Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hadi Sardjono
"An unpolarized light beam will change to a linear polarized beam by using a polarizing filter. In turn the linear polarized beam can be rotated in an active medium such as glass if a magnetic field exists. This phenomenon, which is known as Faraday effect, is there for can used as a current sensor. In this experiment, the current to be measured was flowed in Helmohltz coils where a homogeneous magnetic field was generated. Bismuth and Flumbo alloys were used as glass medium. An analyzer detected the linear polarized beam came from the glass. The analyzer was adjustable and has a capability to detect a light signal up to 1 mill radian per degree. The values of the rotation of the polarized light beams in the active medium were determined by Verdet's constant. The characteristics of the glasses were represented by plotted curves of rotation angle versus the wavelengths of the light beam, which shows parabolic form. The sensing current by Faraday effect shows a linear feature of rotation angle with respects to the current value, as predicted by the theory. The result also shows that the glass of Bismuth alloy is more sensitive than the Plumbo alloy."
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tricker, R.A.R.
Oxford : Pergamon Press, 1966
537 TRI c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Akbarsyah
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi dewasa ini selalu diiringi dengan perkembangan beban yang akan selalu bertambah. Berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT.PLN RUPTL tahun 2015. Sebagian besar pelanggan PLN masih didominasi pada skala rumah tangga. Hal ini mengakibatkan installasi yang beredar di pasaran sebagian besar merupakan dalam skala rumah tangga. Salah satu komponen installasi yang banyak di gunakan pada konsumen adalah kabel. Jenis kabel yang banyak digunakan adalah NYM inti ganda berukuran 1.5 mm2. Installasi kabel membutuhkan perlindungan karena dalam installasi, kabel adalah komponen yang paling banyak digunakan. Gangguan yang sering pada kabel adalah kegagalan isolasi kabel karena arus berebih dan penurunan konduktifitas kabel akibat suhu lingkungan yang meningkat. Dua hal tersebut dapat mengakibatkan masalah pada keamanan dan konduktifitas kabel. Dan perlindungan yang ada dipasaran masih didominasi pemutus konvensional yang kurang efektif dan masih berupa analog. Untuk itu diperlukan suatu langkah untuk mengatasi masalah tersebut. studi ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem proteksi untuk kabel jenis NYM agar dapat terlindungi dari bahaya arus berlebih dan suhu lingkungan berlebih. Perancangan meliputi pemilihan komponen dan perancangan rangkaian alat, pengkodean mikrokontroler, serta pengujian kinerja alat. Pengujian kinerja alat berupa waktu kerja alat ketika menerima gangguan arus berebih, dan kinerja nilai suhu ketika melewati parameter yang telah ditentukan. Dari hasil pengujian didapatkan rata-rata waktu tanggap alat 3 detik setelah mendeteksi arus berlebih dan pada perlindungan suhu berlebih alat bekerja setelah suhu melewati 2 derajat dari parameter yang telah ditentukan.

ABSTRACT
The development of technology today is always accompanied by increment of consument load. Based on data of Electricity Supply Business Plan of PT.PLN RUPTL in 2015. Most of PLN 39 s customers are still dominated on the household scale. This resulted in the installation circulating on the market mostly in the household scale. One of the many installation components in use on the consumer is the cable. The widely used type of cable is a dual core NYM measuring 1.5 mm2. Cable installation requires protection because in the installation of the cable is the most widely used components. The frequent interruption of cables is the failure of cable insulation due to overcurrent and decreased cable conductivity due to increased ambient temperature. Two things can cause problems with the security and cable conductivity. And the protection in the market is still dominated with conventional circuit breaker which is less effective and analog base. For that needed a step to overcome the problem. This study aims to design and create a protection system for NYM type cable to be protected from excessive current hazards and excessive environmental temperatures. The design includes the selection of components and the design of the circuit tool, microcontroller coding, and testing the response tool. Testing tool response in the form of tool working time when receiving overcurrent disturbance, and response temperature value when passing parameters that have been determined. From the test results obtained the average tool responds within 3 seconds after detecting excessive currents and on the excess temperature protection tool works after the temperature goes through 2 degrees from the parameters that have been determined"
2017
S67666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Alvi Nugroho
"Letak geografis Indonesia berada di dalam jalur ring of fire yang merupakan daerah dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Dengan kondisi geografis tersebut menempatkan Indonesia dalam posisi yang cukup rentan terhadap kejadian bencana alam salah satunya yaitu tanah longsor. Untuk mencegah berkurangnya korban akibat bencana tanah longsor di Indonesia, diperlukan suatu sistem peringatan dini jika terjadi tanah longsor.
Penelitian ini adalah implementasi dari sistem berbasis Jaringan Sensor Nirkabel menggunakan protokol IEEE 802.15.4 yaitu ZigBee untuk membangun sebuah sistem peringatan dini terhadap bencana tanah longsor. Dalam penelitian ini, sistem terdiri dari dua bagian yaitu bagian sistem end point yang ditempatkan pada daerah rawan longsor dan sistem koordinator yang ditempatkan pada pusat kendali. Sistem end point memiliki pusat kendali menggunakan Arduino Nano dengan sensor accelerometer untuk mengecek kondisi tanah apabila terjadi longsor. Sistem koordinator memiliki pusat pemrosesan menggunakan Raspberry Pi.
Implementasi dari protokol ZigBee menggunakan modul XBee yang akan membentuk jaringan sensor nirkabel antara koordinator dan end point. Performa sistem dalam melakukan fungsionalitas peringatan dini pada keadaan line of sight memiliki tingkat keberhasilan 90 dan pada keadaan dengan penghalang memiliki tingkat keberhasilan 70.
Dalam pengiriman data rata-rata jeda waktu dalam keadaan line of sight adalah 0,63 detik dan dalam keadaan dengan penghalang non line of sight adalah 0,58 detik. Rata-rata penggunaan energi pada sistem dalam keadaan line of sight adalah 0,00074Wh dan 0,00071Wh dengan menerapkan metode penghemat daya. Rata-rata penggunaan energi pada sistem dalam keadaan dengan penghalang non line of sight adalah 0,00074Wh dan 0,00070Wh dengan menerapkan metode penghemat daya. Pada penelitian ini, penerapan metode current level control dapat menghemat daya sebanyak 4,05 pada keadaan line of sight dan 5,4 pada keadaan non line of sight.

Indonesia 39 s geographical location lies within the ring of fire that is the region with the largest number of active volcanoes in the world. Indonesia is one of the most vulnerable country to landslide disaster. To prevent the increasing number of casualties caused by landslide disaster in Indonesia, an early warning system is needed.
This research is an implementation of Wireless Sensor Network based system using IEEE 802.15.4 protocol ZigBee to build an early warning system to landslide disaster. In this research, the system consists of two parts, namely the end point system that is placed in landslide prone areas and coordinator system that is placed in the control center. The control center of the end point system is Arduino Nano with accelerometer sensor to check the soil condition in case of landslide. The coordinator system has a processing center, Raspberry Pi. The implementation of the ZigBee protocol uses the XBee module which will form a wireless sensor network between the coordinator and the end point. System performance in performing early warning functionality in line of sight state has a success rate of 90 and in circumstances with barrier having 70 success rate.
In the average data transmission time lag in line of sight state is 0,63 seconds and in a state with a barrier non line of sight is 0,58 seconds. The average energy use of the system in line of sight states is 0,00074Wh and 0,00071Wh by applying power saving algorithm. The average use of energy in the system in a state with a barrier non line of sight is 0,00074Wh and 0,00070Wh by applying power saving algorithms. In this study, the application of current level control method can save power as much as 4,05 in line of sight and 5,4 in non line of sight.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garratt, G.R.M.
"Radio was as much the culmination of the work of a series of scientists in the 19th Century, starting with Faraday, as it was an invention by Marconi. This book aims to illustrate the contributions made by these scientists and show how each was dependent upon the work and ideas of his predecessors; Faraday, Henry, Maxwell, Hughes, Fitzgerald, Hertz, Lodge and Marconi.
The book represents the result of a long period of study by a man who knew the story well and researched it thoroughly; although Gerald Garratt died in 1989 the manuscript has been completed by his daughter.
Gerald Garratt had a special interest in what might be termed the "pre-history" of radio. His book therefore outlines the sequence of development from Faraday's first prediction and concept of the electromagnetic field, the mathematical definition of the conditions for propagation of waves by Maxwell, the demonstration of their physical existence by Hertz, identification of the need for resonance between transmitter and receiver by Lodge and finally Marconi's successful practical application and "invention"."
London: Institution of Engineering and Technology, 2006
e20452181
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Rhezal Agung Ananto
"Dewasa ini kebutuhan energi tiap tahun semakin meningkat. Masalah keterbatasan energi, perubahan iklim dan lingkungan merupakan hambatan dalam memenuhi kebutuhan energi, sehingga diperlukan subtitusi energi terbarukan. Sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia, pengembangan energi terbarukan merupakan perioritas utama. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar karena terletak di daerah katulistiwa.
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran energi matahari secara langsung dengan logger microcontroller yang dibuat dengan atmega328p dan modul sensor arus INA219. Selain itu juga dimanfaatkan data radiasi matahari dari DEN. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Pengukuran dipengaruhi oleh temperatur, cuaca, dan Converter DC/DC.
Hasil Rasio Unjuk Kerja performance ratio = PR dari sistem tanpa Maximum Power Point Tracker MPPT sebesar 0,75 dan sistem dengan Maximum Power Point Tracker MPPT sebesar 0,63. Hasil penelitian secara efektif dapat menentukan kapasitas pembangkit tenaga surya. Hasil Penenetuan kapasitas pembangkit dengan kebutuhan pelangaan PLN sebesar 75 kWh perbulan adalah 820 Wp panel surya, 12V/210 Ah baterai lead acid dan maksimum rating arus MPPT sebesar 50A.

Nowdays, energy demand increase every years. Some obstacles stand in the way of energy supply. Some obstacles are energy limitation, climate change and environmental regulation, so it needs renewable energy substitution. Maximizing the development of renewable energy is the main priority, based on Indonesian government regulations. The potential of solar energy in Indonesia is very large because it is located in the equator.
Solar energy measurements in this study using microcontroller logger from atmega328p and current sensor module ina219. DEN Dewan Energi Nasional data also used in this study.Measurements are affected by temperature, weather, and DC DC Converter.
The Performance Ratio PR result of the system without Maximum Power Point Tracker MPPT is 0.75 and the system with Maximum Power Point Tracker MPPT is 0.63. The results of the study can effectively determine the capacity of solar power generation. The result of PLN capacity generation with PLN requirement of 75 kWh per month is 820 Wp solar panel, 12V 210 Ah lead acid battery and maximum current rating of MPPT 50A.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Hartanto
"ABSTRAK
Suatu peninjauan akan dilakukan terhadap divais semikonductor dengan empat terminal yang disebut metal oxide semiconductor bipolar junction transistor (MOSBJT). Dalam divais ini karakteristik listriknya berdasarkan gabungan dua prinsip yaitu; prinsip metal oxide semiconductor (MOS) atau field effect transistor (FET) dan prinsip bipolar junction transistor (BJT). Pada keadaan forward active, struktur permukaan MOS bersifat terbalik (inverted) dan kontak listrik yang terdifusi (diffused electrical contact), drain, memberikan suatu mekanisme untuk reverse bias lapisan inversion terhadap base. Pembawa minoritas yang diinjeksikan ke base, berdifusi sepanjang base, dikumpulkan pada permukaan yang inverted dan selanjutnya mengalir ke terminal drain. Resistansi lapisan inversion menyebabkan suatu voltage drop sepanjang lapisan inversion dan akan mengurangi reverse bias dari inversion-layer/base junction. Voltage drop ini dapat mengurangi/membalik bias dari inversion-layer/base junction yang letaknya paling jauh dari kontak drain. Pengurangan/pembalikan bias ini akan mengurangi daerah active collector untuk mengumpulkan arus drain. Karena resistansi lapisan inversion tergantung dari tegangan gate dan base bias, maka kedua terminal kontrol (gate dan base) tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap sifat listrik dari divais.
Berdasarkan prinsip dasar Hall effect dan magnetoresistance, pengaruh medan magnet terhadap divais ternyata mendominasi pengurangan/pembalikan bias dari inversion-layer/base junction, mempertahankan daerah active dan menyebabkan suatu penurunan besarnya resistansi lapisan inversion.
Empat set model divais untuk sensor medan magnet telah difabrikasi dengan bentuk geometri gate, yaitu; Large-L shape, Medium-L shape, Small-L shape dan T shape. Divais tersebut difabrikasi secara bersama, memakai suatu prosedur yang didisain untuk mengoptimalkan keandalan kedua komponen, FET dan BJT, dari MOSBJT.
Suatu kenaikan yang sangat berarti terjadi pada arus collector, telah diobservasi, selama divais dipengaruhi oleh medan magnet dengan tiga arah yang saling tegak lurus. Pengaruh ini berkaitan dengan resistansi lapisan inversion yang menyebabkan bertambahnya daerah active MOSBJT dalam keadaan forward active MOSBJT pada harga gate bias tertentu. Besarnya magnetosensitivity dari divais yang difabrikasi adalah; a) absolute magnetosensitivies S'As, besarnya antara 0.002 µA/G dan 0.200 µA/G, serta b) relative magnetosensitivies S'Rs, besarnya antara 0.03 %/G dan 15.67 %/G. Besarnya magnetosensitivity tersebut di atas merupakan keunggulan (excellent achievements) dari divais yang difabrikasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
D4
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Zahron
"Pada skripsi ini dirancang struktur PSFET berdimensi chip 360 _m x 290 pm x 400 }gym yang bekerja untuk daerah 0 kPa-16 kPa dengan Batas tekanan maksimumnya 40 kPa untuk aplikasi pengukuran tekanan darah dalam pembuluh darah manusia. Membran mempunyai tiga lapisan penyusun (Si3N4, polisilikon dan Si3NA berdimensi 80 pm x 80 yam x 0.78 pm dengan kondisi tepi jepit pada keempat sisi membran. Pada catu tegangan drain 6 volt, tegangan gate 12 volt PSFET rancangan memiliki keiinieran yang tinggi pads daerah pengukurannya, dan sensitivitas sebesar 0.0192 mA.mA'1.kPa-i.
Modifikasi struktur PSFET diiakukan dengan menambahkan celah udara pada bagian rongga PSFET, sebagai upaya untuk meminimalkan pengaruh temperatur dan tekanan ruang dari dalam rongga jika keadaan rongga vakum. Selain itu modifkasi struktur tersebut bertujuan untuk menyederhanakan dalam penggunaan persamaan lendutan membran PSFET.
Simulasi Perancangan PSFET berdasarkan pada model PSFET dan penyesuaiannya dengan parameter dan persamaan level-1 MOSFET guna memperbaiki karakteristik PSFET rancangan. Program Simulasi Perancangan dibuat dengan perangkat iunak Matlab 4.0 dari Matrix Laboratory. Sementara perancangan Layout dan Masker berdasarkan aturan proses 3 P NMOS, proses fabrikasi model PSFET, dan fabrikasi sensor tekanan Micro-diapragm tipe-C serta aturan pendisainan wire untuk pengabaian delay resistansi dan kapasitansi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Buhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Buhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2914
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>