Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusneldi
"Penggunaan kolom distilasi pada proses pemurnian minyak mentah ( crude oil ) memerlukan sistim kontrol. Produk yang dihasilkan berupa produk langsung yang bisa digunakan dan produk bawah ( bottom product) yang merupakan feed untuk high vacum unit. Untuk produk bawah ini perlu diadakan sistim pengontrolan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
Dalam tugas akhir ini dilakukan pengambilan data lapangan di Pertamina Unit Pengolahan II Dumai & Sungai Palming. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan identifikasi sistim dengan menggunakan metode C.L. Smith. Model yang diperoleh digunakan untuk simulasi dengan perangkat lunak "Cete APAVE NORMANDE". Dengan menganalisa hasil simulasi maka didapatkan rekaman yang lebih baik pada kontrol cascade dibandingkan kontrol PID.
Melihat hasil simulasi pada sistim kontrol MD variabel proses yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan variabel proses pada sistim kontrol cascade. Dalam sistim kontrol cascade bila terjadi gangguan proses maka sistim akan melakukan aksi terhadap variabel manipulasi untuk mengatasi gangguan tersebut, sedangkan pada sistim kontrol PID gangguan ini tidak bisa diatasi. Dengan menganalisa kedua sistim kontrol ini, maka didapatkan efisiensi pemakaian kontrol cascade sebesar 5,45 %. Salah satu pemanfaatan teknik kontrol cascade ini, diusulkan pada proses pemanas produk bawah agar diperoleh efisiensi pada pemakaian fuel oil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Ponco Rachmadi
"Daerah Kalimantan Timur meskipun memiliki sumber gas bumi dalam jumlah yang besar, penggunaan gas bumi dalam sektor kelistrikan belumlah optimal. Dari kapasitas listrik terpasang sebesar 1.000 MW, sebanyak 510 MW atau lebih dari 50% nya dihasilkan dari PLTD. Minimnya jaringan infrastruktur pipa gas merupakan salah satu penyebab utama hal ini. Salah satu opsi untuk distribusi gas adalah dalam bentuk LNG dimana LNG disuplai dari Bontang, dan distribusi LNG dalam jumlah kecil bisa dilakukan dengan LNG Trucking. Tesis ini mengkaji kelayakan LNG Trucking di Kalimantan Timur yang diwakili 3 Cluster: Sangatta dengan jarak pengiriman sampai dengan 90 km, Samarinda dengan jarak pengiriman sampai dengan 130 km dan Balikpapan dengan jarak pengiriman sampai dengan 240 km dengan masing-masing Cluster terdapat 6 titik lokasi pengiriman dengan kebutuhan gas hasil regasifikasi LNG di tiap lokasi pengiriman adalah 0,2 MMSCFD.
Dari perhitungan didapatkan hasil LNG Trucking yang paling optimal adalah dengan menggunakan isotank LNG 20 m3 dengan material insulasi perlite menggunakan metode pengiriman milk and run. Hasil optimal perhitungan IRR, NPV dan PBP LNG Trucking adalah: 81%, USD 3.304.000, dan 2,7 tahun untuk Cluster Sangatta, 74,8%, USD 3.082.000 dan 2,57 tahun untuk Cluster Samarinda dan 57%, USD 2.429.670 dan 3,95 tahun untuk Cluster Balikpapan. Harga ICP minimum dan slope harga LNG terhadap ICP maksimum agar LNG Trucking masih layak adalah: USD 40/bbl dan 12,50% untuk Cluster Sangatta, USD 43/bbl dan 12,40% untuk Cluster Samarinda dan USD 50/bbl dan 12% untuk Cluster Balikpapan.

Although East Borneo has a lot of gas reserves, the domestic utilizations are far from optimum. From the 1000 MW installed electrical capacity, 510 MW or more than 50% are generated from petroleum fuel based power plant. Insufficient gas pipeline infrastructure is one of the main cause. One option to distribute the gas is to transport it in its liquid form (LNG) where the LNG can be supplied from Bontang, and distribution in small volume can be carried with LNG Trucking. This study analyze LNG Trucking feasibility in East Borneo represented by 3 Clusters: Sangatta, with delivery distance up to 90 km, Samarinda with delivery distance up tp 130 km and Balikpapan with delivery distance up to 240 km, each Cluster will have 6 delivery points and each delivery points will require 0,2 MMSCFD of natural gas of regasified LNG.
From the analysis result we can get the most optimum option for LNG Trucking is using LNG isotank 20 m3 capacity using perlite as isotank insulator and using milk and run delivery method. The optimum result of IRR, NPV and PBP of LNG Trucking are: 81%, USD 3.304.000, and 2,7 years for Cluster Sangatta, 74,8%, USD 3.082.000 and 2,57 years for Cluster Samarinda dan 57%, USD 2.429.670 and 3,95 years for Cluster Balikpapan. Minimum ICP value and maximum LNG price slope over ICP are: USD 40/bbl and 12,50% for Cluster Sangatta, USD 43/bbl and 12,40% for Cluster Samarinda and USD 50/bbl and 12% for Cluster Balikpapan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Manggiasih
"Dalam suatu kegiatan rantai pasok secara umum, pemilihan lokasi penyimpanan merupakan salah satu hal penting. Terdapat berbagai kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi penyimpanan. Pada penelitian ini, digunakan metode hibrid AHP-TOPSIS untuk menentukan kriteria serta memilih SPBU Hub sebagai tempat penyimpanan serta penyaluran Bahan Bakar Minyak ke Pertashop. AHP digunakan untuk menentukan nilai bobot kriteria dan dilanjutkan TOPSIS untuk memilih SPBU yang akan digunakan sebagai SPBU Hub. Adapun studi kasus pemilihan SPBU Hub dilakukan pada penyaluran BBM di wilayah Banten. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh lima kriteria penting dalam pemilihan SPBU Hub yaitu Ketersediaan Infrastruktur, Kondisi Penyaluran, Kualitas Jalur dari Sumber Pasokan, Ketersediaan Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Penyediaan Infrastruktur Tambahan. Kriteria Ketersediaan Infrastruktur terbagi menjadi tiga subkriteria yaitu Ketersediaan Sarana Penyimpanan, Ketersediaan Lahan untuk Pengembangan Sarfas SPBU Hub, dan Kemudahan set-up sistem kelistrikan dan IT, sedangkan Kriteria Kondisi Penyaluran terdiri dari subkriteria Jangkauan Jumlah Konsumen, Kualitas Jalur Pendistribusian dan Potensi Perkembangan Jumlah Konsumen. Ketersediaan sarana penyimpanan merupakan hal penting dalam memilih SPBU Hub dengan persentase sebesar 33,88%. Pada penerapan studi kasus, diperoleh hasil bahwa SPBU 34.156.09 merupakan SPBU dengan prioritas pertama sebagai SPBU yang dipilih sebagai SPBU Hub dengan persentase 92,48%.

In a supply chain activity in general, the selection of storage locations is one of the important things. There are various criteria that need to be considered in determining the storage location. In this study, the AHP-TOPSIS hybrid method was used to determine the criteria and select the Hub Fuel Station as a storage and distribution of fuel oil to Pertashop. AHP is used to determine the criteria weight value and continues with TOPSIS to select fuel stations to be used as Hub Fuel Station. The study case is carried out on the distribution of fuel oil in Banten area. Based on the results of the research, five important criteria were obtained in the selection of Fuel Station Hub, which are Infrastructure Availability of Infrastructure, Distribution Conditions, Channel Quality from Supply Sources, Availability of Workers, and Cost of Provision for Additional Infrastructure. Availability of Infrastructure Criteria is divided into three sub-criteria, which are Availability of Storage Facilities, Availability of Land for Fuel Station Hub Development, and Ease of set-up for electrical and IT systems, while Distribution Condition Criteria consist of sub-criteria Number of Consumers, Quality of Distribution Channels and Potential Development of Number of Consumers. The availability of Storage Facilities is the most important in choosing a Fuel Station Hub with a percentage of 33.88%. In the application of the study case, the result was that Fuel Station with ID Number 34.156.09 was the station with the priority as the Fuel station Hub with a percentage of 92,48%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Kartaatmadja
"Perkembangan permintaan atau kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) selama ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Sejalan dengan hal tersebut keseimbangan antara suplai dan permintaaan BBM selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi pada sumber dan permintaan BBM. Metoda riset operasi merupakan salah satu cara yang dpat digunakan untuk merancaang konfigurasi lintasan serta alokasi jumlah dan jenis produk secara optimal pada suatu waktu tertentu.
Konfigurasi lintasan akan mempengaruhi waktu pengadaan produk yang diperlukan. Unsur-unsur lain yang juga mempengaruhi waktu pengadaan produk adalah pengisian (loading) dan pembongkaran produk ked an dari sarana transportasi, waktu perjalanan yaitu waktu yang diperlukan serta waktu penundaan yang merupakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pesanan dan waktu yang timbul akibat ketidakpastian dari unsur-unsur di dalam waktu yang timbul.
Untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan BBM tersebut di atas diperlukan pengelolaan persediaan yang handal, efektif dan efisien. Unsur yang mempengaruhi tingkat persediaan produk adalah tingkat pelayanan yang dikehendaki . Unsur lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah fleksibilitas system persediaan apabila terjadi kendala fungsi di sumber produk atau di tempat pembelian produk pada system transportasi maupun di lokasi tujuan produk (tujuan suplai).
Analisa yang akurat terhadap karakteristik permintaan produk, penentuan tingkat pelayanan serta pengelolaan waktu pengadaan yang tepat akan menghasilkan pengelolaan persediaan BBM seperti yang dapat diharapkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Ariati Mochtar
"ABSTRAK
Karakteristik elektroda busur mentah dapat dipengaruhi, diantaranya dengan mengatur jumlah bahan pengikat dan temperatur karbonisasi. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pada elektroda busur mentah dengan bahan pengisi kokas green petroleum Pertamina Dumai dan bahan pengikat coal tar pitch dari PT. Inalum.
Pengujian dilakukan dengan variabel jumlah bahan pengikat : 26%, 30%, dan 34%, dan temperatur karbonisasi : 900℃, 1100℃ dan 1300℃. Pengujian yang dilakukan yaitu, melihat sifat hambatan listrik spesifik dan kekuatan melintangnya.
Hasil penelitian menunjukkan hambatan listrik spesifik akan mengikat dengan meningkatnya jumlah bahan pengikat dan temperatur karbonisasi, sedangkan kekuatan melintang meningkat dengan meningkatnya temperatur karbonisasi dam akan menurun dengan meningkatnya jumlah bahan pengikat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Danny Syahril Ardiyansyah
"Penelitian ini mencoba untuk melihat dampak harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap biaya transportasi di desa-desa di wilayah kepulauan kecil dan wilayah terluar dengan mengambil kasus kebijakan BBM satu harga periode tahun 2017-2019. Kebijakan ini memiliki tujuan untuk memberikan harga jual yang sama terhadap premium dan solar di seluruh Indonesia sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya transportasi. Menggunakan pendekatan difference-in-differences (DID), penelitian ini menganalisis dampak penerapan kebijakan BBM satu harga terhadap biaya transportasi di 170 desa. Biaya transportasi digambarkan dengan biaya transportasi per kilometer menuju pusat pemerintahan. Hasilnya menunjukkan bahwa kebijakan BBM Satu Harga dapat menurunkan biaya transportasi secara signifikan di wilayah terluar, namun belum dapat menurunkan biaya transportasi di wilayah kepulauan kecil. Setelah kebijakan BBM satu harga, biaya transportasi dari kantor kepala desa/kelurahan menuju ke kantor camat di desa dengan SPBU BBM satu harga di wilayah terluar secara signifikan lebih rendah sebesar Rp10.140 per kilometer jika dibandingkan dengan desa tanpa SPBU BBM satu harga, sementara di wilayah kepulauan kecil tidak secara signifikan lebih rendah sebesar Rp11.980 per kilometer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan berbasis harga dapat menurunkan biaya transportasi di wilayah terluar, namun perlu mempertimbangkan kondisi geografis wilayah dalam penentuan lokasi penyalur BBM Satu Harga.

This study tries to see the impact of fuel oil (BBM) prices on transportation costs in villages in small islands and outermost regions by taking the case of the one price fuel policy for the 2017-2019 period. This policy aims to provide the same selling price for premium and diesel throughout Indonesia so that people are not burdened with transportation costs. Using the difference-in-differences (DID) approach, this study analyzes the impact of one price fuel policy implementation on transportation costs in 170 villages. Transportation costs are described by transportation costs per kilometer to the center of government. The results show that the one price fuel policy can significantly reduce transportation costs in the outermost regions, but has not been able to reduce transportation costs in small island regions. After the one price fuel policy, the transportation cost from the village head's office to the sub-district head's office in villages with one price fuel gas stations in the outer regions is significantly lower at IDR 10,140 per kilometer compared to villages without one price fuel gas stations, while in the small islands it is not significantly lower at IDR 11,980 per kilometer. The results of this study indicate that price-based policies can reduce transportation costs in the outermost regions, but it is necessary to consider the geographical conditions of the region in determining the location of one price fuel distributors."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Dian Sari
"Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditi yang vital dan mempunyai nilaiĀ  strategis bagi konsumen dan produsen sehingga diperlukan nilai optimal kuantitas BBM dan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses distribusi. Penelitian ini mengambil kasus pendistribusian BBM di wilayah Maluku untuk memecahkan masalah distribusi BBM yang bertujuan agar permintaan BBM kepada konsumen tetap terjaga dan dengan tetap meminimumkan biaya distribusi perusahaan. Model Mix Integer Linier Programming (MILP) menjadi solusi yang ditawarkan pada penelitan ini.
Penelitian terdahulu hanya yang meneliti distribusi BBM masih belum ada yang memasukan faktor multi depot, multimoda transportasi, analisis skenario distribusi normal, kebencanaan dan lonjakan permintaan dengan tetap memperhitungkan jarak tempuh dan kondisi geografis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai optimal kuantitasi distribusi BBM dan factor-factor yang berperan dalam proses distribusi BBM untuk masing-masing skenario yang dianalisis.

Fuel oil (BBM) is a vital commodity and has a strategic value for consumers and producers so that the optimal value of the quantity of fuel and the factors that affect the distribution process are needed. This study takes the case of the distribution of fuel in the Maluku region to solve the problem of fuel distribution which aims to keep the demand for fuel to consumers maintained and by minimizing the company's distribution costs. The Mix Integer Linear Programming (MILP) model is the solution offered in this research.
Previous studies have only examined the distribution of fuel, but none have included multi-depot factors, multimodal transportation, analysis of normal distribution scenarios, disasters and surges in demand while still considering mileage and geographical conditions. The results of the research that has been carried out obtained the optimal value of the distribution of fuel quantity and the factors that play a role in the process of fuel distribution for each scenario that being analyzed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taofik Nurhidayanto
"Gedung Graha X merupakan bangunan perkantoran yang terdiri atas gedung A, gedung B dan area bawah tanah. Pada bulan Juni-Juli telah dilakukan identifikasi bahan bakar dan sumber panas dengan pendekatan observasi dan metode semi kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bahan bakar, sumber panas dan kehandalan fasilitas pelindung kebakaran di Gedung Graha X. Hasil penelitian menunjukkan bahan kayu merupakan bahan utama pada seluruh bagian gedung selain kertas dan logam. Sumber panas pada gedung graha x teridentifikasi dalam bentuk energi listrik dan mekanik dengan jumlah terbanyak berada di area bawah tanah. Nilai Kehandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) telah dihitung dengan nilai kondisi adalah 77,42% atau cukup.

Graha X is an office building which are consist A building, B building and undergound area. This study has been done on June July to identified a fuel, heat source and ability of fire safety system by using observation and semiquantitative methods. This Reasearch is conducted to know an amount of fuel, heat potential and safety system rating. The results showed that wood are the dominant material at all building. The others material are paper and metal. The heat source has been identified in electrical and mechanical form and it most found at underground area. Safety system rating or Nilai Kehandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) is 77,42%"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ali Ma`sum
"ABSTRAK
Sektor perikanan merupakan salah satu konsumen pengguna dalam kebijakan BBM Subsidi dengan titik serah di Penyalur. Masalah yang muncul pada sektor perikanan adalah harga aktual yang diterima diatas harga ketetapan Pemerintah karena kurangnya Penyalur BBM serta kendala-kendala lain. Selain itu, terdapat banyak lembaga yang terkait dalam kebijakan BBM Subsidi sektor perikanan. Metode Interpretive Structural Modeling digunakan untuk menghasilkan model struktur kelembagaan untuk pengambilan keputusan dalam rangka kebijakan BBM Subsidi sektor perikanan serta menghasilkan kendala yang menjadi faktor utama dalam pelaksanaan kebijakan BBM Subsidi sektor perikanan melalui sejumlah wawancara dan kuesioner dengan melibatkan 5 orang ekspert yang menjadi narasumber. Penelitian ini menghasilkan model struktur kelembagaan dengan 7 lembaga yang menjadi faktor utama dalam penyusunan serta pelaksanaan kebijakan BBM Subsidi sektor perikanan. Terdapat 3 kendala yang menjadi faktor utama dalam pelaksanaan kebijakan BBM Subsidi pada sektor perikanan yaitu Kebijakan satu harga, pengaturan dan perijinan serta Sebaran Penyalur BBM khususnya sektor perikanan.

ABSTRACT
The fisheries sector is one of consumer users in the fuel subsidy policy with custody transfer point in the Fuel Retail Station. The problem that arises in the fisheries sector is the actual price received by fisherman above the price that has been set by the Government due to lack of fuel Retail Station for fishery and other constraints. In addition, there are many institution involved in the fuel subsidy policy of the fisheries sector. Interpretive Structural Modeling method is used to produce a model of the institutional structures for decision-making in the framework of the fuel subsidy policy of the fisheries sector and determine the priority constraints in the implementation of the fuel subsidy policy of the fisheries sector trough structured interview and questionaire with 5 expert. This research resulted in structural model of institutions with 7 institutions is a major factor in the preparation and implementation of fuel subsidy policy for fisheries sector. There are three obstacles that a major factor in the implementation of the policy of fuel subsidies in the fisheries sector, namely one price policy, regulation and licensing and also distribution of fuel retail station, especially for fisheries sector.;"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dijan Supramono
"Previous research of thermal co-pyrolysis of biomass-plastics where plastics function as hydrogen donor to induce synergistic effect on non-oxygenated fraction of bio-oil has reached a condition that there was a difficulty of separating non-oxygenated compounds from oxygenated compounds either at low heating rate. It was suspected that the content of high molecular weight of compounds especially polyaromatic hydrocarbons (PAH) in bio-oil retarded this separation. At low heating rate, most of co-pyrolysis until recently have been conducted in fixed bed and auger reactors. The present work proposed a stirred tank reactor as the reactor alternative to avoid formation of PAH in bio-oil. A series of experiments of co-pyrolysis of corn cobs and polypropylene at low heating rate (5oC/min) with maximum temperature of 500oC has been conducted with the ultimate goal of producing non-oxygenated fraction of bio-oil similar to diesel fuel. The qualities of the fraction targeted were its viscosity, double bond content and branching number of carbon chains. The values of these properties in diesel fuel are 2.7 cStokes, 0%, 0.4, respectively. The experiments involved 3 different reactors, i.e. the first, a stirred tank reactor with its aspect ratio (the ratio of the height to the diameter) of 2.0, the second, a stirred tank reactor with aspect ratio of 1.35 and the third, a dispecement reactor. Nitrogen gas as a sweeping gas was predicted to generate local turbulence favouring convective heat transfer. The work has resulted in some important results, i.e. the first, there was phase separation between oxygenated and non-oxygenated fractions, the second, synergistic effects in copyrolysis have been achieved both in bio-oil and non-oxygenated fraction yields, the third, non-oxygenated fraction had viscosity of 2.03 + 6.47% cStokes, the fourth, nonoxygenated fraction contained only 6-7% double bonds, which eases the hydrogenation reaction in further processing for double bond saturation, the fifth, non-oxygenated fraction had average branching number of 0.57, slightly above that of diesel fuel, which is unfavourable to reach short ignition delay time in the combustion, the sixth, the aspect ratio of the reactor significantly affected the extent of biomass pyrolysis, but not polypropylene pyrolysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2582
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>