Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilie Suratminto
"Pokok bahasan tesis ini adalah tentang beberapa aspek dalam proses belajar mengajar bahasa asing, terutama mengenai asumsi umum sebagai berikut:
· bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan banyak latihan mendengar dan membaca;
· bahwa harus ada hubungan yang erat antara kemahiran membaca dan kemahiran mendengar sejak tingkat awal.
Berdasarken asumsi-asumsi tersebut dapat dihipotesiskan bahwa apabila membaca dibantu dengan mendengar dalam proses belajar bahasa asing tingkat pemula, maka retensi leksikal akan meningkat.
Untuk menguji hipotesis ini telah dilaksanakan eksperimen terhadap dua grup mahasiswa asing yang sedang belajar bahasa Belanda tingkat pemula di Fakultas Sastra Rijksuniversiteit Leiden Belanda. Kepada mereka diberikan dua jenis teks bacaan (A dan B) yang paralel dengan kondisi test dengan mendengar dan tanpa mendengar. Setiap teks tersebut terdiri dari dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan pilihan ganda atau MC (multiple choice) dan pertanyaan isian tertutup (cloze test) atau CT.
Jika hipotesis tersebut benar, hasil eksperimen akan menunjukkan bahwa membaca dibantu dengan mendengar akan memperoleh skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan skor pada kondisi test tanpa mendengar.
Hipotesis akan berkebalikan apabila ternyata bahwa kondisi mendengar tidak ada efek, dengan kata lain tidak ada perbedaan skor antara kedua kondisi test yang berbeda.
Untuk menguji hasil skor dalam eksperimen ini dipergunakan dua model analisis statistik, yaitu analisis variansi dan analisis regresi. Hasil eksperimen dapat dievaluasi sebagai berikut:
1. Skor test membaca teks B dalam kondisi mendengar pada kedua jenis test (MC dab CT) lebih tinggi dari pada skor test pada kondisi tanpa mendengar. Hal yang sama terjadi pada teks A, tetapi hanya pada jenis pertanyaan MC.
2. Skor test teks A pada kondisi mendengar pada jenis pertanyaan CT lebih rendah dari pada skor test pada kondisi test tanpa mendengar.
3. Ramalan skor test dengan analisis regresi dari membaca tanpa dibantu dengan mendengar ke membaca dengan dibantu mendengar menunjukkan bahwa responden yang sudah mencapai skor maksimum faktor mendengar justru mengganggu.
4. Melalui analisis variansi ditemukan bahwa ada efek test dan interaksi yang signifikan pada kedua test.
Berdasarkan hasil eksperimen ditarik catatan sebagai berikut:
1. Kedua jenis teks bacaan yang dipergunakan dalam eksperimen masing-masing mempunyai spesifitas yang berbeda, walaupun kedua teks tersebut mempunyai derajat kesulitan kosa kata dan tatebabasa yang sama. Derajat kesulitan tersebut yang dipakai sebagai dasar penentuan dua teks yang berbeda menjadi paralel tidak cukup, tanpa memperhatikan isi teks yang kemungkinan dapat mempengaruhi prestasi skor test.
2. Pengajaran kemahiran membaca pada tingkat pemula harus dibantu dengan mendengar. Prestasi skor test teks B pada kondisi mendengar menunjukkan kenaikan retensi leksikal.
3. Pemilihan responden dalam eksperimen ini berdasarkan sistem acak (random sampling), dengan jumlah responden yang kecil menunjukkan bahwa kedua teks tersebut spesifikk. Kemungkinan dengan jumlah responden yang lebih besar dari pada eksperimen ini akan terdapat perbedaan yang lebih signifikan, misalnya pengaruh kondisi test dan sebagainya.
4. Hasil penelitian ini dapat diujikan pada responden yang dipilih berdasarkan faktor yang relevan misalnya berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, latar belakang budaya atau bahasa ibu (eksperimen spesifik). Untuk di Indonesia cukup menarik diketahui apakah kedua teks tersebut yang dipergunakan dalam eksperimen ini benar-benar spesifik dan apakah polanya juga sama dengan penelitian ini.
5. Pada anelisis regresi garis regresi tidak mendatar tetapi menanjak semuanya. Hal ini berarti bahwa hasil regresi ini menantang untuk diadakan eksperimen replikasi dengan pola yang sama dengan jumlah responden yang lebih besar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vandeputte, Omer
[place of publication not identified]: Yayasan Vlaanderen-Belanda, 1989
439.31 VAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya keinginan untuk mengetahui di mana letak perbedaan makna kalimat bentuk perfectum dan plusquamperfectum dalam bahasa Belanda, merupakan titik tolak penulisan skripsi ini. Langkah awal tersebut, dimulai dengan menjabarkan sistem verba yang ditinjau dari segi morfologis, sintaktis dan semantis, ketnudian dilanjutkan dengan pembagian bentuk kala dalam bahasa Belanda. Teori Droste (1958), Ebeling (1962), Geerts (1984), Janssen (1989), van den Toorn (1976) dan lain-lain digunakan sebagai patokan pembahasan perbedaan bentuk perfectum dan plusquamperfectum. Simpulan yang dapat ditarik, bahwa perbedaan bentuk perfectum dan plusquamperfectum terletak pada perbedaan maknanya, di mana pada bentuk perfectum hanya ada unsur saat bicara (S) dan tindakan (W) sedangkan pada bentuk plusquamperfectum selain kedua unsur di atas dibutuhkan juga titik acuan di masa lampau (R). Persamaan kedua bentuk kala itu bahwa kedua-duanya sama mengacu ke masa lampau."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Kelasworo
"Analisis mengenai pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda ini, membuat suatu penjelasan atas pertanyaan, bagaimana pronomina relatif mengacu pada antesedennya serta analisis sintaksis mengenai ekstraposisi klausa relatif pada kelompok kata benda.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari buku-buku tata bahasa Belanda. Seringkali data tersebut berupa contoh kalimat yang kemudian dianalisis dari segi permasalahan lain. Untuk dapat menganalisis data tersebut, maka diterapkan teori gramatika generatif (Bennis & Hoekstra, 1989) yang didukung pula oleh pelajaran-pelajaran yang didapat selama perkuliahan.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengertian pronomina relatif dalam bahasa Belanda yang selama ini diketahui belum mencakup pengertian yang sesungguhnya. Pronomina relatif tidak selalu mengacu kepada kata yang sudah disebut sebelumnya akan tetapi pada kata benda yang merupakan saudra kandung (zuster) dengan S' dari NP sama pada struktur-D. Analisis yang terakhir menunjukkan bahwa ekstraposisi tidak selalu bisa diterapkan dalam kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Jakarta: Grasindo, 2008
439.31 LIL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christine Sutanto
"Dalam pengamatan penulis, seorang, seekor, sebuah dan sebagainya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi singularisator, sedangkan Si, Sang, Yang, Itu, -nya, Para dan Kaum dengan funsi definitor. Dalam terjemahan-terjemahan kata-kata tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan kembali ketiga kata sandang dalam bahasa Belanda; een, het dan de. Umumny akata sandang bahasa Belanda berkonstruksi dengan kata benda atau kata yang dibendakan dan letaknya di mukanya. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa kemungkinan konstruksi bentuk-bentuk yang dianggap sebagai kata sandan, yakni dengan kata benda, kata sifat, kata kerja, kata bilangan, kata keterangan lagi pula letaknya tidak selalu di muka kata-kata tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S15778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Lesmana
"Dengan judul Pengajaran Membaca Bahasa Belanda Pada Empat Universitas di Jakarta, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang berlangsung pada pengajaran bahasa Belanda dewasa ini dan apakah tujuannya dapat tercapai. Kalau ternyata tidak tercapai, berdasarkan literatur penulis ingin mengusulkan suatu metode lain, yang mungkin dapat dipakai untuk menperbaiki pengajaran bahasa Belanda. Tujuan pengajaran bahasa Belanda, sebagai bahasa sumber, ialah agar mahasiswa memperoleh kemanpuan membaca artikel atau buku, tentang masalah yang ada hubunganya dengan bidang studi_nya, yang ditulis dalam bahasa Belanda, bila telah menyelesai_kan pendidikaanya. Kemampuan membaca artikel atau buku dalam bahasa Belanda tersebut dimakaudkan untuk memenuhi kepentingan pekerjaannya di kemudian hari. Metode yang dipakai dewasa ini, yaitu metode gramatika _terjemahan, dirasakan kurang efektif, karena meayebabkan maha_siswa sangat tergantung pada kamus, sehingga mereka tidak mampu membaca berdasarkan priasip reading for meaning, yaitu membaca secara langsung dan berdasarkan konteks. Sebaliknya, mereka berusaha memahami bacaan dengan cara menterjemahkan kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Selain metode yang kurang efektif ini, salah satu unsur lain yang menyebabkan tujuan belajar bahasa Belanda tidak _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S15747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Decquar Juliartono
"Dalam bahasa Belanda Kalimat terbelah semu ini termasuk dalam kelompok kalimat berita dengan bentuk kopula FN zijn FN, mempunyai ciri mengkhususkan makna. Kalimat terbelag semu mempunyai ciri sintaksis yaitu: -mempunyai elemen sub-klausa relatif,- mendapat aksen pada konstituen fokus,- transformasi pemasukan Er..."
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S15803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anti Krishardianti
"Adanya keinginan untuk mengetahui proses pembentukan verba berprefik be- dalam bahasa Belanda dan bagaimana pengaruh penambahan prefiks her- pada verba berprefiks be- merupakan titik tolak penulisan skripsi ini. Langkah awal tersebut, dilanjutkan dengan mengadakan pembahasan morfologis, sintaksis dan semantis dari verba berprefiks tersebut. Dan sebagai tujuannya, selain membuat deskripsi mengenai verba berprefiks be- dan herbe- juga ingin menjelaskan keproduktivitasan masing-masing prefiks tersebut. Untuk menunjang pembahasan korpus, dipakai beberapa teori seperti teori S.C. Dik dan J.G. Kooij (1981), Geerts (1985), A. Santen (1984), H. Schultink (1964), J.W. de Vries (1975) dan lain-lain. Kesimpulan yang didapat, pembentukan verba berprefiks be- dan herbe- mengarah pada perubahan morfologis, sitaksis dan semantis. Mengenai keproduktivitasan kedua prefiks ini tergantung dari kemampuannya bergabung dengan bentuk dasar tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>