Ditemukan 36196 dokumen yang sesuai dengan query
Eka Kurniawan
Yogyakarta: Bentang, 2016
808.835 98 EKA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Eka Kurniawan
Yogyakarta: Bentang, 2022
899.221 EKA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Aguk Irawan Mn., 1979-
Jakarta: Exchange, 2015
808.3 AGU p (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gibran, Kahlil, 1883-1931
Yogyakarta: Narasi, 2007
808.1 GIB t
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Eka Suryana Saputra
"Penelitian ini mengulas cinta, benci, dan patah hati dalam tinjauan filsafat psikoanalisis Slavoj Žižek. Terutama berkaitan dengan kritik Žižek terhadap seruan cinta universal kepada sesama manusia yang justru menghindari pertemuan dengan sesama. Seruan cinta universal dianggap mengingkari hal-hal yang tak dapat dicintai, mungkin dibenci, dalam diri manusia. Maka penelitian ini menelaah, pertama, soal apa dan bagaimana “yang kurang” dalam seruan cinta kepada sesama manusia sehingga gagal mengatasi kebencian? Kedua, apa dan bagaimana “yang kurang” dalam kritik Žižek tentang cinta itu sendiri? Metode analisis konseptual dan struktural diterapkan sehubungan dengan acuan Žižek pada tiga tataran psikis Lacanian yang membentuk realitas dan identitas: The Imaginary, The Symbolic, dan The Real. Adapun “yang kurang” merujuk pada konsep Lacanian tentang lack sebagai kondisi dasar atau ontologis dari keberadaan manusia. Dengan pendekatan pemikiran dialektis dan interpretasi kritikal dalam bingkai psikoanalisis, didapati bahwa hal “yang kurang” dalam seruan cinta universal kepada sesama manusia adalah kesediaan untuk jatuh, terlibat dan bertemu dengan sesama—dengan kemungkinan mengorbankan segala, hingga menumbuhkan benci. Lalu, “yang kurang” dalam cinta yang jatuh dan terlibat adalah patah hati, kesediaan untuk menghadapi sakit dari hati yang tercabik.
This research analyze love, hatred, and heartbreak from the perspective of Slavoj Žižek's psychoanalytic philosophy. Especially related to Žižek's criticism of universal love towards neighbor, which paradoxically avoids encounters with others. The call for universal love is considered to deny the aspects within humans that are unlovable, and even hated. Therefore, this research examines, first, the issue of what is “lack” and how does “lack" in universal love fail to overcome hatred? Second, what and how is “lack” in Žižek's criticism of universal love itself? Conceptual and structural analysis methods are applied in connection with Žižek's reference to the three Lacanian psychic realms that shape reality and identity: The Imaginary, The Symbolic, and The Real. The “lack” refers to the Lacanian concept as a basic or ontological condition of human existence. Through a dialectical thinking approach and critical interpretation within the framework of psychoanalysis, it is found that the “lack” in the universal love is the willingness to fall, engage, and encounter others—with the possibility of sacrificing everything, even nurturing hatred. Then, the “lack” in love that falls and engages is heartbreak, the willingness to face the pain of a torn heart."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fahruddin Faiz
"Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.
Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta."
Jakarta: Noura Books, 2024
297.401 FAH j
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Syofni Erita
Surabaya: Mirai Publishing, 2021
920 SYO p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Putri Larasati
"enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna konotatif dari beberapa kata dan frasa khas yang digunakan dalam lirik lagu bertema cinta dan patah hati NIKI. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan teori makna yang diusulkan oleh Leech (1981) dan Corpus of Contemporary American English (COCA) untuk mengkonfirmasi keunikan pilihan kata NIKI dengan memeriksa frekuensi kemunculan kata dan frasa serta kolokasinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua belas makna konotatif yang terdiri dari delapan makna konotatif positif dan empat makna konotatif negatif. Di antara dua belas makna konotatif tersebut, terdapat empat pergeseran makna konotatif yang terdiri dari konotasi netral ke positif, konotasi netral ke negatif, konotasi negatif ke positif, dan konotasi positif ke negatif. Selain itu, beberapa makna tetap mempertahankan konotasinya. Mayoritas pergeseran adalah dari konotasi negatif ke positif. Frekuensi kata-kata unik dalam lirik lagu NIKI lebih sering muncul dalam genre seperti majalah dan buku-buku yang termasuk dalam ranah fiksi. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi bagaimana makna konotatif dalam lirik lagu NIKI berhubungan dengan konteks budaya tertentu, khususnya budaya Indonesia. Hal ini dapat melibatkan studi perbandingan antara makna konotatif dalam lagu-lagu NIKI dan lagu-lagu dari artis lain dari budaya yang berbeda untuk memahami bagaimana budaya mempengaruhi interpretasi konotatif dalam bahasa.
This study aims to identify connotative meanings of some distinctive words and phrases used in NIKI's love and heartbreak-themed song lyrics. This descriptive qualitative study uses the theory of meaning proposed by Leech (1981) and the Corpus of Contemporary American English (COCA) to confirm the uniqueness of NIKI’s word choice by examining the frequency of occurrence of the words and phrases and their collocations. The results of this study show twelve connotative meanings consisting of eight positive connotations and four negative connotations. Among these twelve connotative meanings, there are four shifts in connotative meaning consisting of neutral to positive connotations, neutral to negative connotations, negative to positive connotations, and positive to negative connotations. Additionally, some meanings retain their connotations. The majority of the shift is from negative to positive connotations. The frequency of the unique words in NIKI’s song lyrics appears more frequently in genres such as magazines and books within the realm of fiction. Further research could explore how the connotative meanings in NIKI's song lyrics relate to specific cultural contexts, particularly Indonesian culture. This may involve comparative studies between the connotative meanings in NIKI's songs and those of other artists from different cultures to understand how culture influences connotative interpretation in language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Karya-karya ditayangkan secara rutin sesuai jadwal selama lima tahun terakhir. Tanpa terputus. Para kontributor datang dari berbagai latar belakang wilayah, gender, maupun karier kepenulisan sehingga keberagaman perspektif tak perlu diragukan lagi"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2024
808.81 SEK
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rayya Makarim
Jakarta: Metafor, 2003
808.82 RAY r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library