Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soedradjat Tisnasasmita
"ABSTRAK
Pertamina sebagai BUMN menghadapi tantangan pengembangan usaha sehubungan dengan akumulasi pemilikan aset lahan dan bangunan yang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan beberapa di antaranya masih bersifat idle (tidak didayagunakan semestinya). Lebih jauhnya berdampak pada beban pemeliharaan dan penjagaan dan penyerobotan liar yang tak bertanggung jawab. Prioritas utama pengembangan aset lahan dan bangunan ditetap oleh Pertamina di Jabotabek.
Pengembangan aset lahan dan bangunan diorientasikan pada " profit center", sebagai pengejawantahan dari restrukturisasi perusahaan dan diversifikasi usaha dalam spirit Holding Company. Tantangan pengembangan aset secara teknis, bahwasanya biaya proyek berskala besar, proses pembangunan bersifat "multi years", teknologi yang digunakan bersifat modern, pihak yang terkait dalam pembangunan berjumlah besar Stakeholders.
Untuk itu dibutuhkan Perencanaan Pola Kebijakan Optimasi Pengembangan Aset Lahan dan Bangunan Milik Pertamina, yang distudi melalui tesis ini, di mana kriteria optimasi yang dimaksud mencakup :
a. Kelayakan usaha diukur melalui kelayakan ekonomi dan pemasaran, kelayakan rencana fisik tata ruang, kelayakan rencana finansial dan cost recovery, kelayakan manajemen pengelolaan dan kelayakan aspek perijinan dan aspek-aspek dinamis yang terjadi dalam lingkungan eksternal bisnis yang berdampak pada ketidakpastian.
b. Proses evaluasi perencanaan ditempuh berdasarkan hierarki perencanaan (Rencana Induk, Pengembangan Rencana, Dokumen-okumen bagi pelaksanaan pembangunan, kesiapan manajemen pelaksanaan. Pada setiap tahapan hierarki perlu dievaluasi dan disetujui pihak terkait (Stakeholders Policy).
Untuk mempercepat proses pengambilan keputusan (judgement & approval) digunakan metoda Decision Support System (DSS) yang ditopang oleh Sistem Manajemen Informasi (SMI); melalui dukungan optimasi komputer.
Decision Support System (DSS) akan membantu sekali menghindarkan manusia dari keterbatasan kemampuan berpikir (bounded rationality), sifat komperhensif pengambilan keputusan, kecepatan dan efektivitas pengambilan keputusan.
Metoda yang ditawarkan dapat memenuhi tuntutan Pertamina dalam Perencanaan Pola Kebijaksanaan Optimasi Pengembangan Aset Lahan dan Bangunan Milik Pertamina, dan lebih jauh lagi metoda ini dapat dikembangkan dalam manajemen pembangunan baik di lingkungan pemerintah maupun swasta untuk proyek-proyek berskala besar.
"
[Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Riani Iskandar
"ABSTRAK
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan membedakan
harta benda perkawinan berupa harta bersama yang diperoleh selama perkawinan
dan harta bawaan yang diperoleh masing-masing suami isteri serta berada di
bawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain.
Pada saat atau sebelum perkawinan para pihak dapat membuat perjanjian
perkawinan yang memisahkan harta kekayaan mereka sehingga masing-masing
mengurus sediri harta baik yang dibawa ke dalam perkawinan maupun yang
diperoleh sepanjang perkawinan. Lain halnya jika terdapat penetapan pengadilan
yang menetapkan salah satu pihak baik suami maupun isteri berada dalam
pengampuan dan tidak dapat mengurus hartanya, sedangkan sidang perceraian
sedang berlangsung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat
yuridis normatif, dimana penelitian mengacu pada norma-norma hukum yang
tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengaturan
harta perkawinan dan perjanjian perkawinan. Data yang dipergunakan adalah data
sekunder berupa bahan kepustakaan. Kesimpulan yang diperoleh adalah dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan belum mengatur
secara lengkap mengenai harta bersama dan perjanjian perkawinan. Jika melihat
tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga yang baik maka pengurusan suami
terhadap harta benda istri dapat dibenarkan selama perkawinan tersebut belum
berakhir. Suami dapat melakukan pengurusan terhadap harta isteri namun apabila
setelah pengampuan tersebut berakhir maka suami harus bertanggung jawab
terhadap pengurusan tersebut kepada Balai Harta Peninggalan selaku pengampu
pengawas. Pengurusan harta tersebut dilakukan semata-mata untuk kepentingan
isteri. Apabila terdapat kerugian akibat kelalaian suami maka suami wajib
mengganti kerugian tersebut.

ABSTRACT
Law Number 1 of 1974 on Marriage defines two types of marital properties: joint
property, which is acquired during marriage, and separate property, which is
acquired by each husband and wife and is under each party’s power, providing
that it is never stated otherwise. On the occasion of or prior to marriage, both
parties may produce a prenuptial agreement which separates their properties, so
that they may administer their own properties which were acquired by each party
both before or during the marriage. Nevertheless, similar arrangement does not
apply when a court’s decision has ruled that one of the parties (either the husband
or the wife) is put under the guardianship of her/his spouse and deemed incapable
of administering her/his own property, nevertheless, those parties eventually
applied for a divorce. This study applies a juridical-normative research approach
in which references are made to legal norms stipulated in laws on the management
of marital properties and prenuptial agreement. This study utilizes secondary data
in the form of literature resources. It concludes that Law Number 1 of 1974 on
Marriage does not provide comprehensive regulation on joint property and
prenuptial agreement. Based on the assumption that a husband should be a
responsible head of his family, which appointed a husband as the guardian of his
wife’s property, is justifiable provided that the marriage has not been terminated.
During marriage, a husband can administer his wife’s property; however, when
the marriage is terminated, he has to be deemed responsible for anything related to
the said property during his guardianship to Balai Harta Peninggalan as a
supervisor guardians. He must administer the property only for the benefit of his
wife. Should there be any damage or loss due to his negligence, he is required to
perform indemnification."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saefudin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi pendukung keputusan pemilihan perusahaan pengangkutan barang dengan menggunakan metode SAW. Metode ini dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari jumlah alternatif lainnya, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak diterima menjadi rekanan perusahaan pengangkutan barang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh dari perhitungan metode SAW berupa perankingan dimana nilai terbesar merupakan nilai yang akan menjadi referensi perusahaan diterima menjadi rekanan. Dengan metode tersebut diharapkan penilaian akan lebih akurat, karena didasarkan pada nilai kriteria yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil seobjektif mungkin dan dapat memudahkan dalam proses pemilihannya secara efektif."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Wicaksono
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diversifikasi global terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh tata kelola perusahaan dalam memoderasi hubungan keduanya. Penelitian ini menggunakan sampel 75 perusahaan pada industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2012. Kinerja perusahaan yang dimaksud menggunakan proksi excess value dan return on asset. Dengan menggunakan dua ukuran diversifikasi global yang berbeda, ditemukan bahwa diversifikasi global tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Di sisi lain, pengaruh interaksi tata kelola perusahaan terhadap hubungan diversifikasi global dan kinerja perusahaan tidak signifikan.


ABSTRACT

This study aims to examine the effect if global diversification on firm performance and the effect of corporate governance in moderating the relationship between both. The study was using samples of 75 firms conducting business in manufacturing industry listed on Indonesian Stock Exchange in 2007-2012. Firm performance used excess value and return on asset as proxy. The result shows, using two different measures of global diversification, that global diversification has no effect on firm performance. In addition, corporate governance is not significant in moderating the relationship between global diversification and firm performance.

"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ingrid Bena Ria
"Barium Heksaferit telah diketahui memiliki nilai saturasi (Ms) yang tinggi, temperature Curie (Tc) yang tinggi, serta resistivitas yang besar yang membuat material tersebut dipandang sangat baik dalam pengaplikasian material RAM (Radar Absorbing Material). Investigasi terbaru telah ditemukan pada SrFe11.9In0.1O19 yang disubtitusi Indium memiliki nilai remanence to saturation ratio yang lebih besar dari 0.5. Namun, nilai koersivitas masih relatif lebih tinggi seiring dengan meningkatnya nilai remanen magnet. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh material penyerap gelombang elektromagnetik yang optimum dengan memodifikasi Barium Heksaferit yang disubtitusi In, Mn, dan Ti terhadap BaFe11,9In0,1Mnx/2Tix/2O19. Semua sampel dievaluasi dengan permagraph. Loop hysteresis sampel yang diperoleh dari evaluasi permagraph menunjukkan terjadi penurunan nilai koersivitas seiring dengan peningkatan fraksi ion Mn-Ti. Rata-rata rasio remanen terhadap saturasi mendekati 0,5 dengan magnetisasi saturasi tertinggi sebesar 0,32 T diperoleh dari sampel dengan komposisi x = 0. Hasil XRD menunjukkan bahwa semua sampel yang disintesis adalah material satu fasa. Kapasitas penyerapan terbesar hingga 98,48% dicapai dari sampel dengan komposisi x = 3,0. Sampel tersebut memiliki nilai koersivitas terendah yaitu sebesar 18,40 kA/m.

Barium Hexaferrite has been known to have a high magnetization saturation value (Ms), a high Curie temperature (Tc), and a large resistivity that makes the material considered as the application of RAM (Radar Absorbing Material). Recent investigations have been carried out that SrFe11.9In0.1O19 substituted with In ions has a remanence to saturation ratio greater than 0.5. However, the value of coercivity was found still relatively higher as the magnetic remanence value increased. Therefore, this study aims to obtain the optimum electromagnetic wave absorbing material by modifying Barium Hexaferrite with the substituted of In, Mn, and Ti for BaFe11,9In0,1Mnx/2Tix/2O19. All samples were evaluated by Permagraph. The Hysteresis Loop of the samples were obtained from the Permagraph evaluation showed a decrease in coercivity value along with the increase in the Mn-Ti ion fraction. The average remanence to saturation ratio is close to 0.5 with the highest saturation magnetization of 0,32 T obtained from samples with composition x = 0. XRD results show that all samples synthesized are single-phase materials. The largest absorption capacity of up to 98,48% was achieved from the sample with the composition x = 3,0. The sample has the lowest coercivity value of 18,40 kA/m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Arif Rachmanputra
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya pengambilan keputusan karier dengan adaptabilitas karier di dunia kerja. Keputusan karier yang dimaksud dalam penelitian ini pun berfokus pada keputusan individu saat memilih pekerjaan. Penelitian ini juga ingin melihat di antara lima gaya pengambilan keputusan, yakni rational, intuitive, dependent, avoidant, dan spontaneous yang mendukung keterampilan adaptabilitas karier. Pengukuran gaya pengambilan keputusan karier menggunakan alat ukur General Decision Making Scale (GDMS). Selain itu pengukuran adaptabilitas karier menggunakan Career Adapt-Abilities Scale. Sebanyak 170 lulusan sarjana Universitas Indonesia yang sedang bekerja berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisa memperlihatkan semua gaya pengambilan keputusan berkorelasi secara signifikan dengan adaptabilitas karier. Lalu, hanya gaya pengambilan keputusan rational yang berkorelasi positif dan mendukung adaptabilitas karier di dunia kerja.
ABSTRACT
The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability., The purpose of this study aimed to find the correlation between career decision
making style and career adaptability in workplace. The focus of career decision in
this research is a decision when individuals choose a job. This research wants to
find between five career decision making style, that is rational, intuitive,
dependent, avoidant, and spontaneous which support career adaptability. The
measurement of career decision making style uses General Decision Making Scale
(GDMS). Besides that, the measurement of career adaptability uses Career Adapt-
Abilities Scale. 170 fresh graduates from University of Indonesia in work
participate in this research. The result shows that five career decision making style
have a significant correlation with career adaptability. Then, only rational career
decision making that have positive correlation and support career adaptability.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyari
"Guna mengetahui perubahan sifat optis dan struktur terhadap laju deposisi pembuatan lapisan tipis dan juga terhadap anil, dibuat lapisan Cds dengan co-evaporasi termal CdS dan S diatas substrat kaca. Laju deposisi dibuat pada 4 A/s, 8 A/s, 12 As dan 16 A/s. Anil dilakukan pada setiap laju deposisi dengan 3 macam teinperatur yaitu: 200°C, 300°C dan 400°C. Ketebalan lapisan yang dibuat berkisar 7000 A. Konstanta optis yaitu koefisien absorpsi dan indek bias dihitung dari reflektansi R dan transmisi T berdasarkan metode fungsi minimal dengan menggunakan persamaan O.S. Heavens. Dad kurva koefisien abrsoipsi terhadap energi foton dibuat lebar pita terlarang CdS. Pengukuran nilai R dan T dilakukan dengan alat UV-VIS Spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm - 800 nm. Dari penelitian didapatkan bahwa laju deposisi mempengaruhi sifat optis material. Didapatkan nilai indek bias nyata pada laju deposisi 4 Als, 8 A/s, 12 A/s dan 16 A/s pada panjang gelombang 550 nm masing masing 2,534; 2,503; 2,46; 2,505 dan koefisien absorpsi masing-masing adalah 1,15 x 103; 5,96 x 103; 4,38 x I03; 7,33. x 103 /cm dan lebar pita terlarang masing-masing adalah 2,46 eV, 2,44 eV, 2.42 eV dan 2,40 eV. Besar butir menurun dengan meningkatnya laju deposisi. Besar butir pada laju deposisi 4 Als. 8 A/s, 12 AN dan 16 A/s berturut-turut adalah 816 A , 291,5 A, 256,7 A dan 251,1 A. Proses anil memberikan basil bahwa dari suhu 200 0C sampai 400 oC terjadi perobahan sifat optis dan struktur. Pada laju deposisi 4 A/s berturut-turut untuk proses tanpa anil, anil 200°C, 300°C dan 400°C indek bias nyata n adalah 2,513; 2,56; 2,54 dan 2.53 dan nilai koefisien absorpsi adalah 1,15x103; 6 x 103; 7 x 103; 4 x 103 /cm dan lebar pita terlarang adalah 2.46 eV, 2,43 eV, 2,40 eV dan 2,42 eV. Piida laju deposisi 8 A/s berturut-turut untuk proses tanpa anil, anil 200°C, 300°C dan 400°C indek bias nyata n adalah 2,503; 2,527; 2,504 dan 2,505 dan nilai koefisien absorpsi adalah 5.96x 103; 6,5 x 103; 7,17 x 103; 3,37 x 103 /cm dan lebar pita terlarang adalah 2,44 eV, 2,43 eV, 2,40 eV dan 2,41 eV. Pada laju deposisi 12 A/s berturut-turut tmtuk proses tanpa anil, anil 200°C, 300°C dan 400°C indek bias nyata n adalah 2,46; 2,546: 2,495 dan 2,485 dan nilai koefisien absorpsi adalah 4,38 x 103; 1,27 x 103; 0,15 x 103; 0,23 x 103 /cm dan lebar pita terlarang adalah 2.42 eV, 2,42 eV, 2,43 eV dan 2,44 eV. Pada laju deposisi 16 A/s berturut-turut untuk proses tanpa aril, aril .200°C, 300°C dan 400°C indek bias nyata n adalah 2,505; 2,498; 2,499 dan 2.497 dan nilai koefisien absorpsi adalah 7,33 x 103; 2,9 x 103; 1,7 x 103; 1,95 x 103 /cm dan lebar pita terlarang adalah 2,40 eV, 2,41 eV, 2,42 eV dan 2,43 eV. Stniktur kristal lapisan tipis CdS yang terbentuk adalah heksagonal dengan prefi-'rred 0i-lank-Ilion (002). Proses anil inerubah besar ukuran butir. Pada sampel dengan laju deposisi 4 A/s anil 400°C inerubah besar butir dart 816 A ke 193,5 A. Sampel dengan laju deposisi 8 A/s anil 400 oC merubah besar butir dari 291,5 A ke 168 A. Sampel dengan laju deposisi l2 A/s anil 400°C merubah besar butir dari 256,7 A ke 198,2 A. Sampel dengan laju deposisi 16 A/s anif 400 oC merubah besar butir dari 251,1 Ake 235,9 A.

Investigate the optical properties and structures of CdS thin film as functions of deposition rate and annealing process, it was made the CdS thin film on the substrate glass by thermal co-evaporation CdS+S methode.To investigate the optical properties and structures of CdS thin film as functions of deposition rate and annealing process, it was made the CdS thin film on the substrate glass by thermal co-evaporation CdS+S methode. The deposition rates were adjusted to 4 A/s, 8 A/s, 12 A/s and 16 A/s and the annealing temperatures were to 200°C, 300°C and 400°C. The thickness of thin films were around 7000 A. The optical constant and band gap energy were calculated from the Reflectance ( R ) and Tansmittance (T) by using O.S. Heavens formula. The value of R and T were obtained from UV-VIS Spectrofotometre with the wavelength from 400 inn to 800 run. From the calculations it was found that the deposition rate affected the optical properties and structures. At wave length 550 nm, the deposition rates 4 A/s, 8 A/s, 12 A/s and 16 A/s give the real refractive index n 2.534; 2.503; 2.46; 2.505 respectively and the absorption coefficient a 1.15 x 103, 5.96 x 103, 4.38 x 103, 7.33 x 103 /cm respectively and the band gap energy 2,46 eV, 2,44 eV, 2,42. eV, 2.40 eV respectively and the grain sizes 816 4 A, 291.5 A, 256.7 A, 251.1 A respectively. The annealing process to 200°C, 300°C and 400°C also affected the optical properties and structures. At deposition rate 4 A/s the process without annealing, annealing to 200°C, 300°C and 400°C give the real refraction index 2.513, 2.56, 2.54, 2.53 respectively and the absorption coefficient l .15x 103, 6 x 103, 7 x 103, 4 x 103 /cm respectively and the band-gap energy 2.46 eV, 2,43 eV, 2,40 eV, 2,42 eV respectively. At deposition rate 8 A/s the process without annealing, annealing to 200°C, 300°C and 400°C give the real refraction index n 2.503, 2.527, 2.504, 2.505 respectively and the absorption coefficient 5.96x103, 6.5 x I03, 7.17 x l03 , 3-37 x 103 /cm respectively and the band gap energy 2,44 eV, 2,43 eV, 2.40 eV, 2,41 eV respectively. At deposition rate 12 A/s the process without annealing, annealing to 200°C, 300°C and 400°C give the real refraction index n 2.46, 2.546, 2.495, 2.485 respectively and the absorption coefficient 4.38 x 103, 1.27 x 103, 0.15 x 103, 0.23 x 103 /cm respectively and the band gap energy 2.42 eV, 2,42 eV, 2,43 eV, 2,44 eV respectively. At deposition rate 16 A/s the process without annealing, annealing to 200°C. 300°C and 400°C give the real refraction index n 2.505, 2.498, 2.499, 2.497 respectively and the absorption coefficient 7.33 x 103, 2.9 x 103, 1.7 x 103, 1.95 x 103 1cm respectively and the band gap energy 2,40 eV, 2,41: eV, 2,4.2 eV, 2,43 eV respectively. The c3-stall structures of thin film are found to be hexagonal with preferred orientation (002). The annealing processes affect the grain size. At the deposition rate 4 A's, the annealing process to 400°C changed the grail? size from 816 A to 193,5 A. At the deposition rate 8 A/s, the amtealing process to 400 0C changed the grain size from 291,5 A to 168 A. At the deposition ratel2 A/s, the annealing process to 400°C changed the grain size from 256,7 A to 198,2 A. At the deposition rate 16 A/s, the annealing process to 400°C also changed the grain size from 251,1 A to 235,9 A.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T-532
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mangunsong, Ivan G.H.
"Tuntutan terhadap adanya suatu jaminan/pemastian mutu yang dapat diberikan oleh pemasok kepada pelanggan, telah melahirkan suatu standar yang lebih berorientasi kepada sistem dan proses, yang kemudian dikenal sebagai Standar Sistem Mutu ISO 9000.
Dalam perkembangannya, ternyata penerapan ISO 9000 memberikan banyak sekali manfaat dan nilai tambah kepada perusahaan, seperti penurunan biaya, peningkatan produktivitas, efisiensi, kepuasan pelanggan, dan lain sebagainya. Selain itu, untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN (AFTA) dan era pasar bebas dunia (APEC), perusahaan di Indonesia dituntut untuk meningkatkan mutu produknya supaya dapat memenangkan persaingan. Dan juga terdapat beberapa negara yang mempersyaratkan Sertifikat ISO 9000 untuk produk negara lain yang dipasarkan di negara tersebut. Hal ini cepat atau lambat akan menghambat pemasaran produk-produk Indonesia, jika perusahaan di Indonesia tidak segera memperoleh Sertifikasi ISO 9000.
Untuk memperoleh Sertifikat ISO 9000, sistem mutu perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan Standar Sistem Mutu ISO 9000. Pada intinya, sistem ini menitik-beratkan pada sistem dokumentasi perusahaan dan kekonsistenan perusahaan dalam melakukan apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut.
Di masa yang akan datang, Sertilikasi ISO 9000 akan menjadi suatu kebutuhan dasar bagi pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Oleh karena itu, perlu kiranya setiap perusahaan di Indonesia mempersiapkan diri agar dapat memenuhi persyaratan Sertilikasi ISO 9000."
1997
S36842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Findya Irzi Azizah
"Pencantuman klausula baku telah diatur di dalam Pasal 18 Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen. Klausula baku ini bertujuan untuk menyetarakan posisi pelaku usaha dengan konsumen berkaitan dengan perjanjian yang mereka buat. Pada perkembangannya, pencantuman klausula baku memang tidak bisa dihapuskan karena praktis dan efisien. Pasal 18 ayat (1) huruf h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen berkaitan erat dengan perjanjian pembiayaan konsumen dan jaminan fidusia karena di dalamnya terdapat larangan pencantuman klausula baku tentang pemberian surat kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai atau hak jaminan terhadap barang yang dibeli konsumen secara angsuran. Ketentuan Pasal 18 ayat (1) huruf h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ini bersinggungan erat dengan ketentuan perjanjian di dalam KUHPerdata dan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Penulis melakukan analisis terhadap putusan Mahkamah Agung No. 476/K/Pdt.Sus-BPSK/2013 yang berkaitan dengan penerapan Pasal 18 ayat (1) huruf h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan melihat kepada fakta hukum dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Dengan penelitian ini, penulis mencoba mengupas bagaimana pengaturan Pasal 18 ayat (1) huruf h Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terkait Perjanjian Pembiayaan Konsumen serta penegakan hukum yang terjadi di dalam putusan Mahkamah Agung tersebut agar pengaturan mengenai persinggungan aturan ini dapat diimplementasi secara selaras pada prakteknya.

Inclusion standard clause has been regulated in article 18 of the Law No. 8 Year 1999 on Consumer Protection. Those standard clause purposed to equalize position of entrepreneur and consumer in the making of agreement that the two sides involve. Afterwards, standard clause can not to be deleted because of its efficiency and practicable. Article 18 (1) letter h Law No. 8 Year 1999 on Consumer Protection has a big correlation with consumer finance agreement and fiduciary security because there is restriction of inclusion standard clause on letter authority provision from consumer to enterpreneur for the imposition of dependent rights, fiduciary rights or guarantee rights on the goods that consumer buy by deferred payment. Article 18 (1) letter h Law No. 8 Year 1999 on
Consumer Protection has related with provision about agreement in Indonesia’s Civil Code and Law No. 42 Year 1999 on Fiduciary Security. The writer analyze Indonesia’s Supreme Court’s Desicion No. 476/K/Pdt.Sus-BPSK/2013 that has related with inclusion Article 18 (1) letter h Law No. 8 Year 1999 on Consumer Protection by seeing law facts and another related regulations. By this, the writer is trying to open clearly how harmonization article 18 (1) letter h Law No. 8 Year 1999 on Consumer Protection with Consumer Finance Agreement and how law enforcement in this Indonesia’s Supreme Court desicion. So that, in practice the regulation about this intersection can be implemented harmoniously.;
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Athessia Naomi
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh dopan Ag terhadap resistivitas dan
sifat kemagnetan bahan La1,4Ca1,6-xAgxMn2O7 (x = 0; 0,4; 0,5; 0,6) dengan metode
sintesa sol gel. Material La1.4Ca1.6-xAgxMn2O7 termasuk ke golongan double
layered manganit dengan struktur umum R2-2xA1+2xMn2O7 (A = logam tanah
jarang trivalen dengan dopan ion divalen seperti Sr, Ba, Ca, dsb). Rietveld
analysis hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa La1,4Ca1,6-xAgxMn2O7
memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal tetragonal tipe Sr3Ti2O7 dan space
group I 4/mmm. Pemberian dopan Ag tidak merubah struktur kristal namun
menurunkan nilai parameter kisi kristal. Karakterisasi SEM-EDX menunjukkan
bahwa unsur Ag sudah masuk ke dalam sampel dan adanya perubahan morfologi
sampel ketika dopan Ag mulai divariasikan. Pada data resistivitas sebagai fungsi
temperatur menunjukkan bahwa dopan Ag meningkatkan besar resistivitas bahan
dan menggeser temperatur transisi metal isolator ke temperatur yang lebih rendah.
Kurva histerisis yang dihasilkan menunjukkan bahwa pemberian dopan Ag
menurunkan sifat kemagnetan bahan yang ditunjukkan oleh penurunan
magnetisasi bahan.

ABSTRACT
The effect of Ag-doping on resistivity and magnetic properties of La1.4Ca1.6-xAgxMn2O7 (x = 0; 0.4; 0.5; 0.6) materials with sol gel method are reported.
La1.4Ca1.6-xAgxMn2O7 belongs to the double layered group of manganites with the
general structure R2-2xA1+2xMn2O7 (A = trivalent rare earth metal with dopant of
divalent ions like Sr, Ba, Ca, etc.). Rietveld analysis of XRD characterization
result showed that La1.4Ca1.6-xAgxMn2O7 were single phase with tetragonal crystal
structure of Sr3Ti2O7-type and I 4/mmm space group. The Ag-doped did not
change the crystal structure but decreased the lattice parameter. The
characterization of SEM-EDX showed that Ag was included to the sample as a
doping and the morphology changed with various Ag doped. Resistivity as
temperature function showed that Ag doped increased the resistivity and
decreased the metal-insulator transition temperature. The hysteresis curve showed
that Ag doped decreases magnetic properties of samples."
2017
T48749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>