Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Fatimah
"Prestasi belajar matematika siswa dipengaruhi oleh faktor yang berada dalam diri siswa dan faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa diantaranya adalah faktor psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa faktor psikologis yang dianggap sangat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika siswa SMP. Diantaranya adalah faktor self efficacy dan motivasi berprestasi. Siswa dengan self efficacy tinggi memperlihatkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki self efficacy rendah (Zimmerman, 1990) dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan tergerak untuk melakukan usaha dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas I SMPN 45 Cengkareng_ Sampel berjumlah 190 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner dengan gaya Likert skala 5 yang terdiri dari alat ukur self efficacy dan motivasi berprestasi. Sedangkan prestasi belajar matematika diambil dari nilai raport kelas I semester I.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self efficacy dan motivasi berprestasi memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika siswa di SMP, sebesar 23,4%.
Saran yang diajukan untuk penelitian seianjutnya adalah: sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih luas tentang prestasi belajar matematika, agar didapatkan gambaran faktor-faktor lain yang ikut memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika. Mengenai sampel sebaiknya diambil dari beberapa sekolah sehingga lebih dapat digeneralisasikan."
Depok: Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wahyu Anggara P.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Riyadi
"ABSTRAK
Matematika mempakan mata pelajaran penting yang diberikan di sekolah baik di SD, SMP, SMU/SMK bahkan Perguruan Tinggi. Matematika memiliki fungsi memberi kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis. Matematika juga memiliki peran yang penting dalam kehidupan ini. Mengingat pentingnya peranan matematika, wajar bila matemaiika mendapatkan perhatian yang utama dibanding pelajaran yang lain dan tidak berlebihan bila diharapkan siswa menunjukkan prestasi belajar yang baik dalam pelajaran tersebut di sekolah. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang prestasi belajar matematikanya rendah atau kurang memadai. Bahkan sampai sekarang matematika masih dianggap sebagai momok dalam pelajaran di sekolah.
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berhubungan dengan prestasi belajar matematika antara lain adalah self efficacy dan minat terhadap matematika. Setiap siswa memiliki kemampuan dalam mempelajari matematika namun seringkali mereka ragu apakah ia mampu atau tidak dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Siswa seringkali tidak bertingkah Iaku optimal meskipun tahu apa yang harus dilakukannya. Keyakinan seseorang akan kemampuannya inilah yang menurut Bandura (1986) dikenal sebagai self efficacy.
Penulis meneliti hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar matematika yang diduga memiliki hubungan yang bermakna. Di samping itu penulis juga meneliti hubungan minat terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika mengingat kurang minatnya siswa terhadap matematika karena ketika berhadapan dengan matematika siswa terlebih dahuiu menganggapnya sebagai suatu mata pelajaran yang sukar (Sinergi, Januari-Maret 1998). Tujuan penelitian adalah menguji apakah ada hubungan antara self efficacy dan minat terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika. Kemudian berapa besar sumbangan variabel tersebut terhadap prestasi belajar matematika.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 8 Jakarta. Alasannya ialah subyek sudah dapat menilai dirinya sendiri secara cukup realistis dan subyek sudah mandiri dalam membentuk minat serta sudah sejak lama mengikuti pelajaran matematika. Subyek yang dijadikan sampel sebanyak 115 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. lnstrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala self efficacy dan kuesioner minat matematika. Data penelitian diolah menggunakan metode multiple regression.
Hasil penelitian ini tidak mendukung teori Bandura(l986) yang mengatakan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini juga tidak mendukung penelitian Schunk (1982) yang menyatakan bahwa self efficacy berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar matematika. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung penelitian Simanjuntak (1994) yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara minat dengan prestasi matematika siswa laki-laki dan perempuan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui self efficacy dan minat terhadap matematika secara bersama-sama tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika.
Tidak bemaknanya hubungan antara self efficacy dan minat terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika mungkin disebabkan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika seperli inteligensi, motivasi, kecemasan terhadap matematika dan skema tentang pemecahan masalah yang diajarkan sebelumnya. Faktor-faktor tersebut mungkin mempunyai peran yang lebih besar dalam mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa dibandingkan dengan self efficacy dan minat terhadap matematika. Tidak signifikannya hubungan antara self efficacy dan minat terhadap matematika dengan prestasi belajar matematika juga bisa disebabkan oleh instrumen-instrumen penelitian ini yang mungkin tidak valid secara eksternal, kecenderungan subyek penelitian untuk menjawab kuesioner secara social desirability dan variabilitas sampel penelitian yang rendah.
Saran untuk penelitian lanjutan yakni melakukan validasi eksternal terhadap instrumen-instrumen ini dengan cara mengkorelasikan skala self efficacy dan kuesioner minat terhadap matematika dengan alat-alat dan metode-metode lain yang valid secara internal maupun eksternal yang mengukur konstruk yang sama. Sebaiknya menggunakan sampel penelitian dan beberapa sekolah agar subyeknya heterogen dan menggunakan teknik pengambilan sampel secara random/acak. Membuat tes matematika yang standar agar valid dan reliabel. Perlu melibatkan valiabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti inteligensi (kecerdasan), motivasi, kecemasan terhadap matematika dan skema tentang pemecahan masalah yang diajarkan sebelumnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika sisw SMP Negeri 1 Gunung Stoli. Hasil penelitian menunjukan bahwa korelasi ganda antara motivasi dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,3420 (rendah)."
330 MIWD 35 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
"Ada tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu (a) Adakah perbedaan motivasi berprestasi antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (b) Adakah perbedaan kebiasaan belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (c). Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan pada kelas unggulan di SMU Negeri Jakarta 48. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Cara mengumpulkan data mengenai Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar siswa berdasarkan kuesioner tertutup dengan one-shot model, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari kantor Tata Usaha sekolah dengan melihat lager ( daftar nilai rapor) caturwulan satu tahun ajaran 2001-2002. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor dalam bentuk skala interval. Analisa data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah penyajian nilai rata rata (mean) yang berupa tabel dan grafik garis. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dengan tujuan ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi.
Data tersebut dihitung dengan rumus t-test untuk uji beda mean dan diperoleh temuan sebagai berikut : (1) kelompok siswa kelas unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (2) kelompok siswa kelas satu unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (3) kelompok siswa kelas dua unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan. Oleh karena itu berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU 48 Jakarta
Sedangkan untuk signifikansi data diperoleh temuan sebagai berikut : (I) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta . (2) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar yang signifikan antara kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar nilai P-value sebesar 0,209 nilai ini lebih besar dari 0,05 maka Ho gagal ditolak atau tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas dua unggulan dengan siswa kelas dua bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Atas dasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (2) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi dan prestasi belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar, tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni Styati
"Penelitian ini membahas tentang determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk mata pelajaran matematika siswa kelas IX dengan tolok ukur nilai raport siswa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 249 siswa. Alat analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda dengan metode stepwise.
Hasil penelitian menemukan bahwa determinan yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta adalah waktu belajar di rumah, penghargaan yang diterima dari orangtua, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang mendapat nilai jelek, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas matematika, sikap atau tindakan kepala sekolah jika ada siswa yang tidak disiplin, dan pendidikan terakhir ibu. Pengaruh dari indikator-indikator tersebut terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa sebesar 60,3 %.

This research is subject to determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics of Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. This research use quantitative paradigm to find determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. Learning achievement, as dependent variable, is used for mathematics of students on grade IX with value of record card as a measurement tool (instrument). Total sample that used in this research is 249 students. Data analysis uses multiple regression with stepwise method.
The research found that determinants influence to learning achievement in mathematics of students on grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta are time for study at home, appreciation from the parents, reaction of the teacher when the student get a bad score in mathematics, reaction of the teacher when the student do not furnish mathematics task in time, reaction of the headmaster to the undisciplined student, and the last is education from the mother. Influence of the determinants to learning achivement in mathematics is 60,3%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T 28353
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumarni Sityati
"Penelitian ini membahas tentang determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali determinan yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta. Prestasi belajar sebagai variabel terikat diambil untuk mata pelajaran matematika siswa kelas IX dengan tolok ukur nilai raport siswa. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 249 siswa. Alat analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda dengan metode stepwise.
Hasil penelitian menemukan bahwa determinan yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa kelas IX di SMP Negeri 5 Yogyakarta dan SMP Negeri 8 Yogyakarta adalah waktu belajar di rumah, penghargaan yang diterima dari orangtua, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang mendapat nilai jelek, sikap atau tindakan guru jika ada siswa yang tidak mengerjakan tugas matematika, sikap atau tindakan kepala sekolah jika ada siswa yang tidak disiplin, dan pendidikan terakhir ibu. Pengaruh dari indikator-indikator tersebut terhadap pencapaian prestasi belajar matematika siswa sebesar 60,3 %.

This research is subject to determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics of Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. This research use quantitative paradigm to find determinants those influence to Learning Achievement In Mathematics Students Grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta. Learning achievement, as dependent variable, is used for mathematics of students on grade IX with value of record card as a measurement tool (instrument) . Total sample that used in this research is 249 students. Data analysis uses multiple regression with stepwise method.
The research found that determinants influence to learning achievement in mathematics of students on grade IX in SMPN 5 Yogyakarta and SMPN 8 Yogyakarta are time for study at home, appreciation from the parents, reaction of the teacher when the student get a bad score in mathematics, reaction of the teacher when the student do not furnish mathematics task in time, reaction of the headmaster to the undisciplined student, and the last is education from the mother. Influence of the determinants to learning achivement in mathematics is 60,3%."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27800
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Revilla Malik
"Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara kemajuan yang pesat di era globalisasi dengan pengembangan sumher daya manusia di Indonesia, karena pendidikan formal di sekolah tidak dapat mengejar kemajuan ilmu pengetahuan dan teknnlogi yang demikian cepatnya. Oleh karena itu, peran Kelompok ilmiah Remaja
(KIR), sebagai kegiatan ekstrakudkuler diperlukan untuk mengisi kekurangan materi pelajaran yang diterima siswa di kelas. Di samping itu KIR juga memiliki peran terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, karena KIR memiliki tiga bidang kajian
dalam kegiatannya, yaitu bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA),
ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan aplikasi teknologi (Aptek). Melihat pentingnya manfaat partisipasi siswa dalam kegiatan KIR, membuat pengkajian tentang peran
partisipasi siswa dalam KIR terhadap prestasi belajar menjadi perlu.
Penelitian ini untuk mengkaji beberapa faktor psikologis yang dianggap
memberi sumbangan terhadap prestasi belajar. Dari beberapa faktor psikologis yang perlu mendapat perhalian adalah inteligensi dan motivasi berprestasi. Inteligcnsi penting diteliti karena adanya angggapan bahwa siswa yang berpanisipasi dalam KIR
adalah siswa-siswa yang memiliki prestasi yang baik di kelasnya dan memiliki inteligensi yang tinggi. Adapun motivasi berprestasi juga dianggap panting karena melalulkegiatan KIR siswa memperoleh kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi pengembangan dirinya. Pengalaman dan hasil yang mereka peroleh dalam kegiatan
tersebut akan internalisasikan dalam dirinya, yang pada akhirnya ditujukan untuk mencapai prestasi yang baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti
sumbangan inteligcnsi, motivasi berprestasi dan partisipasi siswa dalam KIR terhadap prestasi belajar siswa remaja.
Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas l dan II SMUN di wilayah Jakarta Timur yang berpartisipasi dalam kegiatan KIR Sampel berjumlah 83 omng yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Data tentang kemampuan tes inteligensi
diperoleh dari hasil tes Standard progresive Marrics (SPM). Adapun data tentang motivasi berprestasi dan partisipasi siswa dalam KIR diperoleh dari kuesioner motivasi bcrprcstasi dan partisipasi siswa dalam KIR. Sedangkan data tentang prestasi
belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata evaluasi hasil belajar (EI-IB) cawu II.
Analisis data dilakukan dengan memanfaatkan program Statistic Package for Social Science (SPSS).
Penelitian ini menunjukkan bahwa inteiigensi memberikan sumbangan yang
signihkan terhadap prestasi belajar. Adapun motivasi berprestasi dan partisipasi siswa dalam KIR tidak memberikan sumbangan signifikan terhadap prestasi belajar, baik pada saat dihitung sendiri maupun bersama-sama.
Walaupun tidak ditemukan sumbangan yang signifikan dari motivasi
berprestasi dan partisipasi siswa terhadap prestasi belajar, namun ditemukan hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dan partisipasi siswadalam KIR.
Motivasi berprestasi ini pada gilirannya memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar kegiatan KIR dikelola secara
optimal, sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan motivasi berprestasi para siswa remaja.
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan melakukan pengontrolan terhadap aspek sekolah (guna metode, sarana sekolah) agar hasil penelitian dapat digeneralisir
secara lebih luas Di samping itu, untuk mendapatkan hasil yang layak untuk keperluan generalisasi hendaknya penelitian juga dilakukan di beberapa SMUN di berbagai wilayah Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>