Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farras Ammar Muhammad
"Pembangunan jalan tol tengah sangat gencar dilakukan oleh pemerintah dan pembangunannya pun sangat diutamakan, ditandai dengan status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengawalnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan daya tarik adalah dengan menggunakan skema kontrak Contractor Full Pre-Fianance (CPF). Namun, di sisi lain skema kontrak CPF membebani kontraktor dengan risiko – risiko yang sebelumnya merupakan risiko pemilik proyek. Melalui pandapat pakar penelitian ini memvalidasi 22 indikator risiko yang terbagi ke dalam 5 kategori risiko (Politik, Ekonomi, Konstruksi, Kontrak, dan Manajemen Proyek) pada proyek jalan tol dengan skema CPF yang berpengaruh terhadap kinerja biaya. Kemudian, diidentifikasi indikator – indikator risiko dominan melalui studi kasus item pekerjaan sisa pada Proyek Jalan Tol XYZ yang kemudian diketahui indikator risiko dominan tersebut berpengaruh terhadap tingkat Cost Overrun proyek sebesar 18,41%, 21,56%, 23,03%, dan 24,08% berdasarkan analisis PERT dan simulasi Monte Carlo pada confident level p = 80%, 90%, dan 95%. Untuk mengurangi tingkat risiko tersebut dilakukan strategi pelaksanaan yang diidentifikasi terdapat 16 tindakan preventif dan 13 tindakan korektif terhadap item pekerjaan “vital few” dengan potensi dapat mengurangi tingkat Cost Overrun proyek menjadi sebesar 11,01%, 13,28%, 14,46%, dan 15,35%.

The construction of the toll road is currently being carried out very intensively by the government and its construction is also highly prioritized, marked by the status of the National Strategic Project (PSN) which oversees it. One of the efforts made to accelerate and increase attractiveness is to use the Contractor Full Pre-Fianance (CPF) scheme. However, on the other hand, the CPF contract scheme burdens the contractor with risks that were previously the risk of the project owner. Through expert opinion, this research validates 22 risk indicators which are divided into 5 risk categories (Politics, Economics, Construction, Contracts, and Project Management) in toll road projects with CPF schemes that affect cost performance. Then, the dominant risk indicators were identified through case studies of remaining work items on the XYZ Toll Road Project. It was later discovered that these dominant risk indicators had an effect on the project's Cost Overrun rate of 18.41%, 21.56%, 23.03%, and 24 .08% based on PERT analysis and Monte Carlo simulation at the confidence level p = 80%, 90%, and 95%. To reduce the level of risk, an implementation strategy was carried out which identified 16 preventive actions and 13 corrective actions for "vital few" work items with the potential to reduce the project's Cost Overrun rate to 11.01%, 13.28%, 14.46%, and 15.35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Irianto
"Keberadaan serta pengembangan infrastruktur menjadi salah satu faktor penentu dari pertumbuhan perekonomian nasional, termasuk jalan tol yang dibangun dalam rangka privatisasi proyek infrastruktur jalan. Walaupun sempat mengalami penundaan akibat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997, melalui Keppres 15 tahun 2002 Tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol, pelaksanaan pembangunan jalan tol dimulai kembali seiring dengan semakin membaiknya perekonomian di Indonesia. Jasa Marga saat ini sedang melaksanakan kelanjutan dari paket pembangunan jalan tol JORR, yaitu jalan tol JORR Seksi W2, El Tahap 2, E2, E3, N yang membutuhkan dana secara keseluruhan sebesar 3,7 Trilyun rupiah. Mengingat adanya keterbatasan kondisi keuangan perusahaan, pola pinjaman perbankan konvensional dengan tingkat nilai suku bunga tertentu merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang telah digunakan saat ini. Tujuan dari penelitian adalah melakukan risk assessment terhadap alternatif pola pendanaan syariah pada pembangunan proyek JORR. Alasan penelitian adalah bahwa pola pinjaman dengan suku bunga perbankan konvensional yang tidak mengenal prinsip risk sharing bertentangan dengan adanya berbagai risiko pada investasi jalan tol dimana risiko-risiko tersebut harus secara adil dan proporsional ditanggung bersama oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam investasi jalan tol ini.
Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi risiko terhadap faktor-faktor yang akan timbul pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian jalan tol bagi Jasa Marga sebagai peminjam dana (kreditur) dan kesiapan lembaga keuangan syariah sebagai pemberi pinjaman (debitur) termasuk faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan publik maupun regulasi dari pemerintah sehubungan dengan penerapan sistem tersebut di atas.
Dari risiko-risiko tersebut diidentifikasi tingkat penting risiko dan meneliti potensi-potensi risiko yang harus diberikan perhatian khusus dan tindakan (respons) apa yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan cara kajian literatur, wawancara, dan survey (kuisioner), sedangkan pcngolahan datanya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis statistik dengan menggunakan soft ware SPSS 11.0 untuk mendapat model persamaan dari analisis regresi berganda linier sebagai input simulasi Montecarlo untuk melihat sejauh mana tingkat kesuksesan pencapaian tujuan penerapan pola pendanaan syariah tersebut.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini, tingkat kesuksesan penerapan pola pendanaan syariah berada pada skala sedang yang artinya tujuan tercapai sesuai rencana, dimana kendala jumlah aset likuid perbankan syariah yang masih relatif kecil menjadi variabel risiko yang paling mempengaruhi tercapainya tujuan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Gusnadi
"Secara umum proyek konstruksi mempunyai kegiatan yang kompleks dan memiliki unsur ketidakpastian sehingga mengandung resiko. Tdak terkecuali juga dengan proyek jalan tol. Dimana resiko-resiko yang diterima proyek selama masa konstruksi berpotensi mempengaruhi kinerja proyek, termasuk kinerja biaya pelaksanaan proyek.
Untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan diperlukan manajemen resiko sebagai pendekatan untuk mengelola resiko. Identifikasi resiko selama masa pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan. Dengan demikian akan diperoleh tingkat prioritas masing-masing resiko, sehingga dapat dievaluasi dan diperoleh tindakan penanganan yang tepat (alokasi resiko).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan penanganan yang dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap resiko cenderung berbeda. Ini menunjukkan bahwa belum diterapkannya prosedur yang baku terhadap pengelolaan resiko. Untuk itu diharapkan kontraktor jalan tol untuk menerapkan prosedur pengelolaan resiko yang baku.

In general the project of construction have complex activity and have uncertainty element so that contain risk. Do not aside from also with project of turnpike. Where accepted risks the projects of during a period of construction have potency to influence performance of is project of, including performance is expense of execution of project.
To know risk what have potency to give influence to performance is expense of execution needed by risk management as approach to manage risk Identify risk during a period of execution needed to know risk what have potency to influence performance of is expense of execution. Thereby will be obtained by priority level of is each risk, so that can evaluate and obtained by handling action which is accept risk allocation.
Handling action conducted by contractor party to risk tend to differ. This indicates that not yet applied of standard procedure to management of risk. Is for that expected by turnpike contractor to apply procedure management of standard risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Maretdhioko
"Pembangunan gedung bertingkat membutuhkan peralatan yang merupakan sumberdaya konstruksi yang penting. Sebagai sumberdaya yang penting, pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi perlu dilakukan perencanaan dan pengenalian peralatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Dalam penelitian kami ada 3 bagian dalam struktur organisasi proyek yang berperan dalam perencanaan dan pengendalian peralatan, yaitu: manajer, pelaksana, dan mekanik. Mereka mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berbeda serta kebutuhan informasi peralatan yang tidak sama pula. Maka dari itu dalam penelitian ini, kami merancang sistem informasi manajemen peralatan pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi untuk menyediakan informasi peralatan yang cepat, tepat, dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Sehingga proses perencanaan dan pengendalian peralatan pada tahap pelaksanaan proyek menjadi lebih efektif dan efisien.

The construction of high rise buildings need eguipment which is an important source for construction. As an impotant source, in the operation phase is needed equipment planning and contolling which is macth to the existing condition and need. hi this research there are three part in the project organization structure that play role in the equipment planning and controlling, they are manager, constructer and mechanic. They have different task and responsibilities and also different need of information. By then in this research, we design an equipment management information system on the operation construction project phase in order to serve equipment information in a fast and correct way, and match with its need. Consequently the equipment planning and controlling on the operation construction project phase will be efective and effisien."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Afila
"Proyek konstruksi mempunyai siklus perkembangan yang terdiri dari tahap konseptual, definisi, produksi (implementasi), operasional, dan penyelesaian. Pada tahap konseptual, oleh manajemen konstruksi dilakukan beberapa kegiatan, yaitu identifikasi peluang investasi, analisis proyek pendahuluan, studi kelayakan (feasibility study), dan pengambilan keputusan. Kegiatan utama dari tahap konseptual ini adalah studi kelayakan aspek finansial, yang mengkaji layak tidaknya suatu gagasan untuk direalisasi.
Suatu studi kelayakan proyek bertujuan untuk melakukan serangkaian analisis perhitungan investasi modal dengan membandingkan aliran biaya (cost) dengan manfaat (benefit) yang menggunakan berbagai kriteria penilaian investasi. Seluruh aspek studi kelayakan harus dipertimbangkan dan dianalisis secara mendalam, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan (decision making) yang tepat. Semakin kompleks suatu proyek yang direncanakan dan semakin sulit kondisi yang ada, akan menjadi semakin rumit proses analisis kelayakan proyek.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem analisa yang komprehensif dan adaptif, yang dapat melakukan analisis untuk penilaian investasi secara tepat, cepat, dan akurat. Maka penilaian kelayakan investasi proyek dapat dilakukan oleh suatu sistem informasi yang menggunakan komputer sebagai tool (alat bantu). Sistem tersebut tidak hanya dapat menganalisis kriteria penilaian investasi secara akurat dan komprehensif, tetapi juga harus bisa mengakomodasi perubahan-perubahan situasi secara cepat. Hal ini dapat direalisasikan dengan melakukan perancangan program analisis kelayakan investasi proyek. Perancangan program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pengendalian biaya pada tahap konseptual dari suatu proyek, sehingga dapat direalisasikan suatu proyek yang feasible (layak) dan profitable (menguntungkan)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Putra Paripurna
"Era globalisasi membuat Indonesia harus bersaing dengan dunia internasional, tidak terkecuali dalam industri jasa konstruksi. Industri jasa konstruksi ini harus beradaptasi dengan kontrak internasional yang terbilang masih awam bagi kontraktor lokal, sehingga kontraktor lokal perlu mewaspadai sumber-sumber dispute apa saja yang berpotensi dapat terjadi dengan menggunakan kontrak internasional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada proyek dengan menggunakan kontrak internasional, yaitu dengan mewawancarai orang-orang yang memiliki tanggung jawab di proyek tersebut dan dengan menggunakan metode AHP dan pendekatan level resiko. Hasil yang didapat berdasarkan clusternya, sumber dispute yang didapat justru berasal dari faktor manajemen pada proyek tersebut dan faktor ketidakpastian pada internal proyek.

Globalization era has led Indonesia to compete with the international world, construction industry is not an exception. Construction industry must adapt to international contracts that are still relatively unfamiliar to local contractors, so that the local contractors should be aware of the sources of any dispute that can potentially occur with the use of international contracts. This study uses a case study on the project with international contracts, done by interviewing people who have responsibilities in the project and by using the AHP method and the level-ofrisk approach. Results obtained are based on cluster, the source of the dispute is obtained from management factor on the project and uncertainty factors in project's internal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Pranoto
"Semakin tingginya urgensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada sektor konstruksi di Indonesia membuktikan bahwa penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat menjadi acuan yang mengatur berbagai kegiatan di dalamnya, serta mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara sistematis dan komprehensif secara sistem manajemen yang lengkap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja. Penilaian SMK3 pada Proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan SMK3, beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan implementasi SMK3 kemudian memberikan respon sebagai upaya untuk melakukan tindakan perbaikan. Berdasarkan hasil audit dan analisis yang terdiri dari 167 kriteria penilaian (Tingkat Lanjut) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang K3 diketahui jumlah kriteria yang terpenuhi/sesuai yaitu 148 kriteria dengan persentase nilai 88,62% dan terdapat 19 kriteria tidak terpenuhi/tidak sesuai dengan nilai persentase 11,38% (Kategori Minor). Hasil tersebut masuk dalam kategori tingkat penilaian aplikasi (Memuaskan). Penerapan SMK3 pada proyek Peningkatan Kapasitas Lajur KM 50 s.d KM 67A dan KM 50 s.d KM 62B pada Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek 2022, yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karya Tbk dengan Subcont PT. Godam Solusi Indonesia sesuai dengan dan mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku.

The increasing urgency of Occupational Safety and Health in the construction sector in Indonesia proves that the application of the Occupational Safety and Health Management System (SMK3) can be a reference that regulates various activities within it, as well as manages Occupational Safety and Health systematically and thoroughly in a complete management system. as an effort to prevent work accidents. SMK3 Assessment on the Capacity Building Project Lane KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B Jakarta - Cikampek Toll Road Section in 2022, aims to find out the extent of the implementation of SMK3, several factors that influence the fulfillment of SMK3 implementation then provide a response as an effort to take corrective actions. Based on the results of the audit and analysis consisting of 167 assessment criteria (Advanced Level) as stated in Government Regulation Number 50 of 2012 concerning K3, it is known that the number of criteria that are met/feasible is 148 criteria with a percentage score of 88.62% and there are 19 criteria not met/not in accordance with the percentage value of 11.38% (Minor Category). These results are included in the application rating level category (Satisfactory). Application of SMK3 to the Capacity Building Project for Lanes KM 50 to KM 67A and KM 50 to KM 62B on the Jakarta - Cikampek Toll Road in 2022 carried out by PT. Wijaya Karya Tbk with Subcont PT. Godam Solusi Indonesia is subject to and refers to the applicable laws and regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asril Ebab
"Proyek konstruksi yang bersifat multikomplek, berlangsung sekali lewat dalam waktu yang terbatas, banyak mengandung unsur ketidak pastian sehingga sering terjadi kegagalan dalam mewujudkan tujuan proyek yang telah ditetapkan. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang harus diperhitungkan pada tahap penawaran baik faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan estimasi biaya proyek maupun faktor-faktor pelaksanaan yang dapat mempengaruhi biaya akhir proyek.
Sumber-sumber faktor resiko tersebut dikelompokan sesuai dengan karakteristiknya berdasarkan studi literatur dan jurnal jurnal yang ada. Resiko-resiko yang dibahas dalam tulisan ini adalah resiko-resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor di luar kendali kontraktor (uncontrollable factors) yang dikelompokan kedalam faktor-faktor sumber resiko yang mempengaruhi estimasi biaya ( estimated cost), total biaya ( final cost ), faktor-faktor yang berhubungan dengan kontrak dan sumber-sumber resiko dibawah kendali kontraktor (controllable) yang dikelompokan kedalam faktor-faktor penyebab terjadinya non-excusable delay ( NED ).
Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada para manajer yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Data-data tersebut diolah dengan bantuan program statistik SPSS 9.5 dan simulasi sumber resiko dengan teknik Monte Carlo. Metoda statistik dan probabilistik berhasil mengidentifikasikan tingkat frekuensi kejadiannya, korelasi antar faktor-faktor sumber resiko tersebut secara sistematis. Hasil analisis data, didapatkan parameter sumber resiko antara lain, change order, kebutuhan akan pekerjaan. Analisis dengan menggunakan dummy variable telah mengidentifikasikan variabel tambahan yaitu pengalaman dengan proyek yang sejenis.
Pengaruh faktor-faktor resiko tersebut terbukti bermanfaat untuk meneliti base cost estimate sehingga berguna untuk menetapkan besarnya markup yang harus ditambahkan pada base cost estimate untuk mencegah terjadinya cost overrun pada pelaksanaan proyek. Analisis kontrak yang berlaku dengan kondisi pembayaran uang muka 10%, retensi 5% dan progres pekerjaan dibayar perbulan dalam rentang (range) probabilitas required rate of return (RRR) 12% - 36%, telah menghasilkan rentang (range) nilai markup sebesar 1.5% -- 4.4 % yang layak untuk menghindari terjadinya cost overrun bagi kontraktor. Sedangkan untuk kontrak tanpa uang muka dalam pelaksanaan proyek akan memerlukan nilai markup sebesar 2.3% - 7.1 %. Kedua kondisi kontrak tersebut, dapat digunakan sebagai pedoman oleh kontraktor untuk meningkatkan kinerja proyek dimasa mendatang."
2001
T1676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Surya Nugraha
"ABSTRAK
Estimasi biaya bertujuan untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan pada proyek. Ketidaktepatan akurasi estimasi tahap desain mengakibatkan tingginya resiko kegagalan proyek pada tahap pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berpengaruh dalam proses estimasi biaya tahap desain pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Tol dan mendapatkan tindakan korektif agar kinerja biaya meningkat. Hasil penelitian didapatkan tiga variabel yang mempunyai hubungan linier dengan tingkat korelasi kinerja estimasi biaya yaitu : Perubahan Kebijakan Pemerintah, Perubahan Spesifikasi Teknis dari Owner, Kenaikan Nilai Tukar Uang. Setelah mengetahui variabel yang paling berpengaruh maka diharapkan adanya pengelolaan risiko sehingga akurasi estimasi dapat tercapai.

ABSTRAK
Estimated costs aimed to determine the amount of funds that must be provided to the project. Inaccuracy design phase estimation accuracy results in a high risk of project failure in the implementation phase. This study aims to analyze the risk factors that affect the cost estimation process at the design stage of the Project Development Non-Toll Road Flyover and get the corrective actions in order to increase cost performance. The results showed that the three variables have a linear relationship with the level of performance correlation estimated costs are: Changes in Government Policies, Changes in Technical Specification of the Owner, Increase in Exchange Rate. After learning the most influential variable it is expected that the presence of risk management so that the accuracy of estimation can be achieved."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Prasetyanto
"Jalan Tol merupakan salah satu bentuk project financing pada sektor iniiastruktur yang bcmpa jalan, karena konsep jalan tol adalah self financing project yaitu sumbcr pendanaan proyck berasal dari pendapatan setelah proyck tersebut dioperasikan. Sebagaimana investasi pada sektor-sektor lain, investasi pada jalan tol mengandung faktor-faktor resiko yang dapat mengakibatkan turunnya tingkat kelayakan proyek sehingga membuat investasi tersebut menjadi tidak efektif. Khususnya di Indonesia saat ini, terhentinya proyek-proyek BOT Jalan Tol menimbulkan pertanyaan yang terkait salah satunya dengan tingkat efektifitas dan tingkat kelayakannya.
Dengan menggunakan rangkaian proses analisa resiko terhadap faktor resiko hasil identifikasi resiko dan kemudian mensimulasikan faktor faktor resiko tersebut dalam model yang diadopsi dari empat ruas jalan tol yang dibangun dan hendak dibangun oleh private sector akan diperoleh suatu besaran tingkat kelayakan dan efektiiitas dari BOT jalan tol di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T5865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>