Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145218 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desimaini Jamain
"Integritas dan kredibilitas Pasar Modal merupakan bagian terpenting dalam menarik minat para pemilik modal untuk menginvestasikan dananya di Pasar Modal Indonesia. Minat pemodal tersebut akan sangat tergantung kepada rasa aman atas dana yang diinvestasikan dan hal ini akan ditentukan oleh seberapa tinggi peraturan perundang-undangan beserta pelaksanaannya mampu melindungi para pemodal terutama dalam hal perdagangan dan transaksi efek (khususnya saham) di Pasar Modal. Semakin tinggi jaminan perlindungan terhadap pemodal dalam perdagangan saham akan semakin tinggi pula minat para pemodal untuk menginvestasikan dananya di Pasar modal. Permasalahan utama yang timbul dari perlindungan dan kepastian hukum bagi para pemodal dalam perdagangan saham di Pasar modal adalah bagaimana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya bisa berlaku efektif untuk tujuan perlindungan tersebut. Dari misi yuridis sesungguhnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 beserta peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam sesuai dengan kewenangannya telah memberikan perlindungan kepada pemodal dari hal-hal yang merugikan melalui pengaturan terhadap proses penawaran umum, prospektus, keterbukaan informasi, transaksi yang memiliki benturan kepentingan, praktek penipuan dan manipulasi pasar, praktek perdagangan orang dalam, pengambilalihan perseroan dan perilaku penasihat investasi serta pengaturan lainnya guna mencegah praktek perdagangan saham yang merugikan. Kewenangan Bapepam untuk mengatur, mengawasi dan bahkan melakukan pemeriksaan dan penyidikan serta kewenangan memberi sanksi telah memberikan landasan yang kuat untuk menciptakan kondisi Pasar Modal yang wajar dan efesien serta terlindunginya kepentingan pemodal dalam perdagangan saham di Pasar Modal. Konsistensi pelaksanaan terhadap peraturan perundang-undangan itulah yang menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif yang hasilnya sebagaimana tersaji dalam tesis ini."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T16277
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edria Nissa Kamila
"Investasi merupakan salah satu kegiatan muamalah yang dianjurkan dalam Islam. Pandemi COVID-19 membuat perekonomian Indonesia terpuruk yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang kontraksi, tetapi fenomena yang berbeda terjadi pada pasar modal Syariah karena sektor ini terus tumbuh melalui produk yang mereka miliki. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena tersebut dengan behavioural finance melalui teori psikologis yakni menganalisis pengaruh kepribadian terhadap perceived investment performance atau performa investasi yang dirasakan. Penelitian ini mengadopsi model The Big Five Personality Traits sebagai kerangka teori dan melakukan pendekatan studi kuantitatif dengan metode Structural Equation Modelling (SEM). Variabel independen dalam penelitian antara lain mudah sepakat (agreeableness), keterbukaan (openness to experience), neurotisisme (neuroticism), ekstraversi (extraversion), dan berhati-hati (conscientiousness) dengan variabel dependen perceived investment performance. Penelitian ini menggunakan 293 sampel yang diperoleh melalui survei yang disebar secara daring yang merupakan investor Muslim dan sedang melakukan investasi di pasar modal Syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kepribadian extraversion, openness to experience, dan neuroticism memengaruhi perceived investment performance (performa investasi yang dirasakan) secara signifikan, sementara jenis kepribadian agreeableness dan conscientiousness ditemukan tidak signifikan. Investor yang memiliki kepribadian ekstraversi (extraversion) dan keterbukaan (openness to experience) cenderung untuk melakukan investasi dengan risiko yang tinggi sehingga membuat performa investasi yang mereka rasakan lebih tinggi. Namun, investor dengan kepribadian neurotisisme (neuroticism) memiliki dampak yang sebaliknya. Penelitian ini juga menemukan bahwa mayoritas responden penelitian memiliki jenis kepribadian extraversion dan openness to experience. Hasil penelitian dapat digunakan oleh pemerintah untuk membantu pasar modal Syariah Indonesia bisa memiliki pertumbuhan yang lebih baik lagi dengan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya personality traits dalam menentukan profil risiko pada investasi.

Investment is one of the muamalah activities that are recommended in Islam. The COVID-19 pandemic has made the Indonesian economy slump as indicated by contractionary economic growth, but a different phenomenon occurs in the Islamic capital market because this sector continues to grow through the products they have. Therefore, this study aims to analyse this phenomenon with behavioural finance through psychological theory, namely analysing the influence of personality on perceived investment performance. This study adopts The Big Five Personality Traits model as a theoretical framework and approaches a quantitative study using the Structural Equation Modelling (SEM) method. The independent variables in this study are agreeableness, openness to experience, neuroticism, extraversion, and conscientiousness with the dependent variable is perceived investment performance. This study uses 293 samples gathered through an online survey who are Muslim investors and currently investing in the Islamic capital market. The results show that the extraversion, openness to experience, and neuroticism personality types significantly affected perceived investment performance, while agreeableness and conscientiousness were found to be insignificant. Investors who have an extraversion personality and openness to experience tend to invest with high risk so that their perceived investment performance is higher. However, investors with neuroticism personality traits have the opposite effect. This study also finds that the majority of research respondents had extraversion and openness to experience personality types. This study also finds that research respondents have extraversion personalities and openness to experience. The results of the study can be used by the government to help the Indonesian Islamic capital market to have better growth by educating the public regarding the importance of personality traits in determining the risk profile of investments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Natalia
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar dengan corporate governance sebagai variable moderasi. Dalam penelitian ini, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan metode content analysis dengan mengacu pada pedoman GRI G3.1, sementara skor corporate governance diukur dengan menggunakan CG scorecard yang dikembangkan oleh Utama, et al. (2014). CG scorecard tersebut mengacu pada ASEAN CG Scorecard dan telah disesuaikan dengan konteks Indonesia dan terdiri dari 130 pertanyaan.
Dengan menggunakan sampel 53 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh pada kinerja pasar, corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pasar dan corporate governance tidak terbukti memperkuat pengaruh positif pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja pasar. Hal ini dapat disebabkan karena masalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah hal yang relatif baru di Indonesia dan sebagian besar investor memiliki persepsi yang rendah terhadap hal tersebut. Selain itu, investor di Indonesia lebih peduli dengan corporate governance yang baik daripada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan saja.

This study is aimed to investigate the effect of corporate social responsibility disclosure on market performance with corporate governance as moderating variable. In this study, the corporate social responsibility disclosure measured using the content analysis method with reference to the GRI G3.1 guidelines, while corporate governance scores measured using CG scorecard developed by Utama, et al. (2014). That scorecard refers to the ASEAN CG Scorecard and has been adapted to the context of Indonesia and consists of 130 questions.
By using a sample of 53 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013, the results showed that corporate social responsibility disclosure have no effect on market performance, corporate governance have positive effect on market performance and corporate governance cannot strengthen positive effect corporate social responsibility disclosure on market performance. It can be caused due to the issue of corporate social responsibility disclosure is a relatively new in Indonesia and most investors have a low perception towards it. In addition, investors in Indonesia was more concerned with good corporate governance rather than the extent of corporate social responsibility alone.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikry Paren
"Beberapa tahun terakhir teknologi keuangan Financial Technology mulai berkembang di sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia. Dominasi masyarakat muslim di Indonesia pun mendorong berkembangnya berbagai layanan teknologi berbasis syariah. Namun, penelitian terkait teknologi keuangan, khususnya teknologi keuangan syariah ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan mengisi kekosongan tersebut. Adapun tujuan penelian ini ialah untuk ngetahui minat masyarakat dalam kegiatan investasi untuk memberikan modal kepada para pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah UMKM jika menggunakan salah satu inovasi tekonologi keuangan, yaitu; Sharia Peer-To-Peer Lending. Dengan menggunakan Technology Acceptance Model sebagai referensi dari model penelitian, penelitian ini mengambil data pengguna aktif dari salah satu platform Peer-to-Peer Lending syariah di Indonesia, yaitu Indves.com. Dengan variabel penelitian terdiri dari; Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Religiosity sebagai extend variabel. Penelitian menunjukan hubungan positif antara minat investasi dan variabel Perceived Ease of Use dan Religiosity tetapi mempunyai hubungan negatif dengan variabel Perceived Usefulness.

Over the past few years, financial technology or usually known as fintech were being developed in most part of the world, including Indonesia. The domination of muslim residents in Indonesia also contributed to the development of sharia compliance financial technology. However, research regarding financial technology, especially regarding to sharia compliance financial technology were still limited. Therefore, this research was made to fill that gaps. As for this research, it aims to figure out the societies intention in investing activities to provide funding for Micro, Small, and Medium Enterprises MSMEs through one of the financial technology innovation, Sharia Peer to Peer Lending. By using Technology Acceptance Model TAM as a reference for the research model, this research used active user data from one of the sharia Peer to Peer Lending platform in Indonesia, Indves.com. With the variabel indicators of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use, also, with the religiosity as an extended variabel, this research shows a positive relation between the intention to invest, Perceived Ease of Use, and religiosity. Meanwhile, it shows a negative relation with the variable of Perceived Usefulness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hudy Ananta Putra
"Studi ini mengkaji perilaku “herding” di tingkat industri menurut IDX-IC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku “herding” di masa sebelum dan sesudah terjadinya pandemi wabah coronavirus (COVID-19). Dengan menggunakan studi dari Dhall & Singh (2020) yang menggunakan modifikasi dari model yang diusulkan oleh E.C. Chang et al. (2000) sebagai referensi utama untuk mendeteksi perilaku “herding”. Dengan menggunakan harga penutupan saham harian dari 90 perusahaan, yang termasuk di dalam 11 sektor industri menurut klasifikasi industri saham Jakarta dari 1 Juli 2015 hingga 1 Agustus 2021, hasil penelitian ini menunjukkan indikasi perilaku menggiring pada sektor industri yang berbeda sesuai dengan periode horizon investasi yang diamati dari keseluruhan. periode (1 Juli 2015 hingga 1 Agustus 2021), dan setelah periode wabah COVID-19 (2 Februari 2020 hingga 1 Agustus 2021). Lebih lanjut, studi ini mengkaji perilaku “herding” pada kondisi pasar bullish dan bearish, dimana hasilnya menunjukkan bahwa investor lebih rentan terhadap perilaku “herding” dalam kondisi pasar bullish, namun tetap melakukan “herding” di kondisi pasar bearish pada industri yang berbeda jika dilihat dari analisa sampel periode keseluruhan.

This study examines the herding behavior at the industry level according to the IDX Industrial Classification (IDX-IC). The purpose of this study is to examine the herding behavior during the pre-and post-coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic outbreak period. The research from Dhall & Singh (2020) which uses a modification of the model proposed by E.C. Chang et al. (2000) is used as the main reference of this research to detect the herding behavior. Using daily stock closing prices of 90 firms, which constitute 11 industrial sectors according to the Jakarta Stock Industrial Classification from 1 July 2015 to 1 August 2021, the results show indication of herding behavior in differing industry sectors subject to observed investment horizon period of the whole period (1 July 2015 to 1 August 2021), and after COVID-19 outbreak period (2 February 2020 to 1 August 2021). Furthermore, this study investigates the herd during bull and bear market conditions, whereby the results show that investors are more prone to the herding behavior under bullish market conditions, but also herd in different industry in bearish market conditions taken from the view of the whole period
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Aprianus
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara penghindaran pajak dengan tingkat utang dan investor institusional. Penghindaran pajak diukur dengan mengeluarkan komponen akrual diskresioner pada persamaan book tax difference (BTD). Tingkat utang diukur dengan menggunakan dua pengukur, yaitu utang pasar (market debt) dan utang buku (book debt). Variabel kendali yang dipakai adalah pendapatan operasi, depresiasi dan amortisasi, aset tetap, jumlah dividen saham biasa yang dibagikan, median rasio utang industri, Altman?s Z-score, dan log of total assets. Dengan menggunakan sampel 900 observasi yang terdiri dari 225 perusahaan yang terdaftar di BEI, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara penghindaran pajak dengan tingkat utang perusahaan. Akan tetapi, variabel investor institusional dan moderasi tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

This study focuses on the relationship between companies debt level dan tax avoidance activities and how the existence of institutional investor influence that relationship. Tax avoidance activities measured by book tax difference (BTD) after excluding discretionary accruals component. Debt level measured by market debt and book debt. This study uses seven variables to control dependent variable that is operating income, depreciation and amortization, fixed assets, common stock dividen, median debt ratio of industry, Altman?s Z-score, and log of total assets. I took 900 observations which is 225 companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2009 to 2012. The result shows that tax avoidance negatively correlated with debt. However, institutional investors and moderation variable is not significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Mira
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prinsip dan standard fair and equitable treatment FET dalam kerangka hukum investasi internasional dan menganalisis interpretasi prinsip FET pada sengketa investasi internasional terutama dalam sengketa yang melibatkan Indonesia untuk kemudian dijadikan suatu pembelajaran dan materi evaluasi bagi kebijakan hukum Indonesia mengenai investasi asing di masa yang akan datang. Prinsip FET sebagai prinsip fundamental dalam hukum investasi internasional sudah dipraktekkan secara global. Tetapi, prinsip yang bertujuan untuk menjaga dan memberikan perlakuan sama rata dan non-diskriminatif terhadap investor dan investasi asing ini tidak luput dari permasalahan hukum. Ragam klausula FET di tiap perjanjian investasi internasional menimbulkan multiinterpretasi mengenai standard keberlakuan FET terutama dalam sengketa investasi internasional. Dalam kerangka hukum investasi internasional terdapat beberapa klasifikasi standard FET: FET sebagai ldquo;FET unqualified rdquo;/FET sebagai autonomous/ independent standard, FET sebagai customary international law minimum standard dan FET mencakup standard lainnya seperti salah satu contohnya full protection and security FPS . Metode penelitian yang digunakan adalah metode doktrinal melalui studi kepustakaan. Melalui penelitian ini, kesimpulan yang diraih adalah klasifikasi FET sebagai customary international law minimum standard merupakan standard yang menjadi preferensi investor dan juga host States dan pengaturan hukum Indonesia mengenai investasi asing masih lemah dan belum berhasil mengakomodir perkembangan hukum investasi internasional. Langkah strategis untuk memperbaiki dan memperkuat pengaturan hukum investasi asing di Indonesia diperlukan agar posisi dan kepentingan Indonesia sebagai host States lebih solid tanpa melanggar hak-hak investor asing terutama hak asasi yang mendasar.

This research aims to scrutinize and to provide answers to three matters the workings of principle of fair and equitable treatment FET within the framework of international investment law, the rationale and approach of FET interpretation in investment disputes, especially those involving Indonesia, and also possible update s or reform s for Indonesia rsquo s future investment policies. Without a doubt, FET has become and is a fundamental principle in international investment law hence its global practice. Contemporary international investment law recognises some FET classifications ldquo FET unqualified rdquo FET as autonomous independent standard, FET as customary international law minimum standard and FET that embraces other standards of treatment such as full protection and security FPS among others. However, FET existence to guard and guarantee equitable and non discriminative measures toward foreign investor and investment is inevitably exposed to legal problem s . Due to different wordings and classifications of FET, different arbitral tribunals subsequently produced multiple interpretations of FET. In essential, the research employs doctrinal method and library based research method. As reflected in the research, one may see that FET as customary international law minimum standard is a much favoured standard by host States and foreign investors alike. One may also see that there are weaknesses in Indonesia foreign investment policies thus strategic moves are necessary to be made in order to update and strengthen Indonesia rsquo s interests and position as host States without putting basic rights of foreign investor in jeopardy.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T47115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hira Riga
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat investor attention, dengan menggunakan proksi Google search volume (GSV), terhadap aktivitas, tingkat likuiditas, dan volatilitas pasar modal Indonesia khususnya perusahaan LQ- 45 pada periode 2010 hingga 2016. Hasil yang diperoleh yaitu pada kebanyakan kasus ditemukan bahwa tingkat investor attention yang tinggi berpengaruh ada tingkat likuiditas dan volatilitas yang tinggi. Kemudian, tren yang terjadi pada perusahaan Indonesia tidak memiliki pola yang khusus pada sektor tertentu. Sementara itu, model penelitian yang mengacu pada penelitian di Perancis ditemukan bahwa model untuk perusahaan di Indonesia perlu ditambahkan untuk menjelaskan likuiditas, karena kebanyakan variabel tidak signifikan mempengaruhi.

This study aims to analyze the influence of investor attention, using Google search volume (GSV) as the proxy, against the activity, liquidity, and volatility of capital markets in Indonesia, especially those included in LQ-45 from 2010 to 2016. The results obtained are in most cases found that the high level of investor attention affect high level of liquidity and volatility. Then, a trend that occurred in the Indonesian company does not have a particular pattern in a particular sector. Meanwhile, the research model which refers to a French study found that the model for companies in Indonesia need to be added to explain liquidity, since most variables are not significantly affecting.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramarsha Septarizki
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh reputasi platform peer-to-peer peer (P2P) lending di Indonesia secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi pilihan investasi investor (pemberi pinjaman). Menggunakan data yang dikumpulkan dari 30 platform P2P Lending, studi ini menghitung reputasi platform melalui mekanisme
reputasi menggunakan peringkat platform di Google Play Store, yang kemudian diikuti dengan memeriksa pengaruh reputasi platform pada pilihan investasi investor (proxy berdasarkan volume nilai pinjaman oleh pemberi pinjaman) dan pengaruh melalui informasi peningkatan kredit, dengan menggunakan model regresi OLS. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa reputasi platform secara signifikan memengaruhi pilihan investasi investor dengan mengendalikan variabel informasi peningkatan kredit dan sebagai variabel mediasi, reputasi platform mempengaruhi pilihan investasi investor melalui informasi peningkatan kredit.
The purpose of this study is to examine the influence of the reputation of the peer-to-peer peer (P2P) lending platform in Indonesia directly and indirectly influencing the investment choices of investors (lenders). Using data collected from 30 P2P Lending platforms, this study calculates platform reputation through mechanisms reputation using platform ratings on the Google Play Store, which is then followed by examining the effect of platform reputation on investors' investment choices (a proxy based on the volume of loan value by lenders) and the effect through credit enhancement information, using the OLS regression model. Results in this study shows that platform reputation significantly influences investors' investment choices by controlling for credit enhancement information variables and as a mediating variable, platform reputation influences investors' investment choices through credit enhancement information."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Ismail
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh kinerja IHSG dan JII terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Kemudian juga untuk menganalisa pengaruh kinerja IHSG, JII dan kinerja reksa dana saham syariah terhadap aliran dana investor reksa dana saham syariah.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis ARCH/GARCH. Data yang digunakan adalah data bulanan return IHSG, JII, return reksa dana saham syariah dan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana saham syariah dengan periode Januari 2009 hingga September 2014.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja IHSG dan JII baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Dimana variabel kinerja IHSG menjadi variabel yang lebih dominan dibandingkan kinerja JII dalam mempengaruhi kinerja reksa dana saham syariah.
Sementara itu, kinerja IHSG dan JII tidak berpengaruh secara signifikan terhadap aliran dana investor reksa dana saham syariah sedangkan kinerja reksa dana saham syariah berpengaruh positif secara signifikan terhadap aliran dana investor reksa dana saham syariah.

The purpose of this research is to analyze the influence of IHSG and JII performance influence on sharia equity fund performance. Furthermore, also to analyze the IHSG, JII and sharia equity fund performance influence on investor flow of sharia equity fund.
The analytical method for this research is ARCH/GARCH. The data source for this research are the monthly data of the return of IHSG, return of JII, return of sharia equity fund, and the Net Asset Value (NAV) of sharia equity fund for the period of January 2009 ? September 2014.
The results of this research indicate that the IHSG and JII performance influence, simultaneously and partially are positively significant for the sharia equity fund performance. In which IHSG performance become more dominant than JII performance in influencing sharia equity fund performance.
Meanwhile, performance of IHSG and JII do not significantly influence the investor flow of sharia equity fund, whereas, performance of sharia equity fund influenced positively the investor flow of sharia equity fund.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>