Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bynagle, Hans E.
New York: Libraries Unlimited, 1986
R 016.1 BYN p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1984
809.933 84 PHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inyiak Ridwan Muzir
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016
121.686 INY h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Attridge, Derek
London: Routledge, 2004
801 ATT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"One of the perennial themes in philosophy is the problem of our access to the world around us; do our perceptual systems bring us into contact with the world as it is or does perception depend upon our individual conceptual frameworks? This volume of new essays examines reference as it relates to perception, action and realism, and the questions which arise if there is no neutral perspective or independent way to know the world. The essays discuss the nature of referring, concentrating on the way perceptual reference links us with the observable world, and go on to examine the implications of theories of perceptual reference for realism and the way in which scientific theories refer and thus connect us with the world. They will be of interest to a wide range of readers in philosophy of psychology, cognitive science and action theory.
Machine generated contents note: 1. Reference, perception, and realism Athanassios Raftopoulos and Peter Machamer; 2. Towards an (improved) interdisciplinary investigation of demonstrative reference Amanda Brovold and Rick Grush; 3. Visual demonstratives Mohan Matthen; 4. Losing grip on the world: from illusion to sense-data Derek Brown; 5. Perceiving the intended model John Campbell; 6. Individuation, reference, and sortal terms Jonathan Lowe; 7. Action, perception, and reference Peter Machamer and Lisa Osbeck; 8. Personal and semantic reference Gerald Vision; 9. Reference from a behaviorist point of view Don Howard; 10. Causal-descriptivism and the reference of theoretical terms Stathis Psillos; 11. Scientific representation, denotation, and explanatory power Demetris Portides; 12. Referring to localized cognitive operations in parts of dynamically active brains William Bechtel.
"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2012
121 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gentile, Giulio
[Napoli ;Napoli ;Napoli ;Napoli , Napoli ]: [Guida Editori;Guida Editori;Guida Editori;Guida Editori, Guida Editori], 1980
194 GEN r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Turri, John
"Designed to accompany Epistemology: An Anthology or stand alone as a concise primer, this is a straightforward and accessible introduction to contemporary epistemology for those studying the topic for the first time. A step-by-step introduction to contemporary epistemology, with coverage of skepticism, epistemic justification, epistemic closure, virtue epistemology, naturalized epistemology, and more ; Explains the main arguments of the most influential publications from the last 50 years ; Contextualizes key concepts and themes, instead of treating them in isolations ; Straightforward and accessible for those studying the topic for the first time ; Designed to accompany the second edition of Epistemology: An Anthology (Wiley Blackwell, 2008), but stands on its own as a concise introduction to the key ideas and arguments in epistemology"--Provided by publisher."
Chichester: John Wiley & Sons, 2014
121 TUR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setia Merpati Praptomo
"Teori Hukum Murni dari Kelsen muncul setelah munculnya teori hukum kodrat, pemikiran tentang moral yang disebut "the Golden Rule", mazhab sejarah hukum, mazhab utilitarianisme hukum, mazhab sosiologi hukum, Analytical Jurisprudence dari Austin dan mazhab realisme hukum Amerika Serikat dan Skandinavia.
Teori Hukum Murni adalah suatu teori positivistik di bidang hukum dan merupakan kritik terhadap teori hukum kodrat, teori tradisional di bidang hukum, sosiologi hukum dan Analytical Jurisprudence. Teori Hukum Murni juga tidak sependapat dengan pemikiran realisme hukum Amerika Serikat. Sebagai kritik terhadap teori hukum kodrat, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari relik-relik animisme yang menganggap alam sebagai legislator dan melepaskan hukum dari karakter ideologis menyangkut konsep keadilan dan atau value judgment.
Dalam kritiknya terhadap sosiologi hukum dan teori tradisional di bidang hukum, Teori Hukum Murni melepaskan hukum dari bidang empiris, pertama-tama bidang poiltik, dan juga dari karakter ideologis menyangkut value judgment dan konsep keadilan yang dianut bidang politik. Sebagai kritik terhadap Analytical Jurisprudence, Teori Hukum Murni memandang hukum sebagai norma pada tataran the Ought / das Sollen, yang terpisah dari bidang empiris, karena Austin mengajarkan bahwa hukum adalah perintah yang berada pads tataran the Is / das Seitz di bidang empiris. Dengan demikian, Teori Hukum Murni membebaskan hukum dari anasir-anasir non-hukum, seperti misalnya psikologi, sosiologi, etika (filsafat moral) dan politik. Pemurnian hukum dari anasir-anasir non-hukurn tersebut dilakukan dengan menggunakan filsafat neo-kantian mazhab Marburg sebagai daftar pemikirannya. Neo-kantianisme mazhab Marburg memisahkan secara tajam antara the Ought / das Sollen dengan the Is I das Sin, dan, antara bentuk (Form) dengan materi (matter). Sejalan dengan itu, Kelsen memisahkan secara tajam antara norma hukum pada tataran the Ought I das Sollen dengan bidang empiris pada tataran the Is / das Seitz, dan memisahkan secara tajam antara hukum formal dengan hukum materiil. Teori Hukum Murni hanya mengakui hukum formal sebagai obyek kajian kognitif ilmu hukum, sedangkan hukum materiil tidak dicakupkan dalam bidang obyek kajian ilmu hukum, karena hukum materiil berisikan janji keadilan yang berada di bidang ideologis, yang pada tataran praktis dilaksanakan di bidang politik. Teori Hukum Muni memusatkan kajiannya hanya pada hukum formal berdasarkan keabsahannya, yang membentuk suatu sistem hierarki norma hukum dengan puncak "Grundnorm". Qleh karena kajiannya hanya menyangkut hukum formal berdasarkan keabsahan, maka Teori Hukum Mumi hanya melihat hukum dari aspek yuridis formal semata, artinya teori tersebut mengabaikan hukum materiil yang di dalamnya terdapat cita hukum dalam konsep keadilan dan pertimbangan moral. Karena hanya menekankan pada aspek yuridis formal, Teori Hukum Murni sangat potensial menimbulkan permasalahan kekuasaan berlebihan bagi organ pembuat dan/atau pelaksana hukum, dan salah satu alternatif penyelesaian masalah tersebut adalah diperlukannya pedoman dan/atau pembatasan lebih rinci dalam penerapan norma hukum umum atau pembuatan norma hukum kasuistis. Karena hukum dipisahkan dari moral, maka hukum sangat potensial mengesampingkan atau melanggar kemanusiaan, dan agar hukum tidak melanggar kemanusiaan, hukum harus mengambil pertimbangan dari aspek moral. Walaupun mengadung kelemahan, stufentheory dalam Teori Hukum Murni juga membawa manfaat bagi bidang sistem tata hukum. Teori Hukum Murni juga merupakan suatu teori negara hukum dalam suatu versi tersendiri, yang berupaya mencegah kekuasaan totaliter pada satu sisi dan mencegah anarkisme murni pada sisi lain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Long, A. A.
Oxford: Claaarendon Press, 2004
188 LON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lourenco, Eduardo
Lisboa: Gradiva, 2006
R 196.9 LOU a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>