Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Zul Bahri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah technical analysis dapat dilakukan pada currency market (pasar valuta asing). Dalam penelitian ini kurs mata uang yang diteliti adalah AUD/USD, EUR/YSD. GBP/USD, USD.CHP, dan USD/JPY. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan pengujian weak form efficient market hypothesis terhadap masing-masing kurs tersebut. Pengujian weak farm efficient market hypothesis dilakukan dengan menguji dua asumsi yang berlaku yaitu yang pertama pengujian terhadap dependensi return mata uang pada periode t dibandingkan dengan return pada periode t-l sedangkan yang kedua apakah dengan diterapkannya technical analysis terhadap kelima mata uang itu dapat dihasilkan tingkat return yang signifikan. Penerapan technical dalam penelitian itu menggunakan dua jenis moving average yaitu simple moving average dan exponential moving average. Hasilnya adalah bahwa tergadap ketiga mata uang yaitu AUD/USD, EUR/USD, dan GBP/USD adalah menolak hipotesa weak form efficient market sehingga dapat diterapkan technical analysis terhadap pasar tersebut sedangkan terhadap dua mata uang lainnya yaitu USICHF dan USDIJPY menerima hipotesa weak form efficient market dan tidak dimungkinkan untuk menggunakan technical analysis.

This research has a purpose to identify that technical analysis can be applied to currency market. In this research, the pair of the currency market that we have been researched were AUD/USD, EUR/YSD, GBP/USD, USD/CHF, and USD/JPY. We had done a test of weak form efficient market hypothesis to each of that pair to identify about the application of technical analysis in currency market. The testing of weak-form efficient market hypothesis was done by testing two assumption, the first was testing the return dependency in each pair at t period compare with return at t-1 period, the second was technical analysis that we had applied could be resulted with the significant return degree. Technical application in that research used two kind of moving average, there were simple moving average and exponential moving average. The result were three pair, AUS/USD, EUR/USD, and GBP/USD reject the hypothesis of weak-form efficient market, and then technical analysis can be applied to those pair. The remaining two pairs which are USDICHF and USDIJPY accept the weak-form efficient market hypothesis and technical analysis to those pair is not applicable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcia
Homewood,: Illinois Dow Jones- Irwin , 1983
332.42 STI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Meillyani S.
"Perusahaan yang memiliki arus kas dalam bentuk valuta asing akan mempunyai risiko terhadap fluktuasi valas. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, Rupiah terdepresiasi terhadap hampir semua mata uang asing termasuk Dollar Amerika. Hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap kondisi keuangan perusahaan yang melakukan perdagangan internasional, terutama perusahaan yang memiliki hutang dalam valuta asing, karena jumlah yang harus dibayar bertambah besar. Krisis ini menyebabkan perusahaan menanggung kerugian yang cukup besar.
Salah satu cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dari valuta asing adalah dengan menerapkan strategi hedging. Penelitian ini mencoba mengetahui Teknik hedging mana yang memberikan keuntungan kepada PT X untuk hutang impornya yang memiliki jatuh tempo 30 hari selama periode 2004 dengan membandingkan antara penerapan strategi forward contract hedging dengan money market hedging .
Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan tidak melakukan hedging PT X akan membayar total nilai hutang impornya adalah sebesar Rp. 15.582.756.237,55. Dengan Teknik forward contract hedging jumlahnya adalah sebesar Rp. 15.633.094.495,05. Sedangkan dengan Teknik money marker hedging adalah sebesar Rp. 15.854.059.322,01
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baik forward contract maupun money market, ternyata tidak dapat meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar America seperti yag diharapkan oleh manajemen PT X. Meskipun demikian, berdasarkan nilai inefisiensi yang dihasilkan, forward contract hedging menghasilkan inefisiensi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan money market. Di mana bila memilih Teknik forward contract hedging manajemen PT X akan lebih untung sebesar Rp. 220.964.826.9.
Strategi hedging yang diterapkan akan memberikan kepastian cash flow perusahaan meskipun terkadang tidak selalu membuat perusahaan untung. Untuk itu perusahaan harus membuat kebijakan hedging seperti penentuan Teknik apa yang akan diterapkan, batasan nilai hutang yang harus di-hedging dan mengurangi transaksi impor mereka serta meningkatkan transaksi ekspor agar perusahaan mampu menutupi nilai hutang valuta asingnya.

The company that has cash flow in foreign currency will face a risk from foreign currency fluctuation. Since economic crisis in Indonesia, Rupiah depreciated from all foreign currency especially US Dollar. It gave a big impact for corporate financial international trader. For a company which have payable in foreign currency this situation could make the company suffer big loss cause they have to pay more their payables than they should.
A company could use hedging strategy to minimize the risk from fluctuation of foreign currency. This research try to find which technique could give benefit for PT X's payable in foreign exchange that comes from import transaction which has maturity for 30 days during 2004. The purpose of this research is to compare between the use of forward contract and money market hedging.
According to the calculation, it is known that the company's payable in foreign exchange without hedging (open position) is Rp. 15.582.756.237,55. If company used forward contract so total of company's payable is Rp. 15.633.094.495,05. And it used money market total of company's payable is Rp. 15.854.059.322,01.
The conclusion is either forward contract and money market cannot minimize foreign exchange risk like management wish. But, forward contract hedging has less inefficiency compared to money mantel hedging.
Hedging strategy will guarantee company cash flow though sometimes it will not beneficial financially to the company. Thus, a company should employ hedging policy such as which hedging technique to be applied, the payable limitation that should be hedged, and reduce their import transactions and increase export transactions to cover company's payable in foreign exchange.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novillia Chandra
"Skripsi ini bertujuan untuk mengukur pengaruh financial innovation yang diproksikan dengan jumlah terminal ATM, pendapatan riil, inflasi, dan financial development terhadap uang primer di ASEAN 5, Jepang, dan Korea dari tahun 2004 sampai 2010. Dengan menggunakan metode Generalized Least Square untuk data panel, penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah terminal ATM sebagai proksi dari financial innovation secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Variabel independen lainnya, seperti PDB riil dan inflasi juga secara signifikan berpengaruh positif terhadap uang primer. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa negara dengan financial development yang lebih baik akan memiliki uang primer yang lebih rendah.

This thesis measures the influence of financial innovation which proxied by ATM terminals, real income, inflation, and financial development to base money in ASEAN 5, Japan, and Korea from 2004 until 2010. Using Generalized Least Square method for panel data, this thesis shows that ATM terminals positively affect base money. Other independen variabels, such as real GDP and inflation also shows positive impact to base money. Other finding shows that countries with good financial development have lower money base."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Wibisono
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara konsentrasi Dana Pihak Ketiga DPK pada Bank ABCD Bank-Bank BUKU IV di Indonesia terhadap besarnya Suku Bunga pada Pasar Uang Antar Bank PUAB di Indonesia pada tenor ON overnight , satu minggu 1Wk , dua minggu 2Wk dan satu bulan 1Mo . Penelitian ini menggunakan data harian dengan periode penelitian 2015 ndash; 2017. Perhitungan konsentrasi DPK menggunakan Hirchman-Herfindahl Index HHI dan Concentration Ratio untuk empat Bank CR4 . Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi DPK pada Bank ABCD mempengaruhi secara signifikan pembentukan suku bunga PUAB pada tenor 1 bulan 1Mo , sedangkan pada tenor ON dan 1Wk lebih dipengaruhi oleh Proyeksi Likuiditas Harian PLH . Besarnya Suku Bunga pada hari sebelumnya berpengaruh signifikan pada seluruh tenor dalam penelitian ini, yakni tenor ON, 1Wk dan 2Wk serta pada tenor 1Mo.
This paper aimed to test the relation between Third Party Fund TPF Concentration on Bank ABCD BUKU IV Banks in Indonesia and the level of interest rate in Interbank Money Market in Indonesia for tenor ON overnight , one week 1Wk , two weeks 2Wk and one month 1Mo . This study was used daily data for period 2015 ndash 2017. The concentration calculation employed Hirchman Herfindahl Index and Concentration Ratio for four Banks CR4 . The result showed that there is significant positive relation between the TPF concentration and the formation of interest rate for tenor 1Mo, while for tenor ON and 1Wk more affected significantly by Daily Liquidity Projection PLH . The interest rate that had been transacted on the previous day affects significantly to all tenor in this research, ON, 1Wk, 2Wk and tenor 1Mo."
2017
T50100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shima Kencono Puteri
"Perkembangan yang terjadi pada perdagangan komoditi di Indonesia melalui pasar uang antarbank bergerak menuju perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah ini diatur dalam fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011 mengenai perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 mengenai sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011, pengaturan komoditi syariah menggunakan beberapa akad sedangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikatakan bahwa komoditi syariah menggunakan akad murabahah. Dilihat dari latar belakang tersebut maka tujuan dari skripsi ini adalah pertama, untuk mengetahui penggunaan akad murabahah dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikaitkan dengan ketentuan pada terminologi fiqih serta rukun dan syarat akad. Kedua, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan yang terdapat pada Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah (SiKA) yang berdasarkan murabahah dengan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) yang berdasarkan mudharabah serta mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah (SiKA).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis yuridis normatif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perdagangan komoditi syariah ini pada dasarnya menggunakan konsep tawarruq. Akad murabahah yang digunakan dalam SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 mengacu pada terminologi fiqih bukan mengacu pada fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah. Dikaitkan dengan rukun dan syarat akad maka akad murabahah pada surat edaran telah memenuhi ketentuan syariah. Adanya 2 (dua) pengaturan SiKA, yaitu SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 dan fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 diharapkan penggunaan SiKA dalam transaksi PUAS tetap memenuhi ketentuan syariah yang berlaku.
Developments in commodity trading in Indonesia through the interbank money market is moving towards commodities trading based on Islamic principles. Commodity trading is based on sharia principles set out in fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011 about commodities trading based on Islamic principles and Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 regarding commodity trade certificates based on Sharia principles. Based on the fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011, Islamic commodity arrangements using some agreement while in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 said that the commodity sharia use the contract murabahah. Judging from the background is the purpose of this paper is first, to determine the use of murabahah contract in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 associated with the provision in the terms of fiqh as well as the pillars and requirements of the contract. Second, to know the differences and similarities found in Commodity Trade Certificate Based on Sharia Principles (Sika) is based on murabahah with Mudharabah Interbank Investment Certificates (SIMA) is based on mudharabah and to know that there are advantages and disadvantages of trading in commodity certificates based on Sharia Principles (Sika).
The method used is the analysis of judicial normative. Based on this study can be concluded that the Islamic commodity trade is basically using the concept of Tawarruq. The murabahah contract is used in SEBI No. 14/3/DPM year 2012 refers to the terminology of fiqh is not referring to the fatwa DSN No.04/DSNMUI/ IV/2000 about murabahah. Associated with the pillars and requirements of the contract then murabahah contract on circular letter in compliance with the provisions of sharia. The existence of 2 (two) SiKA arrangement which SEBI No. 14/3/DPM year 2012 and fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 in a transaction PUAS expected to use SiKA still meet the applicable provisions of sharia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S23212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Ardian
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis interconnectedness pasar uang antar bank PUAB pada perbankan sebagai salah satu indikator kerentanan sistem keuangan dalam rangka mitigasi risiko sistemik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah time series transaksi pasar uang antar bank yang telah diolah menggunakan aplikasi GEPHI sehingga menghasilkan dua variabel dependen yaitu Graph Density dan Average Path Length yang menunjukkan kerapatan dan rata-rata jumlah koneksitas transaksi di pasar uang antar bank yang berpotensi menimbulkan efek contagion. Penelitian membuktikan bahwa rasio likuiditas AL/NCD dan LDR berpengaruh signifikan terhadap density kerapatan transaksi pasar uang antar bank, sementara variabel GWM Primer growth tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat density transaksi pasar uang antar bank. Kesimpulan selanjutnya adalah variabel LDR dan GWM Primer berpengaruh signifikan terhadap rata-rata koneksi yang dibutuhkan oleh setiap bank dalam pasar uang antar bank, sementara rasio AL/NCD tidak secara signifikan mempengaruhi average path length. Likuiditas perbankan menjadi salah satu faktor penentu koneksitas antar bank. Hasil analisis tersebut telah dikonfirmasi positif dengan rasio transaksi dalam sistem pembayaran.

ABSTRACT
This research analyzes interconnectedness of interbank money market in banking as one indicator of financial system vulnerability in order to mitigate systemic risk. This research uses quantitative approach with multiple regression analysis method. The data used are time series of interbank money market transactions that have been processed using GEPHI application to produce two dependent variables namely Graph Density GD and Average Path Length APL indicating the density and number of transaction interbank money market which has potential to cause contagion effect. Research can be concluded that the liquidity ratio AL NCD and LDR has a significant effect on the density of interbank money market, while the Primary GWM variable does not significantly affect the density level of interbank money market transactions. The next conclusion is that the LDR and Primary GWM variables significantly affect the APL in the interbank money market, while the AL NCD ratio does not significantly affect the APL. Bank liquidity becomes one of the determinants of inter bank connectivity. The results of these analyzes have been confirmed positively by the ratio of transactions in the payment system."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdza Pradhika Igfirly
"ABSTRACT
Pesatnya pertumbuhan keuangan syariah di luar Indonesia, terutama negara-negara Timur Tengah, Asia dan Eropa, membuat Indonesia berusaha mengejar ketinggalan dalam mengembangkan pasar keuangan syariah yang bangkit di tahun 2008 ditandai oleh penerbitan pertama Surat Berharga Syariah Negara. Namun sebagai suatu instrumen investasi yang relatif baru berumur 10 tahun,SBSN memiliki pasar yang luas dan potensial namun belum tergarap dengan baik, yang pada kasus ini, dengan membandingkan yield SBSN dengan Surat Utang Negara (SUN)-yang telah disahkan menjadi Undang-Undang sejak tahun 2002- pada tenor yang bersesuaian, terlihat di yield curve bahwa SBSN cenderung memiliki yield yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa SBSN memiliki beberapa hal yang dapat dikaji untuk melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergerakan yield curve inidi pasar sekunder, sekaligus mempelajari pola transaksi investor-investor domestik SBSN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel makroekonomi(kurs Rupiah terhadap USDollar, inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan,dan Imbal hasil SBI-S tenor 9 Bulan), Trading Volume of SBSN, danForeign ownership atau kepemilikan asing pada seri-seri SBSN terhadap variabel weighted average yield (WAY) Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder domestik. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan Least Squares with Dummy Variables (fixed effect model), memakai data panel bulanan dari bulan Januari 2013 sampai dengan September 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel SBI-Syariah,kurs Rupiah terhadap USDollar dan return IHSG berpengaruh signifikan dan positif sedangkan variabel Volume perdagangan SBSN berpengaruh signifikan dan negatif terhadap variabel weighted average yield (WAY) Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder domestik. Adapun variabel inflasidan foreign ownership tidak berpengaruh signifikan. Ini menunjukkan bahwa beberapa variabel makroekonomi lebih dapat menjelaskan fenomena pergerakan yield curve SBSN di pasar sekunder pada periode ekonomi stabil seperti Indonesia di tahun 2013 hingga 2017 ini.

ABSTRACT
The recent years have witnessed growth and interest in the Sukuk market, especially in foreign countries like in Middle East region, Asia and Europe. Indonesia are struggling to catch up and developing sharia economics, and in 2008 they released Government Sharia Securities (SBSN) for the first time. But as a relatively new investment instrument of 10 years old, SBSN has a large and potential market but has not been properly developed, and in this case, by comparing the yield of SBSN with Government Securities (SUN)-which has been legalized into law since year 2002 on the corresponding tenor, is seen in the yield curve that SBSN tends to have higher yields. This shows that SBSN has several things that can be studied to see what factors affect the movement of the yield curve in the secondary market, as well as study the pattern of domestic investors. The purpose of this research is to analyzewhether the macroeconomic variables (exchange rate of Rupiah to USDollar, inflation, return of Composite Stock Price Index, and 9 Months Tenor BI Sharia certificates), Trading Volume of SBSN, and Foreign ownership of SBSN series significantly affect the weighted average yield (WAY) variable of SBSN/Government Sharia Securities in the domestic secondary market. In this study, multiple linear regression method (LSDV, Fixed effect model) has been employed in analyzing monthly panel data from January2013 to September 2017. The result shows that BI Sharia Certificates,Exchange Rate andIndex Return are positive and significantly affecting the dependent variable, while SBSN Trading Volume is significant in affecting the dependent variable with negative direction. Meanwhile the Inflation and Foreign Ownership variable was found to be insignificant. This suggest that some of the macroeconomic indicators are more relevant than the others, to explain the fenomena of SBSN yield curve fluctuation, especially in the recent stabilized economics period in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhoutomo Dharmojo
"Industri pasar modal di Indonesia diindikasikan telah digunakan sebagai sarana pencucian uang. Hal ini dikarenakan aliran dana di industri pasar modal sangat besar jumlahnya, selain itu pasar modal menyediakan berbagai instrumen keuangan yang likuid sifatnya dengan begitu dana-dana ilegal bisa disamarkan apabila telah masuk kedalam sistem industri pasar modal. Pencucian uang bukanlah kejahatan pada satu sektor tertentu saja, melainkan sudah lintas sektor, bahkan bersifat global dan melampaui batas-batas yurisdiksi suatu negara. Berbagai upaya internasional dilakukan untuk memerangi pencucian uang, Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) merupakan salah satu upaya internasional dalam memerangi kegiatan pencucian uang. Indonesia merupakan salah satu negara tempat sasaran praktek pencucian uang, pada bulan Juni 2001 FATF telah memasukan Indonesia kedalam daftar hitam Non Cooperative Countries and Territories (NCCT?s) dalam hal pemberantasan pencucian uang. Dengan adanya predikat tersebut Indonesia berupaya untuk dikeluarkan dari daftar hitam tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) sebagai otoritas pasar modal di Indonesia dengan mengeluarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal tentang Prinsip Mengenal Nasabah Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-02/PM/2003 Peraturan Bapepam Nomor V.D.10. Peraturan Bapepam ini diharapkan dapat menaggulangi praktek pencucian uang pada pasar modal Indonesia dan dapat mengeluarkan Indonesia dari daftar hitam NCCT?s FATF. Penyedia jasa keuangan di pasar modal diharapkan disiplin dan konsisten dalam menerapkan peraturan Bapepam tersebut sehingga pencegahan dan pemberantasan pencucian uang dapat berjalan dengan efektif."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S23847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>