Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127236 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adiani Ayudi Rahma
"Dalam menghadapi perkembangan dan persaingan bebas khususnya dibidang perumahsakitan, rumah sakit pemerintah menghadapi kendala di bidang sumber daya manusia.
Oleh karena itu kita perlu mengetahui usaha-usaha yang dapat mendorong kinerja individu dan kelompok yang dapat berdampak positif terhadap kinerja organisasi.
Dalam tesis ini, implementasi usaha-usaha tersebut dinamakan proses manajemen perubahan yang dieksplorasi di rumah sakit umum daerah Pasar Rebo, Jakarta. Pada rumah sakit ini kita menemukan proses manajemen perubahan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya dikelompokkan menjadi proses belajar, proses kepemimpinan dan proses pembentukan tata nilai.
Ketiga proses di atas didapatkan dengan wawancara mendalam dengan direktur dan beberapa wakil dari para profesional dan manajerial.

Exploration Study ; Process of Change Management at Pasar Rebo Hospital, JakartaTo face the growth and free competition particularly In hospitalization in the future, State hospitals confront human resources obstacle.
Hence, we need to understand the efforts which can urged the team and individual's performance to deliver positive Impact to organization?s performance.
In this thesis, the implementation is called management of change and it has been explored in Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta. In this hospital, we found the process of change manragement .including the supporting factors which are grouped into ; learning process, leadership process and value establishment process.
Those mentioned above has been obtained through In-depth interview with director and some professional and managerial representatives.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Muldiyatno
"ABSTRAK
Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta adalah Rumah Sakit Unit Swadana
Daerah Kelas B Non Pendidikan, berlokasi di Jl. TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760,
sesuai dengan misinya melayani masyarakat menengah ke bawah yang rnembutuhkan
layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, sedangkan visinya adalah menjadi salah
satu dari tiga rumah sakit swdana di Indonesia yang terbaik dalam pelayanan Gawat
Darurat dan Pelayanan Rawat Jalan.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan yang terjadi di Instalasi Pemeliharaan
Rumah Sakit RSUD Pasar Rebo, dimana program pelaksanaan pemeliharaan alat medis
belum dijalankan secara optimal. Dari analisa situasi yang ada ditemukan bahwa alokasi
anggaran pemeliharaan alat medis masih rendah, yaitu untuk alokasi anggaran di tahun
2001 untuk anggaran pemeliharaan sebesar Rp. 2.000.000.000,- atau 8 % dan total
aggaran rumah sakit yang sebesar Rp. 24.450.000.000,-, sedanglcan khusus anggaran
pemeliharaan alat medís sebesar Rp. 151.200.000,- atau 0.6 %. Pada an.ggaran tahun
2002 alokasi anggaran PSRS sebesar Rp. 3.033.000.000,- atau J % dan total anggaran
rurnali sakit yang sebesar Rp. 26.579.000.000,- khusus unluk anggaran pemeliliaraan alat
medis sebesar Rp. 559.741.049,- atan 2 % dan total anggaran nunafl saldt, setain itu
adanya pengeluaran biaya perbaikan alat medis ( X - Ray ) yang meiicladak sebesar Rp.
190.000.000,- di tahun 2000. Pada tahun 2003 direncanakan akan dilakukan perubahan
badan hukum RSUD Pasar Rebo dan Unit Swadana menjadi Bailan Usaha Milik Daerah.
Dengan latar belakang ini, dilakukan penelitian dengan tujuan memperoleh
gambaran proses pemeliharaan alat - alat medís untuk merighasilkan ketersediaau alat
medis yang siap pakai gima menunjang pelayanan kepada pasien.
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualltatil data dan
informasi diperoleh melalui wawancara yang mendalam dan observasi serta melihat arsip
dan dokumen yang ada di unit - unit yang terkait.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemeliharaan alat medís belum
dilaksanakan secara optimal, pemeliharaan hanya dilakukan atas dasar kerusakan (Break
Down Maintenance ), tidak melalui tahapan perencanaan, penetapan sistem pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan, pencatafan & pelaporan, monitoring dan evaluasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini di?arankan agar pihak manejemen ruiuah sakit
melakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya,
organisasi,peraturan dan kebijakan rumah sakit ( protap - protap ) pemeliharaan dan
pengoperasian alat media, diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja IPSRS dalam
melaksanakan proses pemeliharaan alat media sehingga menghasilkan ketersediaan alat
media yang siap pakai.

ABSTRACT
The Local Public Hospital of Pasar Rebo Jakarta is a selfund local hospital unit,
non education class B, located aL Jalan TB. Simatupang No. 30 Jakarta 13760. In
accordance with its mission to serve law middle classes society needing high quality and
affordable health care, while its vision is to become one of the these best seiflind hospital
in Indonesia which lias the best service in the emergency care unit and out patient care.
The background of this research was the condition happeriiiig at the Pasar Rebo
local public hospital maintenance installation where a program of medical equipment had
not been carried out in the optimal manner. From the analysis of the existing condition, it
was found that the alocation budget for medical equipment was still law, that is the
alocation budget in 2001 for maintenance was Rp 2.000.000.000,- or 8% of the hospital
total budget of Rp 24.450.000.000,- while the one especially for medical equipment
maintenance was Rp 151.200.000.,- or 0.6%. [n the year 2002 budget, the alocation
budget ofthe local public Hospital of Pasar Rebo was Rp 3.033.000.000,- or 11% of the
hospital total budget of Rp 26.579.000.000,- the one especially for the medical equipment
of the 559.741.049,- or 2% of the hospital total budget, besides that there was an
unexpected expenditure of Rp 190,000.000,- in 2000 to repair a medical equipment
(X Ray). In 2003 the hospital plan to change to corporate law of local public Hospital
Pasar Rebo from selifunded unit into local government company.
With this background a research was carried out with the aim to get a picture of
medicai equipment maintenance process which results in the availability of ready use
medical equipment to support service to the patients.
The type of this research was a qualitative approach the data and information were
obtain ftom in the depth interview, observation files and document study which were
available in the related units.
The result of the research showed that the process of the medical equipment
maintenance had not been done in the optimal manner. A maintenance was doue base on
break down (break down maintenance ) not on planning, decided maintenance system,
recording and rporting, monitoring and evaluation.
Based on this research it is suggested that the hospital management must take some
actions to improve the quality and quantity of human resources, organization, hospital
rules and policies (protap) in the field of medical equipment maintenance and operation, it
is hope that this can encourage the improvement of local public Hospital of Pasar Rebo
Jakarta working performance in carryng out the medical equipment maintenance process to
produce/make the availability of ready use medical equipment.

"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T4575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyanto Nagawidjaja
"RSUD Pasar Rebo Jakarta merupakan Rumah Sakit Unit Swadana Daerah Kelas B Non Pendidikan yang memiliki Pelayanan Medik. Salah satu Pelayanan Medik yang ada di RSUD Pasar Rebo Jakarta adalah Instalasi Kamar Operasi. Berdasarkan Gambaran Keuangan Pelayanan Medik pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000 (April-September) didapatkan Pendapatan Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 548.964.000. Sedangkan Pengeluaran Instalasi Kamar Operasi sebesar Rp 649.148.000. Dengan demikian, Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi rendah mencapai (Rp 100.184.000) atau (3,90%) dari Total Sisa Hasil Usaha seluruh Pelayanan Medik.
Kamar Operasi merupakan salah satu Unit Pelayanan Medik yang seharusnya memberikan Kontribusi Keuangan yang baik sebagai Revenue Center. Dengan demikian, didapatkan masalah penelitian yaitu Rendahnya Kontribusi Keuangan di Instalasi Kamar Operasi. RSUD Pasar Rebo Jakarta pada Semester I Tahun Anggaran 1999/2000.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktor yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta tahun 1999/2000. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dengan menelaah data yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor Rendahnya Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi berhubungan dengan Utilisasi Kamar Operasi yang rendah, Tarif yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, Piutang Pasien operasi yang besar dan Pembiayaan yang Iebih besar daripada pendapatan Kamar Operasi. Selain itu berhubungan dengan Jenis Pembayaran Pasien, Jenis Pemilihan Kelas, Jenis Operasi, Golongan Operasi dan Kebijakan di Instalasi Kamar Operasi RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Disimpulkan bahwa untuk meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi perlu adanya Kebijakan dari Manajemen Rumah Sakit dan Kegiatan Operasional untuk menanggulangi hal yang berhubungan dengan Rendahnya Kontribusi Keuangan.
Saran yang diusulkan adalah perlu adanya Kebijakan mengenai Jenis Pembayaran Pasien, Penggolongan Operasi dan Piutang yang dapat dijadikan pedoman. Selain itu disarankan untuk meningkatkan Manajemen Kamar Operasi, memberlakukan Tarif operasi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, membentuk team untuk menangani masalah Piutang dan memperbaiki Sistem Farmasi di Kamar Operasi. Yang semuanya diharapkan dapat meningkatkan Kontribusi Keuangan Instalasi Kamar Operasi di RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Daftar bacaan : 32 (1971-1999).

Factor Analysis in Case of Low Financial Contribution from Operation Room Unit in RSUD Pasar Rebo Jakarta Year 1999/2000RSUD Pasar Rebo Jakarta is declared as a self-funding, B-class as well as non educational hospital which offers various type of medical services. One of the medical services in this hospital is the Operation Room Unit (ORU). Based on-the Financial Description for April - September 1999/2000, this unit has contributed of Rp.548.964.000,-. Unfortunately, this Operational Room Unit (ORU) has spend Rp.649.148.000,-. This number causes a negative contribution for about Rp.100.184.000,- or 3,90 percent of the Medical Services Income.
The Operation Room has been expected to become hospital revenue center. But this research has found the significant problem which is the low of financial contribution of the unit in the year of 1999/2000.
Using description analytical research with qualitative appraisal, this research aims to have the description of factors causes the low of financial contribution. Primary data is provided by deep interview and secondary data is provided by analyzing an available data.
The research shows the factors resulted in low of financial contribution has significant correlated with the low of utilization of the Operation Room, liability of operation patient and the cost of pharmacy and employee's salary. In addition patient payment,. decision of room class, type of operation, operation class and policy has contributed to the low of financial contribution.
This research suggested that to increase the financial contribution, the hospital is recommended to have policy which is used to overcome the problem causing the low of financial contribution.
It is also suggested to reevaluate the policy of the patient payment, operation classification, and standardized liability. In addition, the RSUD Pasar Reba Jakarta should consider to manage operation room better than it is today, to evaluate current price of the services, and build the team to handle the liability and pharmacy system in room operation. This recommendation will help the management of the hospital to increase the financial contribution in RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Bibliographies : 32 (1971-1999)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viana Villamanda Jatnika
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Puspa Wijayanti
"ABSTRAK
Pengetahuan menjadi suatu hal penting yang sangat mendukung perkembangan dan kemajuan organisasi. Hal ini dirasakan juga oleh RSUD Pasar Rebo Jakarta, pengetahuan menjadi hal penting bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang model knowledge management system yang sesuai bagi RSUD Pasar Rebo dalam mengelola pengetahuan yang ada di RSUD Pasar Rebo. Metode yang digunakan adalah observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara di lingkungan RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini mengadopsi metodologi perancangan knowledge management system milik Fernandez & Shaberwal dengan menganalisis aspek faktor kontingensi, teknologi, proses, infrastruktur, dan mekanisme knowledge management, serta menggabungkan dengan aspek arsitektur knowledge management system milik Amrit Tiwana. Hasil akhir penelitian berupa rancangan knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan proses knowledge management yaitu social for knowledge sharing, social for knowledge discovery, internalization, externalization, exchange, routines dan direction. Selain itu juga menghasilkan prototipe knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan fitur manajemen berita/artikel, manajemen pengetahuan, manajemen dokumen dan forum diskusi.

ABSTRACT
Knowledge becomes a vital resource that supports organization's development and improvement. It is also occurred in RSUD Pasar Rebo Jakarta where knowledge is important for providing high quality health services to patients. The objective of this research is designing compatible knowledge management system for RSUD Pasar Rebo in managing available knowledge. Methods used in the research are observation, questionnaires distribution, and interview within RSUD Pasar Rebo environment. This research adopts knowledge management system design methodology by Fernandez & Sabherwal by analyzing contingency factor aspect, technology, process, infrastructure, and mechanism of knowledge management, as well as combining them with knowledge management system architecture aspect by Amrit Tiwana. The final result is design of RSUD Pasar Rebo's knowledge management system with knowledge management process which are social for knowledge sharing, social for knowledge discovery, internalization, externalization, exchange, routines and direction. Other than that, this research also generates knowledge management system prototype for RSUD Pasar Rebo featuring news or article management, knowledge management, document management, and discussion forum."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Saptarini
"ABSTRAK
RSUD Pasar Rebo merupakan salah satu RSUD di daerah perkotaan yang berfugsi sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk daerah Jakarta Timur dan sekitarriya. Banyak kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko yang datang ke Rumah Sakit ini. Masih belum adanya gambaran prosedur penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo selania ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa untuk memperoleh gambaran proses penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo dengan ruang lingkup Instalasi Gawat Darurat, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Kamar bersalin, Kamar Operasi sampai dengan Ruang Rawat Inap Kebidanan. Yaitu dengan melakukan analisa hubungan antara lima variabel dengan proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko, mengidentifikasi perrnasalahan yang ada pads alur proses dan akhirnya mengembangkan upaya untuk perbaikan bagi penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Rebo. Kelima variabel tersebut adalah administrasi dan pengelolaan, staf dan pimpinan, fasilitas dan peralatan, kebijakan dan prosedur, evaluasi dan pengendalian mutu.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif merupakan studi kasus dengan pendekatan pemecahan masalah. Hasil analisa situasi temyata penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko tidak berbeda dengan penatalaksanaan kasus bukan rujukan dari ibu hamil dan bersalin berisiko. Gambaran kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko yang terbanyak datang ke RSUD Pasar Rebo adalah kasus perdarahan dalam kehamilan dan setelah persalinan serta abortus. Selain itu masalah yang ditemukan adalah pengisian rekam medik mengenai rujukan tidak dilakukan masih belum ditulisnya pembagian tugas pada masing-masing unit penatalaksana, kurangnya tenaga pelaksana, kurangnya fasilitas dan peralatan serta belum adanya protap penatalaskanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko. Juga masih diperlakukannya penyederhanaan alur proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko yang ada saat ini.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko di RSUD Pasar Reba yaitu dengan melengkapi pengisian rekam medik dengan data rujukan, ditulisnya struktur organisasi dan pembagian tugas, penambahan tenaga pelaksana, penambahan fasilitas dan peralatan serta dibuatkannya protap penatalaksanaan kasus rujukan ibu hamil dan bersalin berisiko serta penyederhanaan alur proses penatalaksanaan kasus ibu hamil dan bersalin berisiko yang ada saat ini di RSUD Pasar Rebo.
Daftar bacaan 60(1978 - 1997)

ABSTRACT
Analysis of Management in Referral Cases for Risk Pregnant Women and Labor at Pasar Rebo HospitalPasar Rebo Hospital is one of district hospital in urban area which functions as referral hospital for East Jakarta area and its surrounding. Many cases of referral cases of pregnant women. and risk labor come to this hospital. Recently there is no clear feature of management procedure in referral cases of risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital.
The objective of this survey is making analysis to get the picture of management procedure in referral cases for risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital. The scope of this analysis are emergency unit, obstetric and gynecology clinic, labor room, operating room, and maternity ward. The survey was conducted by analyzing the correlation among five variables of management procedure in risk pregnant women and labor; identifying the problems revealed in the flow of referral process, and finally extending the efforts of improving management procedure of the risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital. Those five variables are administration and management, staff and chief, facilities and equipment, policies and procedures, and evaluation and quality assurance.
This qualitative survey is case study with problem solving approach. The situation analysis resulting to the fact that management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor is not different compared to non referral cases of risk pregnant women and labor. Other finding is the pattern of referral cases coming to Pasar Rebo Hospital are abortion, hemorrhagic ante partum, and hemorrhagic post-partum. The problems encountered in this analysis are referral data in medical record are not fulfilled, job description in every functional unit has not been written, the number of staff, equipment, and facilities are insufficient. Furthermore, the standard operating procedure for the management of referral cases of risk pregnant women and labor has not been done. In addition, the flow of management procedure of referral cases of risk pregnant women and labor should be simplified.
The conclusion of this survey are management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor is not different compared to non-referral cases of risk pregnant women and labor the pattern of referral cases at Pasar Rebo Hospital are abortion, hemorrhagic ante partum, and hemorrhagic post-partum and management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor should be improved.
The recommendation from this survey are fulfilling the referral data in medical record specifying job description in every functional unit increasing the number of hospital staff, facilities and equipment and conducting permanent operating procedure in the management of risk pregnant women and labor in every functional unit at Pasar Rebo Hospital. In addition, the recent flow of management procedure for referral cases of risk pregnant women and labor at Pasar Rebo Hospital should be simplified.
References 60 (1978 - 1997)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enie Rochaeni
"Tahun 1998 ketika RSUD Pasar Rebo berubah status menjadi kelas B, jumlah pejabat struktural bertambah yaitu menjadi 21 orang, kemudian Direktur/Pimpinan Rumah Sakit menetapkan Pejabat Struktural sesuai dengan kompetensi. Sejak itu pula terjadi kecaman-kecaman atau hujatam-hujatan pada pejabal struktural/manajemen.
Penelitian ini bcrtujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi konflik yang berkaitan dengan kebijakan jabatan struktural di RSUD Pasar Rebo. Jenis penelilian ini adalah deskripsi analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode Fokus Group Diskusi (FGD). Variabel-valiabel yang diteliti adalah Z indikator konflik yang terdiri dari adu argumentasi, masalah komunikasi, kompetisi yang destruktif, sikap yang tidak fleksibel dan tidak sensitif, saling menyimpan informasi, kecaman yang tidak fair, dan hubungan menjadi sangat formal. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 114 orang yang terdid dari : kelompok Medis 9 orang, kelompok Perawat 35 orang, Kelompok Non Medik 51 Orang dan Kelompok Struktural 19 orang.
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: variabel adu argumentasi, yang menyatakan ada konflik dari kelompok Non Medik 62,5% dan kelompok perawat 64,3% , pada variabel masalah komunikasi, yang menyatakan ada konflik dari kelompok non medik 39,2% dan kelompok perawat 34,2%, pada pada variabel kompetisi yang destruktif, yang menyatakan ada konflik dari kelompok non medik 33,3% dan kelompok perawat 37,l%, pada variabel sikap yang tidak fleksibel yang menyatakan ada konflik dari kelompok non medik 39,2% dan dari kelompok perawat 34,2%. Pada variabel menyimpan informasi yang menyatakan ada konflik pada kelompok non medik 29,4% dan pada kelompok pelawat 31,4%. Pada variabel kecaman yang tidak fair yang menyalakan ada konflik pada kelompok non medik l9,6% dan pada kelompok perawat 31,4%. Pada variabel hubungan yang sangat formal, yang menyatakan ada konflik pada kelompok non mcdik 30,2% dan pada kelompok Perawat 42,8%. Berdasarkan persepsi kelompok Non Medik dan Kelompgk Perawat, faktor penyebab konflik adalah adanya perbedaan pendapat lemahnya komunikasi dan gaya kepemimpinan. Posisi konflik yang paling tinggi terjadi pada kelompok Non Medik dan kelompok Perawat, Dampak konflik kearah negatif yaitu konflik yang merusak (disfungsional/destruktif). Hal ini berpengaruh terhadap motivasi kerja dan suasana kerja yang tidak kondusif.
Saran dalam penelitian ini, adalah Direktur RSUD Pasar Rebo segera untuk merespon masalah ini secara cepat dan tepat, dengan melakukan persamaan persepsi dan memberikan informasi tentang kebijakan yang berkaitan dengan jabatan struktural. Selain itu guna meningkatkan ketrampilan terhadap pejabat struktural/manajemen perlu diberikan peladhan-pelatihan tentang manajemen.

In the year 1998 Pasar Rebo Hospital changed the status to class B hospital, the numbers of structtual staff becomes 21 staftf furthermore Directore of the Hospital decided the structural stat? selected according to the related competition rank and copability. From this assignment time, has rised a protest or slander destireci to management/or structural staff ofthe Pasar Rebo Hospital.
This research purposed to achieve to get a clear pictures and to identifying thc conflict related with the role of function ofoocupation in Pasar Reho Hospital. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quatitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measureing the quantitative data structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of Focus Group Discussion method. The variables which are researched are : unwarranted arguments among employees, communication problems, destructive competition, employees exhibiting inflexible and insensitive attitudes, colleagues withholding information, unfair criticims of certain individuals, excessively fomial interpersonal relationships between employees. The sample were ll4 persorw, which are : 9 persons hom medical group, 55 prsons from nurses, 51 persons from non medical and I9 persons hom structural.
The result of this research was summarized that the variables unwarranted argument who has stated conflicts from non medik group is 62,5% and from nurses group is 64,3%. In the alterhand the variable commtmication problem who has stated cinflicts from non medik group is 39,2% and Hom nurses group is 34,2%. The variable destructive competition who has stated conflicts from non medik group is 33,3% and from nurses group is 37,1%. For the variable employees exhibiting inflekxible and inssitive attitudes who has stated conflicts from non medik group 39,2% and 34,2% for nurses group. For the variable colleagues withholding information who has stated conflicts is 29,-4% for non medik and 31,4% for nurses group. For the variable unfair criticims of certain individuals who has conflicts is l9,6% for non medik group and 3l,4% for nurses group. For the variable excessively formal interpersonal who has stated conflicts is 30,2% for non medik and 42,8% for nurses group. A factor of conflict due to diiiient ideas, cornmtuiication problems and style of leadeshipness In these kind of conflicts called disfungsiorial/destructive. Eventually the excess oh these conflicts influenced to motivation of working an uncondusively ol' comfortable working ethic.
The recommendations should forward to : Directore of Pasar Rebo Hospital to response these conflicts problems seriously in order to react by uniforming of perceptions by giving them the correct information, regarding to the role of fimction which related with thc structural occupation in Pasar Rebo Hospital. ln other hands this efforts is to achieve or to improve the skilfull of the structural stall' or management staff whose needs to give them a change like a management training etc."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Rizon
"Untuk mewujudkan tujuan Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan empat pilar strategi pembangunan kesehatan yaitu; (a) Pembangunan Nasional berwawasan kesehatan; (b) Profesionalisme; (c) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat dan (d) Desentralisasi. Sesuai dengan strategi ketiga Indonesia Sehat 2010, sejak tahun 1996 Departemen Kesehatan telah mengeluarkan suatu kebijakan mengembangkan program pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui program JPKM.
JPKM pada hakekatnya adalah upaya perpaduan antara pengelolaan biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan prinsipprinsip asuransi. Dalam Operasionalnya pelaksanaan program JPKM melibatkan empat pihak yaitu: (a) Badan Pembina (Bapim); (b) Badan Penyelenggara (Bapel); (c) Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) dan (d) Peserta.
Untuk memantau pelaksanaan program JPKM yang diselenggarakan oleh Bapel, Depkes telah mengembangkan suatu mekanisme pelaporan bagi penyelenggara JPKM untuk melaporkan pelaksanaan JPKM yang telah dilaksanakan dalam suatu sistem pelaporan yang dikenal dengan sistem informasi manajemen (SIM-JPKM).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pelaporan Sistem Informasi Manajemen JPKM (SIM-JPKM) oleh Badan Penyelenggara (BAPEL) di DKI Jakarta tahun 2001.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan telaahan dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan SIM JPKM dari Bapel belum berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan, karena belum semua komponen masukan yang dianalisis mendukung proses seperti data yang dilaporkan masih ada yang tidak jelas atau dilaporkan sama sekali. Hal ini mengakibatkan proses pengolahan pelaporan akan terhambat, yang dapat dilihat dari data yang tidak lengkap dan juga jadwal pengiriman laporan dari provider yang terlambat.
Hasil luaran berkaitan dengan kelengkapan dan ketepatan waktu masih jauh dan harapan, masih banyak Bapel yang belum mengirimkan laporan, form yang digunakan masih belum sama dan daiam ketepatan waktu peniriman tidak semua Bapel dapat tepat waktu dalam mengirimkan laporan
Agar pelaporan SIM JPKM dapat berjalan dengan basil yang lebih baik, disarankan untuk- jangka pendek adanya peningkatan keterampilan tenaga pelaksana SIM, peningkatan pembinaan (termasuk adanya pembinaan teknis), pemberian umpan batik secara triwulan dengan menggambarkan kondisi laporan dari semua Bapel, pemberian reward dan punishment serta penggunaan surat elektroniklemail untuk mempermudah pengiriman laporan.

The Analysis Reporting of Management Information System at Managed Care Carriers in DKI Jakarta, 2003To realize the target of Healthy Indonesia 2010, have been specified by four strategy pillar development of health that is; (a) National Development with vision of health; (b) Professionalism; (c) Public Health Care Security and (d) Decentralization. As according to third strategy of Healthy Indonesia 2010, since 1996 the Ministry of Health (MOH) has released a policy to develop program for public health care through the Public Health Care Security Program (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).
JPKM intrinsically is an integrated effort between management of finance and management of health service by exploiting the insurance principles. In its operational implementation, JPKM program involves four parties that are: (a) regulatory body; (b) managed care carrier; (c) health care provider and (d) member. To watch the execution of JPKM program carried out by the carrier, the MOH has developed a reporting mechanism to the organizer of JPKM to report the implementation of JPKM which has been conducted in a reporting system which recognized as management information system for JPKM (SIM-JPKM).
The aim of this research was to obtain the information of JPKM System Information reporting process in DKI Jakarta in 2003. Research method used qualitative approach and data collecting used in-depth interview technique, focus group discussion, and document analysis.
The result of research showed that implementation of reporting of SIM-JPKM of Bapel had not yet conducted better as which was expected due to not yet all analyzed input component supported its process such as ill defined data or unreported data. This matter resulted the process of reporting would be pursued, which could be seen from incomplete data as well as schedule delivery of report of overdue provider.
The output result related to the completeness and accuracy of time was still far from expectation. There were many badan pelaksana (Bapel) which had not yet delivered their report, the form was still not yet the same, and there were not all Bapel that earn on schedule in delivering report. So that reporting of SIM JPKM can be conducted better, it is suggested to maintain skill of SIM operator in the short-range, to maintain the technical building, to give the feed back quarterly by depicting the condition of report from all Bapel, to give reward and punishment and also to maintain the usage of electronic mails to water down the delivery of report.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hartono
Jakarta: Rineka Cipta, 2010
362.11 BAM m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Parmin
"Manajemen sebagai seni memperoleh hasil melalui kegiatan orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Fenomena yang didapatkan di RSUP Undata Palu, fungsi manajemen kepala ruangan belum terlaksana dengan maksimal sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala ruangan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan motivasi perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Undata Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah 203 perawat pelaksana yang bertugas di 11 ruang rawat inap. Jumlah sampel penelitian ini adalah 149 perawat pelaksana. Proses analisa data menggunakan uji chi square untuk menguji hubungan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan motivasi dan regresi logistik ganda menguji variabel yang paling dominan berhubungan dengan motivasi perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan baik 50,3 %, motivasi perawat pelaksana baik 53,7 %. Ada hubungan yang bermakna antara fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan motivasi perawat pelaksana, (p value 0,032, 0,022, 0,002, 0,003), karakteristik perawat pelaksana (umur, jenis kelamin, lama kerja, status perkawinan) tidak ada hubungan dengan motivasi perawat pelaksana (p value 0,949, 0,402, 0,0677, 0,575), sedangkan karakteristik pendidikan ada hubungan dengan motivasi perawat pelaksana (p value 0,045).
Peneliti menyimpulkan bahwa variabel fungsi manajemen kepala ruangan yang paling berhubungan dengan motivasi adalah fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan.

Management as the art of getting results through the activiti of others in order to achieve the goals previously set. Management functions are planning, organizing, directing and monitoring. The phenomenon found in RSUP undata Palu, the implementation of management functions with a maximum head room in accordance with the duties and responsibilities as the head of the room.
This research past descriptive correlation design with a cross-sectional approach that aims to identify how the implementation of relationship management functions with head room nurses motivation in implementing inpatient rooms RSUP Undata Palu. Population in this study was 203 nurses who served in 11 treatmant rooms. The number of samples of this study was 149 nurse staff. The process of data analysis using chisquare test to test the implementation of relationship management functions of lower manager with the motivation and multiple logistic regression to test the most dominant variables associated with motivation nurse staff.
The results showed the implementation of management functions of lower manager both 50.3%, well motivated nurses managing 53.7%. There was a significant relationship between management functions of planning, organizing, directing and monitoring by nurses implementing motivation, (p value 0.032, 0.022, 0.002, 0.003), the nurse staff characteristics (age, gender, working time, marriage status) there was no relationship with the nurse staff motivation (p value 0.949, 0.402, 0.0677, 0.575), whereas educational characteristics have a relationship with the nurse staff motivation (p value 0.045).
Researchers concluded that the variable management functions of lower manager most related to motivation is a function of direction and oversight functions are controlled by the variable after education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T32846
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>