Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evan William Sutanto
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi proses penyusunan tinjauan kinerja bulanan PT XYZ yang melibatkan proses pemeriksaan data, proses forecasting, dan penggunaan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sesuai dengan teori yang ada. PT XYZ merupakan perusahaan berbasis aplikasi sebagai platform konseling online yang bergerak di bidang kesehatan mental dan didirikan pada tahun 2018 serta berpusat di Jakarta, Indonesia. PT XYZ membuat tinjauan kinerja bulanan yang dibagi berdasarkan aktivitas business-to-consumer (B2C) dan business-to business (B2B). Proses pemeriksaan data di PT XYZ dievaluasi dengan menggunakan teori terkait dengan data matching yang dikemukakan oleh Christen (2012). Penentuan target perusahaan melalui proses forecasting dilakukan dengan metode kualitatif untuk aktivitas B2C dan B2B. Evaluasi proses forecasting dilakukan dengan menggunakan teori forecasting yang dikemukakan oleh Jaggia & Kelly (2021). Penggunaan EBITDA pada tinjauan kinerja bulanan PT XYZ digunakan untuk mengukur kinerja operasi perusahaan. Evaluasi penggunaan EBITDA dilakukan dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Bouwens (2019). Berdasarkan hasil evaluasi, PT XYZ belum menerapkan teori-teori yang relevan secara menyeluruh dalam proses penyusunan tinjauan kinerja bulanannya sehingga PT XYZ belum dapat mengandalkan tinjauan kinerja bulanannya sebagai sumber informasi yang andal untuk mencerminkan kinerja operasinya.

This internship report aims to evaluate the process of preparing PT XYZ's monthly performance review which involves data matching processes, forecasting processes, and the use of Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) in accordance with existing theory. PT XYZ is an application-based company as an online counseling platform engaged in the mental health sector and was founded in 2018 and is based in Jakarta, Indonesia. PT XYZ makes monthly performance reviews which are divided based on business-to-consumer (B2C) and business-to-business (B2B) activities. The data checking process at PT XYZ was evaluated using a theory related to data matching by Christen (2012). Determining company targets through a forecasting process is carried out using qualitative methods for B2C and B2B activities. Evaluation of the forecasting process is carried out using the forecasting theory by Jaggia & Kelly (2021). The use of EBITDA in PT XYZ's monthly performance review is used to measure the company's operating performance. Evaluation of the use of EBITDA is carried out using the theory by Bouwens (2019). Based on the results of the evaluation, PT XYZ has not applied the relevant theories thoroughly in the process of preparing its monthly performance reviews so that PT XYZ can not yet rely on its monthly performance reviews as a reliable source of information to reflect its operational performance."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Azzam Farras
"Laporan magang ini mengevaluasi kesesuaian implementasi tinjauan kinerja mingguan yang dilakukan pada divisi digital goods PT XYZ dengan teori serta menganalisa refleksi diri penulis dari pengalaman magang di PT XYZ. Evaluasi dilakukan dengan melihat kesesuaian dokumen tinjauan kinerja mingguan, metrik yang dianalisis, dan implementasi action items & weekly playbook dengan teori diagnostic control system dan The 4Ps of Strategy oleh Simons (2014). Berdasarkan hasil evaluasi, disimpulkan bahwa PT XYZ telah melaksanakan implementasi tinjauan kinerja mingguan yang telah sesuai dengan kriteria diagnostic control system dan alur dari hirarki strategi. Selanjutnya, pengalaman magang penulis dianalisa melalui evaluasi pada hal yang telah berjalan dengan baik dan belum dari pilihan pengalaman penulis selama menjalani kegiatan magang, dilakukan dengan mengaitkan teori dan hasil observasi yang sejalan dengan pengalaman tersebut, serta menentukan beberapa tindak lanjut yang sedang dilakukan oleh penulis kedepannya sebagai hasil dari refleksi diri.

This internship report evaluates the suitability of the implementation of weekly performance reviews at the Digital Goods division at PT XYZ with theories. In addition, the report also analyzes the author's self-reflection from the internship experience. The evaluation was conducted by comparing the suitability of weekly performance review documents, selected performance metrics, and implementation of action items & weekly playbooks with diagnostic control systems and The 4Ps of Strategy Theory by Simons (2014). Based on the evaluation results, it is concluded that PT XYZ had carried out the implementation of weekly performance reviews that are in accordance with the criteria for diagnostic control systems and flow of the strategy hierarchy based on The 4Ps of Strategy. Furthermore, the author's internship experience was analyzed through an evaluation of experiences that had and had not been going well from the chosen experience during the internship, carried out by linking the theory and the results of observations that were in line with the experience, as well as determining some of the follow-up that was being carried out by the author going forward as a result of the self-reflection."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Yustari M.
"ABSTRAK
Penulisan tugas akhir ini diajukan sebagai usulan, pemecahan masalah yang dikemukakan pihak manajemen PT. XYZ. Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ dianalisis menggunakan metode 7-S McKinsey. Yang menjadi fokus utama dari permasalahan di perusahaan ini adalah pada faktor staf. Di mana permasalahan yang terjadi adalah seluruh karyawan PT. XYZ kurang memiliki kompetensi yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan perusahaan.
Permasalahan tersebut terjadi akibat proses seleksi PT. XYZ selama ini tidak tajam (terstandar dan terstruktur) serta tidak memiliki dasar penilaian yang jelas sehingga hasilnya sering kali tidak obyektif. Dengan menggunakan kompetensi sebagai dasar penilaian maka obyektivitas tersebut dapat dihilangkan karena kompetensi memberikan gambaran perilaku yang jelas, rinci, dan spesifik yang berkaitan dengan kinerja yang unggul sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Tugas akhir ini menjelaskan proses penyusunan model kompetensi yang disertai dengan analisa jabatan untuk PT. XYZ. Kemudian penyusunan model kompetensi itu diaplikasikan dalam wawancara berbasis kompetensi untuk mengidentifikasi komptensi calon karyawan-karyawan dalam proses seleksi maupun evaluasi sebagai salah satu kegiatan yang penting dilakukan PT. XYZ saat ini. Model kompetensi yang dibuat berdasarkan LOMA's Competency Dictionary."
2007
T 17830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Manto
"Skripsi ini membahas bagaimana  permasalahan perusahaan minyak dan gas sejak era gross split dalam melakukan efesiensi terhadap proses pengadaan barang dengan ruang lingkup peralatan pipa tubing dan casing yang menjadi salah satu barang pendukung utama produksi minyak.
Sistem pengadaan barang dan jasa dengan CIVD sangat membantu staff pengadaan untuk mencari dan menyeleksi pemasok pemasok yang terdaftar di dalam sistem secara administratif, adapun sistem KPI pemasok masih sedang di kembangkan di PT XYZ sehingga peneliti mencoba membantu mengembangkan sistem seleksi pemasok  dengan metode AHP-Promethee dimana pembobotan dan peringkat pemasok yg terbangun berdasarkan proses yang objektif dan di kemudian hari dapat terhubung dengan sistem ERP sehingga database KPI pemasok dapat di bentuk untuk tujuan lebih lanjut yaitu program rasionalisasi pemasok.

This thesis discusses the problems of oil and gas companies since the Gross-Split era in making the efficiency of the procurement process of goods with the scope of tubing and casing pipe equipment which is one of the main supporting goods for oil production.
The procurement system of goods and services with CIVD is very helpful for procurement staff to find and select suppliers suppliers registered in the system administratively, while supplier KPI systems are still being developed at PT XYZ so researchers try to help develop supplier selection systems using the AHP-Promethee method where weighting and rating of suppliers that are built based on an objective process and can later be connected to an ERP system so that the supplier KPI database can be formed for further purposes, namely the supplier rationalization program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Adinda Kharisma Nursafira Parwatha
"Laporan magang ini disusun untuk mengevaluasi kerangka analisis kinerja atas kinerja keuangan Bank yang diinvestasikan oleh XYZ Investments per 30 Juni 2023. Bank-bank yang dibahas dalam laporan ini merupakan bagian dari reksa dana pasar uang yang dikelola oleh XYZ Investments. Evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai keselarasan kerangka analisis XYZ Investments dengan teori dan peraturan terkait. Kerangka analisis ini mengkaji profil permodalan, profil kualitas aset, profil profitabilitas dan efisiensi, serta profil likuiditas dan fleksibilitas Investee. Investee dikategorasikan berdasarkan kepemilikannya, yaitu kategori 1 (BUMN), kategori 2 (BPD), kategori 3 (Bank Swasta), dan kategori 4 (Bank Asing). Pada profil permodalan ditemukan kategori 1 dan 2 memiliki permodalan di bawah rata-rata industri, sedangkan pada kategori 3 dan 4 terdapat setengah dari jumlah Investee yang memiliki permodalan di atas rata-rata industri. Pada profil kualitas aset, mayoritas investee pada setiap kategori bank memiliki kualitas asset di bawah rata-rata namun memiliki kesediaan keuangan yang cukup untuk menutupi apabila terdapat kerugian akibat kredit macet. Pada profil profitabilitas dan efisiensi, mayoritas Investee pada kategori 1, 2, dan 3 memiliki NIM dan BOPO yang lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Dalam profil likuiditas dan fleksibilitas keuangan, sebagian besar Investee pada setiap kategori memiliki LAR di bawah rata-rata industri dengan LDR di atas rata-rata industry. Kerangka analisis kinerja keuangan milik XYZ Investments meliputi perhitungan dan pembahasan yang terkait pada rasio-rasio, seperti CAR, CAR Tier 1, RWA, NPL, NIM, ROA, CIR, BOPO, LAR, dan LDR. Kerangka analisis yang dipakai sesuai dengan konsep CAMELS dan regulasi SEOJK- 14/2017 serta BASEL III. Akan tetapi, XYZ Investments tidak menerapkan penilaian numerik seperti pada pendekatan CAMELS dan SEOJK-14/2017. Selain itu, terdapat limitasi pada informasi yang dikeluarkan oleh Investee untuk periode ini sehingga analisa mengenai manajemen perusahaan yang memengaruhi keuangan perusahaan kurang komprehensif. Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa kerangka analisis kinerja keuangan XYZ Investments pada Investee mematuhi konsep dan peraturan yang telah ditetapkan, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan.

This internship report was prepared to evaluate the performance analysis framework on the financial performance of Banks invested in by XYZ Investments as of June 30, 2023. The banks discussed in this report are part of money market mutual funds managed by XYZ Investments. The evaluation aimed to assess the alignment of XYZ Investments’ analysis framework with relevant theories and regulations. The analysis framework examined Investees’ capitalization profile, asset quality profile, profitability and efficiency profile, as well as liquidity and flexibility profile. Investees are categorized based on their ownership, namely category 1 (BUMN), category 2 (BPD), category 3 (Private Bank), and category 4 (Foreign Bank). In terms of capitalization profile, it was found out that categories 1 and 2 have capitalizations lower than the industry average, but categories 3 and 4 have half the number of Investees with capitalizations higher than the industry average. The asset quality profile revealed that the majority of investees in each bank category had below-average asset quality but were financially prepared to cover losses due to bad debt. In terms of profitability and efficiency, most Investees in Categories 1, 2, and 3 had higher NIM and BOPO than the industry average. In terms of liquidity and financial profile, the majority of investees in each category had LARs lower than the industry average and LDRs higher than the industry average. XYZ Investments' financial performance analysis framework covers calculations and analysis of ratios such as CAR, CAR Tier 1, RWA, NPL, NIM, ROA, CIR, BOPO, LAR, and LDR. The framework analysis employed is consistent with the CAMELS approach, SEOJK- 14/2017, and BASEL III regulations. However, XYZ Investments does not use numerical ratings like CAMELS and SEOJK-14/2017. Furthermore, the information provided by the Investee for this period is limited, making the examination of corporate management that effects the company's finances less comprehensive. These findings indicate that XYZ Investments' financial performance analysis framework on Investees complies with established concepts and regulations, although there is still room for improvement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Melani
"PT. XYZ merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman, dengan pasar dalam dan luar negeri. Di bidang minuman, perusahaan memproduksi minuman aseptik yang diproses dengan teknologi ultra high temperature (UHT) dan dikemas dalam kemasan karton Tetra Brik. Dan hasil penelitian pasar yang dilakukan oleh tim dari sebuah perusahan konsultan manajemen di tahun 2000, disimpulkan bahwa perusahaan masih tetap merupakan market leader di bidang industri minuman aseptik dan produk keju.
Dalam menghadapi persaingan yang makin mengglobal, kompetitif, dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, perusahaan perlu mendesain, menerapkan sistem perumusan strategis. Untuk itu dirasakan perlu untuk melihat kinerja PT. XYZ secara menyeluruh, serta mengevaluasi strategi saat ini dalam menghadapi kondisi yang terus menerus berubah. Penelitian menggunakan metode Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT. XYZ, dan system dynamics untuk mengevaluasi strategi lima tahun ke depan, yakni dari tahun 2002 sampai dengan 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor penentu bagi kinerja total PT. XYZ. Selain itu faktor-faktor eksternal, seperti iklim bisnis, fluktuasi nilai tukar rupiah, infiasi, dan lain-lain memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi kinerja PT. XYZ.
Faktor eksternal dan internal ini membentuk kinerja PT. XYZ berpola limit to growth, yang berarti kedua faktor tersebut menjadi pembatas pertumbuhan kinerja total PT. XYZ.
Strategi yang terutama diterapkan untuk mengatasi pola tersebut adalah melakukan perbaikan terhadap sumber daya manusia. Hal ini perlu dilakukan mengingat aspek ini merupakan lead factor bagi aspek-aspek lain, seperti aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan, dan aspek keuangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwansyah Sjarief
"Banyak perusahaan, di Indonesia belum memiliki visi (vision) dalam mengantisipasi perubahan global, seperti dikemukakan oleh Emil Salim (1996). Hal ini menunjukkan betapa lemahnya kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengantisipasi masa depan (strategic intent) perusahaannya dalam era persaingan bebas yang tinggal beberapa tahun lagi. Visi merupakan salah satu bagian dari manajemen stratejik yang belum mendapat perhatian strategis dalam kehidupan perusahaan di Indonesia, buktinya hanya perusahaan-perusahaan skala besar yang sudah menyusun manajemen stratejinya secara komprehensip, detail dan memberikan tekananan pada akurasi. (Setiawan HP, Zulkiflimansyah, 1996), dan kalaupun ada perusahaan yang menggunakan manajemen strateji, biasanya masih bersifat sederhana dan parsial.
Hamel dan Prahalad mengingatkan pentingnya peranan manajemen stratejik dalam perusahaan. Kedua pakar manajemen stratejik ini memberikan landasan kepada pentingnya resource based, dengan memperhatikan kompetensi inti yang dimiliki perusahaan dalam rangka mengantisipasi masa depan (strategic intent) terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Pendapat lain dikemukakan oleh Michael Porter yang dikenal dengan konsep Competitive Strategy nya. Porter lebih berorientasi kepada market based, artinya perusahaan harus memiliki keunggulan daya saing di pasar untuk membedakannya dengan pesaing. Kedua pendapat ini dinilai baru sebatas memberikan penjelasan dari rumusan manajemen strateji, tetapi belum dapat memberikan tata cara penerapan dari manajemen strateji tersebut. (Setiawan HP, Zulkiflimansyah, 1996). Sekalipun kedua konsep ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar, tetapi baik resource based maupun market based sama-sama memiliki kesamaan dalam menyikapi masa depan perusahaan, yaitu perlunya perusahaan mengenali kemampuan dan kompetensinya secara optimal.
Tesis ini hanya akan membahas satu sisi dari manajemen stratejik yaitu bagaimana memformulasikan suatu rumusan tujuan perusahaan yang komprehensip, terukur, spesifik, realistik, dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang telah dan akan terjadi dalam era persaingan bebas pada perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), khususnya pada PT XYZ (Persero), dengan menggunakan pendekatan model Balance Scorecard yang terdiri dari empat perspektif yaitu : perspektif keuangan, perspektif kepuasan pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif belajar dan bertumbuh. Digunakannya model Balance scorecard adalah karena selama ini rumusan tujuan perusahaan BUMN, selalu berorientasi kepada tingkat Rentabilitas, Solvabilitas dan Liquiditas,atau dengan kata lain menggunakan ukuran-ukuran keuangan (rational goal model). Padahal rumusan tujuan perusahaan yang demikian tidak dapat mengakomodasikan faktor-faktor di luar faktor keuangan.
Rumusan tujuan perusahaan sendiri adalah gagasan, keinginan yang realistik dan terukur, yang ingin diraih pada saat sekarang dan masa datang dengan mempertimbangkan kemampuan dan kompetensi perusahaan. Dengan kata lain rumusan tujuan menjadi penunjuk arah pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam situasi persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, dimana perubahan terjadi secara cepat, maka rumusan tujuan menjadi penting artinya bagi perusahaan, karena rumusan tujuan dituntut untuk adaptif terhadap perubahan.
Ada empat alasan mengapa rumusan tujuan penting artinya dalam kehidupan perusahaan yang berada dalam era persaingan bebas, yaitu : pertama, dengan rumusan tujuan akan dapat ditentukan strateji yang tepat dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Kedua, rumusan tujuan tidak selalu identik dengan kinerja keuangan, seperti yang selama ini banyak diartikan. Ketiga, masih terbatasnya pemahaman terhadap rumusan tujuan perusahaan. Keempat, sekalipun ada perusahaan yang memiliki rumusan tujuan, tetapi seringkali belum memberikan gambaran yang terukur, spesifik, realistik, sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya sekaligus adaptif terhadap tuntutan lingkungan usaha.
Dengan menggunakan pendekatan model Balance Scorecard, hasil analisis tesis ini menunjukkan bahwa perspektif keuangan ternyata tetap menjadi faktor utama yang dikehendaki dalam rumusan tujuan, disusul oleh perspektif belajar dan bertumbuh pada tingkat kepentingan kedua. Sedang tingkat kepentingan ketiga dan keempat dalam rumusan tujuan PT XYZ (Persero) adalah perspektif pelanggan dan perspektif bisnis internal."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Febriani R
"[ ABSTRAK
Karya sastra tidak lepas dari kehidupan manusia. Beberapa di antaranya mengangkat persoalan jiwa manusia. Salah satunya adalah novel Katarsis karya Anastasia Aemilia. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku sadis tokoh utama dalam novel Katarsis dengan pendekatan psikologi sastra. Tara, tokoh utama novel Katarsis berperilaku sadis. Perilaku sadis itu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dari segi internal, perilaku sadis Tara disebabkan oleh gangguan jiwa yang dikenal dengan istilah psikopati. Dari faktor eksternal, perilaku sadis Tara dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan pengalaman buruk yang dialaminya. Dengan demikian, Tara berperilaku sadis karena ia adalah seorang psikopat yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.
ABSTRACT Literature can?t be separated from human life. Some of them raise the issue of human psychological. Katarsis by Anastasia Aemilia is such a novel. This research aims to explain the sadistic behavior of the main character in Katarsis with approach of psychology of literature. Tara, the main character of Katarsis novel, behaves sadistically. The sadistic behavior of Tara is caused by internal and external factors. From the internal, sadistic behavior of Tara caused by a mental disorder known as psychopathy. From external factor, sadistic behavior of Tara is influenced by the family environment and bad experiences that happened to her. Tara behaves sadistically because she is a psychopath who had experiences domestic violence and sexual assault., Literature can’t be separated from human life. Some of them raise the issue of human psychological. Katarsis by Anastasia Aemilia is such a novel. This research aims to explain the sadistic behavior of the main character in Katarsis with approach of psychology of literature. Tara, the main character of Katarsis novel, behaves sadistically. The sadistic behavior of Tara is caused by internal and external factors. From the internal, sadistic behavior of Tara caused by a mental disorder known as psychopathy. From external factor, sadistic behavior of Tara is influenced by the family environment and bad experiences that happened to her. Tara behaves sadistically because she is a psychopath who had experiences domestic violence and sexual assault.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi proses cascading dan alignment Key Performance Indicators (KPI) di PT XYZ, sebuah perusahaan yang menerapkan konsep Balanced Scorecard (BSC) untuk mendukung pencapaian tujuan strategisnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis dokumen, wawancara, dan strategy maps untuk mengevaluasi keselarasan KPI di berbagai level organisasi, mulai dari level Korporat, Direksi, hingga unit bisnis, seperti PSO Wilayah Barat, Strategi & Kebijakan SDM, dan Portofolio Bisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar KPI telah di-cascade dengan baik, mencerminkan hubungan sebab-akibat yang jelas antara sasaran strategis di level korporat dan implementasi operasional di unit bisnis. Beberapa KPI, seperti % Pemenuhan Supply Agreement Pupuk Subsidi dan % Transformasi SDM, berhasil menunjukkan keselarasan penuh (fully cascade) tanpa modifikasi, sedangkan KPI seperti % Alignment Pengelolaan HCM menunjukkan kontribusi signifikan terhadap transformasi strategis SDM di perusahaan. Namun, terdapat beberapa kendala, terutama pada unit Portofolio Bisnis, di mana ditemukan ketidaksesuaian KPI dengan tupoksi unit, yang mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap proses cascading. Penelitian ini menyimpulkan bahwa cascading dan alignment KPI di PT XYZ telah mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan secara efektif, meskipun masih diperlukan peningkatan dalam memahami cascading, memperkuat koordinasi antar unit, dan memastikan relevansi KPI dengan tupoksi unit. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan monitoring berbasis teknologi dan penguatan kapabilitas tim dalam memahami hubungan antara KPI strategis dan operasional untuk mendukung pencapaian visi jangka panjang perusahaan.

This study aims to evaluate the cascading and alignment processes of Key Performance Indicators (KPIs) at PT XYZ, a company implementing the Balanced Scorecard (BSC) concept to support its strategic objectives. Using a descriptive approach, the research incorporates document analysis, interviews, and strategy maps to assess KPI alignment across organizational levels, including Corporate, Board of Directors, and business units such as the Western Region PSO, Human Resource Strategy & Policy, and Business Portfolio. The findings indicate that most KPIs have been effectively cascaded, demonstrating clear cause-and-effect relationships between corporate-level strategic goals and operational implementation in business units. Certain KPIs, such as the percentage of Fulfillment of Subsidized Fertilizer Supply Agreements and HR Transformation Percentage, exhibit full alignment (fully cascaded) without modifications. Meanwhile, KPIs such as the Percentage of HCM Management Alignment significantly contribute to the strategic transformation of HR within the company. However, challenges remain, particularly in the Business Portfolio unit, where KPI misalignment with the unit's core responsibilities reflects a lack of understanding of the cascading process. The study concludes that KPI cascading and alignment at PT XYZ have effectively supported the achievement of the company's strategic goals, though improvements are necessary in understanding cascading, enhancing coordination among units, and ensuring KPI relevance to unit responsibilities. The study recommends the adoption of technology-based monitoring enhancements and strengthening team capabilities to better comprehend the relationship between strategic and operational KPIs, thereby supporting the company's long-term vision."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Partiningsih
"Penilaian kinerja merupakan faktor panting dalam meningkatkan performa karyawan. Penilaian kinerja di bagian produksi yang telah dilaksanakan oleh PT XYZ belnm mampu diterapkan karena kriteria yang digunakan masih bersifat kemampuan umum dan bersifat ambigu schingga texjadi perbedaan persepsi dalam memberikan penilaian. Selajn itu, penilaian hanya dilakukan satu kali saja pada akhir masa percobaan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis mengajukan umxlan perbaikan penilaiau kinexja untuk bagian produksi PI XYZ. Format yang diajukan adalah Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS) dengan rentang skala 5, Penggimaan skala 5 dilakukan agar penilaian dapat dilakukan Iebih akurat karena dapat memperdalam dan merinci indikator perilaku dari masing-masing rentang. Adapun kritexia penilaian kinerja ditambahkan 3 kriteria dari 6 laiteria yang telah ada. Seiuruh kriteria tersebut mencakup pengetahuan profesional, kualitas hasil kerja, kemampuan analisa dan pengambilan keputusan, keterampilan berkomunikasi, cosrumer focus, perencanaan dan pengorganisasian kezja, kreativitas dan inisiatif, ketekunan, serta integritas. Dari masing-masing dimensi tersebut kemudian diberikan defmisi sehingga penilai dan pihak yang dinilai memiliki persamaan persepsi.

Perfonnance apparaisal is the key factor in increasing work performance. Perfomance appraisal in the department production P'I` XYZ can’t be applied because of the criterion still ambiguous. The impact of that there is diierentiation in perception. Beside that, the appraisal only conducted one time in the end ofthe probation.
To answer the problem, this proposal can be used as a reference for improving performance appraisal in the department production PT XYZ. The format that used is BARS method with 5 scale. And the criterion is added 3 fiom 6 criteria. There are professionalism, quality of work, analytical thinking, communication, costumer focus, planning or work, creativity & inisiati£ diligence, and integrity. Each dimension is using deiinition. So, the supervisor and the employee have the same perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T34206
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>