Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183286 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaret Arni Bayu Murti
"Jalan Kopi merupakan salah satu bagian dan kawasan pemugaran Kota Tua Jakarta yang telah ditetapkan sejak tahun 1973. Namun, di dalam rencana pengembangan Kota Jakarta 2005-2010, Dinas Tata Kota telah merencanakan pelebaran jalan di beberapa wilayah kota, termasuk di kawasan pemugaran karena alasan permasalahan transportasi. Hal ini menjadi permasalahan karena di kawasan pemugaran terdapat bangunan-bangunan tua dengan Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah nol, yang berarti akan terjadi pembongkaran pada bagian depan bangunan tua dengan gaya Pecinan tersebut. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah yang menyebabkan pertentangan dalam rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran dan konflik apakah yang terjadi dalam rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran? Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, saya menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara pengumpulan data, yaitu studi dokumen, pengamatan dan wawancara berpedoman kepada para informan, yaitu pejabat institusi pemerintah dan warga yang bangunannya akan terbongkar untuk rencana pelebaran jalan. Berdasarkan hasil penelitian, penyebab pertentangan adalah adanya dasar pemikiran antara Dinas Tata Kota dan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman yang berlawanan. Perbedaan kepentingan di antara institusi pemerintah dan warga Jalan Kopi, juga yang mengakibatkan adanya pertentangan. Selanjutnya, konflik yang terjadi di dalam rencana ini adalah ketidakcocokan pemahan terhadap kebijakan pemugaran dan adanya tumpang tindih kepentingan sehingga menyebabkan ketidakcuhan para pejabat institusi dan warga terhadap makna sejarah Jalan Kopi. Penelitian ini menyimpulkan, yang pertama, bahwa terjadinya rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran disebabkan karena tidak adanya koordinasi antar institusi, sehingga perlu ditetapkan wewenang kepada sebuah badan pengelola untuk Kota Tua Jakarta. Kedua, rencana pelebaran jalan di kawasan pemugaran sebaiknya dihentikan, karena adanya kendala dana untuk ganti rugi kepada warga dan secara drastis dapat merubah wajah Kota Tua Jakarta.

Kopi street has been included in Old Town Conservation Plan since 1973 by a decree of the Governor of Jakarta. However, a road-widening project has been planned by Dinas Tata Kota (Department of Town Planning) of Jakarta in the old town area for the program in 2005-2010. The city road-widening project was proposed in order to solve the transportation problem in Kota area. Consequently old buildings with Building Line ratio zero and with the front side having Chinese style facades must be all demolished. This condition raises contradictive question: what is behind the contradiction in the protected district? What kind of conflict is involved? To answer the questions, I used qualitative approach to collect the research data. These were acquired through document study, observation, guided interview to the related resources; officers of related departments and building owners of the studied district. The research conducted has shown that the contradiction originated came from the different point of views between Dinas Tata Kota (Department of Town Planning) and Dinas Kebudayaan dan Permuseuman (Department of Culture and Museum). The research also showed another source of conflict, namely the different interests between governmental institutions and residencents of Kopi Street. Furthermore, the conflict occurred in road-widening plan came from the misunderstanding on the restoration policy and the overlapping interest among the above mentioned two entangled parties and led into different appreciation about the historical background of Kopi street. The study has been summarizes into two points of conclusion. First, the road-widening project was planned without any coordination among the related institutions. Thus, a leading sector authority must be established to commission Jakarta Old Town Conservation Program. Second, the road-widening project must be reconsidered or cancelled, due to the lack of financial support in order to pay the land compensation to the residencents of Kopi Street as well as due to negative opinion support. Also the road-widening project would severely change the townscape of Old Jakarta established in the 17th century by the Dutch.
Key Words : contradiction, conflict, restoration policy, institution, old town conservation district, road widening project planning.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Riska Phillia Br
"

Penelitian ini membahas pentingnya pelestarian kawasan cagar budaya sebagai warisan perkotaan dalam mengembangkan identitas dan budaya kota. Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan masyarakat dalam menilai integritas dinamis warisan perkotaan melalui pendekatan sense of place dan memori kolektif. Fokus penelitian ini adalah pada kawasan Kotatua di Jakarta yang mengalami perubahan fisik dan fungsi seiring waktu. Pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga keaslian dan kelestarian kawasan ini, tetapi perlu ada instrumen yang kuat untuk meminimalisir dampak negatif. Penelitian ini berusaha menyusun konsep perencanaan tata ruang yang aplikatif dan fleksibel, dengan mempertimbangkan urban memory masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas kawasan pemugaran dan mempertahankan nilai sejarah serta identitas lokal. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa kawasan Pemugaran Tambora memiliki aspek fisik dan non-fisik yang menjadi urban memory yang diingat oleh masyarakat. Jalan Kali Besar Barat, Masjid, Rumah Cina/Pecinan, dan Pasar Pagi menjadi elemen penting yang diingat karena aktivitas yang beragam, nilai religius, identitas budaya, dan simbol perdagangan. Penelitian merekomendasikan pelestarian Jalan Kali Besar, Masjid-Masjid Cagar Budaya, Rumah Cina/Pecinan, dan Pasar, sementara aspek lain dapat dimodifikasi dan diberi penggunaan baru untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan produktivitas kawasan.


This study discusses the importance of preserving cultural heritage areas as urban heritage in developing urban identity and culture. This research involves collaboration with the community in assessing the dynamic integrity of urban heritage through a sense of place and collective memory approach. This research focuses on the Kotatua area in Jakarta, which has undergone physical and functional changes over time. The provincial government of DKI Jakarta has issued a policy to maintain the authenticity and sustainability of this area, but robust instruments are needed to minimize negative impacts. This research seeks to develop a spatial planning concept that is applicable and flexible, taking into account the urban memory of the community. The goal is to improve the quality of the restoration area and maintain historical value and local identity. The results of this study reveal that the Tambora Restoration area has physical and non-physical aspects that become urban memories that the community remembers. Jalan Kali Besar Barat, the Mosque, the Chinese House/Chinatown, and the Morning Market are essential elements to remember for their diverse activities, religious values, cultural identity, and trade symbols. Research recommends preserving Jalan Kali Besar, Heritage Mosques, Chinese Houses/Chinatown, and Markets. At the same time, other aspects can be modified and given new uses to improve the environmental quality and productivity of the area.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risalina Adikurniati
"Peningkatan kualitas adalah tindakan meningkatkan vitalitas suatu kawasan yang mengalami degradasi kualitas yang berakibat kawasan tersebut tidal( mampu berfungsi dengan baik dan beradaptasi sejalan dengan perkembangan kawasan kota lainnya. Kawasan pemugaran Kota Lama Jakarta adalah contoh kawasan yang mengalami degradasi kualitas sehingga kenyamanannya berkurang dan citranya menurun. Oleh karena itu Pemerintah DKI Jakarta, selaku pihak yang berwenang dalam menata kota, mengambil tindakan untuk "mempersehat kembali" kawasan tersebut. Peningkatan kualitas kawasan pemugaran memiliki permasalahan yang kompleks dan membutuhkan cara penanganan tertentu. Dengan studi kasus peningkatan kualitas di Kota Lama Jakarta yang berpegangan pada rencana Tata Kota DKI Jakarta, dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang ada dan bagaimana prinsip dari peningkatan kualitasnya agar pelaksanaannya berlangsung dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sadili Somaatmadja
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Setyani Sudarmadji
"ABSTRAK
Konsep Kota Kreatif yang dibawa oleh Charles Landry dan Fransco Bianchini telah menjadi tren di dunia sekitar sepuluh tahun terakhir. Dalam kota, terdapat sumber daya yang krusial, yaitu sumber daya manusia. Kota kreatif, mencoba mendorong dan mengakomodir kreativitas warganya. Kreativitas merupakan sesuatu yang berharga, yang memberi dukungan bagi keberhasilan kota. Beberapa kota di dunia, cenderung mengembangkan kawasan bersejarahnya dalam usaha menuju kota kreatif. Nilai sejarah pada kawasan bersejarah dapat menjadi magnet untuk mendatangkan orang dari kota maupun negara lain. Di lain sisi, sejarah dapat menjadi inspirasi dan ilham untuk kreativitas. Kawasan bersejarah memiliki potensi lain yang dapat mendukung sebuah kota menjadi kota yang kreatif. Hal ini dapat dilihat dari keempat aspek, yaitu ekonomi, sosial, budaya.

ABSTRACT
Creative city concept which bring by Charles Landry and Fransco Bianchini, now being tren at least in ten last year. City has critical resource, that is the human. Creativi city is try to push and accommodate their citizen?s creativity. Creativity is precious thing, to support the successful of the city. Some city in the world prefer develop their historical place in work to be creative city. Historic values in historical places can be magnet to invite people from other
city and country. In other side, history can be inspiration for creative thinking. Historical places has other potency that can be support for a city to be creative city. It?s look by four aspect, economy, social, culture, and environment."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1694
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heribertus Ompusunggu
"Kawasan Kota Tua Jakarta merupakan destinasi wisata yang direncanakan
oleh Pemerintah didaftarkan pada UNESCO di tahun 2015, sebagai heritage atau
warisan budaya. Namun permasalahan kemacetan lalu lintas, gangguan keamanan
dan tidak tertibnya pedagang kaki lima akan menjadi hambatan dalam rencana
tersebut. Sehingga diperlukan fungsi kepolisian dengan mengedepankan
kemitraan dengan masyarakat di Kawasan Kota Tua dalam penanggulangan
terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi. Pertanyaan tesis ini
adalah: bagaimana Pemolisian Polsubsektor Pinangsia di Kawasan Kota Tua
Jakarta, kendala-kendala yang dihadapi dan Pemolisian yang ideal yang dapat
diterapkan di Kawasan Kota Tua Jakarta.
Teori dan Konsep yang digunakan pada tesis ini adalah, polisi, pemolisian,
masyarakat atau komuniti, pariwisata, perkotaan, manajemen, Polsek dan
Polsubsektor dan Analisis SWOT.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berfokus pada
etnografi, sementara metode penulisannya penulis cenderung ke deskriptif
analisis.
Temuan penelitian menyebutkan Pemolisian Polsubsektor Pinangsia di
Kawasan Kota Tua Fatahilah dilaksanakan dengan melalui beberapa proses
manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan.
Kegiatan yang dilakukan adalah pengaturan, penjagaan, dan patroli. Kendalakendala
yang dihadapi dari segi internal, adalah kemampuan Polsubsektor
Pinangsia masih terbatas hal ini dilihat dari segi sumberdaya manusia secara
kuantitas baik kualitas (khususnya tidak ada polisi pariwisata), sarana dan
prasarana serta anggaran. Sementara kendala dari segi Eksternal adalah kurang
maksimalnya kerjasama dengan pihak Sat Pol PP, Satpam Museum, PKL,
Parkiran dan Linmas dalam hal keterpaduan, kurang maksimalnya alat pendukung
pengamanan di wilayah kawasan Kota Tua, misalnya pagar dan CCTV. Model
Pemolisian yang ideal dengan melihat keterbatasan organisasi, bagi Polsubsektor
Pinangsia adalah pemolisian modern yang proaktif dalam menyelesaikan masalah
dengan memfokuskan pelayanan dan pengayoman terhadap pariwisata perkotaan.
Kesimpulan, Pemolisian Polsubsektor Pinangsia di Kawasan Kota Tua
Jakarta sudah dilaksanakan melalui peran petugas Polsubsektor Pinangsia yang
memiliki kecenderungan menekankan peran para petugas kepolisiannya pada
tindakan-tindakan kepolisian secara persuasif, preemtif dan preventif dengan
melaksanakan berbagai kegiatan yang bersifat individu..
Saran, seharusnya Polsubsektor Pinangsia memiliki kemampuan secara
kualitas dan kuantitas untuk menjamin kenyamanan wisatawan dalam melakukan
kunjungannya, dan ditunjang oleh pendukung dalam rangka penanggulangan
permasalahan sosial yang membutuhkan dukungan dari Pemerintah.
Kata Kunci: Pemolisian, Perkotaan dan Pariwisata.

The Kota Tua Jakarta area is a tourist destination which was planned by
the Government registered on the UNESCO in 2015, as a heritage city. But the
problems of traffic congestion, security threats and not martinet vendors will be
obstacles in the plan. So that the necessary police functions by promoting
partnerships with the community in the Kota Tua Jakarta area in in response to the
social problems that occur. The thesis question is: how policing Polsubsektor
Pinangsia in the Kota Tua Jakarta area, obstacles faced and policing an ideal that
can be applied in the Kota Tua Jakarta area.
Theories and concepts used in this thesis is, police, policing, community or
local community, tourism, urban management, police and Polsubsektor and
SWOT Analysis.
Methods This study used a qualitative approach focuses on ethnography,
while the methods of literary writers tend to the descriptive analysis.
Polsubsektor Pinangsia policing research findings mentioned in the Kota
Tua Jakarta area implemented through a management process ie planning,
organizing, leadership and supervision. Activities undertaken is the setting,
maintenance, and patrol. Constraints faced in terms of internal, is still limited
ability Polsubsektor Pinangsia this in terms of human resources in terms of
quantity of good quality (in particular there is no tourism police), infrastructure
and budget. While the terms of the External constraints are less maximum
cooperation with the Sat Pol PP, museum guard, street vendors, parking and
Linmas in terms of integrity, lack of support tools maximum security in the Kota
Tua Jakarta area, such as fencing and CCTV. The ideal model of policing to see
the limitations of the organization, for Polsubsektor Pinangsia modern policing is
proactive in resolving problems with the service and protection focusing on urban
tourism.
Conclusion, policing Polsubsektor Pinangsia in the Kota Tua Jakarta area
has been carried out through role Pinangsia Polsubsektor officer who has a
tendency emphasizes the role of its police officers on police actions persuasively,
preemptive and preventive to implement various activities are individual.
Advice, should have the ability Polsubsektor Pinangsia in quality and quantity to
ensure the comfort of the traveler's visit, and supported by the support in order to
control social problems that require the support of the Government.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reggina Diah Ayuningtyas
"Dark tourism merupakan wisata dengan berkunjung ke tempat terjadinya kekejaman dan pembunuhan yang berhasil menarik minat wisatawan. Hal ini dikarenakan oleh keunikannya yang tidak didapatkan oleh wisatawan jika berkunjung ke jenis wisata lain. Oleh karena itu, wisata ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut, terlebih lagi Indonesia memiliki banyak daya tarik wisata dark tourism, salah satunya yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, dan Toko Merah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kekelaman dark tourism sebagai daya tarik utama, potensi wisata, serta upaya pengembangan wisata di Kawasan Kota Tua Jakarta. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode skoring pada penilaian tingkat kekelaman dan potensi wisata. Sementara itu, pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis deskriptif keruangan dan analisis spasial komparatif. Berdasarkan hasil penilaian spektrum dark tourism, diketahui bahwa Pelabuhan Sunda Kelapa tergolong ke dalam tingkatan light-dark, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Toko Merah tergolong ke dalam tingkatan dark. Sementara itu, berdasarkan penilaian potensi wisata, Toko Merah tergolong ke dalam potensi sedang, sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Pelabuhan Sunda Kelapa memiliki potensi yang tinggi.

Dark Tourism is a tour by visiting places of atrocities to murders that have succeeded in attracting tourism, because of its uniqueness that tourists will not get when visiting other types of tourism. Therefore, dark tourism has the potential to be developed further, especially Indonesia has a lot of dark tourism attractions, in the Kota Tua Jakarta, such as Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Sejarah Jakarta, and Toko Merah. The purpose of this study is to determine the dark level of dark tourism as the main attraction, tourism potential, and tourism development efforts. The approach used in this study is a qualitative using the scoring method in assessing the dark level of dark tourism and assessing tourism potential. Meanwhile, data collection was obtained through interviews, field observations, and literature studies. Furthermore, the data analysis in this study is descriptive analysis with a spatial approach, and comparative spatial analysis. Based on the results of the dark tourism spectrum assessment, it is known that Pelabuhan Sunda Kelapa belongs to the light-dark level, while the Museum Sejarah Jakarta and Toko Merah belong to the dark level. Meanwhile, based on the assessment of tourism potential, Toko Merah dan is classified as a medium potential to be developed, while the Museum Sejarah Jakarta and Pelabuhan Sunda Kelapa have high potential value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Widyati Purwantiasning
"Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian multi-tahun, yang dilakukan selama dua tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun opsi peningkatan kualitas lingkungan binaan kawasan bersejarah Jakarta melalui penerapan prinsip TOD yaitu pemadatan, pencampuran, perapatan. Dengan menganalisis opsi penerapan prinsip-prinsiptersebut, telah dicobadiusulkan solusi terbaik untuk isu dan masalah di dalam wilayah historis Kota Tua Jakarta. Signifikansi dari penelitian ini adalah kawasan bersejarah di Indonesia, khususnya Jakarta Kota Tua, yang selama ini dianggap sebagai kawasan bersejarah di dalam sebuah kota metropolitan. Sejak saat konsepTOD telah dikenal sebagai solusi sempurna di beberapa negara, terutama di dalam kota metropolitan yang memiliki populasi relatif besar. Penelitian ini telah dilakukanmenggunakanmetode kualitatif dengan studi kasus sebagai cara berpikir untuk mendapatkan deskripsi dan fakta yang jelas. Kota Tua Jakarta dipilih sebagai studi kasus karena daerah ini merupakan salah satu kawasanbersejarah yang signifikan di Jakarta. Hasil penelitian ini akan mendukungpenelitian lainnya yang berkaitan dengankonsep penataan tentang Kawasan Bersejarah dan konsep Transit-Oriented Development"
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sadika Nurani Hamid
"Tesis ini membahas persepsi pemilik dan pengelola bangunan di Kawasan Taman Fatahillah terhadap program revitalisasi Kota Tua Jakarta yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Data diperoleh dari studi pustaka, observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pandangan para pemilik dan pengelola bangunan, aspek negatif revitalisasi masih lebih besar dibandingkan aspek positifnya. Oleh karena itu harus dilakukan pembenahan pada tiga bidang, yaitu manajemen pemerintahan, perencanaan revitalisasi dan pendidikan masyarakat.

The focus of the study is the perception of building owners' and building users' of the Taman Fatahillah area on the Old City of Jakarta revitalization program initiated by the provincial government of Jakarta. This study use qualitative method. The data were collected by means of deep interview, observation and library research.
This study concludes that based on the building owners' and building users `perspectives, the negative aspect of the revitalization is still greater than the positive aspects. To resolve that, three domains needs to be addressed: government management, revitalization planning and public education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T39172
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Afifah Rifdah
"Penelitian ini mengkaji tentang tingkat walkability pada jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua dalam mewujudkan walkable city di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini tmenggunakan teori Global Walkabality Index sebagai teori utama. Teori Global Walkabality Index memiliki tiga dimensi, yaitu Keselamatan dan Keamanan, Kenyamanan dan Daya Tarik, serta Dukungan Kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mixed method melalui survei dan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel untuk survei adalah convenience sampling, sedangkan untuk wawancara mendalam menggunakan teknik purposive sampling Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang didapatkan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dan luring kepada pengguna jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua Jakarta. Data yang diperoleh telah diolah menggunakan software SPSS versi 25 melalui ukuran pemusatan berupa modus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jalur pedestrian Kawasan Kota Tua Jakarta memiliki tingkat walkability yang tinggi berdasarkan persepsi masyarakat dengan persentase sebesar 84%. Tingginya tingkat walkability tersebut diperoleh dari komputasi tiga dimensi dalam penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran terkait bagaimana walkability pada jalur pedestrian di Kawasan Kota Tua dalam mewujudkan walkable city di Provinsi DKI Jakarta yang diukur dari persepsi masyarakat.

This study examines the level of walkability on pedestrian streets in the Kawasan Kota Tua in realizing a walkable city in Provinsi DKI Jakarta. This study uses the theory of the Global Walkability Index as the main theory. The Theory of the Global Walkabality Index has three dimensions, namely Safety and Security, Convenience and Attractiveness, and Policy Support. This study uses a quantitative approach with mixed method data collection techniques through surveys and interviews. The sampling technique for surveys is convenience sampling, while for interviews using purposive sampling techniques. The number of respondents in this study were 100 people who were obtained by distributing online and offline questionnaires to pedestrian path users in the Kawasan Kota Tua of ​​Jakarta. The data obtained has been processed using SPSS version 25 software through a measure of concentration in the form of mode. The results of this study indicate that the pedestrian path in the Kawasan Kota Tua Jakarta has a high level of walkability based on public perception with a percentage of 84%. The high level of walkability is obtained from three-dimensional computing in this study. It is hoped that this research can provide an overview of how walkability on pedestrian paths in the Kawasan Kota Tua can create a walkable city in Provinsi DKI Jakarta as measured by public perception."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>