Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amsal A.M.
"Rumah sakit merupakan salah satu bentuk / pola dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yaitu rujukan medik, juga memegang peranan penting didalam pencapaian tujuan pembangunan dibidang kesehatan khususnya dan tujuan pembangunan nasional pada umumunya. Dengan demikian rumah sakit perlu dikelola dengan baik termasuk didalamnya "Prosedur penerimaan pasien rawat Inap", karena pada hakekatnya pertama sekali pasien berhubungan dengan rumah sakit.
Peningkatan prosedur penerimaan pasien rawat Inap di RSU Islam Rustati Solo akan berjalan lancar bila organisasi pelaksananya serta kelengkapannya ditata dan diperhatikan dengan baik. Untuk itu dibuatlah model pendekatan pemecahan masalah Peningkatan Prosedur Penerimaan Pasien Rawat Inap RSU Islam Kustati Solo tahun 1991. Pada bagian penerimaan dilakukan penelittan dengan observasi, kuesioner, pengamatan langsung dan wawancara, dokumentasi dengan dibantu petugas medis, paramedis dan non medis RSU Islam Kustati Solo. Didapat masalah factor administrasi, faktor pelayanan medis, faktor penunjang medik, kepuasan pasien, kepuasan petugas.
Bagian penerimaan ini juga melayani : pasien rawat jalan, poli umum, poli spesialis dan sub spesialis, penunjang medik, dan juga berfungsi sebagai bagian informasi RS.
Setelah dilaksanakan pengumpulan data dan dibahas maka penulis berkesimpulan alternatif terbaik untuk peningkatan prosedur penerimaan pasien rawat inap RSU Islam Kustati Solo tahun 1991, adalah : perbaikan prosedur penerimaan pasien rawat inap, perbaikan sistem dibagian penerimaan, perbaikan kwantitas tenaga, perbaikan fasilitas, perbaikan perolehan informasi.
Hal ini dibuat dengan harapan pelaksanaan pekerjaan prosedur penerimaan pasien rawat inap di RSU Islam Kustati Solo berjalan lancar, sehingga tercapai peningkatan prosedur penerimaan pasien rawat inap, yang pada ahirnya meningkatkan pelayanan di RSU Islam Kustati Solo.
Sebagai basil kegiatan penulis usulkan saran-saran untuk peningkatan prosedur penerimaan pasien rawat inap RSU Islam Kustati Solo tahun 1991, yaitu : menelaah kembali prosedur kerja admission, melatih keterampilan petugas admission, memperbaiki sarana informasi, menambah tenaga dokter umum dan mengusahakan tenaga dokter ahfi purna waktu, menciptakan hubungan antar manusia yang baik, melakukan penelitian evaluatif secara berkala dan dibuat penelitian yang lebih saih lagi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chodidjah Alie
"Kepuasan pasien adalah salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu tempat pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah.
Penelitian ini bertujuan mcmperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat Inap RSU Raden Mattaher Jambi sesuai dengan karakteristik dan kelas perawatan pasien terhadap pelayanan rawat Inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered. Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien di ruang rawat Inap yang tergambar dalam importance performance analysis.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat Inap sebesar 67% dan yang tidak puas 33%. Dari aspek pelayanan rawat Inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 49%, pelayanan perawat 47%, pelayanan makanan/menu 28%, fasilitas perawatan 06% dan lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan signifikan (p 0,030) dan mempunyai pengaruh yang dominan (p=0,015 dan p-wa1d 0,019) dengan tingkat kepuasan pasien adalah pekerjaan.
Rata-rata harapan pasien adalah 3,43 dan rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,98 dengan tingkat kesesuaian 86,88%. Belum ditemukan faktor-faktor yang menjadi prioritas utama (kuadran A) yang menjadi kelemahan dalam pelayanan rawat Inap di RSU Raden Mattaher Jambi dan terdapat 9 faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit.
Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat Inap di RSU Raden Mattaher Jambi masih rendah. Penulis menyarankan kepada pihak RSU Raden Mattaher Jambi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi tingkat kepuasan pasien secara kontinyu melalui kotak saran dan survei kepuasan pasien setiap 1-3 bulan. Melakukan pelatihan manajemen pelayanan rawat inap secara berkesinambungan bagi pelaksana pelayanan, melengkapi fasilitas perawatan seperti pengadaan bel pada setiap kamar perawatan dan memberikan lingkungan perawatan yang tenang, aman, nyaman serta terhindar dari segala kebisingan, mencari dana untuk memenuhi fasilitas dan lingkungan perawatan sesuai kebutuhan pasien.

Analysis of Patient Satisfaction Level at Inpatient Ward of Raden Mattaher Jambi General Hospital in 2002Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality.
The objective of this study is be obtain the description of patient satisfaction level at inpatient ward of Raden Mattaher Jambi General Hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects of variety classes and wards through self-administered questionnaire with cross sectional design.
The result of study showed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 67% and unsatisfied was 33%. When it seen from inpatient service aspect, the proportion of patient that satisfied to doctor service was 49%, nursing service 47%, menu service 28%, care facility 06% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship (p=0,030) and influence that dominant (p=0,015 and p-ward=0,019) with patient satisfaction level was occupation.
The average of patient wish was 3,43 and average fact that accepted by patient was 2,92 with the appropriateness level were 86,88. It has not found yet the factors that become main priority (quadrant A), which become weakness in patient service at Raden Mattaher Jambi General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availability (quadrant B) as power that owned by hospital.
The above result shows that patient satisfaction level to inpatient service at Raden Mattaher Jambi General Hospital as still lower. It is recommended to Raden Mattaher Jambi General Hospital to do controlling and evaluation on patient satisfaction level continually through suggestion box and survey on patient' satisfaction every 1-3 month. Training quality management of care in patient continuously for service provider, supply facility like bell in every patient's room, and create environment caring in silent, safety, comfort and free of noising and looking relief fund for complete with facility and environment caring according to patient's necessaries.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yuwanti
"Pada era globalisasi dan persaingan dalam bidang perumahsakitan saat ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan keadaan mutu pelayanan kesehatan secara obyektif di ruang rawat inap . Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan cross sectional . Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien dan check list oleh pengamat. Analisa statistik yang dipakai adalah analisa univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisa bivariat Anova untuk melihat perbedaan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat berbeda , analisa Korelasi dari Spearman dan uji Chi Square untuk melihat bagaimana hubungannya antara persepsi pasien dengan hasil pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat kepuasan pasien dan hasil pengamatan mutu pelayanan masih kurang baik. Didapatkan ada perbedaan tingkat kepuasan pada ruang perawatan yang berbeda. Faktor mutu keadaan fisik mempunyai hubungan yang baik dan siknifikan antara persepsi pasien dan pengamatan obyektif Sedangkan faktor mutu lainnya mempunyai hubungan yang lemah dan tidak siknifikan.
Berdasarkan penelitian ini disarankan ; perlu dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien secara berkesinambungan, memprioritaskan peningkatan faktor mutu kepedulian dan keadaan fisik agar dapat memberikan kepuasan kepada pasien yang dirawat di RSU.R.Syamsudin SH Sukabumi.

In this globalization and tough competition in business, hospitals are demanded to increase quality of health care services. One indicator to measure the quality of health care in hospital is patient satisfaction.
The goal of this research is to describe the degree of patient satisfaction and the objective quality of health service at ln-Patient Department. This research using a cross sectional approach and the primary data is taken by filling the questioner by patient and filling a check list by observer. Statistically analysis to be used are ; univariant analysis to show descriptive data , bivariant analysis with Anova to show the different degree of patient satisfaction and dimension of service quality from patient in different rooms and Spearman Correlation and Chi Square test to show how is the correlation between patient perceived and the result of the observation.
The result shows that the general degree of patient satisfaction and the observation result is not good . There is difference patient satisfaction in different service rooms. Dimension of tangibles have a meaningful correlation statistically between perceived patient and the observation , while the other dimensions has a bad correlation statistically and insignificant.
Based on the research, there are some suggestions such as ; measuring the degree of patient satisfaction, integratedly, prioritizing and increasing the dimensions of empathy and tangibles so that could give patient satisfaction at the general hospital R.Syamsudin SH Sukabumi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarsi Awaloedin
"Pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap di RS. Haji Jakarta merupakan salah satu sasaran pengendalian yang strategis dalam rangka meningkatkan penerimaan fungsional rumah sakit. Oleh karena itu penerimaan fungsional rawat inap merupakan sumber penerimaan utama RS. Haji Jakarta (47%) dimana penerimaan fungsional tersebut sebagian besar (77%) diperoleh dari pembayaran tunai. Pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap di RS. Haji Jakarta masih kurang efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pencatatan bukti transaksi layanan rawat inap, serta belum berfungsinya verifikasi dapat menimbulkan kerugian keuangan rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat imp di RS. Haji Jakarta.
Metodologi yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cars wawancara mendalarn, observasilpengamatan, telaah dokumen. Dan basil penelitian diperoleh gambaran data bahwa pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat imp di R.S. Haji Jakarta telah ada dan dilaksanakan namun masih ditemukan beberapa kelemahan dari unsur pengendalian kebijakan, POB, SDM, Pencatatan dan Petaporan, kemudian tindak lanjut atau pelaksanaan dari rekomendasi hasil temuan SPI.
Kesimpulan yang diperoleh Bari pcnelitian ini adalah kebijakan, POB, SDM, di R.S. Haji masih kurang memadai dalam melindungi kerugian keuangan.
Saran yang diajukan dalam mengefektifkan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap adalah menggunakan titik kendali strategis yaitu membenahi Kebijakan, POB, SDM, rnemfungsikan verifikasi sebelum pasien bayar.

The Internal Control of Inpatient Functional Income at Jakarta Hajj Hospital 2001The Internal Control of Inpatient Functional Income at Jakarta Hajj Hospital is one of the strategic control target, within the effort to increase the functional income of the hospital. Because the functional income of inpatients is the main source of income for the Jakarta Hajj Hospital (47%), where a majority (77%) of said functional income are cash payment.
The objective of this research is to obtain an accurate view of the practice of internal control of the inpatient admission at the Jakarta Hajj Hospital.
The methodology applied in Analytic Descriptive cum Qualitative approach. Data collecting was done through in-depth interview, observation, and documentary review.
From the research it was identified that the internal control of the functional income of inpatients at the Jakarta Hajj Hospital has already been practiced but it was also found several intrinsic weaknesses within the factors of policy, Standard Operating Procedures, Human Resource, record control and reporting, and in the follow up on application of the recommendation from the SPI findings.
The conclusion obtained from this research in the process of Policy, Standard Operating Procedures, Human Resource, is not sufficient in protecting the possibility of functional income loss. The recommendation in enhancing the effectiveness of the internal control of the functional income of inpatients is to utilize the strategic control points as follows, revamping the Policies, SOP, Human Resource, to apply verification prior to payments from patients.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwarul Amin
"ABSTRACT
Pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Fatmawati merupakan salah satu sasaran pengendalian yang strategic dalam rangka meningkatkan penerimaan fungsional rawat inap. Oleh karena penerimaan fungsional rawat inap merupakan smber penerimaan utama RSUP Fatmawati (71,32%), dimana penerimaan fungsional tersebut sebagian besar (83.63%) diperoleh dari pembayaran tunai.
Pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Fatmawati masih kurang efektif dalam mencegah terjadinya kesalahan pencatatan bukti transaksi layanan rawat inap, kerugian keuangan rumah sakit serta kurang dipatuhinya kebijakan/prosedur pengendalian intern pencatatan bukti layanan rawat inap yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Faimawati dan upaya untuk mengefektifkan pengelolannya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode telaah kasus dengan pendekatan pemecahan masalah. Dengan kata lain penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara mendalam, telaah dokumen dan kuesioner. Analisa data hasil penelitian dilakukan secara kualitatif-deskriptif.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Fatmawaii telah ada dan dilaksanakan, namun masih ditemukan beberapa kelemahan kebijakan/prosedur pengendalian intern, khususnya unsur-unsur pengendalian intern pemisahan tugas dan tanggung jawab, prosedur otorisasi dan unsur prosedur pencatatan transaksi dan pembukuan. Disamping kelemahan tersebut juga ditemukan bahwa pelaksanaan kebijakan/prosedur pengendalian intern khususnya pencatatan bukti layanan rawat inap masih kurang dipatuhi oleh dokter atau pelaksana pemberi layanan rawat inap.
Kesimpulan yang. diperoleh dari penelitian ini adalah kebijakan/prosedur pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Fatmawati masih kurang memadai dalam melindungi rumah sakit dari resiko kerugian keuangan, menjamin keandalan catatan transaksi dan pembukuan serta pelaksanaan kebijakan/prosedur pengendalian intern masih kurang dipatuhi.
Saran yang dajukan dalam mengefektifkan pengelolaan pengendalian intern adalah dengan menggunakan titik kendali strategis guna memperbaiki kelemahan utama unsur-unsur pengendalian intern penerimaan fungsional rawat inap pasien bayar tunai di RSUP Fatmawati.

The internal control of' functional revenues inpatients cash payment at Fatmawati General Central Hospital contributes one of the strategic control in order for improve inpatients fractional revenues. Inpatient fractional revenues was the main revenues of Fatmawati General Central Hospital (71,32%), where that functional revenues (83,63%) was received from inpatient cash payment.
The operational internal control functional revenues of inpatients cash payment in Fatmawati General Central Hospital is still less effective in preventing misrecording, of inpatients payment transaction, the risk of the loss hospital finance and less complying in management internal control records of inpatients services which has been determined by hospital.
The purpose of this research is to find the description of the internal control functional revenues inpatients cash payment at Fatmawati General Central Hospital and the effort how to effective its managing. The methodology in this research is case study with problem solving approach. In other word this research is a qualitative study with problem solving approach. In other word this research is a qualitative-descriptive research, where the collecting data ie done by observation, in-depth interview, documents study and questionnaire.
From the result of this research is found some data that internal control functional revenues of inpatients cash payment at Fatmawati General Central Hospital has been existed and already worked, but there are still some weakness in internal control policy/procedure, especially in some factors like the separation of the responsibility, authorization, transaction recording procedure and bookkeeping. Beside the weakness mentioned above, it is also found that the procedure of the internal control especially in recording transaction of inpatients services is teas obeyed by the doctors or person who gives the inpatients services.
The conclusion of this research is the policy internal control functional revenues of inpatients cash payment at Fatmawati General Central Hospital is still less properly in preventing the risk of the loss hospital finance, assuring the reliability of transaction recording, bookkeeping and the less complying of the operational internal control policy.
The recommendation of this research in effecting the management of internal control is by using strategic control point to improve the main weakness factors of the internal control frictional revenues of inpatients cash payment at Fatmawati General Central Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Kristianto
"Era globalisasi memberi dampak makin ketatnya persaingan bisnis rumah sakit di Indonesia. Pelayanan kesehatan yang semula hanya dilayani oleh pemerintah dan yayasan sosial, kini telah berubah menjadi salah satu lahan bisnis. Berbagai macam fasilitas akomodasi layaknya sebuah hotel berbintang dan dilengkapi peralatan canggih telah banyak ditawarkan oleh rumah sakit saat ini. Oleh karenanya, untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan tersebut, rumah sakit harus terus meningkatkan mutunya agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.
Salah satu upaya peningkatan mutu adalah melalui Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu sistim manajemen yang melibatkan seluruh organisasi dalam upaya meningkatkan mute secara terpadu, serta dilandasi oleh prinsip-prinsip pokok, yaitu: menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi (setiap karyawan) dalam upaya peningkatan mutu, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan. Seyogyanya jika suatu rumah sakit telah menjalankan TQM dan dengan demikian berorientasi kepada kepuasan pelanggan, akan dapat mencapai tingkat kepuasan pasien yang tinggi.
RS MMC sebagai salah satu rumah sakit swasta yang besar di Indonesia saat ini, telah melakukan pengukuran kepuasan pasien dengan metode Servqual pada tahun 2000. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap di RS MMC adalah 90%, dengan perincian pada masing masing dimensi yaitu: Tampilan 90,9%, Empati 90,8%, Keyakinan 90,2%, Ketanggapan 90,1%, dan Kehandalan 87,8%. Setelah dilakukan perbaikan sesuai prinsip TQM, maka dilakukan kembali pengukuran kepuasan pasien pada tahun 2001 dengan metode yang sama.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan TQM di RS MMC, serta memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien pada masing-masing dimensinya.
Penelitian ini dilaksanakan secara panel survey dengan pendekatan Cross Sectional Berseri dan merupakan Non Equivalent Group Design. Sampel sejumlah 73 orang diambil secara Matching Sample yang merupakan pasien rawat inap RS MMC dari bulan Juli sampai dengan November 2001. Adapun analisis yang digunakan adalah Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Hasil penelitian tahun 2001 ini menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap RS MMC Jakarta adalah 96,4% dengan perincian pada masing masing dimensi: Tampilan 97,0%, Empati 96,9%, Keyakinan 96,7%, Ketanggapan dan Kehandalan 95,6%. Dari uji t-test terbukti bahwa terdapat perbedaaan yang bemakna antara kepuasan pasien sebelum dan sesudah TQM.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah TQM berpengaruh terhadap kepuasan pasien, untuk itu penelitian menyarankan agar rumah sakit terus meningkatkan mutu layanannya secara berkesinambungan sesuai prinsip prinsip TQM, sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan optimal serta dapat memenuhi keinginan dan harapan pasien.
Referensi : 51 (I 986-2001)

Influence of TQM toward Patient Satisfaction Improvement at MMC Hospital, Jakarta, Year 2001The globalization era has given impact on strict competition of hospital business in Indonesia. Formerly, health services has been held by the government and social foundations, but nowadays it becomes business area. Many kinds of accommodation facilities with modern tools has been offered by hospitals this days. To hold out on that competition, hospitals should improve the quality, so that they can give the best service and can fulfil the high demands of society.
One of quality improvement efforts is through Total Quality Management (TQM). TQM is a management system which included all parts of organization on the effort of total quality improvement, and based on main principles, i.e.: put on quality as a business strategy, involved all functions and all parts (all staffs) of organization on the efforts of quality improvement, and customer satisfaction oriented. Obviously, the hospitals which had done the TQM can get high level of patient satisfaction.
MMC Hospital as one of big private hospitals in Indonesia, had studied the patient satisfaction on the year of 2000 and the survey showed that the level of patient satisfaction in MMC hospital is 90 % with description of every dimension i.e: Tangibles 90,9%, Emphaty 90,8%. Assurance 90,2%, Responsiveness 90,1% and Reliability 87,8%. After making a quality improvement by TQM, there is a patient satisfaction survey again on the year of 2001.
The objectives of the study are to get description if there is a difference between patient satisfaction of before and after TQM and to get description of every patient satisfaction dimension.
The study that had been done is a panel survey with serial cross sectional method and non equivalent group design. About 73 samples which had taken by matching sample are in-patients of MMC hospital from July until November, 2001. Analysis that had been used are Quantitative and Qualitative Analysis. The study of the year 2001 had showed that the patient satisfaction of MMC hospital is 96,4% with description of every dimension i.e.: Tangibles 97,0%, Emphaty. 96,9%, Assurance 96,7%, Responsiveness and Reliability 95,6%. t-test analysis proved that there is a significant difference between patient satisfaction of before and after TQM.
The conclusion of the study is that TQM influences patient satisfaction, so that it suggests hospitals should continuing to improve their service quality in accordance with the TQM principles so that can get the optimal patient satisfaction and can fulfil patient expectation.
References : 51 (1986-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arip Rahman Hakim
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan dan dapat digunakan sebagai tolok ukur bagi rumah sakit, hal ini penting karena dari hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien dapat diperoleh Karakteristik, Dimensi dan Indikator apa dari jasa rumah sakit yang membuat pasien tidak puas. Sehingga pihak manajemen atau pimpinan harus melakukan koreksi atau perbaikan, karena tanpa adanya perbaikan, basil pengukuran tingkat kepuasan pasien menjadi tidak bermanfaat.
Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya gambaran kepuasan, karakteristik pasien yang berhubungan dengan tingkat kepuasan serta diperolehnya gambaran kepuasan dari servqual yaitu faktor tampilan fisik (Tangibel}, empati (Emphaty), ketanggapan (Responsiveness), keandalan (Reliability) dan jaminan (Assurance) pelayanan kesehatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. Penelitian ini sifatnya deskriptif anaiitik sedangkan metodenya adalah longitudinal survey terhadap 140 sampel pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. Analisis yang digunakan adalah univariate, bivariate dan multivariate, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square.
Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien berdasarkan rata-rata dimensi adalah sangat puas yang nilainya sebesar 97,9%. Hasil uji bivariate menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan adalah umur, jenis keiamin, pekerjaan dan pendidikan, sedangkan hasil uji regresi logistik diperoleh bahwa faktor yang dorninan dalam menentukan kepuasan adalah faktor pekerjaan.
Dari Diagram Kartesius diperoleh bahwa Dimensi Assurance yaitu tenaga medic harus mempunyai pengetahuan sehingga mampu menjawab pertanyaan pasien dengan meyakinkan, menyediakan obat-obatan darurat, sikap cekatan, sikap meyakinkan sehingga pasien merasa aman dan harus mempunyai catatan medis dan indikator tenaga medis dan petugas lainnya hares membantu jika ada permasalahan pada pasien dan tenaga medis harus mempunyai catatan medis harus menjadi prioritas utama yang harus segera dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan pasien oleh pihak manajemen.
Saran yang diberikan oleh peneliti kepada pihak rumah sakit adalah harus lebih memperhatikan karakteristik pasien yang berumur muda, jenis kelamin perempuan, bekerja dan pendidikan sedang, karena pada kelompok ini merupakan jumlah terbanyak yang menggambarkan ketidakpuasan, memperbaiki Dimensi dan indikator yang menjadi prioritas utama serta perlu adarya penelitian Iebih lanjut yang mendukung penelitian seperti penelitian tentang kepuasan terhadap pemberi pelayanan baik medis maupun paramedis.

Patient's satisfaction is the first indicator to a measurement of health quality service and as the hospital standard, and that is an important because the measurement result of patient satisfaction degree shows Characteristic, Dimension and hospital Indicator service that make patient felt dissatisfied. The Hospital management has to conduct a correction because without reparation the result measurement patient is unused.
This research aims to know the discription of patient satisfaction rate and patient characteristics that correlates with patient satisfaction and to get the discription of satisfaction from servqual factors like physical factor or Tangible, Emphathy, Responsiveness, Reliability and Assurance health service to the patient who take care of stay in Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. The research used descriptive analytic while the research method used is longitude survey to 140 samples patient who take care of stay in Rumah Sakit Islam Tasikmalaya. The Analysis used are univariate, bivariate and multivariate, the statistical test used chi square.
Result of the research obtained that patient of satisfaction degree to patient who take care of stay according to Dimension rates about 97,9%. Result of bivariate test shows the factor correlates with the rate of satisfaction are the variable of age, sex, work and education, while the test result of logistic regression obtained that dominant factors in determining the patients satisfaction is work factor.
We will find Assurances Dimension In Kartesius Diagram that are medical officer must have knowledge to answer all patient's question, to prepare the emergency medicine, responsiveness, medical officer can make patient comfortable and must have medical record and assisted each other to the patient and medical record as a mayor priority to executed patient expectation by hospital management.
Suggested of the researcher to the hospital itself needs to give more attention to the patients characteristic who are young enough, female sex, have an occupation and high education, as in this group is the most quantity which illustrate the dissstisfaction in the service quality of the hospital, repair the majoring Dimension and major priority Indicator in quality services, it is also necessary a further research that support this research, also the research about medics or paramedics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Iswary
"Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran pelaksanaan pengendalian penerimaan fungsional pasien rawat inap di RSUD Garut. Metodologi yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam,observasi ,kuestioner dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian diperoleh data bahawa pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap di RSUD Garut sudah dilaksanakan namun masih ditemukan beberapa kelemahan dari unsur pengendalian pencatatan dan pelaporan, organisasi ,prosedur kerja, pembinaan personail dan pengawasan /pemeriksaan intern.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pencatatan dan pelaporan, organisasi ,prosedur kerja serta pengawasan/pemeriksaan intern yang dipergunakan di RSUD Garut masih kurang memadai dalam melindungi rumah sakit dari kerugian keuangan. Saran yang diajukan dalam mengefektifkan pengendalian intern penerimaan fungsional pasien rawat inap adalah dengan menggunakan titik kendali strategis yaitu membenahi organisasi, prosedur kerja,pencatatan dan pelaporan, memfungsikan verifikasi dan menindak Ianjuti hasil laporan SPI (Satuan Pengawas lntern ) serta memberikan umpan balik setiap bulan ke instalasi rawat inap dan instalasi penunjang.

Internal control on the in-patient functional income at Garut hospital is one of the strategic target to enhance the hospital functional income, due to its biggest contribution to Garut Hospital total income (73.13%), and also due to the most of functional income resource is cash payment (77.74%). The implementation of internal control on in-patient functional income at Garut hospital is less effective in preventing errors on recording transaction receipts of in-patient servces,recording transactions results, and no function of verification inflict losses on hospital income. The aim of this study is to obtain an overview on the implementation of internal control on in-patient functional income at Garut hospital. The study is using descriptive analytic method with qualitative approach.Data collected using in-depth interview,observation,questionnaire and document inspection.
Result of the study showed that internal control on inpatient functional income has been implemented at Garut hospital,but there were weaknesses in some aspects such as oontrolling,recording and reporting, organizational, operating prosedur , personal guidance and controlling intern internal auditing. Conclusion of the study is that reporting and recording, organizational and controlling intern used by Garut hospital is in-effective to prevent the hospital from inflict losses on hospital income. To enhance the efficiency of internal control on the inpatient functional incomne,the suggestions are:to use the strategic controlling point in terms of re-building the organizational, functioning the verification, foolow up recording and reporting controlling intern and sending feed back to in-patient unit as well as in-patient supporting units.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Setiawan
"Latar belakang penelitian ini ialah besarnya biaya kesehatan dan berkurangnya kemampuan pemerintah untuk membiayai kegiatan rumah sakit yang juga dialami oleh RSU Tangerang. Sementara itu di RSU Tangerang didapatkan adanya kecenderungan tunggakan pasien rawat inap semakin meningkat yang disebabkan oleh beberapa kelompok penunggak.
Secara umum penelitian ini ingin melihat kecenderungan besarnya tunggakan pasien, karakteristik penunggak bayaran, perbedaan antar kelompok penunggak pembayaran serta perbedaan karakteristik penunggak dan besarnya tunggakan antar perawatan.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan jumlah tunggakan kµrang lebih sebesar Rp. 151.030.447 setiap tahunnya, dan dalam hal besarnya.tunggakan, kelompok Askes berbeda bermakna terhadap kelompok surat perjanjian, pasien lari dan pasien kurang mampu, serta tidak berbeda bermakna dengan kelompok surat lurah.
Dilihat dari besarnya tunggakan kelas perawatan, ternyata kelas perawatan VIP berbeda dengan kelas I, kelas II, dan kelas III. Kelas perawatan I, berbeda bermakna dengan kelas III serta kelas II berbeda dengan kelas III.
Sebagai saran dari hasil penelitian ini, maka perlu kelompok penunggak dipilah-pilah berdasarkan antara lain Charitty allowance, contractual allowance, social cost dan bad debt yang berguna untuk penelitian tentang pengaruh bad debt terhadap kinerja rumah sakit. Selanjutnya dalam perencanaan pengeluaran rumah sakit tunggakan tersebut dapat dialokasikan. Disamping itu, perlu adanya evaluasi harga paket Askes untuk disesuaikan dengan pola tarif rumah sakit.
Daftar bacaan : 27 ( 1971 - 1994 )

The background which lead to this study is the magnitude of the hospital health cost and the insufficient government budget to finance this ever increasing cost of running the hospitals is also experiencing by the R.S.U Tangerang. Further more at this R.S.U Tangerang the number of patients unable to pay the cost of hospitalization keep increasing every year.
Basically the aim of this study is to show the correlation between, debt patients, their characteristics, the different between each group of debt patients and the size of each debt patients for each medical service.
This study shows that there is an increase of the debt by Rp 151.030.447 each year and as far as the size of debt is concern, the Askes group is significantly less patients with debt than those from contractual allowance, social cost and bad debt, also the charity allowance are less likely to have payment problem.
The study also shows how the size of debt distinct from one service to the others such VIP vs First class, Second class and Third class patients. First class vs Third class as well Second class Vs Third class.
There for it is recommended; The need to classify bad debt patients based on how there were' financed, such as through charity allowance, contractual allowance, social cost and bad debt, which is useful for study to determine the affect of bad debt on the hospitals operation.
In addition, this type of bad: debt should also he incorporated into the hospitals budget. Another point not less important is to evaluated the Askes cost tariff to be aligned with the overall hospitals costs.
Biblography : 27 / 1971-1994."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Doewes
"ABSTRAK
Telah dilakukan perubahan tarif kamar rawat inap dan jumlah tempat tidur di RSU Islam Kustati sebagai kebijakan pembenahan awal rumah sakit. Kebijakan awal ini sebagai usaha manajerial untuk membenahi problema karena RSU Islam Kustati memerlukan dana besar untuk pengembangan/pemeliharaan rumah sakit, meningkatkan kesejahteraan/gaji karyawan dan meningkatkan kemampuan/wawasan profesional kaaryawan rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional lapangan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Islam Kustati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dari penelitian dapat dipenuhi yaitu :
* Pendapatan meningkat
* Tingkat penggunaan tempat tidur lebih baik.

ABSTRACT
A study was conducted to see the effect of changing the charge for room and beds as an effort to improve the Kustati General Islamic Hospital. This is a managerial effort to overcome the financial problem needed for the hospital development/maintenance, for racing staffs income and for improvement of professional ability. This research is a field operational research which is conducted in Kustati General Islamic Hospital. The result of the research showed improvement in hospital income better use of beds.
Since hospital is a complicated organization, the management needs adequate of knowledge and understanding, it is suggested that managing hospital should not be based on speculation, but based on factors which influence how to much patients would buy.
The cost factors and its elements, cost inflation, and cost containment should be use on the basis of patients and should be used on follow up of further improvement of The Kustati General Islamic Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>