Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldendinandra Abdurahman
"Peningkatan jumlah populasi di Indonesia tidak diiringi dengan produktivitas pangan di Indonesia. Hal ini diindikasikan oleh 23,22 juta jiwa yang mengalami kekurangan pangan pada tahun 2021. Berdasarkan Sustainable Development Goals, salah satu cara untuk menurunkan angka kelaparan adalah dengan meningkatkan riset dan teknologi yang berkaitan dengan produktivitas agrikultur. Salah satunya adalah mengembangkan suatu lingkungan terkontrol bagi tumbuhan untuk berkembang. Dalam skripsi ini, penulis mengajukan sistem pemantauan dan pengontrolan kebun hidroponik modular berbasis Internet of Things. Sistem ini dirancang agar mampu mengontrol parameter kualitas air yang optimal yang disesuaikan dengan jenis tumbuhan pada sehingga tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, sistem mampu memantau dan mengendalikan parameter pH dan Electrical Conductivity (EC) meskipun dengan tingkat eror sebesar 46% terhadap nilai pH meter dan 2,88% terhadap nilai TDS meter. Melalui implementasinya, sistem dapat dijadikan sebagai prototipe yang rendah biaya dan perlu ditingkatkan kinerjanya melalui penelitian lebih lanjut

nesia’s food productivity is not compensated by the country’s everincreasing population. This is indicated by 23.22 million people in Indonesia that experienced food shortage in 2021. Based on the Sustainable Development Goals, one way to reduce hunger is by improving research and technology related to agricultural productivity. One’s effort is by developing a controlled agriculture environment. This thesis proposes a modular monitoring and automation system for hydroponic farms based on Internet of Things. The proposed system is designed to monitor and control the water quality parameters best suitable for the designated plant type to grow. Measurement results indicated the system managed to successfully monitor and control the pH and Electrical Conductivity (EC) values with an error value of 46% and 2,88%, each towards the pH meter and TDS meter measurements respectively. The proposed system maintains its low-cost features and future work is mandatory to increase the performance of the system"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Azizia
"Internet of Things (IoT) dapat menjadi salah satu solusi bagi rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan operasional. Akan tetapi, dengan adanya hambatan teknis dan non-teknis seperti biaya, organisasi, dan pengalaman pengguna menyebabkan penerapan IoT tidak bisa dilakukan secara langsung di semua bagian di rumah sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat prioritaspemilihanunit di rumah sakit dalam rangka penerapan Internet of Things (IoT) berdasarkan performa unit saat ini untuk meningkatkan kualitas layanan operasional kesehatan.
Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) berbasis ANP (Analytic Network Process) untuk melihat secara detail pengaruh dan bobot dari faktor yang mempengaruhi penerapan Internet of Things di rumah sakit. Selain itu, metode VIKORRUG (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) juga digunakan untuk melihat kesenjangan kinerja pada 9 unit rumah sakit di Jakarta.Pada hasil akhir, ditemukan bahwa unit One-Day-Care adalah unit yang menjadi prioritas pertama dalam penerapan teknologi IoT di rumah sakit.

Internet of Things (IoT) can be a solution for hospitals to improve the efficiency and quality of operational services. However, with technical and non-technical barriers such as costs, organization, and experience of users using IoT, it cannot be done directly in all parts of the hospital. For this reason, this study aimsto make a framework to prioritize hospital units to implementthe Internet of Things (IoT) based on current performance.
This research using the DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) based ANP(Analytical Network Process) methodto see more about detail and calculate the influence weight between factors. In addition, the VIKORRUG method (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) was also used to look at performance gaps in 9 units in hospitalat Jakarta. As a final results, it was found that the One-Day-Care unit was the unit that was the first priority in the application of technology in hospitals.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Aulia Mahendra
"Populasi negara Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Hal tersebut menciptakan pasar yang berpotensi dalam industri layanan jasa terutama layanan kesehatan. Pada akhir tahun 2019, 85% dari business plan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diprediksi akan mengimplementasikan Internet of Things . Implementasi dari IoT didorong oleh inovasi bisnis dan efisiensi bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk memilih alternatif terbaik sistem IoT yang dapat dilaksanakan pada satu atau lebih layanan kesehatan di rumah sakit swasta dengan memperhatikan faktor kualitatif (Quality of Services) IoT dan kemampuan keuangan rumah sakit. Opinin enam orang ahli digunakan untuk mengidentifikasi dan memilih faktor dan Subfaktor yang mendukung proses integrasi IoT pada rumah sakit di Indonesia. Metode Analytic Network
Process (ANP) mendapatkan bobot prioritas dari praktik layanan kesehatan yang didukung oleh implementasi IoT. Metode Zero-One Goal Programming (ZOGP) digunakan untuk memilih praktik layanan kesehatan berdasarkan limitasi seperti bobot prioritas ANP, biaya pengadaan, biaya instalasi, biaya pelatihan, biaya pemeliharaan. Praktik yang tepilih kemudian akan disimulasikan dengan menggunakan Business Process Modelling and Notation untuk menganalisis perubahan sebelum dan setelah pengimplementasian IoT. Studi kasus dilakukan pada rumah sakit pemerintah dan swasta di Jakarta.

Indonesian's population is one of the highest in the world and create a potential market in the service industry especially healthcare. By the end of 2019, 85% of world business plans will implement Internet of Things (IoT). Implementation of IoT was driven by business innovation and business efficiency. This paper aims to select the best IoT system that can be implemented in one or more healthcare services in private hospital by considering qualitative factors (Quality of Services) dan hospital's financial capabilities. Six experts' opinions are used to identify the relationship and select the factors and Subfaktor that support the integration of Internet of Things in Indonesian hospital. Analytic Network Process (ANP) method is used to obtain the decision priority of healthcare practices supported by the implementation of Internet of Things. Zero-One Goal Programming (ZOGP) method is used to choose which healthcare practices will be implemented based on constraints such as the optimal decision priority of ANP, procurement cost, installation cost, training cost, maintenance cost. The selected practices will be simulated using Business Process Modelling And Notation to analyze the difference prior and post implementetation of IoT. The case study was conducted to private and public hospitals in Jakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53409
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Abdul Hafizh Allam
"Seiring bertambahnya jumlah populasi manusia, kebutuhan air bersih merupakan permasalahan yang signifikan pada beberapa kota di dunia dikarenakan air merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan. Hadirnya konsep Internet of Things (IoT) menciptakan langkah evolusioner dalam menghubungkan manusia dengan mesin di mana dalam konteks ini adalah water flow meter. Implementasi water flow meter berbasis IoT pada perumahan dan bangunan-bangunan komersial maupun industri dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem dashboard monitoring untuk water flow meter secara real-time. Implementasi perangkat ini bertujuan untuk menggantikan sistem water flow meter konvensional yang dianggap kurang efisien dalam banyak faktor. Penelitian ini menggunakan Arduino Uno, ESP32 Development Module, KEPServerEX, Antares platform, dan water flow sensor. Algoritma yang digunakan pada sistem ini adalah penggunaan KEPServerEX dalam mengurangi transmission delay pada proses pengiriman data ke cloud. Data pada sensor yang terhubung pada Arduino Uno akan dikomunikasikan via Serial Communication ke ESP32 yang akan memproses dan mengolah data sebelum dikirimkan ke server Antares via HTTP. KEPServerEX akan dihubungkan ke Arduino Uno via OPC DA Client yang akan membaca dan menyimpan data pada Arduino Uno. Ada dua skema utama dalam sistem ini. Pertama, mikrokontroler akan berperan sebagai client dengan KEPServerEX sebagai server-nya. Kedua, KEPServerEX akan menjadi client dengan platform Antares sebagai server. Pada pengujian sistem, nilai error rate yang diperoleh adalah sebesar 5.295% yang membuat keakuratan sistem ini sebesar 94.705%. Untuk pengujian Quality of Service (QoS), dilakukan pengujian pada dua parameter yaitu Packet Loss dan Transmission Delay. Packet Loss yang diuji pada sistem menghasilkan nilai sebesar 1%. Pengujian kedua dilakukan dengan menentukan delay sistem sebesar 2500 ms, 5000 ms, dan 10000 ms dengan hasil Transmission Delay yang didapat adalah sebesar 2245.025 ms, 3972.325 ms, dan 8855.925 ms. Dengan implementasi dari sistem ini yaitu faktor optimasi yang ditawarkan KEPServerEX, dapat membuat kualitas layanan sistem meningkat dalam pengurangan nilai Transmission Delay. Oleh karena itu, sistem ini sangat efektif untuk penerapan dalam meningkatkan efisiensi dari water flow meter serta human error yang biasanya terjadi saat pengukuran data penggunaan air.

As the human population increases, the need for clean water is a significant problem in several cities in the world because water is one of the important factors in life. The presence of the Internet of Things (IoT) concept creates an evolutionary step in connecting humans with machines which in this context is a water flow meter. The implementation of IoT-based water flow meters in residential and commercial and industrial buildings can overcome the problem of clean water needs. This study aims to design a dashboard monitoring system for real-time water flow meters. The implementation of this device aims to replace the conventional water flow meter system which is considered less efficient in many factors. This research uses Arduino Uno, ESP32 Development Module, KEPServerEX, Antares platform, and water flow sensor. The algorithm used in this system is the use of KEPServerEX in reducing transmission delay in the process of sending data to the cloud. The data on the sensors connected to the Arduino Uno will be communicated via Serial Communication to the ESP32 which will process the data before being sent to the Antares server via HTTP. KEPServerEX will be connected to Arduino Uno via OPC DA Client which will read and store data on Arduino Uno. There are two main schemes in this system. First, the microcontroller will act as a client with KEPServerEX as the server. Second, KEPServerEX will be a client with the Antares platform as a server. In testing the system, the error rate obtained is 5.295% which makes the accuracy of this system 94.705%. For Quality of Service (QoS) testing, two parameters were tested, namely Packet Loss and Transmission Delay. Packet Loss tested on the system produces a value of 1%. The second test was carried out by determining the system delay of 2500 ms, 5000 ms, and 10000 ms with the Transmission Delay results obtained were 2245,025 ms, 3972,325 ms, and 8855,925 ms. With the implementation of this system, namely the optimization factor offered by KEPServerEX, it can make the quality of system service increase in reducing the value of Transmission Delay. Therefore, this system is very effective for application in increasing the efficiency of the water flow meter as well as human errors that usually occur when measuring water usage data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugenia Griseldis
"Internet of Things adalah seperangkat aplikasi yang melengkapi perangkat dan lokasi untuk menghasilkan informasi dan menghubungkannya untuk analisis data. IoT telah merevolusi cara industri bertindak. Ini memiliki peluang baru yang cukup besar untuk menghasilkan solusi menarik tentang bagaimana perusahaan dapat mengumpulkan dan menganalisis data berbeda yang mungkin mengubah bisnis secara real-time dan lintas waktu. IoT memiliki implementasi yang luas dalam bisnis, termasuk di industri semen, khususnya pada sistem manajemen paletnya. Sistem manajemen palet yang baik diperlukan untuk memastikan kualitas palet yang baik yang digunakan dalam mengangkut produk. Di perusahaan semen, palet diangkut ke gudang dan ritel menggunakan truk. Manual standar untuk menangani palet diperlukan untuk memastikan bahwa palet tidak pecah atau hilang karena penanganan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alternatif Internet of Things terbaik yang dapat digunakan untuk mempermudah sistem pengelolaan pallet di sebuah perusahaan semen. Dengan menggunakan Best Worst Method (BWM), prioritas kriteria diputuskan. Alternatif terbaik dari teknologi auto-identification dipilih menggunakan Additive Ratio Assessment (ARAS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa RFID merupakan alternatif terbaik dengan nilai utilitas dari RFID, yaitu nilai utilitas 0,9854 indeks kinerja 0,3452.

Internet of Things is a set of applications that equip devices and locations to generate information and correlate it for data analysis. IoT has revolutionized how industries to act. It has a considerably new opportunity to generate compelling solutions exploring how a company can collect and analyze disparate data that might transform the business in real-time and across time. IoT has a broad implementation in the business, including in the cement industry, particularly on its pallet management system. A good pallet management system is required to ensure the good quality of pallet used in transporting products. In a cement company, pallets are transported to warehouses and retails using trucks. A standardized manual to handle pallets is required to make sure that it does not break or lost due to poor handling. This study’s main objective is to assess the best alternative of IoT that used to ease pallet management system in a cement company. Using Best Worst Method (BWM), the priority of criteria was decided. The best alternative of auto-identification technology was selected using Additive Ratio Assessment (ARAS). Result of this research shows that RFID is the best alternative with utility score of 0,9854 performance rating index of 0,3452."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Yudistriansyah
"Operator telekomunikasi kini telah mulai mengubah arah bisnis yang tidak lagi bergantung pada pendapatan dari layanan legacy seperti SMS dan voice, mereka mulai beralih ke layanan digital. Dengan kemampuan operator dalam hal konektivitas, mereka menaruh harapan pada layanan digital seperti Internet of Things (IoT). Banyak akademisi dan konsultan memprediksi bahwa IoT dapat meningkatkan pendapatan bagi operator telekomunikasi. Namun di balik potensi besar IoT, ada masalah penting dalam IoT yaitu masalah keamanan yang bisa menurunkan kepercayaan terhadap adopsi IoT. Melihat fakta-fakta ini, evaluasi tingkat kematangan pada sistem keamanan operator telekomunikasi perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko dan ancaman keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan keamanan dan memberikan rekomendasi peningkatan keamanan di satu operator telekomunikasi di Indonesia. Metode penilaian yang digunakan penelitian ini menggunakan kerangka kerja IoT Security Maturity Model yang dikeluarkan oleh IIC. Hasil dari assessment maturity level yang dilakukan menunjukkan adanya kesenjangan pada maturity level untuk supply chain, incident dan event handling and recovery, identity access management, patch management, dan monitoring.

Telco operators have now begun to shift the direction of the business, which no longer relies on revenues from legacy services such as SMS and voice, they now shift to digital services. With its capabilities in terms of connectivity, the operator put hope to digital service such as the Internet of Things (IoT). Many academics and consultants predict IoT could boost revenue streams for telco operators. But behind the huge potential of IoT, there is a crucial issue in IoT which is security issues that could bring down confidence in the adoption of IoT. Looking at these facts, the evaluation of the maturity level on the telco operators security system needs to be done to minimize risks and security threats. This study aims to evaluate the security maturity level and give recommendation security improvement of one telco operator in Indonesia. The method for assessment which this study uses is the IoT Security Maturity Model framework issued by IIC. The results of the assessment maturity level indicate a gap in the maturity level for supply chain, incident, and event handling and recovery, identity access management, patch management, and monitoring."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Koresy Lambok
"XL Axiata mengalami pertumbuhan pendapatan yang stagnan, hal ini dikarenakan ketatnya tingkat kompetisi antar operator, tinginya biaya pembangunan dan perawatan jaringan, harga yang cenderung merendah, dan adanya perubahan tren layanan yang didukung dengan adanya aplikasi OTT. Perubahan tren layanan ini adalah tergantikannya layanan nondata dengan layanan data. Akibat dari perubahan tren layanan ini adalah layanan nondata memasuki tahapan maturity dan layanan data tidak dapat memberikan peningkatan keuntungan. IoT menawarkan peluang yang besar bagi operator telekomunikasi seluler di Indonesia sehingga dibutuhkan strategi yang sesuai dengan kondisi dan keadaan XL Axiata untuk memanfaatkan IoT sebagai peuang baru. Untuk menyediakan faktor faktor yang mempengaruhi implementasi IoT maka dipilih kerangka kerja TOES. Metode Dematel dipilih untuk memberikan hubungan sebab akibat dan CFS dari implementasi IoT bagi XL Axiata. Untuk memberikan rekomendasi strategi yang tepat sasaran maka digunakan STP sehingga diketahui segmen pasar yang memiliki peluang terbesar dan gambaran produk yang coba ditawarkan. Strategi yang direkomendasikan untuk XL Axiata dalam implementasi IoT adalah meningkatkan daya saing dengan menawarkan IoT dengan model bisnis Business to Business (B2B) dalam bentuk solusi bisnis dengan memanfaatkan jaringan exisiting dan memperhatikan faktor
yang berada di kriteria Enviroment atau lingkungan.

XL Axiata experienced stagnant revenue growth, this is due to the intense level of competition between operators, the high cost of network construction and maintenance, prices that tend to be low, and there are changes in service trends that are supported by the OTT application. This service trend change is the replacement of non-data services with data services. As a result of these changing service trends, non-data services are entering the maturity stage and data services cannot provide increased profits. IoT offers great opportunities for cellular telecommunications operators in Indonesia, so a strategy is needed in accordance with the conditions and conditions of XL Axiata to utilize IoT as a new player. To provide factors that influence the implementation of IoT, the TOES framework was chosen. The Dematel method was chosen to provide a causal relationship and CFS from the IoT implementation for XL Axiata. To provide recommendations on the right strategy, STP is used so that it is known that the market segment that has the greatest opportunity and the product picture that is trying to offer. The recommended strategy for XL Axiata in implementing IoT is to increase competitiveness by offering IoT with a Business to Business (B2B) business model in the form of business solutions by utilizing existing networks and taking into account factors that are in environmental or environmental criteria."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Nugroho
"Internet of Things (IoT) diprediksi akan menjadi masa depan bisnis digital di Indonesia. Pangsa pasar IoT diperkirakan akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya perangkat sensor yang terpasang. Narrowband IoT (NB-IoT) yang dispesifikasikan 3GPP dengan berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE) di-deploy pada network seluler exisiting, diprediksi akan menjadi kontributor utama berkembangnya IoT seluler. Dalam studi ini dilakukan perencanaan network NB-IoT dengan peruntukan penggunaan utilitas smart meter di area Jakarta. Perencanaan dilakukan sesuai target KPI untuk coverage dan kualitas jaringan dengan hasil diperlukannya 111 Evolved Node B (eNodeB). Dari sisi kapasitas, jumlah eNodeB tersebut sudah mencukupi prediksi kebutuhan untuk device listrik, air, dan gas sampai dengan tahun 2029. Hal ini terlihat dari utilisasi network yang masih mencapai 7.39% berdasar perhitungan dari simulasi troughput, sedangkan dari perhitungan berdasar kapasitas rekomendasi 3GPP diperoleh utilisasi 27.57%. Selain itu juga dilakukan tinjauan tekno ekonomi secara ringkas, baik dari sisi sisi operator seluler sebagai penyedia jaringan, maupun perusahaan listrik sebagai pengguna jasa jaringan NB-IoT tersebut dengan hasil nilai NPV yang positif.

The Internet of Things (IoT) is predicted to become the future of digital business in Indonesia. The IoT market share is expected to grow rapidly as more sensor devices are installed. Specified Narrowband IoT (NB-IoT) 3GPP with Long Term Evolution (LTE) technology-based deployed on exisiting cellular networks,it is predicted to be the main contributor to the development of cellular IoT. In this study, NB-IoT network planning was carried out with the use of smart meters utilities in the Jakarta area. Planning is carried out according to the KPI target for network coverage and quality with the results of requiring 111 Evolved Node B (eNodeB). In terms of capacity, the number of eNodeBs is sufficient to cover estimated needs for electricity, water and gas devices up to 2029. This can be seen from network utilization which still reaches 7.39% based on calculations from throughput simulation, while from calculations based on 3GPP recommendation capacity obtained utilization of 27.57%. In addition, a brief techno-economic review was carried out, both from the side of cellular operators as network providers, as well as electricity companies as users of the NB-IoT network services with positive NPV values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Tanubrata
"Terjadinya peningkatan penduduk tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga meningkatkan kebutuhan akan pangan. Hidroponik sebagai salah satu jenis hortikultura memiliki potensi yang besar untuk mengatasi permasalahan tersebut. Perkembangan hidroponik juga dapat didorong melalui otomatisasi yang membuat kontrol terhadap parameter lebih akurat. Selain parameter utama yang umum dikontrol pada hidroponik yaitu nutrisi dan pH, suhu air juga menjadi parameter yang perlu diperhatikan. Dimana suhu air akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman terutama terkait akar tanaman, baik dari segi penyerapan nutrisi maupun oksiger terlarut. Studi ini akan membahas lebih lanjut mengenai sistem pendinginan suhu air berdaya rendah dalam hidroponik menggunakan modul peltier TEC1-12706.

Hasil penelitian ini menunjukan dari konfigurasi pararel, seri dan Tunggal, konfigurasi peltier yang lebih optimal untuk sistem hidroponik adalah konfigurasi tunggal menggunakan 2 peltier dengan total arus, tegangan dan daya yang digunakan berturut-turut yaitu 12.023A, 11.99V dan 144.209 W. Dimana konfigurasi tersebut mampu menurunkan dan menjaga suhu pada 25 – 25.5°C untuk air 10L pada sore hingga pagi hari dengan waktu untuk menurunkan air dari 25.5 °C sekitar 10 menit.


The increase in population not only has positive impacts but also raises the need for food. Hydroponics, as a type of horticulture, has great potential to address this issue. The development of hydroponics can also be promoted through automation, which makes the control of parameters more accurate. Besides the main parameters commonly controlled in hydroponics, such as nutrients and pH, water temperature is also a parameter that needs attention. Water temperature affects plant growth, particularly related to plant roots, in terms of nutrient absorption and dissolved oxygen. This study will further discuss the low energy water temperature cooling system in hydroponics using a peltier module TEC1-12706.

The results of this study indicate that from the parallel, series and single configurations, the more optimal peltier configuration for the hydroponic system is a single configuration using 2 peltiers with a total current, voltage and power used respectively, namely 12.023A, 11.99V and 144.209 W. Where this configuration is able to lower and maintain the temperature at 25 - 25.5 ° C for 10L of water in the afternoon to morning with a time to lower the water from 25.5 ° C of around 10 minutes."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arreza Azzam Majidy
"ABSTRACT
Fakta bahwa bertambahnya konsumsi energi listrik di Indonesia tidak mendukung pertumbuhan ekonomi sangatlah tidak sesuai dengan harapan, hal tersebut disebabkan oleh pemakaian listrik yang boros dan tidak efisien serta buruknya kualitas daya. Seiring dengan meningkatnya permintaan energi, konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumipun naik yang disebabkan oleh hasil dari proses pembakaran bahan bakar minyak dan menyebabkan banyak permasalahan lingkungan. Berkembangnya teknologi sensor dan telekomunikasi serta IoT membuat smart electricity muncul sebagai solusi baru untuk permasalahan tersebut. Pada penelitian ini dirancang sistem pemantauan besaran listrik tegangan, arus, dan frekuensi serta emisi karbon dioksida, diberi nama Genisys yang menggunakan sensor - sensor, mikrokontroler Arduino Nano dan modul WiFi Wemos D1 Mini serta komponen pendukung lainnya. Data hasil pengukuran akan dapat diakses melalui internet. Dari hasil pengujian, nilai kesalahan pengukuran tegangan, arus, dan frekuensi dari Genisys berturut-turut sebesar 2,39, 3,59, dan 1,98. Dari data hasil pengujian menggunakan bahan bakar bensin, generator bekerja dalam keadaan paling efisien saat beban lampu 400 Watt dilihat dari konsentrasi gas buang karbondioksidanya.

< b>ABSTRACT
The increasing consumption of electrical energy in Indonesia does not support economic growth is not in line with expectations, it is caused by wasteful and inefficient power consumption also poor power quality. As energy demand increases, the concentration of carbon dioxide in the earth 39 s atmosphere rises as a result of the burning of fuel oil and causes many environmental problems. The development of sensor and telecommunication technology and IoT make smart electricity emerge as a new solution to the problem. In this study, the design of monitoring systems of electrical quantities voltage, current, and frequency and carbon dioxide emissions, named Genisys using sensors, Arduino Nano microcontroller and Wi Fi module Wemos D1 Mini and other additional components have been made. Measurement data will be accessible via the internet. From the test results, the error values of voltage, current, and frequency measurements of Genisys are 2.39, 3.59, and 1.98 respectively. From the test results data, the generator works in the most efficient state when the 400 Watt lamp load seen from its carbon dioxide exhaust gas concentration."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>