta perubahan pore water pressure menjadi alasan bahwa pembangunan terowongan harus dikaji lebih lanjut. Dalam pelaksanaan konstruksi terowongan di tanah lunak, permasalahan tentang deformasi dan daya dukung tanah terhadap bangunan terowongan merupakan hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Untuk itu, penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembangunan terowongan terhadap deformasi dan perubahan tegangan di dalam tanah akibat pelaksanaan konstruksi terowongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa ada perkuatan berupa grouting atau perkuatan lainnya, nilai deformasi pada dinding terowongan dan pada tanah cukup besar. Grouting diperlukan untuk menambah nilai modulus elastisitas (E), kohesi (A) dan sudut geser ( A ) pada tanah lunak yang dianggap terlalu kecil jika digunakan untuk konstruksi terowongan bawah tanah. Penelitian ini menggunakan tanah London Clay yang diasumsikan memiliki sifat dan karakteristik yang hampir sama dengan tanah di Jakarta. Dari pemodelan ini diharapkan menjadi awal dari pemodelan terowongan yang lebih kompleks dan lebih baik di masa mendatang, dikarenakan pada penelitian ini hanya hanya dibatasi pada pengamatan nilai deformasi dan nilai perubahan tegangan menggunakan perhitungan konvensional yang masih sederhana.

The construction of the tunnel in Indonesia is needed, especially in Jakarta as a Capital Region who have transport problems on the ground. Characteristics of the soft soil, the city building load, as well as changes in pore water pressure is the reason that the tunnel should be studied further. In tunnel construction, especially in soft ground, the issue of deformation and bearing capacity of the building like tunnel that must be considered carefully. To that end, this study focused on the influence of the tunnel to the deformation and stress changes in the soil due to the construction of the tunnel. The results showed that without any form of reinforcement grouting or other reinforcement, the value of deformation at the tunnel wall and on the ground large enough. Grouting is necessary to increase the value of modulus of elasticity (E), cohesion (C) and friction angle (A) on soft soil that is too small if it is used for the construction of underground tunnels. This study uses London Clay soil is assumed to have the properties and characteristics similar to land in Jakarta. From modeling is expected to be the beginning of the tunnel modeling more complex and better in the future, because this study is only limited to the observation of the deformation values and value changes in voltage using conventional calculation is simple.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2013
S70469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: Taylor &​ Francis , 2008
631.41 SOI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boca Raton: Taylor &​ Francis , 2008
631.41 SOI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M Amhar Wajdi Yanreginata
"Perencanaan kota yang masif memaksa pemanfaatan ruang bawah tanah, paling tidak dalam infrastruktur transportasi. Penelitian ini membahas pengaruh terowongan undercrossing terhadap struktur terowongan eksisting, khususnya di bawah Jakarta Clay. Penelitian ini dibagi menjadi 2 langkah menggunakan analisis elemen hingga dengan model Hardening Soil dan menggunakan perangkat FEA. Langkah pertama adalah melakukan analisis balik untuk mendapatkan nilai parameter tanah aktual kemudian dilanjutkan dengan langkah 2, yaitu melakukan analisis undercrossing twin tunnel dengan variasi jarak 0.5D, 1.5D, dan 2.5D. Berdasarkan hasil penelitian lankah pertama menunjukkan penggunaan korelasi E50 = 3500N untuk tanah kohesif dan E50 = 2800N untuk tanah pasiran dengan parameter kekuatan tanah efektif membuahkan hasil yang paling cocok dengan monitoring. Hasil penelitian langkah kedua menunjukkan adanya deformasi vertikal yang terjadi pada struktur terowongan eksisting dan deformasi vertikal pada permukaan tanah menunjukkan hasil dengan pola yang seragam. Kemudian tegangan geser maksimum mengalami perubahan seiring pengeboran terowongan undercrossing 1 dan 2.

Massive urban planning forces the utilization of basements, at least in transport infrastructure. This study discusses the influence of undercrossing tunnels on existing tunnel structures, especially under Jakarta Clay. This research was divided into 2 steps using finite element analysis with the Hardening Soil model  and using FEA devices. The first step is to conduct a reverse analysis to obtain the actual soil parameter values then proceed with step 2, which is to perform a twin tunnel undercrossing analysis  with distance variations of 0.5D, 1.5D, and 2.5D. Based on the results of the first lankah study, it shows the use of correlation E50 = 3500N for cohesive soil and E50 = 2800N for sand soil with effective soil strength parameters producing results that are most suitable for monitoring. The results of the second step of research showed the presence of vertical deformation that occurred in the existing tunnel structure and vertical deformation on the ground surface showed results with a uniform pattern. Then the maximum shear stress changes as undercrossing tunnels 1 and 2 are drilled."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Maulidia
"Karakterisasi tanah dan air yang meliputi pengambilan sampel tanah dan analisis laboratorium penting dilakukan dalam upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh produksi pertanian secara intensif. Pengukuran resistivitas listrik tanah skala laboratorium dengan metode empat elektrode telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh saturasi fluida terhadap resistivitas listrik tanah. Delapan sampel tanah disiapkan untuk pengukuran resistivitas listrik dengan menginjeksikan larutan pupuk kompos dengan konsentrasi larutan 28,6%, urea dengan konsentrasi larutan 0,013%; 0,022%; 0,038%, NPK dengan konsentrasi larutan 0,013%; 0,022%; 0,038% , serta akuades pada sampel tanah dengan tingkat saturasi 4%-100% dari volume porinya. Pengukuran estimasi sifat fisika-kimia fluida seperti resistivitas listrik larutan, TDS, salt, dan pH dari larutan pupuk juga dilakukan menggunakan alat water quality meter untuk dianalisis pengaruhnya terhadap resistivitas listrik tanah. Hasil menunjukkan, pada seluruh variasi konsentrasi larutan memiliki pola yang sama, penurunan resistivitas listrik terjadi seiring dengan bertambahnya saturasi fluida hingga pada saturasi fluida 80-90%. Setelah melewati saturasi tersebut, nilai resistivitas tanah cenderung konstan. Hubungan resistivitas listrik tanah dan saturasi fluida juga dijelaskan mengikuti Hukum Archie, diperoleh a = 0,7164-0,9149 dan eksponen saturasi (n) = 2,312-3,496 dengan koefisiden determinasi (R2) = 0,9187-0,9565. Sifat fisika-kimia dari larutan pupuk juga berkontribusi terhadap perbedaan nilai resistivitas listrik tanah. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk memprediksi saturasi air pada suatu lahan serta menentukan zona batas toleransi tanaman terhadap salinitas.

Soil and water characterization is important in preventing environmental pollution caused by intensive agricultural production. Laboratory-scale soil electrical resistivity measurements using the four-electrode method have been carried out to analyze the effect of fluid saturation on the soil electrical resistivity. Eight soil samples were prepared for the measurement of electrical resistivity by injecting a solution of compost (solution concentration = 28.6%), urea (solution concentrations = 0.013%; 0.022%; 0.038, NPK (solution concentrations = 0.013%; 0.022%; 0.038%) and distilled water in soil samples with a saturation level of 4%-100%. Measurements of the estimation of the physico-chemical properties of the fluid such as the electrical resistivity, TDS, salt, and pH of the fertilizer solution using a water quality meter were also carried out to analyze the effect on the electrical resistivity of the soil. The results show that the electrical resistivity of the soil decreases along with the increase in fluid saturation until the fluid saturation is 80-90% at all solution concentrations. After passing through the saturation, the electrical resistivity of the soil tends to be constant. The relationship between the soil electrical resistivity and the saturation of the fluid is also explained according to Archie's Law, obtained a = 0,7164-0,9149 and the saturation exponent (n) = 2,312- 3,496 with coefficient of determination (R2) = 0,9187-0,9565. The physico-chemical properties of the fertilizer solution also contribute to the difference in the electrical resistivity of the soil. This research is expected to be a reference for predicting water saturation in agricultural land and determining the tolerance zone of plants to salinity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Permana Limianto
"Bendungan urugan merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air, yang dibangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan seperti : batu, krakal, kerikil, pasir dan tanah pada komposisi tertentu. Dalam pembangunan bendungan urugan, perlu diperhatikan stabilitas lerengnya. Permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam memperhitungkan nilai faktor keamanan lereng bendungan urugan adalah kondisi rapid drawdown, yaitu kondisi ketika muka air bendungan turun secara tiba-tiba.
Dalam penelitian ini, dilakukan pemodelan kondisi rapid drawdown pada Bendungan Nakasato. Geometri dan properti bendungan yang digunakan berasal dari referensi (Sosrodarsono, & Takeda. 1977). Pemodelan dilakukan dengan perangkat lunak GEOSTUDIO, yang terbagi menjadi 2, yaitu SLOPE/W untuk mencari nilai faktor keamanan lereng bendungan, dan SEEP/W untuk mencari phreatic line pada tubuh bendungan ketika terjadi drawdown. Kemudian pemodelan akan digabung (SLOPE/W+SEEP/W) untuk mencari nilai faktor keamanan pada tubuh bendungan dengan phreatic line yang telah diperhitungkan.

Earth dam is a structure to accumulate water flow, which is constructed with filling materials, such as : rock, gravel, sand, and soil with its composition. In the construction of earth dam, it is important to note the stability of the slope. Problem that should be considered in calculating the factor of safety of the slope is the rapid drawdown condition, when the dam water level dropped suddenly.
In this study, performed modeling of rapid drawdown condition on Nakasato Dam, Geometry and property of the dam taken from the reference (Sosrodarsono, & Takeda. 1977). The Modeling is done by GEOSTUDIO Software, which is divided into two, which are SLOPE/W to calculate the factor of safety of the earth dam, and SEEP/W to find the phreatic line in the body of the dam when drawdown occur. Then the model will be merged (SLOPE/W+SEEP/W) to find the factor of safety with phreatic line that has been taken into account.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Hanifah Ahyar
"Pembangunan infrastruktur yang pesat di Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menghadapi tantangan besar berupa kemacetan lalu lintas yang diperkirakan menimbulkan kerugian 65 triliun rupiah per tahun. Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun Mass Rapid Transit (MRT), namun pekerjaan galian bawah tanah MRT menghadirkan risiko tinggi terhadap keselamatan pekerja. Di Indonesia, kecelakaan konstruksi, termasuk pekerjaan galian, menyumbang sekitar 30% dari total kecelakaan kerja pada 2019. Tantangan lain adalah keterbatasan pelaporan kecelakaan dan hukuman ringan bagi perusahaan yang lalai melaporkan, menghambat pemantauan jumlah kecelakaan yang sebenarnya. Penelitian ini menyoroti pentingnya identifikasi dan manajemen risiko kecelakaan kerja dalam konstruksi bawah tanah dengan menggunakan Building Information Modeling (BIM) untuk perencanaan keselamatan, yang penerapannya masih terbatas pada proyek MRT Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan galian MRT Jakarta dan menerapkan BIM untuk meningkatkan perencanaan keselamatan konstruksi.

The rapid infrastructure development in Jakarta to boost economic growth faces significant challenges such as traffic congestion, which is estimated to cause losses of 65 trillion rupiahs per year. As a solution, the Provincial Government of DKI Jakarta is building the Mass Rapid Transit (MRT), but the underground excavation work for the MRT poses high risks to worker safety. In Indonesia, construction accidents, including excavation work, accounted for approximately 30% of the total work accidents in 2019. Another challenge is the limited reporting of accidents and the light penalties for companies that fail to report, hindering the monitoring of the actual number of accidents. This research highlights the importance of identifying and managing work accident risks in underground construction using Building Information Modeling (BIM) for safety planning, which is still limited in application to the MRT Jakarta project. The aim of this study is to identify work accident risks in MRT Jakarta excavation work and to apply BIM to enhance construction safety planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>