Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilham Ali Akbar
"Sampah elektronik di Indonesia terus bertambah dengan laju yang mengkhawatirkan. Diperkirakan pada tahun 2040, jumlah limbah elektronik yang dihasilkan akan mencapai hampir dua kali lipat dari jumlah saat ini. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini secara langsung atau tidak akan berdampak negatif pada aspek kehidupan seperti lingkungan, kesehatan, masyarakat, dan ekonomi. Saat ini upaya pengelolaan limbah elektronik di Indonesia masih mengandalkan aturan umum yang tidak secara khusus mengatur e-waste. Selain itu, belum ada penelitian yang membahas strategi pengelolaan e-waste di Indonesia dari perspektif multi-aktor. Untuk mengisi celah ini, artikel ini bertujuan mengembangkan model strategi pengelolaan limbah elektronik yang relevan untuk diterapkan di Indonesia dari perspektif multi-aktor. Tahap awal penelitian ini adalah mengumpulkan strategi pengelolaan e-waste yang pernah diterapkan atau diusulkan dari berbagai literatur. Selanjutnya, daftar strategi yang telah dikumpulkan dinilai relevansinya oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengambilan keputusan pengelolaan e-waste. Kemudian, proses validasi dilakukan dengan menggunakan metode Content Validity Index (CVI), dimana hasil dari metode ini akan menunjukkan konsensus dan daftar strategi yang valid. Setelah itu, daftar strategi yang valid diolah menggunakan metode interpretive structural modeling (ISM), sehingga menghasilkan sebuah model strategi yang hirarkis. Dari penelitian ini diketahui terdapat 26 strategi valid yang dapat diterapkan di Indonesia dan dua strategi kunci yang menjadi penggerak utama sistem pengelolaan sampah elektronik di Indonesia. Hasil penelitian ini penting bagi pembuat kebijakan dan peneliti di masa depan.

Electronic waste in Indonesia continues to grow at an alarming rate. It is estimated that by 2040, the amount of e-waste generated will reach almost double the current amount. If not addressed, this condition will directly or indirectly negatively impact life aspects such as the environment, health, society, and economy. Currently, Indonesia's e-waste management efforts still rely on general rules that do not specifically regulate e-waste. In addition, no research discusses e-waste management strategies in Indonesia from a multi-actor perspective. To fill this gap, this article aims to develop a relevant e-waste management strategy model to be implemented in Indonesia from a multi-actor perspective. The initial stage of this research is to collect e-waste management strategies implemented or proposed from various works of literature. Furthermore, the list of strategies that have been collected is assessed for their relevance by the stakeholders involved in the decision-making of e-waste management. Then, the validation process is carried out using the content validity index (CVI) method, where the results of this method will show consensus and valid strategies. After that, a list of valid strategies is processed using an interpretive structural modeling (ISM) method, resulting in a hierarchical strategy model. From this research, it is known that 26 valid strategies can be implemented in Indonesia and two key strategies that are the main drivers of the electronic waste management system in Indonesia. The result of this study is essential for policymakers and researchers in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indriyani
"Berbagai metode tersedia untuk memulihkan logam berharga yang terkandung di dalam limbah elektronik. Salah satu metode yang banyak digunakan untuk memulihkan logam berharga dalam Waste Printed Circuit Boards (WPCB), komponen paling berharga di dalam produk elektronik, adalah dengan proses pirometalurgi melalui peleburan tembaga hitam (black copper smelting). Penelitian ini akan menganalisis secara tekno-ekonomi usulan model pengelolaan daur ulang WPCB yang layak untuk diterapkan di Indonesia menggunakan proses black copper smelting dalam skala kecil, 10.000 ton per tahun, dengan fokus terhadap sumber limbah elektronik yang berasal dari Pulau Jawa yang menyumbang 56% dari total limbah elektronik di Indonesia. Berdasarkan perhitungan ekonomi, usulan model yang dianggap layak adalah pengelolaan e-waste yang dikelola mulai dari pengumpulan e-waste dari konsumen hingga WPCB didaur ulang di fasilitas daur ulang atau dengan kata lain seluruh proses pengelolaan e-waste secara keseluruhan dilakukan oleh sektor formal.

Various methods are available to recover valuable metals contained in e-waste. One method widely used to recover valuable metals in Waste Printed Circuit Boards (WPCB), the most valuable electronic product components, is pyrometallurgical processes through black copper smelting. This research will techno-economically analyze the proposed WPCB recycling management model that is feasible to implement in Indonesia using a small-scale black copper smelting process, 10,000 tons per year, with a focus on sources of electronic waste originating from Java Island, which accounts for 56% of total e-waste in Indonesia. Based on economic calculations, the proposed model that is considered feasible is e-waste management which is managed from collecting e-waste from consumers to WPCB being recycled at recycling facilities. In other words, the formal sector carries out the whole process of e-waste management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksmi Ambarwati
"Sistem pengelolaan limbah elektronik formal di negara berkembang, sebagian besar belum dikembangkan, termasuk di Indonesia. Pemerintah dan perusaan peralatan elektronik masih memiliki pengetahuan yang minimum mengenai limbah elektronik dan pentingnya pengelolaan limbah elektronik ini. Di sisi lain, permainan simulasi dengan tujuan yang serius (serious simulation game) menawarkan pendekatan yang efektif sebagai media pembelajaran bagi penggunanya melalui lingkungan yang menarik, pengalaman dan pengambilan keputusan. Serious simulation game sebagai media pembelajaran bukan lagi bidang penelitian baru. Namun, masih sedikit penelitian serious simulation game yang mengambil topik pengelolaan limbah, dan belum ada yang berfokus pada pengajaran sistem pengelolaan limbah elektronik bagi pemangku kepentingan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan rancangan serious simulation game untuk pengelolaan limbah elektronik yang dapat mengedukasi pemangku kepentingan tentang apa itu limbah elektronik, mengapa itu perlu dikelola, dan bagaimana itu harus dikelola. Tujuan permainan ini adalah untuk menemukan skenario terbaik yang menghasilkan volume koleksi WEEE terbanyak. Infrastruktur permainan dengan multi player diimplementasikan untuk memungkinkan interaksi antar pemain. Dengan demikian, hal ini memungkinkan pemain untuk memahami hasil yang berbeda untuk keputusan berbeda

In a developing country like Indonesia, waste electrical and electronic equipment (WEEE) management system is not yet established. Government and the electrical and electronic equipment (EEE) manufacture still have minimum knowledge about WEEE. In the other side, serious simulation game is found to be effective for educating users through its engaging environment and experiencing the decision. Serious simulation game as environmental learning media is no longer a new field of research. However, there are still few serious simulation game researches that bring waste management issues, and none focusing on WEEE Management education for the stakeholder. Thus, the purpose of this research is to develop serious simulation game to educate the stakeholders about WEEE, why it is need to be managed, and how it should be managed. The aim of this game is to find the best scenario that resulting the most volume of WEEE collection. A multiplayer game infrastructure enables the player to interact and understand the different result for different decision taken."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asy`ari Fauzan
"Beberapa penelitian telah menyatakan peran penting pemerintah dalam menangani masalah limbah elektronik, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dengan mengeluarkan kebijakan untuk menangani sistem pengelolaan limbah elektronik, baik di negara maju maupun berkembang, terutama didasarkan pada prinsip EPR, tetapi merancang dan menerapkan prinsip tersebut di negara berkembang mungkin sangat berat karena harus bergantung pada kapasitas negara dan kondisi sosial ekonomi, menyiratkan bahwa aspek keuangan akan menjadi rintangan utama bagi negara-negara berkembang ketika menerapkan prinsip ini. China adalah salah satu dari sedikit negara berkembang yang berhasil mereplikasi prinsip ini ke dalam sistem pengelolaan limbah elektronik mereka dan memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia, seperti keberadaan sektor informal, populasi besar, negara berkembang. Kebijakan pendanaan sistem pengelolaan limbah elektornik di China menggunakan subsidi yang ditetapkan pada nilai yang sesuai untuk bisa menjalankan sistem. Dalam penelitian ini, model skema pendanaan sistem pengelolaan limbah elektronik diusulkan untuk menganalisis kemungkinan kebijakan tersebut untuk diimplementasikan di Indonesia. Terdapat empat skema pendaan yang diusulkan pada penelitian ini, yaitu skenario 1, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh produsen, skenario 2, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh pemerintah, skenario 3, dimana pendanaan dilakukan hanya oleh produsen dan pemerintah, dan skenario 4, pendanaan dilakukan oleh produsen, pemerintah, dan konsumen. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa skenario 4 merupakan skenario yang paling paling feasible untuk dilakukan.

Policies to handle WEEE management system, both in developed and developing countries, mainly based on EPR principle, but designing and implementing such principle in developing countries might be formidable as it should be depended on the country`s capacity and socioeconomic condition, implying that the financial aspect will be the primary hurdle for the developing countries when implementing this principle. China is one of the few developing countries that successfully replicate this principle into their WEEE management system and has several similarities with Indonesia, such as the existence of informal sector, large population, a developing country. China WEEE processing fund policy uses subsidies that are set on appropriate number run the system. In this paper, a system dynamic model is proposed to analyze the possibility of such policy to be implemented in Indonesia. In this study, a model that implemented an electronic waste management system proposed to analyze issued this policy to be applied in Indonesia. Scenario 3, which is carried out only by producers, scenario 2, which is carried out only by the government, scenario 3, which is carried out only by producers and the government, and scenario 4, carried out by producers, governments and consumers. From the results of the study, obtained scenario 4 is the most feasible scenario to do."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Kemal
"keberadaan serta pertumbuhan cepat limbah elektronik (e-waste) memerlukan dukungan tanggap pemerintah Indonesia. Sampai sekarang, dukungan kebijakan yang berpihak khusus terhadap e-waste seperti EPR (Extender Producer Responsibility) masih berupa imbauan yang dianggap memberikan beban biaya kepada importir dan produsen dalam negeri. Penelitian ini mengusulkan skema pendanaan Deposit Refund (DRS) yang didukung oleh BPDLH (Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup) dalam mengelola hasil instrumen ekonomi yang diterapkan. Dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis, peneliti dapat memodelkan keterkaitan antar variabel dalam sistem kompleks e-waste dan mengusulkan kebijakan kenaikan tarif pajak sebesar 0,5% sebagai opsi yang tepat untuk dipertimbangkan dalam membiayai DRS

The dilemmatic condition between economic benefits, environmental drawbacks, and social dependence on the existence and rapid growth of electronic waste (e-waste) requires the immediate support from the Indonesian government. Until now, policy support that specifically favors e-waste such as EPR (Extender Producer Responsibility) is still in the form of advisory which also still considered to be a burden from the domestic importers and producers’ persepectives. This study proposes a Deposit Refund (DRS) funding scheme which supported by BPDLH (Public Agency for Economic Fund Management) in managing the income from the economic instruments appliication. By using the system dynamic method, this paper can conceptualized the relationship between variables in e-waste complex system and propose a 0.5% levy tax increase policy as the right option to be considered in financing the DRS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Tri Yunita
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang semakin meningkat berimbas pada
meningkatnya permintaan terhadap barang, salah satunya barang elektronik. Salah satu masalah yang akan muncul dari meningkatnya penjualan barang elektronik yaitu limbah elektronik semakin meningkat. Limbah elektronik terbentuk dari komponen yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Dari hal tersebut dibutuhkan sistem yang tepat untuk menangani limbah elektronik. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang belum memiliki sistem penanganan limbah elektronik. Sampai tahun 2017, peraturan pemerintah Indonesia masih mengklasifikasikan limbah elektronik sebagai limbah berbahaya secara umum sehingga belum ada perlakuan khusus terhadap limbah elektronik. Penelitian terdahulu telah menjabarkan kondisi dari sektor formal dan informal di Indonesia. Hasil dari penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pelaku informal merupakan kekuatan utama dalam pengumpulan dan pemilahan limbah elektronik, terutama limbah rumah tangga. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam membangun sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia. Dalam membangun sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia, dibutuhkan kontribusi pemerintah dan kesadaran dari produsen barang elektronik sebagai langkah awal melakukan project awal. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan usulan manajemen pendanaan yang
sesuai dengan kondisi Indonesia serta model finansial untuk sistem manajemen limbah elektronik yang sesuai pada kondisi Indonesia. Usulan manajemen pendanaan dan model tekno ekonomi ini diharapkan dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya di Indonesia saat ini dan dapat membantu analisis keputusan dalam implementasi teknologi atau investasi sistem pengolahan e-waste di masa yang akan datang.

ABSTRACT
The impact of technology development and economic growth can be seen on the increasing demands for goods, such as electronic and electrical equipment. The growth of electronic and electrical equipment causes an increase in waste of electronic and electrical equipment (WEEE) amounts when the products reach their end of life. WEEE consists of components that are harmful to human and environment. Therefore, an appropriate management system of WEEE is required to prevent WEEE become a threat to human and environment. Indonesia is one of the developing countries in which proper management system of WEEE has not yet exists. Until 2017, Indonesian government regulation classified WEEE as hazardous waste in general, thus treatment was neither specially differentiated for WEEE. Previous research has outlined the conditions of the formal sectors and informal sectors in Indonesia. The result of previous research indicated that informal sector were a major force in collection and sorting of WEEE, especially for household. It became a challenge to develop a management system of WEEE in Indonesia. Developing a management system of WEEE in Indonesia needs the contribution from government and awareness from EEE producers as the first step to do the initial project. The purpose of this research is to build qualitative fund management model for initial e-waste management system in Indonesia based on literature study of e-waste management system in developed and developing countries. The propose model is expected to illustrate the material and financial flow of e-waste management system. This research will assist government and producers in decision-making and initial steps for implementation e-waste management system in Indonesia."
2018
T51279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriana Wulan Siti Hutami
"ABSTRAK
Pengumpulan limbah elektronik oleh konsumen merupakan salah satu perkembangan signifikan yang dapat membantu untuk meningkatkan jumlah limbah elektronik terkumpul yang nantinya akan dikelola secara tepat. Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi konsumen, dibutuhkan rencana yang baik untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan produk elektronik dan limbah elektronik. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bagian dari pemerintah memiliki peran penting dalam mengikat dan meningkatkan kesadaran pengguna elektronik dalam mengelola alat elektroniknya dengan bantuan organisasi peduli limbah elektronik. Kompleksitas dari sistem manajemen limbah elektronik menambah tantangan dalam menghadapi masalah ini. Penelitian ini menggambarkan model serta intervensi kebijakan untuk meningkatkan pengumpulan limbah elektronik di Indonesia dan memberikan pemahaman antara hubungan dinamis antar faktor pada sistem manajemen limbah elektronik di Indonesia.

ABSTRACT
The collection of electronic waste by consumers is one of the significant developments that can help to increase the amount of electronic waste collected which will be managed appropriately. In order to raise consumer awareness on E-waste management, it must be planned well to balance the growth of e-waste collected, and the cost invested. A good strategy is needed, with the Ministry of Environmental and Forestry as a part of the Government to engage and increase the awareness of electronic users with the help of e-waste management organizations that aware of e-waste problems. The complexity of the e-waste management system added challenges to address the problems. This conceptual model will draw the policy structure exploration with the system dynamics modeling approach to give an understanding of the relations and dynamics between the factors in the e-waste management system in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sangdaffa Adetyantama
"Limbah elektronik merupakan jenis sampah organik yang pertumbuhannya sangat cepat sekitar tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan limbah lainnya. Volume limbah elektronik yang dihasilkan di seluruh dunia pada tahun 2019 sekitar 54 juta metrik ton dan diperkirakan akan terus meningkat hingga pada tahun 2030, produksi limbah elektronik tahunan di seluruh dunia akan meningkat sekitar 30 persen atau sekitar 75 juta metrik ton. Regulasi khusus dalam pengelolaan e-waste merupakan faktor penting dalam mencegah dan mengurangi e-waste. Indonesia merupakan contoh negara yang belum memiliki regulasi khusus untuk pengelolaan limbah elektonik. Saat ini, Indonesia merupakan negara penghasil limbah elektronik tebesar di Asia dengan nilai limbah elektronik sebesar 1.3 juta metrik ton. Penelitain ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan rekomendasi strategi pengurangan jumlah limbah elektronik di Indonesia. Strategi dikumpulkan berdasarkan literatur dan divalidasi oleh para ahli untuk kesesuaian penerapan strategi di Indonesia. Sebanyak 20 rekomendasi strategi reverse logistik terhadap infrastruktur pengolahan limbah elektronik berhasil divalidasi dan selanjutnya disusun berdasarkan struktural hierarki strategi. Penelitian ini menggunakan bantuan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) untuk menyusun strategi dalam bentuk struktural hierarki. Analisis Matrice d’Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) untuk mengetahui klasifikasi strategi berdasarkan kekuatan pendorong dan ketergantungan antar strategi. Model struktural yang dihasilkan digunakan sebagai peta strategis untuk implementasi strategi pengurangan jumlah limbah elektronik di Indonesia.

Electronic waste is a type of organic waste whose growth is very fast, about three times faster than other waste. The volume of e-waste generated worldwide in 2019 was around 54 million metric tons and is expected to continue to increase until by 2030, annual worldwide e-waste production will increase by around 30 percent or around 75 million metric tons. Specific regulations in e-waste management are important factors in preventing and reducing e-waste. Indonesia is an example of a country that does not yet have specific regulations for electronic waste management. Currently, Indonesia is the largest e-waste producing country in Asia with an e-waste value of 1.3 million metric tons. This research is one of the efforts to provide recommendations for strategies to reduce the amount of electronic waste in Indonesia. Strategies are collected based on literature and validated by experts for the suitability of strategy implementation in Indonesia. A total of 20 recommendations for the reverse logistics strategy for e-waste processing infrastructure were successfully validated and then arranged based on a structural hierarchical strategy. This study uses the help of the Interpretive Structural Modeling (ISM) method to develop a strategy in the form of a hierarchical structure. Matrice d'Impacts Croises Multiplication Appliquee aun Classement (MICMAC) analysis to determine the classification of strategies based on driving forces and dependencies between strategies. The resulting structural model is used as a strategic map for implementing a strategy to reduce the amount of e-waste in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Nawafella Alya Parangu
"Dalam lingkup sebuah universitas yang notabene memiliki volume arsip tinggi, Electronic Records Management System (ERMS) hadir sebagai solusi untuk memfasilitasi pengelolaan dan pelestarian arsip baik dalam format digital maupun nondigital. Dalam menghadapi tantangan industri 4.0 dimana kebutuhan masyarakat akan informasi cukup tinggi sehingga diperlukan ketersediaan informasi yang dapat diperoleh dengan tepat dan cepat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketergunaan SEKAR (Sistem Elektronik Kearsipan) bagi arsiparis. SEKAR merupakan ERMS berbasis web yang open source dan dibuat dengan menggunakan AtoM 2.3.1 yang dikelola oleh Universitas Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Sistem SEKAR sangat membantu pekerjaan arsiparis dalam mengelola arsipnya dengan lebih mudah. Selain itu, berdasarkan (5) lima dimensi yang diteliti yakni learnability, effectivity, memorability, error, dan satisfaction SEKAR menunjukkan tingkat usability atau tingkat ketergunaan yang baik.

Within the scope of universities which incidentally have high archive volumes, Electronic Record Management System (ERMS) is present as a solution to facilitate the management and preservation of archives both in digital and non-digital formats. In facing the challenges of industry 4.0 where the public's need for information is high enough so that the availability of appropriate and quickly obtained information is needed. This study aims to determine the usability of SEKAR (Sistem Elektronik
Kearsipan) for archivists. SEKAR is an open source web-based ERMS that was created using AtoM 2.3.1 managed by the University of Indonesia The research method used is descriptive quantitative and sampling is done by purposive sampling. The results of the research show that SEKAR system is very helpful for archivists in managing their
archives more easily. In addition, based on the five (5) dimensions studied namely learnability, effectivity, memorability, error, and satisfaction, SEKAR shows a good level of usability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangabean, Gm Judha Raja
"ABSTRAK
Indonesia memiliki populasi keempat terbesar di dunia, namun tingkat inklusi keuangan Indonesia masih rendah yaitu 49%. Salah satu jenis teknologi finansial yang mendapatkan adopsi massa dan menjadi awam di Indonesia adalah uang elektronik. Uang elektronik adalah alat pembayaran non-tunai yang beroperasi di platform digital. Uang elektronik dapat mengatasi faktor terbesar penyebab mayoritas orang Indonesia belum memiliki jasa keuangan yaitu jarak fisik yang harus ditempuh untuk mencapai suatu lembaga keuangan. Dua alternatif kebijakan yang dapat diterapkan oleh Bank Indonesia adalah Bantuan Sosial Non-Tunai (BPNT) beserta pendidikan keuangan, dan yang kedua adalah Strategi Nasional Inklusi Keuangan Indonesia. Penelitian ini mencoba melakukan analisis kebijakan berbasis model dan merumuskan strategi untuk Bank Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan bahwa Strategi Nasional Inklusi Keuangan Indonesia adalah opsi yang lebih tepat dan berdampak untuk meningkatkan adopsi uang elektronik di kaum awam. Bantuan sosial dan pendidikan keuangan dapat meningkatkan transaksi uang elektronik dan pengguna aktif uang elektronik. Model sistem dinamis yang dibangun juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi kompleksitas dinamika masalah uang elektronik di Indonesia.

ABSTRACT
ndonesia has the fourth-largest population in the world, however still a developing country with 49% financial inclusion level. One type of financial technology that is gaining rapid adoption and becoming mainstream in Indonesia is electronic money. Electronic money is an alternative non-cash payment tool, especially for payments micro to retail, and its digital platform means it could tackle the physical distance to travel to a financial institution, which is the most significant factor Indonesian people are financially excluded. Two possible alternatives of intervention by Central Bank of Indonesia are Social Assistance (BPNT) through electronic money and financial education, and National Financial Inclusion Strategy. This research attempts to conduct model-based policy analysis and formulate a strategy for Central Bank of Indonesia. The simulation result shows that the National Financial Inclusion Strategy is the more robust option and more suitable to increase electronic money adoption. Social assistance and financial education are critical to boosting electronic money transactions and active electronic money users. The system dynamics model can also be used to explore the complexity of the dynamics of the electronic money problem in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>