Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Jane I.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004
297.973 SMI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffrie Geovanie
Bandung: Expose, 2013
323.1 JEF p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lang, Jefry
Jakarta: Restu Ilahi, 2004
181.07 LAN i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Endang Purwaningsih
"Bulan sabit dan bintang Islam tengah berkembang di sebuah masyarakat multikultural, walaupun pada awalnya, banyak mengalami hambatan untuk menerangi kehidupan keluarga Muslim. Kini cahaya Islam mampu menembus kegelapan masyarakat Amerika berkat adanya peran serta berbagai organisasi Islam di Amerika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Islam dalam analisis fungsional, dapat dilihat sebagai petunjuk yang benar bagi manusia yang mengharapkan kebahagiaan kidup di dunia dan akhirat. Bagi keluarga Muslim di Amerika khususnya di Pacific Northwest, Islam merupakan cahaya untuk menyinari kehidupan masyarakat Muslim dan non Muslim. Untuk itu, dibutuhkan tempat bagi cahaya Islam agar mampu bertahan dari terpaan budaya multikultural. Salah satunya adalah melalui organisasi-organisasi Islam.
Di samping itu, masalah pluralisme kebudayaan memang merupakan keharusan dalam suatu masyarakat beragam secara etnis. Namun motif-motif di balik pluralisme, harus dapat diterjemahkan dan dipahami secara benar oleh keluarga Muslim tanpa meninggalkan aqidah Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Melalui The American Moslem Foundation, keluarga Muslim terutama di Pacific Northwest dapat terlayani urusan sosial keagamaannya, yang terkait erat dalam kehidupan sehari-hari. The American Moslem Foundation akan berjalan terus dengan berbagai programnya terutama di bidang pemakaman, agar kehidupan masyarakat Muslim di Amerika dapat terus berkembang.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan berbagai upaya penegakan Islam yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Amerika baik untuk keluarga-keluarga Muslim Amerika maupun masyarakat non-Muslim. Selain itu, juga bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan transformasi budaya Islam dan nilai-nilai normatif agama Islam dalam mengikuti perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika. Sekaligus memperlihatkan pentingnya fungsi The American Moslem Foundation, sebagai salah satu organisasi Islam dan sarana menegakkan serta mengembangkan ajaran Islam di kalangan keluarga Muslim Amerika melalui program penyediaan pemakaman.
Tesis ini menggunakan penelitian dari sumber kepustakaan dan menggunakan pendekatan budaya sebagai kajian analisisnya dengan melihat perubahan sosial yang terjadi pada keluarga Muslim di Amerika sebagai proses evolutif yang lama dan lambat. Karena permasalahan yang terjadi pada tesis ini berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarga Muslim di Amerika, terutama bagaimana masyarakat Muslim membutuhkan pemakaman Islam sebagai sarana untuk melestarikan budaya sekaligus merupakan proses interaksi yang tentunya sangat terkait erat dengan kebudayaan masyarakat setempat, maka penulisan tesis ini memakai kajian teori akulturasi.

A Crescent moon and a star of Islam being develop within the multicultural society, although at the beginning have an obstacle to light-up the life of Muslim's family. Now, the shine of Islam run through the darkness of American society by the blessing of all part of Islam's organization in the existence of national and country in the state of America.
Islam in the functional analysis can be considered as the right way of human being who is wishing of happiness in the world and the great beyond. For the American Muslim family Islam is a light to shine American Muslim and non-Muslim life. Therefore, is needed an implement to hold on shine of Islam from multicultural. One of the ways through an organization of Islam.
The problem of cultural pluralism is in ethnic society. Yet, the motives behind of the pluralism have to be interpret and make sense as real as by the Muslim's family without leaving the doctrine of AI-man and Al Hadits.
By the American Moslem Foundation, the American Muslim's family especially in the Pacific Northwest be able to serve their own social religion's cases, which connecting with their daily life. The AMF run through the program especially in the field of the cemetery to develop the American Muslim society.
The objective of this thesis is to show and indicate the efforts of the existence of Islam that has been done by the American Muslim society whether Muslim or non-Muslim. Besides, to show Islamic cultural transformation and the normative values of Islam to follow the society and the cultural development in the state of America. At once to show the important function of the American Moslem Foundation as one of the Islamic organization and the implement to establish as well as to develop the doctrine of Islam within the American Muslim's family by providing the Moslem cemetery program.
The research of this thesis use the sources from library and cultural approach as the analysis theory by considering the social changing in the American Muslim family as long and slow evolutif process. The problem of this thesis is how the American Moslem family need the cemetery as the means of preserving culture of Islam with interaction process that exactly fixed with the local cultural society, therefore, the thesis use Acculturation theory.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T5453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Sibghatullah Fil Quds
"Islam di Amerika Serikat saat ini tengah mengalami masa sulit akibat Islamofobia. Tokoh-tokoh Islam berusaha membuktikan bahwa Islam tidaklah seperti yang digambarkan dan dipersepsikan melalui media. Salah satu tokoh yang bergerak untuk meluruskan citra Islam di Amerika adalah Imam Shamsi Ali. Dalam tulisan-tulisan yang ia buat, Shamsi Ali tampak memiliki gambaran tersendiri akan wajah Islam yang seharusnya ditampilkan di Amerika. Untuk menganalisis hal tersebut, penelitian ini mengevaluasi pemikiran serta aktivitas dakwah Shamsi Ali di Amerika dengan menghubungkannya pada bentuk Islam yang sudah ada di Amerika sebelum kedatangan Shamsi Ali, yaitu diwakili oleh tokoh Ismail al-Faruqi. Sehingga, selain untuk mencari tahu wajah Islam yang diharapkan oleh Shamsi Ali di Amerika, tesis ini juga bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Shamsi Ali terhadap perkembangan Islam di Amerika. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif naratif yang mengedepankan penafsiran peneliti dalam menganalisis, menarasikan, dan menampilkan data. Penelitian ini menemukan bahwa Shamsi Ali menginginkan Islam di Amerika sebagai Islam yang umatnya dapat menjadi teladan bagi Muslim global; pada tesis ini konsep tersebut disebut sebagai American Muslim upon a Hill.

Islam in the United States is currently experiencing difficult times due to Islamophobia. Islamic figures tried to prove that Islam is not as depicted and perceived through the media. One of the figures who actively clarify the image of Islam in America is Imam Shamsi Ali. In his writings, Shamsi Ali seems to have his own picture of the face of Islam that should be shown in America. This study evaluated the thoughts and da'wah activities of Shamsi Ali in America by relating it to the form of Islam that already existed in America before the arrival of Shamsi Ali, which was represented by the late Ismail al-Faruqi. Thus, in addition to finding out the expected face of Islam in America, this thesis also aims to evaluate the influence of Shamsi Ali on the development of Islam in America. This research was conducted using a qualitative narrative method that puts forward the researcher's interpretation in analyzing, narrating, and displaying data. This study found that Shamsi Ali wanted Islam in America whose followers are able to be a role model for global Muslims; in this thesis, this concept referred to as American Muslims upon a Hill."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yusmardi N.
"Peristiwa 11 September 2001 adalah momentum yang sangat tepat bagi Amerika Serikat untuk memulai perang terhadap teroris internasional secara terbuka. Sejak saat itu, negara penguasa tunggal dunia ini mulai membuat kebijakan-kebijakan strategis di dalam negerinya untuk mempersempit dan memberangus gerak para teroris. Dengan segala sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan segala instrumen yang bisa dipakai, AS berusaha untuk menghentikan segala aksi teror yang masih mungkin terjadi. Bersamaan dengan itu, lewat kampanye War on Terrorisme global, AS menggalang kerjasama dalam berbagai bentuk dengan semua negara di dunia. Lewat pedekatan slick and carrot dan penawaran dua pilihan, "bersama Amerika atau bersama teroris," membuat kampanye AS ini sukses besar, dalam arti mendapat dukungan mayoritas dari negara-negara di dunia. Dengan menggunakan instrumen-instrumen politik internasional, seperti penetrasi dan intervensi melalui sarana media massa dan militer membuat siapa saja yang dianggap AS sebagai teroris akan sangat mudah "ditaklukkan."
Didakwanya Al-Qaedah, kelompok Islam garis keras sebagai pelaku aksi teror terhadap AS kembali membangkitkan wacana permusuhan Islam dan Barat, semacam perang antar peradaban yang diramalkan Samuel Huntington di awal tahun 90-an. Bersamaan dengan itu tuduhan dan kritikan terhadap Islam sebagai ideologi yang mendukung aksi kekerasan semakin menguat, terutama di negara-negara Barat yang tidak mengenal Islam secara proporsional, sehingga sampai ada yang berpikiran ideologi ini harus dihancurkan. Bahkan dibeberapa tempat, pasca terjadinya serangan 11 September 2001 warga muslim diperlakukan secara kasar bahkan ada yang menggunakan kekerasan fisik, khususnya di negara yang warga muslimnya minoritas.
Pilihan-pilihan strategi yang digunakan Amerika terlihat sangat dipengaruhi oleh orang-orang di sekeliling Presiden Bush yang cenderung beraliran konfrontasionalis, yang melihat setiap persoalan dengan kacamata permusuhan dan cenderung memilih cara kekerasan dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Kebijakan Amerika memerangi teroris telah menimbulkan implikasi negatif bagi komunitas muslim di berbagai belahan dunia, termasuk bagi komunitas Islam Politik di Indonesia. Secara psikologis, instrumen penetrasi dan intervensi yang dijalankan Amerika telah menimbulkan ketakutan dan kengerian yang mendalam di kalangan komunitas Islam Politik dalam menghadapi aksi-aksi counter terrorism. Tindakan-tindakan represif yang diambil aparat keamanan di dalam negeri dalam upaya mencari dan menangkap para pelaku aksi teror yang tidak jarang menimbulkan persoalan baru dalam masyarakat, khususnya masalah keamanan. Pada sisi lain, upaya memerangi teroris juga semakin memperkuat resistensi komunitas Islam Politik terhadap kebijakan-kebijakan yang dijalankan Amerika baik di dalam maupun di luar negeri. Apalagi ketika langkah-langkah yang diambil terkesan sangat sejalan dengan apa yang diinginkan Amerika.

The 9/11-terror attack was a momentum for the United States to begin its war towards international terrorists openly. It was since this attack that the world super power began to re-formulate its domestic strategic policies in order to limit and diminish the movement of the terrorists. With all resources and instruments that it has, the United States attempted to avoid all possible terror attacks, which may happen in the future. Along with it, through its war on terror campaign, the U.S. organizes multilateral cooperation in any form with all countries around the world. Through its stick and carrot approach, it offers others with two choices that is either "to be with the U.S or with the terrorists". This approach has been successful in terms that it gains support from various countries. It uses international political instruments, such as penetrating and intervening others through media and military so that the U.S. can easily overcome those who are considered by the U.S as terrorists.
The charge over Al-Qaedah, a group of radical Muslims as the actor behind the deadly terrorist attack has awakened the old hatred between Islam and the West, as a clash of civilization, which was first emerged as a thesis formulated by Samuel Huntington in the early 1990s. The accusation and attack towards Islam as an ideology that supports violence acts is strengthening, especially in Western Countries, which do not really understand Islam. Therefore, it is unquestionable that many of them think that Islam has to be destroyed. In fact, in various places after the 9/11 attacks, many Muslims have been badly treated, especially for those who live as a minority groups.
All of these strategic policies have been very much influenced by those officials close to President George W. Bush who tends to be confrontative, meaning that he always try to see all problems in enmity and tend to use violence actions in solving every problems.
The U.S. policies to fight the terrorists have created negative impact to the Muslim community in various countries around the world, including those in Indonesia. Psychologically, the penetration and intervention policies that are adopted by the U.S. have created fear among the political Islam communities. Repressive actions that are taken by the state apparatus in many cases have formed new problems in the community, such as the security issues. On the other hand, the attempts to fight terrorists have also strengthened the Muslims' community resistance towards U.S. foreign or domestic policies. Worse still, those policies are taken in order to secure the U.S. interests.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urwatil Wusko
"Penelitian ini dengan judul " Peranan Council On American Islamic Relations (CAIR) dalam Membangun Citra Islam di Amerika". Munculnya berbagai spekulasi negatif terhadap Muslim Amerika, menimbulkan sejumlah inisiatif para cendikiawan Muslim Amerika untuk meluruskan pandangan tersebut. Salah satunya melalui lembaga Council on American Islamic Relations (CAIR) yang didirikan pada bulan Juni tahun 1994. Tujuan dibentuknya organisasi ini untuk membela hak-hak Muslim Amerika serta meminimalkan pandangan-pandangan negatif masyarakat Amerika terhadap Islam. Hal lain karena kurangnya perhatian dan motivasi masyarakat Muslim Amerika itu sendiri untuk mengubah dan memperbaiki situasi yang mereka hadapi.
Visi dan Misi CAIR adalah untuk menjadi pemimpin yang terdepan dalam membela keadilan dan saling pengertian serta meningkatkan saling pengertian bagi umat Islam, mendorong terciptanya dialog, melindungi kebebasan hak sipil, memperkuat Islam di Amerika, dan membangun persatuan dan kesatuan dalam menegakkan keadilan dan saling pengertian. Melalui implementasi pemikiran para tokoh pendirinya seperti Ibrahim Hooper, Nihad Awad dan Omar Ahmad, telah membawa keberhasilan organisasi ini dalam menjembatani masalah antara masyarakat Muslim Amerika dengan non-Muslim. Dengan berbagai program, CAIR telah berhasil menangani beberapa kasus yang melecehkan Islam melalui media, film, iklan, produk, talk show dan lain-lainnya.
Dalam penelitian ini, penuiis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori thick description, pendekatan interpretif teori kebudayaan oleh Clifford Geertz. Metode ini untuk memahami suatu kebudayaan berdasarkan pandangan pelaku (actor's viewpoint) dengan menggunakan pendekatan "verstehen" yang secara sederhana dapat diartikan sebagai pemahaman atau melihat dari dalam (insight) mengenai suatu gejala dalam kehidupan manusia. Sumber utama penelitian ini antara lain berdasarkan pada pengamatan bacaan kepustakaan, website www.cair.com, dan dokumen lainnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24994
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Ismatullah
"Skripsi ini membahas mengenai Dakwah Islam oleh kaum Imigran Muslim Arab di Timur Laut Amerika Serikat. DakwahIslam berkembang lewat perantaraan kaum Imigram Muslim yang mulai berdatangan sejak akhir abad ke 19. Para imigran tersebut tertarik dating ke Ameika karena ingin mencari penghasilan yang lebih baik. Para imigran awal mulai mendawahkan Islam setelah menyadari bahwa jatidiri mereka akan terhapus bila mereka tidak melakukan dakwah. Karena itu pada mulanya dakwah hanya berkembang secara intenal. Namun dalam perkembangannya jumlah Imigran Muslim semakin banyak terutama setelah dilakukannya amandemen Undang-undang imigrasi pada tahun 1965. Para pendakwah ini bannyak terpengaruh oleh gerakan-gerakan yang tengah berkembang di dunia Islam saat ini, seperti Ikhwanul Muslimin dari Mesir dan Jamaati Islami dari Pakistan. Dakwah Islam mendapat sambutan yang beragam dari mayoritas warga non-Muslim di Amerika. Sebagian aa yang menerima namun banyak yang menolak. Yang menerima Islam kebanyakan berasal dari kalangan Kulit Hitam. Sementara mereka yang menolak menganggap bahwa Islam adalah agama yang mempelopori kekerasan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S12320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>