Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Rubini Sudarto
"Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program keselamatan kerja yang tepat memerlukan informasi yang lengkap dan tepat isi. Untuk itu diperlukan sistem yang dapat menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan pengkajian ini diarahkan untuk menemukan. rancangan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan program keselamatan kerja. Rancangan sistem merupakan pendekatan sistem informasi keselamatan kerja diperusahaan. Pendekatan sistem informasi ini mengambil model disalah satu industri berat di Cilegon-Jawa Barat.
Pengkajian ini dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah. Dengan instrumen kuesioner dan wawancara dapat ditemukan masalah pokok dan kebutuhan.
Masalah pokok yaitu pengumpulan data di Dinas Keselamatan Kerja tidak semua terkumpul langsung, ada yang tidak terlaporkan, teknik pencatatan dan pelaporan dilaksanakan sendiri-sendiri perbagian, jenis statistik kurang luas, memakai data yang tidak tepat. Kebutuhan yaitu berupa jenis informasi dan rancangan sistem informasi.
Jenis informasi terdiri dari angka kecelakaan Frekuensi rate, Severity rate, Safe-T-Score, statistik angka kecelakaan perdivisi, statitik corak kecelakaan, statistik bagian tubuh yang cedera, statistik derajat cedera dan biaya total kecelakaan.
Dengan teknik perancangan atas bawah dibangun diagram bertingkat. Tingkat paling atas memberikan fungsi dari keseluruhan sistem. Fungsi pokok diuraikan kebeberapa komponen yang saling berhubungan. Tingkat selanjutnya merupakan proses dari fungsi pada tingkatan sebelumnya. Tingkat yang paling bawah merupakan penjabaran fungsi lebih rinci.
Bentuk rancangan yang dihasilkan mengandung enam komponen sumber informasi kecelakaan kerja. Liana sumber mengirimkan laporan kecelakaan secara langsung ke Dinas Keselamatan Kerja. "
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Jainer
"Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamata n Kerja dan Lingkungan, atau yang lebih dikenal dengan SMK3L, mutlak dimiliki oleh semua perusahaan dengan jumlah karyawan minimal seratus orang dan atau dengan tingkat resiko tinggi. Di Indonesia, hal ini diatur dalam Undang -Undang No 1 Tahun 1970 yang de tailnya ada di Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0 5 Tahun 1996. Selain diatur oleh undang-undang, mayoritas perusahaan minyak dan gas bumi asing yang beroperasi di Indonesia juga mempunyai persyaratan SMK3L bagi perusahaan-perusahaan yang hendak menjadi rekanan, baik barang maupun jasa. Sebagai perusahaan yang mempunyai mayoritas pelanggan adalah perusahaan minyak dan gas bumi, PT. "X" dituntut untuk memiliki SMK3L yang memenuhi persyaratan undang-undang dan pelanggan. Pengembangan SMK3L di PT. "X" di lakukan dengan cara melakukan tinjauan resiko untuk mencari kontrol resiko apa saja yang dibutuhkan PT. "X", yang dapat berupa prosedur, alat pelindung diri (APD), pelatihan, tanda -tanda peringatan dan lainnya, lalu dianalisis dengan cara membandingkan ter hadap persyaratan undang-undang dan pelanggan. Dalam hal ini, persyaratan pelanggan yang akan digunakan sebagai acuan adalah persyaratan SMK3L PT. "Y" yang terdapat dalam CoRMaP (Contractor Risk Management Program) . SMK3L yang baik (dan memenuhi persya ratan), akan memberikan rasa aman pegawai dalam bekerja dan juga memberikan dampak positif dalam mutu perusahaan secara menyeluruh.

Health, Safety and Environmental Management System, knows as HSE MS, is a mandatory system to have for a company with medium to high risk act ivities and or employees more then one hundred person. In Indonesia, it is regulated under the Act No 1 of 1970 On Safety, and described in the Regulation of Ministry of Workmanship No 5 of 1996 of Health and Safety Management System. Along with the state regulation, most of the foreign oil and gas company that operates in Indonesia, has their own requirement of safety management system for their vendors, goods or services supplier. PT. "X" serves most of oil and gas companies in Indonesia, need to have a safety management system in order to fulfill the law regulation and also doing their bussiness, which comply to both regulations. The developent of safety management system for PT. "X" is done by doing a risk assessment in order to find all of the risk control required in form of procedures, Personal Protective Equipment (PPE), trainings, and so on, then analyzed by comparing the fact findings to the requirement by the law and customer requirement. Customer requirement to be used as refference, will ref er to PT. "Y" requirement stated in CoRMaP (Contractor Risk Management Program). A good safety management system will provide a safe and secure working environment, and would produce a positive impact to company quality overall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S36226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ayu Rizkiyah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26499
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Linchon Hasiholan.
"Dalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 87 Ayat 1 Tentang Ketenagakerjaan dinyatakan bahwa ?Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan?. Banyak perusahaan melakukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk berbagai macam kepentingan, seperti pemenuhan persyaratan Perundang-undangan, standarisasi sertifikasi dan kepentingan lainya, tetapi sangat sedikit sekali yang menggunakan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan. PT. XYZ sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di mining kontraktor yang beroprasi di Indonesia mencatat angka lost time injury frequency rate di perusahaan tersebut masih ada dan mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan SMK3 untuk dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
In Law. of Indonesia regulation 13 of 2003 Article 87 Paragraph 1 On Labor stated that "Each company shall apply the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) integrated with enterprise management system ". Many companies carry out the implementation of Health Safety Management System (SMK3) for various purposes, such as eligibility Regulations Act, standardization and other certifications, but very few who use Health Safety Management System implementation (SMK3) in order to prevent accidents. PT. XYZ as one of the companies engaged in mining contractors that operate in Indonesia recorded the lost time injury frequency rate in company still exists and has increased from 2012 to 2013. The purpose of this study was to determine the effectiveness of SMK3 to prevent and reduce workplace accidents and occupational diseases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suma`mur
Jakarta: Sagung Seto, 2020
613.6 SUM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Omar Mochtar
"Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO), di tingkat global lebih dari 2,78 juta orang meninggal per tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPJS, kecelakan kerja di konstruksi meningkat dari 114.000 di tahun 2019 menjadi 177.000 kecelakaan ditahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan budaya keselamatan pada pekerja di PT. XYZ . Penelitian bersifat semi kuantitatif dengan design penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan dari hasil FGD, Kuisioner, review dokumen & Observasi kemudian dilakukan analisa secara mendalam. Terdapat 19 variabel yang akan diuji dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan budaya keselamatan didapatkan PT. XYZ berada di tingkat calculative dengan mayoritas variabel berada pada tingkat calculative kecuali variabel penghargaan K3L, pelatihan & kompentensi, penerapan dan penggunaan standart berada pada tingkat reactive. Berdasarkan dengan  kriteria 20 variabel yang diuji dalam penelitian ini tingkat kematangan budaya keselamatan PT. XYZ berada ditingkat calculative yaitu masuk kedalam titik awal dalam menuju budaya selamat.

According to estimates of the International Labour Organization (ILO), at the global level more than 2.78 million people die per year from occupational accidents or work-related diseases. Based on data released by BPJS, work accidents in construction increased from 114,000 in 2019 to 177,000 accidents in 2020. This study aims to determine the level of maturity of safety culture in workers at PT. XYZ. Research is semi-quantitative with a descriptive research design. The data collected from the results of the FGD, Questionnaire, document review & Observation was then carried out an in-depth analysis. There are 19 variables that will be tested in this study.  Based on the results of measuring the level of maturity of safety culture obtained by PT. XYZ is at the calculative level with the majority of variables being at the calculative level except the K3L reward variable, training &compensatory, application and use of the standard are at the reactive level. Based on the criteria of 20 variables tested in this study, the maturity level of pt. XYZ is at the level of being calculative, which is to enter the starting point in the direction of a culture of safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira
"ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hak utama tenaga kerja dan kewajiban utama perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Semua regulasi pemerintah yang mengatur tentang segala aspek keselamatan dan kesehatan kerja menjadi fondasi utama pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja sekaligus mencerminkan betapa pentingnya konsep keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan utama dari tesis ini adalah mengenalkan pentingnya sebuah konsep keselamatan dan kesehatan kerja kepada sebuah UMKM yaitu PT. Hudiya Hayat Hanif yang bergerak di bidang industri logam. Data dari hasil business coaching diolah dengan analisa Generic Porter, analisa SWOT, analisa model bisnis, GAP analysis, dan teori Domino Heindrich. Hasil analisa menjadi dasar pengembangan sistem manajemen keselamatan dan kerja yang akan dipakai oleh Hudiya untuk memenuhi regulasi pemerintah dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya sembari tetap menjamin segala hak tenaga kerjanya.

ABSTRACT

Occupational health and safety is the main rights of work force and the main responsibilities of enterprise, either big enterprise or small enterprise. All of the government rsquo s regulations that control every aspect of occupational health and safety become the main foundation for the implementation of occupational health and safety and simultaneously reflecting the important concept of occupational health and safety. The main goal of this thesis is to introduce the importance of occupational health and safety rsquo s concept to a small to medium enterprise, Hudiya Hayat Hanif Ltd. which move in metal industry area. The data from business coaching rsquo s result are processed with Generic Porter analysis, SWOT analysis, Business Model analysis, GAP analysis, and Heinrich rsquo s Domino Theory. The result become the development base of occupational health and safety management system which will be used by Hudiya to comply the government regulations and improving its company rsquo s competitiveness while ensuring every rights of its work forces."
2017
T49875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Swaradi Joko Budoyo
"Pekerjaan proyek konstruksi di fasilitas pengolahan gas alam yang sedang beroperasi (brown field) dan berada di lokasi remote merupakan aktivitas yang mempunyai risiko sangat tinggi, sehingga penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang baik menjadi syarat mutlak dalam upaya perlindungan karyawan dan asset perusahaan terhadap kecelakaan, penyakit akibat kerja dan kerusakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan SMK3 pada proyek DC1-CGPX di fasilitas pengolahan gas alam lapangan onshore PT ABC di Sumatra Selatan yang telah berhasil mencapai kecelakaan nihil sebagai best practice dan knowledge sharing implementasi SMK3 di proyek. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. XYZ di Jakarta.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah melalui : wawancara dan tinjauan dokumentasi. Teknik analisa data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proyek DC1-CGPX telah berhasil mencapai kecelakaan nihil melalui penerapan SMK3.
Proyek ini diselesaikan selama 32 bulan dengan lebih dari 4.5 juta jam kerja. Pelaksanaan SMK3 terbagi dalam dua tahap yaitu tahap pra konstruksi dan pada saat konstruksi. Keberhasilan mencapai kecelakaan nihil ini tidak terlepas dari adanya komitmen dan kerja sama antara PT ABC sebagai klien dengan PT XYZ sebagai kontraktor utama dalam menerapkan SMK3.

Construction projects in the natural gas processing facility in operation (brown field) and is in a remote location is an activity that has a very high risk, so the implementation of good OHS Management System (OHSMS) becomes absolutely necessary to safeguard employees and company assets against accidents and occupational diseases.
The purpose of this study is to analyse the application of OHSMS in the DC1-CGPX project, in the onshore natural gas processing facility PT ABC in South Sumatra in successfully achieving zero accidents as the best practices and knowledge sharing of implementation OHSMS in the project. This research was conducted in the office of PT XYZ in Jakarta.
The method uses a descriptive study. Techniques of data collection is through interviews and review of documentation. The technique of data analysis is data collection, data reduction, presentation of data and conclusion. The results showed that the DC1-CGPX project has managed to achieve zero accidents through the implementation of OHSMS.
This project was completed over 32 months by more than 4,5 million manhours. OHS management implementation is divided into two phases: pre-construction and during construction. The success of achieving zero accidents is not separated from the commitment and cooperation between PT ABC as a client with PT XYZ as main contractor in implementing OHSMS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atastina Sri Basuki
"ABSTRAK
Kebisingan lingkungan, khususnya dilingkungan industri mulai menggejala diberbagai tempat di Indonesia, bersamaan dengan lahirnya industri itu sendiri. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Barat diketahui bahwa kebisingan lingkungan dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia.
Pengaruh buruk dari kebisingan lingkungan itu disamping berupa timbulnya penyakit karena gangguan fisiologis, namun juga dapat menimbulkan penurunan performa kerja karena gangguan psikologis.
Dalam proses pembangunan disegala bidang sebagaimana telah diprogramkan dalam semua tahapan Pelita, maka akibat buruk dari kebisingan lingkungan terhadap performa kerja kiranya perlu ditangani sedini mungkin. Hal ini bukan saja berguna dalam menunjang kebijaksanaan pembangungan ekonomi nasional, namun juga mempunyai arti dalam pembangunan kesejahteraan manusia.
Berkenaan dengan pertimbangan diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar akibat buruk oleh kebisingan lingkungan tersebut terhadap performa kerja individu yang memperoleh pemaparan dari padanya.
Untuk maksud tersebut, penelitian dilakukan di lingkungan industri keramik, yang memprodukai tegel keramik. Sebagai subyek penelitian atau responden adalah semua karyawan yang melakukan pekerjaan sortasi tegel keramik, sedangkan kebisingan lingkungan bersumber dari alat-alat proses yang sedang beroperasi
Dari hasil pengukuran diketahui bahwa kebisingan lingkungan tertinggi adalah sebesar 75 - 84 dB, terdapat disuatu titik lokasi didalam bangunan pabrik dimana karyawan melakukan pekerjaan sortasi. Kebisingan lingkungan terendah adalah sebesar 71 ?73 dB, berada di suatu titik lokasi didalam bangunan pabrik pula. Di dua titik lokasi tersebut karyawan serta melakukan pekerjaannya yang diukur performanya. Sebagai performa kerja adalah banyaknya tegel ukuran tertentu yang dapat disortir setiap hari kerja oleh subyek.
Dari 32 orang subyek yang melakukan sortasi di dua lingkungan kebisingan tersebut, dilakukan pengujian statistik terhadapa perbedaan performa kerja oleh perbedaan lingkungan kebisingan, yaitu pada 71 - 73 dB dengan 75 - 84 dB. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa performa kerja lebih kecil di lingkungan yang kebisingannya antara 75 - 84 dB daripada di lingkungan yang kebisingannya 71-73 dB.
Dari pengujian statistik terhadapa perbedaan performa kerja di lingkungan tenang (dengan memakai "ear plug") dengan dilingkungan kebisingan (73 - 84 dB) menyimpulkan bahwa performa kerja di lingkungan tenang lebih besar daripada di lingkungan kebisingan.
Pengujian ini dilakukan terhadap 12 subyek penelitian. Karena latar belakang sosial ekonomi, latar belakang pendidikan, ,jarak tampat tinggal, dapat dikatakan tak ada perbedaan antara subyek satu dengan lainnya, maka masukan lain yang mungkin berperan mempengaruhi perbedaan performa tersebut adalah pengalaman kerja. Oleh karena itu dari 32 orang subyek yang ada kerjanya antar 1 s.d 3 tahun dan kelompok yang pengalaman kerjanya 5 tahun keatas. Dengan membandingkan performa kedua kelompok subyek tersebut didalam lingkungan kebisingan yang sama dapat disimpulkan bahwa antara kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan performa kerja. Jadi perbedaan performa kerja hanya dipengaruhi oleh perbedaan kebisingan lingkungan."
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Franciskus
"Tujuan penelitian ini adalah membuat pengukuran dan mendapatkan hasil tingkat pelaksanaan komitmen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Proyek Pembangunan Wisma Atlit Kemayoran Adhi - Jaya - Penta Tahun 2016 dengan mempertimbangkan kewajiban peraturan SMK3 dari pemerintah Indonesia dan persyaratan standar yang berlaku. Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dan mempergunakan tabel proporsi untuk pengolahan data. Secara fisik hasil data penelitian adalah kualitatif.
Pengukuran komitmen aplikasi manajemen K3 menggunakan variabel identifikasi komitmen perusahaan dalam kebijakan perusahaan, kemauan manajemen teratas untuk mematuhi peraturan manajemen K3 dari pemerintah atau standar yang berlaku, komitmen membentuk organisasi pengelola manajemen K3, implementasi menjalankan komitmen manajemen K3.
Hasil pengukuran tingkat komitmen pengaplikasian manajemen K3 di proyek pembangunan Wisma Atlit Kemayoran Adhi-Jaya-Penta tahun 2016 sudah standar dengan proporsi data baik 68%, cukup 24% dan perlu tindakan kontrol 8%. Kategori standar dengan hasil pengukuran berdasarkan pada proporsional data baik yakni 68% dari kisaran standar 67% - 100%.

The research purpose is to make a measurement and to find the result of OHS management commitment rate in Kemayoran Athlete`s Apartement Construction Project Adhi-Jaya-Penta in year 2016 with considering to obligation of regulation OHSMS from Indonesia government and valid standard requirements. This research is descriptive exsplorative and this research use proportion table to processing data. Physically the data result is qualitative.
OHS management application commitment measurement have some variables, like the company's commitment in the policy of the company, the willingness of top management to comply with OHS management of the government or the applicable standard, commitment to establish the management OHS management, implementation running commitment OHS management.
The measurement results of OHS management application commitment rate in Kemayoran Athlete's Apartement Construction Project Adhi-Jaya-Penta in year 2016 comes standard with data proportion good 68%, adequate 24% and 8% require control action. The standard category with the measurement results based on the data proportionalthat good 68% in standard range of 67% - 100%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>