Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nastiti Evia Lutfi
"Sejalan dengan semakin globalnya dunia usaha, maka persaingan bisnis akan semakin ketat dan sulit. Pengelolaan usaha dilakukan untuk mengatasi perubahan - perubahan yang terjadi. Sumber daya manusia yang mempunyai kualitas dan memenuhi kompetensi, merupakan salah satu keungguran bersaing perusahaan. Pendekatan terhadap penggunaan kompetensi dalam pengelolaan sumber daya manusia diyakini dapat efektif dilaksanakan dalam kaitan dengan program rekrutmen dan seleksi, perencanaan pengembangan dan pelatihan, penentuan karir serta penilaian kinerja ka yawan hingga pada sistem pendapatan. Untuk itu, diperlukan identifikasi kebutuhan kompetensi jabatan pada suatu organisasi sebagai langkah awal dalam melakukan penataan dan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik.
Dengan mempertimbangkan bahwa kompetensi teknis (hard competency) telah dipersyaratkan dalam salah satu ketetapan, perusahaan sementara kompetensi non teknis belum teridentifikasi, maka penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi (soft competency) jabatan pada kelompok bidang kerja di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dengan menggunakan model kompetensi yang telah dikembang oleh Spencer & Spencer, Jr. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan responden yang diambil berdasarkan purpusif sampling berjumlah 90 orang terdiri dari pejabat, staff dan karyawan kantor pusat dan kantor cabang.
Hasil penelitian menunjukkan, 10 jenis kompetensi yang merupakan generik kompetensi; yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam perusahaan, yaitu : Achievement Orientation, Self Confidence dan Self Control (kelompok Core Competency); Analytical Thinking, Conceptual Thinking dan Technical Expertise (kelompok Personal Effectiveness); Team Work, Customer Service Orientation, Concern For Order dan Information Seeking (kelompok Working Through With Others Competency). Untuk model kompetensi (Iihat lampiran 2) yang dihasilkan memperlihatkan masing - masing bidang kerja (teknik, pemasaran, keuangan 1 akuntansi dan pendukung operasi) mempunyai jenis kompetensi pada tingkat kepentingan dan tingkatan skala tertentu di tiap jenis kompetensi. Hal ini berarti pada masing - masing bidang kerja mensyaratkan jenis dan tingkat kompetensi yang berbeda sesuai bidang kerjanya.

In line with the development of business globalization throughout the world, it would certainly make it more difficult and demanding for business to compete against one another. The management of business it self must be able to adapt, to overcome all the changes that can occur at any given time. Human Resources could be is one of the best strategies to have for a company to compete in search of winning the competition. The practical approach of using the competency in managing the Human Resource is believed to be more effective in terms of program recruitment, selection, planned training & development, career plan, employee assessment and the salary/earning system. In view of all of these circumstances, it is absolutely necessary to identify each competency's requirement for a certain occupation's position in an organization as the first step to better manage and organize the Human Resource.
In consideration that technical competency (hard competency) is required in a company's rules and regulation, whilst the non technical competency (soft competency) has not yet been determined, a research 1 a study should be implemented with the objectivity to identify the need of occupational competency on certain working group at PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), by way of using competency model designed by Spencer & Spencer , Jr. the research method that was used was called Descriptive Method, using purposive sampling of 90 respondences from low to higher ranking employees at the head office and from the branch offices.
The research study indicated that 10 different kinds of competencies were classified as generic competencies which were necessary to have by each individual within a company, these were Achievement Orientation, Self Confidence and Self Control (Core Competency Group); Analytical Thinking, Conceptual Thinking and Technical Expertise (Personal Competency Group); Team Work, Customer Service Orientation, Concern For Order and Information Seeking (Working Through With Others Competency). For the competency model (please see 2"d attachment) which have been identified by their individual field such as; technical, marketing, finance/accounting and operational supports, they have their own type of competency at a certain level of needs and at a certain level of scale. This revelation means that each of this field of work requires different type and level of competency in accordance to their specific field of work.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Astria Maruti
"ABSTRAK
SMU Ragunan adalah sekolah yang dikhususkan bagi pengembangan prestasi
atlet remaja. Dalam pelaksanaannya, sekolah ini memiliki tunmtan yang harus
dipenuhi siswa dari bidang akademik dan olahraga agar siswa tidak dikeluarkan dari
sekolah. Tuntutan dari bidang akademik mengatakan bahwa apabila siswa tidak naik
kelas/lulus, maka siswa akan dikenakan sangsi di dikeluarkan dan sekolah atau
dikeinbalikan ke orangtuanya. Demikian juga dengan tuntutan dari bidang olahraga
yang mengatakan bahwa apabila siswa tidak dapat dikerabangkan lagi prestasi
olahraganya, maka siswa akan langsung dikeinbalikan ke orangtuanya/ke daerah
asalnya (Tata Tertib SMP/SMU Negeri Ragunan, 1996).
Tuntutan yang datang dari tingkungan, diketahui dapat mempengaruhi tingkat
aspirasi seseorang (Hurlock, 1973). Maka, dalam hal ini, tuntutan dalam bidang
akademik dan olahraga yang datang dari lingkungan sekolah dikatakan dapat
mempengaruhi tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga siswa. Selain
iiu. sebagai atlet, siswa inembutuhkan pertandingan-pertandingan sebagai media
Lintuk meningkatkan prestasi olahraga mereka. Uamun dengan keadaan krisis moneter
yana melanda negeri kita akhir-akhir ini membuat berbagai kegiatan pertandingan
olahraga berkurang Ha! ini cukup memberikan pengaruh bagi siswa SMU Ragunan, karena mereka membutuhkan media untuk berprestasi dan untuk memenuhi tuntutan
dari bidang olahraga yang dikeluarkan sekolah.
Menurut hasil penelitian Rehberg (dalam Grinder, 1978) diketahui bahwa ada
hubungan antara keinginan untuk meraih prestasi yang tinggi pada bidang olahraga
dengan keinginan untuk mencapai sasaran akademik dan pekerjaan yang tinggi pada
seorang atlet. Maka dilandasi hasil penelitian tersebut, diduga ada hubungan antara
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga pada siswa atlet remaja yang
berada di SMU Ragunan.
Dari hal di atas, maka dibuatlah penelitian yang bertujuan untuk melihat
adanya hubungan antara tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga
pada siswa atlet yang berada di SMU Ragunan.
Penelitian ini sifatnya kuantitatif. Pengambilan data dilakukan dengan
memberikan kuesioner tingkat aspirasi akademik dan kuesioner tingkat aspirasi
olahraga kepada responden yang menekuni cabang olahraga perorangan (individual).
Data yang diperoleh akan diolah dengan teknik korelasi Pearson's Producl Moment
dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows Release 6.0. Sampel penelitian ini
adalah 56 siswa SMU Ragunan, kelas dua dan kelas tiga, berusia antara 15-18 tahun,
yang diperoleh dengan teknik purposive sampiittg.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
tingkat aspirasi akademik dengan tingkat aspirasi olahraga pada siswa SMU
Ragunan.
Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan, yaitu memperbesar jumlah sampel agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan mencari informasi yang akurat dan lebih banyak mengenai
tingkat aspirasi akademik dan tingkat aspirasi olahraga berkenaan dengan belum
banyaknya literatur yang membahas secara khusus mengenai tingkat aspirasi
olahraga."
1998
S2752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Daldjoeni
Bandung: Alumni, 1977
304.2 DAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Eka Purwantoro
"Studi mengenai ekspektasi pendidikan lebih banyak dijelaskan melalui indikator status sosial ekonomi. Studi ini menjelaskan ekspektasi pendidikan melalui dukungan sosial yang dimiliki individu, khusunya orang tua, guru, dan teman sebaya. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survey. Adapun Responden penelitian ini adalah siswa kelas dua belas. Metode lain berupa wawancara mendalam terhadap enam orang informan yang mewakili orang tua, guru, dan siswa. Diantara tiga sumber dukungan sosial, dukungan dari orang tua yang memiliki cukup bukti memiliki hubungan dengan ekspektasi pendidikan. Kekuatan hubungan yang dimiliki lemah dengan arah hubungan positif. Sedangkan dukungan guru dan teman sebaya didapati tidak memiliki hubungan dengan ekspektasi pendidikan.

Research on Educational expectations were often explained by socio economic status indicators. This study seeks to explain educational expectation through social supports, especially from parents, teachers, and peers. The approach used is a quantitative survey method. The respondents are twelfth graders. Other methods such as depth interviews with six informants representing parents, teachers, and students. Among the three sources of social support, only support from parents who had sufficient evidence of having relationships with educational expectations. This research found out that there was a weak relationship and positive direction between educational expectation and parental soscial support. While the support of teachers and peers found to have no relationship with the educational expectations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustajab Nurhidayat
"Memang diakui bahwa nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang remaja berpengaruh terhadap aspirasi akademiknya (Hurlock,1973). Namun demikian, belum diketahui nilai-nilai atau kelompok nilai apa saja yang benar-benar mempengaruhi aspirasi akademik seseorang. Hal ini sejalan dengan apa yang dipertanyakan oleh Dweck, Elliot dan Feather (dalam Bernd & Miller, 1990), sampai seberapa jauh harapan dalam bidang pendidikan dan nilai-nilai seseorang saling mempengaruhi. Atas dasar inilah, maka tujuan penelitian ini ditetapkan, yaitu untuk mengungkap apakah ada kelompok nilai tertentu yang memiliki hubungan dengan aspirasi akademik pada remaja pengantar koran, nilai-nilai apa saja yang memiliki hubungan dengan aspirasi akademik di kalangan remaja tersebut.
Dalam penelitian ini dipilih subyek remaja pengantar koran karena mereka merupakan remaja yang secara ekonomis kurang beruntung, sehingga terkadang aspirasi akademis mereka terkalahkan oleh adanya pemikiran bahwa mereka sudah dapat mencari uang dan tidak perlu sekolah lagi. Gejala pemikiran ini ditimbulkan karena interaksi mereka dengan lingkungan. Pengaruh Iingkungan ini bisa positif atau negatif tergantung dari nilai-nilai yang mereka anut dan nilai-nilai yang dianut teman sebayanya serta bagairnana persepsi mereka terhadap orientasi teman sebayanya tersebut (Sharifah,1996). Selain itu mereka memiliki waktu kerja yang relatif sedikit, sehingga sebenarnya mereka masih memiliki waktu yang cukup banyak untuk belajar. Namun kenyataannya waktu tersebut sering digunakan bukan untuk belajar. Atas dasar pertimbangan itulah maka dalam penelitian ini dicoba untuk menelaah nilai-nilai mereka dalam hubungannya dengan aspirasi akademiknya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen nilai dan instrumen aspirasi akademik. Untuk instrumen nilai digunakan Schwartz Value Survey, sedangkan aspirasi akademik digunakan pengukuran dengan metode Study of Wishes. Keduanya tergabung menjadi suatu kuesioner yang diberikan kepada 60 orang sampel penelitian. Teknik pengambilan sarnpel yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan proses incidental untuk rnempermudah jalannya penelitian. Setelah kuesioner ini terkumpul, diadakan uji reliabilitas terhadap kedua instrumen tersebut dengan menggunakan teknik statistik Abha Cronbach. Apabila terdapat item-item yang kurang memenuhi persyaratan validitas/homogenitas, maka item tersebut digugurkan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kelompok nilai (Tipe nilai motivasional) benevolence, self direction, hedonism, security, stimulation dan universalism dengan aspirasi akademik di kalangan remaja pengantar koran. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok nilai (Tipe nilai motivasional) achievement dan conformity dengan aspirasi akademik dikalangan remaja pengantar koran. Dengan adanya kesimpulan ini maka tujuan penelitian telah dapat terpenuhi.
Hasil penelitian ini belum dapat digunakan untuk saran-saran yang bersifat aplikatif karena keluasan dan pemahaman yang diberikan masih terasa jauh dari memadai. Walaupun demikian penelitian ini sangat berguna sebagai bahan acuan informasi bagi penelitian mengenai remaja dengan nilai-nilai dan aspirasi akademiknya. Untuk itulah disarankan diadakan penelitian berkelanjutan mengenai nilai-nilai dan aspirasi akademik pada remaja yang bekerja di sektor informal. Dari penelitian yang berkelanjutan mengenai rnereka, maka akan diperoleh pemahaman dan wawasan yang lebih luas dan mendalam.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan : 1) Untuk memperhatikan komposisi item dari instrumen aspirasi akademik. Selain itu, kedua instrumen ini perlu diuji validitas eksternalnya. 2) Subyek yang mengikuti penelitian ini sebaiknya tidak hanya pengantar koran saja tapi juga remaja yang bekerja di sektor lainnya, sehingga dapat dilakukan generalisasi secara lebih luas. 3) Perlu diteliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi aspirasi akademik, sehingga pemahaman kita rnengenai rernaja yang bekerja di sektor informal ini semakin luas dan mendalam. Dengan demikian, kita dan pihak-pihak yang terkait dengan mereka dapat memberikan bimbingan dan arahan terhadap rernaja tersebut secara lebih kongkrit dan lebih seksama."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aksamil Khair
"Produk alas kaki merupakan salah satu komoditi ekspor andalan Indonesia. Industri alas kaki terbukti memasukan devisa yang cukup besar kepada negara, di samping itu industri alas kaki juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar (tahun 1998 lebih dari 380 ribu). Dalam beberapa tahun terakhir nilai ekspor alas kaki Indonesia mengalami penurunan, penurunan tersebut semakin tajam pada saat Indonesia dilanda krisis.
Salah satu penyebab merosotnya nilai ekspor produk alas kaki disebabkan karena semakin ketatnya persaingan di sektor ini, serta tingginya tingkat ketergantungan terhadap bahan baku dan bahan pendukung impor (70%).
Daya saing produk alas kaki Indonesia di pasar AS semakin menurun, akan tetapi pada saat yang bersamaan daya saing produk yang berasal dari negara pesaing semakin menguat, ini ditandai dengan nilai ekspor Indonesia menurun sedangkan nilai ekspor negara pesaing justru sebaliknya.
Agar kondisi ini (semakin melemahnya daya saing) tidak terns berlanjut, maka diperlukan suatu strategi dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing produk alas kaki tersebut khususnya untuk pasar AS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi kekuatan daya saing produk alas kaki Indonesia di pasar AS dan mencari solusi alternatif strategi yang akan diterapkan dalam upaya peningkatan daya saing. Keterkaitan antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, organisasi non pemerintah, asosiasi dan sektor swasta lainnya adalah hal yang juga menjadi perhatian.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), ternyata bahwa kekutan daya saing produk alas kaki Indonesia semakin melemah, ini ditandai dengan nilai RCA yang semakin menurun.
Untuk menentukan alternatif strategi, digunakan teknik proses hirarki analitik yaitu permodelan dengan menggunakan skala prioritas. Dengan mengunakan metode ini diperoleh bahwa Faktor-faktor yang berpengaruh dalam upaya peningkatan daya saing produk alas kaki Indonesia adalah : Kondisi Faktor; Kondisi Permintaan; Industri terkait dan Pendukung; Strategi, Struktur dan Persaingan; Kebijakan Pemerintah; Kesempatan/Peluang.
Pelaku yang berpengaruh dalam upaya peningkatan daya saing adalah pemerintah, industri, industri pemasok, asosiasi, lembaga keuangan (perbankan), lembaga standar Amerika Serikat dan negara pesaing.
Terdapat tiga alternatif strategi dalam upaya peningkatan daya saing, prioritas pertama adalah penguasaan teknologi, alternatif ini dua kali lebih penting dari pada alternatif yang lain, yaitu penciptaan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan pemakaian bahan baku dalam negeri.
Dewasa ini penguasaan teknologi adalah sesuatu yang mutlak diperlukan karena produk yang dihasilkan dengan teknologi akan lebih mampu bersaing.
Semua ini sangat bergantung pada komitmen dari semua pihak baik pemerintah, dunia industri dan pihak terkait lainnya untuk menyadari sepenuhnya, bahwa agar daya saing produk alas kaki tidak terus melemah, harus dicarikan alternatif strategi untuk dapat mengatasinya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
"Salah satu industri yang memiliki keunggulan komparatif di Indonesia adalah industri kerajinan rotan, di mana keunggulan dalam industri kerajinan rotan ini terletak pada berlimpahnya bahan mentah rotan di Indonesia. Namun faktor keunggulan komparatif tersebut tidak sepenuhnya dapat mendorong laju pertumbuhan ekspor, mengingat lingkungan persaingan yang kompetitif.
Dalam tulisan ini penulis ingin meneliti mengenai salah satu industri kerajinan rotan Indonesia yaitu CV.TIC. Permasalahan yang terjadi adalah kecenderungan untuk kurang memfokuskan diri kepada kompetensi yang dimiliki, aktor yang berperan, skenario yang akan dicapai, persoalan yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan, serta strategi dalam mencapai keunggulan bersaing yang menjadi tujuan utama.
Untuk dapat menjawab permasalahan yang ada dalam tujuannya mencapai keunggulan bersaing CV.TIC, analisis dilakukan dengan menggunakan Analytical Hierarchical Process (AHP). Responden penelitian terdiri dari 6 orang dari jajaran manajemen CV.TIC, dengan maksud mencapai kesepakatan melalui suatu konsensus dalam menjawab permasalahan yang ada dalam bentuk suatu hirarki keputusan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian mutu merupakan kompetensi yang paling berpengaruh terhadap keunggulan bersaing CV.TIC dengan bobot nilai 40,73%. Pelaku yang paling berperan dalam meningkatkan daya saing CV.TIC adalah pemilik I pimpinan perusahaan CV.TIC (46,60%). Prioritas skenario yang akan dicapai oleh CV.TIC adalah peningkatan produksi (45,25°%). Persoalan yang paling berpengaruh adalah persoalan kualitas sumber daya manusia (57,71%). Persoalan kualitas sumberdaya manusia yang menjadi sorotan utama adalah kurang tersedianya tenaga-tenaga yang handal dan berkualitas dalam kegiatan pemasaran dan pengembangan desain. Alternatif strategi yang lebih diprioritaskan adalah mengadakan pelatihan pemasaran (46,09%).
Pilihan strategi ini didasari kepentingan untuk menutup kelemahan yang ada di CV.TIC, dimana untuk mendukung keunggulan CV.TIC dalam pengendalian mutu perlu ditunjang oleh kegiatan pemasaran yang handal.
Sedangkan rekomendasi yang diberikan kepada CV.TIC adalah melakukan pengembangan terhadap desain produknya melalui strategi aliansi dalam upaya membangun kompetensi dalam pengembangan desain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. P. Sarwono
"Media cetak, khususnya majalah, mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini (meningkat lebih dari 300%). Implikasi dari perkembangan media majalah adalah kompetisi yang ketat diantara majalah-majalah tersebut. Kompetisi yang terjadi semakin ketat untuk memperebutkan "kue" iklan dan khalayak pembaca agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup majalah tersebut.
Thesis ini adalah sebuah thesis tentang kompetisi empat majalah otomotif, MOBIL, AUTOCAR, MOBIL MOTOR, dan INTAN MOTOR. Peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap keempat majalah ini karena keempatnya mengincar pasar yang sama: otomotif. Keempatnya menunjukkan performa yang sama. Perbedaannya hanya pada jumlah halaman dan harga jual majalah.
Thesis ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kompetisi diantara keempat majalah tersebut, dan kemudian memberikan alternatif "positioning" untuk majalah MOBIL. Untuk mendapatkan data dasar penelitian digunakan tehnik analisis isi sederhana, dengan menghitung frekuensi dan volume isi majalah, periode tahun Juli 2000 sampai dengan Juli 2001.
Analisis hasil penelitian dilakukan dengan mengaplikasi teori Niche dengan rumusan Niche Breadth untuk menentukan apakah posisi keempat majalah tersebut cenderung spesialis atau generalis dan Niche Overlap untuk mengetahui derajat ketumpang tindihan antara keempat majalah tersebut. Setelah mengetahui fenomena kompetisi keempat majalah tersebut, maka dengan konsep-konsep "positioning" dapat diberikan alternatif "positioning" untuk majalah MOBIL.
Ternyata kompetisi keempat majalah tersebut sangat tinggi, keempat majalah tersebut cenderung generalis dan terjadi ketumpang tindihan antara satu dengan yang lainnya, dan majalah MOBIL disarankan untuk tetap generalis agar dapat menjaga khalayak pembacanya serta pemasukan iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawaroh Hasan
"Dalam menghadapi persaingan global tahun 2003, perdagangan bebas AFTA membuka peluang bagi konsumen untuk memilih produk yang berkualitas tinggi, pelayanan yang memuaskan, dan harga produk yang kompetitif. Produsen dalam industri peralatan dapur di Indonesia merupakan produk rumah tangga untuk kebutuhan konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk memenangkan persaingan dalam industri peralatan dapur, suatu perusahaan harus memiliki dimensi-dimensi daya saing agar dapat mengungguli para pesaingnya.
PT. Batin Eka Perkasa (PT. BEP) yang telah didirikan sejak tahun 1988 telah memperluas jaringan usahanya di berbagai wilayah kota besar di Indonesia. Hingga saat ini PT. BEP menjadi salah satu produsen peralatan dapur yang diperhitungkan oleh produsen lainnya. Namun, di sisi lain, perusahaan ini menghadapi masuknya para pesaing baru dengan jenis dan kualitas produk serta harga yang bersaing di pasar peralatan dapur.
Penelitian difokuskan pada analisis strategi dengan meninjau aspek peluang dan ancaman serta analisis internal perusahaan dan analisis industri peralatan dapur yang meliputi tiga alternatif strategi, yaitu strategi fokus, strategi differensiasi dan strategi biaya rendah.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa strategi differensiasi dalam menghadapi persaingan lebih dominan daripada strategi fokus dan strategi biaya rendah. Untuk menerapkan strategi differensiasi perusahaan harus memiliki perbedaan produk dengan pesaing serta pelayanan yang lebih unggul di antaranya meningkatkan kualitas produk, peningkatan teknologi proses, pengembangan produk baru serta peningkatan sumber daya manusia dan fasilitas dalam rangka peningkatan pelayanan pelanggan. Dari hasil analisis lingkungan industri peralatan dapur memiliki peluang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, sosial budaya, gaya hidup dan teknologi. Meskipun demikian PT. BEP harus tetap memperhatikan perubahan perilaku konsumen dan ancaman pendatang baru di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujitno Affandi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan strategi bersaing PT Makindo Tbk dalam industri Pasar Modal. Menurut Michael E. Porter, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan strategi bersaing suatu perusahaan dalam industri tertentu tergantung pada 5 kekuatan persaingan, yaitu : (1) ancaman kekuatan pendatang baru, (2) ancaman kekuatan tawar menawar pemasok, (3) ancaman kekuatan tawar menawar pembeli, (4) intensitas persaingan antara para pesaing, dan (5) ancaman kekuatan produk pengganti.
Dalam menghadapi kelima ancaman kekuatan persaingan tersebut, Porter menawarkan alternatif penggunaan strategi bersaing generik yang terdiri atas 3 elernen yaitu (a) keunggulan biaya, (b) diferensiasi, dan (c) fokus Berta strategi bersaing lainnya, diantaranya adalah meningkatkan pelayanan, meningkatkan mutu produk/jasa, memperluas jaringan atau cabang, meningkatkan reputasi dan meningkatkan permodalan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 187 orang dari PT Makindo Tbk. Responden yang diambil sebagai sample sebanyak 100 orang dan ditentukan secara purposive masing-masing untuk direksi 7 orang, manajer menengah 11 orang dan staf profesional 82 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan strategi bersaing PT Makindo Tbk dipengarhi oleh ancaman kekuatan pendatang bare (kuat), ancaman kekuatan tawar menawar pemasok (sangat kuat), ancaman kekuatan tawar menawar pembeli (kuat), intensitas persaingan antara perusahaan efek (kuat), dan ancaman kekuatan produk pengganti (kuat).
Berdasarkan kondisi tingkat ancaman kelima kekuatan tersebut, prioritas pengembangan strategi bersaing (generik dan lainnya) yang dilakukan secara berurutan adalah perluasan jaringan atau cabang dan peningkatan mutu pelayanan (skor rata-rata 16,13%), peningkatan reputasi dan fokus (skor rata-rata 15,15%) dan keunggulan biaya (skor rata-rata 14,6%).16,13%), peningkatan reputasi dan fokus (skor rata-rata 15,15%) dan keunggulan biaya (skor rata-rata 14,6%).
Berdasarkan analisis rangkai atau jaring nilai (value chain), diketahui bahwa sumber-sumber keuggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) yang dimiliki oleh PT Makindo Tbk yang dapat meningkatkan nilai dan menciptakan cash generating income adalah kurva belajar (pengalaman), tim analisis keuangan yang handal, jaringan atau cabang yang luas, dan reputasi perusahaan.
Disarankan agar pengalaman perusahaan, luasnya jaringan, hubungan antara eksekutif puncak dengan beberapa find manager luar negeri yang sifatnya interpersonal, dan reputasi perusahaan yang selama beberapa tahun menjadi salah satu kunci sukses (key succes factor) dan keunggulan perusahaan tetap dijaga dan ditingkatkan. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>