Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Koko Irwanto
"Proses belajar-mengajar konvensional yang terjadi sekarang ini mengharuskan siswa untuk mendengarkan, mencatat dan menghafal begitu banyak materi pelajaran yang diberikan oleh guru, tanpa dibekali pelajaran yang dapat membangun rasa percaya diri, merasa berhasil dalam hidup mereka dan bergembira pada waktu yang bersamaan. Proses belajar yang memperkuat tubuh dam memperkaya jiwa serta mendidik pikiran sehingga siswa menjadikan pengalaman belajar ini dapat diterapkan pada kehidupan nyata, bukan semata-mata bersifat akademis atau teoritis. Metode Quantum Learning menawarkan suatu metode yang efektif di dalam proses, sehingga metode ini dapat diterapkan sebagai perubahan cara belajar siswa. Namun demikian, tidak semua siswa mudah menerima suatu perubahan.
Siswa yang memiliki orientasi goal task-involved menunjukkan bahwa keterlibatannya didasari oleh komitmen terhadap tugas. Siswa yang memiliki orientasi ini memperhatikan penguasaan tugas dan tidak peduli kinerjanya lebih balk atau tidak dibandingkan dengan orang lain dalam kelas. Mereka lebih memikirkan cara-cara menyelesaikan tugas, menggunakan strategi belajar, juga tidal segan-segan bertanya dan meminta bantuan bila membutuhkannya. Sementara itu siswa yang memiliki orieantasi goal ego-involved memfokuskan pada hal-hal seperti penilaian dari orang lain dan bangga dengan kemampuannya untuk menunjukkan dan mendapatkan kesuksesan. Siswa yang merniliki orientasi jenis ini menganggap nilai sebagai tujuan akhir dan lebih didasari oleh kornitmen pada diri sendiri, terutama kebanggaan dui. Mereka ingin terlihat pintar, menghindari tampak tidak kompeten, menonjolkan kemarnpuan melalui keberhasilannya, mengungguli performansi orang lain atau menunjukkan kemampuan dengan sukses tanpa usaha.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksplorasi atau penjajagan yaitu untuk mengungkapkan atau mengetahui hubungan antara Orientasi Goal dan Kebiasaan Belajar Menggunakan Quantum Learning terhadap Prestasi Belajar siswa SMAN di Kecamatan X Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini, sampel yang dipergunakan sebanyak 125 orang dan 70 item. Narnun setelah dilakukan uji realibilitas dengan menggunakan program ITEMAN dan SPSS ternyata terdapat 13 item yang tidak dipergunakan atau dihilangkan karena memiliki nilai yang rendah, sehingga dalam penelitian ini hanya tersisa 70 item yang valid dan reliabel dan kemudian dipergunakan untuk analisis selanjutnya.
Dan hasil analisis perhitungan korelasi terlihat bahwa korelasi antara orientasi goal dengan prestasi belajar diperoleh hasil r sebesar 0,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,957, sedangkan korelasi antara kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar diperoleh hasil r sebesar 0,010 dengan nilai signifikansi sebesar 0,915.
Dari hasil analisis regresi antara orientasi goal dan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar menghasilkan R sebesar 0,025 dengan R Square sebesar 0,001."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Widiastuti
"Penelitian ini diadakan atas dasar pemikiran bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar seseorang diperlukan banyak faktor yang mendukung, dan salah satu faktor tersebut adalah motivasi seseorang yang mempengaruhi di dalam belajar. Motivasi adalah sebuah proses yang dilakukan, diarahkan pada suatu tujuan atau goal yang akan dicapai. Orientasi goal adalah strategi yang digunakan dalam melakukan aktivitas belajar, misalnya bagaimana cara belajar, suasana seperti apa yang mendukung di dalam belajar. Mahasiswa yang orientasinya ego-involved tentu tidak memerlukan adanya perubahan dari metode belajar yang selama ini digunakan, sebab hal itu tidak penting. Yang terpenting baginya adalah cepat menyelesaikan kuliahnya sehingga ada sesuatu yang pantas untuk dibanggakan. Sedangkan mahasiswa yang orientasinya kepada task involved akan lebih terbuka menerima perubahan dari metode belajar yang selama ini digunakan sepanjang perubahan tersebut demi kepentingan kemajuan belajarnya.
Strategi belajar yang tepat akan mempengaruhi prestasi belajar seseorang, seperti misalnya kebiasaan belajar menggunakan suatu metode yang baik akan meningkatkan prestasi belajar yang baik pula. Namun kebanyakan metode yang ada selama ini adalah metode konvensional yaitu metode belajar dimana seorang guru atau dosen mengajar dengan menggunakan metode ceramah dengan pola komunikasi searah. Untuk membentuk mahasiswa/mahasiswi menjadi individu yang mandiri, memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi tinggi, dan dapat menerapkan ilmunya di dalam kehidupan nyata sulit dicapai. Realitas yang terjadi saat ini kurang kondusif bagi tercapainya efektivitas belajar khususnya dalam hal strategi pencapaian ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh dosen kepada para mahasiswa/mahasiswi.
Saat ini ada suatu metode yang telah dilakukan di Amerika, dan saat ini sudah dikenal di Indonesia dengan diterbitkannya buku Metode Quantum Learning. Metode Quantum Learning adalah suatu metode untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajax sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang-orang yang didekatnya. Quantum Learning membawa seseorang menjadi pelajar yang selalu menggunakan metode "belajar aktif', artinya seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada, terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan, memiliki pikiran yang terbuka dan menyerap serta mengolah pengetahuan yang dimiliki untuk kemudian dengan penuh semangat mencari lebih banyak pengetahuan lagi.
Penelitian dilakukan terhadap populasi mahasiswa Universitas Persada Indonesia "Y.A.I" Fakultas Psikologi. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kampus Universitas Persada Indonesia "Y.A.I" Fakultas Psikologi Jakarta. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Psikologi Kepribadian di semester pendek, dengan jumlah subyek 109 orang.
Melalui kajian teoritis tentang variabel yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar yaitu orientasi goal dan kebiasaan belajarr, maka diajukan hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 109 (seratus sembilan) orang mahasiswa. Dari tiga hipotesis yang diajukan ternyata tidak satupun dinyatakan diterima dan terbukti. Hipotesis yang diajukan adalah:
  1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara orientasi goal dengan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning.
  2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning dengan prestasi belajar.
  3. Ada sumbangan yang signifikan antara orientasi goal dan kebiasaan belajar menggunakan Quantum Learning terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan:
  1. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan design randomize agar penelitian terkontrol dengan baik.
  2. Menentukan jumlah sampel yang lebih besar, tidak hanya dari satu semester pendek saja, melainkan beberapa kelas dan tingkatan.
  3. Perbaikan skala pengukuran.
  4. Mengontrol variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi orientasi goal, kebiasaan belajar maupun prestasi belajar.
Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dipergunakan sebagai bahan masukan bagi Universitas Persada Indonesia "Y.A.I', khususnya bagi para mahasiswa tentang metode belajar Quantum Learning yang dapat menjadi alternatif pilihan metode belajar."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T9921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This research is a correlation study between learning approach and achievement in mathematics of third grade science major of "X" Senior High School in Bandung. The samples selection for this research used simple random sampling method and the samples of this research are 60 students. The instrument used to collect the data about learning approach was adapted from questionnaire that was developed by John Biggs (1987). It is called The Revised Two-Factor Learning Process Questionnaire (R-LPQ-2F) that consist of 40 items. With the validation starting from 0.401 until 0.795 and the reliability is 0.638. Whereas the instrument used to measure achievement in mathematic is from final score of mathematic major. The collected data was mannered by Spearman's correlation using SPSS 15. From the final result we can see that the correlation between surface approach and mathematic final score is 0.062 and the correlation between deep approach and mathematic final score is 0.155. The conclusions are there is no significant correlation between surface approach and mathematic final score, and also there is no significant correlation between dep approach and mathematic final score"
MAILMAR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1990
S2720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trini S. Soemarko
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Harlyna
"Penelitian ini bermula dari adanya keprihatinan UNESCO, UNICEF dan Departernen Pendidikan Nasional terhadap rendahnya mutu pendidikan dasar di ludonesia. Melalui proyek rintisan (pilot project) yang dimulai pada tahun 1999, tiga lembaga tersebut memperkenalkan pembelajaran aktif, krealif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) kepada beberapa SD dan Ml di tiga propinsi yang dipilih. Proyek tersebut mendorong Durori seorang guru SD Negeri 2 Kecila Kabupaten Banyumas untuk membuat 13 modul belajar yang disebut Model Belajar Mandiri (MBM). Meskipun disebut Model Belajar Mandiri, model ini tidak mengacu pada Self-Regulation Learning (SRL). Prinsip-prinsip yang digunakan dalam MBM merupakan beberapa prinsip pendidikan humanistik dan pendekatan Cara Belajar Siswa Alctif (CBSA). Secara garis besar, MBM bertujuan untuk mendorong motivasi belajar intrinsik dan harga diri (self-esteem) siswa.Diharapkan, siswa yang memitiki motivasi belajar intrinsik dan barga diri tinggi akan memiliki prestasi belajar yang tinggi juga.
Penelitian yang dilakukan oleh Gottfried ( 1990) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar intrinsik dengan prestasi belajar. Sedangkan penelitian tentang adanya hubungan yang signiflkan antara harga diri dan prestasi belajar telah dilakukan oleh Marsh (dalam WoolfOlk, 1995), Wash (dalam Bums, 1979) dan Brookover, Thomas, Paterson, Coopersmith dan Purkey (dalarn Bums, J 979).
Penelitian mengenai hubungan antara motiwsi belajar intrinsik, harga diri dan prestasi belajar memang teiah banyak ditakukan, tetapi sampai saat ini belum ada penelitian yang melihat ketiga hal tesebut pada siswa yang menggunakan MBM. Pemilihan mata pelajaran matematika dan bahasa Indonesia didasarkan pada tujuan pendidikan dasar yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu menanamkan dan mengembangkan kemampuan dasar dalam membaca., berhitung dan ketrampilan memecahkan masalah (Sid~ 2001). Matematika dan bahasa Indonesia dapat mewakili kemampuan dasar tersebut.
Sampel penelitian adalah siswa kelas V dan VI SD Negeri 2 Kecila yang berjumlah 49 siswa dan diperoleh dengan teknik accidental sampling.
Digunakan uji coba (try out) terpakai terhadap alat ukur penelitian karena keterbatasan waktu dan jumlah sampel. Data tentang motivasi belajar intrir.sik (matematika dan bahasa Indonesia) dan harga diri diperoleh melalui kuesioner motivasi belajar intrinsik (matematika dan bahasa Indonesia) serta harga diri yang disusun sendiri oleh peneliti. Sedangkan data prestasi belajar matematika dan bahasa Indonesia diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian, pengamatan, tugas dan pekerjaan rumah serta nilai ulangan umum/ujian akhir semester II. Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS (Statistic Package for Social Science) menggunakan metode analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation).
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar intrinsik matematika dengan prestasi belajar matematika. Selain itu juga ada hubungan yang signifikan antara harga diri dan prestasi belajar matematika. Berbeda dengan mata pelajaran matematika pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak didapati adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar intrinsik bahasa Indonesia dan prestasi belajar bahasa Indonesia. Harga diri dan prestasi bela jar bahasa Indonesia juga tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa motivasi belajar intrinsik matematika dan harga diri secara bersama-sama tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap preslasi belajar matematika. Motivasi belajar intrinsik bahasa Indonesia dan harga diri secara bersama-sama juga tidak memberikan sumbangan yang signifikan terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Hal itu diduga karena adanya interaksi variabellain yang tidak diukur dalam penelitaian ini.
Gambaran umum yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki motivasi belajar intrinsik (matematika dan bahasa Indonesia), harga diri, prestasi belajar (matematika dan bahasa Indonesia) yang tergolong sedang. Hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
Untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukan uji coba alat ukur penelitian. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi belajar intrinsik (matematika dan bahasa Indonesia), harga diri dan prestasi belajar (matematika dan bahasa Indonesia) antara siswa yang menggunakan MBM dan tidak menggunakan MBM disarankan untuk melakukan penelitian kausal-komparatif (expost facto)."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T38804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika sisw SMP Negeri 1 Gunung Stoli. Hasil penelitian menunjukan bahwa korelasi ganda antara motivasi dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,3420 (rendah)."
330 MIWD 35 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R.B. Suryama Majanasastra
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S2100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>