Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Handayani Putri
"Perubahan metode pembelajaran menjadi PTM kembali pasca pandemi COVID-19 menjadi tantangan guru dalam mengajar secara efektif di kelas. Efektivitas guru menjadi hal penting sebagai evaluasi guru di sekolah untuk memajukan prestasi siswanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peran efikasi diri guru dan kreativitas guru secara bersamaan terhadap efektivitas guru. Sebanyak 257 guru SMP/MTS yang mengajar di situasi PTM berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan alat ukur Teacher Effectiveness Scale untuk mengukur efektivitas guru (Kyriakides et al., 2002), lalu Teacher Self-efficacy Scale (TSES) untuk mengukur efikasi diri guru (Tshannen-Moran & Hoy, 2001) dan Runco Ideation Behavior Scale (RIBS) untuk mengukur kreativitas (Runco et al., 2001). Data penelitian dianalisis menggunakan teknik regresi linear berganda untuk menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat peran efikasi diri guru dan kreativitas guru secara bersamaan terhadap efektivitas guru selama PTM pasca pandemic sebesar 45.7%. Pada analisis tambahan ditemukan hubungan negatif antara usia dengan efektivitas guru. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak sekolah untuk membuat pelatihan untuk meningkatkan efikasi diri guru serta workshop untuk meningkatkan kreativitas.

Changing learning methods to PTM after pandemic COVID-19 situation is a challenge for teachers to teach effectively. Teacher effectiveness is important as an evaluation of teachers in schools to advance student achievement. This study aims to determine whether there is an influence of teacher self-efficacy and teacher creativity simultaneously on teacher effectiveness. A total of 257 SMP/MTS teachers in PTM situations participated in this study. This study uses the Teacher Effectiveness Scale to measure teacher effectiveness (Kyriakides et al., 2002), then the Teacher Self-efficacy Scale (TSES) to measure teacher self-efficacy (Tschannen-Moran & Hoy, 2001) and the Runco Ideation Behavior Scale (RIBS) to measure creativity (Runco et al., 2001). Research data were analyzed using multiple linear regression techniques to test the research hypothesis. This study found an effect of teacher self-efficacy and creativity simultaneously on teacher effectiveness of 45.7%. In the additional analysis, it was found a negative relationship was found between age and teacher effectiveness. The results of this study can provide benefits for schools to organize training to increase teacher self-efficacy as well as workshops to increase creativity"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maharany
"Perubahan metode pembelajaran secara intens di sekolah selama masa Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersediri bagi guru untuk mengajar murid secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dimensi persepsi dukungan sosial dapat memprediksi efektivitas guru, serta ingin mengetahui dimensi persepsi dukungan sosial manakah yang memiliki kontribusi paling besar dalam memprediksi efektivitas guru. Partisipan penelitian ini adalah 257 guru SMP/MTS berusia 22-60 tahun, pernah mengajar secara PTM setelah pandemi COVID-19, dan mengajar pada jenjang SMP/MTS di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Banten. Penelitian ini menggunakan Revised-Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Oktarina et al., 2021) dan Teacher Effectiveness Scale (Primandhita, 2020). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa keempat dimensi persepsi dukungan sosial secara signifikan dan positif berperan dalam memprediksi efektivitas guru (p<0.05). Rekan kerja, kepala sekolah, dan keluarga menjadi sumber persepsi dukungan sosial yang memiliki kontribusi terbesar dalam memprediksi efektivitas guru. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa guru perlu memiliki persepsi dukungan sosial dari orang sekitar untuk meningkatkan efektivitas guru. Hal tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah serta pihak terkait lainnya untuk menyelenggarakan sebuah program pelatihan dan kolaborasi untuk menciptakan lingkungan pekerjaan yang aman sehingga efektivitas guru pun dapat meningkat.

Intense changes in learning methods in schools during the COVID-19 pandemic became a challenge for teachers to teach students effectively. This study aims to determine whether the dimensions of perceived social support can predict teacher effectiveness and to find out which perceived social support dimension has the greatest contribution in predicting teacher effectiveness. The participants in this study were 257 SMP/MTs teachers aged 22-60 years, who had taught face-to-face learning after the COVID-19 pandemic, and taught at the SMP/MTs level in the Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Banten areas. This study uses the Revised-Multidimensional Scale of Perceived Social Support (Oktarina et al., 2021) and the Teacher Effectiveness Scale (Primandhita, 2020). The results of the regression analysis showed that the four perceived social support dimensions significantly and positively played a role in predicting teacher effectiveness (p<0.05). Colleagues, school principals, and families are the perceived social support sources that have the greatest contribution to predicting teacher effectiveness. The research results imply that teachers need perceived social support from those around them to increase teacher effectiveness. This can be a consideration for schools and other related parties to organize a training and collaboration program to create a safe work environment so that teacher effectiveness can increase."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nabilah Sari
"

Perubahan sistem belajar menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberi dampak kepada guru secara personal, terkhusus bagaimana guru menilai seberapa layak dan mampu dirinya menjalankan perannya secara efektif. Maka dari itu, perlu adanya identifikasi karakteristik yang ada di dalam diri guru untuk meningkatkan performanya secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran core self-evaluation dalam memprediksi efektivitas guru di masa pembelajaran jarak jauh. Partisipan penelitian ini adalah 172 guru SMA di Jabodetabek yang sedang mengajar secara jarak jauh. Hasil analisis menunjukkan core self-evaluation secara signifikan berperan pada varians dari efektivitas guru, F(172) = 6.825, p<0.05,  R²= 0.039,  R² Adjusted= 0.033. Hasil analisis linear berganda mengetahui bahwa self-esteem dan generalized self-efficacy memiliki kontribusi yang positif dan signifikan sementara emotional stability dan locus of control yang dimiliki oleh guru tidak memiliki kontribusi terhadap efektivitas guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa core self-evaluation merupakan karakteristik yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas guru. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan core self-evaluation dengan mempertimbangkan adanya faktor lain yang memperkuat hubungan kedua variabel untuk menunjang efektivitas guru.


The change in the learning system to Distance Learning (PJJ) has an impact on the teacher personally, especially how the teacher assesses how worthy and able he is to carry out his role effectively. Therefore, it is necessary to identify the characteristics that exist within the teacher to improve his performance to the maximum. This study aims to examine the role of core self-evaluation in predicting teacher effectiveness in distance learning. The participants of this study were 172 high school teachers in Jabodetabek who were teaching remotely. The results of the analysis showed that core self-evaluation significantly contributed to the variance of teacher effectiveness, F(172) = 6.825, p<0.05, R²= 0.039, R² Adjusted= 0.033. The results of multiple linear analysis found that self-esteem and generalized self-efficacy had a positive and significant contribution while emotional stability and locus of control did not have any contribution. The results showed that core self-evaluation is a necessary characteristic to increase teacher effectiveness. The implication of this research is the need to increase core self-evaluation by considering other factors that strengthen the relationship between the two variables to support teacher effectiveness."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Andriansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan pengetahuan keterampilan komunikasi pada guru sekolah dasar terhadap aspirasi orang tua pada pendidikan anak. Berdasarkan model prediktor putus sekolah, terdapat indikasi pentingnya aspirasi orang tua dalam mencegah putus sekolah. Dalam model prediktor itu pula diketahui ada kaitan penting antara sistem rumah dan sekolah. Peran guru sangat penting dalam mempertemukan kedua sistem ini. Hasil baseline study menemukan adanya permasalahan efektifitas komunikasi bagi guru sekolah. Peneliti kemudian melakukan intervensi yang berupa pelatihan kepada guru. Hasil uji paired t-test terhadap pre-test dan post-test pada orang tua siswa menemukan intervensi yang dilakukan signifikan berpengaruh terhadap perubahan aspirasi sebesar 40,5%.

The purpose of this research is to find out the influence of improving communication skills knowledge in elementary school teachers towards parent academic aspiration to children. From model of drop-out predictors, there is indication about the importance of parent aspiration to avoid drop-out. The same model shows relation between home and school systems. Teacher has a significant role to connect both of systems. Baseline study discover on effectively communication as a problem in teachers. Training had arranged to meet the problem. Paired t-test of parent academic aspiration find out the intervention gives contribution towards parent aspiration up to 40,5%.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nabila Ramadhani Yunandar
"Sistem pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi guru untuk mengajar secara efektif. Penelitian ini ingin menguji peran dan efektivitas guru. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa guru perlu memiliki Distance learning as an impact of COVID-19 pandemic becomes a challenge for teacher effectiveness. The current study examined the role of psychological capital as a mediator of the relationship between openness to experience and teacher effectiveness. This study involved 172 senior high school teachers in Jabodetabek as respondents who are currently conducting distance learning. The mediation analysis results revealed a significant indirect effect between openness to experience and teacher effectiveness through psychological capital, [.668, 1.369]. These findings prove that psychological capital mediates the relationship between openness to experience and teacher effectiveness. Therefore, teachers should have high openness to experience to increase psychological capital so teacher effectiveness will also increase. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subarno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teacher efficacy dan strategi pengajaran guru yang ditinjau dari pengalaman mengajar, pada guru sekolah dasar inklusif Negeri di lingkungan kota Depok, Bogor, dan Jakarta dengan jumlah responden 78 guru. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teacher Sense's of Efficacy Scale (TSES) dan Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ). Hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang positif dan signifikan antara teacher efficacy dengan strategi pengajaran pada guru sekolah dasar inklusif Negeri dengan nilai (r(78)= 0.37, p<0.01).
Hasil ini menunjukan semakin tinggi keyakinan yang dimiliki, semakin bervariasi strategi pengajaran yang digunakan pada guru sekolah inklusif Negeri. Pada guru yang mengajar 1-3 tahun tidak ditemukan hubungan yang siginifikan dengan nilai (r(29)=0.11, p>0.05), pada guru yang mengajar 4-5 tahun dan 7-18 tahun ditemukan hubungan yang signifikan dengan nilai (r(26)= 0.59, p<0.01) dan (r(23)= 0.42, p<0.05). Hasil ini menunjukan bahwa pengalaman mengajar yang dimiliki guru berpengaruh terhadap hubungan antara keyakinan yang dimiliki dengan variasi strategi pengajaran yang digunakan. Hasil dari penelitian ini juga menunjukan bahwa pengalaman mengajar yang dimiliki tidak berpengaruh secara signifikan terhadap teacher efficacy yang dimiliki, tetapi berpengaruh secara signifikan terhadap variasi strategi pengajaran yang digunakan pada guru sekolah dasar inklusif Negeri.

This study aims to determine the relationship between teacher efficacy and teaching strategies teachers in terms of teaching experience of the National elementary inclusive school teachers in the city of Depok, Bogor and Jakarta with the number of respondents 78 teachers. Measuring instrument used in this study is Teacher's Sense of Efficacy Scale (TSES) and Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ). The results of this study showed positive and significant relationship between teacher efficacy with teaching strategies of National elementary inclusive school teachers by value (r(78) = 0.37, p<0.01).
This result suggests that the higher the confidence, the more varied teaching strategies used by the National elementary inclusive school teachers. Teachers who teach 1-3 year was not found significant relationship with value (r(29) = 0.11, p>0.05), there was a significant correlation with the value (r( 26) = 0:59, p<0:01) and (r(23) = 0:42, p<0.05) for the teachers who teach 4-5 years and 7-18 years. These results indicate that the teachers experience teaching affect the relationship between teacher efficacy they have with the variation of teaching strategies used. Results from this study also shows that teaching experience possessed no significant influence on teacher efficacy, but significantly influence the variation of teaching strategies used on National elementary inclusive school teachers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill , 2011
378.125 INS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ainina Novara
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara teacher efficacy dengan strategi pengajaran pada guru Sekolah Dasar Inklusif Swasta. Penelitian ini dilakukan pada 11 SD Inklusif Swasta di Jakarta dan Depok. Total responden dari penelitian yakni 70 guru SD Inklusif Swasta. Penelitian ini menggunakan alat ukur Teacher?s Sense of Efficacy Scale (TSES) untuk mengukur teacher efficacy dan The Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ) untuk mengukur strategi pengajaran inklusif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara teacher efficacy dengan strategi pengajaran pada guru di SD Inklusif Swasta (r (70)= .247, p<0.05).
Hal ini menunjukkan bahwa semakin yakin guru terhadap kemampuan dirinya maka guru akan semakin sering menggunakan strategi pengajaran yang beragam. Selain itu, peneliti juga melihat perbedaan teacher efficacy dan strategi pengajaran dilihat dari pernah atau tidaknya guru mengikuti pelatihan. Ditemukan tidak ada perbedaan teacher efficacy (t(68)= -.026, p>.05) dan strategi pengajaran (t(68)=.188,p>.05) pada kelompok guru yang pernah dan tidak pernah mengikuti pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa baik guru yang pernah mengikuti pelatihan maupun guru yang tidak pernah mengikuti pelatihan memiliki keyakinan yang sama mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan pengajaran dan menggunakan strategi pengajaran inklusif yang sama di kelas.

The objective of this research is to examine relationship between teacher efficacy and teaching strategy on teacher in private inclusive primary school. This research is conducted in 11 private inclusive primary school in Jakarta and Depok area, with total respondent of 70 teachers. Teacher?s sense of efficacy scale (TSES) and the The Bender Classroom Structure Questionnaire (BCSQ) are administered to measure teacher efficacy and inclusive teaching strategy respectively. Significant positive correlations found between teacher efficacy and teaching strategy on teacher in private inclusive primary school (r (70)= .247, p<0.05).
This shows that teachers with high self efficacy are more often employing different teaching strategies. Differences in the correlation between teacher efficacy and teaching strategy are observed from whether the teacher had training before. No differences are found in the correlation between teacher efficacy (t(68)= -.026, p>.05) and teaching strategy (t(68)=.188,p>.05) on teacher who have and have not received training. This shows that both teacher with and without training have the same self efficacy to do teaching and to employ inclusive teaching strategy in the class.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilla Sekar Ningrum Prastyo
"Perubahan sistem belajar dari luring ke daring menjadi tantangan bagi para guru dalam menjalankan perannya secara efektif. Hal tersebut mengharuskan guru untuk bersikap terbuka dan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran grit sebagai mediator dalam hubungan antara openness to experience dan efektivitas pengajaran guru SMK saat masa pembelajaran jarak jauh di DKI Jakarta. Partisipan penelitian ini adalah 211 guru SMK di DKI Jakarta yang sedang mengajar secara jarak jauh. Partisipan merupakan 128 guru perempuan (60.7%) dan 83 guru laki-laki (39.3%). Partisipan didominasi oleh guru yang mengajar di Jakarta Timur dengan jumlah 64 guru (30.3%). Partisipan memiliki rentang pengalaman mengajar 1 tahun sampai 36 tahun (M = 3.25, SD = 2.05). Partisipan berusia 23 hingga 65 tahun (M = 43.94, SD = 11.46). Sebanyak 142 guru (67.3%) mengajar di sekolah negeri dan 69 guru (32.7%) mengajar di sekolah swasta. Penelitian ini menggunakan alat ukur Big Five Personality Inventory (John, 1990) untuk mengukur openness to experience guru, Teacher Effectiveness Scale (Kyriakides, Campbell & Christofidou, 2002) untuk mengukur efektivitas guru, dan Grit Short Scale (Duckworth & Quinn, 2009) untuk mengukur grit guru. Berdasarkan hasil analisis, terdapat hasil signifikan pada indirect effect (ab = .321, p < .01, 95% CI [.177, .487]) dan direct effect (c’ = 1.298, p < .01, 95% CI [.964, 1.633]). Hasil tersebut menunjukkan bahwa grit memediasi hubungan antara openness to experience dan efektivitas guru secara parsial. Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa guru perlu memiliki openness to experience tinggi untuk meningkatkan grit sehingga efektivitas guru pun meningkat. Pemerintah maupun pihak sekolah dapat menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan openness to experience yang dapat meningkatkan grit sehingga efektivitas guru meningkat.

The change in the learning system from offline-based to online-based is a challenge for teachers in carrying out their roles effectively. This requires teachers to be open and adapt to the changes that occur. The purpose of this study was to investigate the role of grit as a mediator in the relationship of openness to experience and teacher effectiveness during the distance learning among vocational high school teachers in DKI Jakarta. This study involved 211 vocational high school teachers in DKI Jakarta who were currently conducting distance learning. The participants were 128 female teachers (60.7%) and 83 male teachers (39.3%). Participants are dominated by teachers who teach in East Jakarta with a total of 64 teachers (30.3%). Participants had a range of teaching experience from 1 year to 36 years (M = 3.25, SD = 2.05). Participants were aged 23 to 65 years (M = 43.94, SD = 11.46). A total of 142 teachers (67.3%) teach in public schools and 69 teachers (32.7%) teach in private schools. This study used the Teacher Effectiveness Scale (Kyriakides, Campbell & Christofidou, 2002) to measure teacher’s effectiveness, the Big Five Personality Inventory openness to experience dimension (John, 1990) to measure teacher’s openness to experience, and the Grit Short Scale (Duckworth & Quinn, 2009) to measure teacher’s grit. Based on the result of the analysis, there is a significant indirect effect ("
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tjut Rifameutia Umar Ali
"Perguruan tinggi merupakan salah satu institusi yang ?mempersiapkan? sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakannya. Interaksi pengajar dengan mahasiswa, khususnya dalam pembelajaran, perlu mendapat perhatian agar tercapai kualitas pada hasil belajar rnahasiswa. Dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, pemberian umpan balik oleh mahasiswa tanpa tindak lanjut nyata merupakan inefisiensi dalam pelaksanaan pendidikan, dan tidak efektif dalam usaha pencapaian akuntabilitas pelaksanaan pendidikan serta lulusan yang berkualitas. Bila institusi memiliki komitmen pembelajaran yang berorientasi kcpada pembelajar, maka seyogyanya evaluasi pengajaran berfokus pada usaha yang dilakukan pengajar untuk membangun atmosfir pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik, dalam hal ini mahasiswa. Bagaimana pengajaran dan pengajar yang berhasil menurut pendapat mahasiswa seharusnya ditelaah. Bila tidak, umpan balik dari mahasiswa yang diperoleh pengajar akan tidak akurat dan sia-sia sebagai pendukung pemelajaran aktif.
Menurut Biggs (199l) belajar melibatkan tiga variabel yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu variabel masukan (presagc), variabel proses (process), dan variabel hasil (product). Setelah mengikuti pembelajaran dalam instilusi perguruan tinggi, mahasiswa memiliki pengalaman belajar dan pendapat tertentu mengenai pengajar yang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan model teoritik pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) membuktikan bahwa konsep belajar dan orientasi belajar mahasiswa memiliki pengaruh Iangsung yang bermakna terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif (2) membuktikan bahwa motif mahasiswa memiliki pengaruh tidak langsung yang bermakna, yaitu melalui orientasi belajar, terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan ulama pengajar yang efektif; (3) membuktikan bahwa focus of control mahasiswa memiliki pengaruh tidak langsung yang bermakna, yaitu melalui orientasi belajar, terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif; (4) membuktikan bahwa konsep belajar mahasiswa memiliki pengaruh tidak langsung yang bermakna, yaitu melalui orientasi belajar, terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif; (5) membuktikan bahwa lamanya mahasiswa belajar di perguruan tinggi memiliki pengaruh tidak langsung yang bernakna, yaitu melalui konsep belajar dan orientasi belajar, terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengaiar yang efektif.
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori motif mahasiswa ke perguruan tinggi dari Gibbs, Morgan dan Taylor (Morgan, 1993), teori locus of control dari Rotter (Robinson Shaver, 1973), teori orientasi belajar dari Ramsden (1992), teori konsep belajar clari Marten, dall? Alba, dan Beary (Chalmers & Fuller, 1996), dan teori keterampilan pengajar yang efektif dari Centra (1993).
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling (Schwab, 1999). Responden penelitian ini berjumlah 360 yang mewakili 12 fakultas di Universitas Lndoncsiag terdiri dari laki-laki (49.2%) dan perempuan (50.8%) Alat ukur yang digunakan adalah Internal. Poweful others, and Chance Scales (or untuk internal scale=0.73, or untuk external scale=0.76), Skala Orientasi Belajar (cr meaning 0rientation= 0.79, 0. reproduction orientation=0.74, or. achievement orientation?-?0.72). Alat ukur konsep belajar dan lama belajar adalah pilihan jawaban. Pendapat mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif diperoleh dari peringkat pertama yang diberikan responden terhadap keterampilan pengajar efektif yang dikemukakannya.
Analisis jalur (path analysis) dengan bantuan perangkat lunak Linear Structural Relations (LISREL) terhadap model utama menunjukkan bahwa model teoritik utama yang diajukan dapat diterima, artinya variabel karakteristik mahasiswa (motif locus of control, dan konsep belajar), Serta variabel orientasi belajar dan variabel lama belajar dapat digunakan untuk memprediksi dan menerangkan variabel pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep belajar mahasiswa paling besar pengaruhnya terhadap pendapat mereka mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif. Makin konstruktif konsep belajar mahasiswa, maka pendapat mereka mengenai keterampilan utama pengajar yang efektif adalah keterampilan motivasional.
Dari analisis tambahan untuk masing-masing semester, hanya data dari mahasiswa semester empat dan enam yang dapat digunakan untuk memprediksi model yang dikemukakan pada penelitian ini. Mahasiswa semester dua sangat beragam dalam motif dan pengalaman belajar. Pengaruh pembelajaran di pendidikan menengah masing-masing diperkirakan masih sangat besar, sehingga data yang diperoleh pada semester dua menjadi sangat beragam. Mereka cenderung tidak tahu secara pasti tujuan mereka melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Mahasiswa semester delapan pada penelitian ini motifnya kembali kuat pada motif vokasional. Diperkirakan ada kecenderungan pada mereka untuk mencari Jalan menyelesaikan pendidikannya, sehingga usaha belajar mereka menjadi sangat bcrvariasi, tergantung yang menurut mereka akan mempermudah cara mereka untuk selesai dan bekerja.
Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan membuat alat ukur yang diujicobakan untuk mahasiswa dari berbagai program studi. memasukkan faktor konteks pengajaran agar dapat diteliti secara lebih komprehensif pengaruh variabel presage dan process terhadap pendapat mahasiswa mengenai keterampilan utama pengajar yang elektif dan melakukan penelitian tidak saat mahasiswa menghadapi ujian tengah semester, agar dapat diperoleh data yang lebih akurat.

This research was aimed to prove a theoretical model of students opinion about the primary skills of ejective teachers. Specyically, the objectives of this research are ( I ) to prove that student 's learning conception and learning orientation will have direct and significant eject to the student 's opinion about the primary skills of ejfective teachers, (2) to prove that student?s motivation has indirect yet signyicant effect, through the learning orientation, to the students opinion about the primary skills of ejjective teachers, (3) to prove that student 's locus of control has indirect yet signwcant effect. through the learning orientation, to student 's opinion about the primary skills of effective teachers, (4) to prove that students learning conception has indirect yet significant eject, through the learning orientation, to student 's opinion about the primary skills of effective teachers, (5) to prove that the duration of study at the university will have indirect yet significant effect, through learning conception and learning orientation, to students opinion about the primary skills of effective teachers.
Path Analysis, with the help of software called Linear Structural Relations (LISREL), to the model .showed that the primary theoretical model can be accepted. It means that the student 's characteristic (motivation, locus of control, and learning conception), learning orientation and duration ofstudy are variables that can be used to predict and explain the student 's opinion about the primary skills of effective teachers.
The result of this research showed that student?s learning conception has the strongest eject on their opinion about the primary skills of ejective teachers. Students with constructive learning conception consider motivational skills as the primary skills of effective teachers.
In the additional analysis of data from students in dyferent semesters, only the data from the students who are in their 4 and 6 .semester that can be used to predict the model proposed in this research. ln the analysis of data from students of different branch of science, only the data from the students ofthe humanities science that can be used to predict the model proposed in this research.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
D681
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>