Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teguh Yuliadi
"Kristal tunggal betaine phosphate disintesis dengan metode solution growth. Kristal berukuran terbesar digerus sehingga menjadi bubuk untuk pengukuran difraksi sinar-X, bercuplikan bubuk. Data difraksi sinar-X dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak GSAS untuk mendapatkan informasi mengenai struktur kristal, Struktur kristal digambar dengan ORTEP (bagian dari GSAS). Hasilnya, pada temperatur 30°C dan 120°C, Betaine Phosphate mempunyai sistem kristal monoklinik dan masing-masing memiliki grup ruang P21 /C dan P21 /m dengan CT= 11,051 (1) A, £=7,840(2) A, c= 12,918(6) A, p= 119,590( 12) A, dan o=l 1,099(1) A, £=7,894(1) A, c=6,535(l) A, {3=1 19,783(12) A.

Single crystalline betaine phosphates have been synthesized by the solution growth method. The biggest size of the crystals were ground for X-ray diffraction measurement of the powder sample. The diffraction data were analyzed using GSAS software resulting refined crystal structural parameters. Crystal structures were drawn with ORTEP. The results were that at temperature 30°C and 120°C betaine phosphate crystallizes in monoclinic P21/C and P2l/m with 0=11.051(1) A, £=7.840(2) A, c=12.918(6) A, (5=119.590(12) A, and o=l 1.099(1) A, £=7.894(1) A, c=6.535(l) A, 0=119.783(12) A, respectively."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-48
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zulkarnain
"Telah dilakukan analisa mengenai pengaruh penambahan 0.5 inol berat Mn terhadap fasa dan Struktur kristal barium titanat (BaTiO:,). Cuplikan diperoleh dengan metoda metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCQ-,. MnO_, dan FiO: yang merupakan grade reagen dari E-Merck, dengan perbandingun masing-masing 1 : 0,5 : 0,5. Difraktogram sinar-X dengan A, (Co K.O.) "= 1,7889 A dan scan secara kontinu pada temperatur kamar dianalisis menggunakan program kristalografi GSAS. Analisis struktur metnperlihatkan bahwa bahan terdiri dari 5 (lima) fasa, BaMn05Ti05O3 sebagai fasa utama dengan grup ruaiig P4mm, parameter kisi a dan c masing-masing 3,999 A dan 4,025 A, faktor pencocokan (i educed x ) =- 2,175 dan 45 variabel. Sedangkan 4 (empat ) fasa pengotor tersebut masing-masing memiliki fraksi berat yaitu BaCO., (45,83%); MnO2 (8.47%); TiO: (20,36%) dan MmTi: (6,75%) masing-masing dengan grup ruang Pnma, P 42/mnm, Pbca dan P 63/mmc.

The effect of 0.5 weight mol Mn on phase and crystal structure of barium titanate has been analyzed. The best sampel in this study were synthesized using powder metallurgy with stoichiometric amounts of BaCCh, MnO2 and TiO2 that were reagents from E-Merck. The X-ray diffractograms which were obtained with continuous counts and X (Co Ka) = 1.7889 A at room temperature, were refined using the crystallographic software package GSAS. Structural analysis shows that sample consists of 5 (five) phase where the crystal is BaMni,5Ti()5O:, with the perovs kHe-type BaTiO, structure, the space group tetragonal P4mm, a = 3.999 A, t- - 4.025 A. the goodness of fit £ is of 2.175 with 45 variables and the residual parameters Rp and Rwp are of 18.8% and 24.2% respectively. The four phase impurity has a weight fraction is BaCO, (45.83%); MnO, (8.47%); TiO: (20,36%) and Mn:,Ti2 (6,75%) with the space group each are Pnma. P 42/mnm, 1 41/amd and P 63/mmc."
1999
JIRM-1-3-Des1999-46
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mukidjan Rio Supadmo
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifayanti Masitoh
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi sampel Sn-xBi dan SnxBi-yAl sebanyak 10 sampel dengan variasi logam Bi dan Al dalam %berat yang berbeda menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Penentuan kapasitas panas sebagai fungsi temperatur Cp (T) dari material solder Sn-Bi dan Sn-Bi-Al menggunakan alat uji DSC pada rentang temperatur 30°C hingga 450oC dan laju 10 oC/menit. Hasil karakterisasi XRD selanjutnya diolah menggunakan aplikasi GSAS untuk mendapatkan informasi tentang struktur dan ukuran kristal, parameter kisi yang dimiliki terhadap pengaruh variasi Bi dan Al %berat, serta informasi lainnya yang dapat berpengaruh. Berdasarkan ukuran kristal pada paduan Sn-xBi diketahui bahwa semakin banyak penambahan logam Bi maka ukuran kristal Sn yang terbentuk akan semakin kecil.

ABSTRACT
In this research, manufacture and characterization of samples Sn and Sn-xBi-yAL as many as 10 samples with metal variation% Bi and Al in different weight using X-Ray Diffraction (XRD). Determination of the heat capacity as a function of temperature Cp (T) of the solder material of Sn-Bi and Sn-Bi-Al using a DSC test at 30oC to 450°C temperature range and a rate of 10 °C/min. XRD characterization results further processed using GSAS application to obtain information about the structure and size of the crystal, the lattice parameter of the effect of variation owned Bi and Al% by weight, as well as other information that can be influential. Based on the size of the crystals in the alloy Sn-xBi known that the more the addition of the metal Bi Sn formed crystal size will be smaller.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maykel T.E. Manawan
"Telah dilakukan sintesa dan karakterisasi bahan yang memiliki formula LaMgxMn1-xO3 (x = 0; 0,15; 0,25; 0,35 dan 0,50) menggunakan metode fine ceramics dari bahan-bahan MgO, MnO2, dan La2O3 melalui perhitungan stoikiometri. Ketiga bahan tersebut dicampur dan dihaluskan dengan alat High Energy Milling pada variasi waktu 5, 8 dan 10 jam, kemudian dipanaskan pada suhu 1300oC selama 6 jam, dilanjutkan dengan proses dengan variasi waktu milling 5, 8 dan 10 jam, setelah itu dilakukan pemanasan ulang pada suhu 1100oC selama 24 jam. Seluruh bahan dasar dan setiap hasil proses dikarakterisasi dengan XRD untuk melihat evolusi fasa yang terjadi. Didapati fasa baru terbentuk setelah dilakukan pemanasan pertama. Proses milling yang makin lama ternyata memperkecil ukuran butir. Konsentrasi Mg yang makin meningkat juga ternyata turut memperkecil ukuran butir namun tidak dapat secara langsung dikorelasikan karena faktor dimensi antara ukuran butir dan parameter kisi sekitar sepuluh berbanding satu dalam diameter. Refine struktur kristal yang dilakukan dengan software GSAS menunjukan bahwa parameter kisi pada struktur ortorombik berkurang dengan bertambahnya konsentrasi Mg karena ukuran jari-jari ion Mg2+ lebih kecil dari jari-jari ion Mn2+. Sampel LaMnO3, LaMg0,15Mn0,85O3, LaMg0,25Mn0,75O3, LaMg0,35Mn0,65O3 merupakan fasa tunggal dengan struktur kristal ortorombik dan LaMg0,50Mn0,50O3 mempunyai struktur kristal rombohedral (trigonal). Konsentrasi LaMg0,50Mn0,50O3 terdiri dari dua kristal perovskite (double perovskite) yang tersusun pada arah kisi c yang diperlihatkan dari ukuran kisi c yang dua kali lebih besar dibanding dengan kisi a dan b. Karakterisasi dengan SEM memperlihatkan tren yang sama dengan hasil perhitungan ukuran butiran dengan menggunakan metode Sherrer dari hasil XRD, dimana makin lama waktu miling makin kecil ukuran butirannya dan makin banyak konsentrasi Mg juga makin kecil ukuran butirannya.

The research of crystal structure characteristic and synthesis on LaMgxMn1-xO3 ( x = 0; 0,15; 0,25; 0,35; 0,25) using MgO, MnO2 and La2O3 components reaction based on steichiometry measurement had been done. The three materials are mixed and grinded by using High Energy Milling about 5, 8 and 10 hours, then heated in 1300oC about 6 hours, continued by milling process about 5, 8 and 10 hours. After reheated in 1100oC about 24 hours, all basic materials and the result of the process are characterize by using XRD to know the phase of evolution occurred. A new phase formed after doing firstly heated. The milling process which takes much time, is believed can minimalizing grain size. The developed Mg concentration also influences minimalizing the grain size but it cannot correlated directly because of dimention factor between the size of grain and kisi parameter about 10 to 1 in differences in diameter. Refine the structure of crystal which is done by software GSAS shows that kisi parameter in Orthorombic structure decrease and Mg concentration increases as well. If happened because the size of Mg2+ radii ion is smaller than Mn2+ radii ion. Sampel LaMnO3, LaMg0,15Mn0,85O3, LaMg0,25Mn0,75O3, LaMg0,35Mn0,65O3 are single phase in Orthorombic crystal structure and LaMg0,50Mn0,50O3 has rhombohedral crystal structure (trigonal). LaMg0,50Mn0,50O3 consentration consist of double perovskite crystal which are formed in kisi c. It is shown from the size of kisi c which is bigger than kisi a nd b. Charaterizing by using SEM shows a same trend with sum of grain size by using Schere methode in XRD result. It is shown that if the longer milling process the smaller the grain size and more Mg concentration also the smaller the grain size."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21572
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sumiyasih
"Arsitektur merupakan produk dari kebudayaan, faktor-faktor lingkungan dan pandangan hidup dari masyarakat yang membangunnya. Ornamen merupakan bagian dari arsitektur yang tidak hanya merniliki makna estetis dalam masyarakat tradisional Jawa tetapi dapat mempunyai makna spiritual, simbol dan sebagainya. Kebudayaan Jaws bersifat sinkretik dan kebudayaan Islam selalu beradaptasi dengan kebudayaan sebelumnya. Pada saat Islam mulai berkembang di Banten abad XVI , pengaruh kebudayaan lama yaitu Hindu Jawa terbadap kebudayaan Islam cukup besar. Kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh kebudayaan lain karena Banten juga merupakan kota perdagangan yang cukup ramai pads abad XVI. Masjid Agung banten dan Masjid Kasunyatan adalah masjid tua di Banten. Pada ornamen kedua masjid tersebut terdapat pengaruh kebudayaan lama yaitu Hindu Jawa dan pengaruh kebudayaan acing yaitu Cina dan Timur Tengah. Ternyata ornamen pada kedua masjid ini tidak hanya memiliki nilai estetis tetapi ada juga yang memiliki makna spiritual atau sebagai simbol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal
"Disertasi ini membahas karakterisasi produk blending antara monomer kristal cair kolesteril akrilat dengan monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat yang difotopolimerisasi dengan teknik UV curing. Produk blending dan fotopolimerisasi hasil penelitian ini kemudian di uji serapannya dengan spektrofotometer ultraviolet-visibel. Monomer kristal cair kolesteril akrilat hasil dari reaksi esterifikasi Steglich antara kolesterol dengan prekursor akrilat menggunakan katalis N,N’-disikloheksilkarbodiimida (DCC) dan N,Ndimetilpiridin- 4-amina (DMAP). Monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat merupakan hasil dari reaksi esterifikasi Steglich antara prekursor akrilat dan prekursor (S)-(+)-p-hidroksifenil-2-metil butanoat atau disebut juga (S)-(+)-2- HFM. Kedua monomer hasil esterifikasi tersebut kemudian dikarakterisasi menggunakan FTIR, 1H-NMR, dan 13C-NMR untuk penentuan struktur molekul; DSC untuk analisis termal, POM untuk tekstur kristal cair, dan XRD untuk kristalinitas. Oleh karena kedua monomer termasuk dalam kelompok kristal cair akrilat, maka hasil karakteriasi kedua monomer dengan FTIR menunjukkan puncak khas yang sama pada daerah 3000-2850 cm-1 yang merupakan daerah vibrasi rantai alifatik dan puncak pada daerah 1600,43 cm-1 yang menunjukkan gugus C=C dari akrilat. Selain itu terdapat juga puncak-puncak lainnya yang menjadi ciri khas masing-masing monomer. Tekstur monomer kristal cair kolesteril akrilat memperlihatkan tekstur oily streak pada suhu 81,28˚C sementara monomer kristal cair metilfenilbenzoil akrilat memperlihatkan tekstur schlieren pada 54,36oC. Proses blending kedua monomer menggunakan metode casting pelarut dan fotopolimerisasi menggunakan fotoinitiator 2-hidroksi-2-metil-1-fenilpropana (HMPP). Hasil GPC proses uv curing pada radiasi selama 15 dan 30 menit memberikan berat molekul (Mw) masing-masing 487.457 gram dan 463.279 gram. Struktur mikro produk fotopolimerisasi dengan SEM menunjukkan pola rantai polimer tipe side chain liquid crystalline polymers (SCLCPs). Serapan produk fotopolimerisasi dengan spektrofotometer ultraviolet-visibel menunjukkan bahwa fotopolimerisasi yang diradiasi selama 15 dan 30 menit memberikan serapan 0,116 dan 0,254 pada daerah panjang gelombang 363 nm dan 350 nm. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan demikian produk blending dan fotopolimerisasi kedua monomer menyerap pada panjang gelombang ultraviolet A (UVA).

The dissertation discusses the characterizations of blending product from monomer liquid crystal cholesteryl acrylate and monomer liquid crystal of methylphenylbenzoyl acrylate photopolymerized by UV curing technique. The absorption of blending and photopolymerization products of this work was tested by using UV-Vis spectrophotometer. Cholesteryl acrylate was synthesized through Steglich esterification reaction between cholesterol with acrylic precursor with catalyst of N, N'-dicyclohexylcarbodiimide (DCC) and N, N-dimetilpiridin- 4-amine (DMAP). Monomer liquid crystal of methylphenylbenzoyl acrylate was synthesized by Steglich esterification reaction between acrylic precursors and precursors (S) - (+)-p-hydroxyphenyl-2-methyl butanoat or also known as (S) - (+)-2-HFM. The characterization of monomers was performed by using FTIR, 1HNMR and 13C-NMR for molecular structure; DSC for thermal analysis; POM for textures analysis; and XRD for crsytalinity. FTIR spectrum of the two monomers show typical peaks at 3000-2850 cm-1 for the aliphatic chain vibration, 1720 cm-1 for carbonyl group, and 1600.43 cm-1 for the group of acrylate C=C. The texture of cholesteryl acrylate shows an oily streak at temperature 81.28 ˚C and monomer methylphenylbenzoyl acrylate shows a schlieren texture at 54.36 0C. The blending process of the two monomers was performed by using solvent casting method and photopolymeirzation with UV curing technique by using photoinitiator of 2- hydroxy-2-methyl-1-phenyl-propan (HMPP). The molecular weight from the photopolymerization process with the radiation for 15 and 30 minutes Mw give the result of 487.457 and 463.279, respectively. Microstructure from SEM shows a type of side chain liquid crystalline polymers (SCLCPs). The photopolymerization product characterized by using UV-Vis spectrophotometer for 15 and 30 min of radiation gives wavelength at 363 nm and 350 nm, respectively. Based on the result of this research, it can be concluded that the blending product of the two monomers absorps a wavelength at ultraviolet A (UVA).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
D1418
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukas Budi Santoso
"Penumbuhan ingot kristal tunggal CIS dengan metode Bridgman yang menggunakan tungku zona ganda (double zone) dan bahan dasarnya ingot poli kristal, dihasilkan dengan metode Bridgman yang menggunakan tungku zona tunggal (single zone). Ingot CIS yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan X-RAY difraktometer yang menghasilkan struktur chalcopyrite dengan c = 11,595 A; a = 5,778 A dan cla = 2,006 serta orientasi kristal yang relatif besar pada bidang yang sama adalah bidang hid = 301. Komposisi ingot diperiksa dengan menggunakan SEM yang dilengkapi EDAX , diperoleh hasil komposisi yang belum stokiometri. Sifat listrik yaitu resistivitas dan tipenya diukur dengan menggunakan instrument yang menggunakan metoda Four point probe dan hot probe diperoleh hasil resistivitas hampir homogen dan sebagian besar ingotnya bertipe N."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachvika Cindy Gayatri
"Infiltrasi sebagai salah satu proses dari siklus hidrologi yang mempunyai manfaat bagi manusia dan lingkungan. Morfologi Sungai Citarum, Kecamatan Bojongsoang dan sekitarnya telah mengalami perubahan dan alih fungsi lahan terutama di bagian danau oxbow. Alih fungsi lahan tersebut dapat mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air sehingga laju infiltrasi menjadi buruk. Tekstur tanah merupakan salah satu aspek dalam menentukan jenis tanah yang berkembang sehingga dapat mempengaruhi kondisi laju infiltrasi di suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju infiltrasi, mengetahui tekstur tanah, dan hubungan laju infiltrasi dan tekstur tanah di daerah penelitian. Laju infiltrasi ditentukan dengan pengukuran di lapangan menggunakan double ring infiltrometer dan perhitungan metode Horton, dan distribusi tekstur tanah diperoleh dari analisa ayakan. Laju infiltrasi terbesar memiliki nilai laju infiltrasi konstan 1200 mm/jam, sedangkan terkecil 30 mm/jam sehingga laju infiltrasi yang ditermukan terkategori sangat cepat, cepat, dan sedang. Daerah penelitian mempunyai tekstur tanah dan jenis tanah yang sama berupa pasir bergradasi buruk dan gleisol. Hubungan laju infiltrasi dan tekstur tanah didapatkan melalui uji korelasi regresi, dan hasil kedua aspek divisualisasikan melalui peta peringkat laju infiltrasi terhadap jenis tanah.

Infiltration as a hydrological cycle process that has benefits for humans and the environment. The morphology of the Citarum River, Bojongsoang District and its surroundings has undergone changes and changes in land use, especially in the oxbow lake section. Land conversion can reduce the ability of the soil to absorb water so that the infiltration rate becomes poor. Soil texture is one aspect in determining the type of soil that develops so that it can affect the condition of the infiltration rate in an area. This study aims to determine the rate of infiltration, determine soil texture, and the relationship between infiltration rate and soil texture in the study area. The infiltration rate was determined by field measurements using a double ring infiltrometer and Horton's method calculations, as well as the distribution of soil texture obtained from sieve analysis. The largest infiltration rate has a constant infiltration rate of 1200 mm/hour, while the smallest is 30 mm/hour so that the infiltration rates found are classified as very fast, fast, and moderate. The research area has the same texture and soil type in the form of poorly graded sand and gleisols. The relationship between infiltration rate and soil texture was obtained through a regression correlation test, and the results of these two aspects were visualized through a ranking map of the infiltration rate of soil types."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>