Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121448 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sani Riyadi
"Pendidikan Sekkau merupakan pendidikan pengembangan umum tingkat awal bagi Perwira TNI Angkatan Udara. Tujuan pendidikan ini untuk membekali Perwira TNI AU terpilih agar memiliki kemampuan dasar staf dan komando, sehingga dapat bertugas pada jabatan staf dan komando di satuan dasar TNI AU. Tesis ini meneliti tentang pendidikan Sekkau di masa depan untuk meningkatkan ketahanan nasional dengan tiga tujuan penelitian, yaitu : 1) Mendeskripsikan dan menganalisa proses pendidikan Sekkau yang ada sekarang. 2) Mengestimasi pendidikan Sekkau di masa depan. 3) Membuat skenario pendidikan Sekkau masa 2004-2014. Dalam mengestimasi pendidikan Sekkau di masa depan mengacu pada enam kriteria yaitu, kriteria kurikulum, pengajar, siswa, fasilitas pendidikan, administrasi, dan iptek.
Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisa proses pendidikan Sekkau saat ini adalah Tabel Distribusi Frekwensi Relatif. Untuk mengestimasi dan membuat skenario pendidikan Sekkau di masa depan, digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Input utama untuk data primer adalah persepsi seseorang yang ekspert dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan Sekkau.
Hasil pengolahan data menunjukan bahwa, secara kumulatif tingkat persetujuan responden terhadap pendidikan yang ada sekarang sebesar 73%. Skenario yang perlu diterapkan guna mewujudkan pendidikan Sekkau di masa depan untuk meningkatkan ketahanan nasional, mengacu pada rencana prioritas sebagai berikut : a) Alternatifiskenario pertama adalah Status Quo (sedikit perubahan dari masa sekarang) merupakan prioritas pilihan dominan dengan nilai 0,337. b) Altematiflskenario kedua adalah Orientasi Kemampuan Staf merupakan prioritas pilihan kedua dengan nilai 0,159. c) Aitematifl skenario ketiga adalah Orientasi Kemampuan Operasi merupakan prioritas pilihan ketiga dengan nilai 0,125.

Sekkau as general development education for the Officers of Indonesian Air Force. The objective of this program is to produce Officers selected, so they have ability and skill to do job on i ground staff and command duty in Indonesian Air Force services. This thesis analyze the Sekkau education program in the future to increase the National Resistance. There are three research objectives include, 1) Desribe and analyze Sekkau education program at this moment. 2) Estimate Sekkau education program in the future. 3) Design scenario Sekkau education program for 2004 - 2014 period. To estimate Sekkau education program in the future based on six criterias such as curriculum, teacher, student, education facility, administration, and science and technology.
Research Method to describe and analyze Sekkau education program at this moment using Table of Relative Frequency Distribution. While to estimate and design scenario Sekkau education program in the future using method of Analytical Hierarchy Process (AHP). The main input to primary data from expert respondens who understand about Sekkau education program.
In accordance with result processing data, shows that agreement responder for Sekkau education program at this moment get score 73%. While alternative scenario for Sekkau education program in the future that able to increase National Resilience, based on priority plane as follow : a) First alternative scenario is Status Quo (gradual change from this moment condition) get score 0,337. b) Second alternative scenario is Orientation of Staff Ability with score 0,159. c) Third alternative scenario is Orientation of Operation Ability with score 0,125.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsono
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kurikulum pendidikan (X) terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara (Y) di Skadron 461 Paskhas Halim Perdanakusuma Jakarta serta untuk mengkaji dan mengungkap upaya-upaya perbaikan kurikulum pendidikan Komando guna menunjang kinerja atau penugasan yang diberikan kepada prajurit Komando TNI Angkatan Udara dan kontribusi basil didik lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara terhadap Ketahanan Nasional.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey menggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi prajurit Komando TNI Angkatan Udara sebanyak 60 orang sebagai responden. Disamping itu, untuk mengumpulkan data digunakan juga teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik random sampling. Data dianalisis menggunakan metode statistik korelasi dan regresi sederhana.
Temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: pertama, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kurikulum pendidikan terhadap kinerja prajurit Komando TNI Angkatan Udara dengan F hitung sebesar 101,123 dan persamaan regresi linearnya adalah Y' = 35,081 + 0,574X. Kedua, Penyeienggaraan kurikulum pendidikan Komando TM Angkatan Udara selama ini termasuk dalam kategori "cukup baik" dan implikasinya: perlu upaya-upaya penyempurnaan terutama terhadap variabel-variabel kurikulum pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan, bahan pelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Dapat juga dilakukan studi banding dengan negara-negara lain atau pengiriman prajurit TNI Angkatan Udara untuk mengikuti pendidikan di luar negeri. Di samping itu, perlu diupayakan peningkatan anggaran dan artisipasi terhadap berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI yang mungkin timbul di masa depan. Ketiga, Kontribusi hasil didik lembaga pendidikan TNT AU (prajurit TNI AU) terhadap Ketahanan Nasional terlihat dari berbagai pengabdiannya dalam wujud pelaksanaan tugas-tugas sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak kelahirannya tahun 1946 sampai sekarang.
Hasil penelitian ini di.harapkan bermanfaat sebagai bahan masukan khususnya dalam pembuatan kebijakan tentang kurikulum pendidikan Komando TNI Angkatan Udara dan dalam mengadakan kajian lebih lanjut tentang Ketahanan Nasional.

The objectives of this research use to test the influences of training curriculum (X) upon Indonesian Air Force Commandos (Y) performance in 461 Squadron Air Special Force Halim Perdanakusuma Jakarta and also to study and reveal curriculum development efforts of Commando training to support their performance and the contribution of educational institution outcomes for National Resilience.
This research adopted survey method with questionaire to get information from 60 responders of Air Special Force personelIs. Further more, observation, interviews and the documentation study were used for data collecting. Sample of research was determined by random sampling technique and analysed with simple regression and statistical correlation method.
Finding of the research: the first, there are positive and significant influences of training curriculum upon Indonesian Air Force Commandos performance with FcaIculation equal to 101,123 and its linear regression equation is Y' = 35,081 + 4,574X. The second, implementation of Commando training curriculum of Indonesian Air Force is categorized as "good enough", therefore there should be development of training curriculum components such as training objectives, materials, teaching-learning process, and evaluation. Comparative study with other countries and overseas training for Air Force personells are also beneficial beside there should budget increase and anticipation of various threats endangering the Republic of Indonesia. The third, contribution of Indonesian Air Force training institution outcomes can be seen from their duties devoted to this country since 1946.
The outcomes of the research hopefully is advantageous as input for Commando training curriculum development and further study on National Resilience.
"
2004
T14908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suharto
"TNI Angkatan Udara sebagai kekuatan militer mempunyai tugas pokok menjaga kedaulatan negara di dirgantara. Dalam pengembangan kualitas sumber daya manusianya dilakukan dengan berbagai cara, termasuk kegiatan diktat. Hasil belajar dalam dilklat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya kurikulum dan motivasi peserta diktat.
Tesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dan kuat pengaruh kurikulum IPISD dan motivasi peserta diklat baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kualitas hasil belajar siswa teknisi pemeliharaan pesawat terbang TNI Angkatan Udara, dan variabel mana yang lebih besar pengaruhnya. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai dengan unit analisis para. peserta diktat Bintara Teknik Pesawat Terbang TNI Angkatan Udara di Skadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung yang berjumlah 240 orang. Jumlah sampel penelitian ditetapkan 30 orang dengan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling). Penelitian menggunakan tiga buah instrumen yang berbentuk angket untuk mengukur ketiga variabel penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan teknik regresi, baik secara regresi sederhana maupun regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dari kurikulum dan motivasi peserta diktat terhadap kualitas hasil belajar siswa Bintara Teknisi pemeliharaan pesawat terbang TNI Angkatan Udara baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Secara regresi sederhana besarnya pengaruh kurikulum terhadap kualitas hasil belajar adalah 0,468 dengan kekuatan pengaruh sebesar 32,3%. Adapun besamya pengaruh motivasi terhadap kualitas hasil belajar secara regresi sederhana adalah 0,457 ,dengan kekuatan pengaruh sebesar 47%. Sedangkan secara regresi berganda, kedua variabel babas yaitu kurikulum dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif, dengan masing-masing besamya pengaruh adalah 0,185 dan 0,363. Variasi kedua variabel tersebut menjelaskan variasi kualitas basil belajar siswa Bintara Teknik pesawat terbang TNT AU sebesar 50,1 %.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lembaga diktat "Skadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung" memberikan kontribusi terhadap ketahanan nasional, hal tersebut berdasarkan pads tingkat pencapaian tujuan diktat dalam mengembang,kan kualitas sumber daya manusia TNI AU sebagai unsur kekuatan nasional, dimana kualitas hasil belajar siswa memperoleh nilai rata-rata 60% baik dan 40% sangat baik. Untuk mencapai kualitas hasil diktat yang lebih optimal, maka dalam penerapan kurikulum harus lebih menekankan pada perbaikan dan pengoptimalan kegiatan belajar mengajar itu sendiri, terutama: efisiensi, keefektifan, relevansi, dan produktivitas proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu, peningkatan motivasi peserta diktat harus dilakukan baik oleh lembaga diktat dan instruktur maupun oleh para peserta diktat itu sendiri.

Indonesian Air Force as a military power has main responsibilities to maintain the sovereignty of the state in the air. Many ways are conducted to develop the quality of human resource, including education and training (diklat) activities. Learning result in diktat is influenced by some factors, e.g. curriculum and motivation of diklat participants. This research thesis is intended to know what the effects of IPISD curriculum and motivation of diktat participants individually and collectively on the quality of learning result on students of maintenance technical with respect to air force plane, and what variable, which has the biggest effects. Research was conducted by using survey method with analysis unit of "Bintara" diktat participants of Air Force Plane technique in Squadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung in number of 240 persons. Number of research sample was selected 30 persons through technique of simple random sampling. Research applied three instruments i.e. questionnaires to assess those three research variables. Data was analyzed with technique of correlation and regression, in simple regression and double regression.
Research result indicated that there was positive effect of curriculum and motivation of diktat participants on the quality of study result of Bintara student of Air Force Plane maintenance technical individually and collectively. In simple regression, curriculum effect on quality of study result is 0,468 with effect power is 32,3%. Meanwhile, motivation effect on quality of study result in simple regression is 0,457 with effect power is 47%. In double regression, both of free variables i.e. curriculum and motivation have positive effects jointly, with each effect is 0,185 and 0,363. Variation of those two variables explained qualities of study result of Bintara student of Plane Technique i.e. 50,1%.
Research result also indicated that diktat institution of "Squadron Pendidikan 302 Wingdiktekkal Bandung" contribute to national resilience, it is based on the goal accomplishment of diktat in developing quality of human resource of Air Force (TNI AU) as element of national security where quality of student's study result achieved average score i.e. 60% good and 40% excellent. To achieve quality of more optimal result of diktat, therefore, in applying curriculum, it must more emphasize on improving and optimal study activities, especially: efficiency, effective, relevance, and productivity of learning process in achieving a teaching objective. Diktat institution and instructor or participants themselves also should conduct a motivation development of diktat participants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14924
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soedjadi
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1999/2000
R 510.71 SOE k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Laksmana
"ABSTRAK. Salah satu tema yang cukup menarik dalam sejarah militer pada masa revolusi adalah terbentuknya suatu lembaga pe_nerbangan militer yang dalam perkembangannya kemudian kita kenal sebagai Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Masalah yang melatarbelakangi terbentuknya lembaga tersebut tidak terlepas dari tuntutan jaman (revolusi) pada masa itu, sehingga merupakan satu paket dari perkembangan sejarah revolusi di Indonesia. Suasana revolusi pada waktu itu menuntut para tokoh mi_liter untuk segera membentuk kekuatan udara dengan fasilitas seadanya dan nyaris tanpa persiapan. Segala daya dan u_paya diarahkan untuk berusaha mempertahankan kemerdekaan dari ancaman dan rongrongan pihak tentara Belanda yang berniat mengembalikan Indonesia sebagai daerah jajahannya. Strategi militer Belanda selain menggunakan kekuatan darat, juga mengandalkan kekuatan udaranya yang terdiri dari pesa_wat-pesawat tempur modern. Selama masa revolusi hampir seluruh wilayah udara Indonesia dapat di katakan dikuasai pesawat-pesawat Belanda. Oleh karena itulah, pembangunan matra udara harus di1e_takkan dalam kerangka nasional. Ide untuk membangun kekuatan udara nasional datang dari mantan mayor KNIL, Oerip Sumohar_djo, yang kemudian memerintahkan Suryadi Suryadarma yang pernah memperoleh pendidikan di Militaire Luchtvaart (ML) KNIL untuk merealisasikannya. Di sadari bahwa pembangunan kekuatan udara tidak dapat di1epaskan dari perkembangan teknologi (pesawat terbang), di samping harus pula didukung oleh tenaga penerbang yang dididik secara khusus, maka pengadaan sarana pendidikan penerbang mutlak dilaksanakan, bahkan harus diprioritaskan walau_pun dalam kondisi kurang menguntungkan. Dengan bormodalkan pesawat-pesawat tua peninggalan Jepang, maka di mulailah pendidikan penerbangan yang unik yang merupakan cikal bakal bagi usaha-usaha pengembangan penerbangan militer dan sipil di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azuarsjah
"Pada tangga! 27 Oktober 1945 di Maguwo Yogyakarta telah dilakukan pcrcoba an terbang dengan inenggunakan pesawaL Curen buatan Jepang tahun 193.3, yang diterbangkan oleh A. Adisuciplo dan pada tanggal 7 Nopember 1945 di Cibeureum Tasikmalaya juga diterbangkan pesawat Nisyikoren oleh A.Adisucipto. (Cedua percobaan terbang itu berhasil dilakukan dengan baik. Pesawat tersebut adalah rampasan pemnggalan Jepang yang serba rongsokan, berhasil diperbaiki lagi. Dengan telah berhasil diterbangkannya pesawat-pesa wat peninggalan Jepang, timbullah persoalan baru untuk segera ditangani ialah pendidikan calon-calon pcnerbang.
Dalam masa penjajahan Belanda, bidang penerbangan di Indonesia lianya dikuasai oleh tenaga-tenaga Bangsa Belanda saja. Sewaktu perang dunia ke 2 dengan rnakin mendesaknya ancaman serbuan fihak Jepang, maka Belanda mulai merasakan sekafi akan adanya kekurangan tenaga-tenaga penerbang terlatih, kemudian dibukalah kesempatan bagi pemuda-pemuda Indonesia untuk dididik menjadi penerbang dan inipun terbatas sekali jumlahnya. Baru beberapa orang saja berhasil memperoteh brevet penerbang antara lain : A.Adisucipto, Sambujo Hurip, Husein Sastranegara , Mantiri, Abdurachman Saleh, Iswahyudi, Suharnoko Harbani, dan Sutarjo Sigit.
Semasa pendudukan Jepang tidak seorangpun bangsa Indonesia yang pernah mendapat didikan untuk nienjadi calon penerbang. Sekolah penerbang di Maguwo inilah dikemudian hari secara formil merupakan perinlisan menuju pembentukan AAU( Akademi Angkatan Udara ) dan API ( Akademi Penerbang Indonesia ). Sejak akbir bulan Desember 1945 di lapangan udara Maguwo Adisuciplo Yogyakarta telah dimulai perintisan peiididikan calon-calon penerbang. menjadi penerbang. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan pengelolaan sumber daya manusia baik secara kualitatif maupun kuantitatif . Sampai saat ini telah banyak penerbang-penerbang yang dihasilkannya. Namun pada enam hiliun terakhlr ini , lepatnya pada tahun 1994 sainpai dengan tahun 1999 sasaran penerbang yang ingin dicapai sebanyak 55 orang penerbang tiap tahun tidak lerpenuhi karena outputnya kurang, yaitu hanya 51 orang penerbang atau hanya 92,72 % . Supaya sasaran penerbang terpenuhi maka jumlah sasaran sernula dari 55 orang penerbang diturunkan mcnjadi 35 orang, supaya outputnya mencapai 100 % , ini telah dimulai sasarannya pada tahun 1999, hasil penelitian tangga! 16 Nopember 1999 ( data Mabesau 1999 ) menunjukkan outputnya adalah 48 orang penerbang, dari AAU - 35 dan PSDP ( Prajurit Sukarela Dinas Pendek ) - 13 atau 137,14 % . Data terakhir ini menunjukkan terpenuhi sasaran penerbang sebanyak 35 orang liap tahun sehingga kebijaksanaan tersebut dapat diteruskan, dengan melalui pclalihan atau sekolah penerbang TNI AU dan menerima masukan dari AAU dan PSDP atau SMU ( Sekolah Mcnengah Urnurn ). Sedangkan pesawat yang digunakan adalah pcsawat latih dasar, latih lanjut, dan latih Iransisi, yaitu untuk lulusan AAU latih dasarnya menggunakan pesawat AS-202 Bravo ( praktek terbang ) dengan 11 exercises , jam terbang yang dipakai sebanyak 61.30 jam. Latih lanjut menggunakan pesawat T-34C-1 Charli dengan 17 exercises , jam terbangnya sebanyak 118.40 jam. Latih transisi menggunakan pesawat MK-53 HS Hawk dengan 12 exercises, jam terbangnya sebanyak 70 jam . Untuk lulusan SMU atau PSDP latih dasarnya menggunakan pesawat AS-202 Bravo dengan 13 exercises, jam terbangnya sebanyak 80,00 jam dan latih lanjut jumsan transport menggunakan pesawat T-34C-1 Charli dengan 14 exercises, jam terbangnya 100.00 jam. Latih lanjut jurusan helikopter menggunakan pesawat Bell 47 G Soloy dengan 33 exercises, jam terbangnya 100.00 jam.
Untuk mewujudkan sumber daya manusia atau penerbang dalam jumlah, kualitas, dan kecakapan yang diperlukan oleh suatu sistem pelatihan dan pendayagunaannya yang semestinya bagi kepentingan pelatihan atau organisasi yaitu melalui tipaya penyediaan, pendidikan / pelatihan, penggunaan, perawatan, dan pemisahan, sehingga tugas-tugas yang ada atau tersedia dalam suatu organisasi tersebut dapat dllaksanakan dengan baik. Adapun pembinaan atau pelatihan penerbang pada kenyataannya rnerupakan suatu proses perumusan untuk merencanakan dan menentukan kebutuhan tenaga penerbang yang lepal agar tercapai pendayagunaan yang maksimal, melalui kegiatan-kegiatan pelaksanaan fungsi-fiingsi pembinaan tenaga."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octaviani Rosita
"Asuhan keperawatan bermutu dapat dicapai apabila perawat yang memberikan asuhan keperawatan tersebut memiliki kompetensi dan kewenangan yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan yang sesuai (Nurachmah, 2001). Lebih lanjut Lyndia Hall dan Handerson dalam Marriner-Tomey (1994) menjelaskan bahwa hanya perawat yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi keperawatan yang mampu memberikan asuhan keperawatan profesional, karena mereka telah dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan penyelesaian masalah klien secara mandiri, Tujuan penelitian adalah mengidentitikasi tingkat motivasi mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2002 untuk mcngikuti program pendidikan profesi. Penclitian dilakukan di kampus baru UI Depok dengan jumlah responden 51 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sedcrhana dengan alat pengumpul data berupa kuesioner. Analisa data yang diglmakan adalah distribusi Ii-ekuensi dengan ukuran prosentase/proporsi. Hasil penelitian ini menyimpulkan tingkat motivasi mahasiswa reguler FIK UI angkatan 2002 untuk mengikuti program profesi adalah tingkat rniotivasi tinggi (56,86%) dan tingkat molivasi rcndah (43,14%). Penelitian ini merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian lebih Ianjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi mahasiswa untuk mengikuti program profesi dan kepada pihak FIK UI sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan upaya pcngembangan program pendidikan profesi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5487
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amarulla Octavian
"Summary
Global perspectives of military sociology and its contribution to the transformation of the Indonesian Armed Forces."
Jakarta: Seskoal, 2013
355.033 AMA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa yang kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi kompetensi guru, komitmen mengajar, dan efektifitas proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektifitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori likert terhadap 60 orang guru SMA di Kota Tasikmalaya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa, efektifitas hasil pembelajaran, kompetensi guru dan komitmen mengajar guru SMA di Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori tinggi dan terdapat pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa melalui efektifitas proses pembelajaran."
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>