Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusuma Asmara Brata
"Proses desain untuk struktur mekanik yang kompleks harus dipertimbangkan dari fase pengembangan konsep hingga desain yang lengkap. Dalam industri otomotif, khususnya struktur bodi bus, pengembangan konsep dapat didukung dengan rancangan khusus dan piranti analisa. Saat struktur chassis baru telah dikembangkan, struktur bodi harus direncanakan agar sesuai dengan chassis baru tersebut. Penulis mencoba untuk mengembangkan bodi yang sesuai dengan chassis 0 500 RI 16321 60 (DIN 34) dan akan dikaji kelakuan mekaniknya dengan metode elemen hingga. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik puntir dari struktur dengan bantuan piranti lunak metode elemen hingga (NASTRAN) dan pengujian model skala sebagai verifikasi hasil analisa. Dalam tesis ini telah dilakukan simulasi dengan bantuan piranti lunak guna mengetahui respon struktur terhadap pembebanan statis. Kekakuan puntir konsep baru ini diperkirakan relatif sama dengan kekakuan puntir konsep konvensional dengan massa struktur yang lebih ringan. Fenomena puntiran yang terjadi pada hasil analisa metode elemen hingga dapat diverifikasi secara kualitatif dengan pengujian model skala.

Design process for complex mechanical structure must be considered from conceptual phase to detail design. In automotive industry, especially bus body structure, the concept development can be supported by special design and analysis tools. As a new type of chassis have developed, a certain body must be designed to fit it. Author has been trying to develop body for 0 500 R 11632 1 60 [DIN 34] platform and would have it's mechanical behaviour analyzed with finite element analysis. The goals of this research are to examine torsion characteristic of structure with aid of Finite Element Software (NASTRAN) and scale model experiment as a verification. It has been done for structure response against static load in this paper. Torsion stiffness of the new concept predicted relatively equal to conventional 's one even when the weight of new concept structure is set to minimum. Twist phenomenon could be verified qualitatively with scale model experiment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erson Efandy Mampuk
"Mesin thresher adalah mesin yang digunakan di pabrik pangolahan kelapa sawit yang fungsinya untuk melepaskan buah (brondolan) dari tandannya (bunch). Prinsip kerjanya adalah dengan memutar serta menjatuhkan tandan buah sawit berkali-kati di dalam thresher drum. Komponen utama dalam thresher drum adalah: poros, arm dan silinder yang berupa grating dari pelat-pelat strip. Tugas akhir ini khusus menganalisa komponen thresher arm dibawah pembebanan yang disimulasikan. Karena bentuk geometris yang tidak sederhana, proses pemodelan dan perhitungan dilakuk:an dengan bantuan program SolidWorks untuk pemodelan dan ANSYS Workbench untuk analisa struktur yang berbasis metode elemen hingga. Walaupun pembebanan yang sebenarnya berupa beban-beban stalik dan dinamik, ana[isa yang dilakukan hanya analisa statik dengan menyederhanakan beban-beban dinamik menjadi beban statik. Solusi-solusi yang dicari berupa medan tegangan dan deformasi pada thresher untuk mengetahui letak daerah kritis dan besaran tegangan tegangan dan deformasi yang terjadi pada bagian tersebut.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Aripin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S37009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Column calculation on frame system is a long and iterative process. This program is used to calculate column on general aspects, these aspects are slender, biaxial, braced frame and sway frame. This program uses Borland Delphi 7.0 language. Data input consists of material data (fy, f�c), load data (Pu, M1bx, M2bx, M2sx, M1by, M2byand M2sy), column data (b, h and L) and beam data(bb, hband Lb). The gained result is the table that contains output data of calculation, that is slender limit, k.Lu/r, ψA, ψB, k, δB, δS, Mc, As, As/Ag, β, Pn pl, Pn ada, Mn pl, Mn adafor axe x and axe y. For validation, output of calculation can be compared between manual and program calculation. The results of comparison are the biggest error percentage 0,0054% and smallest error percentage 0% (not difference). This is because in manual calculation there is always rounding every step, while in the computer calculation rounding is done at the end of process. Performance of the program is proper and satisfying to be used in short time and accurate."
600 JIDR 2:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Philipus Rionaldo
"Hanggar adalah sebuah struktur bangunan yang mempunyai atap tertutup diatasnya, berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan perawatan pesawat. Pada penelitian ini perencanaan hanggar digunakan untuk mengetahui perilaku struktur sistem rangka dan sistem rigid frame atau portal dengan material baja. Variasi yang dilakukan adalah bangunan A adalah bangunan yang memiliki sistem rangka dengan perletakkan portal 3 sendi, bangunan B adalah bangunan yang memiliki sistem portal dengan perletakkan sendi, serta bangunan C adalah bangunan yang memiliki sistem portal dengan sistem perletakkan jepit. Hasil penelitian menunjukkan bangunan A menggunakan profil 2L 80x80x6 dan 2L 70x70x6 (double angles) dan bangunan B menggunakan profil WF 300x150, WF 400x200, dan WF 500x200 (wide flange). Struktur rangka baja membutuhkan komponen baja dengan profil lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan kebutuhan baja untuk strutkur baja dengan sistem portal.

Hangar is a building structure that has a roof covered on top of it, functions as aircraft maintenance and storage area. On this research, hangar planning was used to know the behavior of the structural truss system and the rigid frame system. The variations that was done were : building A was a building that had truss system with three hinged connections, building B was a building that had frame system with two hinged support, while building C was a building that had frame system with two fixed support. The results showed that building A used 2L 80x80x6 and 2L 70x70x6 (double angles) profiles and building B used WF 300x150, WF 400x200, and WF 500x200 (wide flange) profiles. Steel truss structures required steel components with smaller and lighter profiles compared to the steel for the frame system structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Fernando
"Perkerasan jalan harus dapat memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan, berupa kondisi jalan yang baik sehingga tidak ada gangguan pada saat berkendara. Kerusakan pada badan jalan dapat mengurangi level of service dari jalan tersebut. Pada saat ini, terdapat banyak sekali kasus kerusakan jalan faktor penyebab kerusakan jalan ini ada bermacam-macam, di antaranya beban yang berlebih, kesalahan pada saat pengerjaan, juga akibat adanya genangan air pada badan jalan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mempelajari pengaruh yang diberikan oleh air hujan terhadap konstruksi perkerasan lentur, khususnya pada Lapis Aspal Beton (Laston) tipe IV. Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan pengujian di laboratorium. Kondisi perkerasan yang terendam disimulasikan dengan merendam benda uji di dalam air hujan dengan variasi waktu rendaman 15 menit, 30 menit, 60 menit, 120 menit, 360 menit dan diberikan repetisi beban statis sebagai pengganti beban lalu lintas. Beban yang digunakan diberikan batasan sebesar 20% dari nilai stabilitas dengan kadar aspal optimum tanpa direndam dalam waterbath.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran aspal jenis Laston tipe IV, setelah direndam dan dibebani pada saat yang bersamaan, mengalami penurunan kualitas dari stabilitas awal sebesar 3342,57 kg, kelelehan 3,5 mm, dan MQ 964,70 kg/mm. Semakin lama proses pembebanan dan perendaman, maka penurunan kinerja campuran aspal akan semakin besar. Untuk waktu pembebanan yang singkat, pembebanan statis berulang menyebabkan campuran aspal mengalami pemadatan yang berakibat nilai kelelehan menjadi lebih kecil dan nilai MQ menjadi lebih besar. Untuk waktu pembebanan terendam yang lebih lama, stabilitas campuran aspal menjadi semakin kecil, dan sampel menjadi semakin lentur yang ditandai dengan nilai MQ yang semakin kecil dan kelelehan semakin besar. Perubahan terjadi secara fluktuatif yang membentuk pola menurun dengan nilai kinerja terendah terjadi pada waktu rendaman 360 menit, yaitu stabilitas menurun sebesar 33,99 %, kelelehan menurun sebesar 13,57 %, dan MQ menurun sebesar 23,16 %.

Road paving should give comfortability to its user, such as good road condition to prevent disturbance in riding condition. Damage on road pavement can decrease its level of service from the road itself. At this moment there are many cases of road damage with many causes, such as overweight, unappropriate construction proccess, and rainwater effects.
This research has been done in order to study the influence caused by the rainwater to flexible pavement construction, especially to Type IV Asphalt Concrete. Literature study and laboratory testing are used as the method of this research. Soaked paving condition is simulated by soaking the material in the rainwater with soaking time variation of 15, 30, 60 120, 360 minutes and it was been given repetitive static load as substitute of the traffic load. The load has been given a standard of 20 % from the maximum stability value of designed asphalt concrete without being soaked in waterbath.
The result shown that the type IV asphalt concrete, after being soaked and loaded at the same time, is having a decreasing quality from the initial stability value of 3342,57 kg, 3,5 mm flow, and initial MQ of 964,70 kg/mm. The longer the sample is being soaked and loaded simultaniously, the worse degradation happened. On short loading period, such as in 15 minutes test period, the repetitive static load cause the asphalt concrete become more dense. It causes the stability value decrease 7,09%, flow decrease 40,71%, and MQ decrease 78,2%. In the longer test period, stability value become lower, and the asphalt concrete become more flexible that can be seen in the degradation of flow and MQ value. The performance of asphalt concrete is decreasing fluctuately with the trend moving downward until the lowest value happened in 360 test period, with stability decrease 33,99%, flow decrease 13,57%, and MQ decrease 23,16%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50497
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asman Ala
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24937
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asman Ala
"Pada dasarnya proses persiapan pertenunan dilakukan melalui beberapa tahapan yang meliputi : penggulungan (reeling), pengelosan, perangkapan (doubling), pemuntiran (twisting), penggulungan-kembali (re-reeling), pemasakan (degumming), pencelupan/pewarnaan, penganjian (sizing), penghanian dan pencucukan. Oleh karena dari tahapan-tahapan tersebut di atas terdapat dua tahapan yang dapat digabungkan dalam suatu alat yaitu : tahapan twisting dan tahapan re-reeling, maka kedua tahapan tersebut dirasa kurang efisien apabila dilakukan satu per-satu, sehingga perlu dilakukan perancangan dan pengembangan produk alat puntir benang sutera. Alat ini dapat memberi puntiran pada benang sutera dan sekaligus menggulung benang tersebut. Untuk mewujudkan proses persiapan pertenunan dengan menggunakan alat yang dimaksud, telah dilakukan perancangan dan pengembangan produk alat puntir benang sutera dengan menggunakan metode Ulrich-Eppinger.
Metode ini melalui beberapa tahapan, yaitu : Identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan dan pemilihan konsep rancangan produk, penegasan spesifikasi produk, pembuatan prototipe dan uji lapangan. Adapun uji lapangannya terdiri dari : uji banding terhadap proses persiapan pertenunan cara tradisional/uji unjuk kerja (performance), uji verifikasi, uji pelayanan (handling) dan uji beban berkesinambungan (continuous loading). Di samping itu juga telah dilakukan analisa ekonomi teknik dan manajemen pengembangan produk, untuk mengetahui kelayakan ekonomis serta waktu yang diperlukan dalam perancangan dan pengembangan produk alat tersebut.
Dari hasil perhitungan perancangan dan uji lapangan serta analisa ekonomi diperoleh spesifikasi prototipe alat puntir benang sutera sebagai berikut : tinggi 970 mm, panjang 1810 mm, lebar 950 mm, kapasitas produksi benang 1 kg/10 jam dan harga pokok produksi per-unit prototipe sebesar Rp. 1.668.300,- serta lama waktu perancangan dan pengembangan produk adalah 24 minggu.

Basically the preparation process of weaving is done through several step: reeling, doubling, twisting, re-reeling, degumming, coloring and sizing. Two of those step/phase can be combine in one tool that is twisting and re-reeling, so that it is important to plan and develop tool for twisting silk yarn. Because it isn?t efficient to do those step/phase one by one. The tool can cause twisting on the silk yarn and rereeling the silk yarn as well. To realize the preparation process of weaving with the tool mentioned, the planning and development product of twisting tool of silk yarn by using Ulrich-Eppinger method.
This method by means of some phase, that is: identification of costumer needs, arrangement and selection of product design concept, explanation of product specification, prototype production and field test. The field test consist of : comparation test of preparation process on traditional weaving and the performance, verification test, handling test, and continuous loading test. Besides, technical economy analysis and product development management have been done to observe/identity the economic worthiness and the time needed for designing and developing the product of that tool.
By the calculation of design/plan and field test and ecomomic analysis be obtained the specification of silk yarn twisting tool prototype, that is : heigh 970 mm, length 1810 mm, width 950 mm, yarn product capacity 1 kg/10 hours and basic price of production of prototype Rp. 1.668.300,- and the duration of setting up and developing the product 24 weeks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T41178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlan Prabancana
"Dalam kehidupan sehari hari, transportasi merupakan bagian penting dalam menunjang aktivitas manusia. Kebutuhan akan transportasi berlaku bagi semua orang, tidak terkecuali bagi penyandang tuna daksa. Kendaraan bagi penyandang tuna daksa haruslah aman, hemat energi, mudah dirawat, dan yang paling penting adalah mudah digunakan. Dalam perancangan ini, diasumsikan pengguna memiliki berat badan maksimum 100 Kg dengan berat kursi roda 20 Kg. Dari hasil perancangan kendaraan ini ditetapkan material yang digunakan yaitu aluminium Al-6063 T5 dengan nilai UTS 140 MPa pada rangka utama dan ASTM-A356-Grade-6-J12073-Cast-Steel dengan nilai UTS 350 MPa pada axle belakang. Hasil dari perancangan menetapkan material yang digunakan untuk rangka utama berukuran 30 mm x 30 mm sedangkan axle belakang dengan ukuran diameter 16 mm. hasil perhitungan dan simulasi seluruhnya menunjukan nilai safety factor yang dihasilkan secara keseluruhan diatas batas minimum yaitu 3 sehingga rangka chasis kendaraan ini dapat dikategorikan layak untuk digunakan

In everyday life, transportation is an essential part of supporting human activities. The need for transportation applies to everyone, including people with disabilities. This includes the right of accessibility, where every person with a disability has the right to live independently and participate fully in all aspects of life. Vehicles for people with disabilities must be safe, energy-efficient, easy to maintain, and most importantly, easy to use. This design assumes that the user has a maximum weight of 100 Kg with a wheelchair weight of 20 Kg. The results of this vehicle design determined that the material used was aluminum Al-6063 T5 with a UTS value of 140 MPa on the mainframe and ASTM-A356-Grade-6-J12073-Cast-Steel with a UTS value of 350 MPa on the rear axle. The design results determine the material used for the mainframe measuring 30 mm x 30 mm while the rear axle with a diameter of 16 mm. The calculations and simulations show that the overall safety factor value is above the minimum limit of 3 so that the chassis frame of this vehicle can be categorized as safe to use."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36041
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>