Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rum Data Mutiara
"Suatu pengelolaan imbalan yang balk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan dipahami bersama dibahas dalam Tugas Akhir. Sistem ini menggunakan struktur dan skala imbalan/gaji/upah dengan menggunakan komponen Annual Base Salary sebagai alat pengendali dan memberikan dorongan bagi karyawan untuk rnemberikan kinerja yang lebih balk dengan pendekatan teori equity. Teori equity merupakan salah satu teori motivasi yang menekankan adanya rasa fairness bagi karyawan, baik berupa internal equity maupun external equity atau external competitiveness.
Internal equity merupakan suatu upaya pemahaman pars karyawan dalam melihat dirinya terhadap karyawan lain dalam satu organisasilperusahaan, untuk itu evaluasi jabatan merupakan salah alat untuk melihat bobot tugas dan tanggung jawab seseorang dalam suatu jabatan, Evaluasi jabatan menggunakan compensable factor yang beragam, untuk tiap jenjang mempunyai bobot dan tingkat yang berbeda komposisinya sehingga pola hubungan suatu kelompok tingkatan tertentu dengan yang lain akan berbeda dan hubungannya tidak lagi linier sebagai contoh kelompok operator/operative, kelompok star, kelompok supervisor, kelompok manager, dan kelompok senior manager. Masing-masing mempunyai tingkat kebutuhan conceptual, managerial, technical, human relations skills yang beragam. Hasil pembobotan berupa angka yang kemudian dikelompokan menjadi golongan jabatan.
External equity atau external competitiveness dipakai untuk memahami bagaimana para karyawan menempatkan dirinya terhadap apa yang dilakukan oleh perusahaan lain terhadap karyawannya baik dalam industri yang sama maupun secara umum. Informasi pasar imbalan merupakan alat dan external equity. Untuk dapat membandingkan dengan baik maka prinsip apple to apple & orange to orange perlu dipegang bersama, sehingga akan dapat dibandingkan dengan setara.
Penyusunan struktur dan skala imbalanlgajilupah yang mengacu kepada internal equity (evaluasi jabatan, nilai, golongan, garis kebijakan perusahaan, dll.) dan external equity (informasi pasar, mekanisme pasar, karakteristik pasar imbalan/gaji/upah) akan memberikan tingkat rasa adil yang lebih baik bagi karyawan dari suatu perusahaan. Rasa adil ini diharapkan akan memberi dorongan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga diharapkan akan mendorong peningkatan dari kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lawler, Edward E.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
658.32 LAW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Rizki Junaidi
"Penelitian ini bertujuan untuk, menganalisis pengaruh hubungan politik, terhadap kompensasi manajemen dengan mempertimbangkan manajemen laba (baik akrual, riil maupun, agregat) sebagai pemediasi yang didasarkan, pada teori keagenan. Sampel penelitian adalah perusahaan, non keuangan yang terdaftar, di Bursa Efek Indonesia tahun, 2014-2016 dengan jumlah observasi 337. Penelitian ini menemukan bukti, bahwa hubungan politik berpengaruh, negatif signifikan terhadap kompensasi manajemen dan manajemen laba riil berpengaruh positif signifikan terhadap kompensasi manajemen. Namun hubungan politik tidak terbukti berpengaruh terhadap manajemen laba (baik akrual, rill maupun agregat. Selain itu tidak ditemukan bukti adanya pengaruh tidak langsung hubungan politik terhadap kompensasi manajemen melalui manajemen laba (baik akrual, riil maupun agregat).

This study aims to analyze the influence of political connection on management compensation by considering earnings management (accruals, real and aggregates) as a based mediator on agency theory. The research sample is a listed non-financial company, in Indonesia Stock Exchange year 2014-2016 with 337 observations. This research finds evidence that political connection has a significant negative effect on management compensation and earnings management has a significant positive effect on management compensation. However, political connection have not been proven to affect earnings management (accruals, real, and aggregate) and there is no evidence of indirect influence of political connection on management compensation through earnings management (accruals, real, and aggregate).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ifta Almazah Suhaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Kompensasi Top Level Management dan Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan di Lingkungan Perusahaan BUMN. Subjek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks IDXBUMN20 yang terdapat di bursa efek Indonesia selama periode 2016-2021. Penelitian ini menggunakan earnings per share, return on asset dan tobins q sebagai variabel dependen. Sedangkan pada variabel independent menggunakan jumlah board of commisoner, board of director, komite audit, kepemilikan manajerial, gaji board of director, gaji board of commisioner dan tantiem. Dalam mengolah data, dilakukan regresi dengan menggunakan random effect model untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Dari total data pengamatan sebanyak 90 firm-year yang terdiri dari 15 perusahaan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki variabel board of commisioner, board of director dan komite audit memiliki hasil yang signifikan terhadap EPS. Variabel board of commisioner, board of director dan komite audit memiliki hasil yang signifikan terhadap ROA. Variabel board of commisioner, board of director, komite audit serta managerial ownership tidak memiliki nilai signifikan pada tobins q. Variabel kompensasi pada top level manajemen terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui EPS, ROA dan tobins q memiliki hasil akhir yang berbeda, maka hasil signifikan terjadi pada variabel tantiem terhadap EPS, hasil signifikan terjadi pada variabel gaji pokok board of commisioner dan tantiem terhadap ROA dan tidak terdapat hasil yang signifikan pada pengukuran gaji pokok board of commisioner, gaji pokok board of director dan tantiem terhadap tobins q

This study aims to analyze the effect of Compensation Top Level Management and Corporate Governance on Company Performance in State-Owned Enterprises. The subjects of this study are companies listed on the IDXBUMN20 index listed on the Indonesian stock exchange during the 2016-2021 period. This study uses earnings per share, return on assets and Tobins q as the dependent variable. While the independent variables use the number of the board of commissioners, the board of directors, the audit committee, managerial ownership, the salary of the board of directors, the salary of the board of commissioners and bonuses. In processing the data, regression was performed using a random effect model to determine the relationship between the variables studied. From a total of 90 company-year observation data consisting of 15 companies, the results of this study indicate that having a board of commissioners, board of directors and audit committee variables has significant results on EPS. The variables of the board of commissioners, the board of directors and the audit committee have significant results on ROA. The variables of the board of commissioners, board of directors, audit committee and managerial ownership have no significant value on Tobins q. Different compensation variables in upper management on company performance as measured by EPS, ROA and Tobins q have the final results, so significant results occur in the tantiem variable to EPS, significant results occur in the board of commissioners' basic salary variables and tantiem on ROA and there is no significant results on the measurement of the basic salary of the board of commissioners, the basic salary of the board of directors and tantiem to tobins q."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wisesa Soetisna
"Tesis ini membahas kajian Penerapan Sistem Remunerasi Dan Kinerja Pelayanan bedah Jantung Dewasa Di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK). Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan melakukan kajian deskriftif data sekunder dan data primer dengan kuesioner self assessment dari responden terpilih, dilanjutkan Focus Group Disscusion dari informan terpilih.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar SMF dan perawat tidak puas dengan beberapa hal dalam penerapan sistem remunerasi. Namun ternyata ketidakpuasan tersebut terjadi karena kekurangpahaman terhadap isi dari Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2008. Pada penelitian ini juga terlihat kinerja pelayanan bedah jantung dewasa tetap mengalami kenaikan setiap tahunnya sebelum dan sesudah penerapan sistem remunerasi.
Saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah agar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memfasilitasi RSJPD Harapan Kita untuk memperoleh formulasi sistem remunerasi yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini, RSJPDHK membuat sistem remunerasi yang sesuai ketentuan dan kondisi terkini, serta dilakukan sosialisasi yang baik dan evaluasi secara berkala.

This thesis studied of implementation of Remuneration System and Performance of adult cardiac surgery services in Harapan Kita Cardiovascular Hospital. This research used a mixed method approach by conducting detailed descriptive study of secondary data and primary data with self assessment questioner from selected respondent, continued with Focus Group Discussion from selected informant.
The result of the research showed that almost of functional medical staff dan nurse unsatisfied with several things in implementation of Remuneration system. However the unsatisfied due to not well informed with the content of Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 165/2008. But performance of adult cardiac surgery services increased for every year, before and after implementation of Remuneration System.
The researcher suggest that Ministry of Health facilitates RSJPD Harapan Kita to have remuneration system formulation that more appropriate with the present condition. RSJPD Harapan Kita make remuneration system that appropriate with regulation and the present condition that continued with a good socialization and evaluated regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Poels, Frans
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2003
658.3 POE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Julianto Effendi
"ABSTRAK
PT. VWX merupakan perusahaan energi intemasional yang melakukan strategi bisnis
merger dan akuisisi. Tujuannya utamanya adalah mempertahankan kesinambungan
opemsional perusahaan. Merger merupakan suam usaha di mana dua perusahaan
bersepakat untuk melebur menjadi satu entitas sehingga menjadi suatu badan yang
lebih besar dan diharapkan nantinya akan menjadi lebih kompetitif dan efelctif Serta
efisien dibandingkan perusahaan lainnya yang sejenis. Akuisisi merupakan
pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaaan lainnya di mana Iazimnya
proses tersebut dilakukan oleh perusahaan yang lebih besar terutama dalam segi
modal yang dimilikinya
Banyak permasalahan yang akan timbul ketilca suatu organisasi melakukan merger
dan akuisisi, terutama pada saat periode transisi di mana biasanya walctu yang
diperlukan agar tercapai kondisi yang stabil dapat mencapai 2 - 4 tahun. Salah satu
permasalahan yang dihadapi adalah berkenaan dengan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia (SDM) dalarn organisasi aiau sering disebut sebagai pekerja
ataupun pegawai merupakan salah satu aset yang bemilai bagi perusahaan. SDM
merupakan aset yang paling unik sehingga tidaklah mudah untuk mengelola pegawai
di mana masing-masing individu memiliki aspirasi dan keinginan yang bermacam-
macam dan berbeda satu sama Iain. Penulis berusaha mengulas mengenai bagaimana
perencanaan harmonisasi terhadap kebiiakan remunerasi oleh pemsahaan merger
dan akuisisi dengan prlnsip tetap mempertahankan motivasi pegawainya.
Dalam merancang sistem harmonisasi remunerasi, ada beberapa tahapan perencanaan
yang harus dilakukan. Langkah awal sebelum memulai perencanaan adalah dengan
Tujuannya adalah agar dapat merancang program-program remunerasi yang
mengarahkan pelilaku pegawai sehingga dapat menguntungkan baik bagi
pegawai maupun perusahaan. Dalam memahami perilaku tersebut., taori yang
digunakan adalah tentang motivasi. Di mana teori ini diharapkan dapat
mernberikan infonnasi tentang bagaimana mengembangkan masing-masing
bagian motivasi dan bagaimana mengevaluasi hasil dari masing-rnasing bagian
proses tersebut.
Beberapa alternalif perlu dibuat dan dikaji secara seksama dalam menentukan
pendekatan yang akan diambil dalam perumusan hannonisasi kebijakan
remunerasi tersebut. Diantara alternatif yang ada adalah: pertama, total kebijakan
remunerasi mengacu kepada salah satu kebijakan perusahaan dari kedua
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Alternatif ini mempakan
pendekatan yang sederhana dan mudah prosesnya sehingga waktu yang
diperlukan relatif singkat.
Altematif kedua merupakan total kebijakan nemunerasi berdasarkan kepada
kebijakan yang sudah ada dan prinsip yang paling menguntungkan bagi pegawai.
Kebijakan ini juga sering dikenal sebagai ”cherry picking? Yakni memilih
kebijakan-kebijakan yang terbaik diantara kedua legacy yang ada sehingga konsep
”apapun yang lebih tinggi” (which ever is higher) adalah yang dipilih. Bila
kebijakan ini dilaksanakan tentunya akan membuat setjap pegawai senang namun
pada sisi lainuya ada hal yang perlu diperhatikan terutama biaya yang timbul
akan luar biasa.
Altematif ketiga adalah kebijakan remunerasi diharmonisasikan secara bertahap
dengan berusaha mendekatkan “gap” antara kebijakan remlmerasi yang sejenis
dengan memfokuskan pada harmonisasi nilai nominal antara satu dengan yang
lainnya. Dalam altematif ini ada kemungkinan kelompok tertentu akan
mendapatkan tambahan ataupun mengalarni pengurangan baik dari segi nominal
maupun dari segi program yang diterima. Namun prinsip yang digunakan dalam
kebijakan ini adalah tidak terjadinya penurunan total remunerasi yang diterima
pegawai. Alternatif ini jika diimplementasikan tidaklah mudah dan memerlukan
waktu yang panjang serta harus melakukan komunjkasi secara intens kepada
pegawai unluk memberikan pemahaman-pemahaman atas perubahan yang teljadi.
Berdasarkan altematif yang ada, penulis juga berusaha memberikan rekomendasi
yang terbajk dalam pelaksanaan hanznonisasi tersebut. Dalam perumusan
harmonisasi remunerasi ini tidak lepas dari survei data pasar dan best practice
yang dilakukan oleh perusahaan atau indusiri lain dengan mengkonsolidasikan
dengan kondisi intern organisasi; peraturan-peratunan dari pemezintah tentang
ketenagakenjaan agar kelak nanli tidak akan timbul masalah-masalah yang bersifat
hukum perdata; peraturan-peraturan dari korporat agar pada setiap bisnis unit
yang ada secara global akan konsisten dan seragam dalam
mengimplementasikannya; dan pertlmbangan-pertimbangan lainnya seperti
kemudahan administrative. Serta keinginan untuk menghilangkan budaya superior
masing-masing legacy.
Diharapkan dengan adanya kebijakan yang murni barn akan menghilangkan
perbedaan dan menciptakan kondisi kexja yang lebih kondusif serta memotivasi
pegawai dalam berkarya sesuai dengan fllosofi remlmerasi perusahaan yakni
rnemiliki sistem remunerasi yang menarik (atrractive) sehingga dapat merekrut
pegawai dari pasar; dapat mempertahankan (retain) pegawai yang bagus dalam
organisasi dengan demikian tidak akan meninggalkan perusahaan serta dapat
memotivasi (motivate) pegawainya
Dalam penulisan ini juga akan diberikan gambaran tahapan-tahapan yang hams
ditempuh dalarn merumuskan pelaksanaan remunerasi yang tepat. Selain itu juga
ada beberapa rekomendasi berkenaan dengan slrategi komunikasi kepada seluruh
pegawai.;"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davvide Chandra
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan apakah kinerja perusahaan dan corporate governance berpengaruh terhadap kompensasi top manajemen berdasarkan penelitian Conyon dan He (2011). Kinerja perusahaan diukur melalui return saham dan ROA. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada satu indikator kinerja perusahaan yang tidak memiliki pengaruh terhadap kompensasi top manajemen perusahaan-perusahaan sektor perdangangan dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga menemukan bahwa return saham bukanlah proxy yang tepat untuk mengukur kinerja perusahaan, mempertegas hasil dari Basu et al. (2007).

The purpose of this study to find whether the firm performance and corporate governance affect the compensation of top management based on research Conyon and He (2011). Firm performance is measured by stock returns and ROA. In this study it was found that there is one indicator of firm performance that do not have an influence on top management compensation in trade and services sector listed in Bursa Efek Indonesia. The study also found that stock returns is not appropriate proxy for measuring the firm performance, Basu et al. (2007) confirm the result.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of this research is to analyze the effect of company's performance proxied by total stock return (TSR), return on assets (ROA), and return on equity (ROE). It also aims to analyze the effect of company's performance proxied by firm's size and price to the book value ratio (PBV) towards the management compensation. The method used was the multiple regression analysis where 39 samples were collected from 100 property companies listed at BEI covering the years 2010-2012. Data were processed using SPSS 16 and the result indicates that TSR, ROA, ROE, firm size, and PBV altogether have significant impact on management compensation. "
TEMEN 9:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>