Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luh Suryatni Harthayasa
"Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dapat merupakan lembaga pendidikan informal yang menampilkan berbagai bentuk peragaan tentang Indonesia. Meskipun demikian sampai seberapa jauh kegiatan dan penyelenggaraannya memperoleh tanggapan dari para pengunjung. Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal (2) menganalisis berbagai peragaan yang dilaksanakan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah (3) menganalisis efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya (4) menilai tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah. Metoda yang digunakan ialah metoda deskriptif analisis dengan data kualitatif dan kuantitatif.
Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Obyek observasi antara lain: (1) Kualitas dan kuantitas misi dan kegiatan TMII melalui anjungan-anjungan daerah (2) Kualitas dan kuantitas hambatan dari pengelola obyek wisata budaya TMII (3) Kualitas kondisi Astagatra sebagai ketahanan budaya secara integral, holistik dan sistemik merupakan ketahanan nasional.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) perwujudan TMII sebagai lembaga pendidikan informal adanya perubahan prilaku individu atau masyarakat yang diakibatkan terjadinya proses interaksi informasi tanpa adanya pengaturan tertentu dan sering dilakukan tanpa sadar mencapai tujuan tertentu. Dalam merealisasikan proses tersebut diperlukan berbagai cara dari TMII dalam mengemas potensi yang ada sehingga dapat menarik masyarakat untuk berrekreasi. 2) Berbagai bentuk peragaan yang ditampillcan melalui anjungan-anjungan daerah pada umumnya sama baik yang bersifat statik maupun yang bersifat dinamis. Tetapi dalam melaksanakan aktivitasnya sangat bervariasi. (3) Efektivitas kegiatan dan cara-cara penyelenggaraannya pada umumnya sama antar anjungan daerah baik berupa pameran pertunjukan maupun pendidikan dan latihan, begitu pula dengan cara penyelenggaraannya baik secara mingguan atau bulanan, khusus dan insidentil, tetapi yang menjadi perbedaan adalah kualitas dan kuantitasnya. Disisi lain masing-masing Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan yang berbeda sehingga dalam perkembangannya kurang baik yang dapat menimbulkan kecemburuan antar anjungan. (4) Tanggapan masyarakat pengunjung terhadap berbagai hal yang ditampilkan oleh TMII melalui anjungan-anjungan daerah secara bersama antara gatra geografi, gatra budaya dan gatra ekonomi sebesar 70% sedangkan 30% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.
Pemeriksaan secara statistik untuk koefisien-koefisien ini sangat signifikan dengan uji statistik t, pengembangan dan pelestarian obyek wisata budaya TMII disarankan antara lain: (1) Keberadaan obyek wisata budaya TMII berpotensi untuk saling mengerti dan memahami perbedaan yang ada diharapkan partisipasi dan proaktif dari masyarakat luas dan khusus kepada pengelola TMII dalam melaksanakan misinya perlu ditingkatkan sesuai dengan dinamika masyarakat. (2) Perkembangan pembangunan obyek wisata budaya TMII hams memperhatikan ciri khas daerah dan tidak merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat maupun obyek wisata yang sudah ada. (3) Untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas promosi perlu ditingkatkan dan khusus bagi anjungan daerah lebih banyak menampilkan pertunjukan atau pagelaran yang bemuansa budaya daerah. (4) Kontribusi TMII sebagai obyek wisata budaya dalam membina sating pengertian di dalam masyarakat majemuk Indonesia cukup positip sehingga dapat mempengaruhi wawasan nusantara dan ketahanan nasional, perkembangan lebih lanjut perlu diantisipasi budaya global yang berdampak negatif."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Hanifah
"Penelitian ini menjabarkan gambaran seorang perempuan keturunan imigran Turki yang terbelenggu oleh budaya Turki tradisional yang dianut keluarganya dalam novel Ein Schnelles Leben Karya Zoë Jenny. Ayse sebagai tokoh utama dalam novel mengalami tekanan yang berasal dari keluarga imigran Turki yang memiliki habitus budaya pingit kepada perempuan. Habitus budaya pingit yang dimaksud merujuk pada pola kehidupan keluarganya yang terus mengatur dan membelenggu anggota keluarga perempuannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada analisis data dengan menggunakan serta mencari informasi-informasi dari jurnal, buku, artikel dan literatur-literatur lainnya yang sesuai dengan topik pembahasan. Hal yang menjadi fokus utama dalam penelitian adalah bagaimana bentuk habitus budaya pingit dialami oleh perempuan keturunan imigran Turki dan upaya tokoh utama keluar dari kungkungan keluarganya. Penjabaran kisah yang tertuang pada novel ini didukung oleh teori Pierre Bourdieu mengenai habitus dan ruang sosial. Hasilnya adalah tokoh utama yang mengalami tekanan karena hidup sebagai perempuan keturunan imigran Turki yang dipingit akhirnya bisa menemukan keberanian untuk menentukan pilihan di hidupnya sendiri.

This study lays out the image of a woman of Turkish immigrant descent who is shackled by the traditional Turkish culture her family adheres to in Zoë Jenny's Ein Schnelles Leben novel. Ayse as the main character in the novel experiences pressure that comes from a family of Turkish immigrants who have a pingit culture to women. The pingit culture in question refers to the pattern of life of her family who continues to control and shackle female family members. In this study, the author use qualitative method, that focuses on data analysis from journals, books, articles, and other literature that is relevant with the topic of discussion. The main focus of the study is how pingit culture is experienced by women of Turkish immigrant and the efforts of the main character to get out of the confines of his family. The description of the story contained in this novel is supported by Pierre Bourdieu's theory of habitus and social space. The result is that the main character who is under pressure from living as a shackled woman of Turkish immigrant can finally find the courage to make choices of her own."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Topik penelitian ini mengangkat tentang Survivalitas Masyarakat Adat terhadap Intervensi Negara : Studi di kampung Kuta, Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa peran mereka dalam mengelola pemerintahan asli (pemerintahan adat) dapat disederhanakan dalam peran mengatur, melayani dan memberdayakan masyarakatnya.
Peran-peran tersebut diantaranya pengaturan pendirian rumah, penentuan mata pencaharian, pembatasan ekplorasi hasil alam, penyelesaian konflik. Dalam bidang pemberdayaan, pemimpin adat Kuta berupaya menstimulan generasi penerus kehidupan
adat mereka, ketangkasan atau kegagahan, kemampuan seni. Di bidang pelayanan pemimpin adat berperan dalam menjaga kesehatan warganya, fasilitator dalam berbagai ritual adat, pelayanan lainnya dalam berbagai lini kehidupan. Keseluruhan peran yang
terbentuk ini menjadikan mereka sebagai pemimpin yang kredibel dan responsif, disegani dan memiliki kharisma tersendiri yang membedakannya dengan masyarakat adat biasa. Hal tersebut secara tidak langsung melahirkan masyarakat yang sejahtera
(welfare community) dengan tercukupinya segala kebutuhan. "
320 JIPP 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018
300 JPM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yuzki Faridian Nawafi
"Skripsi ini membahas tentang heterogenitas masyarakat Yatsrib dengan menggunakan metode sejarah dan menggunakan analisa deskriptif-analisis. Heterogenitas masyarakat Yatsrib dapat dilihat melalui perbedaan penduduk serta aspek sosial dan budaya yang tercipta dalam masyarakat. Perbedaan ini kemudian membawa dampak baik dan buruk yakni munculnya kerjasama dan perselisihan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah masyarakat Yatsrib merupakan masyarakat majemuk yang terbuka dengan hal baru dan mudah menerima perbedaan.

This bachelor thesis discusses about the heterogeneity of Yatsrib people using historical method and analytical description Heterogeneity of Yatsrib can be seen from the differences of the people and the sosio-cultural aspects that are created in the society. Then, this difference cause both good and bad impact that is the emergence of cooperation and dispute. The result from this study shows that Yatsrib people are a pluralist society. They are open-minded and accept the differences easily."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S52478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tato tradisional pada masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur membahas secara deskriptif bentuk dan fungsi tato tersebut dengan menggunakan teori fungsional struktural, teori interaksionis simbolis dan teori semiotik/simbol yang dipergunakan memecahkan permasalahan secara ekletik."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Masyarakat multikultur adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai macam perbedaan seperti suku bangsa, kebudayaan, agama, RAS dan lain sebagainya yang tinggal dalam sebuah permukiman tertentu. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur dengan kemajemukan masyarakat serta mengakui adanya perbedaan dalam upaya mewujudkan persamaan dan kebersamaan dari masing-masing suku yang ada."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Fiorennita
"ASBTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengembangan pemikiran kebudayaan oleh Ajip Rosidi yang terekam dalam majalah Budaya Jaya (1968-1979). Majalah Budaya Jaya yang lahir pada Juni 1968 adalah hasil kerjasama Gubernur Jakarta dan para budayawan yang kehadirannya berusaha menciptakan iklim sehat bagi kehidupan kebudayaan di Indonesia melalui dunia pers (majalah). Para budayawan penggagas kelahiran majalah Budaya Jaya akhirnya menjadi dewan redaksi, dengan redaktur utamanya adalah Ajip Rosidi. Penelitian ini merupakan karya sejarah dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Peranan Ajip Rosidi dalam Budaya Jaya bukan hanya sebagai penggagas saja, tetapi ia juga banyak berperan dalam perjalanan Budaya Jaya, ia dengan tekun terus menuangkan pemikirannya guna menghidupkan kebudayaan seperti pengembangan kebudayaan Indonesia, terutama kebudayaan tradisional yang sering menjadi perhatiannya. Upaya Ajip ini tentu memberikan pengaruh yang dapat dilihat perkembangannya yang terekam dalam Budaya Jaya.

ABSTRACT
This research discusses the development of cultural thought by Ajip Rosidi recorded in Budaya Jaya magazine (1968-1979). Budaya Jaya magazine was born in June 1968, is the result of the collaboration between the Governor of Jakarta with the humanist who support it to create healthy development for cultural life in Indonesia through the world of the press (magazine). The humanist was the initiator of Budaya Jaya magazine birth eventually became editorial, with the main editor, Ajip Rosidi. This research is historical work using historical method and approach, such as heuristic, critics, interpretation, and historiography. Ajip Rosidis role in Budaya Jaya was not only an initiator, but he also played many roles in the journey of Budaya Jaya, he diligently continued to express his thought in order to revive the culture, especially the traditional culture which was often his concern. Ajips effort certainly provided influence that can be seen in its development recorded in Budaya Jaya."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Maulana Thalib
"ABSTRAK
Budaya telah ditemukan mempengaruhi terjadinya Social Loafing dalam sebuah kelompok. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh budaya terhadap Social Loafing dalam kondisi kerja kolektif. Melalui 2x2 independent group
design, 40 mahasiswa (20 berkewarganegaraan cina dan 20 berkewarganegaraan australia) yang mewakili budaya
Individualism dan Collectivism berdasarkan dimensi budaya Hofstede. Partisipan ditugaskan untuk bekerja secara
individu (koaktif) atau dalam kelompok yang terdiri dari lima orang (kolektif) untuk menghasilkan sebanyak mungkin
kegunaan sendok dalam tiga menit, dimana hasilnya akan mewakili kinerja mereka. Hasil penelition menunjukkan
bahwa peserta dari budaya kolektivis lebih banyak menemukan kegunaan sednok daripada peserta yang berasal dari
budaya individualis. Studi ini menunjukkan bahwa budaya memang berpengaruh pada kemunculan social loafing dalam
kondisi kerja kolektif. Studi selanjutnya perlu melibatkan prosedur tugas yang lebih sulit agar bisa lebih tepat
mengidentifikasi performa dalam kondisi kerja kolektif dan mengidentifikasi penyebab social loafing.

ABSTRACT
Culture has been found to affect the occurrence of social loafing in groups. This study aims to examine the effect of
culture on social loafing in collective working condition. Via a 2x2 independent group design, 40 university students (20
Chinese Citizen and 20 Australians Citizens) based on their culture determined by Hofstede cultural dimensions index of
Individualism vs. Collectivism. They were assigned to work individually (coactive) or in groups of five (collective) to
generate as many uses of a spoon in three minutes, as their results would represent performance. Results revealed that
participants from collectivist culture generated more uses of a spoon than those from individualist culture. The finding
suggest that culture does has an effect on social loafing in collective working condition. Future studies should use a
more challenging task to examine social loafing precisely."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mata pencaharian masyarakat adat sebagai peladang berpindah (shifting cultivation) menjadi dasar tcrbentuknya wilayah teritorial didalam daerah masyarakat adat. Dengan demikian wilayah genealogis dan teritorial merupakan kesatuan sosial politik yang membentuk kesatuan integrative. Bagi masyarakat adat, tanah bukan sekcdar bemilai ekonomis namun mempunyai hubungan magis dengan kehidupan dan menyangkut harga diri mereka. Masuknya Pcrusahaan Perkebunan Kelapa Sawit ke wilayah masyarakat adat tclah mcmbawah dampak yang begitu besar terhadap kehidupan masyarakat. Dalam hal ini Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit tclah merusak tatanan kehidupan masyarakat dari hal kepemilikan tanah maupun pola kchidupan masyarakat. Tulisan ini mencoba incnggambarkan perubahan yang terjadi dalam masyarakat adat akibat pcmbangunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah."
2014
902 JPSNT 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>