Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilik Slamet Supriatin
"Kebutuhan listrik setiap tahun tentu mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan oleh pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan pada kesejahteraan masyarakat, Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan banyak membangun dan menambah pembangkit listrik yang telah ada.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit tenaga listrik diantara jenis pembangkit yang bersumber pada potensi sumberdaya alam. Kelebihan dart PLTA yaitu bersifat bersih karena tidak mencemari lingkungan dan karena air adalah sumberdaya alam yang terbaharui. Bila dibandingkan dengan pembangkit tenaga listrik yang lain, PLTA memerlukan lahan yang relatif luas untuk membangun bendungan dalam menghasilkan 1 joule energi listrik, tetapi waduk selain untuk PLTA juga dapat dialokasikan tmtuk manfaat lain yang bernilai ekonomi.
PLTA Saguling adalah pembangkit listrik yang menghasilkan baik kapasitas terpasang maupun produksi listrik terbesar diantara kedua pembangkit listrik yang lain yaitu PLTA Cirata dan Jatiluhur yang juga terletak di DAS Citarum. Sayang sekali biia potensi ini tidak dimanfaatkan atau tidak berlanjut karena sedimentasi di waduk Saguling. Permasalahan pada penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut : a) jumlah sedimen yang masuk dan mengendap dalam waduk Saguling setiap tahun terus meningkat, melebihi sedimen yang direncanakan per tahun; b) tidak adanya tindakan pengerukan dapat mengakibatkan pendangkalan waduk Saguling; c) dampak dari sedimen baik fisik maupun kimia; d) tataguna lahan yang terus berubah.
Tujuan dari penelitian ini adalah a) Mengetahui umur efektif waduk Saguling sebagai pembangkit tenaga listrik, b) Mengetahui dampak dari sedimentasi terhadap umur efektif waduk Saguling, dan c) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan erosi dan sedimentasi pada daerah tangkapan air waduk Saguling. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini: adalah a) sedimentasi dapat mengakibatkan umur efektif waduk Saguling sebagai pembangkit tenaga listrik akan menjadi lehth pendek, b) sedimentasi dapat mengakibatkan eutrofikasi, penurunan koefisien diversitas dan pengurangan produksi energi listrik, dan daya korosi perairan waduk, c) penambahan curah hujan dan atau perubahan tataguna lahan adalah yang meningkatkan erosi dan sedimentasi di waduk Saguling. Sasaran dari penelitian ini adalah memberi masukan untuk pengelolaan waduk agar umur waduk bisa lebih panjang. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai masukan untuk kebijakan pengelolaan kawasan pada daerah tangkapan air waduk Saguling dan di dalam waduk sendiri.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah en post facto dengan pendekatan data kuantitatif dan taraf analisa deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang diperleh, diolah dan digunakan untuk menentukan indeks erosivitas hujan. Data sekunder diperoleh dengan cara studi pustaka, wawancara dengan perusahaan dan dari instansi terkait...

The population growth and increase of income further causing the increase demand of the electricity. The government builds various power plants to fulfill the demand on electricity. The hydro power plant is more advantageous than that of the other mode of power generator, since water is a renewable resources. The hydro power plant is relatively clean because it does not yield pollutant. Although hydro power plant needs larger area to produce electricity, it drives multipurpose functions, especially in the form of added value, for example: the Saguling reservoir.
The Saguling power plant produces higher eleciicity than the Cirata and Jatiluhur Power Plants, which are located in its downstream area, in the same Citarum river. However, the sedimentation on Saguling reservoir is abundant igniting assumption that it may reduce the electricity production.
Within that frame of mind therefore the research problem area envelopes : a) the annual increase of sedimentation to Saguling reservoir (whether it is more than the sediment planning each year), b) silting up of Saguling reservoir, c) both of the physical and chemical impacts of sedimentation, d) the landuse changes.
This research intends to : a) estimate (predict) the effective period of Saguling reservoir as a power plant, b) estimate the effect sediment on Saguling reservoir, c)identify the type erosion and factors caused by the erosion on catchment area water Saguling reservoir. The hypothesize of this research are a) the sedimentation may cause the decrease of the effective period of Saguling reservoir as the power plant, b) sedimentation may cause eutrofication, reduce diversity coefficient and the yield electric energy, and water corrosion, c) the may rainfall and or landuse changes are the main cause of the increase of erosion and sedimentation. This research suggest management inputs on Saguling reservoir and for its catchment area.
This research uses ex post facto method with both quantitative data anti descriptive analysis approach_ This research completed both primer and secondary data. Primary data used to count erosivity index of rainfall. Secondary data used to determine the effective period of Saguling reservoir. The identification of sedimentation impact on Saguling reservoir used comparing between observation data and standard qualification.
Through this research, it is noted that the effective period of Saguling reservoir is 66 years since founded in 1986, so that Saguling reservoir estimated will hold out tilt 2052 to function as hydro power plant. The effective period of Saguling reservoir is correlation (r) of 0.99 The impact of Saguling reservoir sedimentation indicated on the eutrofication process that was shown by both the eceng gondok plant cover and the diversity coefficient.
Presently the sedimentation on Saguling reservoir, in fact, has not yet reduced the electricity production or caused the corrosion. Saguling reservoir produced the electricity for 2,269.585 GWH. More than planned production each Year, that was 2,156 GWH. Through the Ryznar Stability Index (RSI) to measure the corrosion it was shown that Sagulin reservoir has 7-8 scale on water temperature and the temperature was about 26 -30°C. The potential waters corrosion may occurr when the RSI scale is more than 7 at water temperature above 65°C.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faathir Surya
"Tampungan efektif bendungan erat kaitannya dengan laju sedimentasi yang terjadi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor karakteristik suatu DAS. DAS Krueng Keureuto terletak di kabupaten Aceh Utara memiliki sebuah bendungan yang direncanakan untuk reduksi banjir yang melanda Kota Lhok Sukon dengan demikian diubtuhkan penelitian terkait tampungan efektif dari bendungan karna banyaknya masalah terkait dengan umur rencana bendungan yang tidak sesuai dengan umur rencana desain akibat sedimentasi yang terjadi. Analisis sedimentasi menggunakan bantuan software ArcGis 10.1 dan metode USLE untuk menghitung laju sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan proyeksi tata ruang wilayah tahun 2012-2032 yang didapatkan hasil peningkatan efektifitas tampungan bendungan meningkat hingga 15,54 dari tampungan efektif desai bendungan sehingga fungsi bendungan menjadi lebih optimal.

Effective storage of a dam is closely related to sedimentation rates that are influenced by various characteristics of a watershed. Krueng Keureuto Watershed located in Aceh Utara district has a dam planned for the reduction of flood that hit Lhok Sukon city thereby demystified research related to effective dam from dam due to many problems related to the age of dam plan which is not in accordance with age of design plan due to sedimentation that happened. Sedimentation analysis uses ArcGis 10.1 software and USLE method to calculate sedimentation rate by using spatial projection for 2012 2032. Sedimentation results obtained 14,937.37 m3 year resulting in an increase in the effectiveness of the dam reservoir up to 15.34 of the effective design of the dam, so that the effective dam of the dam becomes more optimal. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arbor Reseda
"Kapasitas Dead Storage waduk pada suatu bendungan selama ini didesain berdasarkan nilai erosi lahan pada Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk per tahun tanpa memperhitungkan perubahan tata guna lahan dan dinamika curah hujan pada DTA, serta tidak mempertimbangkan distribusi angkutan sedimen yang tersebar di dasar waduk. Pengembangan protokol prediksi sedimentasi waduk dibutuhkan untuk menghasilkan prediksi sedimentasi waduk yang lebih akurat sesuai dengan kondisi lapangan dan dapat mengakomodasi keterbatasan data hidrolik pada waduk-waduk yang ada di Indonesia. Implementasi dari pengembangan protokol prediksi sedimentasi waduk dapat memberikan perspektif yang lebih baik di bidang perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan waduk. Protokol ini terdiri dari prediksi erosi lahan jangka panjang, pemodelan debit angkutan sedimen jangka panjang, pemodelan angkutan sedimen waduk secara spasial dan temporal, dan prediksi sedimentasi waduk pada masa mendatang. Studi kasus pada penelitian ini adalah Waduk Wonogiri di Indonesia. Simulasi protokol ini dimulai dengan memprediksi erosi lahan tahunan di DTA Waduk Wonogiri untuk jangka waktu yang panjang dari tahun1993 sampai dengan 2019. Debit angkutan sedimen dimodelkan dari prediksi erosi lahan tahunan dan hidrograf yang dimodelkan menggunakan metode FJ Mock dan divalidasi dengan hasil pengukuran sedimen waduk di lapangan. Angkutan sedimen waduk dimodelkan secara spasial dan temporal menggunakan perangkat lunak MIKE. Simulasi ini menghasilkan volume sedimen waduk setiap satuan waktu, terindikasi dari perubahan elevasi dasar waduk, tervalidasi dengan batimetri di lapangan. Prediksi sedimentasi waduk di masa mendatang menggunakan metode regresi secara modular. Hasil prediksi sedimentasi waduk adalah volume sedimen sebesar 146 juta m³ untuk 50 tahun mendatang. Protokol ini memperkenalkan secara luas model matematis angkutan sedimen waduk secara spasial serta memprediksi volume dan sebaran sedimen di dasar waduk pada masa mendatang dengan menggunakan metode regresi secara modular yang hasilnya lebih akurat dari peneletian terdahulu.

The dead storage capacity of a reservoir is usually designed based on the soil erosion rate of the catchment area for a certain year, without considering the land use and precipitation dynamics in the catchment, as well as sedimentation distribution analysis at the bottom of the reservoir. Development of a protocol is needed for a more accurate prediction of reservoir sediment transport to describe the real condition and accommodate data limitations. It will give a good perspective on reservoir design, operation, and maintenance strategy. The proposed protocol consists of long-term soil erosion prediction, modeling long-term sediment discharge, modeling spatial-temporal reservoir sediment transport, and predicting reservoir sediment volume and distribution in the future. The case study is in Wonogiri reservoir, Indonesia. Simulation of the proposed protocol in the case study began by obtaining long-term soil erosion prediction from 1993 – 2019. Sediment discharge was modeled from soil erosion and long-term hydrographs model using the FJ Mock method and validated with sediment rate measured directly in the field. The reservoir sediment transport model was using MIKE software. The simulation gives the volume and distribution of sedimentation validated by the bathymetry result of the reservoir. Prediction of future sedimentation was using the modular regression method. The prediction result of reservoir sediment volume in 2069 is 146.7 million m³. This protocol promotes spatial reservoir sediment transport model and sedimentation prediction by modular regression. The result is more accurate than previous studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Alfianto
"Akibat erosi dan sedimentasi, Danau Limboto mengalami pendangkalan mencapai 4.000 hektar sejak 1932. Para ahli memperhitungkan Danau Limboto mungkin rata tanah pada tahun 2031. Program ‘Revitalisasi Danau Limboto’ telah dilakukan sejak 2017, salah satunya penerapan teknologi sabo yang diharapkan mampu menahan laju sedimentasi dan menyelamatkan danau. Kajian ini dilakukan untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi hulu Danau Limboto yang terdiri dari 12 Sub-DAS, dengan model WaTEM/SEDEM. Studi menghasilkan 2 (dua) keluaran yaitu besar potensi sedimentasi total dan masing-masing Sub-DAS, serta identifikasi sedimen zonasi sub-DAS. Berdasarkan parameter jenis tanah dan pemicu lain, 5 dari 20 Sub-DAS merupakan pembawa sedimen potensial terbesar ke Danau Limboto, yaitu Batulayar sebesar 193.662 m3, diikuti Biyonga Boluta yaitu 123.095 m3, Alo1 sebesar 120.273m3, Alo sebesar 115.204 m3, dan Molamahu sebesar 73.058 m3. Hasil permodelan dikalibrasi visual dengan data sekunder, yaitu data sedimen sungaisungai yang diperoleh dari JICA dan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II. Hasil menunjukkan skor yang bervariasi tergantung jenis tanah, kemiringan tanah, tutupan lahan, serta parameter lainnya."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Huda Bachtiar
"Pendangkalan pelabuhan akibat sedimentasi akan mempengaruhi pola operasi pelabuhan tersebut dan mengganggu navigasi kapal untuk bermanuver masuk ke dalam pelabuhan. Permasalahan tersebut akhirnya akan meningkatkan biaya operasi pelabuhan dan mengurangi profit margin. Tulisan ini membahas penanggulangan sedimentasi akibat pengaruh muara sungai di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Analisis karakteristik sedimentasi dilakukan dengan menggunakan model angkutan sedimen sebagai alat bantu. Model angkutan sedimen divalidasi dengan data hasil pengukuran berupa data elevasi pasang surut selama satu bulan dan data arus selama lima belas hari. Hasil simulasi model yang diverifikasi dengan data lapangan dijadikan sebagai dasar identifikasi karakteristik pola sedimentasi. Hasil simulasi model angkutan sedimen di pelabuhan menunjukan bahwa sedimentasi dipengaruhi oleh muara sungai di sebelah barat dan timur Pelabuhan dengan konsentrasi sedimen tersuspensi maksimum 0,15 kg/m3. Penanggulangan sedimentasi dengan pengerukan berkala, sedimen dibuang di area dumping dan dari hasil simulasi menunjukan area dumping eksisting merupakan area ideal karena sedimen tidak berpotensi kembali ke dalam area pelabuhan. Dengan difungsikanya kembali pemecah gelombang di Pelabuhan Tanjung Mas akan dapat secara efektif mengurangi sedimentasi di kolam pelabuhan, sehingga difungsikanya kembali pemecah gelombang dapat menjadi solusi dalam penanggulangan sedimentasi di kolam pelabuhan."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
627 JTHID 11:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihatin Wulansari
"Semakin bertambahnya angka pertumbuhan penduduk menyebabkan angka kebutuhan energi listrik semakin bertambah. Pemerintah membangun berbagai pembangkit listrik tenaga terbarukan untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air sangat tergantung pada ketersediaan air waduk. Adanya sedimentasi yang berada di waduk dapat menyebabkan kinerja pembangkit listrik tenaga air menjadi terganggu. Bagaimana pengaruh sedimentasi terhadap energi listrik, fungsi umur waduk, keberlanjutan PLTA? Dan bagaimana pengaruh KJA terhadap sedimentasi waduk?
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh sedimentasi terhadap energi listrik, fungsi umur waduk Jatiluhur, keberlanjutan pembangkit listrik tenaga air Jatiluhur serta pengaruh KJA terhadap peningkatan sedimentasi di waduk.
Penelitian ini dengan menggunakan analisis korelasi regresi sederhana. Selama periode tahun 2018 hingga 2022 dibandingkan dengan data pada tahun 2013, terjadi peningkatan sedimentasi sebesar 1,6 yang menyebabkan penurunan produksi energi listrik sebesar 72 . Fungsi umur waduk Jatiluhur terhitung sejak tahun 2017 adalah 193 tahun. Keberadaaan KJA memberikan pengaruh terhadap peningkatan sedimentasi di waduk Jatiluhur.

The increasing number of population growth causes the number of electrical energy needs grew. The government built various renewable power plants to meet the demand for electrical energy. One of them is hydroelectric power. The hydroelectric power is highly dependent on the availability of water reservoirs. The presence of sedimentation in the reservoir can cause the performance of hydroelectric power to be disturbed. What is the effect of sedimentation on electrical energy, reservoir age function, hydropower sustainability And how does KJA influence sedimentation of reservoirs.
The purpose of this research is to analyze the effect of sedimentation on electric energy, Jatiluhur reservoir age function, Jatiluhur hydropower generation and KJA influence on increasing sedimentation in reservoir.
This study used simple regression correlation analysis. During the period 2018 to 2022 compared to the data in 2013, a 1.6 increase in sedimentation resulted in a 72 decrease in electrical energy production. The age function of Jatiluhur reservoir since 2017 is 193 years. The existence of KJA had an effect on the increase of sedimentation in Jatiluhur reservoir.
"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T49144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Twenhofel, W.H.
New York: McGraw-Hill, 1950
551.3 TWE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Basori Adi Hindarsin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Yanto
"Penelitian ini dilakukan pada lapangan X yang terletak di laut dalam cekungan Selat Makasar, dimana dari regional geologi cekungan ini memiliki lapisan serpih yang tebal pada umur Eosin dan Awal-Oligosen. Lapisan serpih ini mempunyai kontribusi yang besar dalam pembentukan zona overpressure. Prediksi tekanan pori pada penelitian ini dilakukan dengan memakai metode yang dikembangkan oleh Eaton, metoda ini membutuhkan data pengukuran geofisika seperti data kecepatan seismik dan data sonik. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai dengan menentukan parameter-parameter perhitungan pada sumur kalibarasi (sumur A) seperti koefisien Eaton (N), shear factor (K). Dan koefisien A,B pada persamaan Garner. Langkah selanjutnya melakukan perhitungan overburden, fracture pressure gradien dan perhitungan pori pada data 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3 dimensi.
Hasil dari prediksi tekanan pori pada data yang dipakai memiliki kesesuaian dengan data hasil pengeboran sumur B dan ditemukan adanya zona overpressure yang memiliki rentang nilai antara 9-11.5 ppg di bagian selatan dari area penelitian. Hasil ini didukung dengan nilai laju sedimentasi pada wilayah penelitian yang mencapai 0.11m per 1000 tahun dimana kecepatan sedimentasi tersebut cukup untuk menjadi penyebab terjadinya overpressure. Hal ini menunjukan bahwa analisa kecepatan yang dilakukan dapat dipercaya ketelitiannya serta pemakaian metode Eaton tepat untuk area serta data yang digunakan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T24912
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Al Haris
"[ ABSTRAK
Sedimentasi saat ini merupakan dampak dari permasalahan lingkungan yang
dapat menyebabkan kerugian pada ekosistem, perikanan, dan saluran irigasi yang
biasa sering ditemui pada daerah agrikultur atau perkotaan. Sedimentasi dapat terjadi
secara alamiah ataupun terjadi karena ulah manusia. Secara global, dilaporkan setiap
tahun,jumlah volume permukaan tanah yang ter-erosi mencapai angka 60 milyar
ton,24 milyar ton diantaranya ditemukan di muara laut dan tercatat hamper 25 milyar
ton sedimentasi berasal dari daerah agrikultur. Melalui skripsi ini, penulis mencoba
mencari nilai sediment delivery ratio (SDR), yaitu perbandingan antara erosi yang
terjadi dengan nilai potensialnya menggunakan metode Universal Soil Loss Equation
(USLE). Pada skripsi ini, daerah yang menjadi fokus penelitian adalah daerah Jati
Kramat, yang merupakan daerah aliran sungai yang bisa menimbulkan masalah
sedimentasi.
ABSTRACT Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.;Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.;Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential., Sedimentation nowadays becomes an environment impact that harming the
ecosystem, fisheries, or irrigation that can be found in the agricultural land or urban
land use. The sedimentation can happened by the natural process and can be
accelerated by the human activities. From the global point of view, it is reported that
each year, erosion of surface soil from river basins amounts to 60 billion tons,
resulting in 24 billion tons of sediment flux to the oceans in the world and almost 25
billion tons of soil lost from agricultural land. Through this thesis, author try to find
the sediment delivery ratio (SDR) with comparing the sediment yield and erosion
potential estimated using Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The focused
objected study area in this thesis is Jati Kramat watershed, which believes this
watershed has a settle water infrastructure that able to transport sediment due to
erosion potential.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>