Ditemukan 74738 dokumen yang sesuai dengan query
Moh. Azhar
"Telah dilakukan penelitian stabilisasi tanah dasar-yang berkadar air tinggi, menggunakan clean set cement sebagai bahan pencampur.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi per-baikan sifat fisis tanah, dan peningkatan daya dukung/kekutan tanah setelah dicampur dengan clean set cement dalam porsentase perbandingan taerat 3,5%; 7,0%; dan 10,5 %, serta di peram dalatn waktu 0 hari, 3 hari dan 7 hari.
Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwa penggunaan clean set cement merupakan sal ah satu alter-natif untuk perbaikan tanah dasar."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
"
PendahuluanLatar Belakang Masalah
Dalam menunjang pembangunan salah satu infra stuktur pada pembangunan jangka panjang II, pembangunan jalan raya termasuk salah satu unsur panting dalam persiapan menuju tahap tinggal landas bagi bangsa Indonesia. Pembangunan jalan raya diatas tanah dasar masih termasuk pilihan yang paling murah bila dibandingkan dengan jalan layang yang memerlukan biaya mahal.
Tanah dasar merupakan bagian penting dari kontruksi jalan karena tanah ini mendukung seluruh kontruksi jalan beserta muatan lalu lintas diatasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut karena kekuatan tanah tersebut menentukan tebal tipisnya lapisan perkerasan. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya. Pembangunan jalan raya tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya, tanah tersebut tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade). Oleh karena itu tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah. Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Dengan kemajuan tehnologi saat ini sudah banyak dilakukan stabilisasi tanah dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi dengan bahan kimia, seperti geosta, Sistem Consolid, Fascrete.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kimia yang digunakan terhadap sifat-sifat tanah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
"Dalam menunjang pembangunan salah satu infra struktur pada pembangunan jangka panjang II, pembangunan jalan raya termasuk salah satu unsur penting dalam persiapan menuju tahap tinggal landas bagi bangsa Indonesia. Pembangunan jalan raya diatas tanah dasar masih termasuk pilihan yang paling murah bila dibandingkan dengan jalan layang yang memerlukan biaya mahal. Tanah dasar merupakan bagian penting dari kontruksi jalan karena tanah ini mendukung seluruh kontruksi jalan beserta muatan lalu lintas diatasnya. Tanah dasar menentukan mahal tidaknya pembangunan jalan tersebut karena kekuatan tanah tersebut menentukan tebal tipisnya lapisan perkerasan. Tanah dasar dalam keadaan asli merupakan suatu bahan yang kompleks dan sangat bervariasi kandungan mineralnya, Pembangunan jalan raya tidak selalu berada diatas tanah dasar yang relatif baik, ada kemungkinan dibuat diatas tanah yang kurang baik. Akibatnya, tanah tersebut tidak dapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade). Oleh karena itu tanah dasar perlu dipersiapkan secara baik antara lain dengan perbaikan tanah. Stabilisasi tanah adalah alternatif yang dapat diambil untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang ada. Pada prinsipnya stabilisasi tanah merupakan suatu penyusunan kembali butir-butir tanah agar lebih rapat dan saling mengunci. Dengan kemajuan teknologi saat ini sudah banyak dilakukan stabilisasi tanah dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi dengan bahan kimia GEOSTA-A, Clean Set Cement Type CS-10, Consolide C444, Supercement dan Borresperse CA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kimia yang digunakan terhadap sifat-sifat tanah. Selain itu untuk mengetahui pengaruh bahan tersebut terhadap kekuatan tanah dasar. Tanah yang akan di teliti adalah tanah sensitif pada lapisan yang tidak dalam dan tanah gambut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
"Soil stabilization has been used for an extensive period . Various soil properties can be improved or altered by soil stabilization. There are several techniques available by which soil properties like strength, workability, permeability and volome changes can be improved or altered..."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Donny Sofyan Arifin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23280
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
JJJ 23 (1-3) 2006
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Himamul A`La
"Tanah pasir yang ada pada wilayah pesisir memiliki karakteristik bergradasi seragam, lepas (tidak memiliki kohesi), serta memiliki nilai parameter kuat geser yang rendah. Oleh karenanya, tanah pasir yang ada pada wilayah pesisir tidak dapat dijadikan sebagai material timbunan (embankment). Penetapan beberapa daerah menjadi kawasan Taman Nasional memicu pengembangan penggunaan material perbaikan tanah yang ramah lingkungan dalam beberapa dekade terakhir. Penggunaan bioteknologi pada biosementasi untuk merekayasa material geoteknik terbukti dapat meningkatkan nilai parameter kuat geser dan menurunkan permeabilitas tanah perbaikan.
Metode biosementasi ini menggunakan enzim urease yang dicampurkan dengan larutan urea dan kalsium klorida. Penambahan tanah laterit menyebabkan penggunaan metode biosementasi menjadi efektif. Penggunaan material stabilisasi semen pada konsentrasi rendah diharapkan dapat menjaga biosementasi yang terbentuk terhadap penjenuhan air.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh biosementasi enzim urease, tanah laterit, dan semen terhadap kuat geser dan permeabilitas tanah pasir yang distabilisasi serta ketahanan biosementasi yang terbentuk terhadap penjenuhan air. Peningkatan nilai parameter kuat geser tertinggi didapatkan pada sampel yang diperbaiki dengan biosementasi enzim urease, tanah laterit, dan semen. Sampel ini juga memiliki ketahanan parameter kuat geser yang lebih baik terhadap penjenuhan air.
The sand soils in the coastal have characteristics of uniform grading, loose (no cohesion), and low shear strength parameter. Therefore, sand soil in the coastal cannot be used as material for embankment. The designation of some areas to become national park has increased the use of environmentally friendly soil improvement materials in last decades. Utilization of biotechnology in biosementation for engineer geotechnical materials had been proven to increase the shear strength parameters and reduce the permeability of improved soil. This biosementation method used the urease enzyme mixed with a solution of urea and calcium chloride. Adding laterites maked the biosementation method more effective. Utilization of cement stabilizing materials at low concentrations was expected to maintain biosementation formed against saturation. The purpose of this research was to determine the effect of biocementation of urease enzymes, laterites, and cement to the shear strength and permeability of stabilized sands and durability of biocementation formed against saturation. The highest increase in the shear strength parameters was obtained in samples that were improved by biocementation of urease enzyme, laterites, and cement. This sample also had has better shear strength parameters resistance to saturation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Umar Alfaruqi Abdurrahman
"Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang sering kali menimbulkan permasalahan jika tidak dilakukan perencanaan yang baik. Salah satu alternatif untuk meningkatkan daya dukung tanah lunak adalah dengan memanfaatkan material bambu sebagai cerucuk dan matras pada pondasi struktur bangunan. Material bambu memiliki keunggulan yaitu jumlah yang melimpah, murah, umur panen singkat, ramah lingkungan, gaya buoyancy yang dapat dioptimalkan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan penurunan tanah antara metode analitis, elemen hingga dengan pengamatan instrumentasi lapangan pada suatu bangunan dermaga di tepi sungai Kapuas, Pontianak yang memanfaatkan cerucuk matras bambu sebagai perkuatan struktur pondasinya. Deposit tanah pada lokasi tersebut didominasi oleh tanah lunak hingga ketebalan 28 m dengan muka air tanah yang dangkal. Analisis penurunan dilakukan menggunakan metode analitis dan metode elemen hingga. Konstruksi struktur revetment dibuat secara bertahap mengikuti hasil observasi alat instrumentasi lapangan. Pada metode analitis penurunan elastis tanah dimodelkan sebagai material elastik sedangkan pada perhitungan penurunan konsolidasi menggunakan teori konsolidasi 1 dimensi. Pada analisis elemen hingga, lapisan tanah dimodelkan sebagai Mohr-Coulomb. Cerucuk bambu dimodelkan sebagai elastic-plastic spring. Matras bambu dimodelkan elastic beams. Dari hasil observasi instrumentasi dan perhitungan metode analitis dan elemen hingga didapatkan bahwa bangunan revetment dengan struktur cerucuk matras bambu memberikan kestabilan dari kelongsoran dan kegagalan daya dukung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bambu sebagai struktur cerucuk dan matras untuk perkuatan tanah lunak dapat dilakukan dan mampu memberikan tambahan daya dukung untuk tanah lunak.
Soft soil is one type of soil that often causes problems if proper planning is not carried out. An alternative method to improve the bearing capacity of soft soil is by utilizing bamboo materials as piles and mattress in the foundation of a building structure. Bamboo material is chosen because of its advantages such as abundance, affordability, short harvesting period, environmental friendly, and buoyancy optimization. In this study, a comparison of settlement was conducted between analytical method, finite element method, and field instrumentation observations on a wharf structure along the Kapuas River in Pontianak, which utilizes bamboo mattress piles as soil reinforcement. The soil deposit at the site is predominantly soft soil up to 28 m for the thickness with shallow groundwater levels. Settlement analyses were performed using analytical method and finite element method. The construction of the revetment structure was done gradually following observations from instrumentation. In the calculation of elastic settlement using analytical methods, the soil is modelled as an elastic material whereas in the calculation of consolidation settlement the soil is modelled using one dimensional consolidation theory. In the finite element method, the soil layers were modelled as Mohr-Coulomb materials. Bamboo piles were modelled as elastic-plastic springs, while bamboo mattress were modelled as elastic beams. From the instrumentation observations and analytical and finite element method, it was found that the revetment structure with bamboo pile and mattress provided stability against sliding and failure of bearing capacity. Thus, it can be concluded that the use of bamboo as piles and mattresses for reinforcing soft soil can be carried out and provides additional support for soft soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Deasy Natalia
"Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh ground motion terhadap respons tanah terlikuefaksi. Likuefaksi terjadi ketika tanah berpasir yang diberikan tekanan siklik yang signifikan, menghasilkan tekanan pori berlebih meningkat dan tegangan efektif menurun. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan software OpenSees dengan pemodelan PM4Sand. Input file yang digunakan pada pemodelan adalah sesuai dengan parameter utama dan parameter sekunder yang telah ditentukan, dengan input ground motion berupa parameter frekuensi dan kecepatan puncak gempa. Output yang didapatkan dan akan dianalisis lebih jauh dalam penelitian ini adalah tekanan air pori, regangan geser, dan perpindahan lateral. Output diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis sehingga didapatkan hasil respons tanah terlikuefaksi. Hasil yang didapatkan adalah bahwa frekuensi dan kecepatan puncak gempa sangat memengaruhi respons tanah terlikuefaksi. Semakin tinggi nilai frekuensi dan nilai kecepatan puncak gempa, maka lapisan tanah yang terlikuefaksi akan semakin besar.
The focus on this study is discusses the effect of ground motion on the response of liquefied soil. Liquefaction occurs when sandy soils are subjected to significant cyclic stresses, resulting in an increase of excess pore pressure and a decrease of effective stress. The research method is using OpenSees software with PM4Sand modeling. The input file used in the modeling is in accordance with the main parameters and secondary parameters that have been determined, with the ground motion input consisting of the frequency and maximum velocity of the earthquake. The outputs obtained and will be analyzed further in this research are pore water pressure, shear strain, and lateral displacement. The output is processed using Microsoft Excel and analyzed to obtain the response of the liquefied soil. The results obtained are that the frequency and maximum velocity of the earthquake greatly affect the response of the liquefied soil. The higher the frequency and the maximum velocity of the earthquake, the larger the liquefied soil layer will be."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Minaroy, Teodore Ignatius
"Jalan merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat penting. Untuk itu, sebuah jalan harus dibangun sebaik mungkin dan sekuat mungkin, tanpa mengabaikan faktor efisiensi. Selain kuat, jalan juga harus tetap bersifat ekonomis. Kita harus bisa menghasilkan jalan bermutu tinggi dengan biaya serendah mungkin. Salah satu cara untuk menekan biaya adalah dengan mengganti material sirtu yang dipakai sebagai perkerasan lapisan menjadi tanah setempat yang telah distabilkan dengan kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dari tanah residual Depok jika distabilkan dengan kapur, serta berapa banyak kapur yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan optimum tanah tersebut.
Road is one of the most important public facility. So, a road has to be built as good and as strong as possible, without neglecting efficiency. Beside has a strength, a road still has to be economic too. We have to build a road with highest standard with a lowest budget. We can change the sub-base material with a residual soil which has been stabilized with lime. This research will find out the behavior of residual soil in Depok if we add it with lime, and how much lime we have to add to reach the optimum strength of that soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1863
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library