Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Bazis Provinsi DKI Jakarta, 2006
297.33 MAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2007,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman
Semarang: Balai Penelitian Aliran Kerohanian/Keagamaan, 1995
297 SUL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Program-program pembangunan nasional jangka panjang dua puluh lima tahun pertama telah berlalu dan kini mulai memasuki dua puluh lima tahun kedua, telah membawa dampak perubahan masyarakat dan kebudayaan yang cukup berarti. Perubahan tersebut dapat dibedakan antara wilayah perkotaan dan pedesaan , hal ini terjadi karena dalam hal penerimaan dan tanggapan masyarakat dan kebudayaan setempat.
Untuk masyarakat dan kebudayaan di pedesaan yang masih berciri tradisi onal, dorongan untuk berubah lebih dikarenakan oleh faktor dari luar dari pada dorongan yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan setempat. Akibatnya perrnasalahan yang berlangsung akan lebih merupakan kekacauan atau disorganisasi pada sistem sosial dan sistem budayanya. Hal ini meru pakan suatu adaptasi sistem untuk mencapai keseirnbangan baru. Sebagaimana komuniti Islam di desa Pegayaman , Kecarnatan Sukasada, kabupaten Buleleng, Dati I -Bali .
Disamping dorongan kuat dari p rogram-program pernbangunan melalui pemerintahan desa, dorongan perubahan yang berasal dari dalam kumuniti itu sendiri mendesakkan adanya suatu perubahan adaptif dari bertambahnya komposisi dan jumlah penduduk yang berakibat terjadinya perubahan struktur pemilikkan atas lahan perkebunan dan sawah-ladang mereka. Keadaan tersebut terjadi karena tradisi waris yang masih tetap berlangsung, sementara luas lahan tidak pernah bertambah.
Kombinasi dorongan perubahan dari luar maupun dari dalam tersebut berdampak secara lebih jauh dalam kehidupan politik lokalnya, sebagai sub--sistem politik nasional yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi subsisten. Sehingga setiap akses ke arah perbaikan mutu kehidupan menjadi peluarig-peluang yang kompetitif. Selanjutnya kelompok-kelornpok kepentingan diantara bilarga, komuniti terbentuk dalarn upayanya memperebutkan sumber-sumber daya alarn dan sosial-budaya yang terbatas.
Keberadaan setting komuniti Islam di desa Pegayarnan sebagai minonitas dari mayonitas komuniti-komuniti Hindu memang berkaitan erat dengan sejarah masuknya agama Islam di Buleleng khususnya dan Bali pada umumnya. Aspek kesejarahan ini mempengaruhi cmi kebudayan yang berlaku dalam komuniti Islam di desa Pegayaman tersebut, yaitu agama (Islam) sebagai cetak bi ru hagi kehidupan meraka, sebagaimana yang terwujud melalui pranata--pranata sosialnya, tradisi dan upacara-upacara keagamaannya - Secara tersamar tetapi mantab sistem keyakinarinya itu menyelimuti etos dan pandangari hidup mereka, sebagaimana yang diperlihatkan dalam kehidupan sosial mereka sehani-hari.
Akhirnya hila ditil:ik dalam kehidupan .sosial mereka seharihari melaiui data empirik yang dikumpulkan dari penelitian ini, perrnasalahan disorganisasi sistem sosial dan sistem budaya mewarnai corak interaksi sosialnya (konflik dan integrasi). Semua hal itu ber1angsung tidak lain dalam rangka sebagai upaya-upaya atau strategi strategi untuk memenuhi kebutuhan-kebUtUhan hidup mereka, melalui berbagai perebutan akses pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kehidupannya."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agus Triwahyuono Sugeng
"Dalam aqama Islam zakat, infak/sedekah adalah merupakan salah satu sarana sebagai jembatan penghubung antara yang berkecukupan dan yang kurang berkecukupan. Pada saat· ini dunia usaha. Indonesia banyak sekali pelakunya adalah para usaha kecil terutama yang informal. Kesulitan utama para pelaku usaha kecil ini adalah bagaimana caranya mendapatkan moc.al, terutama tanpa agunan dan dengan bunga yang keciJ. BAZIZ DKI Jakarta pada saat ini memberikan bantuan pi jaman usaha khusus untuk usaha kecil yang dananya diambil dari infak/sedekah masyarakat DKI Jakarta yang disetorkan ke BAZIS DKI Jakarta. Dalam hal ini pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan UU No. 17/1995 tentang Usaha Kecil yang memberikan payung hukum bagi pengembangan usaha kecil. Kemudian diterbitkan pula PP No. 32/1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 9/1995 tersebut, bahkan lebih lanjut dikeluarkan pula Keppres No.9/1998 tentang Bidang Usaha yang dicadangkan untuk Usaha Kecil. Perlak an khusus yang dibuat untuk melindungi pelaku usaha kecil ters2but adalah untuk melindungi dan mendukung perkembangan usaha kecil. Akan tetapi perlakuan khusus tersebut harus diimbangi dengan konsistensi kebijakan pemerintah dalam memberikan kesempatan-kesempatan yang semudah-mudahnya kepada pelaku usaha kecil untuk mendapatkan modal usaha yang sangat lunak. Oleh sebab itu perlu sege:a dibenahi segala hambatan yang dialami dalam rangka pengembangan usaha kecil khususnya dalam hetl pemebrian bantuan modal usaha."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S23765
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhaeni
"Kepemimpinan perempuan merupakan masalah kontroversial di kalangan umat Islam. Sejumlah ulama memandang bahwa agama (Islam) melarang perempuan menjadi pemimpin. Alasannya adalah bahwa teks-teks Al-Qur'an dan Al-Hadits secara eksplisit menyatakan adanya larangan demikian. Namun sebagian ulama berpandangan sebaliknya; bahwa orang perempuan sah untuk menjadi pemimpin. Alasannya teks-teks Al-Qur'an dan Al-Hadits haruslah senantiasa dimaknai (dipahami) secara kontekstual, tidak semata tekstual. Artinya setiap teks harus dipahami berdasarkan konteks sosial politik yang melingkupinya. Konteks sosial politik yang berkembang pada masa turunnya teks-teks tersebut sangatlah berbeda dengan konteks sosial sekarang. Dalam konteks zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, tidak ada alasan untuk melarang wanita menjadi pemimpin; sah saja seorang perempuan menjadi pemimpin.
Sementara perdebatan pemikiran terus berlanjut, kehidupan masyarakat juga terus berlangsung yang diwarnai dengan munculnya perkembangan-perkembangan baru. Diantaranya menyentuh mengenai masalah kepemimpinan perempuan. Salah satunya adalah pergulatan hidup yang dialami oleh Ratu Solehah- seorang figur pemimpin perempuan dari Partai Politik Berasaskan Islam (PBI) di Propinsi Banten-dalam menapaki karier politiknya. Secara khusus penelitian ini difokuskan untuk mengungkap pergulatan hidup yang dialami Ratu Solehah tersebut. Alasan utama dilakukannya penelitian ini adalah bahwa, munculnya figur pemimpin perempuan dalam PBI merupakan fenomena sosial yang sangat penting, yang menandai terjadi perubahan tata nilai dalam sebuah masyarakat. Hal ini mengingat bahwa dalam PBI rambu-rambu normatif (agama) sangat dominan dalam menuntukan konstruksi dan paradigma partai.
Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode; studi dokumentasi dan literatur, wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan (observasi). Penelitian ini menggambarkan betapa Ratu Solehah menghadapi banyak kendala di dalam proses untuk menggapai posisi sebagai pemimpin. Kendala tersebut terutama berupa diskriminasi gender dalam berbagai bentuk. Diskriminasi ia temukan sejak dari lingkungan yang terdekat, keluarga, lalu di sekolah, di organisasi dan juga di lembaga politik. Tetapi Ratu Solehah selalu menunjukkan perlawanan terhadap berbagai bentuk diskriminasi tersebut. Dalam seluruh rangkaian perlawanan tersebut, Ratu Solehah cukup beruntung bahwa ia dilahirkan dari keluarga besar, yakni tokoh besar agama dan politik, dan juga secara kultur ia adalah keturunan Kesultanan Banten yang kesepuluh. Posisi ini sangat membantu Ratu Solehah dalam melakukan mobilitas vertikal, sehingga mampu menerobos penghalang kultur dan sosial yang tak tampak-yang biasa disebut oleh kaum feminis sebagai --langit-langit kaca (glass ceiling).
Penelitian ini dengan jelas memperlihatkan bahwa, diskriminasi gender masih secara ketat dipraktekkan di lembaga politik (partai politik) berasaskan Islam, meski hal ini tidak secara ekssplisit, ditulis dalam sebuah konstitusi partai. Tetapi dengan pemahaman normatif tertentu, teks-teks agama sering dijadikan alat untuk melakukan diskriminasi terhadap perempuan, sehingga perempuan tidak bisa muncul sebagai pemimpin di tingkat partai, dan pada ujungnya di tingkat nasional. Karena itu, penelitian ini merekomendasikan satu hal, bahwa; kini diperlukan kebijakan-kebijakan baru di tingkat partai yang lebih memiliki perspektif gender, sehingga memberi ruang yang adil bagi perempuan untuk turut berkiprah di ranah publik.
Agenda partai yang lain, disamping harus memberikan pencerahan pemahaman kepada kaum laki-laki tentang pentingnya pemahaman gender, terhadap kalangan kaum perempuan pun harus ada upaya pemberdayaan yang serius. Upaya pemberdayaan dua arah (laki-laki dan perempuan) ini, harus menyentuh minimal tiga lapis struktur; struktur budaya, struktur hukum dan struktur pemahaman keagamaan. Karena di tiga wilayah utama inilah, biasanya, praktik diskriminasi gender dalam kehidupan masyarakat bersemai dengan subur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fadly Daniawan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode participant observer, yakni sumber data primer diperoleh dari hasil studi lapangan dengan mengikuti prosesi pengamalan dzikir tarekat di Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta. Selain itu, penulis juga memperoleh data sekunder dari sumber pustaka yang berkaitan dengan Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sejarah Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan di Jakarta, mengetahui peranan dari kyai pesantren terhadap perkembangan tarekat, dan menjabarkan pengamalan dzikir tarekat tersebut di Jakarta. Temuan dari penelitian ini adalah peranan dari Ustadz Suhaidi sangat signifikan dalam mengembangkan Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan di Jakarta; karakteristik dari ajaran tarekat ini adalah, penekanan terhadap ajaran syariat, kesederhanaan, fleksibilitas, dan teknik rabithah; terdapat empat prosesi pengamalan dzikir dalam tarekat ini, wazhifah al-rawatib, wirdu al-rabithah, wazhifah al-yaumiyyah, dan wazhifah al-usbu'iyyah.

ABSTRACT
This research focus on Tariqa Hizib Nahdlatul Wathan in Jakarta. This research uses a participant observer method, primary data source obtained from field research by participating the zikr procession of Tariqa Hizib Nahdlatul Wathan in Jakarta (Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta). Moreover, secondary data obtained by library reserach which related Tariqa Hizib Nahdlatul Wathan. The objective of this research is to explain history of Tariqa Nahdlatul Wathan in Jakarta, the role of kyai to develop the tariqa, and the zikr procession of tariqa. Results of this research are the significant role of Ustadz Suhaidi on developing Tariqa Hizib Nahdlatul Wathan in Jakarta; special characters of this tariqa are focusing on syari'ah thoughts, simplicity, flexibility, and rabithah technic; there are four zikr processions in this tariqa, wazhifah al-rawatib, wirdu al-rabithah, wazhifah al-yaumiyyah, and wazhifah al-usbu'iyyah. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>