Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157958 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atin Parihatin
"Penelitfan ini berusaha mengungkap ideologi revivalisme Islam yang dibawa oleh majalah Ummi. Dengan analisis wacana Norman Fairclough ditemukan ada tiga bingkai yang menegaskan peran perempuan menurut versi revivalis Islam dalam artikel majalah ini, yaitu peran perempuan sebagai istri, peran perempuan sebagai ibu, kepemimpinan laki-laki, serta peran perempuan di ruang publik."
2004
TJPI-III-3-SeptDes2004-71
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atin Parihatin
"Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah keingintahuan penulis bagaimana sebuah majalah perempuan Islam merepresentasikan peran dan kedudukan seorang perempuan Islam. Selama ini pendapat yang berkembang, menjadikan agama sebagai salah satu faktor di balik ketimpangan relasi gender yang dialami seorang perempuan. Sebagai bagian yang besar dalam ummat, mestinya perempuan menjadi aset berharga bagi kelangsungan kebangkitan Islam. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana Ummi menerjemahkan kedudukan dan peran perempuan Islam dan ideologi apa yang mempengaruhinya Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa realitas bahwa media memiliki fungsi yang signifikan dalam masyarakat sebagai sumber dominan bagi masyarakat untuk memperoleh tidak hanya gambaran, melainkan juga citra realitas sosial. Penulis juga menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi isi media untuk melihat bagaimana proses yang terjadi, sehingga Ummi menghasilkan wacana mengenai peran dan kedudukan perempuan Islam sedemikian rupa. Metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dan analisis wacana. Analisis isi kualitatif diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang pertama dan analisis wacana ditujukan untuk menjawab pertanyaan yang kedua. Berkaitan dengan tujuan pertama, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majalah Ummi merepresentasikan peran perempuan Islam dalam dua kerangka besar, yaitu peran perempuan di ruang domestik meliputi perannya sebagai ibu dan istri, dan perannya di ruang domestik sebagai pelaku dakwah (da'i) di masyarakat. Sementara dalam kedudukannya dalam Islam, terepresentasikan dengan melihat bagaimana Ummi menerjemahkan konsep kepemimpinan laki-laki. Penulis sendiri kemudian menemukan turunan dari tiga kerangka besar itu menjadi frame-frame turunan yang menunjukkan ibu, istri, da'i macam apa yang dikonstruksikan oleh Majalah Omni. Berkaitan dengan tujuan kedua, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai yang mengarah pada ideologi revivalisme Islam yang relatif tampak menonjol. Secara rinci, indikasi-indikasi tersebut muncul pada dalam analisis praktek wacana dan praktek sosial budaya. Kedua analisis tersebut menunjukkan bahwa majalah Ummi lahir dengan dilandasi misi berdakwah kepada masyarakat, untuk merepresentasikan nilai-nilai ajaran Islam dengan merujuk kepada kemurnian Al Quran dan Sunnah, dengan pendekatan pada kondisi dan realitas yang ada namun tetap menjadikan kehidupan Nabi SAW, sahabat, tabi'in, dan salafussalih sebagai teladan. Dalam analisa ini terbaca bahwa Ummi memiliki keyakinan bahwa Islam memberikan posisi dan kedudukan yang mulia pada seorang perempuan, meliputi apapun peran yang dijalaninya. Kemunculan Majalah Ummi seiring dengan bergeliatnya pergerakan kebangkitan Islam di Indonesia pada akhir kekuasaan Orba sebagai sebuah unintended consequences dan perubahan kebijakan pemerintahan Soeharto. Temuan-temuan dalam penelitian ini, menekankan arti penting penafsiran ajaran agama dengan kesesuaian konteks dan realita sehingga tidak menghasilkan bias yang merugikan salah satu bagian masyarakat yang mestinya mendapatkan apa yang semestinya mereka miliki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrulloh
"On anti-women hadith according to Islamic organizations in Indonesia."
Malang: UIN-Maliki Press, 2015
207.125 NAS h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Indah Mulyani
"Studi ini merupakan kajian dan penelitian terhadap kedua organisasi wanita Islam terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan segala bentuk perjuangannya dalam menyhadapi masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Jepang dan Gerakan 30 S' PKI-1965. Aisyiyah terbentuk pada tahun 1917, yang sebelumnya bernama Sopo Tresno (1914), berdiri di bawah naungan Muhammadiyyah. 'Aisyiyah sebagaimana halnya Muhammadiyyah tidak bergerak dalam bidang politik, melainkan di bidang pendidikan, sosial dan agama. Sedangkan muslimat berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), bergerak dalam bidang politik secara aktif, terutama sejak tahun 1952, di mana di tahun itu NU keluar dari Masyumi dan dengan jelas dan terbuka menyatakan dirinya sebagai partai politik yang berdiri sendiri. Kemudian pada tahun 1964 dan 1965 para anggota Muslimat secara aktif menentang gerakan komunis di Indonesia, dengan membentuk Barisan Sukarela. Meskipun kedua organisasi wanita Islam ini sama-sama berlandaskan agama Islam, namun mereka juga memiliki perbedaan-perbedaan, baik dalam pemikiran/pandangan maupun perjuangan untuk memajukan organisasi. Penulisan ini menggunakan metode penulisan prosesual dengan melihat faktor-faktor terbentuknya kedua organisasi wanita islam ini sesuai latar belakangnya. Pengumpulan data yang dilakukan selain melalui buku-buku atau majalah maupun arsip-arsip, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa tokoh dari kedua belah pihak sebagai bahan pelengkap. Diadakan pula penelitian ke Yogyakarta sebagai wilayah Pusat 'Aisyiyah dan Muhammadiyyah. Persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua organisasi wanita Islam ini, menimbulkan beberapa kelemahan dan kelebihan bagi 'Aisyiyah dan muslimat, yang merupakan cermin organi_sasi induk masing-masing. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa 'Aisyiyah dan Muslimat NU merupakan organisasi wanita Islam yang terbesar dan terkenuka di Indonesia, yang hingga kini masih terorganisir dengan baik dan memiliki penganut atau pengikut serta simpatisan terbanyak di Indonesia."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
297.43 TEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2004
297.43 TEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hadji Abdul Malik Karim Amrullah, 1908-1981
Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984
297.082 HAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hilmi Muhammadiyah
"Penelitian ini difokuskan pada pembahasan seputar reposisi perempuan Bugis di tengah masyarakatnya sebagai upaya meningkatkan status sosialnya yang didasarkan atas hasil penelitian lapangan yang dilakukan selama sekitar 3 bulan dari bulan Nopember 2005 hingga Januari 2006. Penulis secara khusus meneliti status haji yang melekat pada perempuan Bugis serta relasinya dengan aktivitas mereka di ranah publik, misalnya di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Posisi perempuan Bugis dalam struktur makro masyarakat Bugis dalam perspektif budaya berada pada tingkat yang cukup terhormat. Namun realitas struktur sosial perempuan Bugis jika disejajarkan dengan struktur sosial lainnya dinilai cukup rendah dan secara otomatis tidak sesuai dengan bangunan adat istiadatnya. Maka untuk mengembalikan nilai struktur sosial perempuan Bugis diperlukan perubahan sosial. Haji kemudian dipandang sebagai status yang dapat mengembalikan posisi perempuan Bugis pada tempat yang semestinya. Reposisi perempuan Bugis dalam konteks ini dilihat sebagai suatu proses pengembalian perempuan Bugis pada posisi yang sesuai dengan budaya Bugis.
Kelurahan Kalabbirang merupakan daerah yang masih didominasi oleh suku Bugis dengan perempuannya yang berpandangan bahwa haji merupakan simbol sosial yang dapat menyangga nilai-nilai sosial kelompoknya. Mereka menjadikan haji sebagai identitas untuk mengembalikan status sosialnya. Nilai-nilai haji ini kemudian mengatur interaksi-interaksi mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks interaksi dengan sesama perempuannya maupun dengan kelompok laki-laki; atau pada saat beraktivitas di ruang publik. Berarti simbol haji mempunyai makna tersendiri bagi perempuan Bugis yang dirasakan ketika ia berada dalam ruang pentas dalam ritus-ritus yang beraspek sosial.
Konstruk haji sebagai simbol bagi perempuan Bugis membutuhkan tindakan sosial. Di sini kemudian perempuan Bugis mengambil peranan. Ia memandang simbol haji sebagaimana orang lain memandangnya. Sebelum bertindak perempuan Bugis memformulasikan suatu gagasan mengenai proyeksi tindakan orang lain dalam hubungannya dengan simbol haji. Perempuan Bugis berhaji juga memformulasikan proyeksi yang akan ia lakukan, termasuk peranan yang ia wujudkan melalui simbol haji.
Maka ketika perempuan Bugis telah melaksanakan haji, mereka telah mempunyai formulasi tindakan sosial. Jadi tindakan sosial dikonsepsikan dalam imajinasi sebelum melaksanakan haji. Dalam tataran ide mereka telah mengkonstruk haji sebagai proses penyempurnaan keislamannya sehingga dirinya merasa berhak untuk dikategorikan ke dalam ranah sosial haji. Mereka melakukan konstruksi atas kehidupannya untuk memberikan penyegaran baru terhadap identitas, life style dan lingkungannya dalam suatu komunitas baru yang penulis istilahkan dengan "tradisi lokal haji".
Tradisi lokal haji pada masyarakat Bugis merupakan ruang sosial unik yang terdiri dari nilai-nilai yang telah disepakati. Perempuan Bugis yang sudah berhaji berinteraksi dengan budaya Bugis secara makro dengan menggunakan norma-norma yang terkonstruk dalam tradisi lokal haji. Sub kultur ini tentunya mempunyai spesifikasi simbolik yang mengindikasikan suatu keterwakilan dari sebuah komunitas baru di tengah kelompok besar masyarakat Bugis. Pada proses interaksi sosial dengan kelompok lain inilah kemudian muncul simbol-simbol baru yang menggambarkan spesifikasi sub kultur, seperti sebagai orang yang "beriman", "taat", "jujur" dan lainnya. Sehingga bagi perempuan Bugis yang sudah berhaji secara otomatis mendapatkan modal simbolik yang dapat digunakan untuk memperluas jaringan sosialnya di tengah masyarakat. Simbol haji laksana mahkota ratu yang tiba-tiba dapat mendatangkan kekayaan sosial dan ekonomi.
Pada saat inilah terjadi proses reposisi perempuan Bugis, yaitu dari posisinya yang dirugikan oleh realitas kehidupan masyarakat padahal sebenarnya secara adat dimuliakan dan dihargai, kembali menjadi terhormat dalam kehidupan keseharian. Proses reposisi ini berlangsung cukup cepat, instan dan sangat ditentukan oleh faktor finansial individu perempuan Bugis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Rima Dewi
"Masyarakat Jawa merupakan penganut bentuk dasar sistem terminologi bilateral dan generasional yang menyamaratakan kedudukan ayah dan ibu. Namun, pada kenyataannya tetap saja ada perbedaan mengenai pola persaudaraan ini yaitu pembedaan dalam senioritas dan jenis kelamin. Dalam budaya Jawa pun dikenal istilah Kanca Wingking bagi perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat kedudukan perempuan Jawa dalam keluarga yang tergambar novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih dilihat dari perspektif gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa diskriminasi gender seperti marginalisasi, stereotipe, dan subordinasi melahirkan berbagai kekerasan ekonomi, fisik, psikis, dan seksual.

The Javanese follow the basic rules of bilateral and genarational terminology system which balance the position of men and women in society. However, there is still differentiation found in this type of family pattern, which is the differentiation in seniority and gender. There is also "Kanca Wingking" terminology for women raised in Javanese culture. Therefore, this research analyzes the position of women in Javanese families based on gender perspective illustrated in Hati Sinden, a novel written by Dwi Rahyuningsih. This research, using analytical descriptive method, finds out that the gender discrimination such as marginalization, stereotyping, and subordination often result in economic, physic, psychological, and sexual violence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42852
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>