Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Hantor
"The efforts of improving the quality of knowledge, skills and attitudes of human resources within the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through technical training and education programs have so far been implemented. However, there has not been any study on the effectiveness of their implementation, and the perception of participants regarding the curricula, lecturers/facilitators, organizers, training facilities including venues and room accommodation, as well as the benefits of the programs for the participants and their institutions. There has been an impression that training and education programs are conducted as a routine work. Further, it seems that the organizers of training and education programs do not fully realize and understand the weaknesses of the implementation of the programs due to the lack of inputs from the alumni that can be used to improve the implementation of next programs.
This research was based on a positivists paradigm where, according to this school, a research is regarded as an objective observer on the features of the nature on which researchers do not have any influence. Further, this research was conducted in order to find out the perception of the participants of the training and education programs by using a descriptive and quantitative approach. An analysis of descriptive statistics was used to analyze and describe the perception of the participants regarding the implementation of training and education programs including aspects of curricula, lectures/facilitators, organizers, and training facilities.
This research was conducted in the effort to describe and analyze variously relevant features by using a population of 194 alumni of 5 types of training and education programs as the focus of research, including training for civil servant investigators of immigration, training for intelligence officers of corrective institutions, training for senior officials of corrective institutions (2nd level), training on prime and excellent services, and training on the drafting of laws and regulations.
Having analyzed various data and facts, and information in the form of suggestion and inputs, the research can be summarized as follows:
1. Aspect on curricula as the key input factor in the implementation of a training course is valued / regarded by participants adequate but not yet focused.
2. Aspect on lecturers/facilitators as core resources in the implementation of a training course is valued/regarded average/good by participants of training for intelligence officers of corrective institutions, training for senior officials of corrective institutions (2nd level), and training on prime and excellent services. The uses of methods and supporting facilities by lecturers/facilitators are not adequate.
3. Aspect of organizers as the group that has the competency to conduct training and education programs is valued/regarded not adequate by participants of trainings for civil servant investigators of immigration. Meanwhile, participants of training for intelligence officers of corrective institutions, and training on the drafting of laws and regulations valued this aspect adequate. Lastly participants of training for senior officials of corrective institutions (2nd level) had a good evaluation on this aspect.
4. Aspect of learning facilities as means used in obtaining the purposes of training and education programs is valued/regarded not adequate by participants of trainings for civil servant investigators of immigration.
Meanwhile, participants of training for intelligence officers of corrective institutions, training on prime and excellent services and training on the drafting of laws and regulations valued this aspect adequate. Lastly participants of training for senior officials of corrective institutions (2nd level) had a good evaluation on this aspect.
5. Aspect of venue facilities including accommodation as supporting aspect for participants while attending the programs and in relation to physical and spiritual health so that all participants stay fit during the programs is valued/regarded adequate by almost all of participants except participants of trainings for civil servant investigators of immigration, and participants of training for intelligence officers of corrective institutions valued it not adequate.
Based the analysis of these 5 types of training and education programs, the implementation of training and education programs in the future needs better planning and preparation, which includes:
1. Trainings of program planning, curriculum preparation, methods and standards of training and education programs, and training evaluation;
2. Selection of lecturers/facilitators which is based on competency, abilities and talent, and experiences in certain fields, and based on the policies of head of institution;
3. The upgrading of formal education and TOC for the organizers of the training and education programs as well as the repositioning of staff;
4. The upgrading of quality and quantity of learning facilities including libraries, computer and Internet centers, as well as training materials; and,
5. The improvement of food quality and health facilities including doctors as well the upgrading of sport facilities that can accommodate all participants.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14237
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardjoeki
"Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah, melalui pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku di dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan.
Tuntutan peningkatan profesionalisme di jajaran aparatur pemerintah itu menjadi sangat penting dan mutlak seiring dengan semakin meluasnya era globalisasi. Oleh karenanya sistem dan program pendidikan dan pelatihan khususnya pendidikan dan pelatihan jabatan Pegawai Negeri Sipil harus benar-benar secara efektif dapat memberikan kontribusi terhadap meningkatnya fungsi dan keprofesionalan birokrasi dalam melayanai masyarakat secara transparan, akuntabel dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan.
Adapun untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, maka harus dilakukan evaluasi sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pendidikan dan pelatihan. Evaluasi efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menurut pendekatan model Kirkpatrick terdiri dari empat tingkatan yaitu, efektivitas reaksi, efektivitas pembelajaran yang merupakan evaluasi internal dan efektivitas perilaku serta efektivitas hasil (dampak) yang merupakan evaluasi eksternal.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka penelitian ini akan menguji efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklatpim Tingkat III di Departemen Kehakiman dan HAM tahun 2003) dengan evaluasi internal yaitu evaluasi efektivitas reaksi dan evaluasi efektivitas pembelajaran.
Evaluasi efektivitas reaksi merupakan pengukuran efektivitas pendidikan dan pelatihan berdasarkan persepsi peserta pendidikan dan pelatihan terhadap aspek kurikulum, widyaiswara, penyelenggara dan aspek sarana prasarana. Sedangkan evaluasi efektivitas pembelajaran merupakan efektivitas yang diukur berdasarkan prestasi belajar peserta yang berkaitan derigan penguasan berbagai konsep, fakta yang diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan selama periode tertentu.
Untuk memperoleh data berdasarkan persepsi, tehnik pengumpuian data dilakukan dengan membuat kuesioner kepada peserta dengan tehnik purposive sampling yaitu menentukan sampel dari peserta Diklatpim Tingkat III di Jakarta sebanyak 48 responden. Sedangkan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar peserta dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test terhadap peserta Diklatpim Tingkat III tahun 2003.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dari tanggapan peserta terhadap aspek-aspek pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang diukur, maka pelaksanaan Diklatpim Tingkat III yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Kehakiman dan HAM secara umum berjalan secara efektif.
Meskipun demikian, terhadap reaksi responden yang menyatakan berimbang diperlukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap setiap komponen kebutuhan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Dari peringkat reaksi peserta yang berimbang tersebut, yaitu aspek widyaiswara, sarana dan prasarana, maka hendaklah menjadi prioritas penyempurnaan atau perbaikan.
Sedangkan, dari hasil pengolahan data terhadap hasil pembelajaran, kendatipun terdapat peningkatan pengetahuan dari peserta, namun belum mencerminkan keberhasilan yang memuaskan.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan evaluasi Diklatpim Tingkat III tahun 2003 sudah dilaksanakan, namun hasilnya belum sepenuhnya dijadikan sebagai bahan perbaikan. Sehubungan dengan hal tersebut, hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pada komponen-komponen di setiap aspek yang masih belum memadai ketersediaannya serta perlunya studi evaluasi secara lebih terfokus terhadap proses pembelajaran pendidikan dan pelatihan guna memperoleh hasil keluaran peserta pendidikan dan pelatihan yang benar-benar memiliki kemampuan, keterampilan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam pendidikan dan pelatihan yang bersangkutan.

The Evaluation Study For The Effectiveness of The Leadership Grade III Training in Department of Justice and Human RightThe effort of enhancing human resources quality among government apparatus by way of education and training is aimed to improve their knowledge, skill and attitude in executing their assignment in development field and public service.
The demand for enhancing their professionalism is absolutely important side aside by the widening Globalization Era. Therefore, system and programme of education and training especially Leadership Training for Government Employees must be extremely effective in obtaining transparently and accountably birocracy functions and professionalism in which it is also free from corrupt- in serving public matters.
To know how effectiveness of the training is, that evaluation should be done as it is one important level in training process. The evaluation of training execution as Kirkpatrick's Four Level Evaluation Model, these steps can be defined as follows : The Effectiveness of Reaction, The Effectiveness of Learning which is an Internal Evaluation, The Effectiveness of Behavior, and The Effectiveness of Result which is an External Evaluation.
Based on the paradigm, the experiment would examine the effectiveness of The Training and Education (Diklatpim Tingkat Ill) on Department of Justice and Human Right 2003 by a way of Internal Evaluation Measurements, there were the Evaluation of Reaction and the Evaluation of Learning.
The Evaluation in terms of Reaction is the same as measuring the feeling of conferees to Curriculum Aspect, Expert (Widyaiswara) Aspect, Organized Committee Aspect and Facilities Aspect. The Evaluation of Learning is defined as measurement effectivity based on learning appreciation of conferees related to their understandings in concepts and facts studied during the training on the certain period.
To obtain the objective data based on perception, data finding method was done by distributing questionnaires to the trainees in the form of Purposive Sample that was determining samples from the trainees of Leadership Grade Ill Training (Diklatpim Tingkat III) held in Jakarta as many as 48 respondents. Moreover, learning appreciation data from the participants was done by executing pre-test and post-test to them.
Based on the processing data result, from which the trainees responded to the measured aspects of the training as whole, finally the training which was held by The Education and Training Centre of Department of Justice and Human Right was generally running effectiveness.
To those respondents reaction who determined equal, even though, we needed to complete and adapt every component of the training needs. Here, Experts (Widyaiswara) aspect and facilities aspect should become a priority of reconstruction and completing factors. Although, it had not reflected a satisfied goal of the data processing result to the learning result, in fact the knowledge of the conferees as a whole were obviously enhanced.
From the result indicating that the evaluation of the Leadership Grade III Training 2003 had been well done, even though the result had entirely not become reconstruction matters. Relating to the subject, the result of this experiment recommended the need of reconstructions and completing to the insufficient components of every aspect and the need of evaluation study which is more focused to the learning process of the training to produce capable and skillful participants fitted by the aim and the objective of the training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarni
"Studi tentang persepsi peserta terhadap pelaksanaan diklat teknis di lingkungan Departemen Dalam Negeri sebagai judul tesis ini, adalah merupakan suatu penilaian tentang pelaksanaan terhadap enam jenis diklat teknis yang diselenggarakan oleh Badan Diklat Departemen Dalam Negeri pada Tahun Anggaran 1999/2000. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memfokuskan pengkajian terhadap persepsi peserta diklat teknis tersebut di atas dengan menganalisis sejumlah aspek yang diduga sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan diklat, yaltu aspek kurikulum, widyaiswara, sarana dan prasarana, penyelenggara dan akomodasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, dengan populasi adalah para peserta 6 (enam) jenis diklat teknis berjumlah 187 orang yaitu dengan cara menganalisis sejumlah data, informasi dan fakta, sedangkan sampel adalah diklat teknis Administrasi Kepegawaian, diklat Kearsipan, diklat Owners Estimate, diklat Komputer, diklat Manajemen Pelayanan Prima dan diklat Perpustakaan.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Diklat teknis adalah jenis pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis aparatur di jajaran Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; terdiri dari rumpun diklat teknis umum administrasi/manajemen dan rumpun diklat teknis substantif. Jenis diklat yang diteliti adalah 6 jenis diklat teknis umum administrasi/manajemen, yang pesertanya berasal dari para pejabat/fungsionaris dan atau pelaksana tugas yang terkait. Dilihat dari deskripsi dan karakteristik peserta, baik dari segi pendidikan, kepangkatan, jabatan, dan usia, secara keseluruhan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Persepsi peserta terhadap aspek kurikulum sebagian besar menyatakan baik dan selebihnya menyatakan cukup, sedangkan untuk aspek widyaiswara dipandang sudah baik/memadai.
Persepsi peserta terhadap sarana dan prasarana diklat semuanya dipandang sudah baik, kecuali 2 (dua) jenis diklat yaitu Manajemen Pelayanan Prima dan Kearsipan belum sesuai dengan harapan peserta.
Persepsi peserta terhadap penyelenggara sebagian besar menyatakan baik, kecuali untuk Diklat Perpustakaan dan Diklat Manajemen Pelayanan Prima masih memerlukan perbaikan dan peningkatan, sedangkan tentang akomodasi/konsumsi dinyatakan oleh sebagian besar peserta sudah baik, kecuali beberapa lainnya menyatakan cukup.
Dilihat dari tingkat keberhasilan pelaksanaan diklat berturut-turut menurut peringkat keberhasilan adalah sebagai berikut : diklat teknis perpustakaan, diklat teknis owners estimate, diklat teknis komputer, diklat teknis kepegawaian, diklat teknis manajemen pelayanan prima dan diklat teknis kearsipan.
Aspek pelaksanaan yang mendapat penilaian sudah baik adalah aspek widyaiswara. Sedangkan sebagian besar penilaiannya berimbang antara baik dan cukup meliputi aspek kurikulum, sarana dan prasarana, penyelenggara, dan akomodasi, kecuali untuk diklat kearsipan proporsi penilaian cukup lebih banyak ketimbang penilaian baik.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, hasil penelitian ini antara lain menjadi rekomendasi penulis, dengan harapan agar pada penyelenggaraan diklat teknis berikutnya berbagai kekurangan yang ada dapat diperbaiki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugihartoyo
"Pusdiklat adalah unsur pelaksana tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai mempunyai peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia agar menjadi aparatur yang professional, berkepribadian dan berdisiplin. Keberhasilan suatu program pelatihan dipengaruhi oleh berbagai aspek. yaitu : kebutuhan diklat, kurikulum, peserta, penyelenggara, widyaiswara serta sarana dan prasarana. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektifitas program pelatihan yang dilakukan oleh Pusdiklat Departemen Kehakiman dan HAM Republik Indonesia.
Populasi dan sample ini adalah Para peserta diklat yang mengikuti di diklat di Pusdiklat Departemen Kehakiman dan HAM RI yaitu peserta diklat Administrasi Umum dan diklat Pengusutan dan Pengungkapan Kasus pada tahun 2002 yang diharapkan dapat mengungkap pendapat tentang pelaksanaan diklat yang dilakukan oleh Pusdiklat. Responden berjumlah 40 orang peserta diklat Administrasi Umum dan 29 orang peserta diklat Pengusutan dan Pengungkapan Kasus.
Penelitian yang digunakan untuk ini adalah Deskriptif Statistik dengan pengujian data melalui label Distribusi Frekuensi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada diklat dan aspek kebutuhan diklat, aspek kurikulum, aspek peserta diklat, aspek penyelenggaraan dinyatakan efektif dan aspek sarana dan prasarana dinyatakan efektif Sedangkan aspek widyaiswara dinyatakan kurang efektif sehingga perlu peningkatan.
Pada diktat Pengusutan dan Pengungkapan Kasus aspek-aspek yang dinyatakan efektif adalah aspek kebutuhan diktat, kurikulum, peserta diktat, penyelenggaraan diktat dan widyaiswara. Sedangkan aspek yang dinyatakan sangat efektif adalah aspek sarana dan prasarana.
Secara umum pelaksanaan diktat Adum dan Pengusutan dan Pengungkapan Kasus dinyatakan efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Dewi Sri Handayani
""Changing the face" can change nothing. But ?facing the change? can change everything. Tesis ini membahas persepsi peserta pendidikan dan pelatihan terhadap kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Dengan menggunakann konsep Service Quality dari Zeithaml, Parasuraman dan Berry dilakukan analisis terhadap level persepsi dan harapan peserta pendidikan dan pelatihan. Hasil penelitian menyarankan perlunya membentuk sebuah tim untuk memperbaiki kurikulum, dan metode pengajaran yang melibatkan para akademisi, praktisi dan lain-lain, secara terus menerus atau berkelanjutan agar kurikulum dan metode pengajaran selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan; meningkatkan kompetensi para pengajar, menekankan pentingnya pimpinan dan pegawai yang memiliki minat, latar belakang dan kompetensi di bidang pengembangan sumber daya manusia; serta terus menerus meningkatkan dan memperbaiki sarana dan fasilitas pendidikan dan pelatihan.

"Changing the face" can change nothing. But ?facing the change? can change everything. This thesis is to discuss about the perception of training and education trainee for the quality of training and education representation in The Board of Human Resources Development of Law and Human Right. This research is quantitative approach with descriptive design. By using Service Quality Concept from Zeithaml, Parasuraman and Berry is analyzed for level of perception and expectation of training and education trainee. Result of this research suggest to build a team for restructure the curriculum and teaching methods that are involving the academician, the practicioner, etc, continuously, in order to curriculum and teaching methods are always to supervise the knowledge development; to increase the competency of teachers; to emphasize that it?s necessary for the leaders and employess to have human resources development?s basic, experiences and interest; improving and restructuring the training and education facilities constantly."
2009
T26347
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prihartati
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upriyadi
"Penelitian ini dilatar belakangi adanya perbedaan pendapat tentang efektivitas diklat fungsional pustakawan atau diklat penyetaraan yang merupakan salah satu persyaratan pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional pustakawan, dengan alasan bahwa diklat ini hanya diselenggarakan dalam waktu relatif singkat bila dibandingkan melalui pendidikan formal bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
Tujuannya untuk mengetahui persepsi peserta diklat fungsional pustakawan terhadap kesesuaian kurikulum, kemampuan pengajar dan metode diklat yang digunakan serta mengetahui keefektifan penyelenggaraannya dengan indikator adanya peningkatan keterampilan, pengetahuan dan perubahan sikap peserta setelah mengikuti diklat, serta untuk mengetahui hubungan antara kurikulum, pengajar dan metode dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap.
Populasi penelitian adalah lulusan diklat fungsional pustakawan dari tahun 1999 - 2003 yang bekerja pada Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Umum yang ada di DKI Jakarta. Populasi tersebut berjumlah 110 orang dan sampel ditetapkan sebanyak 50 responden.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang hasilnya disajikan dalam bentuk deskripsi menggunakan statistik. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data.
Penelitian ini membahas tiga variabel bebas yakni kurikulum, pengajar dan metode diklat serta satu variabel terikat yaitu tentang efektivitas diklat yang terdiri dari tiga sub variabel yakni peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan dan perubahan sikap.
Hasil penelitian tentang penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta mendapat kategori positif, dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, dengan rincian nilai, untuk kesesuaian kurikulum (3,88), kemampuan pengajar (3,8075) dan metode diklat (3,8866). Sedangkan efektivitasnya dengan indikator peningkatan pengetahuan, peningkatan ketrampilan dan perubahan sikap mendapat kategori efektif dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, masing-masing indikator mendapat nilai 4,0475 untuk peningkatan pengetahuan, 4,042 untuk peningkatan ketrampilan, dan 3,95 untuk perubahan sikap. Sedangkan hubungan variabel antara variabel X dan Y secara keseluruhan terdapat korelasi dengan arah korelasi positif dan harga korelasi sangat signifikan.
Implikasi dari penelitian ini yaitu dapat menjawab tentang perbedaan pendapat tentang efektivitas penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan bahwa diklat ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menyiasati kekurangan tenaga perpustakaan yang profesional.
This research is based on the existing arguments on the effectiveness of the Functional Education and Training for Librarian, or accredited Education and Training which is one of the first appointment requirement in the librarian functional position. Based on the arguments that this Education and Training are only performed in a very short period of time , when compared with the period of that it takes through formal education in the study field of Library, documentation and information.
This is targeted at finding out the Librarian functional Education and Training participants perception on the issue of syllabus relevancy, the competence of the lecturer, and the Education and Training method applied, and to evaluate the effectiveness of the program through the indicators of improved skill, science, and a change of attitude of the participant after completing the education and training, as well as to find out the correlation of the syllabus, lecturer, and method with the improvement of scientific, skill, and attitude's change.
The population under research are the graduates of the 1999- 2003 Librarian Functional Education and Training, who are working at National Library of the Republic of Indonesia, Special Library, University Library, School Library and Public Library existing around the Capital city of Jakarta.
The population figure is 110 persons, and the samples are taken from 50 respondents. This research is based on a quantitative approach and the result is in a Statistical Description form . The method used is Survey Method based on the questionnaire as the main instrument for collecting data.
This research is digging into three independent variables including syllabus, lecturer, and the program's method and covering one dependent variable regarding the effectiveness of the Education and Training comprising of three sub-variables , the improvement of science, skill, and attitude's change.
The result of the research on the implementation of the Librarian functional Education and Training which is performed by the Center of Education and Training, the National Library of the Republic Of Indonesia, in the capital city of Jakarta, earns positive category and scores high in the average ,with scores brake-downs as follows : Syllabus relevancy (3.88), Lecture's competence (3.8075), and program's method (3.8866), while it's effectiveness shown in the indicators of the improvement of science, skill, and attitude's change earn effective category and hit the average high figures, each indicator achieve 4.0475 in the improvement of science, 4.042 for the improvement of skill, and 3.95 for the attitude's change. While the correlation of X variable and Y variable as a whole stands at positive correlation course. And the value of the correlation is quite significant.
The implication of this research can find the answer to the arguments regarding the effectiveness of the Librarian Functional Education and Training as well as a consideration point that the program is one of alternatives to meet the lack of professional Librarian.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratih Ekarini Savitri
"Jabatan birokrasi pemerintahan adalah jabatan profesional, demikian pula jabatan birokrasi yang ada di Departeman Hukum dan HAM Rl sesuai dengan jabatan, karir, pangkat, masa pengabdian, penantian, keahlian dan sebagainya dipertimbangkan melalui prosedur yang berlaku di jajaran birokrasi.
Menjadi tugas dan kewajiban organisasi untuk menentukan suatu pola perencanaan dan pengembangan karir untuk semua pegawai yang ada karena kinerja organisasi tidak terlepas dari kinerja anggotanya, salah satu Cara meningkatan kinerja melalui proses pendidikan dan pelatihan disertai penataan struktur dan fungsi organisasi untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Upaya mengetahui seberapa jauh kinerja pegawai melalui penilaian kinerja yang merupakan evaluasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan serangkaian tolok ukur tertentu yang obyektif dan berkaitan langsung dengan tugas seseorang serta dilakukan secara berkala. Promosi jabatan sangat berpengaruh pada kelangsungan aktivitas organisasi. Ketidakpastian sistem, mekanisme atau pola pengembangan karir pegawai dapat menimbulkan gejolak dan kekecewaan pada pegawai yang pada gilirannya akan menimbulkan ketidaknyamanan bekerja dan organisasi mengalami gangguan/kepincangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perencanaan karir, pendidikan dan peiatihan serta penilaian kinerja terhadap promosi pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Hukum dan HAM RI dilatarbelakangi bagaimanakah kesempatan promosi pegawai didasarkan pada perencanaan karirnya, diklat yang pernah/belum diikuti serta penilaian kinerjanya. Hubungan perencanaan karir, pendidikan dan pelatihan serta penilaian kinerja terhadap promosi tidak terjadi dengan sendirinya melainkan saling berkaitan. Perencanaan karir adalah perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan / anggota organisasi meniti proses kenaikan pangkat / jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya.
Pendidikan dan pelatihan yakni selain sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai dalam meningkatkan kinerja dan melaksanakan tugas, juga merupakan sarana yang penting bagi pihak manajemen dalam menerapkan strategi organisasi. Performance appraisal ( penilaian kinerja ) merupakan pengaruh positif terhadap performance dan pengembangan karyawan, yang juga harus digunakan untuk kepentingan organisasi yang lain seperti menentukan peningkatan gaji, perencanaan pencapaian tujuan, performance di masa yang akan datang, menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan Serta menilai karyawan yang potensial dalam rangka promosi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif korelasional, yakni suatu metode untuk mengambarkan keadan pada saat penelitian berlangsung, dengan cara mengumpulkan data, mengolahnya dan menganalisis besarnya kekuatan hubungan melalui metode statistik nonparametric dengan skala ordinal untuk menentukan skor nilai variabel.
Populasi dari penelitian ini adalah pegawai negeri sipil di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai yang pada saat penelitian dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, distribusi frekuensi dan prosentase responden hitung korelasi dengan Spearman rho dan hitung determinasi variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan program SPSS 13.0 for Windows.
Metode analisis data menggunakan SEM ( Structural Equation Modelling ). Metode ini juga sering disebut LISREL ( Linear Structural Relationship ). Dengan penggunaan SEM secara statistik memberikan keuntungan yaitu efisiensi, dengan metode ini dapat dihitung secara simultan pola hubungan yang dibuat. Dengan LISREL memperlihatkan hubungan sebab akibat diantara variabel tersembunyi.
Implikasi dari temuan penelitian yakni peningkatan konsep perencanaan karir oleh bagian kepegawaian yang merupakan perencana dan pelaksana manajemen karir. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai harus lebih tepat pada bidang pekerjaannya sehingga kemampuan dan keahlian yang dimilikinya mampu menunjang karirnya. Perlu juga memperhatikan penilaian prestasi kerja yang selama ini dituangkan dalam DP-3 masih perlu diperbaharui agar lebih objektif dan valid. Faktor-faktor penilaian dan kesempatan yang mempengaruhi promosi pegawai masih perlu dinilai secara lebih objektif.

Bureaucracy position in the government is a professional position. lt is also applied in the bureaucratic position in the Department of Law and Human Rights related to its position, career, rank, term of work, skill, and other which are considered in the organization.
It is the function and obligation of the organization to determine a pattern of planning and development of employee?s career because the performance of the organization relates to the perfonnance of them. One of the strategies to increase performance is using education and training process added with organizations structure and function order. The effort to identify the performance through appraisal performance is important base on certain objective criteria in certain period. Promotion is important for the existence of organization. Uncertain system, pattern or career arrangement can create employee's disappointment and furthermore lift up unsatisfied working environment and the organization is unstable.
This research aims to explore the relation of career arrangement, education, training and appraisal perfonnance on promotion of the employees in the Center of Employee's Education and Training. That relation does not happen by itself, but interconnected. Career arrangement is an arrangement on a possibility of an employee in organization to follow the process of promotion base on the requirement and capacity. Education and training are an important mechanism for management to implement its strategy. Appraisal performance is a positive influence on performance and empowerment of the employee. lt is also important for other objectives of organization such as determining the remuneration system, goal?s achievement planning, identifying future performance, determining the need of training and development and evaluating potential employee to be promoted.
This research uses descriptive quantitative correlation analysis which is a method to describe the existing condition by collecting data, process it and analysis the degree of relation through non-parametric statistic in ordinal scale to determine the score of the variables. The population ofthe research is government's officer in the center selected by purposive sampling.
Technique of analysis which is used are validity test and reliability of the instrument, distribution of frequency, Spearman correlation and dependent and independent variables' determination using SPSS 13.0 for Windows. The method of data analysis is SEM (Structural Equation Model). This model is also called LISREL (Linear Structural Relationship). By using SEM, there is an advantage of efficiency. LISREL can show the relation of cause and effect of the hidden variables.
Implication of the result is that the improvement of career arrangement in human resources division, Education and training followed by the employees must be suitable with their job, so their skill can support their career as well. lt is also important to give an attention to the appraisal performance in the DP-3 to be more objective and valid.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anani Darajati
"Direktorat Paten adalah salah satu Direktorat yang memiliki tanggung jawab penuh dalam pelayanan hak paten kepada para pemohon paten. Namun demikian sampai saat ini masih banyak keluhan pemohon paten atas kualitas pelayanan paten yang dilakukan pemeriksa paten, antara lain banyaknya permohonan paten yang belum selesai dalam batas waktu yang telah ditetapkan.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang pemeriksaan paten tersebut diperlukan sumberdaya yang trampil serta kemampuan memadai. Untuk mengatasi hal tersebut pengembangan sumberdaya manusia harus ditingkatkan antara lain dengan pelatihan yang intensif, pemberian kompensasi yang sesuai serta iklim organisasi yang mendukung kerja pemeriksa paten. Dengan demikian diharapkan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh pemohon paten dapat tercapai.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pemohon paten terhadap kualitas pelayanan paten yang dilakukan oleh pemeriksa paten Serta persepsi pemeriksa paten terhadap pelatihan, kompensasi dan iklim organisasi dalam mendukung kualitas pelayanan. Secara lebih khusus penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis signifikansi hubungan variabel bebas ( pelatihan, kompensasi, iklim organisasi ) dengan kualitas pelayanan pemeriksaan paten.
Populasi penelitian adalah seluruh pemeriksa paten dengan sampel 30 responden yang mencakup 3 bidang pemeriksaan yaitu bidang elektro, bidang mekanik dan bidang kimia dengan sampel masing-masing 10 responden. Dan seluruh pemohon paten dengan sampel 20 responden yang mempunyai 3 bidang permohonan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Analisis data dengan menggunakan teknik korelasi R-Spearman, menunjukkan bahwa variabel pelatihan mempunyai hubungan sangat signiikan sebesar +0,621 dengan kualitas pelayanan dengan tingkat hubungan kuat dengan kontribusi terhadap kualitas pelayanan sebesar 38,56%. Variabel kompensasi mempunyai korelasi signifikan dengan kualitas pelayanan sebesar +0,306 dengan tingkat hubungan rendah dengan pengaruh terhadap kualitas pelayanan sebesar 9,36%. Variabel iklim organisasi mempunyai hubungan signifikan dengan kualitas pelayanan sebesar +0,381 dengan tingkat hubungan rendah dengan pengaruh terhadap kualitas pelayanan sebesar 14,52%. Variabel pelatihan, kompensasi dan iklim organisasi secara bersama-sama mempunyai hubungan dengan kualitas pelayanan sebesar +0,693 dengan tingkat hubungan kuat dengan pengaruhi secara bersama-sama terhadap kualitas pelayanan sebesar 48,03%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>