Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herman SulistiyoHerman Sulistiyo
Jakarta: Restu Agung, 2006
155.5 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maxwell, John C.
Jakarta: Mitra Media, 2002
155.3 MAX r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Vidiyanto
"Cara seseorang memandang masa depannya seringkali diistilahkan sebagai orientasi masa depan. Trommsdorff (1983) mendefinisikan orientasi masa depan sebagai fenomena kognisi-motivasional yang kompleks dimana seseorang melakukan antisipasi dan evaluasi terhadap masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Nurmi (1989) membagi orientasi masa depan kedalam 3 proses dasar yakni motivasi (motivation), perencanaan (planning) dan evaluasi (evaluation) yang berinteraksi dengan skemata kognitif' nlengenai tugas perkembangan yang diantisipasi. Proses motivasi mengacu pada apa yang menjadi minat individu di masa depan, sedangkan proses perencanaan mengacu pada bagaimana sescorang merencanakan perwujudan minatnya. Adapun proses evaluasi memfokuskan pada sejauhmana seseorang berharap agar minatnya dapat terwujud.
Remaja merupakan usia dimana seseorang mengalami suatu masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa (Papalia, Olds & Feldman. 2001). Hal ini menjadikan masalah pencarian identitas diri sebagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh setiap remaja. Identitas diri tidak hanya terkait dengan apa yang ada dalam diri seseorang saat ini, tetapi juga berkaitan dengan masa depan seseorang, termasuk harapan, cita-cita dan berbagai rencana untuk mencapai tergetan individu di masa depan (Trommsdorf, 1986). Sebagaimana dikatakan oleh Havighurst (dalam Nurmi. 1994) bahwa keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan tugas perkembangannya akan menjadi dasar bagi penyelesaian tugas perkembangan sclanjutnya.
Mengingat pentingnya penyusunan orientasi masa depan yang jelas dan realistis bagi remaja, maka modul ini menawarkan sebuah alternatif pelatihan yang bertemakan "Planning Your Future". Pelatihan merupakan kumpulan aktivitas formal atau informal yang dirancang untuk memberikan kontribusi terhadap tingkat pengetahuan, kcterampilan dan sikap peserta pelatihan (Lucas, 1994).
Subyek yang menjadi sasaran dalam pelatihan ini adalah usia remaja akhir. yakni mereka yang sedang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Pada penyusunan modul pelatihan ini, analisis kebutuhan dilakukan melalui pemberian kuisioner sebagai metode utama. dan wawancara sebagai metode pelengkap.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk menyadarkan remaja akan pentingnya mempersiapkan masa depan dan membekali mereka dengan pemahaman serta berbagai keterampilan untuk menyusun rencana masa depan yang jelas dan realistis. Tujuan pelatihan ini kemudian diturunkan menjadi sasaran-sasaran yang termanifestasi di dalam setiap sesi pelatihan. Isi pelatihan dirangkum dalam sebuah modal yang terdiri alas 7 sesi. Pelatihan ini nlembutuhkan waktu 2 hari. dimana setiap harinya berlangswig selama 7 - 8 jam. Evaluasi yang akan digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari 2 jenis, yakni evaluasi terhadap program pelatihan dan evaluasi terhadap pemahaman peserta. Kedua macam evaluasi ini akan disajikan dalam bentuk kuisioner.
Sebelum modul pelatihan ini dilaksanakan, sebaiknya diujicobakan terlebih dahulu kepada beberapa remaja untuk melihat apakah program ini sudah efektif untuk membekali mereka dengan kemampuan menyusun orientasi masa depan. Selain itu, ada baiknya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada remaja mengenai pentingnya mempersiapkan masa depan, melalui seminar atau buletin-buletin karena hal ini seringkali menjadi suatu hal yang tidak disadari oleh remaja. Seusai pelatihan sebaiknya ditindaklanjuti dengan pembentukan komunitas. sehingga proses pencapaian terget yang telah dibuat peserta dalam pelatihan dapat terus terpantau.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhiya Adristi Bratandari
"Kesulitan psikologis rentan dialami oleh remaja, terlebih di masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Hal ini membuat remaja menghadapi berbagai tantangan baru. Ketidakmampuan dalam menghadapi tantangan tersebut dapat mengakibatkan remaja memiliki kesulitan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat berkontribusi terhadap kesulitan psikologis remaja dengan menggunakan pendekatan biopsikososial. Penelitian ini merupakan one-shot study berskala nasional yang melibatkan 13.226 siswa SMP dan SMA/sederajat di Indonesia. Hasil analisis multiple linear regression menunjukkan bahwa secara bersama-sama, faktor biologis (usia dan jenis kelamin), psikologis (kesejahteraan psikologis), dan sosial (interaksi dengan teman, status pekerjaan ayah, status pekerjaan ibu, dan tingkat pendidikan ibu) berkontribusi secara signifikan terhadap kesulitan psikologis remaja (F(7, 13218) = 649,234, p <,05, R2 = ,255). Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor biopsikososial dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor yang penting dalam berkontribusi terhadap kesulitan psikologis remaja di masa pandemi COVID-19.

Adolescents are vulnerable to psychological difficulties, especially during the COVID-19 pandemic that causes changes in many aspect of lives. This makes adolescents deal with various new challenges. Inability to face those challenges could cause adolescents to have psychological difficulties. This study aims to identify factors that contribute to adolescents’ psychological difficulties using a biopsychosocial approach. This research is a one-shot study on a national scale involving 13.226 secondary school students in Indonesia. The result of multiple linear regression analysis showed that simultaneously, biological (age and gender), psychological (psychological well-being), and social factors (interaction with friends, father's employment status, mother's employment status, and mother's education level) had significant contribution in predicting adolescents’ psychological difficulties (F(7, 13218) = 649.234, p<.05, R2 = .255). This study shows that biopsychosocial factors can help to identify important factors that contribute to adolescents’ psychological difficulties during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agoes Dariyo
Bogor: Ghalia Indonesia, 2004
155.5 AGO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haugaard, Jeffrey J.
New York: McGraw-Hill, 2001
616.89 HAU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Santrock, John W.
Jakarta: Erlangga, 1995
155 SAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurita Adha Dianti
"Mahasiswa kedokteran mengalami beberapa tahap transisi, salah satunya transisi dari tahap pendidikan preklinik ke klinik. Transisi ini memberikan tantangan, lingkungan, dan tekanan baru yang membutuh adaptasi mahasiswa. Apabila stressor tidak dapat diatasi dengan baik, maka akan terjadi distress yang menyebabkan depresi, burnout, kecemasan, dan lain sebagainya. Motivasi merupakan faktor yang penting bagi mahasiswa agar dapat mengelola emosi dan sumber daya dengan baik dan memiliki kemampuan belajar deep learning. Penelitian mengenai hubungan tipe motivasi terhadap burnout pada mahasiswa kedokteran belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan tipe motivasi dengan burnout pada mahasiswa di tahap transisi preklinik ke klinik. Penelitian ini dilakukan di FKUI dan menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan mahasiswa pada tahun pertama transisi dari preklinik ke klinik. Mahasiswa diklasifikasikan ke dalam empat tipe motivasi melalui analisis motivasi intrinsik dan ekstrinsik menggunakan kuesioner Skala Motivasi Akademik. Tipe motivasi mahasiswa merupakan variable independen yang dinilai hubungannya dengan komponen burnout selama proses pendidikan. Burnout dinilai menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory HSS. Sejumlah 164 mahasiswa terlibat sebagai responden penelitian. Hasilnya didapatkan tipe motivasi paling banyak pada tahap ini ialah tipe termotivasi minat dan status 79,2% (N = 130), diikuti termotivasi minat 13,41% (N = 22), termotivasi rendah merupakan 6,09% ( N = 10), dan termotivasi status 1,2% dari populasi (N = 2). Siswa dengan tipe termotivasi minat memiliki komponen persepsi terhadap prestasi yang lebih tinggi (p=0,03) dan depersonalisasi yang lebih rendah (p <0,026) dibanding tipe termotivasi minat dan status.

Medical students should undergo several stages in their education, one of them is transition from preclinical to clinical year. This transition introduces new challenges, environments, and pressures that can cause stress. If stress cannot be overcome properly, it may cause depression, burnout, and anxiety. Motivation is important for student to study and cope from stress and burnout. This study hence aimed to assess the relationship between type of motivation and burnout in medical student during the transition period from preclinical to clinical phases. This study was cross-sectional and conducted in FMUI, among medical students in the first year of transition from preclinical to clinical year. Students were categorized into four subgroups through analysis of intrinsic and controlled motivation using Academic Motivation Scale. Group membership is used as an independent variable to assess burnout components. Burnout was measured using Maslach Burnout Inventory HSS. A total of 164 students participated in the study. Four groups were identified: students who are interest-status motivated constituted 79.2% of the population (N=130), interest-motivated students constituted 13.41% of the population (N=22), low motivated students constituted 6.09% of the population (N=10), statusmotivated student 1.2% of the population (N=2). Interest-motivated students had higher personal accomplishment (p = 0.03) and lower depersonalization (p = 0.026) than intereststatus motivated students.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louis Sastrawijaya
"Louis Sastrawijaya yang akan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (2022) ini adalah menginspirasi dan menjadi berkat bagi seluruh pembacanya agar senantiasa semangat luar biasa dalam bekerja meskipun menghadapi masa yang menantang di masa pandemi ini. Buku ini akan berisikan sekitar 180 halaman dan terdiri dari tujuh chapter. Chapter pertama membahas bagaimana caranya kita memandang semua peristiwa yang telah terjadi sebagai batu pijakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dengan semangat belajar dari pengalaman di masa lalu. Cara efektifnya, melakukan evaluasi diri, menjadikan setiap pengalamanan sebagai umpan balik, fleksibel dan mengubah strategi agar meraih lebih berprestasi. Chapter kedua mengajak kita untuk tidak mengeluh atas hal-hal yang negatif namun sebaliknya, selalu fokus pada apa yang dimiliki dan apa yang bisa dilakukan sehingga kita senantiasa bersyukur atas kondisi saat ini. Mindfulness yang merupakan momen kesadaran dengan memberikan perhatian penuh pada apa yang dilakukan disarankan akan meningkatkan perasaan syukur kita. Chapter ketiga membantu kita untuk tetap optimis serta mengandalkan sang Pencipta dalam menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaan sehingga terus berharap yang terbaik di masa depan. Saat kita mempunyai harapan kuat maka kita bisa memperoleh berbagai keajaiban dan membentuk lingkungan yang positif adalah salah satu cara bagi kita untuk senantiasa punya harapan. Chapter keempat membahas bagaimana caranya menjadi versi terbaik diri sendiri sehingga kita akan memaksimalkan semua talenta dan potensi yang diberikan oleh Sang Pencipta. Pada chapter ini kita juga diingatkan untuk menetapkan apa tujuan yang jelas dan alasan yang kuat kita dalam bekerja sehingga bisa terus menerus semangat melangkah terus bergerak maju."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2022
158.8 LOU m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Davies, Douglas, 1942-
""Now in a revised and expanded second edition, this text helps practitioners apply the latest developmental knowledge to their work with children and families. Ideally structured for classroom use, the second edition has been updated throughout to reflect current research, practice advances, and policy issues. Included are an important new chapter on the developing brain and expanded coverage of applications for child care and school settings.""
New York: The Guilford Press, 2004
362.7 DAV c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>