Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Moto, Keba
"Telah dilakukan pembuatan (sintesa) polimer lateks dengan cara polimerisasi emulsi yang aplikasinya untuk meningkatkan California Bearing Ratio (CBR) tanah pada sub-grade jalan. Polimer lateks yang dihasilkan dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Kemudian dilakukan pengujian CBR pada tanah yang dipadatkan setelah dicampur dengan polimer tersebut. Pengukuran CBR dilakukan juga pada sampel yang direndam dalam air selama 4 hari. Diperoleh bahwa polimer lateks buatan ini memberikan hasil yang sangat memuaskan dibandingkan dengan polimer lateks lain (impor). Untuk polimer lateks yang didisain dengan Temperatur glass (Tg) (teori) sekitar 9.8º - 19.6º memberikan indikasi terbentuknya ikatan-ikatan C=O dan ?C-O-C- pada energi serapan 1732-1736 cm-1 sebagai gugus pengikat/binder. Hasil uji CBR memberikan nilai CBR sekitar 15-18 % terhadap tanah murni dengan pemadatan yang sama.

Synthesize of emulsion polymer latex for sub-grade CBR improvement in the road construction. Latex polymer for California Bearing Ratio (CBR) enhancement in sub-grade soil of road building has been prepared by emulsion polymerizations technique. The prepared polymer then characterize by Fourier Transform Infrared (FTIR). For application purpose, CBR test was done to the compacted polymer added-soil. The CBR test is done also for both soaked and unsoaked samples. It is found that our latex polymer is better then other imported latex polymer. For the latex polymer, which is design to have Temperatur glass (Tg) around 9.8-19.6o, indicating the formation of C=O and ? C-O-C- bonds at 1732-1736 cm-1 energy absorption as binder groups. CBR test results show that our latex polymer has CBR value around 15-18 % compare to the soil without polymer binder."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Feizal Manaf
"Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil stabilitas tanah yang lebih baik (dengan menambahkan bahan Additive Kapur dan Abu Sekam Padi.
Dengan menggunakan beberapa macam komposisi campuran Additive yaitu : 2,5% ; 5% dan 7,5%, maka dapat dibandingkan Sifat Mekanik, Sifat Fisik dan Sifat Kimiawi tanah campuran tersebut dengan tanah aslinya.
Pengujian Sifat Mekanik, memperlihatkan hasil Kekuatan Geser (Direct Shear), Kuat Tekan Bebas, Pemadatan (Compaction), serta Daya Dukung (CBR).
Pengujian Sifat Fisik, memperlihatkan hasil Batas-batas Atterberg (Batas Cair, Batas Plastis, Batas Susut dan Indeks Plastisitas) Specific Gravity dan Morfologi.
Pengujian Sifat Kimiawi, memperlihatkan hasil Unsur-unsur kimia dan mineral yang terkandung serta reaksi kimia yang terjadi.
Dari hasil pengujian-pengujian tersebut dapat dibandingkan sifat-sifat tersebut diatas antara tanah asli dan tanah yang telah dicampur dengan bahan Kapur atau Abu Sekam Padi dengan komposisi 2,5%, 5% dan 7,5%."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
"Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Dalam menunjang pembangunan salah satu infra stuktur pada pembangunan jangka panjang II, pembangunan jalan raya termasuk salah satu unsur panting dalam persiapan menuju tahap tinggal landas bagi bangsa Indonesia. Pembangunan jalan raya diatas tanah dasar masih termasuk pilihan yang paling murah bila dibandingkan dengan jalan layang yang memerlukan biaya mahal.
Tanah dasar merupakan bagian penting dari kontruksi jalan karena tanah ini mendukung seluruh kontruksi jalan beserta muatan lalu lintas diatasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut karena kekuatan tanah tersebut menentukan tebal tipisnya lapisan perkerasan. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya. Pembangunan jalan raya tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya, tanah tersebut tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade). Oleh karena itu tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah. Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Dengan kemajuan tehnologi saat ini sudah banyak dilakukan stabilisasi tanah dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi dengan bahan kimia, seperti geosta, Sistem Consolid, Fascrete.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kimia yang digunakan terhadap sifat-sifat tanah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
[Depok, Depok]: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam menunjang pembangunan salah satu infra struktur pada pembangunan jangka panjang II, pembangunan jalan raya termasuk salah satu unsur penting dalam persiapan menuju tahap tinggal landas bagi bangsa Indonesia. Pembangunan jalan raya diatas tanah dasar masih termasuk pilihan yang paling murah bila dibandingkan dengan jalan layang yang memerlukan biaya mahal. Tanah dasar merupakan bagian penting dari kontruksi jalan karena tanah ini mendukung seluruh kontruksi jalan beserta muatan lalu lintas diatasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut karena kekuatan tanah tersebut menentukan tebal tipisnya lapisan perkerasan. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya, Pembangunan jalan raya tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya, tanah tersebut tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade). Oleh karena itu tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah. Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Dengan kemajuan teknologi saat ini sudah banyak dilakukan stabilisasi tanah dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi dengan bahan kimia GEOSTA-A, Clean Set Cement Type CS-10, Consolide C444, Supercement dan Borresperse CA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kimia yang digunakan terhadap sifat-sifat tanah. Selain itu untuk mengetahui pengaruh bahan tersebut terhadap kekuatan tanah dasar. Tanah yang akan di teliti adalah tanah sensitif pada lapisan yang tidak dalam dan tanah gambut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Binawati Prihandajani
"ABSTRAK
Tanah gambut memiliki kandungan air dan bahan organik yang tingi yang menyebabkan sifat-sifat tanah gambut kurang menguntungkan, yaitu mudah menyusut, plasrisitas tinggi dan sangat kompresibel dan sukar untuk dimanfaatkan sebagai pondasi pada konstruksi sipil. Oleh karena itu sebelum memanfaatkan tanah gambut, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus yang berlujuan untuk mempelibaiki sifat-sifat dan daya dukungnya.
Indonesia sebagai negara dengan potensi lahan gambut yang sangat tinggi tentunya harus dapat memanfaatkan sumber daya gambut yang ada, karena pads akhirnya perkembangan akan meluas sampai di daerah-daerah yang memiliki lahan gambut dan selama ini kurang dapat memberikan sumbangan yang bersti baik di bidang pertanian mauppun konstruksi. Hal ini mendesak untuk dikembangkannya berbagai metode untuk rnemperbaiki tanah gambut tersebut.
Salah satu metode yang dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat inilah gambut adalah dengan perkuatan stabilisasi. Pada umumnya stabilisasi dilakukan dengan cara menarnbahlran bahan kimia sebagai stabilisator yang Iangsung bekerja setelah dicampurkan pada tanah melalui reaksi-reaksi kimia yang terjadi antara tanah dan bahan siabilisasi. Belakangan ini sudah banyak dikembangkan berbagai bahan stabilisasi tanah yang mempunyai kelebihan-kelebihan khusus, tergantung pada kelemahan dan jenis tanah yang akan distabilisasi.
Pada penelitian tugas akhir yang dilakukan di laboratorium ini, akan dicoba metode stabilisasi dengan menggunakan bahan slabilisasi yang digunakan adalah semen Clean Set Tipe CS-10 yang merupakan hasil modifikasi dari semen Portland yang mempunyai kelebihan untuk menyerap air lebih banyak dan tahan terhadap kandungan asam yang tinggi pada tanak gambut. Sedangkan bmah gambut yang dijadikan baha penelitian adalah tanah gambut yang berasal dari rawa-rawa di daerah Duri, Riau.

"
1996
S34628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanah gambut banyak terdapat di berbagai daerah di tanah air kita. Terutama di pulau-pulau besar seperti Kalimantan dan Sumatera, lahan gambut menutupi sebagian besar daratannya. Hal ini memerlukan perhatian lebih karena tanah gambut mempunyai daya dukung yang rendah sehingga tidak menguntungkan bagi konstruksi sipil di atasnya. Kondisi seperti di atas tersebut sangat berdampak pada konstruksi jalan di Pulau Kalimantan, yang keberadaannya harus memotong lahan gambut yang sangat luas. Pada beberapa ruas jalan tersebut kondisinya sangat mempriliatinkan karena permukaannya mengalami penurunan. Untuk mengatasi kondisi itu diperlukan suatu konstruksi perkerasan jalan raya yang khusus untuk daerah tersebut. Berbagai metode konstruksi jalan untuk tanah lunak telah ditemukan dan diterapkan pada beberapa lokasi. Namun untuk lokasi yang berbeda diperlukan metode konstruksi yang berbeda pula, sehingga dibutuhkan suatu studi yang tepat untuk masing-masingjenis konstruksi. Beberapa contoh metode konstruksi yang sudah ada yaitu, metode pemasangan cerucuk kayu, cerucuk beton, pelapisan geotextile, pemakaian polystyrene, dan sebagainya. Pada tulisan ini akan dibahas keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode tersebut, serta penerapannya pada kondisi-kondisi tertentu di lapangan. Kasus yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah metode konstruksi jalan raya yang cocok dengan contoh lokasi jalan yang menghubungkan kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Jalan tersebut melintas di atas areal tanah gambut yang ketebalannya cukup dalam, dan pada beberapa bagian jalannya telah terjadi kerusakan-kerusakan yang cukup parah. Metode konstruksi yang dibahas dalam tulisan ini adalah alternatif beberapa metode yang telah dipergunakan sebelumnya pada beberapa konstruksi di atas tanah lunak baik gambut maupun yang lainnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>