Ditemukan 133406 dokumen yang sesuai dengan query
Kartomi, Margaret J.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia , 2005
306.2 KAR gt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kartomi, Margaret J.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005
927 MAR gt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Studi tentang masalah-masalah yang bertautan dengan kewanitaan pada akhir abad milenium ini, terus meningkat dan makin luas pengaruhnya,baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan atau kebudayaan manusia pada umumnya
"
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siahaan, Rita Maria
"Indonesian society is multicultural and multilingual. Dialects in Indonesia have a lot of indigenous concepts, which are important for the nation building. In a multilingual society, language contact means that languages with small repertoire can be dominated by languages with larger repertoire (Romaine 2000). The Batak Toba language has concepts about egalitarianism, transparency and harmonizes relation between human being and environment. Most of young Batak Toba generation, who were born and who are living in Jakarta do not speak well Batak Toba language. There is a language shift among them, although they do not speak Batak Toba language, they still master the world views of Batak Toba culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
907 PJKB 7:1 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Arintia Diah Martiana
"Beberapa penelitian mengenai budaya fan menunjukkan bahwa demokratisasi kebudayaan tengah terjadi. Demokratisasi kebudayaan adalah proses transformasi perilaku konsumen, keberkuasaan konsumen atas media, juga hubungan hirarkis antara produsen dan konsumen. Selama proses transformasi ini berlangsung, produsen dan konsumen memiliki kekuasaan yang semakin setara terhadap media melalui budaya partisipasi. Fenomena ini juga terpantau pada masyarakat Jepang bilamana hubungan dialogis antara produsen dan konsumen ini mulai terjadi pada beberapa fandom di Jepang. Dengan menggunakan metode projected interactivity, penelitian ini berupaya mendefinisikan hubungan antara produsen dan fan dalam fandom grup musik Jepang, Sound Horizon, sebagai salah satu fandom yang menunjukkan gejala demokratisasi kebudayaan.
Some studies on fan culture indicated that the democratization of culture is taking place. Democratization of culture is a transformation in consumer rsquo s behavior, consumer rsquo s authority upon media, and the hierarchical relationship between producer and consumer of media. During this transformation, producer and consumer are approaching an equal standing in front of media through the participatory culture. This phenomenon is also taking place in Japanese society, where the dialogical producer fan relationship is observable in some Japanese fandoms. By employing the projected interactivity methodology, this research leads to a greater understanding of producer fan relationship within a fandom for the Japanese musical band, Sound Horizon, as one of the Japanese fandoms which show the signs of democratization of culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66027
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, Mochtar, 1922-2004
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
959.8 LUB b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jones, Tod
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
320.959 8 JON k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Khalisya Zahwa Rachmadina
"Indonesia dan Belanda dikenal memiliki banyak keterkaitan karena adanya kontak secara terus-menerus pada masa lampau sehingga terdapat berbagai dampak dalam berbagai aspek. Salah satu aspek yang terdampak hingga saat ini adalah budaya, seperti pada restoran-restoran Belanda di Indonesia yang melakukan akulturasi budaya. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui upaya penyesuaian budaya dalam bentuk akulturasi apa yang telah dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet dan bagaimana respon dari para pengunjung terhadap akulturasi yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori akulturasi oleh Redfield, Linton, dan Herskovits melalui pendekatan studi kasus yaitu mengumpulkan data dengan mengobservasi objek yang diteliti melalui wawancara dengan pemilik dan pengunjung restoran H.E.M.A. dan survei langsung ke restoran. Hasil dari penelitian ini yaitu Restoran H.E.M.A. TIS Square Tebet melakukan akulturasi dalam bentuk bahasa, makanan, pakaian, dan juga arsitektur bangunan sebagai upaya untuk menyesuaikan budaya Belanda di Indonesia. Upaya akulturasi budaya Belanda dan Indonesia yang dilakukan oleh Restoran H.E.M.A. ini berhasil menarik perhatian para pengunjung karena dapat menambah pengetahuan budaya Belanda dan Indonesia.
Indonesia and the Netherlands are known to have many connections because there was continuous contact in the past so that there were various impacts in various aspects. One aspect that has been affected to this day is culture, as in Dutch restaurants in Indonesia which carry out cultural acculturation. This research was made with the aim of knowing what cultural adjustment efforts in the form of acculturation have been carried out by the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet and how the response from visitors to the acculturation carried out. This study uses a qualitative method with the theory of acculturation by Redfield, Linton, and Herskovits through a case study approach, namely collecting data by observing the object under study through interviews with H.E.M.A. restaurant owners and visitors. then survey directly to the restaurant. The results of this study are the H.E.M.A. Restaurant. TIS Square Tebet acculturates in the form of language, food, clothing, and also building architecture as an effort to adapt Dutch culture in Indonesia. Efforts to acculturate Dutch and Indonesian culture carried out by the H.E.M.A. Restaurant This succeeded in attracting the attention of the visitors because it could increase knowledge of Dutch and Indonesian culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ilona Regina Marggraf
"
ABSTRAKTesis ini membandingkan pola ungkapan budaya, yaitu ekspresi rasa sakit dan respons terhadap ekspresi rasa sakit, dalam kebudayaan Swis, Tanimbar, dan Jawa melalui metode analisis percakapan. Peneliti mengutamakan hipotesis bahwa dalam ketiga kebudayaan dapat ditemukan pola ungkapan rasa sakit yang berbeda. Selain perbedaan ideosinkratis dapat ditemukan perbedaan pola ungkapan rasa sakit yang disebabkan oleh perbedaan kebudayaan informan yang direkam. Penelitian ini membahas komunikasi paralinguistis dan verbal dari informan yang berasal dari ketiga kebudayaan tersebut. Komunikasi nonverbal hanya dibahas sejauh penting untuk pengertian komunikasi paralinguistis dan verbal. Pada penelitian ini pegawai kesehatan dan pasien direkam dengan taperecarder dan kamera video untuk memperoleh data pola ungkapan rasa sakit empiris pada situasi pijetan dan kelahiran dari informan yang berasal dari ketiga kebudayaan tersebut. Data rekaman tersebut ditranskripsikan dan contoh-contoh ekspresi rasa sakit dan respons terhadap ekspresi rasa sakit digolongkan dalam beberapa kategori. Dalam tesis ini suatu ungkapan disebut pola ungkapan kalau ditemukan lebih dari satu contoh ungkapan tersebut dalam data rekaman. Suatu pola ungkapan hanya disebut pola ungkapan budaya kalau dalam data transkripsi ditemukan contoh yang berasal dari lebih dari satu informan atau kalau informan yang diwawancarai dapat mendukung data rekaman. Selain data rekaman dan data dari wawancara, juga dikumpulkan informasi dalam kepustakaan di Swis, Belanda, dan Indonesia. Penelitian ini memperlihatkan dengan jelas perbedaan dalam pola ungkapan rasa sakit ketiga kebudayaan tersebut dan dapat dimanfaatkan oleh pegawai kesehatan dan orang lain untuk mcnghindari kesalahpahaman dalam situasi antarbudaya karena mereka lebih sadar akan perbedaan pola ungkapan budayanya.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Subadra Indrawati
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library