Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahadi
"Penelitian ini dilakukan terhadap dua puluh perusahaan go public yang melakukan akuisisi pada tahun 1993 dan 1994 dengan masa obyek penelitian kurun waktu waktu 1990 sampai dengan 1996 dan perusahaan yang diteliti adalah perusahaan induk saja (perusahaan yang melakukan akuisisi ). Data yang diperolch dianalisa dengan analisis uji beda dua rata-rata dan pengujian dilakukan dengan perangkat software Microstat Copyright 1984 by Ecosoft Incorporated pada taraf signifikasi 1 %, 5 %, dan 10 %. Dalam penelitian ini penulis membahas dampak perusahaan yang melakukan akuisisi terhadap kinerja keuangan yuitu dampak akuisisi terhadap rata-rata return saham setelah akuisisi dibandingkan dengan sebe1um akuisisi, dampak akuisisi terhadap rata-rata R01 dan ROE sebelum akuisisi dibanding dengan sesudah akuisisi. serta rata-rata R01 dan ROE sesudah akuisisi dengan perusahaan pesaingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan return saham sebelum akuisisi dengan sesudah akuisisi, perbedaan profitability sebelum dan sesudah akuisisi dan profitability sesudah akuisisi dengan pesaingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum dampak akuisisi terhadap kinerja keuangan dari dua puluh perusahaan yang diteliti menunjukkan bahwa bila ditinjau dari sudut return saham dan profitability, dengan akuisisi belum dapat meningkatkan nilai bagi share holder dan manajemen bahkan secara keseluruhan profitability perusahaan setelah akuisisi lebih buruk daripada profitability sebelum akuisisi."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T16707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Prasetio
"Analisa Kinerja Keuangan perusahaan merupakan salah satu jenis analisa terpenting, jika kita ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Analisa ini sangat dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun oleh pihak eksternal perusahaan. Salah satu model yang dapat digunakan untuk menganalisa kinerja keuangan adalah Cash Flow Mechanic (CFM). CFM yang dikembangkan oleh Chase Manhattan Bank dari Cash Flow Statement, memiliki kemampuan untuk menganalisa kekuatan keuangan perusahaan disamping kemampuan lainnya yaitu menganalisa cash flow dari kegiatan operasional, investasi, dan finansial.
Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan keuangan 53 perusahaan industri manufaktur yang "go public" selama periode 1989--1990, ingin melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan cash flow dari kegiatan operasionalnya guna membiayai kegiatan-kegiatannya. Oleh karena itu digunakan model CFM karena model ini dapat menganalisa kemampuan perusahaan untuk (1) membayar kewajiban finansial (KF) yaitu bunga, dividen, dan bagian hutang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo, (2) membiayai kegiatan jangka pendek [KJP], yaitu sebesar pertambahan working investment, dan (3) membiayai sebagian kegiatan jangka panjang [KJPJ], yaitu sebesar depresiasi aktiva tetap.
Beberapa hal penting yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah : (a) Bagaimanakah kemampuan keuangan 53 perusahaan manufaktur selama periode 1991-1993, (b) Apakah kemampuan 53 perusahaan itu menurun selama periode 1991-1993, (c) Bagaimanakah kemampuan keuangan industri manufaktur selama periode 1991-1993, dan (d) Industri manufaktur manakah yang lebih tinggi kemampuan keuangannya, dan industri manufaktur manakah yang lebih rendah kemampuan. Untuk menjawabnya, maka analisanya dibagi atas dua bagian, yaitu analisa 53 perusahaan manufaktur, dan analisa 9 jenis industri manufaktur, kemudian dikembangkan 14 pertanyaan penelitian dan 4 hipotesa yang akan diuji secara statistik.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah : (a) kemampuan keuangan 53 perusahaan yang diukur atas kemampuan untuk membayar KF, membiayai KJP, dan KJPP adalah berbeda, (b) telah terjadi penurunan kemampuan keuangan 53 perusahaan, (c) hanya 3 dari 9 industri yang mampu membayar KF, membiayai KJP dan KJPJ, yaitu Kertas, Elektronik dan industri Lain-lain, 5 industri lainnya, yaitu Makanan dan Minuman, Kimia, Plastik dan Gelas, Metal, dan Otomotif hanya mampu membayar KF dan membiayai KJP, sedang industri Tekstil dan Produk Tekstil tidak mampu untuk membayar KF, membiayai KJP dan KJPJ, dan (d) industri yang lebih tinggi kemampuannya untuk membayar KF adalah industri Elektronik, industri manufaktur yang lebih tinggi kemampuannya untuk membayar KF, membiayai KJP, dan KJPJ adalah Industri Kertas, sedang yang paling rendah kemampuannya adalah Tekstil dan Produk Tekstil."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T5575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Desiserata Sari Prawiro Prawiro
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara penjualan dan pendapatan terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta melihat pola hubungan antar variabel tersebut dengan tahun penelitian yang berbeda.
Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari software 7SXCIFTA serta data-data keuangan pada kantor Pusat Data Pasar Modal (PDPM) dari penasahaanperusahaan manufaktur selama periode tahun 2000 hingga 2003 dengan jumlah observasi sebanyak 160.
Faktor interaksi digunakan sebagai variabel babas untuk menghasilkan model regresi linier yang terlengkap.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel penjualan dan faktor interaksi dan variabel penjualan dan variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan (yang diproxy-kan dengan EVA), namun terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel pendapatan terhadap variabel kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan pola hubungan antar tahun penelitian dapat dikatakan hampir sama.

This thesis has two purposes, first is to see the relationship between sales and earnings to company's financial performance. Second is to look the pattern of relationship between sales and earnings to company's financial performance.
Using data from software JSXCIFTA and others related data in Pusat Data Pasar Modal (PDPM) office, this research taking 160 observations, consists of 40 manufactures go public companies as research sample in time period year 2000 until 2003.
Interaction factor have been used as independent variable in order to make the regression model be the most complete model.
The result shows that there is negative and significant relationship between sales and the interaction factor of sales and earnings to company's financial performance but the relationship between earnings to company's financial performance shows positive and significant relationship. Also show the same pattern as the result of each year analysis in 4 years (2000-2003).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20439
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Carmelia Widiastuti
"Pendahuluan
Manajemen keuangan didefinisikan sebagai fungsi dan tanggung jawab manajer keuangan. Walaupun kondisi perusahaan berbeda-beda, namun keputusan utama yang diambil oleh manajer keuangan adalah : keputusan investasi, keputusan pembelanjaan, dan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen harus dibagikan kepada pemegang saham. Ketiga keputusan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Masing-masing keputusan diintegrasikan untuk memaksimumkan nilai perusahaan, yang dicerminkan dari harga pasar sahamnya.
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan. Kebijaksanaan dividen atau keputusan dividen pada hakekatnya menentukan posisi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang ditahan sebagai retained earnings. Perbandingan antara dividen dan keuntungan merupakan rasio pembayaran dividen atau dividend pay out ratio. Karena dividen merupakan bagian dari Iaba, maka salah satu faktor yang mempengaruhi dividend pay out ratio adalah besarnya Iaba.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan dividen ditentukan oieh perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini akan menggambarkan pengaruh besarnya kebutuhan investasi, kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari modal sendiri yang ditanamkan (return on equity), struktur modal (debt to equity ratio) terhadap penentuan kebijakan dividen (dividend payout ratio), pada perusahaan-perusahaan go public di Bursa Efek Jakarta, juga perbedaan kebijakan dividen perusahaan aktif dan tidak aktif dalam perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hartanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perbedaan karakter CSR Inti dan CSR Umum terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan dan agresivitas pelaporan perusahaan dalam bentuk manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Termasuk didalamnya efek moderasi aktivitas agresif pelaporan terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan. Digunakan 1.214 data observasi dalam kurun waktu 2013-2014 dari perusahaan publik pada dua negara ASEAN, Indonesia dan Malaysia. Pengukuran skor CSR menggunakan koding Clarkson modifikasi yang dikembangan dari koding Clarkson (2008).
Hasil analisis memperlihatkan terjadi peningkatan pengungkapan CSR selama dua tahun pengamatan. Tingkat pengungkapan CSR di Indonesia lebih tinggi dibandingkan di Malaysia. Perusahaan di kedua negara lebih rendah mengungkapkan CSR Inti ketimbang CSR Umum. Perusahaan Malaysia lebih detil dalam mengungkapkan isu sosial sementara perusahaan Indonesia lebih detil dalam mengungkapkan isu lingkungan hidup. Tingkat pengungkapan biaya pengeluaran CSR lebih rendah di Malaysia ketimbang di Indonesia. Karakter CSR Inti memiliki sifat keunggulan kompetitif yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan masa datang perusahaan, baik berbasis pasar maupun akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan bukti CSR Inti juga memiliki muatan etis yang mampu mengurangi pengaruh negatif aktivitas agresif manajemen laba dan agresivitas perusahaan. Pengaruh CSR Umum terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah positif. Namun demikian ditenggarai bersifat pencitraan dan kamuflase. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh positif terhadap aktivitas agresivitas pelaporan manajemen laba dan penghindaran pajak agresif. Penelitian ini juga membuktikan terdapat ambiguitas pemangku kepentingan terhadap CSR sehingga tercipta efek Halo yang mengaburkan muatan pencitraan/kamuflase CSR Umum di kedua negara.

This study aims to determine the impact of different CSR characters: Core CSR and Generic CSR on the company's future financial performance, the aggressiveness of the reporting companies in the form of earnings management and aggressive tax avoidance. Research also want to see CSR role in moderating the negative effects of corporate reporting aggressive to the future financial performance of the company. There are 1,214 observation data for the period 2013-2014. Public companies from the two countries of ASEAN: Indonesia and Malaysia is used as sample. This study used content analysis approach for CSR score measurements. The source of CSR information is company's annual report. The coding used is Clarkson modification which is developed from Clarkson (2008) in this research. Estimation hypothesis testing was done with a panel data approach.
The results show an increase in CSR disclosure during the two years of observation. CSR disclosure level in Indonesia is higher than in Malaysia. Companies in both countries have a lower CSR core`s disclosure in general. than the disclosure for CSR core. The Malaysian company is more detail in expressing social issues while the Indonesian company is more detail in disclosing environmental issues. Disclosure for CSR expenses in Malaysia is lower than in Indonesia. The research proves the character of CSR core possess the characterisic of competitive advantages that are able to contribute positively to the future financial performance of companies, both market-based and accounting. While CSR generic has imaging properties so that the positive effect on the company`s financial performance. CSR core also has a characteristic charge of ethic so that can reduce the negative effects of aggressive earnings management activity and tax aggressiveness of the company. While CSR generic has a proven camouflage trait hence give the positive effect on earnings management activity reporting aggressiveness and aggressive tax avoidance. Research shows there is an ambiguity of stakeholders on CSR so as to create Halo effect that blurs the charge imaging/camouflage General CSR."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2667
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Tienmar,author
"Analisa kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu analisa yang penting, analisa ini diperlukan apabila kita ingin mengetahui kekuatan maupun kelemahan perusahaan Untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan dapat digunakan berbagai alat analisa yaitu : Analisa Cash Flow, Analisa modal Kerja, Cash Flow Mekanik dan Analisa Ratio. Model yang akan dipergunakan dalam analisis ini adalah analisa rasio yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan RI No. 8261KMK.01311992 dengan sedikit penyempurnaaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan 130 perusahaan manufaktur yang telah go public untuk periode laporan keuangan 1994 sld 1996 Yang ingin diketahui adalah bagaimana Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan Rasio Operasi perusahaan serta bagaimana pengaruh rasio tersebut terhadap Price to Book Value.
Beberapa hal penting yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas dan tingkat efisiensi 130 perusahaan manufaktur yang telah go public di BEJ selama periode 1994 sld 1996 yang terbagi dalam 19 Janis kelompok produklusaha.
2. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat Likuiditas (CR) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 s/d 1996.
3. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat Solvabilitas (AIL) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996
4. Apakah ada perbedaan tingkat Rentabilitas (ROE) baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
5. Apakah ada perbedaan tingkat Rentabilitas - Gross Profit Margin baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 s/d 1996
6. Apakah ada perbedaan tingkat Efisiensi - Operating Ratio baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
7. Mengetahui tingkat kesehatan masing-masing perusahaan yaitu dihitung berdasarkan skor yang telah ditentukan.
8. Mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kesehatan perusahaan baik ditinjau per kelompok produk maupun antar tahun selama 1994 sld 1996.
9. Mengetahui hubungan tingkat ratio dengan Price to Book Value.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.a. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Lumber and Woods memiliki tingkat Likuiditas tertinggi.
1.b. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Adhesive memiliki tingkat Solvabilitas tertinggi.
1.c. Perusahaan yang bergerak dalam industri Consumers Goods memiliki Rentabilitas tertinggi.
1.d. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Pharmaceutical memiliki tingkat Return on Equity dan Gross Profit Margin tertinggi.
2.a. Tidak ada perbedaan Likuiditas antar tahun.
2.b. Ada perbedaan Likuiditas antar kelompok industri.
3.a. Tidak ada perbedaan Solvabilitas antar tahun.
3.b. Ada perbedaan Solvabilitas antar kelompok industri
4.a. Tidak ada perbedaan rentabilitas antar tahun.
4.b. Ada perbedaan rentabilitas antar kelompok industri.
5.a. Tidak ada perbedaan gross profit margin antar tahun.
5.b. Ada perbedaan gross profit margin antar kelompok industri
6.a. Tidak ada perbedaan rasio operasi antar tahun.
6.b. Ada perbedaan rasio operasi antar kelompok industri.
7. perusahaan yang memliki tingkat kesehatan tertinggi berturut-turut kelompok industri adhesive, consumers goods dan pharmaceutical
8.a. Tidak ada perbedaan Rasio Operasi antar tahun.
8.b. Tidak ada perbedaan Rasio Operasi antar kelompok industri.
9. ada hubungan positip anatara 5 (lima) variable secara bersama-sama yaitu likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan rasio operasi dengan price to book value"
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Seviani
"Makalah ini berusaha untuk mengkaji dampak berbeda dari transaksi merger dan akuisisi (M&A) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang mengakuisisi di berbagai kondisi pasar. Makalah ini mencakup tinjauan literatur yang meliputi teori kesepakatan M&A, motif, dan temuan empiris sebelumnya terkait kinerja perusahaan setelah transaksi M&A. Data yang digunakan terdiri dari 162 transaksi merger dan akuisisi yang telah selesai dalam periode 2012 hingga 2021 dari perusahaan yang terdaftar di pasar negara berkembang (India, Malaysia, dan Taiwan) serta negara maju (Belgia, Belanda, Luksemburg (Benelux), Jerman, dan Inggris). Kinerja keuangan diukur menggunakan return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan earnings per share (EPS). Data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis dengan Wilcoxon signed-rank test. Studi ini menunjukkan bahwa transaksi M&A memberikan dampak kinerja keuangan yang serupa pada perusahaan di pasar negara berkembang dan negara maju. Terdapat efek positif yang signifikan secara keseluruhan terhadap ROA dan ROE perusahaan yang mengakuisisi pasca-transaksi M&A. Namun, EPS dari perusahaan yang mengakuisisi menurun setelah transaksi M&A.
This paper tries to examine the differential impact of merger and acquisitions (M&A) transactions on acquiring firms' financial performance across different market conditions. It includes literature review that encompasses M&A deals theory, motive, and prior empirical findings on a firm's performance after an M&A transaction. Using data of 162 completed merger and acquisitions transactions in the period 2012 to 2021 from listed companies in emerging markets (India, Malaysia, and Taiwan) and developed countries (Belgium, Netherlands, Luxembourg (Benelux), Germany, and the United Kingdom). Financial performance is measured using return on asset (ROA), return on equity (ROE), and earnings per share (EPS). The data were analyzed by the following statistical methods: descriptive statistics, normality test, and hypothesis test using Wilcoxon signed-rank test. This study presents evidence that M&A transactions lead to a similar financial performance impact on a firm's in emerging markets and developed countries. There is an overall significant positive effect found for acquirer firms’ ROA and ROE post-M&A deals. Whereas, EPS of acquiring firms deteriorated after M&A transactions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Permata Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap Eco-Innovation. Secara khusus, penelitian ini membahas kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan Return on Asset ROA , Return on Equity ROE , dan Earning Retention Ratio ERR yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai EcoInnovation. Penelitian ini menggunakan total observasi sebanyak 155 firm years yang terdiri dari 31 perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2015. Dari total observasi ditemukan sebanyak 75 firm years melakukan Eco-Innovation dan 80 firm years tidak melakukan EcoInnovation. Metode pengujian yang digunakan adalah regresi Logit. Hasil dari penelitian ini adalah ROA memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap EcoInnovation, ROE memiliki pengaruh signifikan positif terhadap Eco-Innovation, dan ERR tidak memiliki pengaruh terhadap Eco-Innovation.

This research examines the influence of Firm Financial Performance towards EcoInnovation. In particular, this research discusses firm financial performance which proxies by Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, and Earning Retention Ratio ERR that could affect firms on make a decision about EcoInnovation. This research used 155 firm years from total observation that contains of 31 consumer goods companies listed in Indonesian Stock Exchange during the period 2011 2015. From the total observation was found that 75 firm years perform Eco Innovation and 80 firm years didn rsquo t perform Eco Innovation. The test was conducted by using logistic regression model. The results of this study are ROA has a significant and negative impact toward Eco Innovation, ROE has a significant positive impact on Eco Innovation, and ERR has no significant impact on Eco Innovation. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Poerwati Firdaus
"Baik pihak manajemen perusahaan maupun pihak di luar perusahaan seperti investor, kreditur, Pemerintah, dan serikat buruh, memerlukan untuk melakukan evaluasi prestasi keuangan suatu industri/perusahaan sesuai dengan kepentingan masing-masing. Alat yang populer dipakai dalam mengevaluasi prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri adalah analisa Laporan Keuangan dan analisa Ratio Keuangan. Carslaw & Mills (1991) telah menguji suatu model dengan menggunakan analisa Ratio Keuangan (CFSRA) yang didasarkan oleh salah satu Laporan Keuangan Utama yaitu Cash Flow Statement.
Menggunakan dasar CFS dianggap lebih akurat dalam menggambarkan kekuatan keuangan sesungguhnya dan profitabilitas perusahaan/industri karena menggunakan adjustment terhadap unsur-unsur non kas, dan dapat mencerminkan seluruh aktivitas perusahaan (usaha, investasi dan pendanaan). Dengan menggunakan CFS Indirect Method, kemampuan perusahaan diukur dati kelebihan arus kas bersih dari kegiatan usaha (CFFO) terhadap Laba Bersihnya.
Tujuan penelitian ini untuk melihat prestasi kekuatan keuangan perusahaan/industri semen yang sudah 'go public' selama 1990-1993, yaitu PT. Indocement Tunggal Prakarsa (ITP), PT. Semen Cibinong (SC), PT. Semen Gresik (SG) yang masing-masing diperkirakan menquasai hampir 70 % pangsa pasar Indonesia dalam hal menghasilkan Arus Kas dari Aktivitas Usaha (CFFO) guna membiayai Aktivitas Usaha, investasi maupun pendanaannya.
Model CFSRA dipilih untuk penelitian ini karena dapat mengukur prestasi kekuatan dan kemampuan perusahaan dalam menjaga atau meningkatkan : (1) likuiditas dan solvabilitas usaha, (2) kualitas income, (3) capital expenditures, maupun (4) cash flow returns.
Alat yang dipakai untuk mencari sejumlah kriteria yang mempengaruhi prestasi keuangan perusahaan adalah : (a) cash interest coverage, cash debt coverage, dan cash dividend coverage ratios, (b) quality of income ratio, (c) capital expenditures ratio, dan (d) cash flow returns per share, cash returns on assets, cash returns on debt and shareholders' equity, cash returns on stockholders' equity ratios.
Sejumlah pertanyaan yang timbul dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana perkembangan kemampuan prestasi keuangan industri semen dari waktu ke waktu selama periode 1991-1993, (2) bagaimana perkembangan kemampuan setiap perusahaan semen dari waktu ke waktu selama tahun 1991-1993, (3) perkembangan posisi setiap perusahaan di dalam industri semen dari waktu ke waktu selama 1991-1993. Dalam menjawab pertanyaan di atas dilakukan Analisa Industri, Analisa Horizontal, dan Vertikal terhadap masing-masing perusahaan yang dikembangkan dalam 27 pertanyaan dan 8 hipotesa yang di uji secara statistik.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) secara industrial tidak ada perbedaan kemampuan yang berarti dalam prestasi keuangan industri semen'dalam periode 1991-1993. (2) Meski demikian secara deskriptif, analisa Vertikal dan Horizontal terhadap sejumlah perusahaan semen menunjukkan adanya gejala-gejala penting yang mempengaruhi prestasi keuangannya selama 1991-1993, yaitu :
Prestasi keuangan perusahaan ITP selama 1991-1993 menunjukkan : (1) gejala berfluktuasi membaik dalam hal meningkatkan nilai perusahaan, menjaga efektivitas penggunaan Aktiva maupun dana Hutang dan Modal Sendiri, serta kemampuan dana internal dan membayar deviden, (2) namun perlu dicatat adanya penurunan berfluktuasi dalam pengembalian pinjaman dan bunganya maupun effisiensi usaha.
Prestasi keuangan perusahaan SC selama 1991-1993 menunjukkan (1) gejala membaik pada kemampuan dana internal membiayai investasi, namun (2) gejala penurunan pada kemampuan CFFO membayar pinjaman (solvabilitas) bunga dan deviden (likuiditas), effektivitas dan effisiensi usaha' apalagi peningkatan nilai perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-1794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>