Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158391 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahyuni
"Perkembangan industri pariwisata sangat ditentukan oleh keberadaan infrastruktur daerah. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari pembangunan infrastruktur wisata terhadap industri perhotelan dan penginapan dengan mengambil kasus Program Pengembangan Desa Wisata di Indonesia. Dengan menggunakan metode Difference-in-Differences (DID), penelitian ini menganalisa dampak sebelum dan sesudah adanya program pengembangan desa wisata antara 115 desa wisata yang mendapatkan program bantuan dan 266 desa wisata yang tidak mendapatkan program bantuan namun berada dalam satu kecamatan. Data yang digunakan adalah data panel yang bersumber dari data desa wisata Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Data BPS Podes tahun 2011, 2014, 2018, 2019 dan 2020. Studi ini menemukan bahwa desa wisata yang mendapatkan bantuan berpotensi meningkatkan jumlah hotel dan penginapan yang ada di desa sebanyak rata-rata 2 unit lebih banyak dibandingkan dengan desa wisata yang tidak mendapatkan bantuan dengan level signifikansi statistik sebesar 5%. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa desa wisata yang mendapatkan program bantuan dan memiliki daya tarik wisata pegunungan lebih signifikan meningkatkan industri perhotelan dan penginapan jika dibandingkan dengan desa yang memiliki daya tarik wisata pantai.

The development of the tourism industry is mainly determined by the existence of regional infrastructure. This study aims to evaluate the effect of tourist infrastructure development on the accommodation industry by taking the case of the Tourism Village Development Program in Indonesia. Using the Difference-in-Differences (DID) method, this study analyzed the impact before and after the Tourism Village Development Program implementation between 115 tourism villages that received assistance programs and 266 that did not receive the assistance but were in one sub-district. The panel data used in this study are combined from tourism village data from the Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration and National Village Potential Data (PODES) in 2011, 2014, 2018, 2019 and 2020. This study found that tourist villages that get assistance potentially increase the number of hotels and inns in the village by an average of two more units compared to tourist villages that do not get assistance with a statistical significance level of 5%. In addition, this study also found that tourist villages that get assistance programs and have mountain tourism attractions more significantly increase the accommodation industry compared to those with beach tourism attractions"
Jakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this article explain the results of a preliminary study on tourism resources conducted in one of tourism villages in Karo Regency. This study also tries to access issues that need to be addressed of tourism is to be developed in the Village."
790 JTDA 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noveri Maulana
"Setelah dua tahun pandemi COVID-19, penelitian tentang persepsi risiko berwisata didominasi oleh penelitian tentang risiko kesehatan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi perilaku pembelian wisatawan terhadap produk pariwisata dan perhotelan, seperti pemilihan akomodasi. Namun, penelitian tentang faktor terkait risiko berwisata lainnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dalam literatur. Melalui mix method analysis, studi ini mengeksplorasi berbagai faktor persepsi risiko terhadap perilaku menginap di akomodasi wisata di kalangan wisatawan selama pelonggaran pembatasan perjalanan di Indonesia. Focus group Discussion (FGD) dan survei lapangan terhadap wisatawan lokal dan asing digunakan untuk mengumpulkan data analisis selama Maret hingga Juli 2022. Lima ratus enam puluh delapan wisatawan berpartisipasi dalam survei, sedangkan 11 wisatawan berpartisipasi dalam FGD. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis faktor eksplorasi, analisis kluster, uji ANOVA, tabulasi silang, model persamaan struktural, dan analisis text mining. Temuan riset ini menyimpulkan bahwa ada 21 item persepsi risiko yang dikategorikan ke dalam lima dimensi risiko yaitu; Risiko kehilangan peluang (enam item, varians 44%), Risiko psikologis (lima item, varians 8,8%), Risiko kesehatan (empat item, varians 5,6%), Risiko sosial (tiga item, varians 5,5%), dan Risiko keuangan ( tiga item, varians 4,8%). Analisis klaster hierarkis dan K-means digunakan untuk memeriksa persepsi risiko tersebut lebih lanjut untuk membangun segmentasi wisatawan. Empat solusi klaster menunjukkan perbedaan yang signifikan pada persepsi risiko di antara anggota klaster. Berdasarkan preferensi persepsi risiko mereka, segmen-segmen tersebut diberi label sebagai The Performer (tidak mempersepsikan dimensi risiko apa pun), The Valuator (memahami semua faktor risiko terutama risiko kehilangan peluang), The Avoider (memahami risiko sosio- psikologis), dan The Hesitator (mempersepsikan faktor risiko kesehatan). Beberapa sosio-demografis, variabel perilaku terkait perjalanan, dan atribut akomodasi digunakan untuk membuat profil segmen yang dihasilkan. Mungkin temuan ini akan berkontribusi pada industri pariwisata dan perhotelan dalam mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan segmentasi yang diusulkan dan perilaku wisatawan pasca pandemi COVID-19 di Indonesia.
...."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uliannisa Rozdianda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak pembangunan daerah wisata terhadap usaha kuliner dengan mengambil kasus program pembangunan sarana dan prasarana pendukung desa wisata yang dilaksanakan mulai tahun 2017 dan melihat pengaruh disparitas regional terhadap efektivitas bantuan yang kemudian dibandingkan antara wilayah Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali. Dengan menggunakan pendekatan Difference-In-Differences (DID), studi ini menganalisis dampak program bantuan terhadap 115 desa wisata dibandingkan dengan desa wisata lain yang berada dalam satu kecamatan akan tetapi tidak dapat bantuan. Hasilnya, rata-rata setelah adanya program desa wisata, terjadi peningkatan usaha kuliner berupa restoran dan kedai di wilayah Jawa Bali sebanyak 12 unit lebih besar dibandingkan dengan desa wisata yang berada di kecamatan yang sama yang tidak menerima bantuan. Temuan ini didukung oleh kondisi infrastruktur jalan, penerangan jalan, dan sinyal telepon yang lebih baik di desa wisata di Jawa dan Bali. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa disparitas regional berdampak pada pertumbuhan usaha kuliner di desa wisata.

This study aims to identify the impact of the development of tourist areas on culinary businesses by taking the case of the program for the construction of facilities and infrastructure supporting tourism villages which was implemented starting in 2017 and looking at the influence of regional disparities on the effectiveness of assistance which is then compared between the regions of Java-Bali and outside Java-Bali. Using the Difference-In-Differences (DID), the study analyzed the impact of the support program on 115 tourism villages, comparing them to other tourism villages in the same sub-district that did not receive support. The results show that, on average, the number of culinary enterprises in the form of restaurants and food stalls in the Java-Bali region increased by 12 units after the implementation of the Tourism Village Programme, in contrast to Tourism Villages in the same sub-district that did not receive support. These findings are supported by the better condition of road infrastructure, street lighting, and telephone signals in Tourism Villages in Java and Bali. The results of this study explain that regional disparities have an impact on the growth of culinary enterprises in tourism villages."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Pariwisata internasional menjelma menjadi salah satu industri terbesar di dunia karena terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Melihat potensi tersebut, kini setiap negara berusaha untuk mengembangkan sektor industri pariwisata yang dimilikinya. Kekayaan alam, keragaman seni dan budaya, serta latar belakang sejarah yang panjang merupakan potensi besar sebagai objek dan daya tarik pariwisata Rusia. Namun dalam kenyataannya pariwisata Rusia masih kalah bersaing di industri pariwisata internasional. Diperlukan langkah strategis dari pemerintah Rusia, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan Federasi Rusia untuk mengembangkan potensi pariwisata Rusia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang menyebabkan stagnasi pariwisata Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia dalam meningkatkan daya saing Rusia di industri pariwisata internasional. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis yang bersumber kepada naskah primer dan naskah sekunder terkait topik penelitian.

International tourism was transformed into one of the largest industries in the world because it continues to experience significant growth. Seeing this potential, each country is now trying to develop its tourism sector. Natural richness, the diversity of art and culture, as well as a long historical background is a great potential as a tourist attraction of Russia. But in reality the Russian tourism still unable to compete in the international tourism industry. Necessary strategic steps from the Russian government, which is Ministry of Culture of the Russian Federation to develop the tourism potential of Russia and increase tourist arrivals to Russia. This research aims to determine the causes of the Russian tourism?s stagnation problems in recent years and Russian government?s strategies in increasing Russia's competitiveness in the international tourism industry. This research use a qualitative approach, with descriptive-analytic method that comes to primary and secondary sources related to the topic of research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Fairuz Luthfiyyah
"Community-Based Tourism (CBT) adalah bentuk pariwisata yang menempatkan penduduk sebagai pelaku utama dan fokus utama. Dalam konsep CBT, partisipasi penduduk menjadi sangat penting dalam rangka mencapai kesuksesan CBT yaitu menumbuhkan persepsi positif di masyarakat. Salah satu objek wisata yang menerapkan konsep CBT adalah Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh residents’ participation terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Penelitian ini dilakukan pada anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di kawasan wisata Gunung Api Nglanggeran yang terletak di Desa Nglanggeran, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa residents’ participation memiliki pengaruh terhadap perceived benefits pada pengembangan pariwisata pedesaan. Dalam partisipasi, hasil menunjukkan bahwa tingkat perencanaan masih lebih rendah daripada pelaksanaan. Selain itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa masyarakat merasa pariwisata CBT memiliki manfaat yang paling besar pada aspek lingkungan namun kurang berdampak besar pada infrastruktur desa. Penelitian ini merekomendasikan agar Pokdarwis memperbaiki kegiatan perencanaan pengembangan desa wisata menjadi lebih baik lagi, bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki infrastruktur, dan mempertahankan kebijakan dan kegiatan terkait pelestarian lingkungan

Community-Based Tourism (CBT) is a form of tourism that places residents as the main actors and main focus. In the CBT concept, residents' participation is very important to achieve CBT's main goal, which is fostering a positive perception in society. One of the tourist objects that applies the CBT concept is Nglanggeran Volcano which is located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. This study was conducted to analyze the effect of residents' participation on perceived benefits in rural tourism development. This research was conducted on Tourism Awareness Group (Pokdarwis) representatives in the Nglanggeran Volcano tourist area, located in Nglanggeran Village, Yogyakarta. The results of the study show that residents' participation influences perceived benefits in rural tourism development. In terms of participation, the results show that the level of planning is still lower than implementation. Besides, in this study, it appears that the community feels that CBT tourism has the greatest benefit in the environmental aspect but has less impact on village infrastructure. This research recommends that Pokdarwis improve planning activities for tourism village development to be even better, cooperate with the local government to improve infrastructure and maintain policies and activities related to environmental conservation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Duwi Nefoko
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang penciptaan ruang kapital yang diwujudkan melalui penetapan Desa Wisata dan industri wisata di Kota Batu tahun 2007-2014. Penelitian ini mengoperasionalisasi teori penciptaan ruang kapital dan akumulasi melalui perampasan oleh David Harvey sebagai kerangka analisis. Penelitian ini dilakukan melalui metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa penciptaan ruang kapital didahului dengan adanya prakondisi berupa penetapan Desa Wisata. Penetapan Desa Wisata membuka peluang untuk masuknya kapital melalui pengadaan akomodasi dan infrastruktur. Skripsi ini menyimpulkan bahwa penciptaan ruang kapital di Kota Batu berdampak pada perampasan sumber daya. Kebutuhan akan lahan dan sumber daya air untuk memenuhi akomodasi infrastruktur disisi lain, berdampak pada perampasan sumber daya milik bersama seperti tanah kas desa (land grab) dan sumber mata air (water grab) untuk dijadikan infrastruktur pendukung pariwisata yang dikuasai secara penuh oleh segelintir pihak. Hal tersebut bertentangan dengan konsep politik distributif bahwa alokasi dan distribusi sumber daya mengharuskan keterlibatan masyarakat dalam meraih, mengendalikan, dan mempertahankan sumber daya dengan melibatkan diri pada prosesnya.

ABSTRACT
This thesis discusses about the creation of capital space which was developed through the assignment of Tourism Village and tourism industry in Batu City year 2007-2014. This research operationalize the capital space creation and accumulation by disposition by David Harvey as a framework of analysis. This research is conducted through case study method with data collection techniques consisting of observation, literature study, and in-depth interview. Outcome of this research shows that the creation of capital space is prefaced by a precondition which came in form of assignment of Tourism Village. Assignment of Tourism Village opens up the opportunity for capital penetration through accommodation and infrastructure provisioning. This theshis conclude the need for land and water source to fulfill the infrastructure and accommodation, give impact to seizure of collective resources such as village-owned land (land grab) and water sources (water grab) for the need of tourism industry capital accumulation. Those things contradict with political distributive concept, allocation and distribution of resources which obliged the involvement of society in the process of reaching, controlling, and maintaining available resources.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Eko Oktafiansyah
"Pulau Tidung semenjak tahun 2009 telah dikenal sebagai salah satu pulau tujuan wisata di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. Namun masuknya industri pariwisata kedalam masyarakat kepulauan yang memiliki matapencaharian umum sebagai nelayan, tentunya akan membawa dampak perubahan sosial dan ekonomi didalamnya. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan baru pada bidang pariwisata, akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk melakukan perpindahan pekerjaan. Hal tersebut tentunya membutuhkan proses adaptasi yang akan mempengaruhi pola interaksi didalam keluarga, dan antar masyarakat.

Tidung Island since 2009 has been known as one of the island tourism destination in the Thousand Islands region, Jakarta. However, the growth of the tourism industry into the island communities that have a common livelihood as fishermen, of course, will impact social and economic change therein. With the growing number of new jobs in the field of tourism, will provide an option for people to do a job migration. It is of course require the adaptation process, which will affect the interactions within the family, and between communities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Abdul Rahman
"Desa merupakan suatu entitas budaya yang telah ada sejak dahulu jauh sebelum datangnya penjelajah eropa dan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Desa sebagai entitas budaya telah memiliki hukum adat, sistem pemerintahan desa dan berbagai perangkatnya. Seiring dengan pergantian pemerintahan silih berganti maka secara hukum desa berubah menyesuaikan terhadap berbagai kebijakan tentang pemerintahan desa tersebut. Desa yang pada mulanya merupakan desa adat dengan sistem pemerintahan desa adat dan kelembagaannya berubah menjadi desa dengan otonomi dan status hukum yang diakui oleh pemerintah. Perubahan selanjutnya mengarah menjadi desa administrasi yang mengarahkan desa agar menjadi desa yang efektif dan efisien untuk menunjang program dan perintah dari pemerintah pusat. Pergantian pemerintah berlanjut berubah menjadi desa dengan sistem pemerintahan campuran antara desa adat (self governing community) dan desa administrasi (local self government). Perubahan tersebut sesungguhnya telah merubah desa adat yang semula asli menjadi desa-desa yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang pada akhirnya mengarah pada upaya melakukan modernisasi administrasi pemerintahan desa.

The village is a cultural entity that has been around since long ago long before the arrival of European explorers and Netherlands East Indies colonial Government. The village as a cultural entity has had the customary law system of Government, and various device village. Along with the turn of the successive Government then legally changed adapting to various village policy of the Government of the village. The village was originally a village of indigenous governance systems and customary village, turn into a village with autonomy and legal status recognized by the Government. Further changes lead to the direct administration of the village to support effective and efficient programs and commands from the Central Government. The turn of the Government continued to turn out to be a village with a mixed system of Government between village customs (self governing community) and the village administration (local self government). These changes really has changed the original village was originally a custom villages in accordance with government policy that ultimately led to the effort of doing the modernization of public administration of the village."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30153
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Pandini
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan pengembangan desa wisata, dan dampak dari pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat
desa wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yang pertama adalah terdapat tiga tahapan dalam pengembangan desa wisata yang dilakukan, yaitu: tahap yang pertama adalah tahap persiapan, kemudian tahap kedua adalah tahap pengkajian dan perencanaan, dan tahap yang ketiga adalah tahap pelaksanaan pengembangan desa wisata Tapos-1. Dalam tahapan pengembangan terjadi faktor pendorong dan penghambat pada tahapan pengembangan yang dilaksanakan. Hasil yang kedua adalah
dampak dari pengembangan desa wisata melalui pemberdayaan masyarakat yang meliputi dampak struktur ekonomi pada masyarakat, struktur budaya dan struktur infrastruktur.
This thesis discusses about development of rural tourism through community empowerment. The purpose of this study was to determine the stage of developing a tourist village, and impact resulting from the development of a tourist village through the empowerment of a tourist village community. This study used a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques used were in-depth
interviews, observation, and study of documentation. The results of this study are the first there are three stages carried out in the development of tourist villages, namely: the first stage is the preparation phase, then the second stage is the mapping of tourist sites and determine the needs of the village community, and the third stage is the implementation stage of Tapos-1 tourism village development. In the stage of development, there are driving and inhibiting factors at each stage of development carried out. In addition, the results obtained in the development of villages carried out were an increase income and the opening of employment opportunities for Tapos-1 tourism village communities. Besides that, there is an impact resulting from the development of the tourism such as economic structure, social structure, and infrastucture village through the empowerment of the tourism village community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>