Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81995 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Renaisan, 2005
297.273 INV
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Deniansyah
"Kendati kondisi pasar modal Indonesia belum sepenuhnya pulih, industri reksa dana terus menunjukkan perkembangan, baik dari sisi jumlah reksa dana, nilai aktiva bersih, unit penyertaan yang terjual. Namun dari 88 reksa dana yang tercatat di Bapepam hingga akhir Agustus 2000, hanya terdapat 2 Reksa Dana Syariah, yaitu Danareksa Syariah dan PNM Syaniah. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, maka 2 reksa dana tersebut masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan investasi umat muslimin.
Masih terbuka lebamya peluang dalam menjual Reksa Dana Syariah saat ini, membuat para Manajer Investasi berlomba-lomba untuk menawarkan reksa dana islam tersebut. Pengevaluasian karakteristik instrumen investasi syaniah merupakan tahapan penting yang harus diperhatikan para Manajer Investasi. Dengan mengetahui berbagai karakteristìk investasi syariah para Manajer Investasi dapat menginvestasikan dananya ke berbagai instrumen investasi syariah yang menurutnya menguntungkan.
Dalam mencari portfolio investasi syariah yang optimal, dilakukan analisis rasio keuangan dari 30 saham anggota Jakarta Islamic Index (JIl), yang kemudian dilakukan model penilaian saham dengan menggunakan dividen discounted model. Dari hasil penilaian saham ini diperoleh dua kelompok besar saham, yaitu kelompok overvalue dan kelompok undervalue. Kelompok undervalue adalah kelompok saham dimana harga teoritisnya lebih besar dibandingkan dengan harga penutupannya. Sedangkan kelompok overvalue merupakan kelompok saham yang harga teoritisnya lebih kecil dibandingkan harga penutupannya. Saham-saham yang termasuk kelompok undervalue adalah Astra Graphia, Astra Otoparts, Astra International, Berlian Laju Tanker, Charoen Pokpand, Dankos Lab., Fajar Wisesa, Indofood SM, Kalbe Fauna, Komatsu, Medco Energi, Metrodata, Tambang Timah, Tempo Scan, United Tractor.
Langkah selanjutnya melakukan analisis diskriminan berdasarkan dita kelompok tersebut terhadap 24 raslo keuangan perusahaan. Dari 24 variabel tersebut, temyata hanya 4 variabel saja yang dapat digunakan sebagai variabel pembeda, yaitu Return on Total Asset, Sales to Inventory, Sales to Account Variable, dan Return to Total Asset. Setelah dipero!eh dua kelompok dengan empat variabel pembeda, maka diperoleh klasifikasi Fisher. Fungsi diskriminan Fisher ini masing-masing kelompok tersebut adalah:
Kelompok Overvalued: z = -4,781 + 19,210 (Dividend Payout Ratio) + 0,506 (Sales to Inventory) + 0.002139 (Sales to Account Receivable)? 22,498 (Return to Total Asset).
Kelompok Undervalue: Z = -3,877 ?4,618 (Dividend Payout Ratio) + 0,236 (Sales to Inventory) ? 0,00212 (Sales to Account Receivable) +43,421 (Return on Total Asset).
Kedua fungsi diskriminan Fisher ini dapat digunakan untuk mengalokasikan obyek baru berdasarkan nilai diskriminan terbesar. Dalam menentukan proporsi dari 15 saham syariah pilihan tersebut dalam membentuk suatu portfolio saham syariah yang optimal, digunakan optimasi portfolio Markowitz. Dengan mengambil weekly return tahun 1997 hingga 2000, serta menggunakan Lagrangian Multipliers (pengganda Lagrangian) diperoleh rangkaian portfolio dengan varians yang minimum. Rangkaian portfolio yang efisien tersebut menghasilkan minimum variance portfolio sebesar 5,2307%, pada tingkat pengembalian portfolio sebesar 0.3%. Adapun alokasinya adalah Bailan Laju Tanker 54,534%, Tarnbang Timah 19,418%, Metrodata 9,763%, Tempo Scan Pasific 5,743%, Medco Energi 4,103%, Astra Graphia 4,009%, dan Fajar Surya Wisesa 2,429%.
Dengan mengambil tingkat SWBI (Sertifikat Wadiab Batik Indonesia) sebesar 11% per tahun atau 0.21154% per minggunya, diperoleh portfolio saham syariah yang optimal, yaitu pada tingkat risiko portfolio 9.2264% dan tingkat pengembalian sebesar 1.60%. Sedanglcan alokasinya Astra Otoparts 44,017%, Fajar Surya Wisesa 23,739%, Medco Energi 20,033%, Metrodata 7,374%, Astra Graphia 2,873%, dan Indofood SM 1,9611%. Langkah terakhir adalah pembentukan portfolio investasi syariah yang optimal. Dengan menggunakan koefisien risk aversion, A?4, diperoleb portfolio investasi syariah yang optimal sebagai berikut:
Instrumen investasi berisiko 40.774%, dengan perincian Astra Graphia 1.171%, Astra Autopart 17.947%, Fajar Surya Wisesa 9.679%, Indofood SM 0.7996%, Medco Energi 8.168%, Metrodata Electronic 3.007% Instrumen investasi bebas risiko 5 9.226%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T1344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuni Suryadini
"Pasar modal merupakan tempat untuk memperdagangkan berbagai instumen jangka panjang, baik dalam bentuk modal maupun hutang. Sejalan dengan perkembangan pasar modal pemikiran untuk mendirikan pasar modal syariah dimulai sejak muncul instrumen pasar modal yang menggunakan prinsip syariah yakni Reksa Dana. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Prinsipnya antara lain larangan setiap transaksi yang mengandung unsur ketidakjelasan dan efek yang diperjualbelikan harus memenuhi kriteria halal. Salah satu produk investasi yang sudah menyesuaikan diri dengan aturan-aturan syariah yaitu Reksa Dana Syariah. Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariah Islam. Salah satu bentuk Reksa Dana yaitu Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), contohnya Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah (Medali Syariah) yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Berdasarkan hal tersebut diatas maka terdapat persoalan yaitu bagaimana bentuk akad syariah dalam kegiatan investasi pada Reksa Dana Syariah serta bagaimana kedudukan Investor dalam Kontrak Investasi Kolektif (KIK) pada produk Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah (Medali Syariah). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan wawancara sebagai data pendukung dan deskriptif analisis maka dapat disimpulkan bahwa bentuk akad syariah dalam kegiatan investasi pada Reksa Dana Syariah terdapat 2 (dua) akad, yaitu wakalah dan mudharabah. Wakalah terjadi antara Investor dengan Manajer Investasi dan mudharabah terjadi antara Investor yang diwakili oleh Manajer Investasi dengan pengguna investasi berdasarkan proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak. Kedudukan Investor dalam Kontrak Investasi Kolektif (KIK) pada produk Reksa Dana Mega Dana Obligasi Syariah (Medali Syariah) adalah sebagai penyerta mengikatkan diri dengan KIK Medali Syariah yang dibuat Manajer Investasi (PT.Mega Capital Indoilesia/MCI) dengan bank kustodian. Untuk itu bagi Investor yang ingin berinvestasi pada Reksa Dana Syariah diharapkan mengetahui akad-akad yang digunakan pada Reksa Dana Syariah dan sebaiknya perjanjian investasi antara Investor dengan Manajer Investasi sebagai pengelola dana dituangkan dalam perjanjian tersendiri, agar jelas kedudukan hukumnya.

Capital market is a place to trade in different long-term instrument, both in the form of Capital or debt. In line with capital market development, the concept for establishing Syariah Capital Market started since capital market instrument appeared that used Syariah principles, namely Investment Fund. Syariah capital market is a capital market that applies Syariah principles. Its principles, are among others, the prohibition of any transaction that contains vague (doubtful) elements and the securities that are sold should meet rightful criteria. One of investment products that have adjusted itself with Syariah regulations is Syariah Investment Fund. Syariah Investment Fund is Investment Fund, the management and policy of which abide by Syariah Islam (Islamic) law. One of Investment Fund form is Investment Fund in the Form of Collective Investment Contract (KIK), for example Investment Fund Mega Dana Obligasi Syaria (Medali Syariah) that is made between Investment Manager and Custodian Bank. Based on the above matter, there is a problem, namely what is the form of Syariah agreement (requirement) in investment activities in Syariah Investment Fund and what is the Investor position in Collective Investment Contract (KIK) in the product of Investment Fund Mega Dana Obligasi Syariah (Medali Syariah). This analysis is conducted by using normative law analysis method with interviews as supporting data and descriptive analysis, it can be concluded that Syariah agreement form in investment activities at Syariah Investment Fund there are two (2) agreements, namely wakalah and mudharabah. Wakalah occurs between Investor represented by Investment Manager and mudharabah occurs between Investor represented by Investment Manager with investment user based on proportion agreed by both parties. The position of Investor in Collective Investment Contract (KIK) in Investment Fund Mega Dana Obligasi Syariah product (Medali Syariah) is to blind itself with KIK Medali Syariah made by Investment Manager (PT. Mega Capital Indonesia/MCI) with custodian bank. Therefore, Investor who wants to invest at Syariah Investment Fund is expected to know the agreement (requirement) used at Syariah Investment Fund and agreement between Investor and Investment Manager as Fund manager should be set forth in a separate agreement so that it is clear its legal connection."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T23530
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eko Priyo Pratomo
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
332.6 EKO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Priyo Pratomo
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001
332.6 Pra r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2007
S24620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Yuliana
"Selama tahun 2004, perkembangan pasar modal Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta, sangat menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ meningkat 44,93% dibandingkan tahun 2003. Hal ini tentu berimbas pada pasar saham dan instrument investasi yang berhubungan, misalnya reksa dana saham. Sayangnya, reksa dana syariah sebagai salah satu instrumen investasi kurang berkembang baik. Dari sepuluh reksa dana syariah dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), tidak terdapat satu pun reksa dana saham. Hal ini tentu saja menjadi dilema bagi investor yang menginginkan berinvestasi dalam instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana menilai harga teoretis suatu saham dengan meinpertimbangkan kine1ja historis perusahaan dan prospek perusahaan ke depan, menentukan portofolio-portofolio efisien dari saham-saham yang undervalued di pasar, dan memilih portofolio optimal berdasarkan tingkat penerimaan investor terhadap risiko (riskaversion). Portofolio optimal ini dapat menjadi rujukan bagi Manajer Investasi dalam membentuk instrumen reksa dana saham syariah baru atau mengevaluasi kinerja reksa dana saham yang ada.
Berdasarkan proses penilaian dari ke-30 saham yang termasuk ke dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) periode Juli-Desember 2005, terdapat 14 saham yang undervalued yaitu saham AALI, ADHI, ANTM, ASII, BUMI, CMNP, INCO, INTP, ISAT, KLBF, MEDC, TLKM, UNTR dan UNVR. Di antara saham-saham yang undervalued ini, saham BUMI memiliki rata-rata tingkat return tahunan yang tertinggi yaitu sebesar 346,14% de.ngan deviasi standar sebesar 7,5 7. Sedangkan rata-rata tingkat return tahunan terendah dicapai oleh CMNP yaitu sebesar 16,52% dengan deviasi standar 0,52. Dcngan mcmbentuk kurva clisien frontier Markowitz dan Copital Allocation Line, diperoleh portofolio optional pada instrumen saham dengan proporsi investasi: ADHI 26,89%, ASll 2,04%, INTP 29,89%, ISAT 18,06%, MEDC 20,78% dan UNVR 2,36%. Portofolio ini memiliki tingkat return yang diharapkan sebesar 97,5 8% dengan risiko sebesar 43,99%. Nilai reward to variability ratio-nya adalah sebesar 2,040 yang mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan risiko akan meningkatkan tingkat return yang diharapkan sebesar 2,040 satuan.
Pada tahap akhir, akan ditentukan berapa alokasi investasi pada aset berisiko (saham) dan aset bebas risiko., Bapepam sendiri telah menetapkan bahwa pada reksa dana saham, minimal, 80% dari NAB-nya harus diperoleh dari saham sehingga dapat saja Manager Investasi memutuskan untuk berinvestasi di saham 80% dan sisanya pada instrumen pasar uang untuk menjaga likuiditas sehingga diperoleh proporsi investasi pada Adhi Karya (ADHI) 21,51 %, Astra Intemasional (ASII) 1 ,63 %, Indocement (INTP) 23,91 %, Indosat (ISAT) 14,45 %, Medco Energi (MEDC) 16,62 %, Unilever Indonesia (UNVR) 1 ,89 % dan instrumen pasar uang sebanyak 20%.
Namun, berdasarkan persamaan utilitas, dengan nilai koefisien risk aversion (A) sebesar 4 saja, akan diperoleh tingkat keuntungan yang jauh di atas pasar yaitu dengan berinvestasi pada portofolio saham optimal sebanyak 116%. Dengan kata lain, seluruh dana yang tersedia diinvestasikan pada saham lalu meminjam16% dari danatersebut dengan biaya pinjaman sebesar risk free rate untuk kemudian diinvestasikan seluruhnya pada saham. Dengan demikian, portofolio optimal investasi adalah Adhi Karya (ADHI) 31,19%, Astra Internasional (ASII) 2,37 %, lndocement (INTP) 34,67 %, Indosat (ISAT) 20,95 %, Medco Energi (MEDC) 24,10 %, Unilever Indonesia (UNVR) 2, 74 % dan tidak bcrinvestasi di aset bebas risiko."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Widya Kusuma Astuti
"Pertumbuhan Reksa Dana Syariah masih tertinggal jauh dibandingkan Reksa Dana Konvensional, khususnya pada akhir 2006 sampai dengan akhir 2007 perkembangan Reksa Dana Syariah tergolong lambat, seharusnya kondisi ini tidak terjadi pada Negara Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan market share Reksa Dana Syariah.
Pelanggan dalam hal ini investor adalah aset perusahaan jangka panjang. Sehubungan dengan hal itu penting untuk mempertahankan dan memperoleh konsumen potensial, sehingga dapat meraih market share yang diharapkan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan market share Reksa Dana Syariah di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan melalui dimensidimensi SERVQUAL yang mempengaruhi kepuasan investor dalam melakukan investasi pada Reksa Dana Syariah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.
Dari hasil penelitian ini diperoleh 5 (lima) dimensi kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dapat mempengaruhi kepuasan investor secara positif. Namun secara statistik tidak semua varibel dimensi kualitas pelayanan menunjukkan hasil yang signifikan. Variabel dimensi kualitas yang menunjukkan hasil signifikan adalah reliability dan responsiveness, sedangkan variabel-variabel dimensi kualitas pelayanan yang tidak signifikan adalah tangible, assurance dan empathy pada tingkat keyakinan keyakinan 95%.

The Shariah Mutual Fund growth remains rearward further than any Conventional Mutual Fund, specifically at the year ends of 2006 and 2007 in which it was stagnant though this should not occur in Indonesia whose majority populations follow Moslem. Now therefore, one requires any effort to increase the Sharia Mutual Fund?s market share.
Customers, in this sense investors, serve as long-term asset for the organization. For the reason, it is important to retain and obtain potential customers for the expected market share that will, in their turn, raise the Sharia Mutual Fund?s market share in Indonesia.
The study aims at analyzing the service quality through SERVQUAL dimensions which effect the investors satisfaction in the shariah Mutual Fund investment. This applies a multiple regression analysis.
This draws 5 (five) dimensions of the service quality, the are tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy that will positively effect the investor satisfaction. However in statically nature, not all variables of the SERVQUAL dimensions with significant result include reliability and responsiveness while those with insignificant SERVQUAL dimensions are tangible, assurance and empathy at 95% confidence level."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>