Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Lucky Budy Pamungkas
"Terdapat banyak bentuk dan ukuran saluran transmisi antara Badan Usaha Milik Negara (‘BUMN’) dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (‘APBN’). Salah satunya adalah setoran dividen dari BUMN kepada Pemerintah. Penelitian ini mencoba untuk meneliti kebijakan dividen BUMN dengan tidak hanya melihat pengaruh faktor internal namun juga faktor eksternalnya. Faktor internal fokus pada aspek keberlanjutan bisnis BUMN berupa profitabilitas, leverage, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan pembayaran dividen tahun sebelumnya. Sedangkan faktor eksternal fokus pada aspek pengelolaan keuangan negara berupa asumsi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan proyeksi defisit APBN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Penelitian ini menggunakan model penelitian regresi data panel terhadap laporan keuangan BUMN serta informasi APBN pada periode 2015-2019. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa leverage, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan pembayaran dividen tahun lalu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen BUMN. Penelitian ini memberikan gambaran awal bahwa kebijakan dividen BUMN cenderung mempertimbangkan pada keberlanjutan bisnisnya. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam dan memberikan gambaran bagaimana formulasi dalam penetapan besaran dividen BUMN yang tepat sesuai dengan tujuan berdirinya BUMN yang tidak hanya mengejar keuntungan namun juga perannya dalam menyumbang penerimaan negara. Hal ini sebagai bentuk transparansi pengelolaan kebijakan dividen oleh Pemerintah sesuai dengan rekomendasi dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan sekaligus masukan bagi rencana Pemerintah membentuk Badan Pengelola BUMN yang salah satu wewenangnya adalah mengelola dividen BUMN.

There are many sizes of transmission channels between State-Owned Enterprises ('SOEs') and the State Budget. One of them is the payment of dividends from SOEs to the Government. This study tries to examine dividend policy by looking not only at the influence of internal factors but also external factors. Internal measures focus on the performance aspects of SOEs that affect the causes of its business in the form of profitability, leverage, company growth, company and dividend payments in the previous year. Meanwhile, external factors focus on aspects of state financial management that affect SOEs on state revenues in the form of assumptions about economic growth, inflation, and the State Budget's deficit to Gross Domestic Product (GDP). By using a panel data regression research model on the financial statements of SOEs and the State Budget for the 2015-2019 period, this study concludes that leverage, company size, and dividend payments last year have a significant influence on the dividend policy of SOEs. This study provides the SOEs dividend policy tends to favor the SOEs business sustainability compared to its contribution to state revenues. Subsequent research can examine more deeply and provide an overview of the formulation in determining the appropriate amount of SOEs dividends according to the purpose of the establishment of SOEs This is a form of transparency in policy management by the Government in accordance with recommendations from the Organization for Economic Co- operation and Development (OECD) and also input for the Government's plan for the SOEs Management Agency, which has the authority to manage SOEs dividends."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhotimah
"Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Layanan rehabilitasi merupakan bagian dari layanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang dengan mengatasi permasalahan akibat penggunaannya narkobanya. Terbatasnya kualitas dan kuantitas lembaga rehabilitasi dalam memberikan layanan menimbulkan dampak terhadap penerima layanan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk didapatkannya strategi peningkatan dan penjaminan mutu layanan rehabilitasi sebagai arah dan kebijakan ke depan dalam meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi. Metode yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan melibatkan penentu kebijakan dan sasaran kebijakan dan melakukan CDMG (Consensus Decision Meeting Group). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari analisis faktor lingkungan eksternal kebijakan dan standar rehabilitasi menjadi sebuah peluang, sementara anggaran, koordinasi dan sinergitas K/L serta peran serta masyarakat menjadi sebuah ancaman. Analisis faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan adalah visi dan misi, organisasi, kepuasan penerima layanan dan prevalensi sementara yang menjadi kelemahan adalah aksesibilitas, SDM, sarana dan prasarana, sistem informasi dan penelitian serta pengembangan. Saat ini posisi Deputi Bidang Rehabilitasi berada pada posisi tumbuh dan membangun serta berada di quadran ke depan. Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan tersebut strategi yang dibutuhkan dalam peningkatan dan penjaminan mutu layanan rehabilitasi adalah mengoptimalkan sebuah kekuatan dan peluang dan mengurangi atau menekan kelemahan dan ancaman melalui strategi penerapan standar rehabilitasi, peningkatan kepuasan penerima layanan dan pengembangan rehabilitasi di lingkungan Deputi Bidang Rehabilitasi.

Quality health service is one of the basic needs that everyone needs. Rehabilitation services are part of health services with the aim of improving the health and quality of life of a person by overcoming problems due to the use of drugs. The limited quality and quantity of rehabilitation institutions in providing services has an impact on the recipients of rehabilitation services. This study aims to find a strategy to improve and guarantee the quality of rehabilitation services as a future direction and policy in improving the quality of rehabilitation services. The method used is qualitative research by involving policy makers and policy targets and conducting a CDMG (Consensus Decision Meeting Group). Based on the research results, it was obtained from the analysis of external environmental factors, the policies and rehabilitation standards were an opportunity, while the budget, coordination and synergy of Ministries / Agencies and community participation became a threat. Analysis of internal environmental factors that become strengths are vision and mission, organization, service recipient satisfaction and prevalence while weaknesses are accessibility, human resources, facilities and infrastructure, information systems and research and development. Currently the position of Deputy for Rehabilitation is in a position to grow and develop and is in the future. Based on the results of the analysis of environmental factors, the strategy needed to improve and guarantee the quality of rehabilitation services is to optimize a strength and opportunity and reduce or suppress weaknesses and threats through the strategy of implementing rehabilitation standards, increasing service recipient satisfaction and developing rehabilitation within the Deputy for Rehabilitation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"ABSTRACT
Globalization and liberalization in business as well government's new policy causes an open opportunity to domestic and foreign investors to build hospitals, especially in Bekasi. Of course, there is a new competitive area faces to hospital management of Mekar Sari Hospital. It constantly empower Mekar Sari Hospital tobe more attractive in marketing efforts of keeping number of patients in general, outpatients in particular. To do so, Mekar Sari Hospital must obtain actual information taken from exiting data.
Its present data has never been processed to another purpose, but for report to the director, the foundation management and Health Department office. The thesis here is written intentionally to show data possessed by Mekar Sari Hopital.
Data acquired was from computer/medical records. Such a data display outpatient characteristic, the most frequent disease both at the hospital and public of Bekasi area and business phenomenon outside Mekar Sari Hospital. All of them greatly affect the hospital performance.
Knowing strength and weakness inside, opportunity and threat outside as well as the reasons of patients number declination, the hospital expects to perceive type of strategy to operate.
Research of this thesis is descriptive and qualitative in character using outpatient secondary data of Mekar Sari Hospital in 1994, 1995 to Juni 1996. The data was grouped into responsible parties to pay, arrival procedures of patients, new and old patietns, age of patients in year, check-up patients number, sex, patients number treated in every policlinic and residence of patient base on district.
The data exhibits a decrement in number, especially in 1996 arround 12-14%. Beside, we know that the patients paying medical fee their own budget were greater than by company cost including insurance. Patients arriving by their own expectation were greater than refered patients. New patients were almost equal by their own expectation were greater than refered oatients. New patients were almost equal to the old ones. Check up patients were very low in number. Patients of 14-45 year old were the greatest ones. Male patients almost equal the female ones. Patients coming from specialist policlinics were still low. Patient from Bekasi Timur District were the largest patients due to the district is the location of Mekar Sari Hospital. The data give also a figure that infection was the most frequent disease treated there.
According to the data we conclude that strategy of increasing number of patient including outpatient is the important thing to operate soon, for example by promoting hospital service to the public and other medical institutions. This policy demands marketing department recruit special and qualified personnel, create excellent medical service and survey public needs/expectations.
Having the present strength, capability of resolving hospital weakness, use of opportunity and escape from threat Mekar Sari Hospital may increase its number of patients.

ABSTRAK
Adanya era globalisasi dan liberalisasi serta kebijakan baru pemerintah yang memberikan peluang bagi pemodal asing dan dalam negeri untuk mendirikan rumah sakit, sehingga rumah sakit baru pun bermunculan di mana-mana termasuk di wilayah Bekasi. Tentunya hal ini akan mempunyai dampak ke RS Mekar Sari karena pesaing akan bertambah banyak dan akhirnya cepat atau lambat akan mempengaruhi jumlah pasien di RS Mekar Sari termasuk pasien rawat jalan. Untuk mengetahui hal tersebut, tentunya pihak rumah sakit harus mendapatkan informasi apa sebenarnya yang terjadi, yang tentunya akan didapat dari data yang ada. Berhubung data yang ada di rumah sakit selama ini belum pernah diolah kecuali untuk laporan ke direktur, yayasan dan Departemen kesehatan, maka di dalam tesis ini akan diolah data yang ada di rumah sakit. Data diambil dari komputer / catatan Medik, untuk melihat bagaimana kecenderungan karakteristik pasien rawat jalan, penyakit apa yang terbanyak di rumah sakit maupun di masyarakat umum wilayah Bekasi, keadaan atau situasi apa yang terjadi di luar RS Mekar sari. Semuanya ini akan mempengaruhi kinerja rumah sakit.
Dengan diketahuinya kekuatan dan kelemahan rumah sakit, diharapkan akan diketahui strategi apa yang akan dijalankan oleh pihak rumah sakit jika jumlah pasien menurun.
Dengan keunggulan yang ada, mengatasi kelemahan-kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman, diharapkan pasien RS Mekar Sari akan meningkat.
Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data sekunder yang diambil yaitu data pasien rawat jalan RS Mekar Sari tahun 1994, 1995 s/d Juni 1996. Data dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan pihak yang membayar, cara datang pasien ke rumah sakit, pasien lama dan baru, umur pasien dalam tahun, jumlah pasien check up, jenis kelamin, jumlah pasien di masing-masing poliklinik dan alamat pasien berdasarkan kecamatan.
Dari hasil yang didapat jumlah pasien rawat jalan cenderung menurun terutama mulai tahun 1994 sampai dengan Juni 1996, sekitar 12-14%. Selain itu didapatkan jumlah pasien umum yang bayar sendiri lebih banyak daripada pasien perusahaan termasuk asuransi, pasien yang datang sendiri lebih banyak jumlahnya daripada pasien rujukan, pasien lama tidak jauh berbeda dengan pasien baru, pasien check up jumlahnya rendah sekali, pasien dengan golongan umur 15-45 tahun merupakan pasien yang terbanyak, jumlah pasien laki-laki hampir sama dengan pasien perempuan, pasien dari poliklinik spesialis masih sangat kurang, pasien dari kecamatan Bekasi Timur merupakan pasien yang terbanyak jumlahnya sedangkan kecamatan ini adalah daerah tempat rumah sakit berada. Dari data juga terlihat bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit yang tertinggi jumlahnya.
Dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa strategi untuk meningkatkan jumlah pasien termasuk pasien rawat jalan sudah merupakan hal yang perlu dipikirkan, misalnya dengan cara promosi balk ke masyarakat maupun ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini perlu ditunjang dengan dibentuknya bagian pemasaran dengan tenaga yang khusus dan handal, dapat juga dengan membuat pelayanan kesehatan unggulan, atau mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan/keinginan masyarakat.
Daftar Pustaka 24 ( 1983 - 1996 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Anna Maria
"Penurunan fungsi pasar saat ini sering menjadi alasan bagi masyarakat pengguna untuk beralih ke pasar berfasilitas modern yang lebih menyenangkan. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi pengelola pasar tradisional di DKI Jakarta yang akan mengalami kerugian bila tidak segera memperbaiki kekurangan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya pengaruh faktor internal (kondisi fisik (tata ruang) dan pengelolaan) dan eksternal (lingkungan dan persaingan) terhadap pemanfaatan aset pasar Jatinegara. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dari kedua faktor tersebut. Sumber data dalam penelitian ini bersifat data primer dan sekunder. Data sekunder berupa data tentang jumlah pedagang, jumlah kios, los, counter, dan kaki lima, fasilitas yang tersedia di pasar Jatinegara. Data primer diperoleh dari pengguna pasar secara langsung melalui penyebaran questioner dan wawancara. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas, Uji Korelasi, Uji Regresi berganda, Uji t dan Uji F dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program for Social Science). Secara keseluruhan Faktor Internal dan Eksternal Pasar Jatinegara menurut responden saat ini adalah cukup baik, dengan rata-rata nilai sebesar 261 dan 277.33. Korelasi Variabel Kondisi fisik dengan Pemanfaatan Aset Pasar mempunyai nilai r = 0.743; korelasi pengelolaan pasar dengan Pemanfaatan Aset Pasar mempunyai nilai r = 0.647, dan dari uji t hitung keduanya memiliki Nilai Sig. = 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima; dan formulasi pengaruhnya dapat dilihat dari nilai koefesien regresi Y = 6.391 + 0.981 X1 + 1.161 X2. Korelasi Variabel Faktor Lingkungan mempunyai nilai r = 0.682; Korelasi Variabel Faktor Persaingan mempunyai nilai r = 0.720; dan nilai t hitung keduanya memiliki nilai Sig. = 0.000, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima; dan pengaruhnya dapat dilihat dari nilai koefesien regresi sebesar Y = 6.391 + 1.000 X3 + 0.034 X4. Kekuatan pasar jatinegara adalah pada produk-produk yang tersedia, sehingga bisa endatangkan para pengunjung dari luar daerah. Dengan demikian pengelola pasar perlu lebih meningkatkan pengelolaan pasar dan focus pada produk yang mampu bersaing.

Decrease of market function, which is currently occurred, has frequently been used as a reason for people to shift from traditional market to modern facilitated market which is more enjoyable, this matter has become a concern to many traditional market anagements in DKI Jakarta that will suffer from loss in case of not immediately taking any corrective action and overcoming any existing shortcomings. This analysis is aimed at proving that there is an impact of internal (physical condition (spatial plan) and management) and external (environment and competition) factors against the utilization of assets of Jatinegara market. Besides, it is also made to identify the most dominant between the two factors. Source of data in this analysis are primary and secondary in nature. Secondary data are in terms of data on total traders, total kiosks, stalls, counters, and street vendors, facilities available at Jatinegara market. Primary data is obtained from market users directly by distributing questionnaires and interviews. The obtained data is further processed and analyzed by using validity and reliability test, Correlation Test, multifarious Regression Test, t Test and F Test supported by SPSS (Statistical Program for Social Science) software. In general, Internal and External Factors of Jatinegara Market according to respondents are quite good, with average value of 261 and 277.33. Variable Correlation of Physical Condition to the Utilization of Market Assets has r value = 0.743; correlation of market management to the Utilization of Market Assets has r value = 0.647, and t value of both of them has Sig. value = 0.000, it has the meaning that Ho is rejected and Ha accepted; and formulation of its impact can be seen from regression coefficient value of Y = 6.391 + 0.981 X1 + 1.161 X2. Variable Correlation of environmental Factor has r value = 0.682; Variable Correlation of Competition Factor has r value = 0.720; and t value of both of them has Sig. value = 0.000, it means that Ho is rejected and Ha accepted; and the impact can be seen from regression coefficient value of Y = 6.391 + 1.000 X3 + 0.034 X4. The power of Jatinegara market rest on availability of products and loyalty of consumers, so as to be able to attract consumers from outside the area to come to the market. Therefore the Jatinegara Market Management should exert its best to manage the market and focus on competitive products power."
2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Hartono
"ABSTRAK
Berdasarkan kajian data profil kesehatan Kabupaten Purwakarta Tahun 2006. menunjukan adanya data cakupan keluarga sehat masih rendah dengan fenomena perilaku masyarakat yang tidak sehat. Rendahnya cakupan keluarga sehat di Kabupaten Purwakarta.diperkirakan akibat dari belum optimalnya Program PHBS.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat disimpulkan belum optimalnya
Program PHBS berkorelasi dengan faktor sosiodemografi keluarga faktor internal seperti pengetahuan dan sikap keluarga, serta faktor ekstemal seperti kontak media dan ketersediaan sarana PHBS. Berdasarkan hasil identifikasi dapat dirumuskan hipotesis penelitian. yaitu Adanya hubungan antara faktor sosiodemografi dengan praktek PHBS, adanya hubungan antara factor internal dengan PHBS dan adnya hubungan antara factor eksternal dengan praktek PHBS. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diperlukan data dan informasi tentang pelaksanaan program PHBS di Kabupaten Purwakarta melalui penelitian. Metode penelitian yang digunakan Survei Cepat dengan jenis penelitian potong lintang (Cross Sectional), dimana variabel bebas dan variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Sebagai populasi adalah seluruh keluarga sejumlah 5989 kepala keluarga dengan jumlah sample 300 responden (KK).
Tujuan Umum dari penelitian ini untuk mengungkap dan menganalisa hubungan antara faktor sosiodemografi , faktor internal dan faktor eksternal dengan praktek PHBS di daerah industri Kabupaten Purwakarta. Tujuan Khusus hasil analisis hubungan antara faktor sosiodemografi ? faktor internal dan faktor eksternal dengan praktek PHBS ini guna dijadikan pertimbangan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dalam menyusun intervensi Program PHBS.Hasil penelitian dengan analisis regresi logistik menunjukan bahwa: Yang berhubungan dengan praktek PHBS, yaitu faktor sosiodemografi adalah jumlah anak dan tingkat pendldikan sedangkan faktor internal adalah pengetahuan dan sikap. Dapat dlsimpulkan bahwa. jumlah anak, umur responden, tingkat pendidikan ,
tingkat pengetahuan dan sikap berhubungan dengan praktek PHBS. Variabel-variabel tersebut merupakan faktor penentu penyebab adanya cakupan keluarga sehat di daerah industri Kabupaten Purwakarta. Disarankan kepada Dinas Kesehatan dalam meningkatkan praktek PHBS keluarga diperlukan intervensi lebih intensif pada faktor-faktor yang berhubungan."
2007
T20916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Krisnawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi PT Askes (Persero) pada kondisi saat ini serta merencanakan strategi yang sesuai dengan kondisi saat ini. Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. menggunakan sumber data sekunder PT Askes (Persero) . Analisa dengan menggunakan SPACE matrix menunjukan bahwa PT Askes (Persero) berada pada kuadran 2 atau kuadran agresive. Hasil dari IE Matrix menunjukan posisi PT Askes (Persero) saat ini berada pada kuadran 3 atau kuadran pertumbuhan. Rekomendasi yang diberikan adalah untuk melakukan ekspansi dan bertumbuh dengan memaksimalkan kemampuan finansial dan kesempatan bersaing.

This study aims to determine the position of PT Askes (Persero) in the current condition and analyses the appropriate strategies related to current conditions. This is a descriptive study with qualitative and quantitative approaches, using secondary data sources from PT Askes (Persero). Analysis using the SPACE matrix shows that PT Askes (Persero) is in quadrant two or aggressive quadrant. Another analysis with IE Matrix showed PT Askes (Persero) are currently located in quadrant three or growth quadrant. The recommendation is to expand and grow with the ability of PT Askes (Persero) to maximize the financial and competitive opportunity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Penelitian ini merupakan suatu studi tentang faktor-faktor internal dan eksternal termasuk faktor program kemitraan industri kecil pada PT Semen Padang yang berperan terhadap keberhasilan industri kecil . Pokok masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran faktor internal dan eksternal dari industri kecil yang berperan dalam keberhasilan industri kecil yang dibina oleh PUKK PT Semen Padang ? (2) Bagaimanakah peranan PUKK PT Semen Padang terhadap keberhasilan industri kecil ?.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dua hal pokok yaitu (1) Menggambarkan faktor internal dan eksternal yang berperan terhadap keberhasilan industri kecil yang dibina oleh PUKK PT Semen Padang (2) Menggambarkan peranan program kemitraan PUKK PT Semen Padang terhadap keberhasilan industri kecil.
Kerangka pemikiran dari penelitian ini dilihat dari faktor internal yang terdiri dari aspek pengusaha dan aspek perusahaan sedangkan faktor eksternal yang terdiri dari aspek lingkungan umum dan lingkungan strategic serta aspek program kemitraan PT Semen Padang untuk melihat keberhasilan industri kecil di Propinsi Sumatera Barat.
Untuk mengetahui implikasi keberhasilan industri kecil di Propinsi Sumatera Barat dimana faktor-faktor internal dan eksternal termasuk faktor program kemitraan industri kecil pada PT Semen Padang yang berperan terhadap keberhasilan industri kecil, maka dilakukan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian ini ditemukan faktor-faktor internal dan ekstemal yang berperan terhadap industri kecil Faktor internal yang terdiri atas dua aspek pengusaha dan perusahaan berarti yang berperan adalah pengusaha industri kecil. kemudian faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan strategis berarti yang berperanan lingkungan strategis. Unsur-unsur keberhasilan usaha industri kecil dalam komponen faktor internal yang menjadi prioritas dalam aspek pengusaha yaitu (1) Jiwa wirausaha (2) Kemampuan manajemen (3) Visi dan komitmen dan (4) kemampuan teknik, kemudian aspek perusahaan dari faktor internal yaitu (1) Pemasaran (2) Produksi dan operasi (3) Sumber daya manusia (4) Keuangan (5) Kemampuan usaha (6) Manajemen Perusahaan, (7) Penelitian dan pengembangan. Sedangkan unsur-unsur keberhasilan industri kecil dalam aspek lingkungan umum untuk melihat peranan faktor eksternal yaitu (1) Sosio ekonomis (2) Teknologi (3) Pemerintah, sedangkan faktor eksternal dari aspek lingkungan strategis terhadap peranan keberhasilan industri kecil yaitu (1) Pelanggan (2) Pemasok (3) Pesaing (4) kreditur.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa program kemitraan industri kecil pada PUKK PT Semen Padang memiliki peranan yang startegis dalam keberhasilan industri kecil. Dengan ini PUKK PT Semen Padang melakukan peranan terhadap keberhasilan industri kecil dengan memberikan fasilitas kepada industri kecil yaitu (1) Pinjaman modal yang relatif mudah dan fleksibel (2) Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dengan melalui pendidikan dan pelatihan (3) Efisiensi terhadap pendistribusian produk (4) Meningkatkan keterjaminan pasokan bahan baku (5) Meningkatkan kemampuan industri kecil memperoleh keuntungan (6) Meningkatkan kinerja perusahaan industri kecil (7) Adanya peningkatan sistem administrasi pembukuan dan keuangan yang teratur terhadap industri kecil yang dibina oleh PUKK PT Semen Padang.
Berdasarkan temuan diatas, disarankan kepada pemerintah daerah propinsi Sumatera Barat dan PT Semen Padang selaku pelaksana dari program kemitraan industri kecil harus memperhatikan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang mempunyai peranan yang sangat besar dan mempunyai posisi yang sangat strategis terutama dalam rangka memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan industri kecil dan mendorong pertumbuhan ekonomi industri kecil serta memperluas upaya pemerataan ekonomi dalam rangka mempersempit jurang kesenjangan sosial terhadap industri kecil dengan industri besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Pipo
"The direction of health development and social welfare according to the Outline of State Guideline 1999-2004 is to improve the human resource quality and to develop conducive environtment using health pradigm approach , that give priorities in improving health status, prevention, treatment, recovery, and rehabilitation since the beginning of human conception until old age. Furthermore, the directions is also increase and maintain the quality of institution and health service through sustainable empowerment of human resource and facilities and health inlrastmcture, including the availability of medicines affordable by the people. It is also increase the quality of population through controlling of birth, reduce mortality rate, and to improve the quality of family planning program.
This study is intended to obtain description regarding performance of Midwife in villages as a contracted manpower -that currently are working in Regency of Padang Pariaman during their contract-extended period. The research is intended to examine what factors related to their performance, and what factors is the most closely related to the perfonnance. It was conducted by using cross-sectional study design that study the relationship of dependent variable with related &Cl0l'$ Gndependent variable) by observing the status of independent variable and dependent variable simultaneously (cross sectionally). The population of this research is the whole midwives in villages as contracted workers that are in extended-contract status, which are 92 respondents.
Processing and analysis of data was done using univariate, bivariate and multivariate methods. The univariate analysis is done with descriptive analysis to see the perfomiance and description of each individual variable. The bivariate analysis was using Chi-Square ies! to sec the relationship of independent variable with dependent variable, and multivariate analysis is done by using binary multiple logistic regression test to see the relationship of independent variable together with dependent variable.
The results of bivariate analysis indicates that 9 of the independent variables analyzed, it tumed out that there are three variables that has signihcant relationship (p < 0,05) with the perfomiance _of midwives in villages as contracted workers during extension period, namely knowledge, level tenure, and work load. The result of the multivariate analysis indicates that 2 variables as predictor of performance namely tenure and marriage status.
Recommendation to the midwives in villages as temporary workers for the extension worlc it is necessary to recommend the tenure and marriage status of the midwives should be carefully considered in the placement of the midwives."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T5871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Santoso
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>