Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumadi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
499.221 5 SUM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I., 2004
499.231 5 IND w (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Innova Safitri Suprapto Putri
"Skripsi ini membahas struktur wacana naratif dan unsur penghubung yang menjadi faktor keutuhan wacana bahasa Isyarat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis video bahasa Isyarat tentang tuturan dongeng Kelinci dan Kura-kura yang disampaikan oleh dua informan Tuli penutur jati bahasa Isyarat Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan struktur wacana naratif dan unsur penghubung wacana dari unsur kohesif dan unsur topik komen atas data yang sudah diambil dan ditranskripsikan. Berdasarkan variabel struktur yang diberikan oleh Labov dan Waletzky 1967 , wacana naratif bahasa Isyarat memiliki kesesuaian dari segi strukturnya. Dalam hal keutuhan wacana, terdapat kesesuaian dengan aspek-aspek yang diajukan oleh Schembri dan Johnston 2007 dalam menganalisis unsur kohesif dan topik komen. Unsur topik komen sebagai keutuhan wacana naratif terlihat dalam kesinambungan topik. Unsur kohesif dan topik komen dalam wacana naratif oleh penutur Isyarat ditandai dengan gerakan manual dan gerakan nomanual.

This study deals with the narrative structure and connecting elements of narrative discourse in Jakarta Sign Language JakSL . There are two methods used in this study, descriptive and qualitative. This study aims to describe the narrative superstructure and connecting elements of narrative discourse mdash focusing on cohesive and topic comment mdash from the data. The data are taken from transcription of two narrative signing videos about fable mdash The Hare and The Tortoise mdash narrated by JakSL signers. Between the theories about narrative structure by Labov dan Waletzky 1967 , research by Schembri dan Johnston 2007 and analysis of the data, there are compatibility of aspects in narrative superstructure. Moreover, it appears that manual and non manual sign are used to mark the connecting elements of narrative discourse in cohesive aspects and topic comment. Topic comment aspect is constantly delivered in topic continuity to demonstrate the unity of narrative discourse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Ayu Kumala
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengungkapan karakter dalam proposisi pada narasi
yang dituturkan oleh aktivis. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik
interdisplin yang memanfaatkan disiplin ilmu psikologi. Analisis penelitian ini
dilakukan terhadap narasi yang dituturkan oleh aktivis buruh dan HAM, yaitu
Suciwati. Teori yang digunakan untuk menganalisis proposisi dalam narasi adalah
teori hubungan antarproposisi dari Larson (1984). Untuk menganalisis karakter
digunakan teori keutamaan dan kekuatan karakter dari Seligman dan Peterson
(2004). Analisis klasifikasi karakter menggunakan teori hierarki taksonomi dari
Cruse (2011). Hasil penelitian ini menemukan sebelas kekuatan karakter yang
muncul dalam gugus proposisi pada narasi. Melalui analisis hubungan
antarproposisi ditemukan proposisi utama dari gugus proposisi yan
mengungkapkan karakter. Kesesuaian komponen makna dari inti propoisi utama
dan komponen makna dari definisi kekuatan karakter membuktikan adanya
ungkapan karakter dalam proposisi. Selain itu, dari temuan kekuatan karakter
yang ada, secara umum keutamaan sifat keteguhan hati dan kekuatan karakter
pembentuknya menjadi karakter yang dominan dalam narasi yang dituturkan
informan.

ABSTRACT
This study analyzes the character in the propositions of narratives which is told by
activist. This research is an interdiciplinary study between lingustics and
psychology. The analysis was conducted to study the narrative told by trade
unionists and human rights, namely Suciwati. The theory that is used to analyze
the relation of proposition in narrative is interproposition theory by Larson (1984).
The analysis used the theory of the character strength and virtue by Seligman and
Peterson (2004). Classification analysis used the theory of hierarchical taxonomic
by Cruse (2011). The results of this study found eleven strength of character
which appears in clusters on a narrative proposition. Through analysis of the
interproposition relationship found that the main propositions of the groups
proposition revealed the character trought it?s proposition. Compliance of
semantic component of core proposition and semantic component of the definition
of character strength proved the existence of a character expression in the
proposition. In addition, the finding showed that the general nature of the virtue of
courage and strength and its constituent characters become the dominant
character in the narrative told by an informant."
2012
T31038
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Makyun Subuki
"Sebagian ahli berpendapat bahwa pemahaman teks bergantung kepada hubungan antar elemen yang terdapat dalam teks secara eksplisit. Sebaliknya, sebagian lain berpendapat bahwa pemahaman teks tidak bergantung kepada elemen yang terdapat secara eksplisit, tetapi lebih lebih bergantung kepada hal lain yang tidak terdapat dalam teks secara eksplisit. Yang pertama sangat terkait dengan kajian kohesi, sedangkan yang kedua sangat terkait dengan kajian koherensi.
Penelitian ini berkaitan dengan hubungan kohesi dengan koherensi dalam pemahaman teks surat Al-Baqarah. Pemilihan surat Al-Baqarah sebagai data dalam penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa Arab klasik yang terdapat dalam Al-Quran merupakan bahasa Arab yang bake (fusha) yang hingga saat ini digunakan dalam korespondensi resmi, pemerintahan, diplomasi, dan dijadikan model dalam penciptaan puisi dan prosa. Al-Baqarah sebagai bagian dari AI-Quran dianggap sebagai puncak Al-Quran (fustal al qurim), yaitu representasi terbaik dari Al-Quran, baik dari segi bahasa maupun dari segi tema.
Untuk melihat hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam surat AI-Baqarah, saya mengidentifikasi peranti kohesi yang terdapat dalam surat Al-Baqarah dan selanjutnya mengujinya dengan penghilangan peranti kohesi tersebut dan atau dengan menghubungkan peranti tersebut dengan proses pemahaman. Selain itu, untuk memahami dengan lebih baik hubungan kohesi dan koherensi dalam bahasa Arab, penelitian ini memanfaatkan juga beberapa bidang yang terdapat dalam balagah dan `ulurn Al-Qur'an.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat tiga kecenderungan hubungan antara perwujudan peranti kohesi dengan koherensi yang dicapai dalam teks. Pertama, koherensi yang diwujudkan melalui peranti kohesi dalam surat Al-Baqarah sebagian besar dicapai bukan melalui perwujudan satu peranti kohesi saja, melainkan oleh beberapa peranti kohesi sekaligus. Kedua, kadangkala koherensi tetap terjaga meskipun tidak terdapat perwujudan peranti kohesi. Maksudnya, pemahaman teks kadangkala tidak bergantung kepada, atau tidak membutuhkan, perwujudan peranti kohesi, melainkan kepada "pangetahuan dunia". Begitu pula sebaliknya, perwujudan kohesi kadang kala tidak dibutuhkan dalam proses pemahaman teks. Ketiga, perwujudan peranti kohesi kadangkala sangat berkaitan dengan intensi tertentu yang dikehendaki penutur, sehingga sangat berguna proses pemahaman teks.

Some linguists think that text understanding is depended on relation of text elements that explicitly marked. Conversely, other linguists think that text understanding is not depended on relation of text elements that explicitly marked, but rather on the other properties which are not explicitly obtained in the text. The first study is related to the theory of cohesion, and the second is related to the theory of coherence.
This research related to the relation between cohesion and coherence in text understanding, that is sum Al-Baqara. The use of Al-Baqara as the source of data is based on the fact that classical Arabic in the Koran is standard Arabic (fusha) that used in formal correspondence, diplomation, and used as standard of poem and prose creation to the present time. As the part of the Koran, Al-Baqara is the greatest representation of the Koran, either linguistically or substantively, and known as the peak of the Koran (fustal al-qur'an).
Furthermore, in order to understand the relation between cohesive devices and achieved coherence within sura Al-Baqara, I identify and analyze those cohesive devices and examine them by elliding and or relating them in understanding process. In other way, in order to understand relation between cohesion and coherence in Arabic world, I use some concepts which are included in Malaga dan `ulum Al-Qur'an.
Based on the analysis of data, there are three tendencies of relation between cohesive devices and achieved coherence in the text. First, many coherences that achieved through cohesive devices in Al-Baqara are not achieved through one cohesive device only, but rather through some cohesive devices realized simoultanously. Second, there are coherences achieved within text that have no realization of cohesive device. In that the text understanding is often not depended on, or not necessary to, cohesive devices realized in the text, but rather depended on world view. Conversely, the realization of cohesive devices in text is often not necessary to text understanding. Third, there are realizations of cohesive devices that strongly related to speaker intended meaning, so that it can be very necessary to text understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23028
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Apriliani
"ABSTRAK
Skripsi ini berisi pembahasan mengenai kedekatan alam dalam kisah cinta manusia yang terdapat dalam langgam Jawa. Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kohesi dan koherensi berdasarkan sintesis teori dari Kridalaksana, Halliday-Hasan, dan Alwi,dkk. Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan kedekatan alam dalam kisah cinta manusia. Objek alam yang telibat dalam langgam Jawa adalah lintang, wulan, wukir, samudra, bumi, dan langit. Kedekatan alam dan manusia tergambarkan dalam perannya yang direpresentasikan dalam langgam Jawa. Peran objek alam itu adalah sebagai saksi ketulusan cinta, sahabat setia yang menemani, dan gambaran tantangan yang harus dihadapi dalam sebuah kisah percintaan.

ABSTRACT
This thesis contains a discussion of the closeness of nature in human love story contained in Langgam Jawa. This study uses the theory of discourse Analysis about cohesion and coherence based on the theory of Kridalaksana synthesis, Halliday-Hasan, and Alwi, et al. The results of this study found a close relationship in the nature of human love story. Natural object involved in the Langgam Jawa is lintang, wulan, wukir, samudra, bumi, and langit. The closeness of nature and human in the role that is represented in Langgam Jawa. The role of natural objects it is as a witness to the sincerity of love, loyal companions who accompany, and a picture of the challenges that must be faced in a love story."
2014
S70184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebah Suhaebah
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
499.221 5 EBA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
E. Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Wacana (discourse) yang merupakan tataran paling besar dalam hierarki kebahasaan--termasuk hierarki bahasa Sunda--bukanlah merupakan timbunan kalimat secara acak, melainkan merupakan satuan bahasa di atas kalimat, baik lisan maupun tulisan, yang tersusun secara berkesinambungan dan membentuk kepaduan (Halliday 1) dan Hasan (1976(1979:1} dan 1985(1989:10)); Stubbs 1983;15 ;Kridalaksana 1978:36; Moeliono et al. 1988:34; Bright 1992:356; Kartomihardjo 1992:1).
Di dunia linguistik Baratr analisis wacana mulai berkembang sejak diperkenalkannya makalah yang berjudul Discourse Analysis oleh Harris pada tahun 1952 (Bright 1992:357; Oetomo 1992:6 Marcellino 1992:1). Dalam makalahnya, Harris mulai mencari kaidah bahasa yang menjelaskan, 'bagaimana' kalimat dalam suatu teks dihubungkan oleh semacam tata bahasa yang diperluas, seperti pengacuan anaforis dan kataforis, substitusi, elipsis, hubungan konjungtif, serta hubungan leksikal (Malmkjaer 1991:100; Oetomo 1992:6). Di Indonesia analisis terhadap tataran paling besar dalam hierarki kebahasaan itu baru benar-benar berkembang pada tahun 1970-an (Kridalaksana 1978:34; Oetomo 1992:1)
Analisis wacana (discourse analysis) adalah analasis bahasa dalam penggunaan (the analysis of language in use) (Brown dan Yule 1987:1). Sejalan dengan itu, Halliday dan Hasan (1979:236 dan 1989:10) mengatakan bahwa analisis wacana, yang disebutnya analisis teks, adalah analisis bahasa dalam pemakaian yang merupakan unit semantis, dan bukan unit struktural atau gramatikal seperti klausa atau kalimat
Menurut Grice (1975:45----6), dalam komunikasi verbal, baik yang monolog maupun yang dialog, salah satu syarat panting yang harus diperhatikan adalah kesinambungan proposisi yang diajukan. Kesinambungan itu kadang-kadang mempunyai manifestasi fonetis yang ekeplisit, tetapi kadang-kadang juga hanya terwujudkan dalam suatu implikatur yang sifatnya tidak langsung atau hanya tersirat (cf. Dardjowidjojo 1988:93). Teori Grice tentang conversational implicature secara mendasar berasal dari prinsip umum percakapan, yang disebut cooperative principle.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Komariah
[place of publication not identified]: Lima-Lima Jaya, 2011
499.222 SIT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>