Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Garniwa M.K.
"Isolator berbahan resin epoksi tidak banyak digunakan di Indonesia sebagai isolator luar ruang, padahal di banyak negara penggunaan isolator jenis ini digunakan, bukan hanya untuk tegangan menengah saja tetapi juga tegangan yang lebih tinggi lagi. Isolator jenis ini mempunyai kemampuan elektris dan mekanis yang memenuhi, yaitu mempunyai sifat mekanis yang lebih baik, keretakan dan kebocoran yang rendah, ketahanan busur listrik yang tinggi, bahannya ringan, dan dimensinya yang kompak. Sehingga perlu dikembangkan penelitian jenis isolator ini di lingkungan tropis seperti di Indonesia.
Disertasi ini menyampaikan 3 langkah penelitian yang saling mendukung, yaitu pertama mempelajari karakteristik dan mekanisme kegagalan isolasi pada permukaan isolator jenis resin epoksi, kedua menentukan persamaan empiris kegagalan isolasi pada berbagai kondisi, dan ketiga melakukan langkah optimasi dimensi dari isolator dengan menggunakan metoda simulasi muatan. Di mana hasil optimasi dimensi di uji validitasnya dengan persamaan empiris yang sudah dibangun, sedangkan persamaan empiris didapat melalui pengujian laboratorium dan didukung mekanisme kegagalan isolasi. Sebagai parameter kegagalan isolasi adalah tegangan gagal kritis (Vgk) dan arus bocor (Ib), dan parameter variabelnya adalah jarak rambat (L), Kadar Endapan Garam (KEG), debit embun, jenis polutan, dan temperatur. Sebagai parameter optimasi dimensi adalah medan listrik tangensial dan arus bocor, dan parameter variabelnya adalah dimensi dari isolator.
Mekanisme kegagalan isolasi ditunjang oleh dua metode, yaitu metode kegagalan isolasi udara, dan metode pita kering yang terbentuk. Pita kering yang terbentuk disebabkan oleh adanya arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator, baik pada kondisi kering, maupun pada kondisi basah, dan kondisi bersih maupun kondisi berpolutan. Perbedaan terjadinya lewat denyar sebagai interpretasi kegagalan isolasi pada permukaan, antara kondisi bersih dan berpolutan terlihat berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjang oleh pengujian secara visual yang direkam oleh alat perekam, di mana lewat denyar kondisi bersih membentuk banjiran serentak di seluruh permukaan isolator secara bersamaan dari elektroda bertegangan ke elektroda nol. Sedangkan kondisi berpolutan membentuk satu jalur atau beberapa jalur lewat denyar, namun didahului lewat denyar setempat atau sebagian.
Persamaan empiris perkiraan kegagalan isolasi yang dibangun pada tulisan ini berdasarkan pengujian laboratorium dengan standar pengujian internasional, di mana validasinya dibandingkan terhadap persamaan empiris yang sudah ada dan dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya yang sudah digunakan sebagai acuan. Persen kesalahan persamaan empiris dihitung, apabila menghasilkan MAE (Mean Ablosut Error) di bawah 10 %, maka persamaan empiris dapat mewakili pada kondisi sebenamya.
Optimasi dimensi rancangan isolator berguna untuk mendapatkan volume isolator yang paling rendah, tetapi tidak melupakan batasan-batasan yang diperbolehkan, sehingga kebutuhan bahan menjadi rendah (biaya lebih murah). Yaitu dengan melakukan iterasi perhitungan medan listrik tangensial dan arus bocor yang dibandingkan dengan batasan-batasan yang diperbolehkan sehingga menghasilkan nilai dimensi yang paling optimum dalam hal ini volumenya terendah. Sebagai uji coba optimasi, maka dilakukan pada 3 buah jenis isolator resin epoksi yang ada di lapangan, di mana menghasilkan volume isolator yang lebih rendah, dan kegagalan isolasinya diperkirakan dengan menggunakan persamaan empiris yang sudah dibangun, sehingga dapat dipilih volume yang paling optimal."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
D541
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Sukmahadi Naraya
"Material Bi1-xGdxFeO3 dengan nilai x=0, 0.06, 0.1, 0.2 dibuat melalui metode solgel autocombustion. Material dibuat denganprekursorFe(NO3)3.9H2O powder, Bi(NO3).6H2O powder, Gd(NO3)3.6H2O powder, H2O, dan citric acid (C6H8O7). Material ini di-sintering pada temperatur 750oC selama 3 jam setelah diperoleh gel. Pengaruh dari variasi doping Gd pada material BFO ini menjadi fokus yang akan dipelajari. Kemudian material ini akan dikarakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Permagraph, dan SEM Edax. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa terjadi pembentukan dua fasa yang berbeda. Secara umum hasil pengujian Permagrapf pada suhu ruang menunjukkan bahwa material tersebut bersifat diamagnetik yang dikarenakan tingginya intensitas bismuth pada material.

Bi1-xGdxFeO3material which is x = 0, 0.06, 0.1, 0.2 is made by the sol-gel method autocombustion. The material is made with the precursors of Fe(NO3)3.9H2O powder, Bi(NO3).6H2O powder, Gd(NO3)3.6H2O powder, H2O, andcitric acid (C6H8O7). Then the material will be sintered in 750° for three hours after the gel has been obtained. Effect of Gd doped BFO with variations of x is the main focus that will be learned. After that, this material will be characterized with X-Ray Diffraction (XRD), Permagraph, and SEM Edax.Result of XRD shows that there?re two differen phase. In general, the result of permagraf testing on room temperature shows that the material is kind of diamagnetic because of the high bismuth intensity on material.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Setiawan
"Sintesis material multiferroik Bismuth Ferrite (BiFeO3) hingga saat ini belum dapat dihasilkan dalam bentuk fasa tunggal. BiFeO3 dapat disintesis dari Fe dan Bi2O3 dengan metode pemaduan mekanik karena terdapat perbedaan jari-jari dan muatan ion Fe3+ dan Bi2+ sehingga mempengaruhi fasa dan sifat magnetik material hasil sintesis. Hasil sintesis perubahan komposisi Fe dan Bi2O3 menghasilkan material berfasa BiFeO3, Bi2O3, Fe2O3, Bi25FeO40, Fe3O4, Bi2O4 dan Fe karena proses pemaduan yang dilakukan belum sempurna sehingga terdapat material excess serta Fe dan Bi yang teroksidasi. Sifat magnetik pada material yang dihasilkan dipengaruhi oleh Fe2O3 dan Fe3O4 yang terbentuk.

Synthesis of Bismuth Ferrite (BiFeO3) Multiferroics materials up to date can not be produced in the form single phase. BiFeO3 can be synthesized with Fe and Bi2O3 by using mechanical alloying methods because of the differences of radius and ionic charge of Fe3+ and Bi2+ that influence the phase and magnetic properties of the result. The mole composition variation of Fe and Bi2O3 produced materials with any phase like BiFeO3, Bi2O3, Fe2O3, Bi25FeO40, Fe3O4, Bi2O4 dan Fe because of the mechanical alloying process was not perfect so that there is excess material and oxidized Fe and Bi. Magnetic properties of the material result is influenced by Fe2O3 and Fe3O4 phase."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Rosadi
"ABSTRAK
Isolator transmisi tegangan tinggi yang selalu terpengaruh oleh keadaan lingkungan luar akan selalu ada terdapat polutan yang mempengaruhi kinelja isolator. Timbunan atau polutan yang berupa hujan, keadaan kelembaban akan menjadikan isolator tersebut bersifat penghantar. Keadaan ini akan merubah keadaan elektroda-elektroda menjadi hubung singkat, sehingga akan menyebabkan tetjadinya lompatan api atau yang di sebut dengan flashover.
Semakin banyaknya polutan atau semaldn seringnya isolator tersebut terkena polutan akan menjadikan penurunan tegangan flashover dan isolator tersebut yang berakibat pada terputusnya pengiriman energi listrik ke pemakai.
Agar keandalan transmisi tenaga listrik tetap terpenuhi perlu adanya penelitian-penelitian tentang karalcteristik komponen-komponen tenaga listrik yang dalam hal ini adalah isolator.
Dari berbagai isolator yang digunakan mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing, akan tetapi perlu adanya pemilihan isolator yang dalam hal ini adalah resin epoksi.
Dalam skripsi ini di ujikan isolator resin epoksi dalam keadaan lemab, hujan serta kedaan idael atau normalnya. Sebagai pelengkap diadakan pengujian di laboratorium Telmik Tegangan Tinggi dan Pengukuran Listrik dengan membuat simulasi huj an sehagi pengganti keadaan sebenamya di lingkungan.

"
Lengkap +
2001
S39749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Simon Steven
"Isolator polimer epoxy resin memiliki kelebihan diantaranya beban lebih ringan, sifat rugi dielektrik yang lebih kecil, serta resistivitas volume yang lebih tinggi. Kelebihan lain adalah proses produksi yang relatif lebih cepat dan biaya produksi yang lebih murah. Selain kelebihan tersebut isolator jenis epoxy resin juga memiliki kekurangan, yaitu menurun nya kinerja isolator apabila digunakan pada daerah berpolutan tinggi. Skripsi ini dilakukan percobaan terhadap isolator epoxy resin dengan memberikan polutan buatan. Isolator pada transmisi tegangan tinggi yang terkontaminasi akan memiliki konduktansi yang berbeda-beda. Semakin besar konduktansi dari lapisan pengotor maka arus bocor yang terjadi akan semakin besar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana isolator epoxy resin dipengaruhi oleh polutan-polutan yang ada.Pengujian dilakukan terhadap bahan-bahan seperti garam-garaman (NaCl),debu(CaCO3), dan Carbon sebagai polutan asap kendaraan bermotor. Dari penelitian yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan antara lain, berkurangnya tahanan pada permukaan konduktor selain dipengaruhi oleh konsentrasi endapan garam juga dipengaruhi oleh daya higroskopis dan daya rekat polutan pada permukaan isolator, semakin jauh jarak antar elektroda yang diambil untuk mengukur tahanan permukaan, maka tahanan akan bertambah, pada kadar 100 gram dan 300 gram, CaCO3 memiliki tahanan permukaan yang paling rendah, sedangkan pada kadar 500 gram, Carbon merupakan polutan yang menyebabkan kadar permukaan terendah.

Polimer epoxy resin Isolator have many advantage, one of them it is more lite, smaller dielektrik loses, and higher resistivity volume. other advantage is a rather fast production process and a cheap cost. other than those advantage epoxy resin isolator also have disadvantage that is, the decrease of isolator function if it is used in a high pollutan area. in this research an experiment to epoxy resin isolator have been done with giving synthetic pollutn. the high voltage transimission isolator which were contaminated will have different conductance. the bigger the conductance from the polluted layer, the bigger the leaking stream will become.
This research is done to know how far epoxy resin isolator is influenced from pollutans. the testing is done to ingridients such as salts (NaCl), dust (CaCO3), and carbon as motor vehicle pollutan. from the research that is done, a conclusion were made that, the decrease of resistivity on the conductor surface other than influenced by endapan salt also influenced by higroscopic power and the pollutan daya rekat to the isolator surface, the more distance between electrode that is taken to measure the surface resistivity, the larger the resistivity will be, in 100 gram and 300 gram dosage, CaCO3 have the lowest surface resistivity, while the meantime pada kadar 500 gram, Carbon were the lowest surface resistivity pollutan.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>