Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arison, Laudryans
"Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak Juli 1997 telah dengan cepat mengakibatkan terpuruknya ekonomi dan kini bahkan telah menjadi krisis yang bersifat multidimensi karena merupakan kombinasi dari krisis ekonomi, finansial, politik, dan sosial sekaligus. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa krisis tersebut berkembang menjadi lebih dalam akibat akumulasi rentetan misjudgment dan policy errors di bidang moneter dan . keuangan. Di sinilah orang mulai sadar bahwa sistem perbankan yang ada selama ini (konvensional / umum) mempunyai kelemahan yang sangat rentan terhadap situasi krisis seperti saat ini. Sehingga dicari suatu alternatif dalam sistem perbankan untuk dapat menyelamatkan dana yang disimpannya dan ada satu sistem perbankan lain yang bebas dari negative spread yang menjadi penyebab utama kerugian yang dialami oleh perbankan konvensional pada umumnya dan sistem perbankan tersebut adalah sistem perbankan syari'ah.
Bank BNI. dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan pengembangan bisnis ritel, telah menetapkan Proyek Pengembangan dan Penyempurnaan Sistem Manajemen dan Bisnis Bank BNI dalam menghadapi "Beyond 2000 Programs", yaitu pengembangan Proyek Cabang Syariah. Sesuai dengan Business Plan Unit Usaha Syariah, bahwa pada tahun 2002 akan dibuka 5 (lima) Kantor Cabang Syariah baru, untuk menambah 10 (sepuluh) Kantor Cabang Syariah yang telah dibuka terlebih dahulu pada periode tahun 2000 dan 2001. Salah satu di antaranya adalah di Banda Aceh, ibukota Propinsi Nanggroe Aceh Darussallam.
Dari penelitian awal yang telah dilakukan oleh Kantor Wilayah 01 Medan, diperoleh informasi bahwa masyarakat Banda Aceh kurang antusias untuk beralih dari bank konvensional ke Bank Syariah, dan memanfaatkan produk-produk Bank Syariah. Sehingga berdasarkan persepsi masyarakat tersebut, diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat untuk merubah persepsi masyarakat Banda Aceh dalam memanfaatkan produk-produk Bank Syariah. Usaha menetapkan strategi pemasaran tersebut dilakukan dengan menganalisis iingkungan pemasaran Kotamadya Banda Aceh, mikro dan makro, dan didukung pula oleh strategi promosi untuk me-repos/s/benak masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Khairuni
"Citra merupakan buah ingatan seseorang terhadap sebuah kejadian yang disampakan kembali melalui kenangan. Kenangan yang dihadirkan kembali mengungkapkan citra sebuah kota dan hal ini menjadi tajuk kajian. Pendataan kembali ingatan masyarakat terhadap sebuah kota menjadi hal yang sangat penting. untuk mencapai pencitraan secara objektif maka, perlu dilakukan untuk mengumpulkan ingatan secara kolektif. Sehingga ingatan?ingatan tersebut akan melahirkan sebuah pencitraan bagi sebuah kota. Banda Aceh memiliki begitu banyak kajadian besar, sehingga menghasilkan sebutan dan ingatan yang banyak pula atara lain : Kutaraja pada masa silam, kota Serambi Mekkah, Kota Konflik, kota Tsunami dan kota Sejarah. untuk mengetahui bagaimana terciptanya citracitra tersebut, maka perlu kiranya untuk kembali menengok kembali sejarah kota Banda Aceh. Setiap individu memiliki pencitraan masing-masing terhadap sebuah kota, tergantung kejadian apa yang dirasa. Kejadian besar yang menjadi ingatan masyarakat tak hanya meninggalkan sebuah kenangan namun juga meninggalkan jejak lain seperti bangunan peninggalan sejarah yang turut memperkuat citra dan manjadi bukti bahwa kejadian tersebut pernah terjadi. Salah satu bangunan tersebut adalah: Masjid Raya Baiturrahman, Pendopo Gubernur Aceh(Meuligo), Gunongan, Museum Aceh serta Museum Tsunami. Skripsi ini akan mencoba mengulas tentang Sejarah Aceh,Citra Kota Banda Aceh yang dihasilkan oleh ingatan kolektif masyarakat, Warisan dan Ragam Budaya Aceh yang akan memaparkan bangunan serta alasan mengapa Citra dan Bangunan tersebut pantas di sandang oleh kota Bnada Aceh.

An image, is someone memories about an event that convery through memory. The memory represented told an image of a city and it is become an heading assessment. Data Collection people memories about a city become an important things.to reach an objectifly image need to collected a memories collectifly. So the memories can reborn an image for a city. Banda aceh has so many big events, that created a lot of memories. Some of them: Kutaraja an a moslem age, Serambi Mekah, Conflict City,Tsunami City and History City. To know how that images can be, so we have to look the history of Banda Aceh. Every individu has their own image about a city depends on what events she has. A big event that makes people memories not only left an memory but also left other things, like historical buildings become a prove that events trully exist. One of that buildings are Baiturrahman mosque, Governor's Pendopo,Gunongan, Aceh Moseum, and also Tsunami Moseum. This skripsi try to tells about an aceh history, Banda Aceh image that created by the people's memory collectifly, legacy and culture of aceh that tells the building and also why the image and those buildings deserves to have by banda aceh city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daud Bahransyaf
"ABSTRAK
Kota Banda Aceh memiliki warga yang hidup dalam kemiskinan. Pendataan yang dilakukan pada lima kecamatan Syiah Kuala, Bandar Raya, Lueng Bata, Ulle Kareng dan Baiturrahman terhadap 600 kepala keluarga yang dikategorikan miskin secara acak diketahui terdapat beberapa perubahan sosial ekonomi yang mendasar dalam penghasilan, pengeluaran, dan kepemilikan barang. Penghasilan dan pengeluaran rumah tangga dalam sebulan di atas Rp.600.000,- Kepemilikan barang yang dahulu merupakan kebutuhan sekunder dan dimiliki oleh kalangan masyarakat menengah ke atas, sudah merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan mereka, HP dan sepeda motor kebanyakan dimiliki mereka. TV di atas 14 dan kulkas juga dimiliki sebagian besar responden. Listrik sebagai alat penerangan dan kemanfaatan lain dimanfaatkan oleh sebagian besar responden keluarga miskin di lima kecamatan terpilih. Program listrik telah menjangkau dan dinikmati oleh warga masyarakat di Kota Banda Aceh. Fakta empirik tersebut perlu dicermati dan ditelaah sebagai bahan masukan untuk melakukan penyesuaian kriteria kemiskinan oleh lembaga terkait, termasuk peraturan pemerintah, peraturan menteri pemerintah daerah, terkait khusus Kota Banda Aceh"
Yogyakarta: B2P3KS, 2017
300 JPKS 16:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatun Nisa
"Manusia memiliki kebutuhan untuk berkumpul. Aktivitas berkumpul yang dilakukan akan menggambarkan organisasi spasial. Aktivitas berkumpul yang dilakukan memiliki corak tersendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan karakteristik manusia, seperti aktivitas berkumpul yang dilakukan oleh masyarakat permukiman baru di Kecamatan Kuta Alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan lokasi dan organisasi spasial aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru. Metode yang digunakan adalah metode analisis spasial dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini diketahui terdapat perbedaan pemanfaatan ruang dan proporsi penduduk yang mempengaruhi masyarakat permukiman baru dalam mengadakan aktivitas berkumpul.
Pemilihan lokasi aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru tanpa rumah bantuan relatif menyebar, aksesibilitas tinggi dan bersifat lebih dinamis dilihat dari fungsi tempat berkumpulnya. Sedangkan pemilihan lokasi aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru dengan rumah bantuan relatif mengelompok, aksesibilitas tinggi dan bersifat kurang dinamis dilihat dari fungsi tempat berkumpulnya. Organisasi spasial aktivitas berkumpul masyarakat permukiman baru tanpa rumah bantuan memiliki tiga jenis bentuk, yaitu gravitasi titik, gravitasi sistem dan kontak titik. Sedangkan pada masyarakat permukiman baru dengan rumah bantuan hanya ada dua jenis bentuk, yaitu : gravitasi titik dan kontak titik.

The Human has a need to gather with others. The gathering activity will visualize the spatial organization. The gathering activity has its own feature which is influenced by physical characteristics and human characterstics, like the gathering activity done by society in resettlement area in Kuta Alam. This research has the purpose that is to know the location selecting and the spatial organization of gathering activity of society in resettlement area. The method applied on this research is spatial analysis and qualitative descriptive method.The result of research says there is a difference on landuse and inhabitant proportion that influence society of resettlement area in doing gathering activity.
The selection on gathering activity location of society in The Without Donation House Resettlement is relatively spreaded, high accessibility, and more dynamic based on the place function. While in The Donation House Resettlement is relatively clustered, high accessibility and less dynamic based on the place function. The spatial organization of gathering activity of society in The Without Donation House Resettlement has three types of shape point gravity, system gravity and point contact while in The Donation House Resettlement has only two types of shape point gravity and point contact.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina
"Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit kronis yang sering dialami oleh lanjut usia. Berbagai intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada lansia dengan diabetes melitus salah satunya adalah terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan terhadap kualitas hidup lansia yang mengalami diabetes melitus. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental. Responden penelitian terdiri 39 lansia mendapat terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan dan 39 mendapat pendidikan kesehatan. Alat ukur yang digunakan kuesioner WHOQOL-Bref. Analisis menggunakan uji Paired t-test dan Independent t-test.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan kualitas hidup dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan sebelum dan setelah mendapat terapi kelompok suportif dan pendidikan kesehatan (p value <0,05). Penelitian ini diharapkan menggunakan terapi kelompok suportif sebagai terapi lanjutan dalam praktik keperawatan jiwa sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup lansia yang mengalami diabetes melitus.

Diabetes mellitus was one of the chronic diseases that are often experienced by the elderly. One of the nursing interventions that can be given to elderly with diabetes mellitus was supportive group therapy and health education. The purpose of this research was to determined the influence of supportive group therapy and health education to the quality of life of elderly with diabetes mellitus. The design of this research was using quasi experimental. The subjects of this research was consisted 39 elderly group who received both of the supportive therapy and the health education and 39 elderly who received only health education. Instruments were measured by WHOQOL-Bref. Data were analyzed using paired t-test and independent t-test.
The results of this research depicted that there were differences significantly in quality of life both physical, psychological, social relationships and environment before and after the group received supportive therapy and health education (p value <0,05). The findings of research was expected to used group therapy as a continued therapy in advanced practice psychiatric nursing as an effort to improve the quality of life on the elderly with diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlisa Rahmi
"Meskipun beberapa daerah di Indonesia telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap bermukim kembali di daerah tersebut. Salah satu contoh empiris yang masih bisa diamati sekarang ini adalah fenomena bermukim kembalinya masyarakat korban tsunami di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme adaptasi yang dilakukan masyarakat sebagai suatu bentuk resiliensi untuk tetap bertahan dan bermukim kembali di kawasan rawan bencana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui tabel, grafik dan gambar. Data yang diperoleh berupa data teks dan data visual, dengan responden sejumlah 25 orang yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada suatu strategi adaptasi secara aktif dilakukan oleh masyarakat yang bermukim kembali di daerah rawan tsunami ini sebagai suatu upaya untuk resilien, yaitu melalui mekanisme adaptation by adjusment dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap fisik hunian dan lingkungannya. Hasil dari kajian ini nantinya diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam pendidikan arsitektur serta menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengaplikasikan upaya mitigasi bagi masyarakat di daerah rawan bencana."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Halimatussakdiah
"Setiap tahunnya terdapat 4.500.000 wanita melahirkan di Indonesia, 15.000 diantaranya mengalami komplikasi yang menyebabkan kematian. Salah satu komplikasi adalah persalinan dengan seksio sesarea. Hal ini terjadi karena berbagai sebab, diantaranya karena kurang mendapat informasi tentang pendidikan kesehatan seksio sesarea. Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk kuasi ekspenmen dengan rancangan Fastest Only Design. Populasi penelitian ini adalah ibu talon operasi seksio sesarea. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang, 40 orang kelompok intervensi dan 40 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis efekti fitas pendidikan kesehatan terhadap involusi uterus dilakukan dengan uji t (Independent t- test) dan uji Chi-Square. Hasil uji kesetaraan responden didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol atau homogen ( P > 0.05, alpha = 0.05).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan tinggi fundus uteri (P = 0.01), perbedaan perubahan warna lochea (P = 0.01) dan perbedaan involusi uterus (P = 0.01) antara dua kelompok. Dari basil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian paket pendidikan kesehatan pre operasi seksio sesarea terhadap involusi uterus. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian lain tentang pentingnya mobilisasi pada post operasi seksio sesarea.

There is 4.500.000 women childbirth every year in Indonesian. 15.000 of them caused by complication and ended by death. One of complications is childbirth with sectio Caesarea. It occurs because of many reasons; one of them is caused by lack of information about health education sectio Caesarea. This study used a quasi experiment: Post test Only Design. The populations are mothers who should do operation sectio Caesarea. Total samples in this study are 80 people, 40 person as intervention groups and 40 persons as control groups. Samples are taking by purposive sampling. Analysis is done by using t-test (independent t -test) and Chi-square test.
The results showed that in control groups and intervention groups are equal or hornogen (P > 0.05, alpha = 0.05). This study results; shown there are differences descend of fundal uterine (P = 0.01), differences in lochea changes (P = 0.01) and differences in uterine involution (P = 0.01) between two groups. This study shows that there is influence on health education toward uterine involution in post sectio Caesarea. These results were supported by other researches about the important of mobilization for post operation sectio caesarea.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18669
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairilina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengemhui pengaruh fokus karyawan (keterlibatan karyawan dan lingkungan kclja katyawan) terhadap kinelja karyawan RSU Meuraxa xahun 2008. Secara teoritis penelitian ini diambil dari salah sam kritez-ia konsep yang dikemukakan oleh Hertz tahun 2008 tentang Malcolm lldrige. Penelitian ini mempakan penelitian survei d gan pendekatan kuantitatif; dimana menggunakan data primer dengan memakai alat bantu kuesioner. Mctode penelitian menggunakan metode analisis jalur atau disebut juga dcngan Path Analysis (PA) dengan mcnggunakan program SPSS. Sampel penelitian adalah karyawan RSU Meuraxa dengan menggunakan stratyied random sampling berdasarkan kelompok strata pendidikannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa lingkungan kelja karyawan di RSU Mcuraxa mempcngaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan RSU Meuraxa, sementara keterlibatan karyawannya tidak mempengaruhi secara langsung kinelja mereka. Berdasarkan fenomena tersebut pcneliti menyarankan kepada pihak manajemen RS Meuraxa untuk tetap mempertahankan llnglcungan kerja yang kondusif dan mendukung bagi karyawarmya, serta mcningkatkan keterlibatan karyawannya agar kinelja mereka semakin meningkat yang akan berimbas pada peningkatan kinelja RS tertenmnya.

This study aimed at finding influence of employee focus (employee involvement and working place) to employee perfonnance at Meuraxa general hospital in 2008. Theoretically this study was taken from one of concept criteria mentioned by Hertz about Malcolm Baldrige in 2008. It is research survey using quantitative approach, primary data which used by means of questionnaire support. Study method using Path Analysis (PA) by operating SPSS program. Study samples are employees of Meuraxa genera! hospital by using stratified random sampling based on their strata education group.
Study result stated that working place of employee in Meuraxa General Hospital had influenced the quality of employee performance of Meuraxa General Hospital, while employee involvement did not affect their performance directly. Based on these phenomenon the researcher suggested hospital management side to crcatc a conducive and support working place for employee, and simultaneously increase involvement of their employee in order to improve their performance which will affect overall hospital perfomtance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bob Mizwar
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang Pengembangan Masyarakat Sebagai Proses dalam Pemberdayaan Masyarakat di Mukim Meuraxa termasuk hambatan-hambatan dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian ini dipandang penting mengingat adanya pergeseran paradigma pembangunan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 yang menempatkan Mukim sebagai unit pemerintahan yang membawahi beberapa gampong dibawahnya sekaligus menjadi pusat pertumbuhan bagi gampong-gampong tersebut. Sehingga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maka dilaksanakan Program Gema Assalam. Dalam proses pengembangan masyarakat ini sangat dibutuhkan peran Fasilitator Mukim sebagai agen perubah (change agent) karena pada dasarnya masyarakat masih memiliki berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam mengembangkan patensi yang ada pada mereka.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui studi kepustakaan (library research), wawancara mendalam (indepth interview) semi terstruktur dengan para informan dan observasi terhadap objek penelitian di lapangan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan lingkup informan antara lain Aparat Pemerintah Provinsi NAD, Aparat Pemerintah Kota Banda Aceh, Aparat Mukim Meuraxa dan gampong di wilayah Mukim Meuraxa, Fasilitator Mukim, tokoh-tokoh dan warga masyarakat Mukim Meuraxa sebagai kelompok sasaran serta Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Dan hasil penelitian yang dilaksanakan di Mukim Meuraxa, khususnya Gampong Ulee Lheue dan Deah Glumpang yang dijadikan sebagai sampel, dapat diketahui bahwa pelaksanaan Program Gema Assalam telah mencakup seluruh tahapan-tahapan sesuai dengan kebijakan program dan mencerminkan berlangsungnya proses pengembangan masyarakat. Hal ini terlihat setelah dilakukannya kegiatan sosialisasi program pada masyarakat mulai tumbuh inisiatif dan prakarsa serta keikutsertaan dan partisipasi yang ditunjukkannya pada tahapan-tahapan kegiatan Program Gema Assalam berikutnya. Keadaan ini ditunjang oleh peran community worker yang ditunjukkan oleh Fasilitator Mukim dan Fasilitator Gampong yang senantiasa mendampingi masyarakat dengan memberikan bantuan pendampingan dan bimbingan teknis sesuai dengan tahapan kegiatan program. Disamping itu, keberadaan Imuem Mukim dan aparatumya termasuk para keuchik yang cukup kooperatif dalam pelaksanaan program memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat untuk merencanakan dan menentukan sendiri kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mereka (felt needs).
Pelaksanaan Program Gema Assalam mencakup kegiatan pengembangan usaha ekonomi produktif (UEP) masyarakat, pembangunan prasarana dan sarana kebutuhan dasar masyarakat dan penguatan lembaga pemerintahan mukim. Untuk memudahkan proses pengembangan masyarakat, maka dilakukan pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) yang didasarkan etas kesamaan atau latar belakang mata pencaharian masyarakat tersebut. Seiring dengan pendekatan yang dilakukan oleh Fasilitator Mukim maka selanjutnya mereka mulai memikirkan kegiatan apa yang layak untuk dikembangkan. Dengan terbentuknya pokmas ini maka kegiatan penggalian gagasan (needs assessment) akan lebih mudah dilakukan. Begitu pula dalam pelaksanaan tahapan-tahapan kegiatan selanjutnya terlihat adanya partisipasi yang ditunjukkan oleh masyarakat dalam menyukseskan pelaksanaan program. Disamping itu, dalam pelaksanaan program dilakukan pemantauan baik secara internal oleh masyarakat, Fasilitator Mukim dan aparatur pemerintah maupun secara eksternal yang dilakukan oleh LSM Monitoring dan media massa. Meskipun pelaksanaan kegiatan pada Program Gema Assalam sudah berjalan sebagaimana harapan masyarakat, akan tetapi masih saja ditemui adanya kendala-kendala baik dari masyarakat, pengelola program maupun LSM monitoring. Kendala-kendala tersebut antara lain menyangkut Sumber Daya Manusia (SDM), perilaku masyarakat, koordinasi antar pengelola program, proses administrasi pengelolaan kegiatan dan peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sehingga dengan adanya kendala-kendala yang dihadapi ini maka perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempumaan untuk pelaksanaan Program Gema Assaiam pada masa mendatang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T11549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thaharatul Huda
"Tesis ini membahas tentang pemaknaan perubahan perayaan Thaipusam bagi masyarakat Tamil di Banda Aceh. Tujuannya adalah untuk melihat perayaan keagamaan sebagai sebuah upaya atau strategi masyarakat Tamil Banda Aceh untuk mempertahankan budaya leluhur serta mempertahankan keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas di Banda Aceh. penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan Cultural Studies. Dengan menggunakan konsep artikulasi dari upacara keagamaan sebagai perayaan atau festival kebudayaan, dapat dilihat pemaknaan masyarakat Tamil Banda Aceh terhadap Thaipusam melalui ingatan sejarah dan kondisi sosial yang harus mereka hadapi sebagai kelompok minoritas yang membuat perayaan Thaipusam berubah dari ruang privat menjadi perayaan budaya di ruang publik. Hasil yang diperoleh ialah terdapat pemaknaan yang lebih luas dari tranformasi perayaan Thaipusam sebelum dan sesudah Tsunami Aceh. Sebelum Tsunami Aceh, perayaan Thaipusam hanya dirayakan sebagai sebuah upacara keagamaan yang dilakukan di dalam kuil namun setelah Tsunamni Aceh terjadi, perayaan Thaipusam menjadi sebuah perayaan kebudayaan yang dilakukan di ruang terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat sekitar. Minimnya jumlah anggota Tamil akibat dari bencana Tsunami membuat pemuka agama Hindu Aceh menyadari dampak akan hilangnya budaya Tamil dan keberadaan mereka yang semakin termarjinalkan, sehingga timbul keinginan dari pemuka agama Hindu Aceh untuk terus menjaga budaya dan agama Tamil agar tidak hilang melalui perayaan Thaipusam. Di samping itu, perayaan Thaipusam juga dapat diterima oleh masyrakat sekitar sehingga keberadaan mereka mulai terlihat kembali di kalangan masyarakat luas. Bagaimanapun, perayaan Thaipusam di Banda Aceh tidak hanya dimaknai sebagai sebuah upacara agama saja namun juga sebagai sebuah upaya atau strategi kelompok minoritas untuk bertahan hidup.

This thesis discusses the meaning-making of the Tamil community Banda Aceh toward the transformation of Thaipusam celebration. By conducting an ethnographic method with a Cultural Studies approach, this qualitative research aims to see religious ritual as an effort or strategy of the Tamil community in Banda Aceh to maintain their ancestral culture and maintain their existence as a minority group. The concept of articulation from religious ceremonies as a cultural celebration or festival was used in this study to see the meaning of the Tamil people of Banda Aceh towards Thaipusam through historical memories and the social conditions they had to face as a minority group that made Thaipusam celebrations change from a private space to a cultural celebration in public spaces. The findings show that there is a deeper meaning of the transformation of the Thaipusam celebration before and after the Aceh Tsunami. Before the Aceh Tsunami in 2004, the Thaipusam celebration was held as a religious ceremony carried out inside the temple yet after the Aceh Tsunami happened, the Thaipusam celebration became a cultural celebration that was carried out in an open place and could be witnessed by the surrounding community. After the tsunami in Aceh, there were only a few Hindu communities left. This could make their culture disappear and their existence even more marginalized. Therefore, the Tamil religious leaders in Aceh wanted to protect their religion and traditions through Thaipusam celebrations. Besides, the surrounding community can also accept Thaipusam celebrations so that their existence has begun to be seen again in the wider community. However, the Thaipusam celebration in Banda Aceh is not only interpreted as a religious ceremony but also as an effort or strategy for minority groups to survive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>