Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Ningsih
"Disertasi ini bertujuan untuk mendapatkan penjelasan bagaimana perempuan di dalam novel romance memanifestasikan kesadaran kritisnya dalam memperjuangkan kesetaraan dan membuka ruang gerak bagi dirinya sendiri dalam sistem yang dibangun oleh patriarki. Di samping itu disertasi ini juga bertujuan untuk mendapatkan jawaban bagaimana ideologi patriarki yang dominan mewujudkan diri dalam novel-novel yang diteliti, sehingga terjadi perbenturan dengan kesadaran kritis perempuan. Dan terakhir bertujuan untuk melihat bagaimana unsur-unsur novel tersebut memanifestasikan perbenturan kedua kekuatan tersebut.
Materi disertasi ini ialah novel romance karya Barbara Taylor Bradford, yang cukup tangguh mempertahankan prestasinya sebagai pengarang novel populer perempuan sejak tahun 1979 sampai sekarang. Fenomena yang ditampilkan pada setiap karyanya selalu mengenai perubahan kehidupan perempuan. Uniknya setiap novel bertemakan kesadaran kritis perempuan yang memperjuangkan kesetaraan dan identitasnya. Perempuan yang menjadi tokoh utamanya selalu bercirikan perempuan yang ulet, tegar, cerdas, cantik dan menarik serta gigih memperjuangkan hak dan kehidupannya. Para tokoh ini umumnya berhasil mencapai posisi subjek dan setara dengan laki-laki. Kekalahan yang mereka hadapi bukanhah karena ketidakmampuannya melainkan oleh faktor dan kondisi yang memposisikan mereka untuk mengalah.
Walaupun masih banyak pakar yang menganggap novel popular terutama romance, sangat simplisitis, penganalisaan ini telah membuktikan bahwa novel populer tidak mengandung makna alternatif, yaitu hitam atau putih tetapi terdiri dan pluralitas makna yang berkontradiksi dan menyelubungi ideologi. Ideologi tidak terkait dengan apa yang disampaikan teks melainkan dengan apa yang tidak disampaikan oleh teks. Symptomatic reading adalah metodologi yang digunakan untuk menggali makna yang terselubung di balik teks. Setiap karya terdiri dari dua teks yakni teks manifes dan teks latent, yang mengandung kekuatan yang bertentangan, dan kedua kekuatan tersebut muncul secara bersamaan. Tanda seperti lapses, silence dan absence yang hadir dalam teks manifes telah membantu membongkar makna yang tersimpan dalam teks latent. Hasil analisa ketiga novel tersebut memperlihatkan kecenderungan kesaman pola, yaitu adanya kontradiksi internal. Ketiga novel ini mengartikulasikan adanya perbenturan kesadaran kritis perempuan dengan ideologi patriarki. Perwujudan patriarki direpresentasikan oleh ayah, suami, adik laki-laki, saudara laki-laki dan anak laki-laki. Ideologi patriarki ini juga menyusup kedalam kesadaran kritis perempuan sehingga tokoh perempuan yang tampil sangat tangguh dan ulet terkesan lebih bersikap ambigu.
Novel ini tidak hanya menampilkan perubahan kehidupan perempuan tetapi juga menampilkan perubahan sikap laki-laki. Mereka ditampilkan lebih bersahabat bahkan berusaha memberikan peluang pada perempuan untuk beraktivitas di luar ranah domestik Hal ini merupakan mekanisme baru kekuasaan patriarki yang pada dasamya tetap memanfaatkan perempuan demi kepentingannya. Namun ada sekelompok kecil laki-laki yang mengakui hak, identitas dan kesetaraan yang dicapai perempuan bahkan ikut membantu perempuan dalam melansirkan resistensinya. Manifestasi ini dalam novel sangat samar dan direpresentasikan oleh satu atau dua orang tokoh saja. Perubahan sikap perempuan maupun laki-laki dalam novel merupakan tawaran tentang relasi gender baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
D531
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Sutandyo
"Novel chicklit merupakan novel yang merepresentasikan kehidupan perempuan lajang. Melalui pendekatan Kajian Budaya ditemukan beberapa wacana mainstream dalam kehidupan para lajang yang ada dalam ketiga novel chicklit, yaitu Bridget Jones's Diary, Good In Beet dan Jemima J. Wacana-wacana mainstream yang terdapat dalam novel-novel tersebut berhubungan dengan beberapa isu yang menjadi perjuangan dari feminisme. Suatu representasi tidak dapat terlepas dari ideologi. Melalui wacana, ideologi patriarki berusaha untuk membangun dan mengukuhkan kekuasaannya. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa representasi perempuan lajang dalam ketiga novel chicklit ini bermakna sebagai resistensi terhadap berbagai wacana mainstream, meskipun masih terdapat ambivalensi dalam beberapa hal.

Chicklit novels are considered as the representation of single women. By using Cultural Study and The Discursive Approach to see how the single women are represented in three novels, namely: Bridget Jones's Diary, Good In Bed, and Jernima J, several mainstream discourses can be found. Those discourses are related to the issues that have been fought in feminisms. There is always an ideology that can be found in a representation. Through these discourses, the ideology of patriarchy is trying to establish or strengthen its power. In the end, it can be concluded that the representation of single women in the three chicklit novels is meant as a resistance towards the mainstream discourses, although there is still ambivalence in some parts of them."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Suri
"Tesis ini membahas representasi identitas janda cerai yang ditampilkan sebagai tokoh utama dalam dua novel MetroPop, yaitu: Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan. Penelitian dalam tesis ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif menggunakan teori posfeminisme dan konsep identitas Stuart Hall tentang ketidakajekan identitas. Teori posfeminisme yang digunakan untuk membahas kedua novel ini untuk menunjukkan apakah ada ruang yang diberikan dalam narasi kedua novel MetroPop ini terhadap janda terutama janda cerai di dalamnya, dan juga dalam masyarakat urban. Teori identitas digunakan untuk mengungkapkan apakah terjadi perubahan identitas para janda di dalam kedua novel ini, dari being menjadi becoming. Dalam kesimpulannya, terdapat ambivalensi di dalam kedua novel MetroPop Perang Bintang dan Janda-janda Kosmopolitan dalam merepresentasikan para janda di dalamnya dan juga dalam masyarakat urban.

The thesis discusses the identity representation of divorced widows showed in two MetroPop novels which are: Perang Bintang and Janda-janda Kosmopolitan. The thesis applies qualitative research approach with descriptive design using feminism theories by Simone de Beauvoir, and Stuart Hall’s identity concept about how identity is fluid. Postfeminism theory in this novel is used to described these two novels and to show whether there are spaces given in thses two novels towards divorcee and also among the urban society. The identity theory is used to cover whether the identities of the divorcee in thsese novels are developing, from being into becoming. In conclusion, there are certain ambivalence in these two novels in giving the representation of the divorcee in the novels and also amon the urban society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Aulia Rahma
"Skripsi ini membahas mengenai citra perempuan dalam novel Dyah Yutarti Lamarindra PR Hotel and Resto Yutarti Lamarindra PR Hotel and Resto. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengarang menggambarkan tokoh perempuan dalam novel yang berjudul Yutarti Lamarindra PR Hotel and Resto. Penelitian ini menggunakan metode deskripti analisis. Teori yang digunakan adalah teori struktural yang diadaptasi dari oleh Burhan Nurgiyantoro. Hasil penelitian ini menemukan citra perempuan dalam novel ini yaitu mandiri, cekatan, tegas, pekerja keras, namun tidak menghilangkan kecantikan yang terdapat dalam dirinya.

This thesis discusses the image of women in Dyah Yutarti novel Lamarindra PR Hotel and Resto. The purpose of this study is to find out how the author depicts a female character in a novel entitled Yutarti Lamarindra PR Hotel and Resto. This research uses descriptive analysis method. The theory used is a structural theory adapted from by Burhan Nurgiyantoro. The results of this study found the image of women in this novel that is independent, deft, firm, hard worker, but does not eliminate the beauty contained in him."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66912
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiillah Fairuz Bilqiis
"ABSTRAK
Jurnal ini berisi analisis novel berjudul 82nyeonsaeng Kim Jiyeong karya Jo Namjoo, seorang penulis yang telah menulis beberapa buku beraliran feminisme. Karya tersebut berisi tentang kisah seorang perempuan bernama Kim Jiyeong. Ia hidup di dalam masyarakat yang memandang perempuan sebagai second sex dan menempatkan kedudukan perempuan berada di bawah pria. Hal ini disampaikan melalui anekdot kehidupan tokoh utama bernama Kim Jiyeong yang banyak menerima perilaku diskriminatif oleh kaum pria. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan posisi dan sikap tokoh perempuan terhadap sistem patriarki di dalam novel. Metode yang akan digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif. Penelitian dimulai dengan close-reading terhadap novel untuk memahami dan menemukan gagasan-gagasan serta pesan yang disampaikan oleh penulis novel, lalu dilanjutkan dengan analisa teks yang dipandu dengan teori the second sex oleh Simone De Beauvoir dan kemudian dikaitkan dengan korpus untuk mendukung dan menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa isu yang berkaitan dengan perilaku misogini seperti diskriminasi atau kebencian terhadap perempuan, pelecehan seksual, dan pelecehan verbal ditampilkan secara jelas dalam novel. Ditemukan juga kasus victim blaming yang menempatkan perempuan sebagai pihak yang bersalah walaupun saat menjadi korban dari berbagai jenis pelecehan.

ABSTRACT
This journal contains an analysis of a novel entitled 82nyeonsaeng Kim Jiyeong by Jo Namjoo, a writer who has written several books on feminism. The work contains the story of a woman named Kim Jiyeong. She lives in a society that views women as the second sex and place the position of women under men. This was conveyed through anecdotes about the life of the main character named Kim Jiyeong who accepts many discriminatory behaviours done by men. This journal aims to describe position and the attitude of female leaders to the patriarchal system in the novel. Method that will used in this journal is a descriptive method. The study begins with close-reading the novel to understand and find ideas and messages delivered by the novel writer, then continued with the text analysis guided by the theory of the second sex by Simone De Beauvoir and then linked with the corpus to support and test the hypothesis. The results of the study show that some issues related to misogyny behaviour such as discrimination or hatred of women, sexual abuse, and verbal abuse are displayed clearly in the novel. Also writer found victim blaming cases that place women as the guilty parties even when they are the victim of various type of abuse and harassment."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yurie Agita
"Kehidupan perempuan dalam masyarakat Cina tradisional bukan merupakan kehidupan yang mudah. Ketimpangan kedudukan antara laki laki dan perempuan tergambar jelas dengan adanya aturan dan norma norma yang membedakan antara laki laki dan perempuan. Perempuan di dalam kebudayaan Cina yang patriakat digambarkan sebagai seseorang yang harus taat patuh sopan mempunyai tata krama setia kepada suami dan lain lain. 'The Good Earth atau Bumi yang Subur' merupakan novel karya Pearl S Buck yang menggambarkan kehidupan tokoh utama wanita yakni O Lan sebagai perempuan yang sangat memahami kedudukan dan statusnya di dalam keluarga. Tulisan ini berusaha memaparkan mengenai bagaimana tokoh O Lan menjalankan peran dan kewajibannya sebagai seorang istri ibu dan menantu di dalam keluarga suaminya Wang Lung.

Not an easy thing for women who live in Chinese traditional society. There are a lot of norms and rules which clearly distinguish the position between men and women in there. Women in patriarchal societies were described as a person who must be obedient polite have manners and be faithful to her husband. 'Bumi yang Subur or The Good Earth is one of novel of Pearl S Buck which describe a main female character's life named O Lan as a woman who understands her position and status in family. This paper will describe how O Lan carrying out her roles and duties as a wife mother and a daughter in law in her husband family Wang Lung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Najmakamila
"Penelitian ini membahas dua novel berjudul Tangisan Kecemburuan karya Anna Berseneva dan Matahari di Batas Cakrawala karya Mira W. Di dalam penelitian ini, pembahasan difokuskan pada peran perempuan di dalam kehidupan masyarakat patriarki. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gender untuk menunjukkan perbedaan peran kedua perempuan di dalam novel-novel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam novel Indonesia lebih dominan pada peran domestik dibanding peran perempuan dalam novel Rusia.

This research discusses two novels Cry of Jealousy by Anna Berseneva and Matahari di Batas Cakrawala by Mira W. The research focuses on womens role in patriarchal environment. Theory of gender is used in this research to highlight the differences in the roles of the two women in these novels. The result of this research shows that womens role in the Indonesian novel is more dominant in the domestic role, than the one in the Russian novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Nur Khusna
"ABSTRAK
Artikel ini menganalisis kritik sosial dalam novel У войны не женское лицо (U vojny ne zenskoe lico) Tidak Ada Wajah Perempuan dalam Perang, khususnya yang berkaitan dengan perempuan. Kritik sosial tersebut dilihat melalui tokoh dan penokohan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan deskriptif-analitik. Perolehan data didapatkan melalui studi pustaka. Hasil penelitian menemukan ada tiga kritik sosial, yaitu kritik terhadap stigma perempuan yang lemah, penggoda pria, dan konsekuensi pernah berperang. Seluruh kritik tersebut ditujukan kepada masyarakat Soviet yang masih menilai posisi perempuan di sosial masyarakat lebih rendah dibandingkan dengan posisi pria. Simpulan penelitian adalah Aleksievič telah berhasil menuliskan kisah yang tidak pernah terdengar sebelumnya tentang perempuan Soviet di Perang Dunia II dengan tujuan mengkritik perang tersebut.

ABSTRACT
This article is analyzing social critic in novel У войны не женское лицо (U vojny ne zenskoe lico) The Unwomanly Face of War, which is mainly related to women. The social critic is seen through character and characterization. Research method is qualitative with phenomenology and descriptive-analytic approach. The data used is obtained from literature studies. The results of the research found that there are three social critics, that is critic to the stigma of women are weak, men s teaser and the consequent of joined the war. All of the critics written for the Soviet society, that still judging that women position in the social society is lower than the men s one. The research concludes that Aleksievič successed in writing the untold stories of Soviet women in the World War II with the aim to critic the war itself."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Leiliyanti
"Majalah Cosmopolitan sebagai industri media global membingkai target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female. Hal ini terlihat jelas dari teks visual (model sampul majalah Cosmopolitan) maupun teks verbal (judul judul artikel andalan) dalam sampul majalah (sebagai sebuah perwajahan sekaligus iklan) yang mengarah pada pengonstruksian identitas fun fearless female. Tujuan penelitian ini adalah untuk membongkar mekanisme pengonstruksian identitas perempuan dalam majalah Cosmopolitan dengan menggunakan pendekatan kajian budaya feminis. Tahapan analisis dilakukan pertama-tama dengan memakai teori semiotika Roland Barthes, kemudian dibongkar dengan metode dekonstruksi, dan teori simulasi Jean Baudrillard. Cara yang dipakai aktor majalah Cosmopolitan dalam menggiring target pembacanya ke dalam konstruksi identitas fun fearless female melalui sampul majalahnya adalah dengan menampilkan visualisasi sosok model sampul perempuan sebagai sosok yang merepresentasikan firm fearless female. Pembaca yang sebelumnya ditempatkan sebagai sosok belum fun fearless female dan ingin menjadi sosok tersebut, dirayu dengan visualisasi model sampul perempuan (yang seolah merepresentasikan sosok fun fearless female) dan judul dan isi artikel, rubrik maupun feature (sebagai teks verbal) yang sejalan dengan slogan fun fearless female. Namun, sosok fun fearless female itu sendiri merupakan sosok hyperreal (yang berada dalam simulakra) yang dibentuk aktor majalah Cosmopolitan. Sedangkan bagi pembaca setia yang sudah merasa seperti sosok fun fearless female, pembacaan atas majalah Cosmopolitan secara terus menerus akan mempertebal kepercayaan atas nilai ideologi fun fearless female."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Kartini Rustapa
"Dalam rentang waktu yang cukup panjang, sejak zaman Balai Pustaka sampai sekarang, telah banyak karya sastra modern yang dihasilkan, seperti puisi, drama, dan novel. Novel adalah salah satu ragam sastra yang banyak diminati masyarakat karena dalam novel orang dapat menemukan banyak informasi tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Pencipta, dengan alam, dengan masyarakat, dan dengan dirinya sendiri. Orang dapat membaca apa yang menjadi city-cites, harapan, keinginan, atau gagasan para tokoh di dalam novel itu. Dari novel-novel yang banyak itu ada dua buah, yaitu yang berjudul Layar Terkembang (1936) karya Sutan Takdir Alisyahbana dan Pada Sebuah Kapal (1985) karya penulis wanita N.H. Dini, yang menarik perhatian penulis untuk menelitinya.
Menariknya kedua novel itu karena kedua-duanya memperlihatkan adanya gagasan tentang wanita yang berbeda dari novel-novel lainnya. Dalam novel Siti Nurbaya wanita masih diperlakukan seenaknya. Wanita diletakkan pada posisi yang lemah, tidak bebas menentukan sikap sendiri. Novel-novel tahun 20-an yang memperlihatkan wanita yang lemah adalah Azab dan Sengsara, Salah Asuhan. Salah Pilih, Kasih tak Terlarai (Rustapa, 1992:30-33). Pada novel tahun 30-an tampak ada gambaran yang memperlihatkan sikap orang tua yang memberi kesempatan memutuskan kepada anak perempuannya. Kaum pria tidak memandang rendah lagi karena wanita-wanita itu sudah bebas berpendidikan. Hal seperti itu dapat dilihat dalam novel Darah Muda, Narumalina, Kalau Tak Untung, Kehilangan Mestika, dan Layar Terkembang. Dalam Layar Terkembang gagasan tentang wanita diwakili oleh tokoh Tuti. Tuti mempunyai kedudukan yang sangat berbeda dari tokoh wanita dalam novel-novel yang telah disebutkan di atas. la berjuang bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk kaumnya. Pendidikan yang dituntutnya digunakan sebagai bekal untuk perjuangan itu. Dalam novel ini ada perubahan sikap wanita yang sangat berbeda dengan sikap wanita dalam novel-novel sebelumnya, yaitu sikap Tuti yang pada awalnya memperjuangkan kedudukan kaum wanita dengan prinsip yang keras karena hanya berdasarkan pikirannya, tanpa menghiraukan perasaannya sebagai wanita, akhirnya juga rasa kewanitaannya muncul ke permukaan."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>