Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4417 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta : Hasta Mitra, 2000
813 PRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Jakarta: Lentera Dipantara, 2016
899.221 PRA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pramoedya Ananta Toer, 1925-2006
Yogyakarta: Hasta Mitra, 1980
899.232 PRA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saint-Exupery, Antoine de, 1900-1944
"Sampai saat ini, saya belum pernah naik pesawat terbang. Jadi saya belum pernah merasakan bagaimana rasanya berada di ketinggian yang hampir sejajar dengan awan. Jauh melawan gaya gravitasi bumi dan melayang menikmati langit sejauh mata memandang. Tapi ketika membaca buku ini, saya bahkan bisa merasakan bagaimana rasanya melakukan penerbangan, terutama ketika malam hari saat bintang menjadi latar perjalanan, saat hidup sebenarnya sedang diadu dengan jarak pandangan dan sinar bulan sebagai penerang."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
843.9 SAI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gore, Al
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994
304.2 GOR et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
Magelang: Indonesiatera, 2004
810 APS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
N. Daldjoeni
Bandung: Alumni, 1978
301.453 DAL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Apsanti Djokosuyatno
Magelang: Indonesiatera, 2004
899.221 09 APS m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Khoerun Nisa
"Berbagai persoalan kedaerahan dapat mengilhami pengarang untuk menciptakan karya sastra. Sejak awal kelahirannya, sastra Indonesia modern mulai mengangkat warna lokal yang ditandai dengan kemunculan novel bertema budaya Minangkabau. Seiring dengan perkembangannya, problem-problem daerah yang belum pernah tersentuh turut disingkap oleh para pengarang. Hingga abad ke-21, karya sastra yang mengangkat kedaerahan tetap marak bermunculan. Hal itu antara lain ditandai dengan munculnya novel Manusia Langit karya Sonjaya yang terbit pada tahun 2010. Novel ini mengangkat persoalan kehidupan sosial masyarakat Nias. Terdapat aspek yang menarik untuk dikaji dalam novel Manusia Langit, yaitu masyarakat Nias digambarkan secara kontras dengan masyarakat kota. Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontras masyarakat Nias (manusia bumi) dan masyarakat kota (manusia langit) yang digambarkan dalam novel Manusia Langit karya Jajang Agus Sonjaya. Untuk mencapai tujuan ini, penulis mengkaji novel Manusia Langit melalui pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga kontras yang digambarkan dalam novel Manusia Langit yang mencakup kontras kepemimpinan dan budaya, kontras kedudukan dalam masyarakat, dan kontras pendidikan.

Regional issues can inspire authors to create literature. From the very beginning of its birth, modern Indonesian literature began to lift the local color that was marked by the Minangkabau cultural-themed novel. Along its development, problems of the region that had never been discovered before by authors. Into the 21st century, literature that established paganism kept on the rise. Among other things, it was marked by the appearance of Sonjaya's Manusia Langit novel, published in 2010. It brought the problems of social life in Nias society to the surface. An interesting aspect of the Manusia Langit novel, the people of Nias, stand in stark contrast with urban society. The study aims to expose the contrast between Nias (manusia bumi) and urban people (manusia langit) as described in Jajang Agus Sonjaya's novel Manusia Langit. The author examines Manusia Langit’s novel through a literary sociology approach using qualitative descriptive methods to achieve this goal. The study's result found three contrasts in this novel: the contrast between leadership and culture, the contrast of position in society, and the contrast of education."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aubrey Charissa Bhrawardhana
"Penerjemahan dapat mengalami kesulitan karena adanya perbedaan dalam budaya. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan prosedur penerjemahan. Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan pada istilah budaya menggunakan teori prosedur penerjemahan dan teori identifikasi budaya oleh Newmark (1988). Data yang dianalisis adalah takarir bahasa Indonesia dan Belanda film Bumi Manusia (2019). Data dianalisis menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menghasilkan identifikasi istilah budaya dan prosedur penerjemahan serta frekuensi penggunaannya. Simpulan temuan penelitian ini adalah terdapat 74 istilah budaya dengan masing-masing klasifikasi prosedur penerjemahannya, yaitu transferensi, modulasi, padanan kultural, couplet, terjemahan resmi, parafrase, padanan deskriptif, padanan fungsional, dan through-translation. Selain prosedur-prosedur tersebut, terdapat data yang tidak diterjemahkan. Dengan melihat penggunaan prosedur tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa terjemahan istilah budaya telah menyampaikan makna istilah meski dengan keterbatasan kata dalam takarir.
Translation can be difficult due to cultural differences. To overcome these problems, translation procedures are used. This study analyzes the translation procedures on cultural terms using the theory of translation procedure and the theory of cultural identification by Newmark (1988). The data analyzed are the Indonesian and Dutch subtitles of Bumi Manusia (2019). The data were analyzed using qualitative method. This research results in the identification of cultural terms and translation procedures as well as the frequency of their use. This research concludes that there are 74 cultural terms with each classification of translation procedures, namely transference, modulation, cultural equivalent, couplet, official translation, paraphrase, descriptive equivalent, functional equivalent, and through-translation. In addition to these procedures, there are data that are not translated. By looking at the use of these procedures, the study concludes that the translation of cultural terms has conveyed the meaning of the term despite the word limitations in subtitling."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>