Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sirait, Midian
Jakarta: Mahardika, 2001
615.4 SIR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Angki Purwanti
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2004
T39593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiati Pratiwi
"Dengan jumlah pemakaian obat yang cukup tinggi maka pengelolaan obat di Seksi Logistik Perbekes harus dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga dapat menghindari stock out obat. Pada Triwulan I tahun 2009 terdapat 5,70% permintaan yang tidak terlayani. Faktor utama yang dapat mempengaruhinya adalah terjadi stock out untuk itu tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stock out obat di Gudang Logistik Perbekes RSIJ Cempaka Putih.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian berupa studi kasus dimana menggunakan pendekatan sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Kerangka konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini dibuat dengan asumsi bahwa pelaksanaan fungsi logistik dipengaruhi oleh SDM, prosedur dan rekanan pada input serta pada proses yaitu perencanaan persediaan, pengadaan, pengawasan persediaan, dan pengendalian persediaan, yang selanjutnya akan berdampak pada terjadinya stock out obat di Gudang Logistik Perbekes. Teknik penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder yang berhubungan dengan siklus logistik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa stock out dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : ketidaktelitian petugas gudang dalam pemesanan obat, implementasi penggunaan formularium oleh user belum berjalan secara optimal, kekosongan pada principle (produsen), kekosongan pada distributor, terdapat permasalahan pada distributor mengenai keterlambatan penukaran faktur, keterlambatan pengiriman barang dari distributor, keterlambatan pembayaran ke rekanan, keterlambatan pemesanan akibat kelalaian petugas, kurangnya pemantauan kinerja obat.
Diharapkan agar lebih mengoptimalkan koordinasi pada SDM mengenai ketersediaan obat, sebaiknya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai standarisasi formularium, diharapkan pengkajian mengenai informasi ketersediaan barang pada rekanan dapat dilakukan secara intensif, sebaiknya perlu dilakukan peninjauan mengenai perencanaan persediaan dengan mempertimbangkan perkiraan kebutuhan dan meperkirakan adanya kenaikan untuk pemakaian berikutnya, sebaiknya diperhatikan proses pembayaran agar tidak menghambat pemesanan obat selanjutnya, perlu dilakukan peningkatan dalam memantau obat yang sudah mendekati batasan minimum, sebaiknya perlu dilakukan tinjauan mengenai penerapan pengendalian persediaan, tidak hanya menggunakan metode minimum maksimum saja, tetapi juga turut memperhitungkan jumlah pemesanan ekonomisnya (EOQ) berdasarkan analisa pemakaian.

With the high amount of the usage drugs in the management of the Logistics Section Health Equipment, it should be done in effectively and efficiently, so that they can avoid stock out drugs. In the year 2009 of Quarter I there is 5.70% requested that can not fullfiled. The main factors that can cause that thing is the stocks are going out, for the purpose of conducting this research is to know the description and the factors that affect the stock out of a drug in Warehouse Logistics Health Equipment RSIJ Cempaka Putih.
The method of the research is using the type of qualitative research as a case study approach where the system consists of input, process and output. The framework concept was developed for this research are made with the assumption that the implementation of the logistics function is influenced by human resources, procedures and partners in the input and in the process are supply planning, procurement, inventory control, and inventory control, which will further impact on the stock out of a drug in the Warehouse Logistics of Health Equipment. The techniques of this research is carried out with interviews and secondary data collection related to the logistics cycle.
Based on the results of research can be concluded that stock out can be caused by several things, including: inaccuracy in the warehouse ordering drugs, the implementation by the use of formularium user has not run optimally, on the vacuum principle (the manufacturer), distributor of the vacuum, there are problems with the distributor on invoice exchange delays, delays in shipping goods from distributors, delays in payments to partners, the delay in orders due to the negligence, lack of monitoring the performance of drugs.
Expected to be more coordination in the human resources to optimize the availability of drugs, should be of more standardization formularium, information about the expected availability of goods on the partnership can be done intensively, should it need to be planning on taking into account the supply and demand estimates the increasing of the next the usage, should be the process that does not prevent further order drugs, need to be increased to monitor drugs that are approaching the limits of the minimum, you should need to do a review on the implementation of supply, not only use the minimum maximum method, but also take into account the number of economically order (EOQ) based on the analysis of usage."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Jaya
"In order to face an economic crisis and a free trade era nowadays, every company has to manage its activities effectively and efficiently, not forget to mention in the case of hospitals that always offer services. Medicine logistics and pharmaceuticals are basically one of the critical factors in the day-to-day activities. Besides, these factors directly affect services that are given by the hospital to the patient, as well as need a lot of extra money to be allocated. The research particularly concentrates on the RSKD as RSKD is now facing quite a big problem in its over stocked medicine and pharmaceuticals. This focuses on the cycle of the logistics generally in order to observe the said over stocked.
This descriptive analytic research uses case study method and qualitative analysis approach. In-depth interview has been conducted in order to gather data accurately, supported by the observation on the site and research on related resourceful documents. Triangulation data method is implemented in for validation data in this case.
The final research found the critical result: there is no formulism in RSKD, ineffective plan method, unorganized logistic procedures, inefficient warehouse system, lack of inspections authority, and no integrate management information system.
The suggestions to solve the above-mentioned problems that RSKD is facing are: RSKD has to set up the formulism as standard of the usage of medicine and pharmaceuticals. Aside from that, a better plan method should be supported by the epidemiology indicators, well organized logistic plan to order to minimize the lead time, ignore distribution system in the warehouse, and last but not least, improve management information system in a proper way.

Dalam menghadapi krisis moneter dan era perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus dapat mengelola kegiatan secara efektif dan efisien, termasuk didalan hal ini adalah Rumah Sakit sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Logisitik obat dan bahan farmasi merupakan salah satu sektor kegiatan yang penting dalam kegiatan operasional. Kegiatan logistik obat dan bahan farmasi ini selain berpengaruh langsung terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien, juga menyita anggaran yang cukup besar.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) yang mempunyai masalah di bidang logistik farmasi yaitu terjadinya penumpukkan obat dan bahan farmasi yang cukup besar. Fokus penelitian ini dilakukan terhadap siklus logistik secara menyeluruh untuk mengetahui sebab terjadinya penumpukkan obat dan bahan farrnasi tersebut.
Penetitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode telaah kasus dan pendekatan pemecahan masalah secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cars wawancara mendalam, observasi dilapangan dan penelitian dokumen-dokumen yang berbubungan dengan Siklus logistik Obat dan bahan farrnasi. Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi data.
Dari penelitian tersebut didapatkan hasil penelitian yang menyebabkan terjadinya penumpukkan stock obat dan bahan farmasi adalah tidak terdapatnya formutarium di RSKD, metode perencanaan yang kurang tepat, prosedur pengadaan barang yang terlatu panjang, sistem penyimpanan yang tidak efsien, pengawasan yang lemah serta tidak adanya sistem informasi manajemen yang terpadu.
Sedangkan saran untuk memperbaiki hal tersebut adalah pihak RSKD perlu segera mungkin menetapkan formularium untuk dijadikan standar pemakaian obat dan bahan farmasi, metode perencanaan perlu dilengkapi dengan memasukkan indikator.﷓indikator epidemiologi, pengajuan rencana pengadaan yang lebih awal untuk memperkecil waktu tunggu pengadaan barang, penghapusan gudang distribusi untuk memperkecil cadangan persediaan, peningkatan pengawasan dan pengadaan sistem informasi manajemen yang terpadu."
Lengkap +
2000
T3341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
NI Luh Komang Anik Susiana Oktavia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26469
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Kresnadwipayana
"Penelitian ini menjelaskan mengenai dinamika kebijakan deregulasi obat yang dimulai dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 085/MENKES/Per/I/1989 dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejak tahun awal dari Orde Baru, harga obat di Indonesia terbilang mahal. Untuk memperbaiki situasi dan meningkatkan kesehatan masyarakat, maka Menteri Kesehatan dr. Adhyatma MPH menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 085/MENKES/Per/I/1989 tentang Obat Generik yang berguna untuk mendorong distribusi obat generik. Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, masyarakat diharapkan dapat mengakses obat dengan mudah dan juga merasionalkan penggunaan obat. Deregulasi obat tidak hanya berusaha untuk mempermudah akses terhadap obat murah, tetapi juga sebagai langkah awal dalam perbaikan sistem kesehatan Indonesia. Penelitian ini juga membahas mengenai reaksi dari pabrik farmasi dan pengusaha apotek yang terpengaruhi dari kebijakan deregulasi obat ini. Pada akhirnya, kebijakan ini belum berhasil secara maksimal karena harga obat yang belum turun. Namun, kebijakan ini berhasil memberikan obat alternatif yang murah, meskipun baru bisa didapatkan di rumah sakit pemerintah.

The purpose of this study was to explain the dynamics of drug deregulation policy which began with the issuance of the Minister of Health’s regulation 085/MENKES/Per/I/1989 using historical research methods. The historical research methods consist of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Since the start of the New Order, the price of medicine in Indonesia has been quite expensive. The Minister of Health, dr. Adhyatama MPH tried to fix the problem and improve public health by applying the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia, numbered 085/MENKES/Per/I/1989, concerning generic drugs which is useful for encouraging the distribution of generic drugs. With the issuance of this policy, it is hoped that the public can access drugs easily and also rationalize the use of drugs. The drug deregulation was not focused only on how to make drugs cheaper, but also a start in effort to fix the health system in Indonesia. This study also discusses the reaction of pharmaceutical manufacturers, pharmacists, and pharmacies to the deregulation and its effect. In the end, this policy still cannot reduce the price of drugs in the market. Though, this policy has succeeded in providing cheaper drugs as an alternative, even if it is only in the government funded hospital."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irlinda Fitraisyah Ardhianti
"Seorang Apoteker memiliki peran penting di Industri Farmasi dan Apotek. Dalam melaksanakan peran tersebut, seorang Apoteker harus memenuhi standar kompetensi sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk dapat memahami peran apoteker dan meningkatkan kompetensi, maka dilaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Finusolprima Farma Internasional dan Apotek Roxy Galaxy selama periode bulan Juli - Oktober 2021. Industri Farmasi harus selalu dapat meningkatkan kinerjanya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat bersaing. Salah satu caranya adalah dengan melakukan proses improvement, dimana seorang Apoteker harus dapat melakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas proses produksi. Dalam melakukan hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atas setiap aktivitas produksi yang ada untuk melihat seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja serta untuk mengetahui seberapa banyak tingkat aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut adalah metode time and motion study. Selain di Industri Farmasi, Apoteker juga berperan dalam Sarana Pelayanan Kefarmasian, salah satunya adalah Apotek. Apotek memiliki standar yang digunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka patient safety. Maka dari itu, seorang Apoteker wajib memiliki pemahaman terkait pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Apotek yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari hasil PKPA tersebut, calon Apoteker dapat memperluas wawasan, pemahaman, dan pengalaman untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian di tempat praktik kerja profesi.

A pharmacist has an important role in the Pharmaceutical Industry and Pharmacy. In this role, a pharmacist must fulfill the competency standards required to enter working life and undergo the professional practice. As a provision and experience for pharmacist candidates to understand the role of pharmacists and improve their competence, the internship at PT Finusolprima Farma Internasional and Apotek Roxy Galaxy was held during the period July - October 2021. The pharmaceutical industry must always be able to improve its performance to produce quality products and can compete. One way is to carry out the improvement process, where a pharmacist must be able to plan and control the production process activity. In doing this, it is necessary to measure each of the existing production activities to see how long the workforce needs the time and to find out how many levels of activity are carried out by the company to produce products. One of the methods used to take these measurements is the time and motion study method. In addition to the Pharmaceutical Industry, pharmacists also play a role in Pharmaceutical Service Facilities, one of which is a pharmacy. Pharmacy has a standard used as a guideline for pharmaceutical personnel aimed at improving the quality of pharmaceutical services, ensuring legal certainty for pharmaceutical personnel, and protecting patients and communities from using irrational drugs in the framework of Patient Safety. Therefore, a pharmacist must understand the implementation of pharmaceutical services in the pharmacy by applicable laws and regulations. This internship allows pharmacist candidates to broaden their insight, understanding, and experience doing pharmaceutical work at a professional work practice."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Firdausy Khalidin
"Salah satu hal yang berpengaruh terhadap pendapatan industri farmasi adalah rendemen yang dihasilkan dari proses produksi. Jika nilai rendemen meningkat maka akan meningkatkan nilai laba bersih. Sebaliknya jika rendemen menurun maka akan menurunkan nilai laba bersih sehingga pendapatan menurun. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui potensi penurunan rendemen pada proses produksi tablet serta upaya peningkatannya untuk mengurangi penurunan rendemen dan memperoleh rendemen yang maksimal. Setelah ditelusuri dari setiap stage proses produksi, ditemukan beberapa faktor pada proses compounding, drying, tableting dan packaging yang berpotensi dapat menimbulkan reject. Kemudian dari faktor tersebut diusulkan beberapa upaya untuk mengurangi potensi terjadinya reject sehingga meningkatkan rendemen.

One of the things that affect the income of the pharmaceutical industry is the yield generated from the production process. If the yield value increases, it will increase the net profit value. Conversely, if the yield decreases, it will reduce the value of net income so that income falls. This scientific work aims to determine the potential for yield reduction in the tablet production process and efforts to increase it to reduce yield reduction and obtain the maximum yield. After being traced each stage of the production process, the author founds a few factors in the compounding, drying, tableting and packaging processes that could potentially cause rejects. Then from these factors, several efforts are proposed to reduce the potential for rejects so as to increase the yield."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Titus Indriyawati
"Konsumsi produk farmasetik atau obat-obatan meningkat pada sektor tertentu seiring dengan pergeseran penyakit dari yang semula menular menjadi tidak menular. Tingkat kepatuhan minum obat di masyarakat yang rendah menyebabkan akumulasi obat tidak digunakan di rumah tangga. Sebagian besar masyarakat Jakarta membuang obat sisa tanpa memberikan perlakuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pengelolaan obat di rumah tangga di Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang pada anggota rumah tangga (usia > 18 tahun) sebanyak 279 responden dengan pendekatan Knowledge-Attitude-Practices Model. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 74,2% responden memiliki pengetahuan baik, 79,2% responden memiliki sikap positif dan 46,2% responden memiliki pengelolaan obat di rumah tangga yang baik. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang memiliki hubungan dengan pengelolaan obat di rumah tangga adalah pengetahuan dan sikap (p value < 0,05), dengan sikap positif berpeluang 2,5 kali untuk memiliki pengelolaan obat di rumah tangga yang baik dibandingkan responden dengan sikap negatif setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan (aOR= 2,496; 95%CI 1,528 - 4,079). Dari penelitian ini disimpulkan masih perlu dilakukan upaya peningkatan pengelolaan obat di rumah tangga yang baik melalui pendidikan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat.

Consumption of pharmaceutical products or medicines increases in certain sectors in line with the disease shift from infectious to non-infectious. The low level of compliance with taking medication in the community causes an accumulation of unused medication in the household. Most people in Jakarta throw away leftover medicine without giving it any special treatment. This research aims to determine the relationship between community knowledge, attitudes, and household drug management in Matraman District, East Jakarta. The research method used was a cross-sectional study of 279 household members (aged > 18 years) using the Knowledge-Attitude-Practices Model approach. The research results showed that 74.2% of respondents had good knowledge, 79.2% had a positive attitude and 46.2% had good household medication management. The results of the multivariate analysis show that the variables that have a relationship with household drug management are knowledge and attitude (p-value < 0.05), with a positive attitude having a 2.5 times chance of having good drug management in the household compared to respondents with a negative attitude after controlled by the knowledge (aOR= 2.496; 95%CI 1.528 - 4.079). From this research, it is concluded that efforts are still needed to improve the good management of medicines in households through health education to increase public knowledge and attitudes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>