Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ernedy Setyanto
"Telah dilakukan pemeriksaan daya serap karbon aktif terhadap glukosa secara spektrofotometri. Penyerapan glukosa oleh karbon aktif dilakukan dengan pemenasan pada suhu 60° C, selama 15 menit dengan pengadukan setiap 5 menit. Filtratnya direaksikan dengan O-toluidin dalam asam asetat glasial panas, selanjutnya diukur serapan nya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum 630 nm. Variasi konsentrasi glukosa yang di gunakan adalah 3 %, 5 %, 10 %, 25 % dari 40 %, sedangkan karbon aktif 0,1% dan 0,3%. Hasil pemeriksaan daya serap karbon aktif dipengaruhi oleh konsentrasi glukosa yang digunakan dan jumlah karbon aktif yang digunakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S70321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azra Qothrunnada Hazairin
"Estimasi biomasa dapat digunakan untuk mengestimasi nilai simpanan karbon dioksida. Kota Bogor adalah salah satu kota penyangga Kota Jakarta, yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun 1990-2000 yaitu sebesar 10.25 dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap bulannya yang mencapai 3.373 kendaraan yang berdampak pada peningkatan emisi karbon dioksida. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa daya serap yang dimiliki oleh ruang hijau di Kota Bogor terhadap emisi karbon dioksida yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia.
Penginderaan jauh dilakukan untuk mengetahui indeks vegetasi yang dapat memprediksi nilai biomasa terbaik dengan menggunakan nilai biomasa lapangan. MSAVI2 adalah indeks vegetasi terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai biomasa di Kota Bogor. Setiap kecamatan di Kota Bogor tidak dapat menyerap karbon dioksida yang dihasilkannya dengan total jumlah karbon dioksida tidak terserap sejumlah 5.931.131 ton.

Biomass estimation can be used to estimate the stock of carbon dioxide. Bogor City is one of the hinterland of Jakarta which has a significant increase in population growth rate, especially in 1990 2000 when the number hit 10.25 and the average 3.373 each month of vehicle increase which provides a significant release of carbon dioxide. This reasearch aim is to analyze green spaces ability to absorb carbon dioxide emission from human activity.
Remote sensing is used to select the best vegetation indices to estimate biomass value from in situ measurement. MSAVI2 is the best vegetation index to predict biomass in Kota Bogor. The result of this research is every districts in Bogor can not absorb its carbon dioxide emission with the total of 5.931.131 ton of carbon dioxide unabsorb.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aryanti Sukarmanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Hadi Fauzan
"Kebutuhan akan lahan untuk pemukiman mengakibatkan konversi tutupan lahan vegetasi menjadi non-vegetasi. Tangerang Selatan mengalami perubahan luas akibat konversi lahan vegetasi menjadi non-vegetasi mencapai 31,472 km2 dan proses konversi ini mengakibatkan kehilangan daya serap CO2 sebesar 98.212,022 kg CO2/ m2 dalam kurun waktu 10 tahun 2007-2017. Pola konversi lahan sangat terlihat pada Kecamatan Pondok Aren dengan perubahan luasan mencapai 7,632 km2. Korelasi antara nilai biomassa yang dipengaruhi oleh nilai NDVI dengan korelasi Pearson mencapai R2 = 0.627 yang berarti terdapat pengaruh sebesar 60 NDVI terhadap nilai biomassa. Model estimasi Biomassa oleh NDVI dengan pengukuran lapangan menghasilkan persamaan regresi lnY = 3969 X 1058.

The human need of land for settlements resulting to conversion of vegetation cover to non vegetation. A wide change of conversion occurred in Tangerang Selatan are primary from vegetation cover into non vegetation and reached about 31,472 km2. This conversion process resulted in absorption loss of CO2 amount 98,212,022 kg CO2 m2 in the period of 10 years 2007 to 2017. The pattern of land conversion is clearly seen at Pondok Aren Sub district with the change of area reaches 7,632 km2. The correlation between biomass value that is influenced by the value of NDVI with Pearson correlation reach R2 0.627 which means there is influence of 60 NDVI to the value of biomass. Biomass estimation model by NDVI with field measurement resulted to regression equation lnY 3969 X 1058.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggas Dhuha Putra
"Pembentukan ruang terbuka hijau sangat penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global pada ekosistem perkotaan. Ekspansi Kota Bekasi yang cepat dari megapolitan Jakarta memengaruhi Kota Bekasi dan selanjutnya mengarah pada konversi besar-besaran ruang terbuka hijau menjadi kawasan terbangun. Dari adanya perubahan tersebut mempengaruhi kandungan biomassa dan kemampuan penyerapan vegetasi pada ruang terbuka hijau terhadap emisi dari kegiatan antropogenik. Upaya pemantauan melalui estimasi biomassa penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang manfaat ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis distribusi spasial biomassa dan daya serap CO2 serta menganalisis kemampuan vegetasi pada Ruang Terbuka Hijau dalam menyerap emisi CO2 di Kota Bekasi. Penelitian ini melakukan perhitungan biomassa diatas permukaan pohon dengan pengukuran lapangan dan persamaan alometrik yang dikembangkan oleh United States Department of Agriculture (USDA). Serta menggunakan citra satelit Sentinel-2B yang diperoleh pada tahun 2020 dan dilakukan formulasi indeks vegetasi yaitu NDVI, GNDVI, SAVI, dan OSAVI dengan menghubungkan nilai biomassa hasil pengukuran lapangan untuk menghasilkan model estimasi biomassa. Hasil model estimasi biomassa menunjukkan bahwa indeks vegetasi terpilih yaitu OSAVI yang memiliki korelasi sebesar 75,3% dengan akurasi model sebesar 99%. Distribusi spasial biomassa dan daya serap vegetasi RTH Kota Bekasi secara keseluruhan mendominasi kelas rendah, berada di lereng datar dan sangat landai yang mengikuti jaringan jalan arteri, kolektor, dan tol tepatnya pada vegetasi RTH jalur hijau. Adapun juga dijumpai pada vegetasi RTH sempadan jalan kereta dan sempadan situ/danau. Selain itu pada jaringan jalan arteri dan kolektor juga di jumpai lereng yang landai dengan keberadaan distribusi spasial biomassa dan daya serap vegetasi pada RTH yang tinggi tepatnya di vegetasi RTH kota. Distribusi spasial biomassa dan daya serap vegetasi RTH Kota Bekasi yang sedang berada pada lereng sangat landai berada di sekitaran jaringan jalan lokal dan lingkungan Kota Bekasi tepatnya berada pada vegetasi RTH taman kecamatan, kelurahan, sempadan sutet dan rekreasi. Distribusi spasial biomassa dan daya serap sangat tinggi dijumpai lereng agak curam hingga sangat curam yang dijumpai pada sekitaran sungai tepatnya berada pada vegetasi RTH sempadan sungai. Kemampuan vegetasi pada RTH Kota Bekasi seluruhnya mengalami penyerapan sebagian terhadap emisi karbon dioksida. Vegetasi pada RTH Kota Bekasi hanya memiliki kemampuan serapan CO2 sebesar 1,75 % dari keseluruhan emisi karbon dioksida di Kota Bekasi. Dikarenakan emisi karbon dioksida yang menyeluruh begitu tinggi di Kota Bekasi, yang bersumber dari emisi kendaraan bermotor dengan ditujukkan mendominasi sekitar jaringan jalan arteri, kolektor, dan lokal di Kota Bekasi yang melebihi besaran daya serap karbon dioksida vegetasi pada ruang terbuka hijau.

The establishment of green open spaces is critical to reducing the impact of climate change and global warming on urban ecosystems. The rapid expansion of Bekasi City from Jakarta megapolitan affected Bekasi City and subsequently led to the massive conversion of green open space into a built-up area. From these changes affect biomass content and vegetation absorption ability in green open space against emissions from anthropogenic activities. Monitoring efforts through biomass estimation are important for a better understanding of the benefits of green open space. Therefore, the purpose of this study is to analyze the spatial distribution of biomass and CO2 absorption and analyze the ability of vegetation in Green Open Space in absorbing CO2 emissions in Bekasi City. This study performed biomass calculations on the surface of trees with field measurements and alometric equations developed by the United States Department of Agriculture (USDA). As well as using Sentinel-2B satellite imagery obtained in 2020 and carried out vegetation index formulations namely NDVI, GNDVI, SAVI, and OSAVI by connecting the biomass value of field measurement results to produce biomass estimation models. Biomass estimation model results showed that the selected vegetation index is OSAVI which has a correlation of 75.3% with model accuracy of 99%. Spatial distribution of biomass and vegetation absorption of RTH Bekasi City as a whole dominates the low class, being on flat slopes and very sloping that follow the network of arterial roads, collectors, and tolls precisely on the green line RTH vegetation. It is also found on the vegetation of RTH railway road border and situ/lake border. In addition, arterial road networks and collectors are also found slopes that ramp with the presence of spatial distribution of biomass and vegetation absorption in high RTH precisely in the city's RTH vegetation. Spatial distribution of biomass and vegetation absorption RTH Bekasi city that is on a slope is very sloping in the vicinity of the local road network and bekasi city environment precisely located on the vegetation RTH district park, village, border sutet and recreation. Spatial distribution of biomass and absorption is very high found slopes rather steep to very steep found in the surrounding rivers precisely located in the vegetation RTH river border. Vegetation capability in RTH Bekasi city is entirely experiencing partial absorption of carbon dioxide emissions. Vegetation in RTH Bekasi city only has a CO2 absorption capability of 1.75% of the total carbon dioxide emissions in Bekasi City. Because the overall carbon dioxide emissions are so high in Bekasi City, which is sourced from motor vehicle emissions with the aim of dominating around the arterial road network, collectors, and local in Bekasi City that exceeds the amount of vegetation carbon dioxide absorption in green open space."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Ramadhan Kurniawan
"Estimasi biomassa dapat digunakan untuk mengestimasi nilai simpanan karbon dioksida. Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang mengalami penurunan luasan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 1.000 hektar menjadi pemukiman, dengan luasan RTH publik hanya mencapai 7,3 % dari 20% yang ditentukan dalam Undang-Undang nomor 26 Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya serap yang dimiliki oleh RTH di Kota Semarang terhadap emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh penggunaan kendaraan bermotor. Pemanfaatan penginderaan jauh dan pengukuran langsung ke lapangan digunakan untuk mengetahui estimasi nilai biomassa di Kota Semarang. RTH taman kota dan jalur hijau memiliki luas 1,41% dari seluruh luas Kota Semarang, dengan biomassa yang tersimpan mencapai 191,04 ton. Terhitung total simpanan karbon dioksida di Kota Semarang mencapai 1.402.218 ton. Estimasi emisi karbon dioksida diketahui sebesar 29.682.714 ton, sehingga terdapat defisit dari emisi karbon dioksida sebesar 28.280.496 ton.

Biomass estimation can be used to estimate the value of carbon dioxide stores. Semarang City is one of the cities in Indonesia that has decreased the area of green open space by 1,000 hectares into residential areas, with the area of public green open space only reaching 7.3% of the 20% stipulated in Law number 26 of 2007. This research aims to analyze the absorption capacity of RTH in the city of Semarang on carbon dioxide emissions produced using motorized vehicles. Utilization of remote sensing and direct measurement to the field is used to determine the estimated value of biomass in Semarang City. City park green open space and green belt covers an area of 1.41% of the total area of Semarang City, with stored biomass reaching 191.04 tons. Total carbon dioxide deposits in Semarang City reached 1,402,218 tons. The estimated carbon dioxide emission is 29,682,714 tons, so that there is a carbon dioxide emission deficit of 28,280,496 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musfirah Cahya Fajrah Toana
"Dalam tesis ini dilakukan sintesa Boron Karbida dengan menggunakan metode reaksi antara Asam Borat (H3BO3)-Karbon( C) dan Asam Borat (H3BO3) - Glukosa (C6O6H12). Kedua bahan dicampur dengan berbagai variasi komposisi, yaitu (H3BO3) 247,2 gram: Karbon 84 gram, H3BO3 247,2 gram:karbon 168 gram, H3BO3 247,2 gram:karbon 252 gram dan H3BO3 37,1 gram: Glukosa 108,2 gram, H3BO3 37,1gram:Glukosa 216,2 gram, H3BO3 37,1 gram:Glukosa 324,3 gram.
Proses reaksi diawali dengan penimbangan, kemudian dilakukan proses pencampuran di atas kompor pemanas selama 10 jam. Setelah terjadi pengarangan bahan dioven pada suhu 100oC selama 24 jam. Bahan yang telah terbentuk dari hasil reaksi dilakukan pembakaran pada temperatur 400°C, 800°C, 1000°C masing-masing selama 3 jam. Bahan yang tidak dan yang telah dibakar akan dilakukan karakterisasi dengan XRD dan paket program GSAS.
Hasil analisa fasa memperlihatkan bahwa telah terbentuk Boron Karbida jenis B25C pada komposisi varisasi campuran Asam Borat 247,2 gram:Karbon Aktif 84 gram dan Asam Borat 247,2 gram:168 gram baik pada kondisi sebelum pembakaran (100°C) dan sesudah pembakaran (400°C). Pada komposisi variasi campuran Asam Borat 37,1 gram:glukosa 108,23 gram dan Asam Borat 37,1 gram:Glukosa 216,2 gram sebelum pembakaran (100°C) dan sesudah pembakaran (400°C dan 1000°C) terbentuk boron karbida jenis B8C18 dan B2O3 dan pada kondisi pembakaran 800°C hanya terbentuk B8C18.

In this research, the synthesis of Boron Carbide is conducted using reaction method between mixture of Boric Acid (H3BO3) & Carbon (C) powder and mixture of Boric Acid (H3BO3) & Glucose (C6H6O12) powder. Both mixtures are mixed with various compositions, as follows: H3BO3 247,2 gram : Carbon 84 gram, H3BO3 247,2 gram : Carbon 168 gram, H3BO3 247,2 gram : Carbon 252 gram and H3BO3 37,1 gram : Glucose 108,2 gram, H3BO3 37,1gram:Glucose 216,2 gram, H3BO3 37,1 gram : Glucose 324,3 gram.
Polymerization reaction process is preceded with weighing and followed by mixing process while heating on a burner for 10 hrs. After heating in a furnace at 100°C for 24 hrs, resulted material from the reaction process are heated at 400°C, 800°C, 1000°C for 3 hrs at each temperature. Finally, the raw material and final material will be characterized using XRD and GSAS software.
The result of fase analysis shows the formation of B25C type Boron Carbide at mixture composition of Boric Acid 247,2 gram : Carbon 84 gram and Boric Acid 247,2 gram:168 gram before high temperature heating (100°C) and after high temperature heating (400°C). While at mixture composition of Boric Acid 37,1 gram : Glucose 108,23 gram and Boric Acid 37,1 gram : Glucose 216,2 gram before high temperature heating (100°C) and after high temperature heating (400oC and 1000°C) forms B8C18 and B2O3 types Boron Acid, whereas at heating at 800°C forms B8C18 type Boron Carbide.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandarsyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S31985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekasari Syukmawati
"Saat ini terdapat berbagai jenis produk daging olahan dan daging segar yang dijual di pasar swalayan, yang kadang - kadang mengandung natrium nitrit sebagai pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Kadar natrium nitrit perlu mendapat perhatian karena nitrit dapat bereaksi dengan amin sekunder membentuk senyawa N-nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta menetapkan kadar natrium nitrit pada beberapa produk daging dan daging segar. Penetapan kadar natrium nitrit dalam sampel dilakukan dengan cara menambahkan aquadest kemudian didihkan diatas penangas air, setelah itu ditambahkan larutan zink sulfat dalam suasana alkali lalu disaring. Filtrat yang diperoleh selanjutnya direaksikan dengan pereaksi Griess yang terdiri dari asam sulfanilat, naftilamin, dan natrium asetat. Panjang gelombang analisis adalah 546,0 nm.
Hasil penelitian terhadap 7 sampel, didapatkan pada sampel A (produk
daging), E dan G dari daging segar mengandung natrium nitrit dengan kadar
secara berturut-turut 9,80 mg/kg, 026 mg/kg,sedangkan keempat sampel lainnya
yaitu B,C,D,dan F tidak mengandung natrium nitrit.
Nowadays there are many kind of meat products and fresh meats types sold in the supermarket contain sodium nitrite as preservative for inhibit the growth of bacterium Clostridium botulinum. Sodium nitrite rate require attention because nitrite can react with secondary amines to form N-nitrosamine compound available for causing cancer.
This research was aim to identified and also determined the content of sodium nitrite in meat products and fresh meat. Sodium nitrite assay in sample done by the way of adding aquadest then boiled to water bath, then added by zinc sulphate condensation in alkali atmosphere then filtered. Filtrate which obtained hereinafter reacted with reactant Griess consist of sulfanilic acid, naftilamin, and sodium acetate. Analysis wavelength is 546,0 nm.
From 7 sample there was 3 sampels contain sodium nitrite. The contents of sodium nitrite at sample A (meat product) 9,80 mg/kg, sample E 1,17 mg/kg and sampel G from fresh meat 0,26 mg/kg.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S33007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>