Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Agustini
"Kehamilan pada seorang ibu dengan diabetes sangat mempengaruhi kondisi bay! yang akan dilahirkannya. Kondisi tersebut dapat timbul karena selatna janin dalam kandungan kadar gula darah ibu senantiasa mempengaruhi kadar gula darah janin, sedangkan kadar insulin ibu tidak. Hal ini mengakibatkan hiperinsulinisme pada janin, yang kemudian menyebabkan timbulnya berbagai komplikasi yang berbahaya pada janin ataupunpada bayi setelah dilahirkan. Masalah utamayang timbul akibat hiperinsulinisme adalah hipoglikemia dan distres pernapasan. Pemahaman yag baik tentang bayi dengan ibu diabetes hams dlmiliki oleh seorang perawat, agar kelak dapat memberikan perawatan yang tepal untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal."
1998
JJKI-II-5-Okt1998-178
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Prishilla Sulupadang
"ABSTRAK
Menyusui masih menjadi kendala pada beberapa ibu yang memiliki neonatus sakit yang sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Efikasi diri menyusui berhubungan dengan durasi menyusui yang berdampak pada keberhasilan ibu dalam menyusui minimal secara eksklusif. Tujuan penelitian ini yaitu teridentifikasinya faktor yang berhubungan dengan efikasi diri menyusui pada ibu dari neonatus sakit yang dirawat di ruang perawatan neonatus. Penelitian ini menggunakan desain Cross sectional, pada 88 ibu yang direkrut dengan metode consecutive sampling, alat ukur kuesioner BSE-SF cronbach rsquo;s alpha 0,872 dan EPDS cronbach rsquo;s alpha 0,87 versi bahasa Indonesia serta kuesioner yang peneliti kembangkan yaitu dukungan suami cronbach rsquo;s alpha 0,815 , dukungan keluarga cronbach rsquo;s alpha 0,698 , dan dukungan teman cronbach rsquo;s alpha 0,849 . Hasil analisis Chi square menunjukkan bahwa stres merupakan faktor yang berhubungan dengan efikasi diri menyusui pada ibu dengan neonatus sakit p=

ABSTRACT
Breastfeeding remains a constraints on some mothers who have sick neonates who are on treatment at the hospitals. The breastfeeding self efficacy relates to the breastfeeding duration which influences the success of mothers in breastfeeding at least exclusively. The objective of this study is to identify factors that relate with the breastfeeding self efficacy of mothers with sick neonates who are on treatment in the neonatal care room. This study uses Cross sectional design taken from 88 mothers recruited using consecutive sampling method, BSE SF cronbach rsquo s alpha 0.815 and EPDS cronbach rsquo s alpha 0.698 questionnaire measurement tools in the Indonesian language version and questionnaire developed by researcher i.e. husband support cronbach rsquo s alpha 0.815 , family support cronbach rsquo s alpha 0.698 , as well as friend support cronbach rsquo s alpha 0.849 . The analysis result of Chi square shows that stress is a factor that can affect the breastfeeding self efficacy of mothers with ill neonates p 0.01 . Nurses or healthcare officers should watch over the psychological condition of mothers who have sick neonates who are on treatment. "
2017
T48113
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswanto Hadi Sucipto
"Keberadaan Candida pada vagina ibu hamil dapat menjadi sumber infeksi bagi bayi yang dilahirkannya saat melalui jalan lahir atau selama masa perawatan bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm dan neonatus yang dilahirkannya. Penelitian berdesain potong lintang ini menggunakan teknik consecutive sampling pada ibu hamil trimester III dengan persalinan preterm yang datang ke RSCM serta neonatus yang dilahirkannya. Terdapat 38 ibu hamil dengan persalinan preterm yang mengikuti penelitian sehingga diperoleh 38 bahan klinik cairan vagina ibu, serta 22 usap mulut dan 10 usap perianal neonatus. Pada bahan klinik tersebut dilakukan pemeriksaan mikologi untuk mengetahui frekuensi dan spektrum spesies Candida.
Hasil penelitian menunjukkan frekuensi keberadaan Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm sebesar 47,4 %. Profil Candida spp dari cairan vagina ibu terdiri atas: Candida albicans 12 isolat (66,7%), Candida tropicalis 3 isolat (16,7%), Candida glabrata 2 isolat (11,1%) dan Candida parapsilopsis 1 isolat (5,5%). Frekuensi keberadaan Candida pada usap mulut neonatus sebesar 13,6% sedangkan pada usap perianal ditemukan Candida pada 2 dari 10 neonatus. Profil Candida spp pada neonatus terdiri atas: Candida albicans dan Candida parapsilopsis. Hubungan antara keberadaan Candida spp pada vagina ibu hamil yang mengalami persalinan preterm dengan Candida spp pada neonatus belum dapat diketahui karena keterbatasan penelitian.

The presence of Candida in vagina of pregnant women can be a source of infection in their neonates when pass birth canal or during baby care. The aim of this study is to determine the profile of Candida spp in vagina of pregnant women with preterm labor and their neonates. This cross-sectional study was conducted with consecutive sampling techniques on third-trimester pregnant women with preterm labor who come to Cipto Mangunkusumo hospital and their neonates. There were 38 pregnant women with preterm labor, and obtained 38 vaginal swab of the mothers, 22 oral swab and 10 perianal swab of their neonates. Mycological examination was conducted to determine the frequency and spectrum of Candida species.
The results showed frequency of Candida spp in the vagina of pregnant women with preterm labor was 47.4%. The spectrum of Candida spp from 38 vaginal swab of the mothers consists of Candida albicans 12 isolates (66.7%), Candida tropicalis 3 isolates (16.7%), Candida glabrata 2 isolates (11.1%), and Candida parapsilopsis 1 isolate (5.5%). The frequency of Candida spp of 22 oral swab was 13.6% and 2 of 10 of perianal swab. The spectrum of Candida spp in neonates consists of Candida albicans and Candida parapsilopsis. The relationship between the presence of Candida spp in vagina of the mothers and their neonates could not be known yet due to the limitation of this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Rivanti Nugita
"ABSTRAK
Masyarakat perkotaan memiliki kegiatan yang tinggi dan memiliki banyak fasilitas seperti tempat makan siap saji dan tempat makan di sepanjang jalan. Hal ini dapat menyebabkan pola makan masyarakatnya menjadi terganggu. Pola makan yang tidak baik menyebabkan gaya hidup seseorang menjadi tidak baik, sehingga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yaitu Diabetes Melitus DM . Karya ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan keluarga dengan fokus pengaturan diet pada anggota keluarga dengan masalah DM. Asuhan keperawatan keluarga diberikan selama 7 minggu. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan adalah dengan pengaturan diet DM dengan prinsip 3 J Jumlah, Jenis, dan Jam. Pengaturan diet DM diterapkan setiap hari dengan menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan indeks glukosa yang rendah selama 5 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan efektif dalam menurunkan kadar gula darah keluarga Bapak M yaitu Ibu S. Intervensi pengaturan diet DM disarankan untuk dilakukan pada lansia yang memiliki sistem pendukung keluarga.

ABSTRACT
In urban communities, they had high activity and also had many facilities such as fast food place. This can cause the diet to be disturbed. Poor diet causes a person 39 s lifestyle to be bad, so it could developed into a health problem, on of the health problems is Diabetes Melliitus DM. The final scientific work of Ners aims to provide an overview of family nursing care with the focus of dietary arrangements on family members with DM problems. Family nursing care is given for 7 weeks. Superior nursing orders are given by setting the DM diet with the principle of 3 J Number, Type, and Clock. The DM dietary regimen is applied daily by preparing a food menu in accordance with the calorie needs and low glucose index for 5 weeks. The results of the evaluation showed that nursing interventions were effective in reducing blood sugar levels of Mr. M 39 s family, namely Mrs. S. The intervention of dietary DM regulation was recommended for the elderly who had family support system."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Efy Afifah
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Bin Syeh Abubakar
"Diabetes Melitus Gestasional (DMG) merupakan salah satu tipe DM yang hanya muncul saat kehamilan. DMG dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung sehingga perlu diatasi dan dicegah. Terdapat beberapa faktor risiko dari DMG, yang dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai hubungan status gizi (IMT) yang merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan kejadian DMG di Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan case control pada ibu hamil di Kota Tidore Kepulauan tahun 2019 hingga 2021. Studi ini menggunakan data yang diambil dari rekam medis Puskesmas di Kota Tidore Kepualuan dengan metode consecutive sampling. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi- square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Terdapat 90 ibu hamil yang diinklusi pada penelitian ini, yang sebagian besar berusia 20-35 tahun. Uji bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara Status Gizi (IMT) dengan kejadian DMG. Semakin tinggi IMT seseorang, risiko mengalami DMG akan semakin tinggi, dengan odds ratio yang didapat sebagai berikut: IMT ≥ 25 kg/m2 (OR 3,368; 95%CI 1,404-8,08), IMT 25-29.9 kg/m2 (OR 2,8; 95%CI 1,095-7,163), IMT ≥ 30 kg/m2 (OR 5,5; 95%CI 1,463-20,670). Terdapat hubungan antara status gizi (IMT) dengan kejadian DMG pada ibu hamil di Kota Tidore Kepulauan.

Gestational Diabetes Mellitus (GDM) is a type of DM that only appears during pregnancy. GDM can endanger the health of the mother and the babies so it need to be overcomed and prevented. There are several risk factors for GDM, which is divided into modifiable and non-modifiable risk. Therefore, this study aims to determine the association between nutritional status (BMI), which is one of the modifiable risk with the incidence of GDM in Tidore Kepulauan. This study is a quantitative research with case control approach to pregnant women in Tidore Kepulauan from 2019 to 2021. This study using data from medical records of the Public Health Center in Tidore Kepulauan that were collected consecutively. The association between nutritional status and the incidence of GDM was analyzed using Chi-square test with a significance value p<0,05. There are 90 pregnant women included in this study, which most of them aged 20-35 years old. The Chi-square test showed a significant association between nutritional status (BMI) and the incidence of GDM. People with morbid obese has a higher risk to develop GDM, which is shown in the odds ratios are as followed: BMI ≥ 25 kg/m2 (OR 3,368; 95%CI 1,404-8,08), BMI 25-29.9 kg/m2 (OR 2,8; 95%CI 1,095-7,163), BMI ≥ 30 kg/m2 (OR 5,5; 95%CI 1,463-20,670). There is a significant association between nutritional status (BMI) and the incidence of GDM in pregnant women in Tidore Kepulauan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firsty Amanah Prasetyaningsih
"ABSTRAK
Jenis asupan nutrisi pada neonatus merupakan determinan yang paling signifikan dari mikrobiota usus pada awal kehidupan. Faktor postnatal yang paling relevan mendukung kolonisasi mikrobiota adalah menyusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil mikrobiota mekonium neonatus dan membandingkan profil mikrobiota mekonium sebagai perwakilan mikrobiota usus neonatus yang diberi ASI dengan yang diberi susu formula di Indonesia. Studi observasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan dengan memilih tiga sampel neonatus yang diberi ASI dan tiga sampel neonatus yang diberi susu formula di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Mekonium neonatus dikultur secara mikrobiologi dan metode biologi molekuler dilakukan menggunakan Polymerase Chain Reaction-Sequencing. Hasil profil mikrobiota yang diperoleh adalah populasi mikrobiota yang dapat dikultur. Profil mikrobiota mekonium neonatus yang disusui meliputi kelimpahan relatif besar Filum Firmicutes dan kelimpahan relatif rendah Filum Actinobacteria. Dalam profil mikrobiota mekonium dari neonatus yang diberi susu formula, terdapat kelimpahan yang relatif tinggi dari Filum Firmicutes, kelimpahan yang relatif rendah dari Filum Proteobacteria, dan kelimpahan relatif yang sangat rendah dari Filum Actinobacteria. Perbedaan profil mikrobiota mekonium adalah adanya bakteri patogen dari filum Proteobacteria yaitu Pseudomonas Stutzeri dan Acinetobacter baumannii dengan kelimpahan yang relatif rendah yang hanya terdapat pada profil mikrobiota neonatus yang diberi susu formula. Hal ini menunjukkan bahwa menyusui, yang mengandung molekul bioaktif dan prebiotik yang dapat meningkatkan probiotik pada neonatus, diduga membantu melawan patogen umum di saluran pencernaan neonatus.
ABSTRACT
The type of nutritional intake in neonates is the most significant determinant of the gut microbiota in early life. The most relevant postnatal factor supporting microbiota colonization is breastfeeding. The purpose of this study was to obtain a profile of the meconium microbiota of neonates and to compare the microbiota profile of meconium as a representative of the gut microbiota of breast-fed neonates with formula-fed infants in Indonesia. An observational study with a cross sectional approach was conducted by selecting three samples of neonates who were breastfed and three samples of neonates who were fed formula milk at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Neonatal meconium was cultured microbiologically and molecular biology methods were performed using Polymerase Chain Reaction-Sequencing. The results of the microbiota profile obtained are microbiota populations that can be cultured. The microbiota profile of the meconium-fed neonates includes a relatively large abundance of Phylum Firmicutes and relatively low abundance of Phylum Actinobacteria. In the meconium microbiota profile of the formula-fed neonates, there was a relatively high abundance of Phylum Firmicutes, relatively low abundance of Phylum Proteobacteria, and very low relative abundance of Phylum Actinobacteria. The difference in the microbiota profile of meconium is the presence of pathogenic bacteria from the phylum Proteobacteria, namely Pseudomonas Stutzeri and Acinetobacter baumannii with relatively low abundance which is only found in the microbiota profile of neonates fed formula milk. This suggests that breastfeeding, which contains bioactive molecules and prebiotics that can increase probiotics in neonates, is thought to help fight common pathogens in the neonatal gastrointestinal tract."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athi Susilowati Rois
"Hasil penilaian komponen SIK, kualitas data kesehatan di Indonesia pada umumnya masih rendah. Profil kesehatan kabupaten/kota -sebagai penyajian data kesehatan tahunan yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten/kota- perlu dinilai kualitasnya. Penilaian kualitas profil dilihat dari aspek kelengkapan, akurasi dan konsistensi data/informasi kesehatan ibu dan neonatus dan ketepatan waktu terbit, mengacu pada petunjuk teknis PMKDR. Dinilai pula faktor sumber daya SIK (khususnya koordinasi SIK, sumber daya manusia SIK dan infrastruktur SIK) dan manajemen data (khususnya ketersediaan data), menggunakan instrumen HMN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini 56 dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, dengan kepala unit yang menangani data sebagai unit analisis. Hasil penelitian ini mendapatkan 69,6% profil berkualitas baik, koordinasi dan SDM SIK belum optimal (57,1%; 69,6%), serta infrastruktur SIK dan ketersediaan data umumnya optimal (67,9%). Terdapat hubungan antara SDM SIK dan ketersediaan data dengan kualitas pemantauan profil kesehatan kabupaten/kota (OR 4,69 dan 2,58). Penelitian ini menyarankan perlu diprioritaskan pengembangan kemampuan SDM SIK, perlu ditingkatkan ketersediaan data melalui kerjasama yang baik dengan unit internal maupun eksternal serta perlu dilakukan pemantauan kualitas profil kesehatan secara berjenjang.

Based on assessment of HIS components, the quality of health data in Indonesia are still not adequate. The quality of district/municipality health profiles ?the annual presentation of health data that describe the situation and condition of public health- need to be assessed. The assessment refers to RDQS whicht focused on completeness, accuracy and consistensy of maternal and neonatal health data/information and also timeliness. Refers to HMN tools, HIS components which focused on coordination, human resource, HIS infrastructure and data availability, are also assessed. This research is a quantitative study using cross-sectional study design. The respondents are 56 health districs/municipalities in Indonesia 2012. Results of this study, most of distric/municipality health profiles have good quality (69.6%), coordination and human resource of HIS are not adequate (57.1%; 69.6%), HIS infrastructure and data availability are adequate (67.9%). There are associations of human resources and data avalability with monitoring quality of distric/municipality health profiles (OR 4.69 and 2.58). This study suggest to prioritize the development of human resource capacity, to increase data availability through good cooperation among stakeholders, and to monitor the quality of health profile on each level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Melly Marlyana
"National Institute for Health and Care Excellence (NICE) merekomendasikan agar tindakan sectio caesarea (SC) emergensi pada kategori I dapat dilakukan dalam waktu 30 menit sejak diputuskan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Obgin hingga lahirnya bayi (decision to delivery interval). Pelayanan SC emergensi belum terlaksana dengan baik di RSUD Kayu Agung.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis hubungan waktu respons SC emergensi dengan luaran ibu dan neonatus menggunakan framework Donabedian. Pendekatan Explanatory sequential design (mixed methods), diawali pengumpulan, analisis dan interpretasi data dari 222 kasus SC emergensi di tahun 2022 secara kuantitatif. Untuk memperjelas faktor yang berkontribusi terhadap keterlambatan waktu respons SC emergensi dari domain struktur dan proses dilakukan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data secara kualitatif. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber melalui wawancara mendalam pada 16 orang informan dan triangulasi metode melalui observasi lapangan dan telusur dokumen. Uji Chi-Square dengan alternatif uji Exact Fisher dan Kolmogorov Smirnov diaplikasikan pada analisis data kuantitatif. Temuan pada analisis kuantitatif yang berkontribusi terhadap waktu respons SC emergensi selanjutnya di-follow up dan dianalisis secara kualitatif dengan analisis konten.
Capaian proporsi waktu respons SC emergensi di RSUD Kayu Agung sebesar 1,2% pada kategori I dan 39,6% pada kategori II, namun tidak berhubungan bermakna secara statistik dengan luaran ibu dan neonatus. Isu utama penyebab keterlambatan waktu respons SC emergensi dari domain struktur ditengarai kurang optimalnya penyiapan regulasi terkait PONEK. Sementara dari domain proses, keterlambatan persiapan pre operasi karena menunggu hasil laboratorium dan persiapan darah pre operasi, juga masalah komunikasi dan koordinasi antar unit dan manajemen rumah sakit yang belum berjalan dengan baik. Luaran maternal dan neonatal lebih tinggi pada kelompok waktu respons tidak sesuai rekomendasi pada kategori I. Penyusunan regulasi SC emergensi dalam 30 menit merupakan hal yang harus dilakukan segera.

The National Institute for Health and Care Excellence (NICE) recommends that category I emergency cesarean section (SC) procedures can be performed within 30 minutes from the decision of the Obgyn Patient Responsible Doctor (DPJP) until the birth of the baby (decision to delivery interval). Emergency SC services have not been carried out properly at RSUD Kayu Agung.
This study aims to analyze the relationship between emergency SC response time and maternal and neonatal outcomes using the Donabedian framework. The explanatory sequential design (mixed methods) approach begins with the collection, analysis, and interpretation of data from 222 emergency SC cases in 2022 quantitatively. To clarify the factors contributing to the delay in emergency SC response time from the domain structure and process, qualitative data collection, analysis, and interpretation are carried out. Data validity was determined by triangulation of sources through in-depth interviews with 16 informants and triangulation of methods through field observation and document tracing. The Chi-Square test, with an alternative to the Exact Fisher test and Kolmogorov-Smirnov, was applied to quantitative data analysis. Findings from quantitative analysis that contribute to emergency SC response time are then followed up and analyzed qualitatively by content analysis.
The achievement of the proportion of emergency SC response time at RSUD Kayu Agung was 1.2% in category I and 39.6% in category II, but was not statistically significant with maternal and neonatal outcomes. The main issue causing the delay in emergency SC response time from the structural domain is suspected to be the lack of optimal preparation of regulations related to PONEK. Meanwhile, in the process domain, delays in preoperative preparation due to waiting for laboratory results and preoperative blood preparation, as well as communication and coordination problems between units and hospital management, have not gone well. Maternal and neonatal outcomes were higher in the response time group than in category I. The preparation of emergency SC regulations within 30 minutes is something that must be done immediately.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>