Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2CuO7-x +X adalah 10% Ag2O3 dan 10 % PVA dan diukur suseptibilitasnya. superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Pengukuran suseptibilitasnya dilakukan dengan mengukur suseptibilitasnya AC-nya hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag2O3 ke dalam cuplikan lebih jelas mempengaruhi liku suseptibilitasnya imajer dari pada liku suseptibilitas realnya "
JURFIN 2:6 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"INTISARI Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu307.x +X dengan X adalah Ag203 dan PVA (polyvinil alcohol) dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan komposit tambahan Ag203 sekitar 13 %, sedangkan massa PVA adalah 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan. Selanjutnya cuplikan disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Cuplikan superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet. Pengukuran suseptibilitas dilakukan dengan mengukur suseptibilitas ACnya Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan Ag203 ke dalam cuplikan akan mengurangi kekuatan gandengan butiran superkonduktor dan mempengaruhi suhu kritis dari bahan superkonduktor beberapa kelvin. Hasil yang serupa diperoleh pada superkonduktor komposit dengan PVA. Kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit Ag lebih besar dibandingkan dengan kekuatan gandengan antar butir pada superkonduktor komposit PVA."
JURFIN 1:3 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Shananda
"Material Bi-Sr-Ca-Cu-O atau BSCCO dapat berperan sebagai superkonduktor suhu tinggi atau high temperature superconductor (HTS) dengan suhu kritis berkisar 80-110 K yang termasuk ke dalam jenis superkonduktor berbasis kuprat. Terdapat 3 fasa berbeda dalam menentukan superkonduktor suhu tinggi untuk material dengan rumus kimia umum Bi2Sr2Can−1CunO2n+4+x ini. Pembagiannya bergantung kepada jumlah atom kuprat penyusunnya, yaitu Bi2Sr2CuO (Bi-2201, n = 1), Bi2Sr2CaCu2O (Bi-2212, n = 2), dan Bi2Sr2Ca2Cu3O (Bi-2223, n = 3). Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1998 sampai saat ini, telah banyak penelitian terkait fabrikasi BSCCO dengan berbagai macam metode dan penambahan unsur lain dengan tujuan mengetahui pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kelistrikannya. Pada penelitian ini, penulis melakukan percobaan terkait fabrikasi material BSCCO dengan penambahan unsur Titanium (TiO2). Terdapat empat buah sampel yang terbentuk, dengan fasa Bi-2212 yang lebih dominan dan stabil terbentuk. Adapun morfologi dan pesebaran daripada masing-masing unsur ditunjukkan dengan pengujian SEM dan EDS Mapping. Untuk mengetahui superkonduktivitas, termasuk suhu kritis (Tc), dari masing-masing sampel maka dilakukan uji superkonduktivitas dengan alat cryogenic magnetometer.

Bi-Sr-Ca-Cu-O or BSCCO material can act as a high temperature superconductor (HTS) with a critical temperature of 80-110 K which is cuprates-based superconductor type. There are 3 different phases in determining the superconducting high temperature for BSCCO material with general chemical formula of Bi2Sr2Can−1CunO2n+4+x. To determine each phase has different number of constituent cuprates atoms, namely Bi2Sr2CuO (Bi-2201, n = 1), Bi2Sr2CaCu2O (Bi-2212, n = 2), and Bi2Sr2Ca2Cu3O (Bi-2223, n = 3). Since the first discovered of BSCCO in 1998 until now, there have been many studies related to BSCCO fabrication with various methods and the addition of other elements with the aim of knowing its effect on its physical and electrical properties. In this study, the authors conducted experiments regarding the fabrication of BSCCO materials with the addition of Titanium (TiO2). There were four samples that were successfully formed with the more dominant and stable Bi-2212 phase formed. The morphology and distribution of each element is shown by SEM and EDS Mapping tests. To determine the superconductivity, including the critical temperature (Tc), of each sample, a superconductivity test was performed using a cryogenic magnetometer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prantasi Harmi Tjahjanti
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kandungan Superkonduktor (Bi-Pb)-2223 setinggi mungkin dengan cara variasi doping Pb dengan proses sintesis dua tahap, juga untuk memahami mekanisme pembentukan Superkonduktor yang bersangkutan khususnya peranan Pb di dalam proses tersebut. Metode 'basah' gunakan dalam pembentukan Superkonduktor (Bi-Pb)-2223 yang dibuat melalui prekursor (Bi-Pb)-22I2 dengan ditambah bahan pelengkap Ca2CuO^ dan CuO. Perhitungan fraksi volume fase 2223 dan kurva p-T untuk sampel Bi] 8PbxSr2CaCuiO8 (x=0,4) menunjukkan basil yang terbaik. Doping Pb sebesar 0,4 merupakan harga paling optimal. Fraksi volume fase 2223 yang dicapai sebesar 92,34%, sedangkan Tc tertinggi yang dicapai adalah 110 K.

The goal of this experiment is to obtain the highest contents of high Tc superconductor (Bi - Pb) -2223 with variation of Pb dopant, in a two step synthesized process, to understand the formation of phase and the role of Pb. Superconductor (Bi - Pb) - 2223 was formed from the precursor (Bi-Pb)-2212 with addition of Ca2CuO3 and CuO, all the process is done in "wet" method. From the volume fraction of XRD spectra and p-Tcurves, in found that sample Bi] sPbxSr2CaCu2 ( x - 0.4 ) is the best. The optimum Pb dopant is 0.4 and the highest Tc is 11 OK."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-27
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu3O7-x + PVA dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan tambahan, PVA, yang dipakai sekitar 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan dengan ytrium produksi lokal maupun ytrium buaan merck yang disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet dan dengan mengukur suseptibilitas AC-nya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan PVA pada superkonduktor YBa2Cu3O7-x menurunkan kualitas superkonduktor YBCO"
JURFIN 1:4 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan pembuatan kawat pipih superkonduktor YBCO. Kawat dibuat dengan teknik standar PIT (Powder In Tube) dengan bahan selongsong perak. Kawat pipih yang dibuat memiliki tebal 0.2 mm dan 0.1 mm, lebar 5.0 mm dan 4.0 mm dengan panjang terbesar 148 cm. Dengan membuat kawat pipih, rapat arus kritis kawat pejal (210 A/cm2 sampai 260 A/cm2) dapat ditingkatkan menjadi 510 A/cm2 sampai 810 A/cm2. Rapat arus kritis meningkat sebanding dengan nisbah diameter awal D terhadap tebal akhir t membesar. Kata kunci : Kawat pipih, superkonduktor YBCO "
JURFIN 7:20 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dibuat perekam data suseptibilitas sebagai fungsi suhu dengan memanfaatkan Fasilitas SR510 yang diprogram dengan Visual Basic 5.0. Perekaman suseptibilitas dan suhu dilakukan dengan menggunakan sambungan serial yang digunakan untuk merekam data tegangan yang ditimbulkan oleh bahan superkonduktor YBa2Cu307-x yang divariasi suhunya. Hasil rekaman menunjukkan bahwa data suseptibilitas dan data suhu dapat direkam dengan baik pad port serial yang berlaju 19.2 kbs yang dapat menyajikan data pengukuran suhu berorde 1 C per menit yang cukup untuk menyajikan suhu transisi superkonduktor, fase meissner, fase vorteks dan fase normal "
JURFIN 8:23 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1991
S28032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>